0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan27 halaman
Evakuasi medis darat melibatkan proses pemindahan pasien yang terluka dari lokasi kejadian ke rumah sakit terdekat. Hal ini memerlukan persiapan tim medis, peralatan pendukung, dan pemilihan lintasan yang aman serta memperhatikan stabilitas kondisi pasien dan aturan pengangkatan sesuai dengan teknik yang digunakan, baik tanpa alat, menggunakan dua penolong, maupun menggunakan peralatan khusus untuk mencegah
Evakuasi medis darat melibatkan proses pemindahan pasien yang terluka dari lokasi kejadian ke rumah sakit terdekat. Hal ini memerlukan persiapan tim medis, peralatan pendukung, dan pemilihan lintasan yang aman serta memperhatikan stabilitas kondisi pasien dan aturan pengangkatan sesuai dengan teknik yang digunakan, baik tanpa alat, menggunakan dua penolong, maupun menggunakan peralatan khusus untuk mencegah
Evakuasi medis darat melibatkan proses pemindahan pasien yang terluka dari lokasi kejadian ke rumah sakit terdekat. Hal ini memerlukan persiapan tim medis, peralatan pendukung, dan pemilihan lintasan yang aman serta memperhatikan stabilitas kondisi pasien dan aturan pengangkatan sesuai dengan teknik yang digunakan, baik tanpa alat, menggunakan dua penolong, maupun menggunakan peralatan khusus untuk mencegah
darat L AEL A NURROCHMAH DEMISIONER WAPANGDIV DIKL AT TBM GYRUS 2013 EMD ?
proses pemindahan pasien yang terluka atau sakit dari lokasi
kejadian menuju rumah sakit terdekat. preparing - Mempersiapkan tim bantuan medis (sru pada SAR) - informasi/ data (Kronologis, Jumlah korban, Jumlah kerusakan, Upaya penanggulangan yang sudah dilakukan, Akses ke lokasi, Pelayanan darurat yang dibutuhkan) - Peralatan Pendukung Evakuasi Dasar - Peralatan Dasar Perawatan - Peralatan Akses Korban Terperangkap - Memilih lintasan PRINSIP DASAR 1. Don’t further harm 2. Don’t move causality unless absolutely necessary 3. Don’t endanger yourself 4. Explain clearly 5. One command SYARAT-SYARAT EMD Stabilitas, berupa : 1. Memastikan keadaan umum korban serta respon yang diberikan 2. Memastikaan tidak adanya gangguan pernafasan 3. Nadi korban teratur 4. Perdarahan telah dihentikan 5. Luka telah di balut 6. Bila terjadi patah tulang telah di immobilisasi, misalnya dengan di bidai Aturan-aturan dalam melakukan evakuasi 1. Aturan Dasar Pengangkatan ◦ Rencanakan gerakan ◦ Gunakan kaki, bukan punggung. Tempatkan posisi kaki senyaman mungkin, salah satu kaki ke depan guna menjaga keseimbangan. ◦ Bawa beban berat sedekat mungkin dengan tubuh ◦ Atur gerakan dengan kompak ◦ Jika kehilangan keseimbangan/pegangan, letakkan korban, atur posisi kembali, lalu mulai kembali mengangkat. ..lanjutan 2. Hal-hal yang harus diperhatikan (!) - Tandu diperiksa dari kerusakan - Korban tidak sadar, diikat - Komando oleh penolong paling berpengalaman - Kaki korban selalu di depan, kecuali pada keadaan : ◦ Korban cedera tungkai berat menuruni tangga / turun di tempet miring. ◦ Korban hipotermia, menuruni tangga / turun di tempat miring. ◦ Korban dengan stroke / kompresi otak tidak boleh diangkat dengan kepala lebih rendah dari kaki. TEKNIK EVAKUASI -TA N PA A L AT B A N T U - D E N G A N L E B I H DA R I D U A P E N O LO N G - D E N G A N A L AT B A N T U Tanpa alat bantu..... 1. Human crutch 2. Cradle method 3. Pick a bag 4. Fireman lift 5. One rescuer drag 6. Pack-strap carry Dengan lebih dari dua penolong... 1. Human crutch dengan dua penolong 2. Fore-and-aft carry 3.Cradle method dengan dua penolong 4.Two-handed seat Dengan menggunakan alat bantu... 3. Chair carry 2. Drag method 3. Dengan menggunakan tandu 1. Digunakan terutama pada korban-korban yang tidak sadar atau fraktur pada ektrmitas bawah, terutama pada korban cedera servikal. 2. Curiga korban dengan curiga cedera spinal: A. Korban jatuh dari ketinggian dan kecelakaan kecepatan tinggi B. Terdapat cedera supraclavicula C. Pernapasan paradoksal D. Keluimpuhan anggota gerah E. Terdapar multiple trauma Lakukan teknik berikut jika dicurigai terdapat trauma spinal. 1. Inline immbilization 2. Pindahkan dengan log roll 3. Gunakan scoop stretcher atau spine board untuk memindahkan korban melakukan evakuasi, monitoring dan evaluasi perlu diadakan guna memantau pelaksanaan dan menilai hasil dari pelaksanaan upaya penanganan darurat bencana yang dilakukan. Khoirunnas anfa’uhum linnas TERIMAKASIH
ISMKI Atau Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia Adalah Suatu Organisasi Yang Bergerak Di Bidang Kedokteran Yang Beranggotakan Seluruh Mahasiswa Kedokteran Indonesia Dila