Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang ini,


membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan
yang terjadi akibat kemajuan dan perkembangan tersebut. Dalam masa persaingan
yang sedemikian ketatnya sekarang ini, menyadari sumber daya manusia
merupakan hal utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus
dikembangkan dengan baik.

Praktek kerja lapangan adalah penerapan seorang mahasiswa/i pada dunia


kerja nyata yang sesungguhnya. Melalui praktek kerja lapangan ini mahasiswa
akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan etika
pekerjaan, menambah ide – ide yang berguna dan dapat menambah pengetahuan
mahasiswa sehingga dapat menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab
mahasiswa terhadap apa yang ditugaskan kepadanya.

Mengingat sulitnya untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan


berkualitas maka banyak perguruan tinggi berusaha meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dengan cara meningkatkan mutu pendidikan dan
menyediakan sarana – sarana pendukung agar dihasilkan lulusan yang handal.

Dalam rangka itulah maka lembaga program D-IV Teknik Elektromedik


Universitas MH Thamrin mewajibkan mahasiswanya untuk melaksanakan praktek
kerja lapangan, sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah
diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam lingkungan kerja yang sebenarnya.
Penulis melakukan praktek kerja di PT. GLOBAL MEDIK PERSADA yang
berlokasi di Ruko Grand Aries Niaga, Jalan Taman Aries Niaga Blok G1 no 1N,
RT.1/RW.8, Meruya Utara, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 11620.

1
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan dengan tujuan agar


mahasiswa memiliki kemampuan secara professional untuk menyelesaikan
masalah-masalah pada bidang kompetensinya yang ada dalam dunia kerja,
dengan bekal ilmu yang diperoleh selama masa kuliah.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk menerapkan teori ilmiah yang telah dipelajari dari


bangku perkuliahan terhadap objek yang diteliti di perusahaan.
2. Untuk mempelajari kondisi atau mekanisme di instansi tempat
PKL, sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada saat
terjun ke dunia kerja yang saat ini semakin berkembang pesat.
3. Untuk menambah kepercayaan diri dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh instansi pada
mahasiswa/mahasiswi.
4. Menambah wawasan dan pengalaman kerja nyata dan edukatif
5. Mendapatkan pengetahuan serta ilmu – ilmu baru mengenai
dunia medis di perusahaan
6. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di
Prodi D-IV Teknik Elektromedik Universitas MH Thamrin.
7. Menghasilkan alumni yang berkarakter analisis dan evaluator
melalui pengembangan IPTEK khususnya di Elektromedik

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dalam pelaksaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah


sebagai berikut :

1.3.1 Bagi Mahasiswa

2
1. Mengetahui atau memahami kebutuhan pekerjaan di tempat
kerja praktek.
2. Mempersiapkan diri dalam menghadapi lingkungan kerja
setelah menyelesaikan studinya.
3. Mengetahui atau melihat secara langsung penggunaan atau
peranan teknologi terapan di tempat kerja praktek.
4. Menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama kerja praktek
dalam bentuk laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
5. Diharapkan dapat menggunakan hasil atau data-data yang
diperoleh pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk dapat
dikembangkan menjadi penulisan tugas akhir (skripsi).

1.3.2 Bagi Program Studi D-IV Teknik Elektromedik Universitas


MH Thamrin

1. Terbentuknya jaringan kerja sama antara Program Studi D-IV


Teknik Elektromedik Universitas MH Thamrin sebagai
lembaga pendidikan dengan institusi yang menjadi lahan PKL
mahasiswa/i dalam upaya meningkatkan kesinambungan
substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan
yang sesuai dengan pasar kerja.
2. Mendapatkan feedback untuk meningkatkan kualitas kurikulum
Program Studi D-IV Teknik Elektromedik Universitas MH
Thamrin berdasarkan masukan dari berbagai pihak yang
menjadi instansi tempat PKL mahasiswa/mahasiswi.
3. Meningkatnya kualitas pendidikan Program Studi D-IV Teknik
Elektromedik Universitas MH Thamrin dengan bertambahnya
jejaring institusi tempat pelaksanaan PKL khususnya industri
yang dapat meningkatkan kualitas profil lulusan Program Studi
D-IV Teknik Elektromedik Universitas MH Thamrin.

3
1.3.3 Bagi Institusi Praktik Kerja Lapangan (PKL)

1. Dapat memanfaatkan mahasiswa untuk membantu kegiatan


manajemen dan operasional.
2. Dapat memanfaatkan tenaga Pembimbing Akademik untuk
sharing pengetahuan terkait kegiatan manajemen maupun
operasional institusi lahan PKL.
3. Dapat mengembangkan kemitraan untuk kegiatan penelitian
maupun pengembangan dengan institusi Universitas MH
Thamrin khususnya Program Studi D-IV Teknik Elektromedik
Universitas MH Thamrin.

1.4 Waktu dan Tempat


Tanggal : 11 Februari 2019 – 11 April 2019

Nama Perusahaan : PT.Global Medik Persada

Alamat : Ruko Grand Aries Niaga Blok G1 no 1N

Meruya Utara, Kembangan, Kota Jakarta


Barat, DKI Jakarta 11620

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam menyusun laporan sehingga pembaca


dapat memahami isi Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, maka dibuat
sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Membahas megenai Latar Belakang, Tujuan, Manfaat,
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan,
serta Sistematika Penulisan.

4
BAB II : TINJAUAN UMUM OBJEK PKL
Membahas mengenai Gambaran Umum Perusahaan, Visi
dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan,
Fungsi Bagian Devisi, Sistem dan Prosedur Kerja
Perusahaan.

BAB III : PEMBAHASAN


Membahas mengenai Kegiatan Praktek Kerja Lapangan,
Tantangan yang dihadapi selama PKL, Pengalaman Positif
selama PKL, serta pembahasan alat yang pernah ditangani
di Perusahaan PT. GLOBAL MEDIK PERSADA

BAB IV : PENUTUP
Membahas Kesimpulan dan Saran dari keseluruhan
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT. GLOBAL
MEDIK PERSADA

LAMPIRAN

5
BAB II

TINJAUAN UMUM OBJEK PKL

2.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

A. Informasi Perusahaan

1. Nama Perusahaan : PT. GLOBAL MEDIK PERSADA

2. Alamat Perusahaan : Ruko Grand Aries Niaga Blok G1 no 1N Meruya

Utara, Kembangan, Kota Jakarta Barat, 11620.

3. Telp/Fax : +6221 2931 9449/+6221 2931 9448

4. Email : info@glomeda.co.id

5. Core Bussiness : Medical Equipment Supplier

6. Tahun Berdiri : 2012

PT. Global Medik Persada atau yang lebih di kenal dengan GLOMEDA -
Saving one precious life adalah salah satu perusahaan pemasok peralatan medis
yang didirikan pada tahun 2012. Selama lebih dari 5 tahun, PT. Global Medik
Persada didukung oleh tim manajemen yang profesional dan berpengalaman, tim
penjualan yang solid, dan saluran distribusi yang besar. Dengan keberadaan dan
tekad, GLOMEDA memainkan peran besar bagi perusahaan untuk tumbuh lebih
jauh. Tujuannya adalah untuk memberikan kepuasan pelanggan secara maksimal,
oleh karena itu, PT. Global Medik Persada mengkhususkan di peralatan ICU, OT,
Kardiologi, Neurologi dan Radiologi. PT.Global Medik Persada memiliki

6
peralatan medis inovatif & berkualitas tinggi dan memberikan komitmen
keunggulan kepada klien. Menyediakan merk produk alat kesehatan seperti
GLIDESCOPE, MINDRAY USG, MEDTRONIC - NEWPORT - COVIDIEN,
MIPM, ZONDAN, MEDIGATE, US DEFIB, GE RADIOLOGY,
NEUROVIRTUAL, MORTARA, FUJI FILM / SONOSITE , HITACHI,
PANALEX, dll.

Salah satu perusahaan alat kesehatan terbesar di Indonesia dengan 5 kantor


cabang di Indonesia dengan profesional staf yang memiliki kapabilitas dan
keahlian di masing - masing bidang, serta sudah memiliki banyak loyal customer.
“Menyelamatkan Satu Kehidupan Berharga adalah visi yang mendorong PT.
Global Medik Persada untuk memberikan komitmen, respon cepat, dan layanan
sales service yang baik kepada semua praktisi kesehatan tanpa kecuali”

2.2 Visi, Misi dan Value

2.2.1 VISI
Adapun Visi dari Perusahaan PT. Global Medik Persada yaitu :
Perusahaan supplier alat kedokteran yang menjadi pilihan utama
pelanggan yang berorientasi kepada mutu produk global yang
berkualitas serta pelayanan terhadap masyarakat Indonesia.
2.2.2 MISI
Adapun Misi dari Prusahaan PT. Global Medik Persada yaitu :
1. Meningkatkan pelayanan penjualan dan pelayanan setelah penjualan
2. Menyuplai produk yang berkualitas dan dibutuhkan oleh masyarakat
kesehatan Indonesia.
3. Meningkatkan kesejahteraan sumber daya manusia.
4. Mengembangkan profesionalisme perusahaan.

7
2.2.3 VALUE

G ROW
L OYALTY
O BEDIENCE
M OTIVATING
E XCELLENT
D YNAMIC
A CTION

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Global medik persada

8
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Director of finance and Operational PT. Global medik persada

GPM: Group Product Manager


Gambar 2.5 Struktur Organisasi Business Development Manager PT. Global medik persada

9
Gambar 2.6 Struktur Organisasi National Sales Manager PT. Global medik persada

Gambar 2.7 Struktur Organisasi Business Unit Manager PT. Global medik persada

10
Gambar 2.8 Struktur Organisasi Service Manager PT. Global medik persada

Gambar 2.9 Struktur Organisasi National Business Manager PT. Global medik persada

2.4 Fungsi Bagian Divisi

2.4.1 Divisi IT

Tugas Devisi IT dalam perusahan untuk menilai inovasi teknologi


baru alat kesehatan dengan melakukan perbandingan (benchmarking),
ujicoba dan analisis untuk mendapatkan teknologi yang sesuai dengan proses
bisnis perusahaan serta menganalisis sistem dan teknologi yang ada di
perusahaan dengan cara outsourcing agar dapat mengetahui sistem dan
teknologi yang aplikatif.

11
Membuat usulan dan saran-saran penyesuaian program dan strategi
dibidang sistem dan teknologi informasi yang dipandang perlu dengan cara
menyampaikan hasil evaluasi dalam rangka pencapaian tujuan jangka
panjang.

2.4.2 Divisi Operational

Devisi ini bertanggung jawab untuk memastikan organisasi


perusahaan berjalan sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan dan
memenuhi harapan para pelanggan dan klien dengan cara efektif serta
efisien. Inti tugas dari divisi operational adalah bagaimana membuat
perusahan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dengan biaya
yang lebih rendah.

2.4.3 Divisi Accounting dan Finance

Devisi bagian accounting dan finance fokus kerjanya pada usaha


pencarian, pengelolaan dan pengalokasian uang, serta melakukan
pembayaran - pembayaran yang harus dikeluarkan perusahaan, melakukan
semua proses penerimaan dan pengeluaran uang dan juga harus mampu
mengatur kebutuhan uang kas perusahaan dan memastikan semuanya
sesuai dengan pencatatan yang dilakukan bagian accounting. Accounting
mencatat dan melakukan ikhtisar serta pengelompokkan semua transaksi.

2.4.4 Divisi Legal, HRD dan GA

Legal berfungsi sebagai advokat perusahaan, seperti mewakili


perusahaan jika terjadi suatu masalah di pengadilan, sebagai pelaksana
perusahaan untuk menyiapkan dan mengurus perizinan alat kesehatan serta
dokumen lainnya baik untuk internal perusahaan maupun eksternal

12
perusahaan dan juga sebagai konsultan hukum perusahaan, seperti
memberikan nasihat atau saran mengenai hukum kepada pemimpin
perusahaan.

HRD bertanggung jawab di dalam pengelolaan dan pengembangan


SDM karyawan, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan kegiatan SDM, melakukan sortir lamaran, melakukan tes dan
interview awal untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai dan
merekomendasikan kandidat berdasarkan hasil tes dan interview, serta
bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan
rekapitulasi absensi karyawan, perhitungan gaji, tunjangan dan bonus.
Sedangkan GA mendukung seluruh kegiatan operasional produksi dan
kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan dan bahan
baku serta mendukung sarana atau fasilitas penunjang lain yang di
butuhkan perusahan.

2.4.5 Divisi Marketing

Divisi ini sebagai bagian yang memperkenalkan perusahaan kepada


instansi terkait, melalui produk alat kesehatan yang di jual oleh
perusahaan, berperan menjalin hubungan baik dengan pelanggan serta
menjadi jembatan antara perusahaan dan lingkungan eksternal. Menyerap
informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuatu
yang bermanfaat untuk mendukung peningkatan kualitas dan penjualan
produk alat, marketing bukanlah tentang menjual produk, namun
bagaimana meraih konsumen baru dan mempertahankan konsumen lama.

2.4.6 Divisi Application

13
Divisi application bertugas untuk menyediakan pengembangan dan
dukungan pada aplikasi bisnis perusahan, umumnya terspesialisasi pada
alat tertentu dan menguji coba fungsionalitas alat.

2.4.7 Divisi Product

Divisi product bertugas untuk menentukan jenis dan jumlah alat


kesehatan yang akan di beli, menentukan bilamana pesanan akan
dilakukan, memeriksa barang yang di terima, memelihara barang di
gudang serta mengadakan pemeriksaan dan penganalisaan alat kesehatan.

2.4.8 Divisi Sales

Divisi sales bagian dari suatu perusahaan yang kegiatannya adalah


menjual, memastikan produk yang terlihat ataupun tidak, aset, dan alat
kesehatan terjual dengan harga yang sesuai perencanaan perusahaan tapi
juga diterima oleh konsumen atau instansi terkait. Tim sales akan
menghadapi langsung konsumen alias one-on-one, tim sales harus
melakukan pendekatan dan perlakuan yang berbeda pada tiap konsumen
karena proses kerjanya memang berupa aktivitas langsung.

2.4.9 Divisi Teknik

Divisi ini berfungsi sebagai tim eksekusi di lapangan, pada


perusahaan tempat PKL kami yang bergerak pada bidang instalasi, service
dan maintenance, divisi ini berperan dalam pengerjaan instalasi, service
alat kesehatan, dan maintenance alat kesehatan. Team teknisi dibekali
dengan keterampilan dan kemampuan yang mumpuni agar dapat
memberikan performa yang baik di lapangan.

14
2.5 Sistem dan Prosedur Kerja Perusahaan

2.5.1 Prosedur Kerja PT.GLOBAL MEDIK PERSADA


Adapun Prosedur Kerja yang harus dilaksanakan di PT. Global
Medik Persada diantaranya :
1. Pukul 08:00 WIB PT. Global Medik Persada buka, semua
karyawan sudah harus sampai di kantor.
2. Pukul 09:00 WIB PT. Global Medik Persada melakukan meeting
bersama khusus hari senin untuk membahas kegiatan hari
berikutnya.
3. Pukul 10:30 WIB semua karyawan melakukan pekerjaannya
masing-masing,
4. Pukul 12:00 WIB semua karyawan diperbolehkan untuk istirahat
dan makan siang dan melakukan sholat Dzuhur.
5. Pukul 13:00 WIB semua karyawan sudah harus diposisi kembali
untuk melanjutkan pekerjaan.
6. Pukul 17:00 WIB PT. Global Medik Persada tutup, para karyawan
diwajibkan untuk membersihkan kembali tempat kerjanya,
7. Pukul 17:10 WIB semua karyawan boleh pulang meninggalkan
tempat kerja.

2.5.2 Sistem dan Prosedur Kerja Devisi Teknik /Unit Kerja


PKL
1. Mempersiapkan berkas bekas yang diberikan oleh divisi
Administrasi berupa Sevice Report ,Surat Tugas dan Form Kas
Keluar.
2. Melakukan rapat kecil atau Brainstorming di dalam divisi team
teknik sebelum melakukan perkerjaan yang di tugaskan oleh bagian
Administrasi.
3. Divisi teknik menghubungi divisi yang berkaitan dengan
perasarana alat kesehatan atau utility seperti divisi IPSRS (Intalasi

15
Pemeliharaan Sarasana dan Prasarana Rumah Sakit) di rumah sakit
dan divisi lain yang berkaitan dengan perkerjaan tersebut.
4. Divisi teknik melakukan instalasi atau melakukan IPM (Intensif
Preventive Maintenance) di rumah sakit atau instansi tersebut.
5. Divisi teknik melakukan uji fungsi pada alat kesehatan atau alat di
bidang utility.
6. Divisi teknik melakukan training ulang atau Refresh Terining ke
pada user sehingga dapat mengoprasikan alat tersebut sesuai
procedur pengoprasian.
7. Divisi teknik mengisi Service Report yang di tanda tangani oleh
pihak rumah sakit atau instansi sebagai bahan laporan untuk
melakukan penagihan.
8. Divisi teknik mengisi Form Kas Keluar sebagai bahan bukti
pengeluaran saat kegiatan.

16
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kegiatan PKL


Selama mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan penulis di PT Global
Medik Persada dalam jangka waktu dua bulan yang di mulai dari tanggal 11
Februari 2019 sampai dengan 11 April 2019, penulis banyak mendapatkan
pengalaman serta ilmu yang penulis tidak dapat kan di bangku kuliah.
Di perusahaan ini penulis terlibat langsung untuk cara perbaikan, install,
perawatan alat kesehatan tersebut. Kemudian mempelajari penanganan
troubleshooting pada alat dengan menyelesaikan masalah yang terjadi sesuai
dengan proses, petunjuk dan bimbingan yang diberikan oleh teknisi. Sebelum
terjun langsung ke lapangan terlebih dahulu penulis memahami konsep dan
materi mengenai alat yang akan di praktik kan. Dengan membuat materi
mengenai alat-alat kesehatan yang di miliki oleh PT Global Medik Persada
berupa pengertian, fungsi,serta cara kerja alat, serta SOP alat tersebut.
Kegiatan lainnya yang penulis lakukan tidak hanya di bagian Divisi
Teknik melainkan juga ikut membantu Divisi Sales Marketing dalam
melibatkan langsung ke customer perusahaan untuk menghubungi dan
menanyakan pada customer apakah mengalami masalah dengan alat yang di
pakai di Rumah Sakit, Klinik dan lain sebagainnya. Penulis juga dapat
berpartisipasi dalam acara seminar serta training alat kesehatan yang diadakan
oleh PT. Global Medik Persada.

3.2 Tantangan Yang Dihadapi Selama PKL


Beberapan tantangan yang dihadapi selama Praktek Kerja Lapangan
diantaranya adalah :
1. Assessment dengan berbagai merk dan type alat dengan model-model yang
berbeda, yang membuat kami harus memahami setiap perkembangan

17
teknologi alat kesehatan, sehingga tidak tertinggal dengan kemajuan-
kemajuan teknologi alat kedokteran.
2. Membuat Time Line dengan berbagai kegiatan sehingga semua kegiatan di
perusahaan berjalan dengan efektif.
3. Memperkirakan waktu pengerjaan service maintenance, sehingga kinerja
dapat efisien dan tidak membuang pengeluaran perusahaan yang lebih
besar.
4. Memahami mechanical electrical yang sebelumnya tidak banyak kami
pelajari sewaktu di bangku perkuliahan.
5. Memahami metode kerja alat dan cara perbaikan yang harus dilakukan.

3.3 Manfaat Yang Didapat Selama PKL


Adapun manfaat yang telah didapat selama Praktek Kerja Lapangan adalah
sebagai berikut :
1. Memahami struktur di perusahaan.
2. Memahami metode kerja yang diterapkan di perusahaan.
3. Memahami pola pikir serta cara berprilaku di lingkungan kerja.
4. Mengetahui prinsip kerja alat lebih dalam karena mencari sumber
kerusakan pada alat.
5. Mengetahui bagaimana cara proses intalasi, servis serta perawatan alat
kesehatan.
6. Mengikuti training yang diadakan oleh perusahaan.
7. Banyak memperoleh pengalaman dan ilmu pengetahuan.

18
3.4 Pembahasan Alat

3.4.1 BLANKET WARMER

Gambar 3.4.1 Blanket Warmer

Blanket Warmer adalah suatu alat yang berfungsi menjaga kestabilan


suhu tubuh pasien ketika pasien mengalami Hypothermia, dimana hypotermia itu
sendiri terjadi jika pasien kehilangan atau terlalu banyak mengeluarkan panas
dengan kata lain tubuh mengalami penurunan suhu, bila dibiarkan terus menerus
dapat menyebabkan kematian. Alat ini juga dapat digunakan di banyak
spesialisasi medis lainnya dimana alat ini sangat penting untuk menjaga pasien
tetap hangat. Alat ini kini menjadi standar kebutuhan di ruang operasi (ruang OK)
rumah sakit.

3.4.2 PRINSIP DASAR ALAT

Pada dasarnya prinsip kerja alat blanket warmer ini menggunakan


blanket/selimut untuk menyelimuti tubuh pasien agar hangat. Panas yang ada
timbul karena heater blanket warmer yang diblow sehingga udara panas keluar

19
melalui hose dan masuk ke blanket. Suhu yang dapat kita atur pun beragam sesuai
kebutuhan tubuh pasien.

3.4.3 BLOK DIAGRAM

3.4.4 CARA KERJA ALAT

Pada alat blanket warmer ini terdapat beberapa tombol layar, seperti
berikut:

20
Tombol di kanan dan kiri serta bawah ada tombol untuk memilih pilihan
yang ada di atas dan kanan kirinya. Untuk bagian kiri terdapat pilihan untuk
menghidupkan heater dan fan. Ketika kita menghidupkan heater, secara otomatis
fan akan menyala. Tetapi ketika kita menghidupkan fan, heater tidak langsung
menyala. Ketika heater dan fan menyala akan muncul animasi seperti dibawah ini
pada display

Lalu pada alat ini terdapat 4 mode suhu

1. Low temperature = 34 ºC

2. Medium temperature = 40 ºC

3. High temperature = 45 ºC

4. Boost termperature = 47 ºC

Untuk mode suhu 47 ºC kita hanya bisa memakainya selama 45 menit. Akan ada
timer yang menghitug mundur ketika kita memilih suhu 47 ºC. ketika berakhir,
suhu akan otomatis turun menjadi suhu dibawahnya yaitu
45 ºC

Setiap mengganti suhu, akan muncul animasi seperti

21
ini yang berarti alat sedang proses menaikan atau
menurunkan suhu

Toleransi suhu pada alat ini ada 1 ºC . kita juga dapat melihat status filter dan
sistem informasi dengan menekan menu key.

Bagian sebelah kanan jika kita ingin melihat life time filter, seperti ini

Pada life time filter ada 2 indikator, yaitu “day” dan “hours”.

Pada life time akan menunjukan 365 d dan 2000 H pada saat filter masih baru.
Jika kita ingin melihat riwayat pemakaian maka klik menu disebelah kiri dan akan
muncul display seperti ini

22
3.4.5 BAGIAN BAGIAN ALAT

23
3.4.6 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
1. Siapkan unit yang akan digunakan
2. Sambungkan power ke unit dan sambungkan ke listrik PLN 220V
3. Tekan tombol power sampai led menunjukan warna hijau

4. Tunggu beberapa detik sampai alat menyala


5. Masukan nozzle ke inlet blanket

6. Tekan heater power ketika ingin mengoperasikan alat


7. Pilih suhu yang diinginkan, yaitu 34 ºC, 40 ºC, 45 ºC, 47 ºC
8. Ketika pemilihan suhu, tunggu beberapa detik sampai mencapai suhu yang
dituju
9. Dan blanket siap dikenakan ke pasien

3.4.7 KALIBRASI

Kalibrasi blanket dilakukan dengan menggunakan alat kalibrasi yang bisa


mengukur suhu, seperti contoh thermometer. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengetahui apakah suhu yang kita atur sesuai dengan suhu keluaran pada alat.
Sebagai contoh, semisalkan kita setting alat dengan suhu 40 derajat, apakah yang
terukur 40 derajat, jika thermometer menunjukan 39 derajat masih dibolehkan,

24
karena masih masuk toleransi 1± C. tempat peletakan thermometer yaitu tepat
pada nose

3.4.8 PERAWATAN

1. Bersihkan selalu alat dari debu menggunakan lap kering


2. Bersihkan filter jika terasa filter berdebu dengan menggunakan kompresor
3. Ganti filter jika life time sudah habis
4. Letakan alat ditempat yang jauh dari debu
5. Letakan diruangan dengan suhu 18 ºC sampai 28 ºC

3.4.9 TROUBLESHOOTING

1. Alat tidak menyala


- cek kabel power pastikan sudah terhubung dengan jala-jala PLN
- cek fuse , jika putus ganti yang baru
2. Suhu tidak tercapai di layar
- Ada keboocran di selang
- Heater bermasalah
- Fan bermasalah
- Sensor suhu bermasalah
3. Suhu tercapai terukur, tapi display tidak
- Sensor suhu bermasalah
4. Alat tidak bisa beroperasi lebih dari 10 menit
- Filter kotor, bersihkan filter
- Kabel ada yang longgar, cek kabel

25
3.5 VENTILATOR

Gambar 3.5 Ventilator

3.5.1 Spesifikasi alat

Nama Alat : Ventilator


Merk : new port
Tipe : HT70
Buatan : USA
AC Power Input : 100-240 VAC
DC Power Input : 12-24 VDC
Temperature operating : -18 sampai 40 derajat
Operating Pressure : 600 to 1,100 mbar
Size : 10.25 X 9.25X 11 (inch)
Weight : 6,9 kg
Optinal : Touchscreen

26
3.5.2 Dasar Teori

Ventilator adalah suatu alat bantu mekanik yang berfungsi memberikan


bantuan nafas pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-
paru melalui jalan nafas buatan. Ventilator mekanik merupakan peralatan “wajib”
pada unit perawatan intensif atau ICU.

3.5.3 Prinsip Dasar


Ventilator bekerja dengan prinsip oksigenasi dan ventilasi. Oksigenasi
adalah proses pemberian oksigen untuk pemenuhan kebutuhan suplai oksigen bagi
pasien,sehingga oksigen bisa diterima atau diserap darah untuk disebar keseluruh
tubuh. Kemudian Ventilasi adalah proses keluar masuknya udara dari dan keparu-
paru untuk proses inspirasi dan ekspirasi.

3.5.4 Parameter
 Pressure ( cmH2O )
Adalah tekanan yang menyebabkan terjadinya aliran udara disepanjang
saluran napas. Pada orang yang bernapas spontan (biasa),tekanan ini disebabkan
karena perbedaan antara tekanan didalam alveoli (Palv) &tekanan di udara luar /
tekanan atmosfer (Patm).
 Volume ( ml )
Adalah jumlah udara yang keluar masuk paru – paru selama siklus
pernapasan.Pada orang yang bernapas spontan dan normal,jumlah udara
yang keluar masuk ini disebut Volume Tidal (Tidal Volume = VT), yang
jumlahnya tergantung Berat Badan.Volume Tidal adalah Volume maksimal
paru-paru.
VT = Berat Badan Ideal x Konstanta( range : 8-10)
Nilai standar volume :
Dewasa : Nilai normal 10 – 15 ml per kgBB
Anak-anak : Nilai normal 6-8 per kgBB
 Aliran Udara / Flow ( L/menit )

27
Yaitu kecepatan aliran udara yang masuk keparu – paru untuk
menghasilkan Pressure maupun Volume.Hasil dari Flow ini berkaitan
dengan T Inspirasi (detik).
 Respiration Rate / RR ( bpm)
Menentukan berapa kali pernapasan( Ti + Te ) dalam semenit. Ventilator
akan mengirimkan udara kepasien,Ti + Te disebut satu periode.
 FiO2 / Kadar O2 dalam darah (%)
FiO2 adalah jumlah oksigen yang diberikan oleh ventilator kepasien.
Konsentrasi berkisar 21 – 100 %.Rekomendasi untuk setting FiO2 pada
awal pemasangan ventilator adalah 100 %.Namun pemberian100 % tidak
boleh terlalu lama sebab resiko oxygen toxicity ( keracunan oksigen ) akan
meningkat.Yang akan berkibat fatal pada pasien.
 I : E Ratio
Yaitu menentukan dari perbandingan antara Inspirasi dan Ekspirasi pasien.
StandartI : E Ratio yaitu :
Adult :1:2
Pediatric :1:1
Infant : 2 : 1, 1 : 3, 1 : 4
Airway Resistance / Tahanan saluran nafas
 Yaitu tahanan disepanjang saluran pernapasan yang terjadi pada saat aliran
udara melewati saluran napas tersebut.
 Compliance ( %)
Yaitu kemampuan dari paru – paru untuk mengembang dan mengempis
(elastisitas).Tidak semua udara yang kita hirup sesuai dengan VT,dan tidak
semua udara yang kita keluarkan sesuai VT
 Sensitivity / Trigger
Sensitivity menentukan jumlah upaya nafas pasien yang diperlukan untuk
memulai / mentrigger inspirasi dari ventilator.Setting dapat berupa flow
atau pressure.
 PEEP ( Positive End Expiratory Pressure )

28
Tekanan positif akhir ekspirasi digunakan untuk mempertahankan tekan
paru positif pada akhir ekspirasi untuk mencegah terjadinya Kolaps Paru
dan meningkatkan pertukaran gas dalam alveoli.Nilai antara 5-15
mmHg,maksimal 12 mmHg untuk anak.
Fungsi PEEP :
1) Redistribus cairan ekstra vascular paru
2) Meningkatkan volume alveolus
3) Mengembangkan alveoli yang kolaps
 Minute Volume (MV)
Jumlah udara yang keluar masuk dalam satu menit,atau jumlah udara yang
diberikan ventilator dalam satu menit.
MV = VT ( Volume Tidal ) x Respiratory Rate (RR)
 Pressure Limit
Jumlah pressure yang diberikan ventilator untuk pemenuhan volume udara
kepasien,jika pressure limit telah tercapai maka ventilator akan secara
otomatis menghentikan hantaran udara inspirasi.

3.5.5 Mode Pada Ventilator


Pada Penggunaan ventilator terdapat mode umum yang biasanya ada
antara lain sebagai berikut :
1. Assist/control (A/C)
- Volume controlled A/C
- Pressure controlled A/C
2. Synchoronized intermittent mandatory ventilation (SIMV)
- Volume controlled SIMV (Vctrl SIMV)
- Pressure controlled SIMV (Pctrl SIMV)
3. Continous positive airway pressure (CPAP)
4. Pressure support ventilation (PSV)

29
3.5.6 Mode Assist/Control
Pada mode control mesin secara terus menerus membantu
pernafasan pasien. Ini diberikan pada pasien yang pernafasannya masih
sangat jelek, lemah sekali atau bahkan apnea. Pada mode ini ventilator
mengontrol pasien, pernafasan diberikan kepasien pada frekuensi dan
volume yang telah ditentukan pada ventilator, tanpa menghiraukan upaya
pasien untuk mengawali inspirasi.
Bila pasien sadar, mode ini dapat menimbulkan ansietas tinggi
dan ketidaknyamanan dan bila pasien berusaha nafas sendiri bisa terjadi
fighting (tabrakan antara udara inspirasi dan ekspirasi), tekanan dalam paru
meningkat dan bisa berakibat alveoli pecah dan terjadi pneumothorax.
Contoh mode control ini adalah: CR (Controlled Respiration), CMV
(Controlled Mandatory Ventilation),AC (Assist Control),IPPV
(Intermitten Positive Pressure Ventilation).
Synchoronized intermitent mandatory ventilation (SIMV)
Mode SIMV digunakan disaat pasien masih bisa bernafas spontan.
Yang mana jumlah nafas yang akan diberikan disinkronkan jika pasien
mengalami nafas spontan. Pada mode SIMV, Ventilator akan memberikan
jumlah nafas sesuai dengan rate yang telah ditentukan oleh operator yang
kemudian alat akan synchronize atau menyinkronkan sesuai dengan
jumlah nafas spontan pasien.
Volume controlled SIMV Parameter :
 Rate (bpm)
Jumlah nafas yang diberikanke pasien setiap menitnya. Setting RR
tergantung dari TV, jenis kelainan parupasien, dan target PaCO2 pasien.
Parameter alarm RR di set diatas dan di bawah nilai RR yang diset.
Misalnya jika set RR 10 kali/menit, maka set alarm sebaiknya diatas
12x/menit dan di bawah 8 x/menit. Sehingga cepat mendeteksi terjadinya
hiper ventilasi atau hipo ventilasi.
 VT (ml)

30
volume gas yang dihantarkan oleh ventilator kepasien setiap sekalinafas.
Umumnya setting antara 5-15 cc/kgBB, tergantung dari compliance,
resistance, dan jenis kelainan paru. Blue P/ Blue Puff : Purge sensor
lines function activated, pada waktu tertentu ventilator akan mengirimkan
tiupan udara dengan tekanan tinggi melalui sensor lines untuk
membersihkannya. Purging interval bisa disetting di advance menu-
humidifier setting.
 Plimit (cmH2O)
Mengatur/membatasi jumlah pressure/tekanan dari volume cycled
ventilator, sebab pressure yg tinggi dapat menyebabkan baro trauma.
Pressure yg direkomendasi adalah tidak boleh melebihi 35 cmH2O.
 FiO2
Jumlah oksigen yg dihantarkan/diberikanoleh ventilator kepasien.
Konsentrasi berkisar 21-100%. Rekomendasi untuk setting FiO2 pada
awal pemasangan ventilator adalah 100%. Namun pemberian 100% tidak
boleh terlalu lama sebab rersiko oxygen toxicity (keracunan oksigen) akan
meningkat.
 PSV(Pressure Support Ventilatior)
Pada mode ini, pasien harus bernafas dengan mempunyai kekuatan
inspirasi yang mampu mentrigger ventilator dan ventilator akan membantu
tekanan secara konstan setiap kali inspirasi.
 PEEP
PEEP meningkatkan kapasitas residu fungsional paru dan sangat penting
untuk meningkatkan PaO2 yang refrakter. Nilai PEEP selalu dimulai dari
5 cmH2O. Setiap perubahan pada PEEP harus berdasarkan analisa gas
darah, toleransi dari PEEP, kebutuhan FiO2 danrespon kardiovaskular.
Jika PaO2 masih rendah sedangkan FiO2 sudah 60% maka PEEP
merupakan pilihan utama sampai nilai 15 cmH2O.
 Triggers/Sensitivity (press end flow)
Sensitivity menentukan jumlah upaya nafas pasien yang mentrigger
inspirasi dari ventilator. Setting dapatberupa flow atau pressure.

31
 Inspiratory time (I time)
Waktu yang dibutuhkan alat memberikan inspirasi kepasien dalam sekali
penarikan nafas.
 Vpeak (Peak Flow/Flow Rate)
Untuk menentukan dan memberikan tingkat aliran puncak inspirasi
ditentukan dan disampaikan untuk memenuhi target volume tidal
ditentukan ketika menjalankan I:E ratio.
Continous positive airway pressure (CPAP)
Pada mode ini mesin hanya memberikan tekanan positif dan diberikan
pada pasien yang sudah bisa bernafas dengan kuat. Tujuan pemberian mode ini
adalah untuk mencegah atelektasis dan melatih otot-otot pernafasan sebelum
pasien dilepasdari ventilator.
Parameter disetting :
1. O2%
2. Triggering type and sensitivity
3. Support pressure support breath.

3.5.7 Blok Diagram

gambar 3.5.7 blok diagram umum ventilator

32
3.5.8 Prinsip Kerja

a. Ketika ventilator dihubungkan dengan sumber tegangan PLN dan dihidupkan,


tegangan akan menyuplai bagian elektrik ventilator. Control board akan
menjalankan software ventilator, kemudian melakukan self test guna pengecekan
komponen – komponen penting ventilator.

b. Selanjutnya operator akan melakukan pemilihan mode dan memasukkan setting


nilai, baik itu fraksi oksigen, rasio inspirasi dan ekspirasi, jumlah nafas per menit,
jumlah volume udara yang akan dihantarkan ke pasien tiap satu kali nafas,
pemberian PEEP dan lainnya. Kemudian setting tersebut akan diproses pada
control board untuk kemudian dikirim sebagai output ke valve board.

c. Valve board akan mengolah output dari control board menjadi sinyal
pengaktifan driver pada valve oksigen dan valve air pada mixer. Valve tersebut
akanbekerja membuka dan menutup secara bergantian untuk mendapatkan
percampuran udara sesuai dengan setting yang diinginkan dan terus menerus
dideteksi oleh flow sensor saat udara menuju tank.

d. Pada tank, percampuran udara akan memenuhi tank dan secara terus menerus
fraksioksigen akan dimonitor oleh cell.

e. Selanjutnya valve inspirasi akan membuka celah sesuai pengaturan volume


udara yang dihantarkan ke pasien. Valve inspirasi akan bekerja bersinergi dengan
valve ekspirasi dimana saat sedang fase inspirasi, valve inspirasi akan terbuka dan
valve ekspirasi akan tertutup, begitu juga saat sedang ekspirasi, valve inspirasi
akan lebih menutup (menyisakan celah untuk PEEP) dan valve ekspirasi akan
membuka.

f. Udara yang dihantarkan akan keluar dari celah valve inspirasi kemudian menuju
humidifier yang akan melembabkan dan menghangatkan udara agar sesuai denga
suhu tubuh manusia sekitar 36,5 C. terdapat pemantauan suhu saat keluar dari
humidifier sampai kemudian menuju ‘Y’ piece, ‘Y’ piece terhubung dengan
pasien flow sensor yang mendeteksi secara terus menerus udara yang dialirkan
dan tekanan udara untuk kemudian dikirim ke sensor board dan menjadi

33
pembanding real time pada display serta digunakan sebagai penyesuaian oleh alat
untuk mendapatkan volume udara hantaran yang diinginkan. Selanjutnya dari
pasien flow sensor akan terhubung dengan ETT untuk pemberian udara secara
non-invasif, udara berhasil dihantarkan sampe ke pasien.

g. Setelah terjadi fase inspirasi, selanjutnya adalah fase eskpirasi, dimana udara
hasil pernafasan atau pertukaran dari paru-paru akan dihantarkan keluar melalui
breathing circuit. Udara hasil pernafasan yang mengandung karbondioksida dan
uap air akan mengalir melalui pasien flow sensor, melewati ‘Y’ piece menuju
aliran ekspirasi dengan valve inspirasi mulai mengurangi celah dan tekanan
alirannya berkurang (menjadi aliran PEEP) untuk mencegah udara ekspirasi
menuju ke tank dan valve ekspirasi membuka dengan celah diatur untuk
mempertahankan PEEP sebagai jalan keluar udara ekspirasi.

h. Siklus inspirasi dan ekspirasi dengan bantuan ventilator akan terus menerus
berlangsung sampai hasil monitoring pasien dirasa cukup membaik sehingga
dapat beralih menggunakan mode lain yang sesuai dengan kondisi pernafasan
pasien.

34
3.5.8.1 Bagian Unit Ventilator

Gambar 3.5.8.1 bagian unit ventilator


3.5.9 Fungsi Tombol Unit
1. LED Indikator Pengantaran Napas. Berkedip hijau dengan setiap napas yang
dikirimkan oleh ventilator.
2. LED Daya Eksternal. Menyala hijau setiap kali daya eksternal terhubung. Ini
juga menunjukkan bahwa Sistem Baterai Ganda Internal sedang diisi.
3. Tombol Inflasi Manual. Tekan dan tahan tombol ini untuk menyampaikan
kepada pasien.Ventilator akan memberikan aliran pada pengaturan saat ini ketika
tombol ditekan.Pengiriman aliran dibatasi hingga maksimum 3 detik atau hingga
Tekanan Tinggi pengaturan alarm tercapai.
4. Tombol Kecerahan. Tekan tombol ini berulang kali untuk menggulir ke salah
satu dari empat layar tingkat kecerahan.
5. Lampu Peringatan untuk Perangkat. Lampu merah saat ada alarm perangkat.
Keluarkan ventilatornya layanan dan menggunakan sarana alternatif ventilasi
sampai selesai.
6. Output Gas Pasien. Pasang pipa sirkuit pernapasan pasien di sini.

35
7. Konektor Saluran Tekanan Proksimal. Pasang tabung tekanan proksimal di sini.
8. Konektor Katup Penggerak Katup Ekspalasi. Pasang tabung penggerak katup
pernafasan di sini.
9. Alarm Pelanggaran LED. LED di lampu pegangan untuk menunjukkan kondisi
alarm.
10. Tombol Alarm Silence / Reset. Tekan tombol ini untuk membungkam alarm
yang terdengar selama 1 menit. Setelah kondisi alarm telah diperbaiki, tekan
tombol ini untuk menghapus / reset pesan alarm dan indikator yang terkunci.
11. Alarm Silence LED. Tetap menyala selama satu menit saat alarm diam.
12. Tombol Batal. Tekan tombol ini jika Anda ingin membatalkan perubahan
yang belum sudah diterima.
13. Tombol diterima. Tekan tombol ini untuk menerima / mengkonfirmasi semua
perubahan yang dibuat untuk mengontrol pengaturan.
14. Tombol Atas / Bawah Panah. Tekan untuk mengubah parameter yang disorot
ke atas / bawah oleh satu unit. Tahan terus dan parameter akan berubah dengan
cepat.
15. Layar Sentuh Antarmuka Pengguna. Layar sentuh untuk mengakses alarm dan
pengaturan parameter.
16. Konektor Sensor Aliran. Pasang sensor aliran udara di sini.

3.10 Cara Mengoperasikan Alat

 Tekan saklar daya sesaat yang terletak di bagian belakang ventilator untuk
menghidupkan ventilator. Ventilator melakukan singkat swa-uji untuk
memastikan fungsi mikroprosesor yang tepat. Selama swa-uji, verifikasi
bahwa Layar Pembuka muncul, lampu LED dan alarm yang terdengar
terdengar sebentar.
 Pastikan ventilator, sirkuit pasien dan aksesoris dirakit dengan benar.
 Pastikan HT70 telah lulus Prosedur Pemeriksaan Cepat.
 Lakukan Pemeriksaan Sirkuit. Selesaikan masalah apa pun

36
 Atur semua parameter per resep dokter menggunakan manual penyesuaian
atau Preset Khusus atau Standar.
 Pilih mode dan tipe napas. Kemudian atur semua parameter Layar Utama
dan parameter yang relevan pada Lainnya
 Pilih batas alarm yang aman / sesuai pada Layar Alarm.
 Pastikan bahwa Alarm Loudness diatur cukup keras untuk alarm untuk
didengar dalam semua keadaan.
 Tempatkan tes paru-paru pada ujung pasien dari sirkuit pernapasan dan
tekan tombol Mulai Ventilasi di layar sentuh.
 Pastikan bahwa ventilator mulai beroperasi dengan tepat.
 Ketika Anda siap, lepaskan tes paru-paru dan pasang pasien koneksi
sirkuit pernapasan ke antarmuka pasien. Pantau pengaturan pasien dan
periksa alarm yang sesuai pengaturan.
 Pastikan bahwa ikon pemicu pasien menyala setiap kali pasien memulai
nafas spontan.
 Sesuaikan kembali sensitivitas (Ptrig atau Arus trigonometri jika
menggunakan sensor aliran on-airway pada model HT70 Plus) sebagai
diperlukan untuk memastikan pemicuan yang nyaman tanpa
autotriggering.
Saat menggunakan PEEP saat ventilasi pasien dengan kebocoran saluran
napas, atur NIV ke ON dan sesuaikan Bias Flow untuk menstabilkan
PEEP dan hilangkan pemicu otomatis pada pengaturan pemicu yang wajar.
 Perhatikan monitor pasien dan ventilator dengan tepat pengiriman oksigen,
dan oksigenasi dan ventilasi yang memadai.

3.11 TroubleShooting.
 Pesan alarm dapat dihapus dengan tombol Silence / Reset.Tinjau seluruh
Manual Pengoperasian untuk instruksi pengguna lengkap.
 Perhatikan bahwa alarm volume menit adalah menit ekspirasi alarm
volume ketika sensor aliran on-airway sedang digunakan dan mereka

37
adalah alarm volume menit inspirasi ketika on-airway sensor aliran tidak
digunakan.
 Cadangan Ventilasi meningkatkan laju pernapasan di A / CMV danSIMV
dan menyediakan nafas tekanan terkontrol dalam mode SPONT. Ini
mungkin disebabkan oleh pelanggaran Alarm Volume Menit Rendah atau
Alarm Apnea. Perbaiki alarm untuk menyelesaikan pencadangan ventilasi.

3.12 Maintenace Alat

Perawatan rutin

 Lakukan Pemeriksaan Sirkuit setiap kali ada sirkuit segar /


pernafasankatup dipasang.
 Periksa Filter Intake Udara (terletak di belakang Penutup Filter) di setup
dan setidaknya mingguan saat digunakan. Di beberapa lingkungan, itu
mungkin perlu diperiksa lebih sering. Ganti saat mayoritas area
permukaan filter tidak lagi putih. Filter Intake Udara tidak dapat
digunakan kembali. Peringatan jangan pernah membalikkan filter intake
udara saat kotor.
 Periksa Filter Inline Prox setiap minggu. Ganti dengan filter baru jika itu
tampaknya basah atau bersentuhan dengan kontaminan. Filter sebaris
tidak dapat digunakan kembali.
 Periksa Filter Pengaduk Mixer (terletak di belakang Penutup Pengaduk)
di setup dan setidaknya mingguan saat digunakan. Di beberapa
lingkungan, itu mungkin perlu diperiksa lebih sering. Ganti saat mayoritas
area permukaan filter tidak lagi putih. Filter Intake Mixer adalah tidak
dapat digunakan kembali.
 Periksa Adaptor Daya AC secara teratur untuk melihat tanda-tanda kabel
atau konektor rusak atau berjumbai.
 Periksa katup pernafasan setelah setiap pembersihan untuk memverifikasi
itu
tidak ada retakan atau permukaan yang rusak.

38
 Bersihkan permukaan ventilasi ventilator secara teratur ke hilangkan debu
yang mungkin menumpuk.
 Periksa dan bila perlu, ganti aksesori.
 Jika layanan diperlukan, hubungi Newport Medical atau lokal Anda
penyedia peralatan .
 mempertahankan kehidupan Sistem Baterai Ganda Internal:
 Kapan pun memungkinkan, hubungkan ke sumber daya eksternal untuk
mengisi daya baterai.
 Gunakan aksesori DC Auto Lighter Cable opsional untuk daya HT70 saat
bepergian dengan mobil atau terhubung ke baterai eksternal.

6 Bulan Perawatan

 rutin seperti yang dijelaskan di atas


 Lakukan Prosedur Pemeriksaan Cepat

Perawatan 12 Bulan

 Pemeliharaan rutin seperti yang dijelaskan di atas


 Lakukan Prosedur Pemeriksaan Cepat (dijelaskan dalam Bagian 5)

Pemeliharaan 24 Bulan

 Ganti asupan udara dan filter inline prox


 Ganti baterai terintegrasi primer (Power Pac)
 Pasang kembali baterai cadangan internal sekunder
 Ganti sensor oksigen (jika terpasang)
 Pasang kembali filter kipas pendingin
 Kalibrasi dan OVP dilakukan oleh Penyedia Layanan Resmi 15.000 Jam
Pemeliharaan (atau setiap 4 tahun)
 Perawatan yang komprehensif harus dilakukan setelah 15.000 jam operasi
atau setiap 4 tahun, mana saja yang lebih dulu.
 Lihat Panduan Servis HT70, atau hubungi Newport Departemen Layanan
Teknis Medis untuk informasi rinci tentang Pemeliharaan 15.000 Jam.

39
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. PT Global Medik Persada telah menghadirkan pelayanan yang baik dan


cepat dalam menyelesaikan urusan pelayanan install, service, maintenance,
penjualan alat kesehatan serta kontrak servis. Teknisi selalu siap akan
panggilan dari customer.
2. PT Global Medik Persada juga menggunakan prosedur yang sistematis
dalam penjagaan kualitas produk. Seperti pemesanan spare part dan
penggantian yang harus sesuai dengan servis manual.
3. Peralatan yang lengkap dan teknisi yang berpengalaman juga mendukung
baiknya pelayanan dari perusahaan ini.
4. Menjaga komunikasi diperlukan untuk menciptakan kerjasama yang baik
antara perusahaan dengan customer.
5. Pelatihan teknisi diperlukan untuk meningkatkan skill dan kompetensi
dalam perbaikan maupun penginstalan.

4.2 Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan penulis yaitu :

1. Teknisi dalam berkerja harus menjalankan SOP yang berlaku.


2. Adanya manajemen yang baik di perusahaan sehingga menciptakan
sistem atau prosedur kerja yang sesuai dan terstruktur.
3. Jika ada alat customer yang bermasalah baiknya langsung di servis.
4. Jika alat sudah selesai di perbaiki atau di service sebaiknya alat segera
di kembalikan ke customer.
5. Diberikan pemahaman terhadap teknisi terhadap peraturan-peraturan
dan standar yang berlaku agar teknisi tidak lalai dalam melaksanakan
tugasnya.

40
DAFTAR PUSTAKA

Service Manual Book,2012.”Service Manual Ventilator HT70”. PT. Global Medik

Persada.

Service Manual Book,2012.”Service Manual Blanket Warmer”. PT. Global Medik

Persada.

Malvino. (1996) “Prinsip – Prinsip Elektronika”. Jakarta : Erlangga

41

Anda mungkin juga menyukai