Disusun Oleh :
ASHAR,
S.Kep
18.04.027
Disusun Oleh :
ASHAR,
S.Kep
18.04.027
i
i
ii
iii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
Makassar”.
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan yang
baik ini dengan berbesar hati penulis ingin mengucapkan terimah kasih
iv
v
selama ini.
4. Ns. I Kade Wijaya, S.Kep., M.Kep selaku penguji satu dan Nofianty
Idris, SKM., S.Kep., M.Kes selaku penguji dua terima kasih atas
8. Bapak H.Tamrin dan Ibu Hj. Indo Tang selaku orang tua saya yang
telah memberikan bantuan, support dan kasih sayang serta do’a yang
tiada henti-hentinya.
terlupakan.
penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu masukan yang berupa saran dan kritik yang membangun dari para
v
v
Ashar
vi
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL......................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Tujuan Penulisan......................................................................3
C. Manfaat penulisan....................................................................4
D. Sistematika penulisan..............................................................6
A. TINJAUAN TEORI..................................................................8
a. Pengertian...................................................................8
b. Anatomi fisiologi..........................................................9
c. Manifestasi Klinis........................................................23
d. Etiologi........................................................................24
e. Klasifikasi....................................................................30
f. Patofisiologi................................................................32
vii
viii
g. Pathway CHF..............................................................39
h. Penatalaksanaan Medis.............................................41
a. Pengkajian..................................................................48
b. Diagnosa keperawatan...............................................60
e. Evaluasi keperawatan................................................77
B. TINJAUAN KASUS................................................................79
1. Pengkajian........................................................................79
2. Diagnosa Keperawatan....................................................91
3. Intervensi Keperawatan...................................................92
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian...........................................................................98
B. Diagnosa keperawatan.......................................................104
C. Intervensi keperawatan......................................................108
D. Implementasi keperawatan................................................109
E. Evaluasi keperawatan........................................................110
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................112
B. Saran..................................................................................113
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................114
viii
i
DAFTAR TABEL
Hal
ix
x
DAFTAR GAMBAR
Hal
x
x
DAFTAR LAMPIRAN
Penulis
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta
Jantung Koroner (PJK) dan 6,7 juta (38,3%) disebabkan oleh stroke (WHO,
2017).
dewasa dan 550.000 kasus baru didiagnosis setiap tahunnya. Gagal jantung
orang yang mengalami gagal jantung meninggal dalam waktu lima tahun
jantung dengan jumlah 712,1 ribu jiwa. Sedangkan di Asia Tenggara yaitu
0,13% atau 229.696 orang dari total penduduk Indonesia dan Provinsi yang
1
2
pasien. Selain itu juga akan memberikan masalah di masyarakat dan negara
Pada tahun 2019 penyakit jantung dan pembuluh darah yang ada di
565 orang dengan presentase antara 11,56%. Untuk rawat jalan penyakit
jantung dan pembuluh darah sebanyak 792 orang dengan presentase antara
8,23%.
Makassar tahun 2017 adalah sebanyak 190 kasus, tahun 2018 adalah
sebanyak 141 kasus, dan tahun 2019 adalah sebanyak 99 kasus. Dari tahun
2017, 2018 sampai 2019 ada penurunan penderita penyakit jantung koroner.
menjadi 20 juta jiwa. Kemudian akan tetap meningkat sampai tahun 2030,
diperkirakan 23,6 juta jiwa penduduk akan meninggal akibat penyakit jantung
(WHO, 2015).
di rumah sakit, maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat DR. Wahidin
Sudirohusodo Makassar.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat DR. Wahidin
penyakit.
2. Tujuan Khusus
Makassar.
Makassar.
Makassar.
Makassar.
4
Makassar.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Akademik
3. Bagi Pasien
Heart Failure).
4. Bagi Penulis
Heart Failure).
D. Sistematika Penulisan
a. Wawancara
b. Pemeriksaan Fisik
diantaranya :
1) Inspeksi
status fisik
2) Palpasi
organ.
3) Perkusi
4) Auskultasi
c. Observasi
pasien.
7
BAB II
A. TINJAUAN TEORI
a. Pengertian
darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot jantung yang
7
8
(Udjianti, 2010).
b. Anatomi Fisiologi
adalah sebuah pompa yang memiliki empat bilik. Dua bilik yang
lapisan fibrosa
epikardium.
a) Perikardium (Epikardium)
1
b) Miokardium
c) Endokardium
4) Katup Jantung
bicuspid.
5) Ruang Jantung
tersebut dibagi menjadi dua yaitu atrium kanan dan kiri, serta
a) Atrium
ventrikel kanan
b) Ventrikel
yaitu:
kanan.
kanan.
pulmonalis
1
kedua paru-paru.
atrium kiri.
7) Arteri Koroner
Begitupun
1
miokardiac infarction.
besar, yaitu:
fase
yaitu :
c) Fase Ejection
cabangnya.
“dicrotic notch”.
sekitar 50 ml.
stroke volume.
c. Manifestasi Klinis
e) Orthopnea
g) Ronchi
asites.
g) Peningkatan BB
h) Asites
d. Etiologi
inflamasi.
jantung.
insufisiensi mitral.
block.
infark miokard.
fibrilasi (AF).
b. Penyakit c. Anemia
c. Kardiomiopati arteriovenous
e. Aritmia plasma
f. Peningkatan
tekanan pengisian
g. Hipertensi sistemik
h. Stenosis katup
i. Semua menyebabkan
disebabkan penyakit
paru sekunder
2) Aterosklerosis koroner
menurun.
e. Klasifikasi
Tabel 2.2
Klasifikasi CHF menurut NYHA
Tabel 2.3
kronik.
f. Patofisiologi
edema paru.
ventrikel kiri tidak dapat melakukan ejeksi lebih dari 60% dari
kongesti paru.
g. Penatalaksanaan Medis
jantung berkurang.
kebutuhan jantung.
preload.
CHF berat.
2) Non Farmakologis
a) CHF Kronik
3
b) CHF Akut
3) Farmakologis
diuretic
jantung., seperti :
4
sistolik.
disfungsi sistolik.
Mekanisme kerja:
baik.
(ARAs) pada CHF yang telah diterima saat ini adalah pada
c) β Receptor Blockers
d) Additional Therapies
(1) Digitalis
a. Pengkajian
1. Pengkajian Primer
a. Airway
4
1) Anamnesa
a) Keluhan Utama
(1) Dyspneu
apex.
kanan.
indirect.
dangkal.
(1) Orthopnea
(3) Batuk
obat
1) Pemeriksaan fisik
2. Keadaan umum
5
pusat
3. Pemeriksaan system
kelemahan.
yang berat.
penyakitnya
2) Pemeriksaan diagnostic
tekanan pulnonal.
karbondioksida.
b. Diagnosa Keperawatan
konduksi elektrikal.
interstitial
curah jantung.
perfusi organ.
anoreksia.
Table 2.5
Intervensi Keperawatan Konsep teori
No.Dx Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
I Penurunan curah Setelah di berikan tindakan Cardiac Care (selama 31-41 menit)
jantung b.d. keperawatan perawatan jantung
1. Evaluasi adanya nyeri dada
Gangguan kontraksi selama 3x8 jam, pasien akan
(intensitas,lokasi, durasi)
menunjukan :
2. Catat adanya disritmia jantung
a. Cardiac Pump effectiveness 3. Catat adanya tanda dan gejala penurunan
b. Circulation Status cardiac output
c. Vital Sign S tatus 4. Monitor status kardiovaskuler
Dengan Kriteria 5. Monitor status pernapasan yang
Hasil: menandakan gagal jantung
6. Monitor abdomen sebagai indicator
a. Tanda Vital dalam rentang
penurunan perfusi
(Tekanan darah 110/80 –
7. Monitor adanya perubahan tekanan darah
130/80 mmHg, Nadi 60-100
8. Monitor respon pasien terhadap efek
x/mnt, respirasi 18-23 x/mnt)
b. Dapat mentoleransi aktivitas,
5
1. Monitro IV line
2. Pertahankanjalan nafas paten
3. Monitor AGD, tingkat elektrolit
4. Monitor status hemodinamik(CVP, MAP,
6
PAP)
5. Monitor adanya tanda tanda gagal nafas
6. Monitor pola respirasi
7. Lakukan terapi oksigen
8. Monitor status neurologi
9. Tingkatkan oral hygiene
diaphoresis
e. Akral hangat
f. BJ tunggal kuat
g. Sinus rythme
h. Produksi urine > 30 cc/jam
i. GCS 15
VII Kelebihan volume Dalam waktu 3 x 8 jam tidak 1. Kaji adanya edema ekstermitas
cairan berhubungan terjadi kelebihan volume cairan 2. Kaji TD secara periodic
dengan penurunan sistemik 3. Kaji distensi vena jugularis
perfusi organ. 4. Ukur intake dan output cairan
Kriteria hasil :
5. Kolaborasi :
a. Pasien tidak sesak a. Pemberian diet tanpa garam
b. Jika ada oedema dapat b. Beri diuretic
berkurang c. Pantau nilai elektrolit
c. Pitting edema negative
d. Produksi urin > 600 cc/hari
VIII Dalam waktu 3x8 Jam. Pasien Perawatan Jantung : Rehabilitatif (Selama
akan menunjukan toleransi lebih dari 1 jam)
6
IX Perubahan nutrisi : Dalam waktu 3 x 8 jam status 1. Jelaskan manfaat nutrisi untuk kesehatan
kurang dari kebutuhan nutrisi adekuat 2. Anjurkan pasien mengkonsumsi makanan
tubuh berhubungan yang disediakan RS
Kriteria hasil :
dengan penurunan 3. Sajikan makanan dalam keadaan hangat,
intake, mual muntah a. Secara subjektif pasien kecil dan diet TKTPRG
dan anoreksia. termotivasi untuk 4. Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi
meningkatkan asupan nutrisi pasien
7
XI Cemas b.d. Rasa Setelah diberikan tindakan Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
takut akan kematian keperawatan selama 3 x 8 jam,
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
pasien akan menunjukan :
2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
a. Anxiety control pelaku pasien
b. Coping 3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
Kriteria Hasil : dirasakan selama prosedur
4. Temani pasien untuk memberikan keamanan
a. Klien mampu mengidentifikasi
dan mengurangi takut
dan mengungkapkan gejala
5. Berikan informasi faktual mengenai diagnosis,
cemas
tindakan prognosis
b. Mengidentifikasi,
6. Dengarkan dengan penuh perhatian
mengungkapkan dan
7. Identifikasi tingkat kecemasan
menunjukkan tehnik untuk
8. Bantu pasien mengenal situasi yang
mengontol cemas
menimbulkan kecemasan
c. Vital sign dalam batas normal,
9. Dorong pasien untuk mengungkapkan
ekspresi wajah, bahasa tubuh
perasaan, ketakutan, persepsi
dan tingkat aktivitas
10.Instruksikan pasien menggunakan teknik
menunjukkan berkurangnya
relaksasi
kecemasan
7
diberikan.
e. Evaluasi Keperawatan
dengan CHF
jantung
B. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Umur : 62 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Makassar
No.RM 763337
b. Cara Datang
√
Jika Rujukan : Ya, Tidak
Diagnose Rujukan : -
c. Alasan Masuk
napas sejak satu hari yang lalu dan memberat sejak tadi
malam.
3) Tanda-Tanda Vital
Suhu : 36,5 OC
PENGKAJIAN PRIMER
Sputum (lendir) 0
- 0 0
5. Evaluasi : -
D. Pengisisan Kapiler
<2 detik 2
B. Breathing
√
Fungsi Pernapasan >2 detik 1
Dada simetris :
Tidak ada 0
√ Ya Tidak
Sesak Napas : E. Glasgow Coma Scale (GCS)
√ Ya Tidak √ 14-15 5
Respirasi : 28 kali/menit 11-13 4
Krepitasi : 8-10 3
√ Ya Tidak 5-7 2
Suara napas : 3-4 1
Kanan
Jelas
Menurun TRAUMA SCROE (A+B+C+D+E)
Vesikuler = 4+1+4+1+5 = 15
Stridor
REAKSI PUPIL
Wheezing √
Kanan Ukuran (mm)
Ronchi
Cepat
Kiri √
Jelas Konstrik
√
Menurun s
Lambat
Vesikuler Dilatasi
Stridor Tak bereaksi
2. Masalah Keperawatan
Gambaran kulit 3. Intervensi / Implementasi
Normal
Kering
Lembab √
Pucat
Pengisian Kapiler
< 2 detik √ >2
detik
Re-evaluasi : Tidak
dilakukan resusitasi
Masalah Keperawatan :
Penurunan curah jantung
Intervensi/Implementasi : ---
Evaluasi : ---
PENILAIAN NYERI :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8
a. Riwayat kesehatan
sebelum sakit)
injuri/sakit)
napas).
menurut OPQRST)
P : Provokatif (penyebab)
Q : Quality (Kualitas)
R : Radiation (paparan)
T : Timing (waktu)
c. Tanda-Tanda Vital
Suhu : 36,5 OC
1) Kepala
2) Mata
3) Hidung
4) Telinga
5) Mulut
6) Leher
8) Jantung
kiri
9) Abdomen
10) Genetalia
11) Integumen
12) Ekstremitas
c) Kekuatan otot
5 5
55
HCT 42 37.0-48.0 %
8
MCV 87 80.0-97.0 fL
MCH 30 26.5-33.5 Pg
P-LCR 13.0-43.0 %
IG 0.0-72.0 10^3/ul
HEMATOLOGI
Koagulasi
INR 1.03 -
KIMIA
DARAH
Glukosa
Fungsi Ginjal
Fungsi Hati
Elektrolit
Kesan :
minor 4,1 cm, RA mayor 4,7 cm, RA Minor 3,6 cm, RVDB 2,8
0,23)
- Katup-katup jantung:
2,99ms)
Conclusion
24,7 %(Biplane)
4) Analisa Data
2. Diagnosa Keperawatan
Hal 244
Domain 4 : Aktivitas/Istirahat
Domain 4 : Aktivitas/Istirahat
b. Intervensi Keperawatan
1 00029 Penurunan Curah Jantung Setelah dilakukan tindakan Perawatan jantung, 15-30 menit
Data Subjektif : keperawatan 15-30 menit, pasien :
1. Klien mengeluh sesak nafas akan menunjukkan: 1. Pastikan tingkat aktivitas
Data Objektif : pasien yang tidak
keefektifan pompa jantung
1. TTV : membahayakan curah
dengan kriteria :
TD : 100/90 mmHg jantung atau memprovokasi
1. Tekanan darah sistolik dalam
N : 105x/i serangan jantung
batas 110-130 mmHg
P : 28x/I, 2. Instruksikan pasien tentang
2. Tekanan darah diastolic dalam
S : 36,50C pentingnya untuk segera
batas 70-90 mmHg
2. Dyspneu melaporkan bila merasakan
3. Fraksi ejeksi devisiasi ringan
3. Warna kulit tampak pucat nyeri dada
mendekati nilai normal yaitu 50-
4. CRT : 3 Detik 3. Catat tanda dan gejala
60 %
5. Hasil Pemeriksaan EKG : Sinus penurunan curah jantung
4. Keseimbangan intake dan
ritme, normoaksis, LVH, VES Vital Sign Monitoring (Selama
output dalam 24 jam dalam
occasional 15 menit atau kurang)
9
1 00029 Penurunan Perawatan jantung (4040), 15-30 menit : S : Klien mengatakan masih sesak
Curah Jantung 1. Memastikan tingkat aktivitas pasien yang tidak O : Klien tampak tenang, keadaan
membahayakan curah jantung atau umum baik
memprovokasi serangan jantung A : Setelah dilakukan tindakan
Hasil : klien beristirahat dengan posisi semi keperawatan, pasien menunjukkan :
fowler 1. Tanda vital dalam rentang
2. Menginstruksikan pasien tentang pentingnya belum berada di rentan normal :
untuk segera melaporkan bila merasakan nyeri 100/90 mmHg
dada 2. Belum dapat mentoleransi
Hasil : klien dan keluaraga memahami instruksi aktivitas, tidak ada
3. Catat tanda dan gejala penurunan curah jantung kelelahan
Hasil : Takikardia, sesak nafas P : Lanjutkan Intervensi
Vital Sign Monitoring (Selama 15 menit atau 1. Pastikan tingkat aktivitas
kurang) pasien yang tidak
4. Memonitori TTV secara rutin membahayakan curah
TD : 100/90 mmHg jantung atau memprovokasi
N : 105 x/i serangan jantung
2. Monitori TTV secara rutin
9
S : 36,5 °c
P : 28 x/i
5. Memonitori sesak nafas dan kelelahan pasien
Hasil : klien masih sesak nafas dengan
Pernafasan : 26x/i menggunakan nasal kanul
2 00032 (3140) Manajemen jalan napas, 16-30 menit : S : Pasien mengatakan sesak nafas
Ketidakefektifan 1. Memonitor status pernafasan dan oksigenasi O:
pola nafas Hasil : 1. Frekuensi Nafas 22x/i
Frekuensi nafas : 28x/i 2. Irama nafas : Teratur
Irama nafas : Teratur 3. Penggunaan otot bantu nafas
Suara nafas : Ronchi dada
Penggunaan otot bantu nafas dada A : Setelah dilakukan tindakan
2. Memberikan posisi semi fowler untuk keperawatan, pasien menunjukkan :
meringankan sesak nafas (0415) Status pernapasan :
Hasil : Pasien posisi semi fowler 1. (041501) Ada devisiasi dari
(3320) Terapi oksigen, 15 menit atau kurang : kisaran normal (16-20x/i)
3. memberikan oksigen via nasal kanul frekuensi pernapasan
Hasil : Penggunaan nasal kanul 4 liter/menit 2. (041502) Tidak ada devisiasi
dari kisaran normal (reguler)
9
irama penapasan
3. (041504) Ada devisiasi dari
kisaran normal (vesikuler) suara
auskultasi nafas
4. (041510) Ada penggunaan otot
bantu nafas
5. (041514) Ada
dispneu P : Lanjutkan
intervensi :
3140) Manajemen jalan napas, 16-
30 menit:
1. Monitor status pernafasan dan
oksigenasi
2. Posisikan pasien untuk
meringankan sesak nafas
(3320) Terapi oksigen, 15 menit
atau kurang :
1. Berikan oksigen 4 liter/menit via
nasal kanul
97
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
KELOLAAN
1. Pengkajian
a. Airway
1) Pengkajian
(mengi) yaitu bunyi seperti akibat udara melewati jalan napas yang
seperti ronkhi.
Sudirohusodo Makassar.
b. Breathing
1) Pengkajian
pengkajian breathing pada pasien antara lain :Look, listen dan feel
breathingnya.
awal yang cepat pada kasus Tn.T yaitu tindakan manajemen jalan
nafas.
c. Circulation
1) Pengkajian
d. Disability
1) Pengkajian
merespon)
Hal ini menunjukan tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
e. Exposure
1) Pengkajian
(Thygerson, 2011)
36,5 0C.
Sudirohusodo Makassar.
2. Diagnosa Keperawatan
konduksi elektrikal.
asam laktat
jantung.
organ.
teori.
tidak dapat melakukan ejeksi lebih dari 60% dari volume akhir
afterload.
efusi pleura.
3. Intervensi Keperawatan
terhadap klien sesuai dengan rencana tindakan. Hal ini penting untuk
1) Perawatan jantung
2) Terapi oksigen
4. Implementasi Keperawatan
1) Perawatan jantung
serangan jantung
yakni :
2) Terapi oksigen
4. Pemberian oksigen
5. Evaluasi Keperawatan
dan spritual.
BAB IV
A. Kesimpulan
Pada kasus yang terjadi pada Tn.T dengan CHF yang di indikasi
111
11
ada kelelahan.
kondisi dan masalah yang ada pada pasien sehingga tujuan yang
B. Saran
dihadapi pasien
11
1. Insitusi Pendidikan
2. Rumah Sakit
Failure (CHF).
3. Bagi Perawat
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, A.S. dan Putri, Y.M. 2013. KMB 1 (Keperawatan Medikal Bedah). Nuha
Medika. Yogyakarta.
Agama : Islam
Pendidikan :
ASHAR