DISUSUN OLEH :
1. ELYSSA TUSSHOLIHAH
2. M. AHMAD RIPAI
3. HERDA FEBTRI RANTI
4. IRWAN SYAFRUDIN
5. RAHMI KHOIRUNNISA
1
KATA PENGANTAR
Penulispun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dengan segala kekurangannya. Untuk itu penulis berharap adanya kritik dan
saran dari semua pihak demi kesempurnaan laporan kerja praktek ini.
Akhir kata penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
teman-teman mahasiswa-mahasiswi dan pembaca sekaligus untuk menambah
pengetahuan tentang Praktek Kerja Lapangan.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar belakang.......................................................... 4
1.2 Tujuan....................................................................... 5
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................ 19
3.2 Saran.......................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .. 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan Pra
PKL/Magang. Dengan dilaksanakan Pra PKL/Magang tersebut maka
diharapkan mahasiswa mampu menghadapi serta mengatasi masalah-masalah
yang timbul dibidang kesehatan baik itu di perusahaan, Rumah Sakit, klinik
4
dan lain-lain. Selain itu kegiatan Pra PKL/Magang akan menambah
pengetahuan mahasiswa tentang peralatan kesehatan.
1.2 Tujuan
Tujuan umum PKL adalah merupakan realisasi dari tujuan pendidikan
Teknik Elektromedik Universitas Mh Thamrin, sehingga mahasiswa mahasiswa
lebih memahami pekerjaan teknik elektromedik dalam dunia kerja.
5
BAB II
PROFIL RUMAH SAKIT MH THAMRIN SALEMBA
6
RS MH Thamrin Salemba adalah rumah sakit umum kelas B yang
terletak di jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat. Rumah sakit ini di kelola
oleh Yayasan RS MH Thamrin. Pada tanggal 29 Maret 1981, berawal dari
kegiatan pelayanan medis berupa klinik 24 jam dan praktek bersama dokter
spesialis yang baru hanya memiliki beberapa tempat tidur untuk digunakan
pasien yang menjalani rawat inap, namun kegiatan pelayanan medik kepada
masyarakat ini terus berkembang dengan kelengkapan sarana pendukung yang
menunjang operasional rumah sakit.
7
Kualitas dan mutu pelayanan RS MH Thamrin terbukti dengan
diberikannya Akreditasi 16 Pelayanan lengkap dari Departemen
Kesehatan (Depkes) di tahun 2008 dengan lisensi No. YM. 01.10./III/8508 oleh
institusi resmi dan di tahun 2008 World Quality Assurance yang berpusat di
Inggris memberikan ISO 9001 2000 bernomor No. QS6431. Dua badan resmi
akreditasi berstandar Nasional dan International.
8
(Nephrology / Hypertension)
2.3.4.4 Sub Spesialis Penyakit Hati (Hepatology)
2.3.4.5 Sub Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah(Cardiology)
2.3.4.6 Sub Spesialis Penyakit Rematik dan Sendi
(Rheumatology)
2.3.4.7 Sub Spesialis Penyakit Saluran Pencernaan
(Gastroenterology)
2.3.5 SPESIALIS PENYAKIT MATA (OPHTHALMOLOGY)
2.3.5.1 SPESIALIS PENYAKIT THT (ENT)
2.3.5.2 SPESIALIS PENYAKIT SARAF (NEUROLOGY)
2.3.5.3 SPESIALIS PENYAKIT PARU (PULMONOLOGY)
2.3.5.4 SPESIALIS PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
(DERMATO-VENEROLOGY)
2.3.5.5 SPESIALIS KEDOKTERAN JIWA (PSYCHIATRY):
2.3.5.5.1 Spesialis Psikiatri
2.3.5.5.2 Sub Spesialis Psikiatri Anak (Pediatric
Psychiatry)
2.3.5.5.3 SPESIALIS REHABILITASI MEDIK
(MEDICAL REHABILITATION)
2.3.6 SPESIALIS AKUPUNTUR (ACCUPUNCTURE)
2.3.6.1 DOKTER GIGI (DENTISTRY)
2.3.6.2 Umum (General Dentistry)
2.3.6.2.1 Spesialis Bedah Mulut (Oral Surgery)
2.3.6.2.2 Spesialis Orthodonti (Orthodentistry)
2.3.7 DOKTER UMUM (GENERAL PRACTITIONER)
2.3.8 PSIKOLOGI (PSYCHOLOGY)
9
2.6 Pelayanan Penunjang Medis RS MH Thamrin Jakarta
2.6.1 UGD 24 JAM
2.6.2 FISIOTERAPI
2.6.3 ECHOCARDIOGRAPHY
2.8.1 HELIPAD
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
Operator yang menempelkan kedua elektrode atau paddle didada
pasien. Lama discharge capasitor sekitar 20MS dengan energi 100-200 J.
3.3.2 Mode Internal Defibrilator
Mode internal yang digunakan saat pasien sedang dilakukan open
surgery , shock tegangan akan langsung diberikan kepada jantung. Joule
yang di berikan 50 J
paddle yang digunakan
berukuran diameter 50mm.
12
Gelombang arus listrik satu arah yang diberikan melalui elektrode
positif menuju elektrode negatif dengan energi yang cukup besar 200,
360 Joule.
3.5.2 Biphasic
Gelombang arus listrik dua arah yang diberikan melalui elektrode
negatif menuju elekrtode positif dengan energi yang cukup besar 90, 130,
150 Joule.
3.6.4 Multiplier
Berfungsi untuk melipat gandakan lagi tegangan yang di
keluarkan dari transformer step-UP
3.6.5. Kapasitor
Berfungsi sebagai penampung muatan tegangan sementara yang
akan di hubungkan ke pasien melalui elektroda
13
Defibrilator memiliki prinsip kerja di mana arus listrik masuk pada
rangkaian catu daya dan kemudian dengan dioda arus tersebut disearahkan.
Dengan menekan tombol charge, otomatis kapasitor bakal terisi dan sesudah
diketahui bahwa kapasitor telah penuh, tekan tombol shock supaya muatan
listrik yang ada di kapasitor bisa dilepaskan ke pasien lewat media paddle apex
dan paddle sternum
3.8. Penempatan
Elektroda Resuscitation ditempatkan sesuai dengan salah satu dari dua
skema. Skema anterior-posterior (conf. gambar) adalah skema yang lebih
disukai untuk penempatan elektroda jangka panjang. Satu elektroda diletakkan
di atas precordium kiri (bagian bawah dada, di depan jantung). Elektroda
14
tepat di bawah dan ke kiri dari otot dada. Skema ini bekerja dengan baik untuk
defibrilasi dan kardioversi, serta untuk monitoring EKG.
15
3.11.5 Atur Energi Selektor pada posisi yang paling rendah (2 Joule)
3.11.6 Tekan tombol pada pedal shock pada unit defibrilator sampai
indikator menunjukan besaran yang tersetting (2 Joule)
3.11.7 Setelah indikator menunjukan angka yang disetting, tekan
bersamaan tombol yang ada pada pedal shock, ulangi sampai 5 kali
dengan besaran yang berbeda
3.11.8 Cabut kabel power dari stop kontak listrik PLN
3.11.9 Tekan tombol ON
3.11.10 Lakukan sesuai dengan no.3 sampai no.5
3.11.11 Cara no.6 sampai dengan no.8 berguna untuk mengetest
kemampuan internal battery
3.11.12 Apabila terjadi kegagalan pada waktu pengetesan internal
battery, maka segeralah melaporkan kejadian pada bagian teknisi elektro
medis
3.12. Pemeliharaan
3.12.1Bersihkan alat dari kotoran maupun debu, tapi sebaiknya tidaklah
membersihkan menggunakan air.
3.12.2 Penyimpanan perlu dilakukan di tempat yang kering.
3.12.3 Ketika sudah selesai dalam menggunakan, baterai harus selalu
diisi kembali karena kalau tidak demikian maka akan mempercepat
kerusakan dari alat defibrilator tersebut.
3.12.4 Rutin mengecek baterai, paling tidak setahun sekali karena ada
kemungkinan ketika dicek baterai sudah tak layak pakai.
3.12.5 Pastikan untuk melakukan pembersihan relay di mana waktu yang
paling tepat adalah tiap 6 bulan sekali.
3.12.6 Setelah penggunaan, paddle pun diharapkan dalam kondisi yang
bersih dari bekas gel yang juga sehabis dipakai. Usap penutup dengan
menggunakan kian halus dan bersih, beri cairan disinfektan (alcohol
70%). Pastikan tidak ada cairan yang masuk dalam alat.
3.13. Pembersihan
3.13.1 Musnahkan aksesoris sekali pakai sesegera mungkin untuk mencegah
penggunaan kembali
16
3.13.2 Untuk paddle dapat diusap dengan kain halus beserta cairan disinfektan
atau air sabun, pastikan sampai kering.
3.13.3 Spoon electroda dapat dibersihkan dengan cara penguapan, radiasi dan
memakai ethylene oxide.
3.13.4 Untuk membersihkan lead sensor dapat menggunakan disifektan juga,
tapi pastikan celah terlepas dari alatnya.
3.14. Kalibrasi
3.14.1 Setelah baterai pesawat telah diisi muatan lakukan pengecekan dengan
melakukan pengisian muatan capasitor pada muatan tertentu.
3.14.2 Tembakkan pesawat defibrillator ke pesawat chargernya.
3.14.3 Apabila lampu indikator pembuangan menyala maka pesawat
defibrillator masih dapat bekerja.
3.14.4 Untuk lebih mengetahui lebih presisi besar muatan defibrillator maka
dapat menggunakan defianalyzer dengan penunjukkan meter.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Defibrilator
https://fajarahmadfauzi.wordpress.com/2015/08/26/laporan-defibrillator/
18
http://geniuskita.blogspot.co.id/2014/10/semua-tentang-dc-shock-
defibrilator.html
http://aphajonasfc.blogspot.co.id/2013/11/defibrillator_10.html
http://korankesehatan.com/fungsi-defibrillator/
http://halosehat.com/review/teknologi-kesehatan/defibrilator
19