TUGAS AKHIR
Oleh:
Azimatun Nikmah
NPM: 12700310
2
3
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh :
Azimatun Nikmah
NPM: 12700310
Pembimbing,
HALAMAN PENGESAHAN
4
TUGAS AKHIR
Oleh :
Azimatun Nikmah
NPM : 12700310
Hari :
Tanggal :
Pembimbing Penguji,
dr. Jimmy Hadi Widjaja, Sp. PA. dr. Novina Aryanti. Sp.PK
NIK. 02344-ET
NIK. 01316-ET
KATA PENGANTAR
5
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu saran yang
membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi
penulis maupun pihak yang membutuhkannya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................1
B. Batasan Masalah........................................................................4
C. Rumusan Masalah......................................................................4
D. Tujuan Penelitian.......................................................................4
E. Manfaat Penelitian................................................................5
39
D. Kerangka Operasional Penelitian............................................ 41
E. Variabel Penelitian .................................................................. 42
F. Definsi Operasional ................................................................. 42
G. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data................. 43
H. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data...................................... 44
I. Etika Penelitian ...................................................................... 46
B. Hasil Penelitian......................................................................... 50
BAB 6PEMBAHASAN............................................................................... 53
A.Perilaku Pemakaian Jilbab......................................................... 53
B.Kerontokan rambut..................................................................... 54
C.Hubungan perilaku pemakaian jilbab dengan
kerontokan rambut........................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 60
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
% : persentase
< : kurang dari
> : lebih dari
/ : per
- : sampai
x : kali
= : sama dengan
P : Pencapaian (%)
Q : Skor dalam menjawab
R : Skor maksimal
N : Besar populasi
n : Besar sampel
d : Tingkat Signifikasi (0,05)
Daftar Singkatan
GF : Growh factor
BFGF : Basic Fibroblast Growth Factor
PDGF : Platelet Derived Growth Factor
TGF-beta : Transforming Growth Factor beta
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB I
13
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tidak tembus cahaya, pemakaian jilbab pada wanita dapat menutupi salah satu
bagian tubuh yaitu rambut (Siregar,2010).Pemakaian jilbab atau hijab saat ini
bisa tampil keren dan tredi dengan memakai hijab. Namun para pemakai hijab
Pemakain jilbab, dimana pemakaian jilbab yang salah akan memicu kerusakan
rapuh dan mudah patah., 3) bahan kimia. Penggunaan bahan kimia untuk
rambut secara berlebihan juga dapat menyebabkan rambut menjadi rontok dan
14
rusak. 4) Radikal bebas, dimana zat tersebut merupakan zat beracun yang
dapat mempercepat proses penuaan dini. Pada umumnya radikal bebas berasal
munculnya bintik-bintik hiytam pada wajah dan wambut menjadi lebih cepat
diantaranya, 1) Keturunan. Hal ini disebabkan jika salah satu dari orangtua
memiliki gen yang dapat menyebabkan rambut rontok, sehingga hal itu dapat
dengan memeriksakan diri pada ahli kulit. 2) Hormon, hormon yang tidak
yang cukup parah. 3) Stress, stress adalah salah satu penyebab rambut rontok.
Biasanya rambut menjadi mudah rontok ketika sedang mengalami hal yang
dapat menyebabkan stress. Pada saat stress rambut menjadi lebih cepat rontok
menyatakan berketombe, 13% rambut kusam, 17% rambut lepek dan 39%
rambut rontok.. Kemudian dari data awal yang diperoleh dari mahasiswi di
mengalami kerontokan dan masalah kulit kepala lain, misalnya rambut kusam
sehingga tidak merusak rambut. Menurut Sriger (2010) jika terlalu sering
problem atau masalah pada rambut. Hal serupa dikemukakan Awner (2009),
bagi mereka yang menggunakan jilbab atau sering menutup rambut dengan
berminyak, rambut kering, bercabang dan rontok. Masalah itu biasanya terjadi
karena proses penguapan tubuh melalui kulit yang terganggu akibat pemakaian
lain, memilih bahan jilbab yang tepat, tidak memakai jilbab yang sama lebih
dari 2 hari, keramas teratur, penuhi nutrisi rambut dan sebagainya. Namun
upaya tersebut harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Apabila hal
tersebut sudah dilakukan maka jilbab bukan lagi sebagai penyebab kerontokan
rambut.
B. Keterbatasan Masalah
16
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat penelitian
17
Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai data awal dalam penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
a. Respondent respons
b. Operant respons
cukup (Notoadmojo,2012)
2. Perilaku Kesehatan
obyek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan,
menjaga kesehatan agar tidak sakit. Oleh karena itu, perilaku pemeliharaan
penyakit
2. Perilaku peningkatan kesehatan apabila seseorang dalam keadaan
sehat. Perlu dijelaskan di sini, bahwa kesehatan itu orang yang sehat
seoptimal mungkin.
8
saat menderita penyakit dan kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai
negeri.
c. Perilaku kesehatan lingkungan
Bagaimana seseorang meerespons lingkungan, baik lingkungan fisik
sebagainya.
3. Klasifikasi Perilaku
yaitu:
tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada
perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada
9
orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas
oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut covert behaviour atau unobservable
seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS dapat menular melalui hubungan seks
dan sebagainya
terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan
atau praktek (practice) yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh
orang lain. Oleh sebab itu disebut overt behaviour, tindakan nyata atau praktik
4. Teori Perilaku
teoriLawrence Green (1980), Snehandu B Kar (1983), dan WHO (1984) yang
yaitu :
sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas yang lain yang
fasilitaskesehatan(accesebling of information).
4) Otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini mengambil
bertindak(action situation).
5. Domain perilaku
Kognitif dapat diukur dari pengetahuan, afektif dari sikap, dan psikomotor dari
sebagainya
1. Pengetahuan (cognitif)
panca indera. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan
telinga. Siswa mengerti tentang perilaku hidup bersih sehat dari keluarga
maupun lingkungan sekolah dari apa yang diajarkan dan apa yang dilihat
tingkatan yaitu:
a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehension)
benar.
c. Aplikasi (aplication)
d. Analisis (analysis)
organisasiyang berkaitan
e. Sintesis (synthesis)
baru.
13
f. Evaluasi (evaluation)
penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Pengetahuan pada anak usia
sekolah merupakan perubahan yang terjadi pada aspek kognitifnya. Daya pikir
anak usia sekolah berkembang kearah pikir konkrit, rasional, dan obyektif.
Teori Piaget menyatakan pemikiran anak usia sekolah disebut juga pemikiran
difokuskan pada obyek-obyek yang konkrit. Dalam masa ini terjadi 3 macam
proses yaitu:
a. Negasi (negation)
Anak memahami hubungan antara benda atau keadaan yang satu dengan
c. Identitas
melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan. Pada tahap ini anak telah
melakukan suatu tindakan tanpa bertindak secara nyata (Wong, 2009). Faktor-
a. Pendidikan
sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif.
terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang
tersebut .
d. Lingkungan
lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik
ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap anak.
e. Pengalaman
masa lalu.
f. Usia
membaik.
2. Sikap (affectif)
obyek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat karena sikap merupakan
a. Menerima (receiving)
yang diberikan.
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
suatu masalah.
lain:
a. Pengalaman pribadi
Apa yang telah dan sedang dialami seseorang anak akan ikut
sosial.
c. Pengaruh kebudayaan
d. Media massa
pembentukan sikap.
g. Pendidikan
kemudian mengadakan nilai atau pendapat yang pada tahap selanjutnya akan
melaksanakan apa yang diketahui, inilah yang disebut dengan praktik atau
tindakan.
18
1. Pengertian Jilbab
Jilbab berasal dari bahasa arab dari kata jalaba artinya menarik, yaitu
sejenis pakaian kurung yang longgar yang dilengkapi dengan kerudung yang
menutupi kepala, leher, dan dadaJilbab adalah pakaian terusan panjang yang
menutupi seluruh badan kecuali muka, tangan dan kaki. Yang biasa dikenakan
oleh para wanita muslimah. Penggunaan jenis pakaian ini dengan tuntunan
2009).
samapai pada masa pemerintahan Abbasiyah. Hal ini juga tidak terjadi
tanpa identitas tidak ada sistem hukum yang secara actual memberikan
daerah Badui, tidak mengenakan tutup wajah, atau hal tersebut jarang sekali
19
pada saat lainnya mereka menggunakan pakaian model Eropa. Sementara itu
Berbagai macam bencana dan bahaya ada pada sufur. Tidak ada nash shahih
pada saat ihram dalam haji dan umrah. Bahkan, ada kaum wanita yang tetap
menutup wajah mereka ketika sedang ihram saat berbaur dengan laki-laki yang
bukan muhrim. Keterangan yang ada di dalam al-Quran dan as-Sunah adalah
melihat.Adapaun membuka
2. Fungsi jilbab
Fungsi jilbab antara lain sebagai berikut :
a. Dapat menjaga wanita secara khusus dari gangguan lakilaki yang jahat
tidak baik.
c. Jilbab sebagai lambang rasa malu dan sekaligus sebagaifungsi
20
untukmenutupi aurat.
d. Karena jilbab merupakan lambang kesucian.
e. Karena jilbab merupakan bukti ketakwaan kepada Allah dan Rasul-Nya.
untukmelindungi sebahagian dari anggota tubuh wanita itu sendiri. Karena itu
jilbab termasuk hijab yang bertujuan untuk kemaslahatan bagi wanita dan
menghindari gangguan dari lawan jenisnya. Oleh sebab itu berjilbab tidak
boleh hanya dikarenakan dari ekpresi rasa malu yang tercermin pada sikap
lain-lain. Hijab tidak lebih dari sebagai aktifitas, serta benteng pemelihara
3. Bentuk Jilbab
wanita yang seringkali menjadi perhatian lawan jenisnya, oleh sebab itu
muncul larangan melihat atau mempertontonkan aurat agar lawan jenis tidak
memakai jilbab.
4. Lapisan dalam jilbab terlalu ketat dan terbuat dari bahan yang tidak
1. Pengertian Kerontokan
areata (kebotakan kecil atau pitak yang biasanya tumbuh kembali), telogen
jika kehilangan rambut berkisar lebih dari 100 helai perhari dan bila
dan patologik antara lainstatus gizi, hormonal, pemakaian obat, stress dan
fase anagen dan mengecilnyaukuran folikel rambut (Park, Shin, & Ho, 2011).
2. Anatomi Rambut
Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh
tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku, ujung zakar, permukaan
dalam bibir-bibir kemaluan wanita, dan bibir. Jenis rambut pada manusia pada
rambut yang sangat kecil yang ada di lapisan dermis, diameternya <
1994)
yang meliputi:
daerah yang terdiri dari sel-sel yang membelah dengan cepat dan
Tony Burns).
Pada selubung ini dapat dibedakan 16drene yang berasal dari dermis
dari epidermis terdiri dari kandung akar luar dan kandung akar
dalam. Kandung akar luar terdiri atas sel bening, dan baru mulai
kulit. Batang rambut keluar dari kulit secara miring. Batang rambut
dari 6-10 lapis sel tanduk dan tersusun seperti genteng atap; korteks
3-4 lapis sel kubus yang berisi keratohialin, badan lemak, dan
Infundibulum - Epidermis
Papila dermis Mesenkima embrionik -
Itsmus Keratinisasi Dermis
trikhilemma
Kandung akar dalam Trikohialin, sitrullin -
Medula Trikohialin, sitrullin -
Bulb - Subeutis
Tabel II.1 Stuktur Rambut
3. Fisiologi Rambut
Pada manusia fungsi ini hampir tidak ada lagi, sejalan dengan
pori rambut akan mengecil. Dalam kondisi panas, maka kondisi tersebut
Pada beberapa spesies yang lebih rendah, fungsi ini mungkin lebih
ini. Peran rambut yang lebih penting pada hewan-hewan rendah adalah
konservasi panas, tetapi fungsi ini tidak begitu bermakna bagi manusia
mengalami regresi dan akhirnya folikel memasuki fase istirahat. Sampai saat
ini belum diketahui mengapa papila dermis yang telah terbentuk harus
berdasarkan umur dan regio tempat rambut tersebut tumbuh dan juga
normal adalah masa anagen, masa katagen, dan masa telogen. (Soepardiman,
Lily. 2010).
mendorong sel-sel tanduk yang lebih tua ke atas. Aktivitas ini lamanya
bagian bawah gada terbentang satu tiang sel epitel. Masa peralihan ini
2010).
epitel mulai dari bawah ke atas sampai hanya tersisa suatu puting
epitel kecil, yaitu benih sekunder, dan berbentuk tunas kecil yang
Lama masa anagen adalah berkisar 1000 hari, sedang masa telogen
sekitar 100 hari sehingga perbandingan rambut anagen dan telogen berkisar
antara 9:1. Jumlah folikel rambut pada kepala manusia sekitar 100.000, rambut
pirang dan merah jumlahnya lebih sedikit dari rambut hitam. Jumlah rambut
yang rontok per hari 100 helai. Densitas folikel rambut pada bayi 1135/cm2
dan berkurang menjadi 615/cm2 pada umur tiga puluhan, karena meluasnya
dan telogen diperiksa rasio rambut anagen terhadap telogen yang disebut
menghindari deviasi standar yang tinggi. Jumlah rambut anagen pada wanita +
85% dan laki-laki 83% dan jumlah rambut telogen pada wanita 11% dan laki-
Fase Masa
Anogen 3 tahun 84% kulit kepala
Telogen 3 bulan, 14% kulit kepala
Katagen 3 minggu,2% kulit kepala
beberapa sitokin dan growh factor (GF) yang diproduksi oleh sel papilla
paratiroid, dan androgen. Aktivitas sel papilla dermis sendiri dikontrol oleh
substansi yang diproduksi oleh lapisan spinosum sarung akar luar dan hormon.
dermis antara lain basic fibroblast growth factor (bFGF), platelet derived
berikut:
a. Keadaan Fisiologik
1) Hormon
29
2. Nutrisi
folat, asam animo, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan zat besi
7. Kehamilan
30
8. Masa balig
Pada masa ini terjadi peningkatan kadar hormon seks. Ini berakibat
9. Kelahiran
12. Vaskularisasi
b) Keadaan Patologik
1) Peradangan sistemik/setempat
rambut pada alis mata dan bulu mata (madarosis). Pada penyakit
2) Obat
32
dalam keratin antara lain talium, merkuri dan arsen juga bisa
Suling, Pieter L)
3) Mekanis
4) Kelainan endokrin
5) Penyakit kronis
33
Pieter L)
genetik.
dan b). unruly hair, dapat terjadi secara kongenital akibat kelainan
alopesia areata.
(Suling, Pieter L)
yakni:
a. Faktor eksternal
34
mudah patah.
2) Bahan kimia. Penggunaan bahan kimia untuk meluruskan dan
cukup parah.
35
Pakailah jilbab yang sama tidak kurang dari 2 hari, jika mungkin anda
jumlah jilbab. Saat udara panas anda bisa memakai jilbab tidak lebih
dari dua jilbab. Hindari pemakaian jilbab yang berlebihan saat udara
panas.
c. Keramas teratur
Keramas cara teratur adalah cara tepat untuk perawatan rambut baik
Rambut juga perlu nutrisi agar terlihat indah dan sehat sehingga anda
BAB III
A. Kerangka Konsep
Faktor-faktor yang
mempengaruhi krontokan - Bahan jilbab
rambut: - Lama pemakaian jilbab
- Perilaku Pemakaian - Keteraturan keramas Kerontokan
1. Faktor eksternal - Pemberian nutrisi pada
- jilbab
Gaya rambut Rambut
rambut
- Bahan kimia
- Lama penyinaran rambut
- Radikal bebas
- Dan lain-lain
2. Faktor internal
- Keturunan
- Hormon
Keterangan :
- Stress
- Penyakit
: di teliti
: tidak di teliti
Gambar 3.1 : Kerangka konseptual pengaruh pemakain jilbab terhadap
kerontokan rambut pada mahasiswa di Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
B. Hipotesis Penelitian
BAB IV
METODE PENELITIAN
penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variable pada satu situasi atau
masalah yang diteliti. Variable tersebut bisa berupa orang, kejadian , perilaku,
atau sesuatu yang lain yang akan dilakukam penelitian ( Nursalam, 2003).
estimasi yang didapat dari data mahasiswi 2012 B dan D Fakultas Kedokteran
2. Sampel
Sampel adalah sebagian keseluruhan yang diteliti dan dianggap
sebanyak 60 mahasiswa
40
3. Cara pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah total
:
a. Banyak ditemukan mahasiswi berhijab yang mengalami
kerontokan rambut.
b. Belum pernah dilakukan penelitian dengan variable yang sama.
c. Lokasi penelitian mudah dijangkau
2. Waktu Penelitian
Populasi
Semuamahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya sebanyak 60 responden
Sampel
Semua mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya sebanyak 60 responden
41
Pengumpulan data
Menggunakan kuesioner
Pengolahan data
Editing, Coding, Tabulasi
Analisa data
Uji korelasi Chi-Square
Menyajikan hasil
Laporan
E. Variable penelitian
Variable adalah suatu ukuran atau cirri yang dimiliki oleh anggota-
(Notoatmodjo, 2005).
1. Variable dependen
Variable dependen atau variable tergantung merupakan variable yang di
pemakaian jilbab
2. Variable independen
42
F. Defisiensi Operasional
satu variable dengan cara memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau
1. Instrument Penelitian
kuesioner.
1. Pengolahan data
a. Editing
b. Scoring
1) Pemakain jilbab
Kuesioner perilaku permakaian jilbab berisi 10 pernyataan
maka pilihan selalu skor 3, sering skor 2, kadang skor 1 dan tidak
pilihan selalu skor 1, sering skor 2, kadang skor 3 dan tidak pernah
9.
2) Kerontokan rambut
c. Coding
d. Tabulating
berikut :
100% = Seluruhnya
50% = Setengah
0% = Tidak satupun
2. Analisa Data
computer SPSS 20.0 for windows. Dengan hasil uji, apabila nilai signifikasi <
I. Etika Penelitian
kuesioner.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil
penelitian
48
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Surabaya . Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2015, dengan besar
jilbab.
Sarana dan prasarana yang dimiliki kampus adalah perpustakaan layanan free
wifi dari pukul 08.00 sampai pukul 20.00, kantin, klinik pengobatan,serta
belajarnya lemah.
Motivasi belajar dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor
B. Hasil Penelitian
1. Data Umum
2. Data Khusus
a. Karakteristik responden berdasarkan perilaku pemakaian jilbab
artinya < maka H0 ditolak berarti ada hubungan antara perilaku pemakaian
BAB 6
PEMBAHASAN
didapatkan 55% responden memiliki perilaku yang salah dalam berhijab. Hal
dengan tatacara, teknik atau metode yang benar dan memenuhi unsur
Padahal banyak hal yang perlu diperhatikan, misalnya bahan jilbab, warna
jilbab, lama pemakaian jilbab, keramas, menyisir rambut, bahan ciput dan
kesehatan rambut. Hal ini sesuai pendapat Mustafa(2010) banyak kaum hawa
menanyakan apakah bahan jilbab berbahan katun atau kaus, hamper setengah
(35%) menyatakan kadang-kadang (nilai skor 1). Hal ini menunjukkan bahwa
bahan jilbab yang dipakai tidak semua berbahan katun atau kaus. Bahan jilbab
54
yang aman bagi kesehatan rambut berbahan katun atau kaus. Kemudian pada
skor 1). Hal ini menunjukkan bahwa warna jilbab yang dipakai lebih dominan
warna mencolok. Warna yang baik bagi kesehatan rambut adalah warna
45%, 52%, dan 43%. Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa sebagian besar
B. Kerontokan rambut
rambut. Kerontokan rambut ialah suatu kondisi dimana rambut mudah tercabut
tertinggal disisir, dibahu sering ada rambut yang terjatuh, ketika bangun
tidurdalam bantal atau tempat tidur ada rambut yang tertinggal, ketika
55
menggenggam rambut ada rambut yang tercabut dan rambut kelihatan semakin
menanyakan apakah ada rambut yang tertinggal disisir ketika sedang menyisir
rambut, setengahnya (50%) menyatakan kadang-kadang (nilai skor 1). Hal ini
pertanyaan nomor 2 yang menanyakan apakah dibahu sering ada rambut yang
terjatuh, sebagian besar (53%) menyatakan kadang-kadang (nilai skor 1). Hal
ini juga menunjukkan telah terjadi kerontokan rambut. Item pertanyaan lain
masing-masing 53%, 47%, dan 52%,. Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa
artinya < maka H0 ditolak berarti ada hubungan antara perilaku pemakaian
dalam berhijab tidak mengikuti tatacara yang benar, maka akan terjadi
kerontokan rambut. Hal tersebut diperkuat hasil tabulasi silang bahwa dari 27
terjadi karena perilaku orang yang memakai jilbab tersebut tidak mengikuti
tatacara atau ketentuan memakai jilbab yang benar. Misalnya dalam pemilihan
Bahan jilbab yang baik adalah bahan yang mampu menyerap keringat,
contohnya katun paris. Penggunaan bahan yang licin seperti sifon akan
rambut basah, bisa mengakibatkan rambut lembab dan bau. Hal ini bisa
sebagainya. Hal ini sesuai pendapat Sriger (2010) jika terlalu sering ditutup,
rambut akan lembab dan kepanasan sehingga bisa menimbulkan problem atau
masalah pada rambut. Hal serupa dikemukakan Awner (2009), bagi mereka
yang menggunakan jilbab atau sering menutup rambut dengan penutup kepala,
menyebabkan kulit kepala menjadi sangat lembab. Kulit kepala yang lembab
berminyak, rambut kering, bercabang dan rontok. Masalah itu biasanya terjadi
karena proses penguapan tubuh melalui kulit yang terganggu akibat pemakaian
benar, bahkan dengan berhijab akan melindungi dari hal-hal buruk serta
menambah kecantikan luar dalam. Oleh karena itu anggapan memakai jilbab
BAB 7
berikut:
A. Simpulan
1. Mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma yang
Kusuma
B. Saran
1. Bagi responden
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan, motivasi atau
maupun kesehatan.
2. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi
DAFTAR PUSTAKA
Mustafa, Ahmad. 2009. Terjemah Tafsir Al-Maragi 22. Semarang: karya Toha
Putra. 66,68
Sugiyono. 2005. Statiska Untuk Penelitian. Bandung. CV. Alfabeta. 34, 38,44
Lampiran 1 :
NPM : 12700310
Azimatun Nikmah
NPM . 12700310
62
Lampiran 2
Kepada
Yth. Mahasiswa Fakultas Kedokteran UWKS
Di tempat,
Lampiran 3
Mengetahui,
Peneliti,
Responden,
(...............................) (............................)
64
Lampiran 4
Lampiran 5
KUISIONER PENELITIAN
Frequencies
Statistics
Perilaku
pemakaian Kerontok
Usia Kelas jilbab rambut
N Valid 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20 tahun 23 38.3 38.3 38.3
21 tahun 37 61.7 61.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Kelas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kelas 2012 B 34 56.7 56.7 56.7
Kelas 2012 D 26 43.3 43.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pemakaian benar 27 45.0 45.0 45.0
Pemakaian salah 33 55.0 55.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Kerontok rambut
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rambut tidak rontok 28 46.7 46.7 46.7
Rambut rontok 32 53.3 53.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Crosstabs
67
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Perilaku pemakaian
60 100.0% 0 .0% 60 100.0%
jilbab * Kerontok rambut
Kerontok rambut
Rambut Rambut
tidak rontok rontok Total
Perilaku pemakaian Pemakaian benar Count 24 3 27
jilbab % within Perilaku
88.9% 11.1% 100.0%
pemakaian jilbab
Pemakaian salah Count 4 29 33
% within Perilaku
12.1% 87.9% 100.0%
pemakaian jilbab
Total Count 28 32 60
% within Perilaku
46.7% 53.3% 100.0%
pemakaian jilbab
Chi-Square Tests
Azimatun Nikmah
ABSTRAK
Jenis dan Rancangan penelitian atau sesuatu yang lain yang akan
Analisa Data
Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan bahwa dari
Data dianalisis dengan 60 responden, sebagian besar (61,7%) berusia 21
tahun.
menggunakan uji korelasi Chi
Kusuma Surabaya.
Data Khusus
HASIL PENELITIAN
Karakteristik responden
Data Umum
73
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan,Abdul.2009.
Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta:
Ictiar Baru. 22,24
Hidayat, 2007. Riset
Keperawatan dan Teknik
Perumusan Ilmiah. Jakarta:
FKAUI. 56-58.
Notoatmojo, Soekidjo.
2003. Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
102-105