Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas kelompok pada mata kuliah Metode
Ilmiah
Disusun oleh :
Kelompok 9
Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Subandiyono, MAppSc.
DEPARTEMEN AKUAKULTUR
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
dan yang lainnya yang berkaitan dengan visual. Presentator adalah yang
presentasi kepada audiens. Terdapat hal –hal penting yang harus dilakukan
akan disampaikan agar tujuan dari presentasi yang dilakukan dapat tercapai.
Hal-hal yang harus dipahami dan diterapkan pada saat presentasi yaitu, tujuan
aspek teknis peralatan, menghadapi rasa takut dan khawatir, presentasi sama
seperti pidato, suatu penampilan, dan ceramah. Karena pada dasarnya sama-
sama komunikasi publik. Hal penting yang perlu diperhatikan dalah vokal dan
menggunakan gesture (sikap dan bahasa tubuh) yang tepat dan benar. Hal ini
diperkuat oleh Hamdan dan Ratnasari (2016), yang menyatakan bahwa hal
2
lainnya yang perlu diperhatikan pembicara adalah menetapkan elemen
dan klip video. Headline berisi gambaran kasar gagasan yang dituangkan pada
kertas atau whiteboard. Ide pada headline berisi 140 karakter atau kurang,
disampaikan kepada pendengar berisi pesan yang telah diatur, yaitu presenter
membuat pesan kunci yang berisi tiga pesan yang diinginkan agar diterima
audiens. Pesan ini harus mudah diingat tanpa harus melihat catatan lagi. Setiap
pesan kunci akan diikuti oleh poin-poin pendukung. Selain itu pembicara yang
pandai dalam memilih kata-kata, akan mendapat nilai baik dari pendengar.
1.2. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
3
BAB II
PEMBAHASAN
berjalan dengan baik. Vokal yang baik dapat kita capai dengan beberapa langkah
sebagai berikut .
Suara anda harus terdengar dengan jelas dari audiens terjauh. Jika anda
presentasi dengan menggunakan mikrofon, hal ini mudah saja. Tapi pastikan juga
suara yang keluar dari pengeras suara tidak terlalu keras sehingga menyakitkan
telinga mereka.
Jika anda tidak menggunakan pengeras suara, pastikan suara anda cukup
keras sampai ke pendengar yang duduk paling jauh dari anda. Ini penting. Jika
mereka tidak mendengar suara anda, mereka tidak akan memperhatikan anda.
tampil di media, mereka menggunakan kata-kata yang jelas, intonasi yang jelas,
2. Semangat
4
semangat itu menular. Jika anda berbicara antusias, audiens pun akan antusias
mendengarkan anda.
Suara anda tidak perlu harus terdengar keras. Meski begitu, suara anda harus
memiliki kekuatan. Bukan volume suara yang menjadi perhatian, tapi bagaimana
Semangat ini biasanya muncul jika anda menyukai atau meyakini apa yang anda
meyakinkan dan berwibawa. Tapi jika anda tidak yakin dengan apa yang anda
3. Variasi
membuat audiens mengantuk. Untuk itu, berikan sedikit variasi pada suara anda.
Ada kalanya anda berbicara lebih lambat untuk memberikan penekanan pada
suatu kata atau kalimat. Di sisi lain, ada baiknya anda berbicara lebih cepat untuk
Kadang anda perlu berbicara dengan volume suara yang lebih keras umtuk
menunjukkan sesuatu itu penting, atau kala sesuatu lebih syahdu dibutuhkan, anda
bisa berbicara sedikit lebih pelan. Bahkan, jika anda harus berbicara setiap saat
berikan jeda sesekali. Saat-saat diam akan mengajak audiens berpikir dan
merenung.
5
Banyak presenter hebat menggunakan jeda ini, diam sejenak sebelum
menyampaikan poin penting. Dengan cara ini mereka membuat efek dramatik,
namun sekaligus membuat informasi yang disampaikan menjadi pesan yang kuat
4. Jangan Bergumam
Bergumam adalah menyebutkan kata-kata jeda yang tidak ada artinya seperti :
kita berpikir. Karena berpikir itulah gumam muncul dari mulut kita. Coba
dengarkan suara rekaman suara anda sendiri ketika kita presentasi. Jika hanya
sekali duakali dalam presentasi dalam waktu 30 menit, tentu tidak masalah.
Namun, jika anda bergumam 5 kali dalam 5 menit, ini menjadi sebuah persoalan.
gumaman anda.
anda mungkin masih berkata “hmmm” atau “eeee”, tapi anda sadar
dan siap 100 %, maka gumaman ini akan jauh berkurang. Anda tidak
harus berpikir lagi kata apa yang akan diucapkan berikutnya. Untuk
6
itu perhatikan slide presentasi anda, dan pilih kalimat untuk memulai
kata-kata.
Minta bantuan teman. Pilih teman terpercaya, rekan kerja atau tim
ditemui di dunia bisnis dan sosial saat ini - dadakan, manuskrip dan
ekstemporan. Untuk menjadi pembicara publik yang hebat, Anda harus belajar
dan ahli salah satu dari ketiganya, karena ini memungkinkan Anda berbicara
dengan percaya diri dan efektif di depan sejumlah pendengar dan dalam situasi
tertentu.
a) Dadakan/Impromptu
7
sebelumnya, biasanya dalam kehidupan nyata kita memiliki sedikit waktu atau
dadakan mungkin adalah atasan yang meminta Anda untuk mengatakan beberapa
b) Manuskrip
politik dan sosial, ketika setiap kata membawa banyak bobot dan tidak boleh
salah kutip. Salah satu contoh pidato manuskrip yang paling umum adalah figur
politik yang menyampaikan pidato yang telah ditulis oleh orang lain.
c) Ekstemporan
Para penulis pidato telah lama mengetahui ada rahasia khusus dibalik
“aturan tiga bagian” ini. Secara sederhana, teknik ini membagi pokok pemikiran
yang ingin dibicarakan dalam 3 bagian. Steve Jobs sangat sering menggunakan
talk about three things.” Setelah itu dia akan mulai menjelaskan bagian demi
bagian. Cara ini membuat audiens mengerti apa yang ingin dibicarakan dan
8
mengingat setiap bagian dengan baik. Mengelompokkan ide dalam tiga bagian
selalu memberi kekuatan tersendiri dibanding jumlah lainnya. Dua terlalu sedikit
dan tidak menarik, sementara empat atau lebih terlalu banyak sehingga susah
diingat (Noer, 2012). Jangan pernah memasukkan lebih dari tiga informasi di
depan audiens Anda pada satu waktu. Sulit untuk percaya bahwa karya Anda yang
menjadi tiga bagian adalah metode yang sangat efektif untuk memastikan audiens
memahami dan mengingat pesan tersebut. Bahkan tiga bagian tersebut dapa dibagi
lagi menjadi tiga bagian lebih lanjut. Anda dapat mematahkan tiga pertiga Anda
menjadi tiga kali lebih jauh. Hal ini dapat terjamin jika berpegang pada kekuatan
tiga, presentasi akan lebih berkesan, lebih dapat ditindaklanjuti dan lebih dihargai
(Beckett, 2013)
2.2.3. Anaphora
untuk memberi penekanan. Inilah inti pesan yang ingin disampaikan dan
dipadukan dengan nada suara tertentu juga mampu menciptakan efek dramatis
terkenal adalah pidato Marthin Luther King ketika dia mengulang sebanyak
delapan kali frasa“I have a dream”. Inilah kutipan pidatonya. Ketika akan
menyampaikan sebuah presentasi, coba pikirkan apa pesan utama yang ingin
disampaikan dalam satu kata atau beberapa kata. Pilih momen yang tepat untuk
9
menyampaikannya. Latih kata atau frasa tersebut dalam beberapa kalimat sebelum
2.2.4. Hiperbola
(Walaupun Anda mendengar suara seseorang yang sangat keras, tapi tentu tidak
Teknik hiperbola jika dipakai secara tepat dapat memperkuat dan memberi
efek dramatis terhadap sebuah presentasi. Gunakan teknik ini secara hati-hati
hanya pada sesuatu yang memang layak dibesarkan untuk membuat penekanan
10
Berpindah dari satu pemikiran ke pemikiran berikutnya dalam sebuah
presentasi harus dilakukan. Untuk itu diperlukan sesuatu yang menandai adanya
transisi antar bagian. Transisi ini membantu audiens memahami ada di bagian
mana ia sekarang. Ketika membaca sebuah buku, kita dengan mudah dapat
menemukan transisi dari judul bab, judul bagian dan sejenisnya. Namun ketika
memberikan presentasi atau berpidato, transisi ini tidak mudah dikenali oleh
audiens. Hal tersebut dapat datasi dengan cara mengubah penekanan suara, atau
hening sejenak. Atau, membuat alat bantu slide yang menunjukkan adanya transisi
diperhatikan dan teknik yang benar. Kontak mata salah satu hal penting untuk
akan memberi kesan nyaman pada audiens dan apa yang disampaikan presentator
dapat tersampaikan pada audiense dengan baik. Kontak mata yang terjadi antara
kontak mata pada audiens dengan cara yang benar. Hal ini diperkuat oleh Hamdan
dan Ratnasari (2012), yang menyatakan bahwa setiap orang mempunyai potensi
menjadi pembicara yang baik, cara yang dapat ditempuh antara lain, memelihara
lambang auditif agar suaranya memberikan makna yang lebih kaya, dan berbicara
dengan seluruh kepribadiannya, dan dengan gerak tubuh (wajah, tangan, dan
sebagainya). Gerak tubuh (gesture) adalah tindakan yang dapat memiliki makna.
11
Seperti contoh, kontak mata yang dilakukan dengan baik, khalayak akan merasa
kepada audiens, dan sebagainya). Selain itu informan menggunakan gerak tubuh
dengan audiens beberapa saat. Jika jumlah audiens banyak maka presentator dapat
sesekali melihat audiens sebelah kiri, tengah, kemudian kanan. Saat melakukan
presentasi jangan membelakangi audiens. Hindari terlalu lama menatap slide saat
materi presentasi dan menguasai materi sehingga hanya akan sesekali melihat
mengabaikan kontak mata atau interaksi dengan audiens. Hal in diperkuat oleh
bicara. Pandangan yang diarahkan pada lawan bicara mampu menciptakan situasi
yang harmonis, maka hindarilah posisi membelakangi lawan bicara. Posisi seperti
12
2.4. Sikap Tubuh Ketika Presentasi
Menurut Heriyati (2015) menyatakan bahwa Terlalu banyak gerakan saat
presentasi bukan hal yang baik. Namun, tanpa gerakan sama sekali pun bukan hal
yang baik. Gestures or body language yang kita gunakan hendaknya sessuai
dengan apa yang kita bicarakan. Terkadang ada topik-topik tertentu yang
yang kita bicarakan, hal tersebut tidak menjadi maslah. Permasalahan ini memang
harus dilatih dengan saksama agar gerakan mata dan anggota tubuh yang lain
terlihat saling terpadu dan nyaman dipandang mata. Jangan sampai gerakan tubuh
kita terlihat seperti orang-orangan sawah karena gerakan itu tercipta tanpa kita
Salah satu cara membuat gerakan yang benar-benar kamu sadari adalah
tubuhmu. Latihan tersebut akan membuat kamu lebih fokus terhadap gerakan
Kotorkah?
c. Pusatkan perhatian hanya pada satu jari. Misalnya, jempol kaki kiri.
13
d. Alirkan energi hanya ke jempol kaki kiri. Instruksikan ke otak untuk
membuat jempol kaki kiri itu terasa berat. Lalu, teruskan aliran energi itu
e. Ulangi latihan di atas ke jari-jari kaki bagian kanan dan ke jari-jari tangan.
Misalnya, kamu berkata begini, “Ibu, jari tangan kanan bergerak memutar
bekerja. Tarik napas yang panjang dari perut (pakai pernafasan perut).
dan seterusnya. Ada hawa hangat mengalir. Namun, lakukan gerakan ini
anggota tubuh yang lain. Kamu mungkin akan terkejut betapa sensitifnya
dahulu. Anda bisa berlatih di depan kaca atau memanggil teman-teman untuk
setiap sesi presentasi utama yang dibawakannya. Buat kita yang menyaksikan, apa
yang dia tampilkan terlihat begitu mudah dan mempesona. Sebenarnya dia telah
menghabiskan waktu yang banyak untuk berlatih dan terus berlatih, sehingga
14
Berlatih di Depan Kaca
ketika Anda benar- benar memberikan presentasi. Latihlah kata pembuka yang
Anda buat, peralihan dari satu kalimat ke kalimat yang lain, dan peralihan dari
satu slide ke slide yang lain. Berlatih seperti ini akan membantu untuk
menemukan kata-kata yang terasa janggal ketika diucapkan. Anda juga akan bisa
menemukan jika ada kejanggalan transisi dari satu slide ke slide lain. Jika ini
terjadi, perbaiki presentasi Anda. Ubah slide jika diperlukan, dan cari kata-kata
Cara yang sangat baik melatih presentasi Anda adalah melakukan latihan
Mintalah mereka untuk memperhatikan dan memberikan saran. Lalu Anda bisa
menjawabnya. Anda pun akan belajar dari sudut pandang audiens tentang
presentasi Anda. Anda akan belajar mengetahui apa yang mereka pikirkan dan
tanyakan, ketika mendengar penjelasan Anda. Lakukan hal ini dengan baik agar
15
Rekam Cara Anda Berpresentasi
Salah satu cara yang terbaik untuk memperbaiki kualitas presentasi Anda
dari waktu ke waktu, adalah dengan merekamnya. Cara ini membantu Anda
melihat kembali apa-apa yang mungkin telah Anda lakukan secara tidak sadar.
Catat kekeliruan atau kebiasaan Anda yang salah dalam presentasi, dan perbaiki
pada kesempatan berikutnya. Dengan demikian Anda akan berlatih untuk menjadi
Rehearsal
Anda di hadapan sekelompok kecil audiens. Apakah pilihan kata pada setiap slide
sudah baik? Apakah audiens dapat mengerti dengan cepat isi dari presentasi
tersebut? Apakah Anda sendiri sudah merasa nyaman dengan pilihan kata, transisi
antar slide, pembuka dan penutup yang Anda sampaikan? Pastikan juga kalimat
apa yang Anda pilih dalam setiap pergantian slide . Jika sesi presentasi yang akan
Anda hadapi sangat penting, lakukan pengulangan ini beberapa kali. Pastikan
Anda benar-benar merasa mantap dengan materi yang Anda bawakan dan cara
atas podium.
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan makalah tersebut, dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Vokal yang baik dapat di peroleh dengan cara berbicaralah yang jelas,
semangat , bervariasi dan jangan bergumam.
2. Teknik Berbicara Kelas Dunia dapat di peroleh dengan cara
Dadakan/Impromptu, Transisi Antar Bagian, Hiperbola, Anaphora
Ekstemporan, dan Manuskrip
3. Kontak mata presentator terhadap audiens diperlukan akan memberi kesan
nyaman pada audiens dan apa yang disampaikan presentator dapat
tersampaikan pada audiense dengan baik
4. Gesture yang kita gunakan hendaknya sesuai dengan apa yang kita bicarakan
5. Melatih Dan Mengulang Presentasi dapat di peroleh dengan cara Rehearsal,
Rekam Cara Anda Berpresentasi, Latihan di Hadapan Teman-Teman, dan
Berlatih di Depan Kaca
17
DAFTAR PUSTAKA
18