Oleh :
Disusun Oleh :
NIM : 18.04.015
tinggi manapun, serta tidak terdapat pemikiran yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis atau diacu dalam naskah
keseluruhan karya ilmiah ini merupakan hasil karya orang lain, maka saya
berupa gelar ners yang telah diperoleh dapat ditinjau dan atau dicabut.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa
Makassar,…………………2019
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
SUDIROHUSODO MAKASSAR”.
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan yang
baik ini dengan berbesar hati penulis ingin mengucapkan terimah kasih
selama ini.
4. Hasniaty AG, S.Kp., M.Kep, selaku pembimbing institusi yang telah
tua saya yang telah memberikan bantuan, support dan kasih sayang
terlupakan.
Dalam kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam melakukan
penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu masukan yang berupa saran dan kritik yang membangun dari para
Enjelica Woelandari
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
a. Pengertian ............................................................ 8
c. Manifestasi Klinis.................................................. 23
d. Etiologi ................................................................ 24
e. Klasifikasi ............................................................ 29
f. Patofisiologi .......................................................... 32
a. Pengkajian .......................................................... 47
1. Pengkajian ................................................................. 73
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ........................................................................ 90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................... 99
B. Saran .............................................................................. 99
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... ..xii
DAFTAR TABEL
Hal
Hal
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini pada
1
Kista ovarium merupakan penyakit yang banyak menyerang
ginekologi dan dapat terjadi pada wanita segala usia kasus kista
mereka.
2
sampai besarnya memenuhi rongga perut, sehingga menimbulkan
pada wanita berusia antara 20-40 tahun dan jarang terjadi pada masa
pubertas atau kurang dari dua puluh tahun (Susianti, 2017). Namun,
tetap saja, bukan berarti tidak mungkin wanita usia remaja mengidap
kista ovarium.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
3
2. Tujuan khusus
Makassar
4
C. Manfaat Penulisan
memberi manfaat :
Kista Ovarium.
Karya ilmiah ini dapat menjadi salah satu sumber bahan ajar
3. Bagi mahasiswa
4. Bagi peneliti
Ovarium.
5
D. Sistematika Penulisan
sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
1. Tinjauan Teoritis
Ovarium.
6
BAB III : Pembahasan
BAB IV : Penutup
7
BAB II
A. TINJAUAN TEORI
a. Pengertian
tubuh. Kantung ini bisa berisi zat gas, cair, atau setengah
yang berisi cairan yang berada di indung telur. Penyakit kista ini
Darma, 2014).
8
sebenarnya merupakan penyakit tumor jinak karena
ovarium.
kental.
b. Anatomi Fisiologi
1) Anatomi Ovarium
9
infundibulopelvikum (ligamentum suspensorium ovari) yang
nyeri pelvis. Oleh karena itu, serat nyeri aferen visceral naik
10
dan nervus splanchnicus pelvicus ke badan sel pada ganglia
2) Fisiologi Ovarium
2012).
c. Etiologi
11
pendarahan dari siklus menstruasi. Kista theka-lutein biasanya
12
1) Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium
antara lain:
disertai nyeri.
a) Gangguan haid
diperut.
13
dada yang menyebabkan sesak napas akibat dari
pembesaran asites.
cepat.
sesak nafas.
14
alfafetoprotein. Semua pemeriksaan diatas belum bisa
biasa.
d. Patofisiologi
15
(LutheinizingHormone), dimana FSH dan LH menghasilkan
(Manuaba, 2013).
e. Pemeriksaan Penunjang
detail)
16
f. Penatalaksanaan
1) Pendekatan
3) Pembedahan
berikut :
17
keganasan, biasanya dokter melakukan operasi dengan
1) Nasal kanul
18
penggunaan alat ini di rekomendasikan agar aliran oksigen
kembali.
19
2. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Kasus Kista Ovarium
a. Pengkajian Keperawatan
keperawatan.
1) Pengkajian primer
a) Airway :
20
b) Breathing :
pasien.
a) Diagnosa Keperawatan
Subjektif Objektif
21
cheyne-stokes)
Subjektif Objektif
meningkat
22
b) Intervensi Keperawatan
Tabel 2.2
Intervensi Keperawatan Pola Nafas Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
1 Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas
23
c. Tidak ada pernapasan pursed- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Edukasi
Kolaborasi
Dukungan Ventilasi
Observasi
nafas
24
Identifikasi efek perubahan posisi terhadap
status pernafasan
Terapeutik
mungkin
25
nasal kanul, masker wajah, masker
Edukasi
dalam
Kolaborasi
perlu
26
Pengaturan posisi
Observasi
sesudah posisi
Terapeutik
dalam jangkauan
27
Tempatkan bel atau lampu panggilan dalam
jangkauan
kontraindikasi
semi-fowler)
tepat
28
Berikan bantal yang tepat pada leher
sesuai kebutuhan
posisi
Edukasi
perubahan posisi
29
baik dan mekanika tubuh yang baik selama
30
c) Circulation :
c. Hb menurun
d. Ekstremitas dingin
a) Diagnosa Keperawatan
Subjektif Objektif
31
teraba
Subjektif Objektif
1. Parastesia 1. Edema
intermiten)
32
b) Intervensi Keperawatan
Tabel 2.4
Intervensi Keperawatan Perfusi perifer tidak efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
33
Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
Terapeutik
perfusi
34
Lakukan hidrasi
Edukasi
35
penyekat beta
kaki)
ikan omega 3)
hilangnya rasa)
Manajemen Syok
36
Observasi
AGD)
Terapeutik
urin
Kolaborasi
37
kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid
perlu
38
d) Disability :
e) Exposure :
bagian bawah.
a) Diagnosa Keperawatan
fisiologis
Subjektif Objektif
39
3. Gelisah
5. Sulit tidur
Subjektif Objektif
5. Menarik diri
7. Diaphoresis
40
b) Intervensi Keperawatan
Tabel 2.6
41
memperingan nyeri
tentang nyeri
respon nyeri
hidup
analgetik
Terapeutik
42
Berikan teknik non farmakologis untuk
nyeri
Edukasi
nyeri
43
Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
Kolaborasi
Observasi
menerima informasi
Edukasi
44
Anjurkan memposisikan tubuh senyaman
perlahan
secara perlahan
Pemberian Analgesik
Observasi
45
Identifikasi karakteristik nyeri (mis.
Edukasi
Kolaborasi
analgesic,sesuai indikasi
46
2) Pengkajian Sekunder
1) Biodata
dan alamat.
2) Keluhan Utama
3) Riwayat Kesehatan
47
berhubungan dengan gangguan reproduksi terutama
kista ovarium.
kesehatan pasien.
d) Riwayat Perkawinan
lama pernikahan.
e) Riwayat menstruasi
warna darah,
48
memastikan bahwa apa yang terjadi pada ibu adalah
g) Riwayat KB
4) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
tidak.
b) Kesadaran
c) Vital sign
5) Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
49
Inspeksi adalah proses observasi yang sistematis
kesimetrisan
b) Palpasip
50
c) Perkusi
d) Auskultasi
39).
b. Diagnosa Keperawatan
51
a) Pola napas tidak efektif
c) Nyeri akut
d) Ansietas
e) Risiko perdarahan
52
c. Rencana Keperawatan
Tabel 2.7
Terapeutik
53
menumbuhkan kepercayaan
Edukasi
54
mungkin dialami
Kolaborasi
55
Kolaborasi pemberian anti ansietas, jika
perlu
56
Pertahankan bed rest selama perdarahan
Edukasi
ambulasi
menghindari konstipasi
57
antkoagulan
dan vitamin K
perdarahan
Kolaborasi
perlu
perlu
58
d. Implementasi Keperawatan
e. Evaluasi Keperawatan
59
melakukan kontak dengan klien. Selama proses evaluasi
60
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
I. Identitas pasien
Nama : Ny.“H”
1971/ 48 Tahun
Alasan masuk :
napas dan nyeri perut dirasakan sejak 1 hari yang lalu dan
61
kesehatan. Pasien baru melakukan pemeriksaaan
I. Primary survey
A. Airway
Bebas Tersumbat
a. Resusitasi : -
b. Re evaluasi :-
B. Breathing
1. Fungsi pernapasan :
d. Krepitasi : Ya Tidak
62
f. Saturasi 02 : 96 %
g. Assesment : -
h. Resusitasi : -
i. Re evaluasi : -
C. Circulation
1. Keadaan sirkulasi :
b. Nadi : 96 x/menit
Kuat , Regular
d. Pucat : Ya
i. Assesment : -
j. Resusitasi : -
k. Re evaluasi :
D. Disability
63
Kesadaran composmentis dengan GCS 15 (E4V5M6)
2. Masalah keperawatan : -
3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : -
64
E. Exposure
1. Penilaian Hipotermia/hipertermia
3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : -
PENILAIAN NYERI :
Masalah keperawatan : -
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Riwayat Kesehatan
65
- Pasien tampak lemah
b. A : Allergies (alergi)
c. M : Medications (pengobatan)
- Keterolac
- Ondansetron
- Neurolicom
Tidak ada
sakit)
injuri/sakit)
66
O : Onset (seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi)
Nyeri perut dirasakan sejak 1 hari yang lalu dan nyeri mulai
P : Provokatif (penyebab)
ovarium
Q : Quality (Kualitas)
Rasa tertusuk-tusuk
R : Radiation (paparan)
T : Timing (waktu)
C. Tanda-tanda vital
67
1. Kepala
2. Hidung
3. Leher
Palpasi :-
4. Dada/thoraks
6. Ekstremitas
68
- Kanan bawah pengisian kapiler >2 detik
Neurologis
tangannya.
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Pemeriksaan
Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi
69
HCT 22 37.0-48.0 %
MCV 76 80.0-97.0 Fl
MCH 25 26.5-33.5 Pg
EO 1.00-3.00 103/UL
KIMIA DARAH
FUNGSI GINJAL
UREUM 99 10 – 50 mg/dl
70
KREATININ 3.13 L(<13); P ( < 1.1) mg/dl
FUNGSI HATI
ELEKTROLIT
cavum pelvis
- Ascites
F. PENGOBATAN
- Keterolac 30 mg/ml
- Ondansetron 8 mg/ml
71
- Neurolicom 5000 mg
ANALISA DATA
DATA MASALAH
DS :
DO :
DS :
72
DO :
5. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,0 OC
(mg/dl)
DS :
2. Pengkajian nyeri
73
P : Massa tumor ovarium
tusuk )
DO :
dinilai
nyeri ( Perut )
6. Tanda-tanda vital
Pernapasan : 30 x /menit
Suhu : 36,0 OC
74
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DITEMUKAN TERATASI
sindrom hipoventilasi
fisiologis
75
INTERVENSI KEPERAWATAN
(SLKI) (SIKI)
1 Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x45 Manajemen jalan napas
76
1. Pola napas : takhipnue ada. Posisikan semi fowler
2. Frekuensi napas : 30
Berikan minum hangat
x/menit
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
3. Ada retraksi dada
4 liter/menit detik
Edukasi
Kolaborasi
77
2 Perfusi perifer tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x45 Perawatan sirkulasi
Tekanan Darah :
78
114/80 mmHg
Pernapasan :
30 x /menit
x/menit
Suhu :
36,0 OC
3 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x45 Manajemen nyeri
79
2. Pengkajian Nyeri mencari bantuan) secara konsisten Identifikasi respons nyeri non verbal
bawah nyeri
timbul hidup
80
2. Pasien nampak lemah Terapeutik
Pernapasan : 30 x
Edukasi
81
/menit Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
Heart Rate (HR) : 96 x/menit
tepat
Kolaborasi
82
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tabel 2.12 Implementasi Dan Evaluasi Pada Ny.H Dengan Diagnosa Medis Kista Ovarium
Keperawatan Tanggal
Pola napas Rabu, 09 14.55 1. Memonitor pola napas S : Pasien mengatakan sesak napas
tidak efektif oktober Hasil : RR : 30 x/menit, pola napas sejak tadi pagi
2019 takhipneu
O:
83
14.58 Hasil: Pasien merasa nyaman A : Pola napas tidak efektif belum teratasi
5. Menberikan oksigen
15.00 liter/menit
84
Edema : masih ada A : Perfusi perifer tidak efektif
(mis.nadi,edema,pengisian
2. Memberikan cairan dengan tepat
kapiler,wrna,suhu.
15.04 Hasil : Diberikan infus RL 28
2. Berikan cairan dengan tepat
tetes/menit
85
menit, hilang timbul 1. Pasien nampak lemah
timbul nyeri
bergerak
86
5. Memfasilitasi istirahat dan tidur
87
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas studi kasus pada asuhan
A. Pengkajian
dan sumber sekunder serta analisa data sebagai dasar dasar untuk
diagnosa keperawatan.
88
kepekaan perawat selama melakukan pemeriksaan fisik melalui 2S
yaitu Smell dan Sight dan HT yaitu Hearing, Touch (Muttaqin, 2010).
hari, perut tampak membesar, dan pasien merasa sesak napas. Hal
pengkajian dengan teori hal ini diakibatkan oleh respon tubuh setiap
orang berbeda-beda.
B. Diagnosa Keperawatan
89
Diagnosa keperawatan adalah diagnosa yang dibuat oleh
1. Pre operasi
2. Post operasi :
H yaitu :
3. Nyeri akut
90
dengan kasus dalam hal penegakan diagnosa pasien kista ovarium
Diagnosa ini tidak ada pada kasus karena tidak ada data yang
2. Ansietas
3. Resiko infeksi
Diagnosa ini tidak ada pada kasus karena tidak ada data yang
91
C. Intervensi Keperawatan
ini merujuk pada intervensi yang sesuai dengan konsep SIKI (Standar
Indonesia).
Intervensi :
Observasi :
Terapeutik :
a. Posisikan semi fowler
b. Berikan minum hangat
c. Berikan oksigen
Tidak ditemukan adanya kesenjangan pada perencanaan
92
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan aliran
darah
Observasi :
Intervensi :
Observasi :
intensitas nyeri
Terapeutik :
93
a. Fasilitas istirahat dan tidur
Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian analgetik
Tidak ditemukan adaanya kesenjangan pada perencanaan
D. Implementasi keperawatan
berikut :
Hasil :
94
3) Menggunakan otot bantu pernafasan
e. Memberikan oksigen
darah
kapiler,warna,suhu).
Hasil:
Nadi : 96 x/i
Warna : Pucat
Suhu : 36,0
95
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
intensitas nyeri
nyeri
96
Hasil : Skala nyeri tidak berkurang
E. Evalusi
oksigen.
darah belum teratasi karena pada saat evaluasi pasien CRT > 2 ,
3. Nyeri akut b/d agen cidera biologis belum teratasi karena pada saat
97
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
fisik.
keperawatan.
98
B. SARAN
1. Rumah Sakit
merawat pasien.
2. Bagi Perawat
pada wanita.
3. Bagi Pasien
dengan harapan.
99
DAFTAR PUSTAKA
Elis, Harold 2012. Clinical anatomy: applied anatomy for student & junior
Miyler, C.A. 2012. Nursing for Wellness in Older Adults. 6th ed.
Moore KL, Dalley AF, agur AMR, Moore ME. 2013. Anatomi Berorientasi
xii
Nursing Diagnosis Association) NIC-NOC. Mediaction
Publishing.
Salemba Medika.
Bogor: IN MEDIA
2012
Obor.
xiii
PATHWAY Kista Ovarium
ektif ektif
Hipolisis
Asites Perfusi perifer tidak efektif Resiko terjadi infeksi
ektif
ektif ektif
Penaikan asam laktat
Penekanan diagfragma
ektif
Ruang paru menyempit Keletihan
ektif
Self care defisit
Pola napas tidak efektif
ektif
xii
xiii
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Enjelica Woelandari