BAB I
PENDAHULUAN
1
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
2
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
3
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
1.5 Tujuan
Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini dibagi menjadi dua yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus.
1.5.1 Tujuan Umum
1. Memenuhi syarat kelulusan progam DIII dan mendapat gelas Ahli
Madya Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang.
2. Diharapkan mahasiswa memahami, memperluas serta memantapkan
ilmu pengetahuan yang telah diperoleh sebagai bekal untuk
memasuki lapangan pekerjaan yang sesungguhnya sesuai dengan
program studi yang diambil.
3. Memberikan mahasiswa gambaran secara nyata tentang bentuk dan
kegiatan perawatan yang ada di lapangan secara langsung.
4. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk memperoleh
masukkan / kritikan sehingga bisa melakukan perbaikan dan evaluasi
diri sesuai kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki.
5. Memperluas wawasan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja
yang akan ditempuh setelah mendapatkan kelulusan dari Politeknik
Negeri Malang.
1.5.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mengerti tentang proses pembuatan obat di PT. Kimia
Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon.
2 Mahasiswa dapat mengetahui tentang perawatan pompa sentrifugal.
3 Mahasiswa mengerti tentang penerapan sistem K3 di PT. Kimia
Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon.
1.6 Manfaat
Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
1.6.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya
pada kegiatan nyata, dengan demikian akan tahu perbandingan antara
pengetahuan di bangku kuliah dengan kenyataan di dunia industri.
4
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
5
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
6
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
7
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
dikeluarkannya PP No.3 tahun 1969 pada tanggal 26 jamuari 1969. BDN farmasi
negara, PNF Bhineka kina farma, PNF nakula farma, PNF Radja farma dan PN sari
husada digabung menjadi perusahaan negara farmasi bhineka kimia farma. Pabrik
iodium watudakon menjadi PNF unit III. Pada tanggal 16 agustus 1971 PNF
Bhineka kimia farma berubah menjadi PT. Kimia Farma(Persero) Tbk, yang
berpusat di Jakarta sedangkan pabrik iodium watudakon menjadi PT. Kimia Farma
pabrik iodium dan Aether watudakon yang menjadi salah satu unit produksi. Pada
tahun 1983 pabrik ersebut berubah menjadi PT. Kimia Farma iodium dan farmasi
watudakon. Dan sejak Februari1990 berubah menjadi PT. Kimia Farma (Persero)
Tbk. Unit produksi manufaktur watudakon (UPMW).
Dan pada tahun 2001 PT. Kimia Farma masuk bursa saham dan berubah
menjadi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Unit produksi tersebar di 5 kota yaitu :
Medan (1 pabrik), Jakarta (1 pabrik), Bandung (2 pabrik), Semarang (1 pabrik) dan
Watudakon Jombang (1 pabrik).
Sejak tahun 1971, dalam perkembangannya pabrik iodium, tidak hanya
memproduksi iodium saja, tetapi juga memproduksi aether narcose, bahan baku obat
seperti fero sulfat, kalium khlorida, natrium khlorida, kalium iodat, kalium iodide
dll. Perkembangan terakhir pada tahun 1993, didirikan saarana produksi yodiol,
yaitu iodium dalam minyak nabati yang dikemas dalam kapsul lunak.
Sejak tanggal 28 Oktober 1996, PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Unit
produksi manufaktur watudakon (UPMW) berubah nama menjadi PT. Kimia Farma
(Persero) Tbk. Unit produksi watudakon (UPW). Perubahan nama ini dilakukan
untuk persiapan dalam meraih serifikat ISO-9002 dan akhirnya ISO-9002 tersebut
diterima secara resmi pada tanggal 3 April 1996, dimana setiap 3 tahun dikaji ulang
dan sertifikat ISO – 14000 juga diperoleh pada tahun 1999.
8
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
Gambar 2.2 Lokasi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon
( Sumber : https://mapio.net/pic/p )
9
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
10
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
11
12
UNIT
Manager PLANT
WATUDAKON
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
SUB BAGIAN TEKNIK &
SUMUR YODIUM PRODUKSI PEMERIKSAAN I PENGADAAN
PEMELIHARAAN
FORMULASI I
Supervisor SUB BAGIAN
VALIDASI
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
PRODUKSI SUB BAGIAN
PRODUKSI PEMERIKSAAN II AKUNTANSI PENYIMPANAN
YODIUM
FORMULASI II
SUB BAGIAN
REGULASI
2.5 Struktur Organisasi
13
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
14
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
15
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
2. Sepatu Safety
Sepatu safety berfungsi untuk melindungi kaki dari
benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam,
terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia
berbahaya ataupun permukaan licin.
3. Masker
Masker berfungsi untuk melindungi organ pernafasan
dengan cara menyaring vemaran bahan kimia, mikro-organisme,
partikel debu, aerosol, uap, asap, ataupun gas.
4. Penutup Telinga
Penutup telinga berfungsi untuk melindungi telinga dari
kebisingan ataupun tekanan.
5. Kacamata Pengaman
Kaca mata pengaman berfungsi untuk melindungi mata
dari paparan partikel yang melayang di udara ataupun di air,
percikan benda kecil, benda panas, ataupun uap panas. Selain itu
kacamata pengaman juga berfungsi untuk menghalangi pancaran
cahaya yang langsung ke mata, benturan serta pukulan benda
keras dan tajam.
6. Sarung Tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi jari-jari
tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik,
bahan kimia, benturan, pukulan, tergores benda tajam ataupun
infeksi dari zat patogen seperti virus dan bakteri.
7. Pelindung Wajah
Pelindung wajah berfungsi untuk melindungi wajah dari
paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang melayang di udara
atau air, percikan benda kecil, panas ataupun uap panas, benturan
atau pukulan benda keras atau tajam, serta pancaran cahaya.
16
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
8. Tali Pengaman
Tali pengaman berfungsi untuk membatasi gerak pekerja
agar tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang diinginkan.
17
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
18
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
2. Protofen Suppositoria
3. Vagizol Ovula
19
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
20
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
7. Vitamin A
21
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
8. Vidisep
22
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
BAB III
SISTEM PERAWATAN
3.1 Perawatan
3.1.1 Definisi Perawatan
Maintenance merupakan sebuah aktifitas yang bertujuan untuk
memastikan suatu fasilitas secara fisik bisa secara terus menerus melakukan
apa yang pengguna/pemakai inginkan. Menurut Kurniawan, 2013 pengertian
pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan
untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu
kondisi yang bisa diterima. Perawatan (Maintenance) adalah hal yang sangat
penting agar mesin selalu dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Perawatan
adalah fungsi yang memonitor dan memelihara fasilitas pabrik, peralatan,
dan fasilitas kerja dengan merancang, mengatur, menangani, dan memeriksa
pekerjaan untuk menjamin fungsi dari unit selama waktu operasi (uptime)
dan meminimisasi selang waktu berhenti (downtime) yang diakibatkan oleh
adanya kerusakan maupun perbaikan (Manzini, 2010).
3.1.2 Tujuan Perawatan
Menurut Nachnul dan imron (2013) proses perawatan secara umum
bertujuan untuk memfokuskan dalam langkah pencegahan untuk
mengurangi atau bahkan menghindari kerusakan dari peralatan dengan
memastikan tingkat keandalan dan kesiapan serta meminimalkan biaya
perawatan. Adapun menurut Sudradjat (2011) secara umum perawatan
bertujuan untuk :
1.Menjamin ketersediaan, keandalan fasilitas (mesin dan peralatan)
secara ekonomis maupun teknis, sehingga dalam penggunaannya
dapat dilaksanakan seoptimal mungkin.
23
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
v. Corrective Miantenance
24
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
25
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
26
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
27
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
pada pompa besar dengan head tinggi. pompa ini juga sering dipakai
sebagai pompa bertingkat banyak karena aliran dari tingkat satu ke
tingkat berikutnya dapat dilakukan tanpa menggunakan rumah volut.
28
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
29
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
1. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang
berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar, di
dalamnya.
2. Volute
Volute adalah bagian yang menyatu dengan casing
yang memberikan arah aliran fluida dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi
tekanan.
3. Discahrge nozzle
Yaitu saluran tempat keluarnya fluida yang bertekanan
dari dalam pompa.
4. Suction nozzle
Yaitu saluran tempat masuknya fluida kedalam pompa.
5. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari
pompa menjadi energy kecepatan pada cairan yang dipompakan
secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus
menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan
dari cairan yang masuk sebelumnya.
6. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan putaran dari
penggerak selama beroperasi dari tempat kedudukan impeller
dan bagian - bagian berputar lainnya.
7. Bearing
Bearing pada pompa berfungsi untuk menumpu dan
menahan beban dari poros agar dapat berputar dengan baik.
Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar
dengan lancar dan pada tempatnya, sehingga kerugian gesek
menjadi lebih kecil.
30
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
8. Mechanical seal
Sistem packing pada pompa adalah untuk mengontrol
kebocoran fluida yang mungkin terjadi pada sisi casing pompa
dengan poros pompa. Sistem sealing yang banyak digunakan
pada pompa sentrifugal adalah mechanical seal dan gland
packing.
9. Oil rings shaft
Oil rings shaft berfungsi sebagai perapat untuk
mencegah kebocoran oli pada pompa.
31
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
merupakan sudut yang dibentuk dari garis tangensial impeller terhadap garis
tangensial radius impeller (Bacharoudis, 2008)
Jafarzadeh (2011) meneliti tentang jumlah impeller dengan variasi 5,6,
dan 7 terhadap head coefficient dengan efisiensi pompa pada pompa sentrifugal.
Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa pada head dan coefficient terbesar
pada pompa sentrifugal dengan jumlah impeller 7. Hasil yang hampir sama juga
diungkapkan oleh Houlin (2010) dimana pompa sentrifugal dengan variasi
jumlah impeller 4,5,6,7 memiliki head dan koefisien tertingga didapat pada
pompa sentrifugal denganjumalah impeller 7.
Adapun rumus untuk mencari performansi kerja dari pompa yang
ditunjukkan pada kurva karateristik yaitu :
i. Head pompa
iv. Efisiensi
32
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
uap jenuhnya sehingga akan timbul gelembung – gelembung zat cair. Gelembung
uap yang terbentuk dalam proses ini mempunyai siklus yang sangat singkat
sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa aliran fluida sampai akhirnya
berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan uap
jenuh cairan. Pada daerah tersebut gelembung akan pecah dan akan
menyebabkan benturan pada dinding di sekitarnya. Cairan akan masuk secara
tiba – tiba ke ruangan yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi,
sehingga menyebabkan tumbukan. Peristiwa ini akan menyebakan kerusakan
mekanis pada pompa jika dibiarkan terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Kerugian akibat terjadinya kavitasi ini adalah turunnya performance, timbul
suara dan getaran serta rusaknya pompa.
Menurut Josefberg (2002) dalam penelitian mengenai sistem deteksi dini
dalam memprediksi umur pompa akibat adanya kavitasi mengatakan bahwa
dalam peristiwa kavitasi yang paling parah terkena akibat kavitasi tersebut adalah
impeller dan prediksi umur pompa juga ditandai dengan peningkatan amplitudo
pompa.
33
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
34
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
35
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
36
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
37
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
( Sumber : Intruksi Kerja PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon)
38
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
39
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
perbaikan pada
instalasi listrik.
b. Mengganti bearing
yang baru
c. Melakukan cleaning
pada impeller
40
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
41
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
BAB IV
HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN
42
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
43
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
45
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
46
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
47
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
48
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
49
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
50
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
51
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
52
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
9. Pondasi / sasis
Bahan : SUS 304
Tebal plat : 8 mm
Luas sasis : 1600 x 800 x 201 (mm)
10. Total head : 12 m
11. Kapasitas pompa : 1035 m³/s
12. Power pump : 80 HP
4.2.3 Penanganan Permasalahan
REKONDISI POROS POMPA SENTRIFUGAL UNTUK LIMBAH
DI PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON
Prosedur pengerjaan:
1. Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam pengerjaan
2. Menyiapkan poros yang sudah dilepas dari pompa untuk proses
pengelasan
3. Melakukan pengelasan pada poros yang sudah aus
53
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
4. Setelah di las poros di bubut agar rata dan kembali ke bentuk semula
54
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
55
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
e. Memasang impeller
56
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
57
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
58
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
3. Ketika hari – hari awal melakukan kegiatan PKL pabrik posisi off tidak
produksi sehingga bingung tidak ada yang dikerjakan dan bingung
mencari topik yang digunakan sebagai laporaN Praktek Kerja Lapangan.
4. Adakalanya asing dengan bahasa pegawai bengkel teknik di PT. Kimia
Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon, sehingga biasanya tidak
nyambung ataupun loading lama untuk berfikir.
59
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan, penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk - Plant Watudakon adalah salah satu
pabrik farmasi yang memilki reputasi, baik dari segi pengembangan
teknologi maupun kuantitas produksinya.
2. Pompa sentrifugal merupakan pompa yang menggunakan impeller
sebagai penggerak utama, prinsip kerja pompa ini adalah fluida
memasuki nosel pada sisi masuk menuju titik tengah impeller yang
berputar. Ketika berputar, impeller akan memutar cairan yang ada
dan mendorongnya keluar antara dua siripnya, serta menciptakan
percepatan sentrifugal. Ketika cairan meninggalkan titik tengah
impeller, menciptakan daerah bertekanan rendah sehingga cairan
dibelakangnya mengalir ke arah sisi masuk.
3. Efisiensi pompa merupakan perbandingan antara output dan input
atau antara daya hidrolis pompa dengan daya poros pompa.
4. Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir,
karena tekanannya turun sampai dibawah tekanan uap jenuhnya.
5.2 Saran
Adapun saran dari penulisan laporan dan kegiatan selama Praktek Kerja
Lapangan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan diharapkan terus menjalin kerja sama dengan Perguruan
Tinggi dalam meningkatkan mutu mahasiswa dengan cara
memberikan kesempatan dan lokasi kerja praktek, serta memberikan
pengarahan dan melaksanakan kerja praktek, salah satu nya adalah
memberikan data – data yang diperlukan untuk pembelajaran
mahasiswa agar siap menghadapi dunia kerja.
60
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
61
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT
WATUDAKON
DAFTAR PUSTAKA
62