PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2
1. Mengetahui atau memahami kebutuhan pekerjaan di tempat
kerja praktek.
2. Mempersiapkan diri dalam menghadapi lingkungan kerja
setelah menyelesaikan studinya.
3. Mengetahui atau melihat secara langsung penggunaan atau
peranan teknologi terapan di tempat kerja praktek.
4. Menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama kerja praktek
dalam bentuk laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
5. Diharapkan dapat menggunakan hasil atau data-data yang
diperoleh pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk dapat
dikembangkan menjadi penulisan tugas akhir (skripsi).
3
1.3.3 Bagi Institusi Praktik Kerja Lapangan (PKL)
BAB I : PENDAHULUAN
Membahas megenai Latar Belakang, Tujuan, Manfaat,
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan,
serta Sistematika Penulisan.
4
BAB II : TINJAUAN UMUM OBJEK PKL
Membahas mengenai Gambaran Umum Perusahaan, Visi
dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan,
Fungsi Bagian Devisi, Sistem dan Prosedur Kerja
Perusahaan.
BAB IV : PENUTUP
Membahas Kesimpulan dan Saran dari keseluruhan
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT. GLOBAL
MEDIK PERSADA
LAMPIRAN
5
BAB II
A. Informasi Perusahaan
4. Email : info@glomeda.co.id
PT. Global Medik Persada atau yang lebih di kenal dengan GLOMEDA -
Saving one precious life adalah salah satu perusahaan pemasok peralatan medis
yang didirikan pada tahun 2012. Selama lebih dari 5 tahun, PT. Global Medik
Persada didukung oleh tim manajemen yang profesional dan berpengalaman, tim
penjualan yang solid, dan saluran distribusi yang besar. Dengan keberadaan dan
tekad, GLOMEDA memainkan peran besar bagi perusahaan untuk tumbuh lebih
jauh. Tujuannya adalah untuk memberikan kepuasan pelanggan secara maksimal,
oleh karena itu, PT. Global Medik Persada mengkhususkan di peralatan ICU, OT,
Kardiologi, Neurologi dan Radiologi. PT.Global Medik Persada memiliki
6
peralatan medis inovatif & berkualitas tinggi dan memberikan komitmen
keunggulan kepada klien. Menyediakan merk produk alat kesehatan seperti
GLIDESCOPE, MINDRAY USG, MEDTRONIC - NEWPORT - COVIDIEN,
MIPM, ZONDAN, MEDIGATE, US DEFIB, GE RADIOLOGY,
NEUROVIRTUAL, MORTARA, FUJI FILM / SONOSITE , HITACHI,
PANALEX, dll.
2.2.1 VISI
Adapun Visi dari Perusahaan PT. Global Medik Persada yaitu :
Perusahaan supplier alat kedokteran yang menjadi pilihan utama
pelanggan yang berorientasi kepada mutu produk global yang
berkualitas serta pelayanan terhadap masyarakat Indonesia.
2.2.2 MISI
Adapun Misi dari Prusahaan PT. Global Medik Persada yaitu :
1. Meningkatkan pelayanan penjualan dan pelayanan setelah penjualan
2. Menyuplai produk yang berkualitas dan dibutuhkan oleh masyarakat
kesehatan Indonesia.
3. Meningkatkan kesejahteraan sumber daya manusia.
4. Mengembangkan profesionalisme perusahaan.
7
2.2.3 VALUE
G ROW
L OYALTY
O BEDIENCE
M OTIVATING
E XCELLENT
D YNAMIC
A CTION
8
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Director of finance and Operational PT. Global medik persada
9
Gambar 2.6 Struktur Organisasi National Sales Manager PT. Global medik persada
Gambar 2.7 Struktur Organisasi Business Unit Manager PT. Global medik persada
10
Gambar 2.8 Struktur Organisasi Service Manager PT. Global medik persada
Gambar 2.9 Struktur Organisasi National Business Manager PT. Global medik persada
2.4.1 Divisi IT
11
Membuat usulan dan saran-saran penyesuaian program dan strategi
dibidang sistem dan teknologi informasi yang dipandang perlu dengan cara
menyampaikan hasil evaluasi dalam rangka pencapaian tujuan jangka
panjang.
12
perusahaan dan juga sebagai konsultan hukum perusahaan, seperti
memberikan nasihat atau saran mengenai hukum kepada pemimpin
perusahaan.
13
Divisi application bertugas untuk menyediakan pengembangan dan
dukungan pada aplikasi bisnis perusahan, umumnya terspesialisasi pada
alat tertentu dan menguji coba fungsionalitas alat.
14
2.5 Sistem dan Prosedur Kerja Perusahaan
15
Pemeliharaan Sarasana dan Prasarana Rumah Sakit) di rumah sakit
dan divisi lain yang berkaitan dengan perkerjaan tersebut.
4. Divisi teknik melakukan instalasi atau melakukan IPM (Intensif
Preventive Maintenance) di rumah sakit atau instansi tersebut.
5. Divisi teknik melakukan uji fungsi pada alat kesehatan atau alat di
bidang utility.
6. Divisi teknik melakukan training ulang atau Refresh Terining ke
pada user sehingga dapat mengoprasikan alat tersebut sesuai
procedur pengoprasian.
7. Divisi teknik mengisi Service Report yang di tanda tangani oleh
pihak rumah sakit atau instansi sebagai bahan laporan untuk
melakukan penagihan.
8. Divisi teknik mengisi Form Kas Keluar sebagai bahan bukti
pengeluaran saat kegiatan.
16
BAB III
PEMBAHASAN
17
teknologi alat kesehatan, sehingga tidak tertinggal dengan kemajuan-
kemajuan teknologi alat kedokteran.
2. Membuat Time Line dengan berbagai kegiatan sehingga semua kegiatan di
perusahaan berjalan dengan efektif.
3. Memperkirakan waktu pengerjaan service maintenance, sehingga kinerja
dapat efisien dan tidak membuang pengeluaran perusahaan yang lebih
besar.
4. Memahami mechanical electrical yang sebelumnya tidak banyak kami
pelajari sewaktu di bangku perkuliahan.
5. Memahami metode kerja alat dan cara perbaikan yang harus dilakukan.
18
3.4 Pembahasan Alat
19
melalui hose dan masuk ke blanket. Suhu yang dapat kita atur pun beragam sesuai
kebutuhan tubuh pasien.
Pada alat blanket warmer ini terdapat beberapa tombol layar, seperti
berikut:
20
Tombol di kanan dan kiri serta bawah ada tombol untuk memilih pilihan
yang ada di atas dan kanan kirinya. Untuk bagian kiri terdapat pilihan untuk
menghidupkan heater dan fan. Ketika kita menghidupkan heater, secara otomatis
fan akan menyala. Tetapi ketika kita menghidupkan fan, heater tidak langsung
menyala. Ketika heater dan fan menyala akan muncul animasi seperti dibawah ini
pada display
1. Low temperature = 34 ºC
2. Medium temperature = 40 ºC
3. High temperature = 45 ºC
4. Boost termperature = 47 ºC
Untuk mode suhu 47 ºC kita hanya bisa memakainya selama 45 menit. Akan ada
timer yang menghitug mundur ketika kita memilih suhu 47 ºC. ketika berakhir,
suhu akan otomatis turun menjadi suhu dibawahnya yaitu
45 ºC
21
ini yang berarti alat sedang proses menaikan atau
menurunkan suhu
Toleransi suhu pada alat ini ada 1 ºC . kita juga dapat melihat status filter dan
sistem informasi dengan menekan menu key.
Bagian sebelah kanan jika kita ingin melihat life time filter, seperti ini
Pada life time filter ada 2 indikator, yaitu “day” dan “hours”.
Pada life time akan menunjukan 365 d dan 2000 H pada saat filter masih baru.
Jika kita ingin melihat riwayat pemakaian maka klik menu disebelah kiri dan akan
muncul display seperti ini
22
3.4.5 BAGIAN BAGIAN ALAT
23
3.4.6 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
1. Siapkan unit yang akan digunakan
2. Sambungkan power ke unit dan sambungkan ke listrik PLN 220V
3. Tekan tombol power sampai led menunjukan warna hijau
3.4.7 KALIBRASI
24
karena masih masuk toleransi 1± C. tempat peletakan thermometer yaitu tepat
pada nose
3.4.8 PERAWATAN
3.4.9 TROUBLESHOOTING
25
3.5 VENTILATOR
26
3.5.2 Dasar Teori
3.5.4 Parameter
Pressure ( cmH2O )
Adalah tekanan yang menyebabkan terjadinya aliran udara disepanjang
saluran napas. Pada orang yang bernapas spontan (biasa),tekanan ini disebabkan
karena perbedaan antara tekanan didalam alveoli (Palv) &tekanan di udara luar /
tekanan atmosfer (Patm).
Volume ( ml )
Adalah jumlah udara yang keluar masuk paru – paru selama siklus
pernapasan.Pada orang yang bernapas spontan dan normal,jumlah udara
yang keluar masuk ini disebut Volume Tidal (Tidal Volume = VT), yang
jumlahnya tergantung Berat Badan.Volume Tidal adalah Volume maksimal
paru-paru.
VT = Berat Badan Ideal x Konstanta( range : 8-10)
Nilai standar volume :
Dewasa : Nilai normal 10 – 15 ml per kgBB
Anak-anak : Nilai normal 6-8 per kgBB
Aliran Udara / Flow ( L/menit )
27
Yaitu kecepatan aliran udara yang masuk keparu – paru untuk
menghasilkan Pressure maupun Volume.Hasil dari Flow ini berkaitan
dengan T Inspirasi (detik).
Respiration Rate / RR ( bpm)
Menentukan berapa kali pernapasan( Ti + Te ) dalam semenit. Ventilator
akan mengirimkan udara kepasien,Ti + Te disebut satu periode.
FiO2 / Kadar O2 dalam darah (%)
FiO2 adalah jumlah oksigen yang diberikan oleh ventilator kepasien.
Konsentrasi berkisar 21 – 100 %.Rekomendasi untuk setting FiO2 pada
awal pemasangan ventilator adalah 100 %.Namun pemberian100 % tidak
boleh terlalu lama sebab resiko oxygen toxicity ( keracunan oksigen ) akan
meningkat.Yang akan berkibat fatal pada pasien.
I : E Ratio
Yaitu menentukan dari perbandingan antara Inspirasi dan Ekspirasi pasien.
StandartI : E Ratio yaitu :
Adult :1:2
Pediatric :1:1
Infant : 2 : 1, 1 : 3, 1 : 4
Airway Resistance / Tahanan saluran nafas
Yaitu tahanan disepanjang saluran pernapasan yang terjadi pada saat aliran
udara melewati saluran napas tersebut.
Compliance ( %)
Yaitu kemampuan dari paru – paru untuk mengembang dan mengempis
(elastisitas).Tidak semua udara yang kita hirup sesuai dengan VT,dan tidak
semua udara yang kita keluarkan sesuai VT
Sensitivity / Trigger
Sensitivity menentukan jumlah upaya nafas pasien yang diperlukan untuk
memulai / mentrigger inspirasi dari ventilator.Setting dapat berupa flow
atau pressure.
PEEP ( Positive End Expiratory Pressure )
28
Tekanan positif akhir ekspirasi digunakan untuk mempertahankan tekan
paru positif pada akhir ekspirasi untuk mencegah terjadinya Kolaps Paru
dan meningkatkan pertukaran gas dalam alveoli.Nilai antara 5-15
mmHg,maksimal 12 mmHg untuk anak.
Fungsi PEEP :
1) Redistribus cairan ekstra vascular paru
2) Meningkatkan volume alveolus
3) Mengembangkan alveoli yang kolaps
Minute Volume (MV)
Jumlah udara yang keluar masuk dalam satu menit,atau jumlah udara yang
diberikan ventilator dalam satu menit.
MV = VT ( Volume Tidal ) x Respiratory Rate (RR)
Pressure Limit
Jumlah pressure yang diberikan ventilator untuk pemenuhan volume udara
kepasien,jika pressure limit telah tercapai maka ventilator akan secara
otomatis menghentikan hantaran udara inspirasi.
29
3.5.6 Mode Assist/Control
Pada mode control mesin secara terus menerus membantu
pernafasan pasien. Ini diberikan pada pasien yang pernafasannya masih
sangat jelek, lemah sekali atau bahkan apnea. Pada mode ini ventilator
mengontrol pasien, pernafasan diberikan kepasien pada frekuensi dan
volume yang telah ditentukan pada ventilator, tanpa menghiraukan upaya
pasien untuk mengawali inspirasi.
Bila pasien sadar, mode ini dapat menimbulkan ansietas tinggi
dan ketidaknyamanan dan bila pasien berusaha nafas sendiri bisa terjadi
fighting (tabrakan antara udara inspirasi dan ekspirasi), tekanan dalam paru
meningkat dan bisa berakibat alveoli pecah dan terjadi pneumothorax.
Contoh mode control ini adalah: CR (Controlled Respiration), CMV
(Controlled Mandatory Ventilation),AC (Assist Control),IPPV
(Intermitten Positive Pressure Ventilation).
Synchoronized intermitent mandatory ventilation (SIMV)
Mode SIMV digunakan disaat pasien masih bisa bernafas spontan.
Yang mana jumlah nafas yang akan diberikan disinkronkan jika pasien
mengalami nafas spontan. Pada mode SIMV, Ventilator akan memberikan
jumlah nafas sesuai dengan rate yang telah ditentukan oleh operator yang
kemudian alat akan synchronize atau menyinkronkan sesuai dengan
jumlah nafas spontan pasien.
Volume controlled SIMV Parameter :
Rate (bpm)
Jumlah nafas yang diberikanke pasien setiap menitnya. Setting RR
tergantung dari TV, jenis kelainan parupasien, dan target PaCO2 pasien.
Parameter alarm RR di set diatas dan di bawah nilai RR yang diset.
Misalnya jika set RR 10 kali/menit, maka set alarm sebaiknya diatas
12x/menit dan di bawah 8 x/menit. Sehingga cepat mendeteksi terjadinya
hiper ventilasi atau hipo ventilasi.
VT (ml)
30
volume gas yang dihantarkan oleh ventilator kepasien setiap sekalinafas.
Umumnya setting antara 5-15 cc/kgBB, tergantung dari compliance,
resistance, dan jenis kelainan paru. Blue P/ Blue Puff : Purge sensor
lines function activated, pada waktu tertentu ventilator akan mengirimkan
tiupan udara dengan tekanan tinggi melalui sensor lines untuk
membersihkannya. Purging interval bisa disetting di advance menu-
humidifier setting.
Plimit (cmH2O)
Mengatur/membatasi jumlah pressure/tekanan dari volume cycled
ventilator, sebab pressure yg tinggi dapat menyebabkan baro trauma.
Pressure yg direkomendasi adalah tidak boleh melebihi 35 cmH2O.
FiO2
Jumlah oksigen yg dihantarkan/diberikanoleh ventilator kepasien.
Konsentrasi berkisar 21-100%. Rekomendasi untuk setting FiO2 pada
awal pemasangan ventilator adalah 100%. Namun pemberian 100% tidak
boleh terlalu lama sebab rersiko oxygen toxicity (keracunan oksigen) akan
meningkat.
PSV(Pressure Support Ventilatior)
Pada mode ini, pasien harus bernafas dengan mempunyai kekuatan
inspirasi yang mampu mentrigger ventilator dan ventilator akan membantu
tekanan secara konstan setiap kali inspirasi.
PEEP
PEEP meningkatkan kapasitas residu fungsional paru dan sangat penting
untuk meningkatkan PaO2 yang refrakter. Nilai PEEP selalu dimulai dari
5 cmH2O. Setiap perubahan pada PEEP harus berdasarkan analisa gas
darah, toleransi dari PEEP, kebutuhan FiO2 danrespon kardiovaskular.
Jika PaO2 masih rendah sedangkan FiO2 sudah 60% maka PEEP
merupakan pilihan utama sampai nilai 15 cmH2O.
Triggers/Sensitivity (press end flow)
Sensitivity menentukan jumlah upaya nafas pasien yang mentrigger
inspirasi dari ventilator. Setting dapatberupa flow atau pressure.
31
Inspiratory time (I time)
Waktu yang dibutuhkan alat memberikan inspirasi kepasien dalam sekali
penarikan nafas.
Vpeak (Peak Flow/Flow Rate)
Untuk menentukan dan memberikan tingkat aliran puncak inspirasi
ditentukan dan disampaikan untuk memenuhi target volume tidal
ditentukan ketika menjalankan I:E ratio.
Continous positive airway pressure (CPAP)
Pada mode ini mesin hanya memberikan tekanan positif dan diberikan
pada pasien yang sudah bisa bernafas dengan kuat. Tujuan pemberian mode ini
adalah untuk mencegah atelektasis dan melatih otot-otot pernafasan sebelum
pasien dilepasdari ventilator.
Parameter disetting :
1. O2%
2. Triggering type and sensitivity
3. Support pressure support breath.
32
3.5.8 Prinsip Kerja
c. Valve board akan mengolah output dari control board menjadi sinyal
pengaktifan driver pada valve oksigen dan valve air pada mixer. Valve tersebut
akanbekerja membuka dan menutup secara bergantian untuk mendapatkan
percampuran udara sesuai dengan setting yang diinginkan dan terus menerus
dideteksi oleh flow sensor saat udara menuju tank.
d. Pada tank, percampuran udara akan memenuhi tank dan secara terus menerus
fraksioksigen akan dimonitor oleh cell.
f. Udara yang dihantarkan akan keluar dari celah valve inspirasi kemudian menuju
humidifier yang akan melembabkan dan menghangatkan udara agar sesuai denga
suhu tubuh manusia sekitar 36,5 C. terdapat pemantauan suhu saat keluar dari
humidifier sampai kemudian menuju ‘Y’ piece, ‘Y’ piece terhubung dengan
pasien flow sensor yang mendeteksi secara terus menerus udara yang dialirkan
dan tekanan udara untuk kemudian dikirim ke sensor board dan menjadi
33
pembanding real time pada display serta digunakan sebagai penyesuaian oleh alat
untuk mendapatkan volume udara hantaran yang diinginkan. Selanjutnya dari
pasien flow sensor akan terhubung dengan ETT untuk pemberian udara secara
non-invasif, udara berhasil dihantarkan sampe ke pasien.
g. Setelah terjadi fase inspirasi, selanjutnya adalah fase eskpirasi, dimana udara
hasil pernafasan atau pertukaran dari paru-paru akan dihantarkan keluar melalui
breathing circuit. Udara hasil pernafasan yang mengandung karbondioksida dan
uap air akan mengalir melalui pasien flow sensor, melewati ‘Y’ piece menuju
aliran ekspirasi dengan valve inspirasi mulai mengurangi celah dan tekanan
alirannya berkurang (menjadi aliran PEEP) untuk mencegah udara ekspirasi
menuju ke tank dan valve ekspirasi membuka dengan celah diatur untuk
mempertahankan PEEP sebagai jalan keluar udara ekspirasi.
h. Siklus inspirasi dan ekspirasi dengan bantuan ventilator akan terus menerus
berlangsung sampai hasil monitoring pasien dirasa cukup membaik sehingga
dapat beralih menggunakan mode lain yang sesuai dengan kondisi pernafasan
pasien.
34
3.5.8.1 Bagian Unit Ventilator
35
7. Konektor Saluran Tekanan Proksimal. Pasang tabung tekanan proksimal di sini.
8. Konektor Katup Penggerak Katup Ekspalasi. Pasang tabung penggerak katup
pernafasan di sini.
9. Alarm Pelanggaran LED. LED di lampu pegangan untuk menunjukkan kondisi
alarm.
10. Tombol Alarm Silence / Reset. Tekan tombol ini untuk membungkam alarm
yang terdengar selama 1 menit. Setelah kondisi alarm telah diperbaiki, tekan
tombol ini untuk menghapus / reset pesan alarm dan indikator yang terkunci.
11. Alarm Silence LED. Tetap menyala selama satu menit saat alarm diam.
12. Tombol Batal. Tekan tombol ini jika Anda ingin membatalkan perubahan
yang belum sudah diterima.
13. Tombol diterima. Tekan tombol ini untuk menerima / mengkonfirmasi semua
perubahan yang dibuat untuk mengontrol pengaturan.
14. Tombol Atas / Bawah Panah. Tekan untuk mengubah parameter yang disorot
ke atas / bawah oleh satu unit. Tahan terus dan parameter akan berubah dengan
cepat.
15. Layar Sentuh Antarmuka Pengguna. Layar sentuh untuk mengakses alarm dan
pengaturan parameter.
16. Konektor Sensor Aliran. Pasang sensor aliran udara di sini.
Tekan saklar daya sesaat yang terletak di bagian belakang ventilator untuk
menghidupkan ventilator. Ventilator melakukan singkat swa-uji untuk
memastikan fungsi mikroprosesor yang tepat. Selama swa-uji, verifikasi
bahwa Layar Pembuka muncul, lampu LED dan alarm yang terdengar
terdengar sebentar.
Pastikan ventilator, sirkuit pasien dan aksesoris dirakit dengan benar.
Pastikan HT70 telah lulus Prosedur Pemeriksaan Cepat.
Lakukan Pemeriksaan Sirkuit. Selesaikan masalah apa pun
36
Atur semua parameter per resep dokter menggunakan manual penyesuaian
atau Preset Khusus atau Standar.
Pilih mode dan tipe napas. Kemudian atur semua parameter Layar Utama
dan parameter yang relevan pada Lainnya
Pilih batas alarm yang aman / sesuai pada Layar Alarm.
Pastikan bahwa Alarm Loudness diatur cukup keras untuk alarm untuk
didengar dalam semua keadaan.
Tempatkan tes paru-paru pada ujung pasien dari sirkuit pernapasan dan
tekan tombol Mulai Ventilasi di layar sentuh.
Pastikan bahwa ventilator mulai beroperasi dengan tepat.
Ketika Anda siap, lepaskan tes paru-paru dan pasang pasien koneksi
sirkuit pernapasan ke antarmuka pasien. Pantau pengaturan pasien dan
periksa alarm yang sesuai pengaturan.
Pastikan bahwa ikon pemicu pasien menyala setiap kali pasien memulai
nafas spontan.
Sesuaikan kembali sensitivitas (Ptrig atau Arus trigonometri jika
menggunakan sensor aliran on-airway pada model HT70 Plus) sebagai
diperlukan untuk memastikan pemicuan yang nyaman tanpa
autotriggering.
Saat menggunakan PEEP saat ventilasi pasien dengan kebocoran saluran
napas, atur NIV ke ON dan sesuaikan Bias Flow untuk menstabilkan
PEEP dan hilangkan pemicu otomatis pada pengaturan pemicu yang wajar.
Perhatikan monitor pasien dan ventilator dengan tepat pengiriman oksigen,
dan oksigenasi dan ventilasi yang memadai.
3.11 TroubleShooting.
Pesan alarm dapat dihapus dengan tombol Silence / Reset.Tinjau seluruh
Manual Pengoperasian untuk instruksi pengguna lengkap.
Perhatikan bahwa alarm volume menit adalah menit ekspirasi alarm
volume ketika sensor aliran on-airway sedang digunakan dan mereka
37
adalah alarm volume menit inspirasi ketika on-airway sensor aliran tidak
digunakan.
Cadangan Ventilasi meningkatkan laju pernapasan di A / CMV danSIMV
dan menyediakan nafas tekanan terkontrol dalam mode SPONT. Ini
mungkin disebabkan oleh pelanggaran Alarm Volume Menit Rendah atau
Alarm Apnea. Perbaiki alarm untuk menyelesaikan pencadangan ventilasi.
Perawatan rutin
38
Bersihkan permukaan ventilasi ventilator secara teratur ke hilangkan debu
yang mungkin menumpuk.
Periksa dan bila perlu, ganti aksesori.
Jika layanan diperlukan, hubungi Newport Medical atau lokal Anda
penyedia peralatan .
mempertahankan kehidupan Sistem Baterai Ganda Internal:
Kapan pun memungkinkan, hubungkan ke sumber daya eksternal untuk
mengisi daya baterai.
Gunakan aksesori DC Auto Lighter Cable opsional untuk daya HT70 saat
bepergian dengan mobil atau terhubung ke baterai eksternal.
6 Bulan Perawatan
Perawatan 12 Bulan
Pemeliharaan 24 Bulan
39
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
40
DAFTAR PUSTAKA
Persada.
Persada.
41