PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Kegunaan Produk
Dari berbagai macam bahan baku yang dapat memproduksi kalsium laktat,
tetes tebu (molasses) dapat digunakan sebagai bahan baku proses produksi
kalsium laktat. Pemilihan ini didasarkan bahwa ketersediaan tetes tebu sebagai
bahan baku sangat besar di Indonesia dan mudah didapat. Pemanfaatan
molasses sebagai bahan baku produksi kalsium laktat merupakan salah satu
cara mengurangi imporkalsium laktat sehingga dapat meningkatkan devisa
negara. Produksi tetes tebu pada tahun 2007-2011 rata-rata mencapai
967.072.985 Kg (BPS, 2011).
Molasses sebagian besar berasal dari pabrik Gula Gunung Madu Plantations
yang tiap harinya menghasilkan molasses sebanyak 629,31 metrik ton/hari
sehingga persediaannya melimpah (Lusiningtyas, 2007). Bahan-bahan seperti
CaCO3 dapat diperoleh dari PT. Kurnia Artha Pratiwi Padalarang.
D. Kapasitas Rancangan
5000
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Tahun
D. Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu
pabrik, karena berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari
pabrik yang akan didirikan. Pertimbangan pemilihan lokasi pada
umumnya sebagai berikut:
1. Bahan baku
Bahan baku molasses yang diperlukan berasal dari PT. Gunung
Madu Plantation. Bahan-bahan seperti CaCO3 dapat diperoleh dari
PT. Kurnia Artha Industri Padalarang.
2. Pemasaran
Pemasaran produk kalsium laktat untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri yang tersebar di daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan,
dan daerah lain di Indonesia.
3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja di Indonesia cukup banyak sehingga penyediaan
tenaga kerja tidak begitu sulit diperoleh. Tenaga kerja yang
berpendidikan menengah atau kejuruan dapat diambil dari daerah
sekitar pabrik. Sedangkan untuk tenaga kerja ahli dapat
didatangkan dari kota lain.
4. Transportasi
Lampung merupakan kawasan yang strategis, maka transportasi di
daerah Lampung cukup baik. Dalam hal ini diharapkan arus bahan
baku dan produk dapat berjalan dengan lancar baik melalui
transportasi darat, dan laut.
5. Perijinan
Lampung merupakan kawasan industri yang ditetapkan pemerintah
dan berada dalam teritorial Negara Indonesia sehingga secara
geografis pendirian pabrik di kawasan tersebut tidak bertentangan
dengan kebijakan pemerintah.
A. Fermentasi
fermentasi
C12H22O12 (aq) + H2O(l) C6H12O6 (aq) + C6H12O6 (aq) (1)
Sukrosa Air Glukosa Fruktosa
fermentasi
C6H12O6 (aq) 2 CH3CHOHCOOH(aq) (2)
Glukosa Asam Laktat
Homofermenter Heterofermenter
g/L g/(jamL)
Perbandingan harga bahan baku untuk membuat kalsium laktat terdapat pada
table dibawah ini.
Tabel 2. 3. Perbandingan bahan baku untuk menghasilkan kalsium laktat
No Bahan Baku Harga (Rp/kg)
1 Molasses 700
2 Gandum 7.532
3 Jagung 1.200
4 Umbi Kayu 863
5 Kentang 7.000
6 Beras 6.750
7 Kertas Daur Ulang 1.250
8 Kayu 3.000
Sumber : PT. GMP, http://sigapbencana-bansos.info/bansos/cluster-2/387-harga-singkong-naik-di-
lampung-timur.html, http://industri.kontan.co.id/news/harga-gandum-stabil-rata-rata-harga-tepung-
terigu, http://regional.kompas.com/read/2012/03/06/14243119/Harga.Jagung.Anjlok.,
http://www.beritasatu.com/mobile/bisnis/40052-harga-pangan-stabil-sayuran-dan-cabai-naik.html,
Perum Bulog, http://www.bisnislimbahkertas.blogspot.com/, http://www.sitinjaunews.com/kabupaten-
solok-selatan/25209-harga-komiditi-ekspor-di-solsel-stabil, 2012
Jumlah 100 %
fermentasi
C6H12O6 (aq) 2 CH3CHOHCOOH(aq) (2)
Glukosa Asam Laktat
Dari ketiga persamaan diatas, persamaan dua dan tiga dieliminasi, sehingga dapat
diasumsikan, bahan baku yang dibeli hanya glukosa dan kalsium karbonat.
1. Molasses
Diketahui yield = 90 g/L
Kapasitas perancangan = 30.000 Ton/ tahun
.
Molasses yang dibutuhkan= =
= 333.333.333,3 L molasses
dimana ρ molasses = 1,422 kg/L, sehingga molasses yang dibutuhkan :
= 474.000.000 Kg molasses
2. Gandum
Diketahui yield = 106 g/L
Kapasitas perancangan = 30.000 Ton/ tahun
.
Gandum yang dibutuhkan= =
= 283.018.867,9 L Gandum
dimana ρ gandum = 0,56 kg/L, sehingga gandum yang dibutuhkan :
= 158.490.566 Kg Gadum
3. Jagung
Diketahui yield = 10,1 g/L
Kapasitas perancangan = 30.000 Ton/ tahun
, .
Jagung yang dibutuhkan= =
= 2.970.297.030 L Jagung
dimana ρ jagung = 0,72 kg/L, sehingga jagung yang dibutuhkan :
= 2.138.613.861 Kg jagung
Dari persamaan reaksi =
C6H12O6 (aq) + CaCO3(s) (CH3CHOHCOO)2Ca(aq)+H2O(l)+CO2(g)
4. Ubi kayu
Diketahui yield = 4,8 g/L
Kapasitas perancangan = 30.000 Ton/ tahun
, .
Ubi yang dibutuhkan = =
5. Kentang
Diketahui yield = 4,2 g/L
Kapasitas perancangan = 30.000 Ton/ tahun
, .
Kentang yang dibutuhkan= =
= 7.142.857.143 L kentang
dimana ρ kentang = 0,769 kg/L, sehingga kentang yang dibutuhkan :
= 5.492.857.143 Kg Kentang
Dari persamaan reaksi =
C6H12O6 (aq) + CaCO3(s) (CH3CHOHCOO)2Ca(aq)+H2O(l)+CO2(g)
6. Beras
Diketahui yield = 129 g/L
Kapasitas perancangan = 30.000 Ton/ tahun
.
Beras yang dibutuhkan = =
= 232.558.139,5 L Beras
dimana ρ beras = 0,72 kg/L, sehingga beras yang dibutuhkan :
= 167.441.860,5 kg Beras
7. Kertas Bekas
Diketahui yield = 23,1 g/L
Kapasitas perancangan = 30.000 Ton/ tahun
, .
Kertas yang dibutuhkan = =
8. Kayu
Diketahui yield = 108 g/L
Kapasitas perancangan = 30.000 Ton/ tahun
.
Kayu yang dibutuhkan = =
= 277.777.777,8 L kayu
C. Uraian Proses
1. Fermentasi
Bahan baku yang tergolong murah untuk difermentasikan adalah :
starchy and cellulosic material, whey, molasses. Yang tergolong dalam
starchy and cellulosic material antara lain : gandum, jagung, singkong,
kentang, beras, sweet gorghum, rye, barley. Akan tetapi materi ini perlu
dihidrolisis terlebih dahulu untuk mendapatkan gula fermentasi
(karbohidrat) sebelum difermentasikan (Young-Jung Wee, Jin-Nam
Kim, 2005).
fermentasi
C6H12O6 (aq) 2 CH3CHOHCOOH(aq) (2)
Glukosa Asam Laktat
3. Permunian Produk
Permunian produk kalsium laktat diawali dengan mereaksikan asam
laktat sisa fermentasi menjadi kalsium laktat dengan penambahan
CaCO3 berlebih. Reaktor beroperasi pada suhu 45oC, tekanan 1 atm.
Jenis reaktor adalah reaktor CSTR.Selanjutnya keluaran dari reaktor
masuk ke dalam crystallizer dengan proses penguapan pada suhu
100oC, tekanan 1 atm. Larutan mother liquor selanjutnya diumpankan
ke centrifuge, campuran kristal produk dan impuritis dialirkan ke rotary
dryer, sementara mother liquor sisanya dikembalikan ke crystallizer.
Dari rotary dryer, campuran kristal yang sudah bebas dari air,
diumpankan ke mixing tank untuk melarutkan impuritis gula (sukrosa,
glukosa dan fruktosa) dengan etanol absolute, pada mixing tank ini
semua gula terlarut dalam etanol sementara kalsium laktat tidak ada
yang terlarut, karena kalsium laktat tidak larut dalam etanol. Keluaran
dari mixing tank masuk ke centrifuge untuk dipisahkan antara larutan
gula yang larut dengan etanol dan kristal kalsium laktat. Kristal tersebut
dikeringkan di rotary dryer dan uap etanol dikondensasikan kemudian
dikembalikan ke mixing tank. Kristal yang telah kering adalah produk
kalsium laktat dengan kemurnian 100%. Penanganan impuritis gula
dilakukan dengan mengkristalkan larutan gula dari CF-303 di CR-302
dengan proses penguapan untuk mendapatkan etanol kembali. Etanol
yang didapat dari CR-302 bersama dengan etanol dan udara kering dari
RD-302 masuk ke Condensor (CD-301).
b. Glukosa
Rumus Molekul : C6H12O6
BM : 180 g/mol
Titik leleh : 146 0C
Densitas : 1440 Kgm-3
Specific gravity : 1,544
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan alkohol
Sumber : http://www.sciencelab.com, software HYSYS 3.2
c. Fruktosa
Rumus Molekul : C6H12O6
BM : 180 g/mol
Titik leleh : 143 °C
Densitas : 1447 Kgm-3
Kelarutan : mudah larut dalam air, alkohol
Sumber : http://www.sciencelab.com,
http://www.scholarchemistry.com
d. Abu
Bentuk : Serbuk putih
Titik leleh : 2570 °C
Specific gravity : 3,3
Densitas : 1900 Kgm-3
Sumber: http://www.sciencestuff.com, http://msds.chem.ox.ac.uk
• Kalsium Karbonat
Rumus Molekul : CaCO3
BM : 100 kg/kmol
Bentuk : bubuk padatan
Titik leleh : 825 0C
Prarancangan Pabrik Kalsium Laktat dari Molasses dan Kalsium Karbonat
Kapasitas 30.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Fakultas Teknik Universitas Lampung
24
pH : 8-10
Kemunian : Min 97,5 %
Impuritis : MgO Max. 0.5 %
SiO2 0.10 - 0.5%
Al2O3 Max. 0.3%
Fe2O3 Max. 0.10 %
Sumber : http://www.kurniamineral.com/product_caoh2_powder.html
4. Etanol
Rumus Molekul : C2H5OH
BM : 46 g/mol
Bentuk : liquid
pH : Netral
Tekanan uap : 45 mmHg (pada 60oC)
Titik didih : 78oC (pada 1 atm)
Spesific gravity : 0,789
Kemurnian : 98 %
Sumber : MSDS; PT. MEDCO Ethanol Lampung
V. SPESIFIKASI ALAT
Adapun spesifikasi alat pabrik kalsium laktat dengan kapasitas 30.000 ton/tahun
adalah sebagai berikut:
A. Alat Proses
1. Storage Tank Molasses (ST – 101)
Tabel 5.1. Spesifikasi ST – 101
Alat Storage Tank
Kode ST-101
Fungsi Menyimpan Molasses dengan kapasitas
861.126,243kg
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat
bottom) dan atap (head) berbentuk konis
Kapasitas 637,512m3
Dimensi Diameter shell (D) = 40 ft
Tinggi shell (Hs) = 18 ft
Tebal shell (ts) = 0,6 in
Tinggi atap = 2,499 ft
Tebal head = 0,75 in
Tinggi total = 20,499 ft
Tekanan Desain 27,7114 psi
Bahan Carbon Steel SA-203 Grade C
Tube:
Jumlah = 76
Panjang = 12 ft
BWG = 16
OD = 3/4 in
ID = 0,62 in
Pitch = 1 in square pitch
Lewatan =6
∆Pt = 0,617 psi
Clean Overall 27,176 btu/jam ft2.oF
Coefficient, Uc
Design Overall 10,713 btu/jam ft2.oF
Coefficient, UD
Dirt Factor , Rd 0,057 hr ft2 oF/ Btu
bawah torispherical
Kondisi P = Tekanan design = 16,17 psi = 1,1 atm
t = Waktu adsorpsi = 60 menit = 1 jam
Dimensi Adsober Tinggi = 3,66 m = 12 ft = 144 in
ID = 4,57 m = 15 ft = 180 in
ts = 5/8 in
Material th = 7/16 in
Stainless Steel SA-167 Grade 11 Type 316
Pressure Drop 0,0729 atm = 1,072 psi
Jumlah 2 buah
Tube:
Jumlah = 288
Panjang = 12 ft
BWG = 16
OD = 1 in
ID = 0,87 in
Pitch = 11/4 in square pitch
Lewatan =2
∆Pt = 1,94 psi
Clean Overall 317,036 btu/jam ft2.oF
Coefficient, Uc
Design Overall 158,25 btu/jam ft2.oF
Coefficient, UD
Dirt Factor , Rd 0,0031 hr ft2 oF/ Btu
Rd yang diperlukan = 0,002 hr.ft2.oF/btu
Bahan konstruksi Stainless Steel SA-167 Grade 11
Jumlah 1 buah
Sch = 40 in
Beda ketinggian : 5m
Power motor 25 hp
NPSH 1,960 m
Power motor 10 hp
NPSH 0,596 m
B. Alat Utilitas
Kapasitas 612,5856 m3
Dimensi Panjang = 20,462 m
Lebar = 5,116 m
Kedalaman = 4,8768 m
Jumlah 1 Buah
Jumlah 1 Buah
NPSH 0,046 m
Jumlah 2 buah (1 cadangan)
NPSH 0,064 m
Jumlah 2 buah (1 cadangan)
NPSH 7,007 m
Jumlah 2 buah (1 cadangan)
Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik Kalsium Laktat antara
lain:
1. Unit penyediaan air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi
kebutuhan air sebagai berikut :
a. Air untuk penyediaan umum dan sanitasi
Air untuk keperluan umum adalah air yang dibutuhkan untuk sarana
dalam pemenuhan kebutuhan pegawai seperti untuk mandi, cuci, kakus
(MCK) dan untuk kebutuhan kantor lainnya, serta kebutuhan rumah
tangga. Air sanitasi diperlukan untuk pencucian atau pembersihan
peralatan pabrik, utilitas, laboratorium dan lainnya.
b. Air pendingin
Air pendingin yang digunakan adalah air sungai yang diperoleh dari
Sungai Way Seputih yang letaknya cukup dekat dengan pabrik. Air
pendingin merupakan air yang diperlukan untuk proses-proses
pertukaran/perpindahan panas dalam heat exchanger dengan tujuan
untuk memindahkan panas suatu zat di dalam aliran ke dalam air.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyediaan air pendingin
adalah:
• Kesadahan air yang dapat menyebabkan terjadinya scale (kerak)
pada sistem perpipaan.
• Mikroorganisme seperti bakteri, plankton yang tinggal dalam air
sungai, berkembang dan tumbuh, sehingga menyebabkan fouling
alat heat exchanger .
• Besi, yang dapat menimbulkan korosi
Sistem air pendingin terutama terdiri dari cooling tower dan basin,
pompa air pendingin untuk peralatan proses, sistem injeksi bahan
kimia, dan induce draft fan. Sistem injeksi bahan kimia disediakan
untuk mengolah air pendingin untuk mencegah korosi, mencegah
terbentuknya kerak dan pembentukan lumpur diperalatan proses,
karena akan menghambat atau menurunkan kapasitas perpindahan
panas.
Air panas
udara
Air dingin
Gambar .6.1. Cooling Tower
COOLING COOLER
TOWER PROSES
Mak
e Up
T = 35 oC
Blow Down
Air Demin
Steam LS
PB
Pompa BFW
Gambar. 6.3. Daerator
d. Air Proses
Kualitas Air proses sama dengan air yang digunakan untuk keperluan
umum.
Tabel 6.3. Peralatan yang Menggunakan Air Proses
No. Kebutuhan Jumlah Satuan
1 Pre Fermentor (PFR-101) 2.520,59 kg/jam
2 Fermentor (FR-201) 13.960,18 kg/jam
Jumlah Kebutuhan 16.480,77 kg/jam
Over design 10% 18.128,85 kg/jam
Air yang digunakan dalam pabrik ini, seperti air proses, air umpan boiler,
air pendingin dan lainnya diperoleh dari air sungai. Untuk mendapatkan
spesifikasi air sesuai dengan kebutuhan dilakukan pengolahan dengan
beberapa tahap. Pengolahan yang dilakukan setelah pemompaan dari
sungai adalah penjernihan, penyaringan, desinfektasi, demineralisasi, dan
deaerasi.
Diagram alir pengolahan air adalah sebagai berikut :
Penjernihan (Clarification)
Bahan baku air diambil dari air sungai. Air sungai dialirkan dari daerah
terbuka ke water intake system yang terdiri dari screen dan pompa. Screen
dipakai untuk memisahkan kotoran dan benda-benda asing pada aliran
suction pompa. Air yang tersaring oleh screen masuk ke suction pompa
dan dialirkan melalui pipa masuk ke unit pengolahan air.
• Kaporit
Berfungsi untuk membunuh bakteri, jamur, dan mikroorganisme.
Jumlah kaporit yang diinjeksikan sebanyak 1,2 % dari umpan dengan
konsentrasi 30 % volum.
Reaksi yang terjadi :
Al2(SO4)3 + 3 Ca(HCO3)2 2 Al(OH)3 + 3 CaSO4 + 6 CO2
Al2(SO4)3 + 6 NaOH 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4
Penyaringan (Filtration)
Air yang dipersiapkan sebagai bahan baku untuk proses pertukaran ion
(ion exchanger) harus disaring untuk mencegah fouling di penukar ion
yang disebabkan oleh kotoran yang terbawa. Sejumlah kotoran yang
terbawa dikoagulasikan pada proses penjernihan. Bahan akan dihilangkan
termasuk bahan organik, warna dan bakteri. Selama operasi dari filter,
kotoran yang masih terbawa pada air setelah mengalami proses
penjernihan akan terlepas oleh filter dan terkumpul pada permukaan bed.
Backwash filter secara otomatis terjadi bila hilang tekan tinggi (high
pressure drop) tercapai atau waktu operasi (duration time) tercapai.
Larutan kaustik diinjeksikan melalui pipa dari sand filter untuk mengatur
pH dari produk air filter yang masuk ke tangki penyimpanan air filter .
Untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme yang ada dalam air filter
dilakukan injeksi klorin. Dari tangki air filter, air didistribusikan ke
menara pendingin, perumahan, dan unit demineralisasi.
Demineralisasi
Fungsi dari demineralisasi adalah mengambil semua ion yang terkandung
di dalam air. Air yang telah mengalami proses ini disebut air demin
(deionized water). Sistem demineralisasi disiapkan untuk mengolah air
filter dengan penukar ion (ion exchanger) untuk menghilangkan padatan
yang terlarut dalam air dan menghasilkan air demin sebagai air umpan
ketel (boiler feed water) untuk membangkitkan steam tekanan 476 kPa dan
temperatur 150 oC.
Untuk keperluan air umpan boiler, tidak cukup hanya air bersih, oleh
karenanya air tersebut masih perlu diperlakukan lebih lanjut yaitu
penghilangan kandungan mineral yang berupa garam-garam terlarut.
Garam terlarut di dalam air berikatan dalam bentuk ion positif (cation) dan
negatif (anion). Ion-ion tersebut dihilangkan dengan cara pertukaran ion di
alat Penukar Ion (Ion Exchanger).
Air keluar dari Anion Exchanger hampir seluruh garam terlarutnya telah
diikat. Air demin yang dihasilkan kemudian disimpan di tanki
penyimpanan (Demin Water Storage).
berkontak secara couenter current dengan steam. Demin water yang sudah
bebas dari komponen udara ditampung dalam drum dari deaerator.
Deaerator memiliki waktu tinggal 15 menit. Larutan hidrazin diinjeksikan
ke dalam deaerator untuk menghilangkan oksigen terlarut dalam air bebas
mineral dengan reaksi:
N2H4 + O2 N2 + 2 H2O
Kandungan oksigen keluar dari deaerator didesain tidak lebih besar dari
0,007 ppm.
bahan bakar cair yaitu solar (untuk generator) dan fuel oil (untuk boiler)
yang diperoleh dari PERTAMINA atau distribusinya.
B. Pengolahan Limbah
Beberapa limbah yang dihasilkan dari pabrik Kalsium Laktat sebagai
berikut:
a. Air buangan sanitasi
Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik,
pencucian, dan dapur dapat langsung dibuang ke pembuangan umum,
sedangkan kotoran yang berasal dari toilet dibuang ke tempat pembuangan
khusus septic tank.
C. Laboratorium
Laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang
kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produksi. Dengan data yang
diperoleh dari laboratorium maka proses produksi akan selalu dapat
dikendalikan dan kualitas produk dapat dijaga sesuai dengan spesifikasi yang
diharapkan. Disamping itu juga berperan dalam pengendali pencemaran
lingkungan.
b. Laboratorium Analitik
Bagian ini mengadakan pemeriksaan terhadap bahan baku dan produk
mengenai sifat-sifat kimianya.
Analisis yang dilakukan antara lain :
Kadar impuritis pada bahan baku
Kandungan logam berat
Kandungan metal
e. Alat Analisis
Alat Analisis yang digunakan :
Water Content Tester, untuk menganalisis kadar air dalam produk.
Viskometer Bath, untuk mengukur viskositas produk keluar reaktor.
Hydrometer, untuk mengukur spesific gravity.
A. LOKASI PABRIK
2. Pemasaran Produk
Pabrik didirikan untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negri.
Industri-indutri kimia yang menggunakan Kalsium Laktat sebagai bahan
baku banyak terdapat daerah Jawa. Maka dipilihlah Lampung, karena
provinsi Lampung dekat dengan pulau Jawa. Selain itu Wilayah Lampung
memiliki 3 pelabuhan besar yakni, pelabuhan Ketapang, Bakauheni dan
Pelabuhan Panjang yang efektif untuk bongkar muatan kapal yang
mengangkut Kalsium Laktat sehingga mempermudah proses distribusi
produk.
3. Transportasi
Ketersediaan transportasi yang mendukung distribusi produk dan bahan
baku baik melalui laut maupun darat. Sehingga daerah yang akan
dijadikan lokasi pabrik haruslah menpunyai fasilitas transportasi yang
memadai dan biaya untuk transportasi dapat ditekan sekecil mungkin. Di
daerah Lampung, fasilitas transportasi sangat mendukung, seperti: jalan
lintas timur , Bandara Udara Raden Inten dan Pelabuhan Panjang,
Bakauheni serta Pelabuhan Ketapang.
4. Utilitas
Fasilitas yang terdiri dari penyedian air, bahan bakar, mengharuskan lokasi
pabrik dekat dengan sumber air dan untuk pengadaan bahan bakar dan
listrik harus dekat dengan pusat pengadaan bahan bakar untuk kebutuhan
air dapat diperoleh dari air Sungai Way Seputih. Kebutuhan bahan bakar
diperoleh dari depot Pertamina.
Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi dan tata letak pabrik serta peralatan
dapat di lihat pada gambar 7.1, 7.2, dan 7.3 sebagai berikut :
Pembankit
Pengolahan Air
Steam
Unit
Tree
PERLUASAN
Tree
DAN RUANG
Tree
HIJAU Tree
LABORATORIUM POS
SATPAM
Area Parkir Pengangkutan Bahan Baku
Penyimpanan
bahan baku
Unit
Penyimpanan
Unit Pemurnian Produk
Penyimpanan
Unit Reaksi Unit pengantongan
bahan baku
POS
SATPAM
CONTROL
BENGKEL GUDANG
ROOM
TEMPAT PARKIR
KANTIN
KLINIK MUSOLAH
TEMPAT PARKIR
POS
SATPAM POS
SATPAM
10 11 14 15 16
3 4 7
6 9 13
1 5 8
12
2
A. Bentuk Perusahaan
mendapatkan profit yang optimal juga harus didukung oleh pembagian tugas
dan wewenang yang jelas dari setiap personil yang terlibat dalam perusahaan.
bentuk dan sistem manajemen organisasi yang sesuai dengan kapasitas dan
tujuan perusahaan.
1. Perusahaan Perseorangan
2. Perusahaan Firma
Perusahaan Firma yaitu badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh
beberapa orang dengan memakai satu nama (salah satu anggota atau nama
3. Perusahaan Komanditer
Perusahaan Komanditer yaitu badan usaha yang didirikan oleh dua orang
atau lebih dimana sebagian anggotanya duduk sebagai anggota aktif dan
sebagian yang lain sebagai anggota pasif. Anggota aktif yaitu anggota
perusahaan.
ini adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan bidang usahanya adalah produksi
4. Lapangan usaha lebih luas karena suatu PT dapat menarik modal yang
6. Efisiensi dari manajemen. Para pemegang saham dapat memilih orang yang
ahli sebagai Dewan Komisaris dan Direktur Utama yang cakap dan
berpengalaman.
organisasi yang sesuai untuk diterapkan pada perusahaan ini adalah sistem line
and staff, mengingat pabrik ini merupakan perusahaan besar yang mempunyai
ruang lingkup serta karyawan yang banyak sehingga membutuhkan staf ahli
Pada sistem ini, masing-masing jabatan mempunyai tugas dan wewenang yang
berbeda sesuai dengan bidangnya. Ada dua kelompok orang yang berpengaruh
keahliannya, dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada unit
operasional.
b. Sebagai garis atau line yaitu orang-orang yang menjalankan tugas pokok
b. Dapat menghasilkan keputusan yang logis dan sehat karena adanya pegawai
yang ahli.
harinya diwakili oleh dewan komisaris yang dipimpin oleh presiden komisaris,
dibantu oleh direktur produksi serta direktur keuangan dan umum, dimana
oleh kepala seksi dan masing-masing seksi akan membawahi dan mengawasi
perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang dipimpin oleh
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), yang secara efektif
berlaku sejak tanggal 16 Agustus 2007. Adapun tugas dan wewenang dari
organ-organ PT adalah :
1. Pemegang Saham
Terbatas (PT) adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada RUPS
dari perusahaan.
2. Dewan Komisaris
pemasaran.
3. Dewan Direksi
a. Direktur Utama
karyawan.
b. Direktur
yang terdiri dari direktur teknik dan produksi, serta direktur keuangan
dan teknik
c. Staff Ahli
Staff ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu direktur
perusahaan.
4. Kepala Bagian
a. Seksi Proses
berwenang.
pembantu.
pengembangan produksi.
a. Seksi Pemeliharaan
b. Seksi Utilitas
dan Umum dalam bidang pengadaan bahan baku dan pemasaran hasil
a. Seksi Pembelian
perusahaan
b. Seksi Pemasaran
membawahi :
pajak.
1) Seksi Personalia
karyawan.
2) Seksi Humas
masyarakat luar.
3) Seksi Keamanan
perusahaan.
intern perusahaan.
6. Kepala Seksi
sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masing-masing
sudah memiliki bekal pengetahuan ilmu kimia yang baru diajarkan oleh
yang sesuai, para karyawan mulai dari tingkat operator mempunyai kesadaran
yang tinggi tentang keselamatan kerja dan mengatahui bahaya dari bahan
a. Karyawan Tetap
b. Karyawan Harian
Keputusan (SK) Direksi dan mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir
pekan.
c. Karyawan Borongan
Pabrik kalsium laktat direncanakan beroperasi 330 hari selama satu tahun dan
24 jam perhari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk perbaikan
1) Karyawan Reguler
staff ahli, kepala bagian, kepala seksi serta bawahan yang berada di kantor.
Karyawan reguler dalam satu minggu akan bekerja selama 5 hari dan libur
pada hari Sabtu, Minggu dan hari besar, dengan pembagian jam kerja
sebagai berikut :
Jam kerja :
♦ Hari Senin – Jumat : jam 07.00 - 16.00
Jam istirahat :
♦ Hari Senin – Kamis : jam 12.00 – 12.30
♦ Hari Jumat : jam 11.30 – 13.00
2) Karyawan Shift
produksi. Yang termasuk karyawan shift antara lain karyawan unit proses,
Karyawan Keamanan :
Karyawan shift terbagi dalam 4 regu dan dalam sehari terdapat 3 regu
bekerja dan 1 regu libur dan dikenakan secara bergantian. Tiap regu akan
mendapat giliran 3 hari kerja dan 1 hari libur tiap-tiap shift dan masuk lagi
tabel berikut.
Hari/
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Regu
1 P P P L M M M L S S S L P P
2 S S L P P P L M M M L S S S
3 M L S S S L P P P L M M M L
4 L M M M L S S S L P P P L M
Keterangan :
P = Pagi M = Malam
S = Siang L = Libur
Jadi untuk kelompok kerja shift pada hari ke 13, jam kerja shift kembali
dalam perusahaan.
1. Penggolongan Jabatan
Rincian jabatan dan prasyarat yang harus dipenuhi terdapat pada tabel
berikut.
Jabatan Jumlah
Direktur Utama 1
Direktur (produksi + keuangan) 2
Staf Ahli 2
Kepala Bagian 5
Kepala seksi 12
Sekertaris Direktur 3
Karyawan shift, terdiri dari :
Kepala regu 12
Proses 40
Karyawan utilitas 36
Keamanan 12
Karyawan non shift, terdiri dari :
Karyawan Personalia 4
Karyawan Humas 2
Karyawan Pembelian 4
Karyawan Pemasaran 4
Karyawan Administrasi 4
Karyawan Kas 4
Karyawan
Lab & Pengendalian proses 4
Karyawan Pemeliharaan 4
Karyawan Litbang 4
Sopir 3
Pesuruh 6
Cleaning Service 6
Dokter 2
Paramedis 3
Total Administrative cost 179
a. Gaji bulanan
Gaji ini diberikan kepada pegawai tetap. Besarnya gaji sesuai dengan
peraturan perusahaan.
b. Gaji harian
Gaji ini diberikan kepada karyawan tidak tetap atau buruh harian.
c. Gaji lembur
Gaji ini diberikan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja yang
G. Kesejahteraan Karyawan
Salah satu faktor dalam meningkatkan efektifitas kerja pada perusahaan ini
bersangkutan.
2. Tunjangan
karyawan.
c) Cuti
d) Pakaian Kerja
e) Pengobatan
perusahaan.
lebih dari 10 orang atau dengan gaji karyawan Rp. 1.000.000,00 per
bulan.
suatu usaha untuk menciptakan unjuk kerja yang aman, bebas dari
produksi.
Jika kecelakaan kerja terjadi, maka hal ini dapat menimbulkan banyak
dilakukan untuk menjaga keselamatan kerja para karyawan dan pabrik itu
bagi karyawan.
kecelakaan yang dapat terjadi pada pabrik kalsium laktat ini adalah bahaya
dari bahan kimia dan bahaya mekanis. Usaha-usaha dapat dilakukan untuk
namun tentunya harus disertai kesadaran dan disiplin yang tinggi dalam
Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain
merupakan dana atau modal yang dibutuhkan untuk membangun sebuah pabrik
yang siap beroperasi termasuk untuk start up dan modal kerja. Suatu pabrik yang
didirikan tidak hanya berorientasi pada perolehan profit, tapi juga berorientasi
pada pengembalian modal yang dapat diketahui dengan melakukan uji kelayakan
ekonomi pabrik.
A. Investasi
Investasi total pabrik merupakan jumlah dari fixed capital investment, working
langsung (Direct Cost) dan biaya tidak langsung (Indirect Cost). Fixed
2. Indirect Cost
- Engineering and supervision Rp 46.606.572.052,04
- Construction expenses Rp 37.285.257.641,63
- Contractor Fee Rp 18.642.628.820,82
- Biaya tak terduga Rp 52.893.039.910,22
- Plant start up Rp 39.669.779.932,67
Total indirect Cost Rp 195.097.278.357,37
WCI industri terdiri dari jumlah total uang yang diinvestasikan untuk stok
bahan baku dan persediaan; stok produk akhir dan produk semi akhir
uang tunai untuk pembayaran bulanan biaya operasi, seperti gaji, upah,
dan bahan baku; uang terbayar (account payable); dan pajak terbayar
Rp 116.675.823.331,37
Modal digunakan untuk biaya produksi, yang terbagi menjadi tiga macam
yaitu biaya produksi langsung, biaya tetap dan biaya tidak langsung.
perawatan dan lain-lain. Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan
baik pada saat pabrik berproduksi maupun tidak, biaya ini meliputi
depresiasi, pajak dan asuransi. Biaya tidak langsung adalah biaya yang
proses produksi.
expenses pabrik kalsium laktat ditunjukkan pada Tabel 9.3 berikut ini.
= Rp 660.195.769.848,93
B. Evaluasi Ekonomi
Evaluasi atau uji kelayakan ekonomi pabrik kalsium laktat dilakukan dengan
Point (BEP), Shut Down Point (SDP), dan cash flow pabrik yang dihitung
adalah laba setelah pajak. Nilai ROI pabrik kalsium laktat adalah
28,43%. Berdasarkan Tabel 6.21 hal 254 Vilbrant 1959 kriteria nilai
Pay out time merupakan waktu minimum teoritis yang dibutuhkan untuk
modal pabrik kalsium laktat adalah 2,31 tahun. Angka 2,31 tahun
time) untuk beragam pabrik adalah berdasarkan Tabel 6.21 Vilbrant 1959
BEP adalah titik yang menunjukkan jumlah biaya produksi sama dengan
Nilai Shut Down Point (SDP) suatu pabrik merupakan level produksi di
kapasitas produksi total. Grafik BEP, SDP ditunjukkan pada Gambar 9.1
Grafik BEP
1.00E+12
BEP
SDP
8.00E+11
6.00E+11
Rp
4.00E+11
2.00E+11
✂✄✂✂☎+00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas Produksi (%)
Sale Total Cost Fixed Cost
C. Angsuran Pinjaman
Total pinjaman pada prarancangan pabrik kalsium laktat ini adalah 45% dari
berdasarkan aliran uang masuk selama masa usia ekonomi pabrik. Periode
E.10. lampiran E dan kurva Cummulative Cash Flow (Gambar 9.2). Payout
time pabrik kalsium laktat adalah 2,31 tahun dan internal rate of return pabrik
3.E+12
Cumulative Cash Flow
2.E+12
2.E+12
1.E+12
5.E+11
0.E+00
-1
-5.E+11 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-1.E+12
Umur Pabrik (Tahun)
Hasil evaluasi atau uji kelayakan ekonomi pabrik kalsium laktat disajikan
A. Simpulan
Pabrik kalsium laktat dari molasses dan kalsium karbonat dengan kapasitas
besar dari suku bunga bank sekarang sehingga investor akan lebih
B. SARAN
Pabrik kalsium laktat dari molasses dan kalsium karbonat dengan kapasitas tiga
puluh ribu ton per tahun sebaiknya dikaji lebih lanjut baik dari segi proses
maupun ekonominya.
Brownell.L.E. and Young.E.H., 1959, Process Equipment Design 3ed, John Wiley
& Sons, New York.
Kirk, R.E and Othmer, D.F., 2006, “Encyclopedia of Chemical Technologi”, 4nd
ed., vol. 17., John Wiley and Sons Inc., New York.
Levenspiel.O., 1972, Chemical Reaction Engineering 2nd edition, John Wiley and
Sons Inc, New York.
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, Mc Graw Hill Book Co., New
York
http://daftarperusahaanindonesia.com/
http//translate.google.co.id/wikipedia/ferrosulfatheptahidrat.html,2011
http//pt.gunawandianjayasteel.html,2011
http//pt.petrokimiagersik.html/,2011
http://wikipedia.com/
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR ix
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................... 1
B. Kegunaan Produk ..................................... 2
C. Ketersediaan Bahan Baku ......................................2
D. Kapasitas Rancangan Pabrik ..................................... 3
E. Lokasi Pabrik ..................................... 5
V. SPESIFIKASI PERALATAN
A. Peralatan Proses ................................... 42
B. Peralatan Utilitas ................................... 74
VI. UTILITAS
A. Unit Pendukung Proses ................................. 105
1. Unit Penyediaan Air ................................. 105
2. Unit Penyediaan Steam ................................. 118
3 Unit Pembangkit Tenaga Listrik ..................................119
4. Unit Penyediaan Bahan Bakar ................................. 119
5. Unit Penyediaan Udara tekan ................................. 120
B. Pengolahan Limbah ................................. 120
C. Laboratorium ................................. 121
D. Instrumentasi dan Pengendalian Proses ..................................124
E. Unit Penyedia Udara Kering ..................................126
iii
VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK
A. Lokasi Pabrik ................................. 127
B. Tata Letak Pabrik ................................. 129
C. Prakiraan Areal Lingkungan ................................. 130
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data Impor Kalsium Laktat 3
2.1 Macam-macam bakteri penghasil kalsium laktat 8
2.2 Kemampuan bakteri Lactobacillus sp. Mengolah 9
kalsium laktat
2.3 Perbandingan bahan baku untuk menghasilkan kalsium 9
laktat
2.4 Komposisi tetes tebu (molasses) 10
4.1 Neraca massa (PFR-101) 27
4.2 Neraca massa (FR-201) 27
4.3 Neraca massa (HT-201) 28
4.4 Neraca massa (RF-201) 28
4.5 Neraca massa (MP-201) 29
4.6 Neraca massa (RE-201) 29
4.7 Neraca massa (CF-301) 30
4.8 Neraca massa (MP-301) 30
4.9 Neraca massa (CR-301) 31
4.10 Neraca massa (CF-302) 31
4.11 Neraca massa (RD-301) 32
4.12 Neraca massa (AD-301) 32
4.13 Neraca massa (MP-302) 32
4.14 Neraca massa (MT-301) 33
4.15 Neraca massa (CF-303) 33
4.16 Neraca massa (RD-302) 34
4.17 Neraca massa (MP-303) 34
4.18 Neraca massa (CR-302) 34
4.19 Neraca massa (CF-304) 35
4.20 Neraca massa (MP-304) 35
v
4.21 Neraca massa (CD-301) 35
4.22 Neraca Energi (HE-101) 36
4.23 Neraca Energi (HE-102) 36
4.24 Neraca Energi (FR-201) 37
4.25 Neraca Energi (MP-201) 37
4.26 Neraca Energi (RE-301) 37
4.27 Neraca Energi (MP-301) 38
4.28 Neraca Energi (CR-301) 38
4.29 Neraca Energi (RD-301) 38
4.30 Neraca Energi (HE-301) 39
4.31 Neraca Energi (MP-302) 39
4.32 Neraca Energi (MT-301) 39
4.33 Neraca Energi (RD-302) 40
4.34 Neraca Energi (HE-302) 40
4.35 Neraca Energi (MP-303) 40
4.36 Neraca Energi (CR-302) 41
4.37 Neraca Energi (MP-304) 41
4.38 Neraca Energi (CD-301) 41
5.1 Spesifikasi ST – 101 42
5.2 Spesifikasi HT – 101 43
5.3 Spesifikasi HT – 201 44
5.4 Spesifikasi ST – 301 45
5.5 Spesifikasi SI 101 46
5.6 Spesifikasi HE – 101 47
5.7 Spesifikasi HE – 102 48
5.8 Spesifikasi Pre-Fer – 101 49
5.9 Spesifikasi FER – 201 50
5.10 Spesifikasi RE – 201 51
5.11 Spesifikasi RDF – 301 52
5.12 Spesifikasi CR – 301 52
5.13 Spesifikasi RD – 301 53
5.14 Spesifikasi MT – 301 53
vi
5.15 Spesifikasi CR – 302 54
5.16 Spesifikasi RD – 302 55
5.17 Spesifikasi CF – 201 56
5.18 Spesifikasi CF – 301 56
5.19 Spesifikasi CF – 303 56
5.20 Spesifikasi HE – 301 57
5.21 Spesifikasi HE – 302 58
5.22 Spesifikasi AD – 301 58
5.23 Spesifikasi CD – 301 59
5.24 Spesifikasi PP – 101 60
5.25 Spesifikasi PP – 102 60
5.26 Spesifikasi PP – 103A 61
5.27 Spesifikasi PP – 103B 61
5.28 Spesifikasi PP – 201A 62
5.29 Spesifikasi PP – 201B 62
5.30 Spesifikasi PP – 202 63
5.31 Spesifikasi PP – 203 63
5.32 Spesifikasi PP – 204 64
5.34 Spesifikasi PP – 205 64
5.34 Spesifikasi PP – 301 65
5.35 Spesifikasi PP – 302 65
5.36 Spesifikasi PP – 303 66
5.37 Spesifikasi PP – 304 66
5.38 Spesifikasi PP – 305 67
5.39 Spesifikasi PP – 306 67
5.40 Spesifikasi PP – 307 68
5.41 Spesifikasi SI-401 68
5.42 Spesifikasi WH – 401 69
5.43 Spesifikasi BE – 101 69
5.44 Spesifikasi BE – 102 69
5.45 Spesifikasi BE – 301 70
5.46 Spesifikasi CF – 301 70
vii
5.47 Spesifikasi SC – 302 71
5.48 Spesifikasi Belt Conveyor ( BC-101 ) 71
5.49 Spesifikasi Belt Conveyor ( BC-102) 71
5.50 Spesifikasi Belt Conveyor ( BC-401 ) 72
5.51 Spesifikasi H – 201 72
5.52 Spesifikasi F – 301 72
5.53 Spesifikasi F – 302 73
5.54 Spesifikasi F – 303 73
5.55 Spesifikasi F – 304 73
5.56 Spesifikasi Bak sedimentasi (BS – 101) 74
5.57 Spesifikasi Bak penggumpal (BP – 101) 74
5.58 Spesifikasi Tangki Alum (TP – 101) 75
5.59 Tangki Kaporit (TP – 102) 75
5.60 Spesifikasi Tangki Soda Kaustik (TP– 103) 76
5.61 Clarifier (CL – 101) 76
5.62 Spesifikasi Sand Filter (SF-101) 77
5.63 Spesifikasi Tangki Air Filter (TP – 104) 77
5.64 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Domestik 78
(TP – 105)
5.65 Hot Basin (HB – 101) 78
5.66 Spesifikasi Tangki Inhibitor (TP-106) 79
5.67 Spesifikasi Tangki Dispersant (TP-107) 79
5.68 Spesifikasi Cooling Tower (CT –101) 80
5.69 Cold Basin (CB – 101) 80
5.70 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Kondensat 81
(TP – 108)
5.71 Spesifikasi Tangki Penampungan Larutan Asam Sulfat 81
(TP –109)
5.72 Spesifikasi Cation Exchanger 82
5.73 Spesifikasi Anion Exchanger ( AE – 101) 82
5.74 Spesifikasi Tangki Hidrazin (TP-110) 83
5.75 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Proses (TP–111) 83
viii
5.76 Spesifikasi Deaerator (DA – 01) 84
5.77 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 101) 85
5.78 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 102) 85
5.79 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 103) 86
5.80 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 104) 87
5.81 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 105) 87
5.82 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 106) 88
5.83 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 107) 89
5.84 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 108) 90
5.85 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 109) 90
5.86 Spesifikasi pompa utilitas 10 (PU-110) 91
5.87 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 111) 92
5.88 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 112) 92
5.89 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 13) 93
5.90 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 114) 94
5.91 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 115) 94
5.92 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 116) 95
5.93 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 117) 96
5.94 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 118) 96
5.95 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 119) 97
5.96 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 120) 98
5.97 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 121) 98
5.98 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 122) 99
5.99 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 123) 100
5.100 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 124) 100
5.101 Spesifikasi pompa utilitas (PU – 125) 101
5.102 Spesifikasi Boiler (BO-101) 102
5.103 Spesifikasi Compressor (CP-101) 102
5.104 Spesifikasi Tangki BBM (TB-101) 102
5.105 Spesifikasi Dehumidifier (D-101) 103
5.106 Spesifikasi Holding Tank Udara Kering (HU-101) 103
6.1 Peralatan yang Membutuhkan Air Pendingin 107
ix
6.2 Peralatan yang Membutuhkan Steam 110
6.3 Peralatan yang Menggunakan Air Proses 112
6.4 Kebutuhan Air Pabrik 112
6.5 Tingkatan Kebutuhan Informasi dan Sistem 125
Pengendalian
6.6 Penyediaan Variabel Utama Proses 126
8.1 Jam Kerja Masing – Masing Regu 148
8.2 Perincian Tingkat Pendidikan 149
8.3 Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat Proses 150
8.4 Jumlah Operator Bedasarkan Jenis Alat Utilitas 150
8.5 Jumlah Karyawan 151
9.1 Fixed Capital Investment 156
9.2 Manufacturing Cost 157
9.3 General Expenses 158
9.4 Biaya Administratif 158
9.5 Minimum Acceptable Presense Return on Investment 160
9.6 Acceptable Pay out Time untuk Tingkat Resiko Pabrik 160
9.7 Hasil Uji Kelayakan Ekonomi 163
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Grafik kebutuhan (impor) Kalsium laktat Indonesia 4
6.1 Cooling Tower 109
6.2 Diagram Cooling Water System 110
6.3 Daerator 112
6.4 Diagram Alir Pengolahan Air 113
7.1 Peta Propinsi Lampung 130
7.2 Tata Letak Pabrik 131
7.3 Tata Letak Alat Proses 132
8.1 Struktur Organisasi Perusahaan 137
9.1 Grafik Analisis Ekonomi 161
9.2 Kurva Cumulative Cash Flow Metode DCF 162
xi
ABSTRACT
By
Plant's production capacity is planned 30,000 tons / year with 330 working
days in a year. Manufacturing site is planned industrial park was established in the
region of Lampung Province. Manpower needed as many as 179 people with a
business entity form Limited Liability Company (PT) which is headed by a
Director who is assisted by the Director of Production and Director of Finance
with line and staff organizational structure.
Provision of utility plant needs a treatment system and water supply, steam
supply systems, cooling water, instrument air supply systems, and power
generation systems.
Oleh
Brownell.L.E. and Young.E.H., 1959, Process Equipment Design 3ed, John Wiley
& Sons, New York.
Kirk, R.E and Othmer, D.F., 2006, “Encyclopedia of Chemical Technologi”, 4nd
ed., vol. 17., John Wiley and Sons Inc., New York.
Levenspiel.O., 1972, Chemical Reaction Engineering 2nd edition, John Wiley and
Sons Inc, New York.
Paturau.J.M., 1989,
ed
Perry.R.H. and Green.D., 1997, Perry’s Chemical Engineer Handbook 7th ,
McGraw-Hill Book Company, New York.
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, Mc Graw Hill Book Co., New
York
US.Patent 2.143.359
US.Patent.5.766.439
http://wikipedia.com/
PRARANCANGAN PABRIK KALSIUM LAKTAT
DARI MOLASSES DAN KALSIUM KARBONAT
KAPASITAS 30.000 TON/TAHUN
(Perancangan Fermentor (FER - 201))
Oleh
AHMAD REZA ANGGARA
0715041019
(Skripsi)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah dilakukan oleh orang lain dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atas pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini sebagaimana diterbitkan dalam daftar
pustaka. Selain itu saya menyatakan pada skripsi ini dibuat oleh saya sendiri.
Apabila pernyataan saya ini tidak benar maka saya bersedia dikenai sangsi sesuai
hukum yang berlaku.
Taufik Al Amin
NPM. 0515041064
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah dilakukan oleh orang lain dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atas pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini sebagaimana diterbitkan dalam daftar
pustaka. Selain itu saya menyatakan pada skripsi ini dibuat oleh saya sendiri.
Apabila pernyataan saya ini tidak benar maka saya bersedia dikenai sangsi sesuai
hukum yang berlaku.
Raras Wijayanti
NPM. 0515041060
RIWAYAT HIDUP
pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Muhammad Yasir dan Ibu
Indah Wismartini.
2001, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun
2004, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandar Lampung pada tahun 2007.
Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia
Refinery Unit IV CIlacap, Jawa Tengah dengan Tugas Khusus “Evaluasi Kinerja
laboratorium OTK untuk modul Heat Exchanger. Penulis juga pernah menjadi
Allah SWT,
Atas kehendak-Nya semua ini ada
Atas rahmat-Nya semua ini aku dapatkan
Atas kekuatan dari-Nya aku bisa bertahan.
Hidup itu seperti bersepeda, jika kalian tidak ingin jatuh, maka
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Mahakuasa dan Maha
Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas akhir ini dengan
judul “Prarancangan Pabrik Kalsium Laktat dari Molasses Dan Kalsium Karbonat
Kapasitas Tiga Puluh Ribu Ton Per Tahun” dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
Universitas Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa
1. Panca Nugrahini F., S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia
Universitas Lampung.
3. Taharudin, S.T., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II, atas semua ilmu, saran,
4. Dr. Elida Purba, S.T., M.Sc. dan Ir. Azhar, M.T, selaku Dosen Penguji yang
telah memberikan saran dan kritik, juga selaku dosen atas semua ilmu yang
6. Keluargaku tercinta, Papa dan Mama, atas pengorbanan, doa, cinta dan kasih
7. Sahabat terbaikku Ahsan. Danke buat motivasi, doa, dan segala semangatnya.
Terutama ketika awal – awal skripsi dan ketika jenuh. Semoga kita menjadi
orang sukses.
8. Suhesti Forsela, Ade Citra Khairunissa, Didik Supriyadi, Ahmad Fauzi selaku
rekan - rekan seperjuangan dalam suka dan duka yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian laporan tugas akhir, penelitian dan kerja praktek.
9. Kawan – kawan 2007, Indra, Hari, Mando, Diki, Ferry, April, Oza, Elsa, Ijah,
Feli, Rina, Tika, Rangga dan kawan – kawan 2007 lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Terima kasih atas 5 tahun yang amat berharga. Rasa
10. Adik – adik 2010 (Faiz, Reza, Novi, Fahmi, Omen, Doko, Ira, Febe, Reta,
Nico, Cimut, Sika, Nina, Yunike dan anak – anak 2010 lainnya). Danke atas
11. Kak Opik, Kak Dana, Mb Ayu, Mb Mey, Mb Aci kakak-kakak angkatan 2005,
2006 dan adik-adik angkatan 2008-2012 yang tidak bisa disebutkan satu
persatu. Terimakasih atas bantuannya selama penulis menyelesaikan tugas
akhir ini.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka terhadap penulis dan semoga
Berdasarkan perhitungan ekonomi kasar di atas, dipilihlah molasses sebagai bahan baku karena molasses memberikan keuntungan
22