Anda di halaman 1dari 16

Proposal Kerja Praktek

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelapa sawit merupakan sumber lemak nabati yang populer karena produksi atau pengolahan
minyak sawit yang tinggi di Negara-negara Asia Tenggara, bahkan minyak kelapa sawit
menjadi komoditas pertanian utama dan unggulan di Indonesia. Pertumbuhannya sangat cepat
dan mempunyai peran strategis dalam perekonomian nasional. Salah satu hasil olahan kelapa
sawit adalah minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Pemanfaatan CPO untuk
produk olahan diantaranya yaitu oleh industri pangan (minyak goreng, margarin, shortening,
cocoa butter substitutes, vegetable ghee) dan industri non pangan seperti oleokimia (fatty
acid, fatty alcohol, gliserin) dan biodiesel. Pemanfaatan CPO sebagai bahan baku industri dapat
memberikan efek berganda meliputi : a) Pertumbuhan sub sektor ekonomi lainnya, b)
Pengembangan wilayah industri, c) Proses alih teknologi, d) perluasan lapangan kerja, e)
Perolehan devisa, f) Peningkatan penerimaan pajak.

Disamping banyaknya manfaat yang didapatkan dari hasil pengolahan CPO, tidak dipungkiri
bahwa industri apapun termasuk pengolahan CPO akan menghasilkan hasil akhir selain produk
utamanya, yaitu berupa limbah. Hasil akhir limbah ini dapat berupa cair, padat, maupun gas.
Limbah yang dihasilkan ini harus dikelola dengan baik agar tidak merusak lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, setiap kegiatan yang dilakukan baik skala kecil maupun besar perlu menerapkan
Sistem Pengelolaan Lingkungan.

Pengelolaan lingkungan meliputi segenap aspek fungsional pengelolaan untuk


mengembangkan, mencapai, dan menjaga kebijakan dan tujuan organisasi dalam isu-isu
lingkungan hidup. Sistem Pengelolaan Lingkungan memberikan mekanisme untuk mencapai
dan menunjukkan kinerja lingkungan yang baik, melalui upaya pengendalian dampak
lingkungan dari kegiatan, produk dan jasa.

Salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang pengolahan kelapa sawit terbaik dan
terbesar di Indonesia adalah PT. SOCI Mas (Sinar Mas Olechemical). PT SOCI Mas adalah
salah satu perusahaan yang selama ini fokus bergerak di industri oleochemical atau industri
pengolahan minyak kelapa sawit menjadi bahan-bahan kimia seperti asam lemak (fatty Acid)
dan gliserin. Dalam pengelolaan lingkungannya, PT. SOCI Mas mendukung keberlanjutan
ekologis dan ekonomis, dimana mereka menargetkan “Pembuangan Limbah Nihil” dengan tujuan
utama untuk memperoleh material yang dapat digunakan dari limbah atau meminimalkan limbah
1
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

sehingga limbah pabrik yang dibuang tidak memiliki dampak negatif pada lingkungan.
Pembuktian dari penerapan Sistem Pengelolaan Lingkungan yang baik pada PT. SOCI Mas
adalah dengan mendapatkan peringkat PROPER Biru berdasarkan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tahun 2017 tentang Hasil Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2016-2017.

Dewasa ini, masih banyak terdapat kesenjangan antara dunia pendidikan kita.
Khususnya dari kalangan perguruan tinggi dengan dunia kerja yang sebenarnya. Kenyataan
yang kita temui saat ini adalah para sarjana lulusan perguruan tinggi hanya sebagai sumber
daya yang siap latih, bukan siap pakai. Penyebab utamanya adalah ketertinggalan perguruan
tinggi terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang ada di dunia luar.

Untuk itu, sebagai salah satu upaya yang ditempuh Perguruan Tinggi untuk
mengantisipasi permasalahan di atas adalah dengan mewajibkan setiap mahasiswanya untuk
mengikuti Program Kerja Praktek di suatu lembaga, instansi atau perusahaan, baik
pemerintah maupun swasta, yang sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya. Dengan kerja
praktek pada perusahaan - perusahaan atau instansi tertentu diharapkan mahasiswa dapat
memiliki gambaran yang lebih mendalam tentang kondisi nyata di dunia kerja, sekaligus
dapat menambah pengalaman serta membuka cakrawala pandang yang lebih luas yang
mungkin tidak didapatkan di bangku kuliah.

Melalui Kerja Praktek di perusahaan, mahasiswa diharapkan mampu menemukan


permasalahan, yang kemudian akan dianalisa dan dicari solusi yang tepat. Dengan terjun
langsung dan menemukan realita permasalahan yang ada, mahasiswa dilatih agar dapat
memecahkan permasalahan sesuai dengan yang telah didapatkan di bangku kuliah. Solusi
terhadap permasalahan diambil mahasiswa dengan pendekatan sistem yang integral
komperhensif, artinya permasalahan yang ada tidak diselesaikan secara terpisah namun antara
satu dengan yang lain ada keterkaitan. Kerja Praktek juga akan bermanfaat terhadap
penciptaan iklim yang saling mendukung. Peran perguruan tinggi sebagai penghasil Sumber
Daya Manusia (SDM) yang memiliki tingkat kredibilitas tertentu mampu berperan di dunia
industri dengan menjadikan perusahaan sebagai partner dalam penelitian maupun dalam
memberikan masukan. Sehingga dengan adanya kerja praktek akan tercipta kerjasama yang
saling menguntungkan dan kemitraan yang saling mendukung antara perguruan tinggi dan
dunia industri.

2
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

PT. SOCI Mas sebagai salah satu perusahaan yang memiliki keterkaitan yang erat
dengan bidang engineering di Indonesia, tentunya juga memiliki teknologi dan sistem
pengelolaan lingkungan yang baik. Oleh karena itu, guna menambah wawasan dan
kemampuan kami pada bidang yang akan kami analisis untuk memenuhi persyaratan wajib
perkuliahan, kami bermaksud agar dapat melaksanakan kerja praktek dengan judul Sistem
Pengelolaan Lingkungan di PT. SOCI Mas Medan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan atau implementasi dari ilmu atau
teori yang selama ini diperoleh melalui bangku kuliah dan membandingkannya dengan
kondisi nyata yang ada di lapangan.
2. Untuk memperoleh tambahan pengetahuan dan pengalaman yang akan membuka
cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni selama ini.
3. Mahasiswa dapat mengetahui produktivitas perusahaan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja perusahaan dan turut serta
dalam prosesnya.
5. Menambah wawasan tentang informasi serta melatih pola pikir mahasiswa untuk dapat
menggali permasalahan yang kemudian akan dianalisa dan dicari penyelesaiannya secara
integral komperhensif.
6. Memperluas wawasan umum mahasiswa tentang orientasi pengembangan teknologi di
masa yang akan datang sehingga diharapkan dapat menyadari realitas yang ada antara
teori yang di berikan di bangku kuliah dengan tugas yang di hadapi di lapangan.
7. Memberikan solusi terhadap masalah yang ada di tempat kerja praktek.
8. Agar mahasiswa dapat mengenal permasalahan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dan
dengan kemampuan menganalisa, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja
terutama yang berhubungan dengan prosedur penyelesaian permasalahan.
9. Mengasah pola berfikir yang wajar, logis, rasional, berketerampilan dan luwes dalam
memahami dan menghadapi masalah di tempat pekerjaan.
10. Memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam permasalahan pembangunan yang
berwawasan ramah lingkungan, seperti kegiatan perancangan, pelaksanaan, pembuatan,
penggunaan, pengolahan, dan pengawasan yang berhubungan dengan produksi, baku mutu

3
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

lingkungan, dan manajemen perusahaan yang terkait dengan lingkungan industri secara
umum.
11. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui lebih spesifik permasalahan
industri atau perusahaan yang terkait dengan proses produksi dan pengolahan limbah
sehingga dapat dijadikan sebagai pilihan untuk mengambil judul kajian tugas akhir.

1.3 Topik
Pada program kerja praktek ini, kami tertarik untuk mempelajari proses industri oleokimia
PT. SOCI Mas Medan yang berhubungan dengan Sistem Pengelolaan Lingkungan (SPL).

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan oleh mahasiswa
adalah :

1.1.1 Bagi Mahasiswa


Dapat meningkatkan wawasan mahasiswa terhadap kondisi nyata perusahaan, dan dapat
menambah kemampuan, serta keyakinan akan teori yang diperoleh dari perkuliahan.

1.1.2 Bagi Perguruan Tinggi


Tercipta pola kemitraan yang baik dengan perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan kerja
praktek mengenai berbagai persoalan yang muncul untuk kemudian dicari solusi bersama
yang lebih baik.

1.1.3 Bagi Perusahaan


Adanya masukan bermanfaat yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan mahasiswa selama melaksanakan
kerja praktek.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari Kerja Praktek pada PT. SOCI Mas Medan adalah :
1. Pengenalan secara umum mengenai perkembangan perusahaan, proses pengolahan, dan
lain-lain.
2. Mempelajari cara pengelolaan, jenis, dan karakteristik limbah cair serta limbah padat yang
dihasilkan dari PT. SOCI Mas Medan.
3. Mempelajari serta melakukan pengamatan terhadap data-data sekunder yang berkaitan
dengan tata cara pengelolaan lingkungan serta proses pengolahan limbah cair dan limbah
padat yang berupa :
4
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

- data karakteristik fisik, kimia dan biologis limbah.


- data pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran.
- data cara penanganan limbah cair, padat dan limbah B3.
- data kualitas udara di area industri.
4. Pembahasan mengenai limbah yang dihasilkan, mengacu pada standar baku mutu yang
berlaku.
5. Penyesuaian parameter limbah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Industri Oleokimia
Oleokimia (oleochemicals) adalah segala produk kimia yang diturunkan dari trigliserida
hewani maupun nabati, meskipun terkandung unsur petrokimia di dalamnya (Rupilius and
Ahmad, 2006). Oleokimia adalah analog dari petrokimia dengan perbedaan sumber bahan
baku. Oleokimia dinilai lebih alami karena berbahan baku terbarukan berupa minyak dari
hewan dan tumbuhan dibandingkan petrokimia yang menggunakan bahan baku tidak
terbarukan dari minyak bumi.

Di antara beberapa tanaman penghasil minyak nabati, sawit (palm) adalah salah satu tanaman
yang paling diminati untuk menjadi bahan baku oleokimia. Bagian tanaman sawit yang kaya
akan minyak adalah bagian buah dan intinya. Kandungan minyak sawit adalah 45 hingga
5
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

55% dari massa mesocarp atau daging buah.Sedangkan inti sawit, kernel, mengandung 50%
minyak (Better Corps International, 1999).

Minyak inti sawit dipilih menjadi bahan baku oleokimia karena mengandung asam lemak
C12 hingga C16 dalam jumlah besar bila dibandingkan dengan minyak lain. Asam lemak
tersebut, terutama C12 dan C14 sangat baik bila dijadikan deterjen setelah diubah menjadi
alkohol lemak. Alkohol lemak dengan panjang rantai karbon 12 hingga 14 memiliki sisi
hidrofil dan hidrofob yang tepat untuk menjadi bahan dasar deterjen. Industri consumer
goods yang memproduksi sabun, pasta gigi, dan benda semacamnya sangat membutuhkan
alkohol lemak tersebut. Minyak nabati lain yang komposisinya mirip dengan minyak inti
sawit adalah minyak kelapa. Akan tetapi, kelapa adalah salah satu bahan makanan yang umum bagi
masyarakat sehingga pasokan minyak kelapa kurang banyak akibat persaingan dengan pembuatan
kelapa sebagai bahan makanan.

Adapun produk turunan dari oleokimia adalah:


1. Fatty acid (asam lemak)
Asam lemak merupakan oleokimia yang paling banyak diperlukan. Secara umum,
produksi asam lemak di dunia lebih besar dibandingkan konsumsinya.

2. Fatty ester
Fatty ester sebagian besar (± 80%) diubah menjadi fatty alcohol, yang kemudian diproses
lebih lanjut menjadi produk hilir terutama suftaktan.
3. Fatty alkohol
Fatty alkohol merupakan oleokimia dasar yang paling banyak digunakan sebagai bahan
baku surfaktan seperti fatty alkohol sulfat (FAS), fatty alkohol etoksilat (FAE) dan fatty
alokohol etoksi sulfat (FAES).

4. Fatty amina
Fatty amina merupakan turunan nitrogen dan paling banyak digunakan untuk membuat
senyawa ammonium quartener seperti senyawa distearyl-dimethylammonium yang
digunakan sebagai pelembut pakaian dan hair conditioners.

5. Gliserin
Gliserin dapat dibuat dari minyak atau lemak alami sebagai hasil samping dari asam lemak,
ester atau sabun,

6. Bioemollent dari asam lemak sawit


6
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

Industri kosmetik merupakan konsumen minyak nabati dan asam lemak yang sangat potensial
Salah satu bahan baku kosmetik yang banyak digunakan dalam hampir seluruh formulasi produk
kosmetik adalah emollient.

7. Biodiesel sawit
Biodiesel sawit dapat dibuat dari hampir semua fraksi sawit seperti Crude Plm Oil (CPO),
Palm Kernel Oil (PKO), refined bleached and deodorized palm oil (RBDPO) dan olein.

2.2 Limbah Industri Oleokimia


Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi.
Limbah yang mengandung bahan polutan yang memiliki sifat racun dan berbahaya
dikenal dengan limbah B3, yang dinyatakan sebagai bahan yang
dalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan
sumber daya (Gintings, 1992).

Isu lingkungan utama terkait dengan sektor manufaktur oleokimia adalah:


1. Emisi
2. Limbah Cair
3. Material berbahaya
4. Limbah padat dan produk sampingan
5. Kebisingan (Environmental, Health, And Safety: Guidelines Oleochemicals
Manufacturing, 2007)

Berikut hasil buangan yang dihasilkan oleh industri oleokimia:

1. Emisi
Fasilitas manufaktur oleokimia biasanya mengkonsumsi jumlah energi yang besar untuk
memanaskan air dan menghasilkan uap untuk proses aplikasi (misalnya, pemisahan,
penyulingan, dan proses distilasi). Berikut merupakan hasil buangan emisi dari tiap proses
pada industri oleokimia:
a. Produksi Fatty Acid (Asam Lemak)
Emisi udara dari produksi asam lemak terutama mencakup emisi dari Volatile Organic
Compound (VOC), termasuk heksana dari proses fraksinasi pelarut; emisi hidrogen dari
unit hidrogenasi; emisi bau asam lemak molekul rendah; dan produk degradasi seperti

7
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

keton dan aldehida dari tangki penyimpanan, dan unit pre-treatment, pemisahan, dan
unit distilasi.

b. Produksi Gliserin
VOC dapat dihasilkan dari pre-treatment terhadap larutan gliserin berkualitas rendah
atau dari peralatan generator vakum. VOC dapat menyebabkan emisi bau karena
adanya produk dekomposisi dengan berat molekul rendah.

c. Produksi Biodiesel
Emisi udara dari produksi biodiesel meliputi: VOC, terutama metanol, dari distilasi dan
kondensasi metanol berlebih pada akhir proses transesterifikasi; emisi VOC dari
reaktor, penyimpanan metanol, atau kebocoran pipa; metanol dari rektifikasi metanol
berair yang dihasilkan oleh proses esterifikasi; serta VOC dan emisi bau yang terkait
dengan peralatan pembangkit vakum selama proses distilasi.

2. Limbah Cair
Berikut limbah cair yang dihasilkan industri oleokimia berdasarkan proses produksinya:
a. Produksi Fatty Acid (Asam Lemak)
Pada proses produksi asam lemak menghasilkan sejumlah besar air limbah yang
mengandung asam lemak dan lemak tersuspensi, dengan tingkat Biochemical Oxygen
Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) yang tinggi. Sumber air limbah
yang dihasilkan termasuk asam lemak uap kondensasi dari semprotan air; pelepasan
aliran asam lemak bertekanan tinggi di pintu keluar pemisah; uap kondensasi dari
proses deodorizing; dan generator vakum menggunakan uap.

b. Produksi Gliserin
Air kondensasi dari penguapan dan distilasi larutan gliserol, dan air dari sistem
pembangkit vakum, biasanya dihasilkan selama produksi gliserin. Air kondensasi yang
dihasilkan oleh proses distilasi dapat mengandung gliserin hingga 30 persen dan residu
dari ester lemak dan asam. Air kondensasi yang dihasilkan oleh proses penguapan
multistorasi dapat mengandung sejumlah kecil gliserin dan ditandai dengan kadar COD
dan BOD yang tinggi.

c. Produksi Biodiesel
Ester wash water merupakan limbah cair utama dari unit produksi biodiesel. Ini
mengandung residu organik (ester, asam lemak, sabun, gliserin, dan bekas metanol) dan

8
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

asam anorganik dan garam yang dihasilkan dengan menetralisir katalis residu dengan
asam (biasanya asam klorida dan natrium klorida). Penggunaan asam fosfat merupakan
tantangan selama pengolahan air limbah karena tingginya kadar fosfat di sungai,
meskipun menghasilkan garam yang dapat didaur ulang sebagai pupuk. Air yang
dihasilkan dari scrubber dan proses rektifikasi mengandung limbah organik dan bekas
metanol. Secara keseluruhan air limbah dari proses ini biasanya memiliki kadar bahan
organik dan asam encer yang tinggi, sehingga menyebabkan kadar COD dan BOD yang
tinggi.

3. Material Berbahaya (Hazardous)


Fasilitas manufaktur oleokimia menggunakan sejumlah besar bahan berbahaya, termasuk
bahan baku dan produk intermediate/akhir. Penanganan, penyimpanan, dan pengangkutan
bahan-bahan ini harus dikelola dengan baik untuk menghindari atau meminimalkan
potensi dampak lingkungan.

4. Limbah dan Produk Sampingan


Berikut limbah dan produk sampingan yang dihasilkan dari industri oleokimia:
a. Produksi Fatty Acid (Asam Lemak)
Limbah utama yang dihasilkan dari produksi asam lemak adalah sisa bleaching earth,
tar (pitches), dan sisa katalis filter cakes. Sisa bleaching earth mewakili aliran limbah
padat utama, terhitung antara 0,5 persen dan 2 persen berat minyak dan lemak yang
diolah. Sisa bleaching earth mengandung bahan lemak hingga 40 persen, dan termasuk
kotoran seperti pewarna pigmen, zat mucilaginous, serat, produk degradasi protein, abu,
dan sabun. Tar (pitches) dihasilkan sebagai residu distilasi asam lemak. Sisa katalis
filter cakes diproduksi dari hidrogenasi lemak. Baik sisa bleaching earth maupun sisa
katalis filter cakes memiliki sifat piroforik.

b. Produksi Gliserin
Limbah dan produk sampingan yang dihasilkan dalam produksi gliserin meliputi fraksi
berat dari distilasi dan residu dari filtrasi dan/atau pemutihan, yang terdiri dari karbon
aktif bekas, lempung aktif, dan alat bantu penyaringan yang mengandung bahan lemak,
sabun, kapur, garam pengental (seperti aluminium sulfat atau klorida besi), dan
pewarna pigmen.

c. Produksi Biodiesel

9
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

Limbah padat spesifik industri dan produk sampingan dari manufaktur oleokimia
meliputi endapan garam katalis bekas dari netralisasi tahap gliserin; asam lemak dan
sabun berlemak; menghabiskan pemutihan bumi atau panel bantuan penyaringan yang
dihasilkan dari pemurnian bahan baku berkualitas rendah; dan ester pendidihan yang
berat dan ringan dari proses distilasi.

5. Kebisingan
Biasanya sumber kebisingan meliputi kompresor dan turbin, pompa, motor listrik,
pendingin udara, rotating drum, spherodizers, conveyors belts, crane, fired heaters, dan
dari depressurisasi darurat (Environmental, Health, And Safety: Guidelines Oleochemicals
Manufacturing, 2007).

2.3 Sistem Pengelolaan Lingkungan


Menurut Darnall dalam Hussey, (2003), Environmental Management Systems (EMS)
merupakan sebuah paket formal yang terdiri dari prosedur-prosedur dan kebijakan-kebijakan
yang menjelaskan bagaimana sebuah organisasi akan mengatur dampak-dampak lingkungan
yang potensial. EMS merupakan sebuah pendekatan terstruktur kaitannya dengan isu-isu
manajemen lingkungan dan memberikan dasar dalam menjamin komplain dan kinerja
perusahaan. Sedangkan Environment Protection Agency (EPA) dalam Begerson (2005)
mendefinisikan EMS sebagai sebuah siklus berkelanjutan yang meliputi perencanaan,
implementasi, pemeriksaan dan perbaikan proses-proses dan tindakan-tindakan yang
mengikat organisasi untuk mengkaitkan antara tujuan bisnis dan tujuan lingkungan.
International Standard Organization (ISO) 14001 mendefinisikan EMS sebagai bagian dari
keseluruhan sistem manajemen yang terdiri dari struktur organisasi, aktivitas perencanaan,
pertanggungjawaban, praktek-praktek, prosedur-prosedur, proses-proses dan sumberdaya
untuk mengembangkan, mengimplementasikan, mencapai, memeriksa, dan memelihara
kebijakan-kebijakan lingkungan.

10
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan


Perusahaan yang sejak tahun 2008 lalu diambil alih PT Smart Tbk (kelompok usaha
Sinar Mas Group) itu sebelumnya bernama PT Sinar Oleochemical International (SOCI),
sebuah perusahaan joint venture yang mayoritas sahamnya dimiliki konsorsium empat
perusahaan Jepang.
Berdirinya PT. Sinar Oleochemical Internasional diprakarsai oleh salah satu investor
Indonesia dan salah satu investor Jepang yang mengadakan pertemuan di Jakarta Convention
Center, Jakarta pada tahun 1991. Ide awal pembentukan perusahaan ini karena besarnya
peluang pasar bahan-bahan kimia saat itu dan juga dikarenakan tersedianya bahan baku yang
11
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

banyak di Indonesia untuk proses produksi. Kemudian, investor Indonesia yang diwakili oleh
Sinar Mas Grup dan investor Jepang yang diwakili oleh Nippon Oil and Fat (NOF)
mengadakan pertemuan dengan investor-investor Jepang yang berminat menjadi mitra
perusahaan ini di Jakarta..

3.2 Profil Perusahaan


PT. SOCI Mas Medan adalah perusahaan pengolahan CPO (Crude Palm Oil) menjadi beberapa
bahan jadi seperti sabun, minyak makan, dan beberapa bahan-bahan kimia lainnya yang masih
berupa bahan baku untuk diolah seperti fatty acid, alkohol, dan lain sebagainya. PT. SOCI Mas
merupakan perusahaan yang telah menerima sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil
(RSPO). Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) adalah asosiasi yang terdiri dari
berbagai organisasi dari berbagai sektor industri kelapa sawit (perkebunan, pemrosesan,
distributor, industri manufaktur, investor, akademisi, dan LSM bidang lingkungan) yang
bertujuan mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk produksi minyak
sawit berkelanjutan. Pada tahun 2011 PT. SOCI Mas menerima sertifikat untuk International
Sustainability & Carbon Certification (ISCC) dan pada tahun yang sama juga PT. SOCI Mas
memenangkan kehormatan penghargaan Frost dan Sullivan kategori Perusahaan Oleokimia
pada tahun 2011. Penghargaan tahunan Frost & Sullivan Indonesia ini memberikan
penghargaan kepada berbagai perusahaan pasar regional dan global yang menunjukkan
prestasi dan kinerja yang unggul, di berbagai area seperti kepemimpinan, inovasi teknologi,
layanan pelanggan, dan pengembangan produk yang strategis

Dalam pengelolaan lingkungannya, PT. SOCI Mas mendukung keberlanjutan ekologis dan
ekonomis, dimana perusahaan menargetkan “Pembuangan Limbah Nihil” dengan tujuan utama
untuk memperoleh material yang dapat digunakan dari limbah atau meminimalkan limbah
sehingga limbah pabrik yang dibuang tidak memiliki dampak negatif pada lingkungan.
Pembuktian dari penerapan Sistem Pengelolaan Lingkungan yang baik pada PT. SOCI Mas
adalah dengan mendapatkan peringkat PROPER Biru berdasarkan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tahun 2017 tentang Hasil Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2016-2017.

3.2 Visi dan Misi


1. Visi
Visi perusahaan ini adalah ‘we aim to be the best to become the largest integrated and
most profitable palm-based consumer company’.

12
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

2. Misi
Misi perusahaan ini adalah
 Surpassing the highest standard of quality.
 Maintaining the highest level of sustainability and integrity.
 Empowering society and community.
 Trend setting innovation and technology.
 Achieving maximum value for shareholders

BAB IV
PELAKSANAAN

4.1 Tempat Pelaksanaan


Kerja praktek yang dilakukan oleh mahasiswa akan dilaksanakan di PT. SOCI Mas Medan,
yang berada di Jalan Pulau Irian, Kawasan Industri Medan No 2, Percut Sei Tuan, Sampali,
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara Indonesia.

4.2 Waktu Pelaksanaan


Berdasarkan kalender akademik Universitas Sumatera Utara (USU) tahun ajaran 2017/2018,
maka kerja praktek ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juli s/d 28 Agustus 2018.

4.3 Peserta
Adapun mahasiswa yang akan mengikuti program kerja praktek ini adalah :

1. Nama : Safrina Shiddiq


13
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

NIM : 15 0407 033


Tingkat Semester : 6 (Enam)
Program Studi : Teknik Lingkungan
Fakultas : Teknik

2. Nama : Dinda Amanda Sani


NIM : 15 0407 038
Tingkat Semester : 6 (Enam)
Program Studi : Teknik Lingkungan
Fakultas : Teknik

4.4 Bidang Kerja Praktek


Bidang kerja praktek yang akan dilaksanakan adalah yang berkaitan dengan Sistem
Pengelolaan Lingkungan (SPL) di PT. SOCI Mas Medan. Pelaksanaan kerja praktek ini
diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih mengenai pengelolaan lingkungan di PT.
SOCI Mas Medan.

4.5 . Pelaksanaan Kerja Praktek


1. Pelaksanaan Kerja Praktek akan dibagi dalam beberapa tahapan kegiatan,antara lain:
a. Pengarahan pelaksanaan kerja praktek oleh dosen pembimbing.
b. Pelaksanaan kegiatan kerja praktek di lapangan (perusahaan).
c. Pembuatan laporan kerja praktek beserta bimbingan laporan.
d. Penyerahan laporan kerja praktek di perusahaan.
2. Pada proses pelaksanaan kerja praktik di lapangan maka pihak perusahaan mempunyai
wewenang penuh terhadap proses pendidikan mahasiswa, terutama penyerapan di
perusahaan.
3. Setelah kerja praktek di lapangan selesai mahasiswa wajib membuat laporan oleh dosen
pembimbing kerja praktek.
4. Penilaian kerja praktek terdiri dari dua unsur, yaitu penilaian dari pihak instansi atau
perusahaan dimana kerja praktek dilaksanakan dan pihak Prodi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik USU Medan.

4.6 Kalender Kegiatan Kerja Praktek


Kalender kerja direncanakan sebagai berikut :

14
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

Minggu
No Nama Kegiatan
I II III IV V VI VII VIII
1 Orientasi
2 Studi Lapangan
3 Studi Literatur
4 Menyusun Laporan
5 Seminar
6 Jilid Laporan

BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini kami ajukan, besar harapan kami untuk dapat memperoleh
pengalaman berharga dari kerja praktek yang dilakukan di PT. SOCI Mas Medan. Semoga
proposal ini dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan Kerja Praktek nantinya sehingga dapat
berjalan sebaik mungkin. Atas bantuan dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

15
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proposal Kerja Praktek

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, B. 2011. Model Pengelolaan Lingkungan pada Industri Kecil Menengah (IKM) di
Kota Semarang. Ekobis Vol.12, No.2, Juli 2011 : 122 – 137.

Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian. 2009. Roadmap
Industri Pengolahan CPO. Departemen Perindustrian. Jakarta.

Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. 2014. Profil Industri Oleokimia Dasar dan
Biodiesel. Kementrian Perindustrian. Jakarta.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. 2017. Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
SK.696/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2017 Tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2016-2017. Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan. Jakarta.

Mubaraq, A., Falindo, A., Yusuf, A., Rumanta, F. Aliansyah, G., Warni, R. 2015. Industri
Oleokimia. Politeknik ATI Padang. Padang.

Sulistyono, I. Prarancangan Pabrik Asam Lemak dari Minyak Sawit Kapasitas 80.000
ton/tahun. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

World Bank Group. 2007. Environmental, Health, And Safety Guidelines: Oleochemicals
Manufacturing. International Finance Corporation World Bank Group.

Pertiwi, A. 2015. Gambaran Umum PT. SOCI Mas Medan. Medan

16
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai