Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Hirarki Social


Menurut Carpenter (1971) dalam Edward (2000) , hirarki sosial adalah hubungan
seperangkat individu yang agresif dan mereka yang patuh secara terus-menerus yang terjadi
diantara hewan-hewan tersebut. Umumnya primata, termasuk manusia, menghabiskan hidup
mereka dalam kelompok sosial yang besar atau biasa disebut masyarakat. Individu dalam
masyarakat tersebut memiliki pola atau bentuk-bentuk interaksi sosial, khususnya pada primata
terdapat beberapa variasi dalam komposisi kelompok sosial. Satu spesies primata dibatasi
hanya untuk salah satu dari enam pola dasar berikut:
1. Betina tunggal dan keturunannya
Interaksi Sosial ini terjadi pada Macaca mullata. Gerombolan monyet rhesus terdiri
atas campuran jantan dan betina. Gerombolan ini dapat terdiri hingga 180 ekor monyet,
tetapi rata-rata jumlahnya 20 ekor. Monyet betina dapat lebih banyak jumlahnya
dibandingkan monyet jantan dengan rasio 4:1. Hierarki sosialnya juga bersifat matriarkal,
peringkatnya tergantung pada betina yang memimpin. Pemeliharaan atas monyet-monyet
muda dan tugas-tugas pengawasan wilayah dibagi di antara rombongan. Sementara
monyet-monyet betina biasanya hidup damai, jantannya biasanya sering ribut di antara
mereka sendiri.
Perkawinan tidak terbatas pada musim-musim tertentu. Kehamilan berlangsung antara
135-194 hari. Monyet betina menjadi dewasa pada usia tiga tahun, sementara jantan pada
usia empat tahun. Jangka hidup monyet rhesus di penangkaran kira-kira 15-20 tahun untuk
jantan dan 20-25 tahun untuk betina. Monyet-monyet ini jarang hidup lebih dari 15 tahun
di alam bebas.
2. Monogami
Interaksi Sosial ini terjadi pada`kelompok primata Presbytis comata. Presbytis comata
merupakan jenis lutung Surili yang memiliki kelompok relatif kecil, bila dibandingkan
dengan jenis lutung lainnya, jumlah individu dalam kelompok antara 7-12 ekor. Sistem
perkwainan multimale, tetapi monogamy, dengan satu ekor jantan dalam kelompok
3. Polyandrous
Monyet-monyet terkecil Dunia Baru, marmoset dan tamarins, membentuk baik
monogami dan polyandrous unit keluarga. Mereka umumnya mulai dengan sepasang
kawin monogami.Kemudian, seorang pria dewasa kedua mungkin bergabung dengan
keluarga dan membantu dalam membesarkan anak. Ketika ini terjadi, baik laki-laki dewasa
yang berpotensi akan kawin dengan betina dewasa. Pengaturan ini praktis karena monyet
ini umumnya memiliki anak kembar dan ayah membawa bayi sekitar di punggung mereka
sebagian besar waktu. Pola kawin polyandrous sangat langka di antara primata non-
manusia tetapi terjadi di beberapa masyarakat manusia di daerah pedesaan terpencil di
India, Sri Lanka, dan terutama Nepal, dan Tibet.
4. Jantan tunggal dan kelompok betina
Hirarki sosial Jantan tunggal dan kelompok betina dimiliki oleh kelompok Gorilla.
Seiring waktu, gorilla jantan akan tumbuh dan memiliki tubuh yang lebih besar dari pada
betina, sehingga menjadi lebih dominan dari pada gorilla betina. Setelah mendominasi
betina, maka system hierarki sesama jantan ditentukan oleh usia, ukuran tubuh, kekuatan,
dan kemampuan berkelahi. Jantan dengan peringkat teratas disebut jantan dominan atau
silverback (jantan dominan dalam suatu kelompok). Jantan dominan biasanya adalah jantan
dewasa dengan usia diatas 12 tahun. Silverback menentukan suatu kelompok baik arah
pergerakan dan aktivitas agresi, menengahi konflik, memperkuat hubungan antar
kelompok, serta bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan kelompok
Peringkat lainnya secara berturut-turut adalah: jantan subordinat dengan usia 8 – 12½ tahun
(blackback), jantan dengan usia 6-8 tahun (sub-adult), jantan dengan usia 3-6 tahun
(juvenile), 0-3 tahun infant.
Sekitar 45% aktivitas gorilla dihabiskan untuk makan, setelah itu gorilla akan mencari
tempat peristirahatan yang umumnya dilakukan diatas pohon. Pada saat mencari pasangan
kawin, gorilla jantan melakukan pencarian secara soliter. Gorilla betina umumnya
meninggalkan kelompok kelahirannya untuk memperbesar peluang mencari pasangan
kawin. Proses kepergiannya dilakukan secara transfer betina, yaitu perjalanan bersama
kelompok kelahirannya di sepanjang hutan hingga menemukan kelompok jantan baru atau
jantan soliter. Proses display akan berlangsung hingga akhirnya kelompok betina mengikuti
kelompok jantan.
5. Multimale dan multifemale kelompok
Interaksi sosial ini, terjadi pada spesies Macaca fascicularis. Monyet ekor panjang
hidup dalam grup dengan sistem multimale atau multifemale yang terdiri dari 6–58
individu. Sistem hierarki di dalam grup berdasarkan sistem metrilineal. Monyet ekor
panjang (Macaca fascicularis) merupakan salah satu jenis yang banyak melakukan
interaksi sosial yang melibatkan individu-individu anggota kelompok sosial. Tingkatan
umur dan jenis kelamin juga menentukan perilaku sosial yang dilakukan oleh masing-
masing individu.
6. Fisi-fusi masyarakat
Interaksi sosial ini dimiliki oleh kelompok primata Simpanse. Mereka memiliki
hubungan relasi sosial yang kuat, maka senang hidup berkelompok sesuai dengan
kekerabatan. Ini mirip dengan sifat manusia. Bedanya, dalam hidup berkelompok simpanse
menganut azas egaliter, di mana tidak ada pemimpin atau hierarki kekuasaan.
Interaksi sosial merupakan aktivitas yang melibatkan interaksi antara dua individu atau
lebih. Interaksi sosial juga dapat diartikan sebagai segala bentuk perilaku suatu individu yang
bertujuan mempengaruhi individu lain. Hal ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk
komunikasi. Terdapat beberapa jenis komunikasi pada primata, misalnya ; grooming yaitu
suatu perilaku kebiasaan primata untuk mencari kutu, territoriality, yaitu suatu perilaku
kebiasaan menjaga daerah kekuasaan tempet tinggal pada suatu kelompok spesies tertentu,
threats yaitu suatu perilaku untuk mempertahankan diri ketika terdapat ancaman dan lain
sebagainya.

B. Pengertian Daerah Teritorial serta interaksinya


Territori adalah suatu tempat di mana hewan – hewan yang berada dalam daerah jelajah
ingin menguasai tempat dari seluruh atau sebagian daerah jelajah untuk spesiesnya sendiri.
Umumnya mereka berkumpul pada tempat kekuasannya, misalnya dalam sarang, ataupun
liang. Tingkah laku territory ini berfungsi untuk memisahkan spesiesnya dari spesies yang lain,
sehingga mereka dapat tehindar dari kompetisi dari spesies lain dan dapat berkembang biak
dengan baik.
a. Tipe-tipe Teritory
Tipe-tipe territori ini dibedakan atas dasar lamanya tiap-tiap hewan yang
mempertahankannya. Ada beberapa tipe territori :
1. Breeding territory. Territori yang dipertahankan hanya sampai setelah akhir musim
kawin. Seperti yang dilakukan oleh tikus air (muskrats), sekelompokm hewan ini
hanya mempertahankan wilayah/territorinya hanya sampai musim kawin, setelah itu
wilayahnya akan dibiarkan hancur/rusak.
2. Mating and nesting territory. Territori yang dipertahankan selama perkawinan sampai
bersarang dalam rangka membesarkan anaknya. Contohnya pada burung Elang yang
meninggalkan anaknya pada sarang dan induknya mencari makan di tempat lain. Hal
ini dilakukan sampai anaknya mencapai umur yang optimal untuk dapat bertahan di
alam.
3. Feeding territory. Merupakan territori yang dipertahankan karena wilayah tersebut
kaya akan sumber daya makanan yang dibutuhkan oleh organisme tersebut. Contohnya
hal ini dilakukan oleh Humingbird dan Tupai yang mempertahankan suatu wilayah
karena mereka menganggap bahwa wilayah yang kaya akan makanan tersebut hanya
dapat ditemukan disitu sehingga mereka mempertahankan wilayah tersebut.
b. Tujuan pertahanan territori :
Semua hewan membentuk territori sebagai tempat hidup mereka. Pemilik dari tiap
territori ini harus mempertahankan wilayahnya dari serangan pengacau. Di awal
pembentukan territori ini akan banyak konflik yang terjadi antara jenis satu dengan yang
lain. Misalnya burung, katak, dan serangga, biasanya mempertahankan
wilayah/territorinya dengan cara bernyanyi dari beberapa titik. Nyanyian tersebut
bertujuan sebagai tanda kepada musuh yang ingin merebut wilayah tersebut agar tidak
mencoba untuk menduduki wilayah tersebut.
c. Interaksi social
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung
atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai
berikut.
a. Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat
yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut
(juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang
bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh,
jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri tertentu.
b. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan
yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan.
Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput

Di dalam suatu ekosistem, antara komponen yang satu dengan yang lainnya terjadi
hubungan saling mempengaruhi yang sangat dinamis. Artinya hubungan antara komponen
antara komponen satu dengan yang lain tidaklah sederhana dan statis, tetapi mengalami
perubahan dan sangat variatif.
Populasi setiap organisme yang menempati daerah tertentu dan berinteraksi satu dengan
yang lainnya di sebut dengan komunitas. Dalam suatu komunitas terdapat berbagai macam
makhluk hidup yang menempati tempat tersebut dan membentuk hubungan interaksi saling
bergantung antara organisme yang satu dengan yang lain. Dengan demikian makhluk hidup
maupun biotik dan abiotiknya saling ketergantungan satu sama lannya, seperti sebatang
tumbuhan dan seekor hewan akan terjadi interaksi serta bergantung antara satu sama lainnya.
Di dalam berinteraksi, kita mengenal adanya hubungan makan dan di makan yang terjadi
pada organisme. Hubungan tersebut dikenal dengan istilah predasi. Selain hubungan predasi,
terdapat hubungan yang bukan merupakan hubungan makan memakan, yaitu persaingan atau
kompetensi dan hidup bersama atau Simbiosis. Pada simbiosis ada hubungan yang sangat
menguntungkan dan ada hubungan yang sangat merugikan. Dengan demikian bentuk interaksi
di antara individu lain jenis dapat berupa simbiosis, predasi, kompetensi.
a. Simbiosis
Simbiosis adalah interasksi yang sangat erat antarindividu dan lain Jenis. Simbiosis
dapat di bedakan menjadi beberapa macam, di antaranya adalah :
1. Simbiosis Mutualisme, yaitu Interaksi antara dua organisme atau lebihyang
menguntungkan kedua belah pihak dan tidak ada pihak yang dirugikan. Simbiosis yang
saling menguntungkan. Misalnya simbiosis Mutualisme antara tanaman Leguminosae
(tanaman buah polong) dan Bakteri Rhizobium, dimana bakteri Rhizobium yang hidup
dan berkembang dengan baik dalam bintil-bintil akar tanaman kacang polong tersebut,
Simbiosis Mutualisme antara rayap dan Flagellata, Ketan merah dan Iguana, semut dan
kutu buah, alga dan jamur membentuk lumut kerak (Likenes) serta Tumbuhan berbunga
dan lebah.
2. Simbiosis Paratsitisme yaitu Interaksi dua individu/populasi dimana salah satu individu
diuntungkan dan yang satunya lagi di rugikan. Organisme yang di untungkan disebut
parasit sedangkan orgabisme yang di rugikan di sebut dengan Inang. Contonya antara
lain Benalu yang tumbuh pada ranting pohon mangga,cacing perut, dan cacing tambang
yang hidup di usus manusia, antara tali putri dan pohon the, kutu dan hewan piaraan
3. Simbiosis Komensalisme yaitu interaksi antara individu/populasi yang satu untung
sedangkan individu/populasi lainya tidak rugi dan tidaklah untung. Contohnya ikan
Remora dan akan Hiu, serta tanaman anggrek dan batangpohon.
b. Predasi
Predasi adalah interaksi antarindividu/popuasi dimanapopulasi yang satu memangsa
populasi yang lain. Pemangsa di sebut predator, sedangkan yang dimakan disebut mangsa.
Interaksi predasi antarpopilasi ini menyebabkan terjadinya fluktuasi populasi predator dan
mangsa. Misalnya populasi kelinci hutan dengan pemangsanya yaitu kucing hutan.
Pada predasi, umumnya satu spesies memakan spesies lainnya. Ada juga beberapa hewan
memangsa sesama jenisnya (sifat kanibalisme). Predasi tidak terbatas antar hewan, tetap
juga dapat terjadi pada herbivora dan tumbuhan. Pada predasi antar hewan, predator
kebanyakan berukuran lebih besar daripada mangsanya. Ekologi dan saling ketergantungan
Di dalam ekosistem, diantara komponen pembentuknya terdapat hubungan saling
ketergantungan, sehingga perubahan pada komponen yang satu akan menyebabkan
perubahan pada komponen yang lain. Contoh: Kepadatan suatu tanaman tergantung pada
jenis dan kesuburan tanah, sebaliknya keadaan dan kesuburan tanah tergantung juga pada
tanaman dan hewan yang hidup di kawasan itu. Salah satu hubungan saling ketergantungan
yang jelas antara komponen pembentuk ekosistem adalah peristiwa makan dan dimakan
melukiskan suatu rantai makanan atau jaring-jaring makanan. Adanya rantai makanan
menyebabkan terjadinya piramida energi, piramida jumlah, piramida biomassa dan aliran
materi yang berupa siklus atau daur.
c. Kompetisi
Kompetisi atau persaingan terjadi apabila dua populasi menempati habitat dan nisia yang
sama. Bila dalam kompetisi tersabut ada salah satu yang kalah maka yang kalah akan mati
atau menyingkir dari areal tempat tinggalnya.
Beberapa spesies dapat hidup berdampingan di dalam sebuah komunitas sepanjang
mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam suatu relung ekologi, meskipun relung
mereka saling tumpang tindih. Kehidupan demikian dapat terpenuhi selama kebutuhan
hidup terhadap sumber yang sama tersedia dalam jumlah yang berlebihan. Akan tetapi jika
sumber kebutuhan terbatas, maka hubungan antarspesies akan berubah menjadi suatu
bentuk persaingan atau kompetisi. Kompetisi adalah interaksi antara dua makhluk hidup
yang mengakibatkan kedua makhluk hidup tersebut mengalami kerugian. Adapun
kebutuhan hidup yang sering diperebutkan antara lain, adalah makanan, tempat berlindung,
tempat bersarang, sumber air, danpasangan untuk kawin. Semakin besar tumpang tindih
relung ekologi, semakin sering terjadi kompetisi. Bentuk kompetisi yang terjadi berupa
kompetisi intraspesifik (kompetisi antar anggota satu spesies), contohnya jenis burung di
hutan yang memakan serangga yang sama.
C. STRUKTUR POPULASI
Populasi adalah kumpulan individu dari suatu jenis organisme. Pengertian ini dikemukakan
untuk menjelaskan bahwa individu- individu suatu jenis organisme dapat tersebar luas di muka
bumi, namun tidak semuanya dapat saling berhubungan untuk mengadakan perkawinan atau
pertukaran informasi genetik, karena tempatnya terpisah. Individu- individu yang hidup disuatu
tempat tertentu dan antara sesamanya dapat melakukan perkawinan sehingga dapat
mengadakan pertukaran informasi genetik dinyatakan sebagai satu kelompok yang disebut
populasi.
Struktur populasi merupakan komposisi populasi yang meliputi jenis kelamin (jantan,
betina) dan umur (kategori anak, kategori muda, kategori dewasa, dan kategori tua) yang
merupakan proporsi antara tahapan hidup suatu jenis flora. Model struktur populasi dibagi
menjadi tiga, yaitu:
o Struktur populasi stabil, merupakan populasi yang memiliki jumlah individu
tingkatan yang lebih muda selalu lebih banyak dibanding jumlah individu yang
lebih tua.
o Struktur populasi konstan, merupakan populasi yang memiliki jumlah individu
tingkatan yang lebih muda sama banyak dibanding jumlah individu yang lebih tua.
o Struktur populasi tidak stabil, merupakan populasi yang memiliki jumlah individu
tingkatan yang lebih muda selalu lebih sedikit dibanding jumlah individu yang
lebih tua.
D. STRATEGI R DAN K
Menurut MacArthur & Wilson 1967, srta Pianka 1970 (dalam Michael Begon, 1986),
berdasarkan daya dukung lingkungannya (carrying capacity), strategi hidup ada 2 macam, yaitu
strategi hidup-r dan strategi hidup-K.
1. Strategi Hidup-r
Jenis makhluk hidup dengan strategi hidup r adalah yang mengalami pertumbuhan populasi
yang cepat dengan mengabaikan terlampaunya daya dukung lingkungannya. Makhluk hidup
yang memiliki strategi hidup r memiliki kemampuan untuk berkompetisi rendah, namun
bereproduksi lebih dini dengan jumlah anakan yang banyak dan berkembang dengan cepat.
Mereka biasanya berukuran kecil, selalu berpindah-pindah tempat, dan memiliki waktu
generasi yang pendek. Menurut Campbell (2004) populasi makhluk hidup dengan strategi
hidup r disebut juga dengan populasi oportunistik (opportunistic population), karena
kemungkinan besar akan ditemukan dalam lingkungan yang bervariasi, dimana kepadatan
populasi berubah-ubah, atau dalam habitat terbuka di mana individu kemungkinan besar
menghadapi sedikit persaingan. Contoh: lalat buah, tikus, capung, dan belalang(Glencoe)
2. Strategi Hidup-K
Makhluk hidup dengan strategi hidup K hidup di habitat yang stabil dan ukuran populasinya
mendekati daya dukung lingkungan. Makhluk hidup yang memiliki strategi hidup K
kemampuan berkompetisinya tinggi, namun bereproduksi lebih lambat dengan jumlah anakan
yang sedikit dan berkembang dengan lambat pula. Mereka biasanya berukuran besar, jarang
berpindah-berpindah tempat, dan waktu generasinya panjang. Campbell (2004) menyatakan
bahwa populasi makhluk hidup dengan strategi hidup K disebut juga dengan populasi
kesetimbangan (equilibrial population), yaitu populasi yang cenderung akan hidup pada
kepadatan yang mendekati batas sumberdayanya (K, atau daya tampung). Contoh:
gajah dan manusia (Glencoe, 2008)
Manusia pada hakikatnya adalah jenis makhuk hidup yang berstrategi hidup K yakni yang
memperhatikan batas daya dukung lingkungan. Kalau populasinya sudah mendekati batas daya
dukung maka terjadi perubahan laju kehidupan karena pengaruh kelentingan
lingkungan (environmental resistance atau environmental resilience) yang menahan laju
pertumbuhan sehingga terjadi pertumbuhan yang berimpit dengan batas daya dukung (K).
Strategi hidup “K” manusia itu ditandai dengan lahirnya anak yang hanya seorang sekali
melahirkan, bayinya yang lahir dalam keadaan lemah, harus dilindungi, diasuh, dan dipelihara
sebelum mampu menopang hidup sendiri. Jadi secara hayati manusia harusnya tidak
mempunyai masalah dengan lingkungan hidupnya, tidak ada krisis, tidak ada pencemaran, serta
selalu berada dalam keserasian dengan lingkungannya. Jadi karena populasi manusia yang
bertambah besar itu juga meningkat pula pola hidup atau tingkat komsumsinya, maka tuntutan
terhadap daya dukung tidak saja ditentukan oleh pertambahan populasi manusia (N), tetapi juga
oleh peningkatan konsumsi atau peningkatan tuntutan terhadap sumberdaya.

Anda mungkin juga menyukai