BAB I
PENDAHULUAN
Disamping banyaknya manfaat yang didapatkan dari hasil pengolahan CPO, tidak dipungkiri
bahwa industri apapun termasuk pengolahan CPO akan menghasilkan hasil akhir selain produk
utamanya, yaitu berupa limbah. Hasil akhir limbah ini dapat berupa cair, padat, maupun gas.
Limbah yang dihasilkan ini harus dikelola dengan baik agar tidak merusak lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, setiap kegiatan yang dilakukan baik skala kecil maupun besar perlu menerapkan
Sistem Pengelolaan Lingkungan.
Salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang pengolahan kelapa sawit terbaik dan
terbesar di Indonesia adalah PT. SOCI Mas (Sinar Mas Olechemical). PT SOCI Mas adalah
salah satu perusahaan yang selama ini fokus bergerak di industri oleochemical atau industri
pengolahan minyak kelapa sawit menjadi bahan-bahan kimia seperti asam lemak (fatty Acid)
dan gliserin. Dalam pengelolaan lingkungannya, PT. SOCI Mas mendukung keberlanjutan
ekologis dan ekonomis, dimana mereka menargetkan “Pembuangan Limbah Nihil” dengan tujuan
utama untuk memperoleh material yang dapat digunakan dari limbah atau meminimalkan limbah
1
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek
sehingga limbah pabrik yang dibuang tidak memiliki dampak negatif pada lingkungan.
Pembuktian dari penerapan Sistem Pengelolaan Lingkungan yang baik pada PT. SOCI Mas
adalah dengan mendapatkan peringkat PROPER Biru berdasarkan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tahun 2017 tentang Hasil Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2016-2017.
Dewasa ini, masih banyak terdapat kesenjangan antara dunia pendidikan kita.
Khususnya dari kalangan perguruan tinggi dengan dunia kerja yang sebenarnya. Kenyataan
yang kita temui saat ini adalah para sarjana lulusan perguruan tinggi hanya sebagai sumber
daya yang siap latih, bukan siap pakai. Penyebab utamanya adalah ketertinggalan perguruan
tinggi terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang ada di dunia luar.
Untuk itu, sebagai salah satu upaya yang ditempuh Perguruan Tinggi untuk
mengantisipasi permasalahan di atas adalah dengan mewajibkan setiap mahasiswanya untuk
mengikuti Program Kerja Praktek di suatu lembaga, instansi atau perusahaan, baik
pemerintah maupun swasta, yang sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya. Dengan kerja
praktek pada perusahaan - perusahaan atau instansi tertentu diharapkan mahasiswa dapat
memiliki gambaran yang lebih mendalam tentang kondisi nyata di dunia kerja, sekaligus
dapat menambah pengalaman serta membuka cakrawala pandang yang lebih luas yang
mungkin tidak didapatkan di bangku kuliah.
2
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek
PT. SOCI Mas sebagai salah satu perusahaan yang memiliki keterkaitan yang erat
dengan bidang engineering di Indonesia, tentunya juga memiliki teknologi dan sistem
pengelolaan lingkungan yang baik. Oleh karena itu, guna menambah wawasan dan
kemampuan kami pada bidang yang akan kami analisis untuk memenuhi persyaratan wajib
perkuliahan, kami bermaksud agar dapat melaksanakan kerja praktek dengan judul Sistem
Pengelolaan Lingkungan di PT. SOCI Mas Medan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan atau implementasi dari ilmu atau
teori yang selama ini diperoleh melalui bangku kuliah dan membandingkannya dengan
kondisi nyata yang ada di lapangan.
2. Untuk memperoleh tambahan pengetahuan dan pengalaman yang akan membuka
cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni selama ini.
3. Mahasiswa dapat mengetahui produktivitas perusahaan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja perusahaan dan turut serta
dalam prosesnya.
5. Menambah wawasan tentang informasi serta melatih pola pikir mahasiswa untuk dapat
menggali permasalahan yang kemudian akan dianalisa dan dicari penyelesaiannya secara
integral komperhensif.
6. Memperluas wawasan umum mahasiswa tentang orientasi pengembangan teknologi di
masa yang akan datang sehingga diharapkan dapat menyadari realitas yang ada antara
teori yang di berikan di bangku kuliah dengan tugas yang di hadapi di lapangan.
7. Memberikan solusi terhadap masalah yang ada di tempat kerja praktek.
8. Agar mahasiswa dapat mengenal permasalahan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dan
dengan kemampuan menganalisa, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja
terutama yang berhubungan dengan prosedur penyelesaian permasalahan.
9. Mengasah pola berfikir yang wajar, logis, rasional, berketerampilan dan luwes dalam
memahami dan menghadapi masalah di tempat pekerjaan.
10. Memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam permasalahan pembangunan yang
berwawasan ramah lingkungan, seperti kegiatan perancangan, pelaksanaan, pembuatan,
penggunaan, pengolahan, dan pengawasan yang berhubungan dengan produksi, baku mutu
3
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek
lingkungan, dan manajemen perusahaan yang terkait dengan lingkungan industri secara
umum.
11. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui lebih spesifik permasalahan
industri atau perusahaan yang terkait dengan proses produksi dan pengolahan limbah
sehingga dapat dijadikan sebagai pilihan untuk mengambil judul kajian tugas akhir.
1.3 Topik
Pada program kerja praktek ini, kami tertarik untuk mempelajari proses industri oleokimia
PT. SOCI Mas Medan yang berhubungan dengan Sistem Pengelolaan Lingkungan (SPL).
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan oleh mahasiswa
adalah :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Industri Oleokimia
Oleokimia (oleochemicals) adalah segala produk kimia yang diturunkan dari trigliserida
hewani maupun nabati, meskipun terkandung unsur petrokimia di dalamnya (Rupilius and
Ahmad, 2006). Oleokimia adalah analog dari petrokimia dengan perbedaan sumber bahan
baku. Oleokimia dinilai lebih alami karena berbahan baku terbarukan berupa minyak dari
hewan dan tumbuhan dibandingkan petrokimia yang menggunakan bahan baku tidak
terbarukan dari minyak bumi.
Di antara beberapa tanaman penghasil minyak nabati, sawit (palm) adalah salah satu tanaman
yang paling diminati untuk menjadi bahan baku oleokimia. Bagian tanaman sawit yang kaya
akan minyak adalah bagian buah dan intinya. Kandungan minyak sawit adalah 45 hingga
5
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek
55% dari massa mesocarp atau daging buah.Sedangkan inti sawit, kernel, mengandung 50%
minyak (Better Corps International, 1999).
Minyak inti sawit dipilih menjadi bahan baku oleokimia karena mengandung asam lemak
C12 hingga C16 dalam jumlah besar bila dibandingkan dengan minyak lain. Asam lemak
tersebut, terutama C12 dan C14 sangat baik bila dijadikan deterjen setelah diubah menjadi
alkohol lemak. Alkohol lemak dengan panjang rantai karbon 12 hingga 14 memiliki sisi
hidrofil dan hidrofob yang tepat untuk menjadi bahan dasar deterjen. Industri consumer
goods yang memproduksi sabun, pasta gigi, dan benda semacamnya sangat membutuhkan
alkohol lemak tersebut. Minyak nabati lain yang komposisinya mirip dengan minyak inti
sawit adalah minyak kelapa. Akan tetapi, kelapa adalah salah satu bahan makanan yang umum bagi
masyarakat sehingga pasokan minyak kelapa kurang banyak akibat persaingan dengan pembuatan
kelapa sebagai bahan makanan.
2. Fatty ester
Fatty ester sebagian besar (± 80%) diubah menjadi fatty alcohol, yang kemudian diproses
lebih lanjut menjadi produk hilir terutama suftaktan.
3. Fatty alkohol
Fatty alkohol merupakan oleokimia dasar yang paling banyak digunakan sebagai bahan
baku surfaktan seperti fatty alkohol sulfat (FAS), fatty alkohol etoksilat (FAE) dan fatty
alokohol etoksi sulfat (FAES).
4. Fatty amina
Fatty amina merupakan turunan nitrogen dan paling banyak digunakan untuk membuat
senyawa ammonium quartener seperti senyawa distearyl-dimethylammonium yang
digunakan sebagai pelembut pakaian dan hair conditioners.
5. Gliserin
Gliserin dapat dibuat dari minyak atau lemak alami sebagai hasil samping dari asam lemak,
ester atau sabun,
Industri kosmetik merupakan konsumen minyak nabati dan asam lemak yang sangat potensial
Salah satu bahan baku kosmetik yang banyak digunakan dalam hampir seluruh formulasi produk
kosmetik adalah emollient.
7. Biodiesel sawit
Biodiesel sawit dapat dibuat dari hampir semua fraksi sawit seperti Crude Plm Oil (CPO),
Palm Kernel Oil (PKO), refined bleached and deodorized palm oil (RBDPO) dan olein.
1. Emisi
Fasilitas manufaktur oleokimia biasanya mengkonsumsi jumlah energi yang besar untuk
memanaskan air dan menghasilkan uap untuk proses aplikasi (misalnya, pemisahan,
penyulingan, dan proses distilasi). Berikut merupakan hasil buangan emisi dari tiap proses
pada industri oleokimia:
a. Produksi Fatty Acid (Asam Lemak)
Emisi udara dari produksi asam lemak terutama mencakup emisi dari Volatile Organic
Compound (VOC), termasuk heksana dari proses fraksinasi pelarut; emisi hidrogen dari
unit hidrogenasi; emisi bau asam lemak molekul rendah; dan produk degradasi seperti
7
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek
keton dan aldehida dari tangki penyimpanan, dan unit pre-treatment, pemisahan, dan
unit distilasi.
b. Produksi Gliserin
VOC dapat dihasilkan dari pre-treatment terhadap larutan gliserin berkualitas rendah
atau dari peralatan generator vakum. VOC dapat menyebabkan emisi bau karena
adanya produk dekomposisi dengan berat molekul rendah.
c. Produksi Biodiesel
Emisi udara dari produksi biodiesel meliputi: VOC, terutama metanol, dari distilasi dan
kondensasi metanol berlebih pada akhir proses transesterifikasi; emisi VOC dari
reaktor, penyimpanan metanol, atau kebocoran pipa; metanol dari rektifikasi metanol
berair yang dihasilkan oleh proses esterifikasi; serta VOC dan emisi bau yang terkait
dengan peralatan pembangkit vakum selama proses distilasi.
2. Limbah Cair
Berikut limbah cair yang dihasilkan industri oleokimia berdasarkan proses produksinya:
a. Produksi Fatty Acid (Asam Lemak)
Pada proses produksi asam lemak menghasilkan sejumlah besar air limbah yang
mengandung asam lemak dan lemak tersuspensi, dengan tingkat Biochemical Oxygen
Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) yang tinggi. Sumber air limbah
yang dihasilkan termasuk asam lemak uap kondensasi dari semprotan air; pelepasan
aliran asam lemak bertekanan tinggi di pintu keluar pemisah; uap kondensasi dari
proses deodorizing; dan generator vakum menggunakan uap.
b. Produksi Gliserin
Air kondensasi dari penguapan dan distilasi larutan gliserol, dan air dari sistem
pembangkit vakum, biasanya dihasilkan selama produksi gliserin. Air kondensasi yang
dihasilkan oleh proses distilasi dapat mengandung gliserin hingga 30 persen dan residu
dari ester lemak dan asam. Air kondensasi yang dihasilkan oleh proses penguapan
multistorasi dapat mengandung sejumlah kecil gliserin dan ditandai dengan kadar COD
dan BOD yang tinggi.
c. Produksi Biodiesel
Ester wash water merupakan limbah cair utama dari unit produksi biodiesel. Ini
mengandung residu organik (ester, asam lemak, sabun, gliserin, dan bekas metanol) dan
8
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek
asam anorganik dan garam yang dihasilkan dengan menetralisir katalis residu dengan
asam (biasanya asam klorida dan natrium klorida). Penggunaan asam fosfat merupakan
tantangan selama pengolahan air limbah karena tingginya kadar fosfat di sungai,
meskipun menghasilkan garam yang dapat didaur ulang sebagai pupuk. Air yang
dihasilkan dari scrubber dan proses rektifikasi mengandung limbah organik dan bekas
metanol. Secara keseluruhan air limbah dari proses ini biasanya memiliki kadar bahan
organik dan asam encer yang tinggi, sehingga menyebabkan kadar COD dan BOD yang
tinggi.
b. Produksi Gliserin
Limbah dan produk sampingan yang dihasilkan dalam produksi gliserin meliputi fraksi
berat dari distilasi dan residu dari filtrasi dan/atau pemutihan, yang terdiri dari karbon
aktif bekas, lempung aktif, dan alat bantu penyaringan yang mengandung bahan lemak,
sabun, kapur, garam pengental (seperti aluminium sulfat atau klorida besi), dan
pewarna pigmen.
c. Produksi Biodiesel
9
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek
Limbah padat spesifik industri dan produk sampingan dari manufaktur oleokimia
meliputi endapan garam katalis bekas dari netralisasi tahap gliserin; asam lemak dan
sabun berlemak; menghabiskan pemutihan bumi atau panel bantuan penyaringan yang
dihasilkan dari pemurnian bahan baku berkualitas rendah; dan ester pendidihan yang
berat dan ringan dari proses distilasi.
5. Kebisingan
Biasanya sumber kebisingan meliputi kompresor dan turbin, pompa, motor listrik,
pendingin udara, rotating drum, spherodizers, conveyors belts, crane, fired heaters, dan
dari depressurisasi darurat (Environmental, Health, And Safety: Guidelines Oleochemicals
Manufacturing, 2007).
10
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
banyak di Indonesia untuk proses produksi. Kemudian, investor Indonesia yang diwakili oleh
Sinar Mas Grup dan investor Jepang yang diwakili oleh Nippon Oil and Fat (NOF)
mengadakan pertemuan dengan investor-investor Jepang yang berminat menjadi mitra
perusahaan ini di Jakarta..
Dalam pengelolaan lingkungannya, PT. SOCI Mas mendukung keberlanjutan ekologis dan
ekonomis, dimana perusahaan menargetkan “Pembuangan Limbah Nihil” dengan tujuan utama
untuk memperoleh material yang dapat digunakan dari limbah atau meminimalkan limbah
sehingga limbah pabrik yang dibuang tidak memiliki dampak negatif pada lingkungan.
Pembuktian dari penerapan Sistem Pengelolaan Lingkungan yang baik pada PT. SOCI Mas
adalah dengan mendapatkan peringkat PROPER Biru berdasarkan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tahun 2017 tentang Hasil Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2016-2017.
12
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek
2. Misi
Misi perusahaan ini adalah
Surpassing the highest standard of quality.
Maintaining the highest level of sustainability and integrity.
Empowering society and community.
Trend setting innovation and technology.
Achieving maximum value for shareholders
BAB IV
PELAKSANAAN
4.3 Peserta
Adapun mahasiswa yang akan mengikuti program kerja praktek ini adalah :
14
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek
Minggu
No Nama Kegiatan
I II III IV V VI VII VIII
1 Orientasi
2 Studi Lapangan
3 Studi Literatur
4 Menyusun Laporan
5 Seminar
6 Jilid Laporan
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami ajukan, besar harapan kami untuk dapat memperoleh
pengalaman berharga dari kerja praktek yang dilakukan di PT. SOCI Mas Medan. Semoga
proposal ini dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan Kerja Praktek nantinya sehingga dapat
berjalan sebaik mungkin. Atas bantuan dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
15
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, B. 2011. Model Pengelolaan Lingkungan pada Industri Kecil Menengah (IKM) di
Kota Semarang. Ekobis Vol.12, No.2, Juli 2011 : 122 – 137.
Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian. 2009. Roadmap
Industri Pengolahan CPO. Departemen Perindustrian. Jakarta.
Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. 2014. Profil Industri Oleokimia Dasar dan
Biodiesel. Kementrian Perindustrian. Jakarta.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. 2017. Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
SK.696/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2017 Tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2016-2017. Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan. Jakarta.
Mubaraq, A., Falindo, A., Yusuf, A., Rumanta, F. Aliansyah, G., Warni, R. 2015. Industri
Oleokimia. Politeknik ATI Padang. Padang.
Sulistyono, I. Prarancangan Pabrik Asam Lemak dari Minyak Sawit Kapasitas 80.000
ton/tahun. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
World Bank Group. 2007. Environmental, Health, And Safety Guidelines: Oleochemicals
Manufacturing. International Finance Corporation World Bank Group.
16
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA