Di Susun oleh :
Asidosis respiratori
Gagal jantung
Cardiac distritmia
Infeksi respiratori
FORMAT PENGKAJIAN PRAKTEK
ORIENTASI KEPERAWATAN KRITIS
A.IDENTITAS
1.Nama pasien (inisial) : Tn,i
2.Umur : 70 tahun
3.Jenis kelamin : laki laki
4.Status : kawin
5.Suku\bangsa : Aceh
6.Agama : Islam
7.Pendidikan : SLTA
8.Pekerjaan : Petani
9.Alamat : Idi rayeuk
10.Tanggal masuk : 03-10-2022
11.Tanggal pengkajian : 04-10-2022
12.Diagnosa medis : PPOK + phnemonia + dm tipe II
13.No.rekam medik : 02.85.80
14.Hari rawat ke :2
B. KELUHAN UTAMA/ALASAN MASUK
Terapi Radiologi
Thorax : Pneumonia : Cor Batas normal
l.Analisa data
no Data Etiologi Masalah keperawatan
Do :
-Rr :36x/m
-Rr :kusmaul
-nafas menggunakan otot
bantu (+)
-nafas cuping hidung (+)
-bunyi nafas ronchi
-spO2 :60 %
-hasil Ro thorax:pneumonia
2. Ds : Tn.i mengatakan lemas dan Perubahan afterlood Penurunan curah
sesak setelah beraktifitas jantung
Do :
Td : 91/67 mmHg
Rr :36x/m
Hr :130x/m
spO2 dengan oksigen :60%
Temp :37,5
-Crt :3 detik
- Tampak pucat
3.
Ds :Tn.i mengatakan sering haus Gangguan mekanisme Ketidakseimbangan
regulasi (diabetes) elektrolit
Do :
-polyuria (+) 1000/7 jam
-polydipsia (+)
- Parentral 200cc/hari
- Na = 127,85
- Cl = 90,02
- K =4,41
no Diagnosa keperawatan slki siki
Perencanaan
1 Pola nafas tidak efektik
b/d gangguan neuro
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 2x24 jam
1. Monitor pola
nafas(frekuensi,kedalaman
muskuler dihapkan pola nafas dan usaha nafas
KH: 2. Monitor bunyi nafas
1. Ventilasi semenit tambahan
2. Tekanan ekspirasi 3. Posisikan posisi semi fowler
3. Tekanan inspirasi 45
4. Plameter thorak anterior dan 4. Memberikan terapi O2 N.R.M
posterior 10-15
5. Kapasitas vital 5. Anjurkan Batasan cairan
SKOR: 6. Kolaborasi farmakologi
Menurun(1) pemberian nebul Ventolin
Cukup menurun (2) 2,5/8 jam
Sedang(3) 7. Monitor respon pasien
Cukup meningkat(4) terhadap pernafasan secara
Meningkat(5) berskala
6. Dipsnea 8. Kolaborasi farmakologi
7. Penggunaan otot bantu nafas
8. Otopnea
9. Pernafasan pursed-lip
10.Pernafasan cuping hidung
no Dx keperawatan SLKI ( noc) SDKI ( Nic)
2 Penurunan curah Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor TTV
jantung keperawan 2x24 jam di harap 2. Monitor saturasi O2
dalam 3. Identifikasi tanda dan gejala
Definisi keadekuatan KH: sekunder penurunan curah jantung
jantung memompa Ekspektasi 4. Monitor aritmia
darah untuk Meningkat 5. Kolaborasi farmakologi pemberian
memenuhi kebutuhan Kekuatan nadi perifer vaskon 1 am NACL o,9 % 45 cc =50
metabolisme tubuh SKOR: cc kecepatan 0,05 mcg/kg BB/I
Palpitasi (1) (2,6 cc/jam)
Bradikardi(2) 6. Kolaborasi farmakologi pemberian
Takikardi(3) ISDN drip 0,5 mg/kec 2,5 cc/jam
Gambaran ekg aritmia 7. Monitor TTV
Lelah 8. anjurkan pembatas cairan
Edema 9. Bantu ADL pasien
Suara jantung S3
Suara jantung S4
Disnea
olighuria
no Dx keperawatan SLKI (noc) SDKI ( nic)
3 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1. Identifiksi kemungkinan
elektrolik Tindakan keperawatan penyebab ketidak
selama 2 x 24 jam di seimbangan elektrolik
harapkan dengan KH 2. 2.monitor kadar elektrolik
Memburuk (1) 3. 3.monitor tanda dan gejala
Cukup memburuk (2) hipo (mis kelemahan
Sedang (3) otot,interval qt memanjang
Cukup membaik (4) gelombang
Membaik (5) U,kelelahan,parestisia,penur
1.Serum natrium unan
2.Serum kalium reflek,anoreksia,konstipasi,
3.Serum klorida motilitas usus
4.Serum kalsium menurun,pusing,depresi
5.Serum magnesium pernapasan )
6.Serum foskor 4.Kolaborasi farmakologi
pemberian vascon
6.Identifikasi kemungkinan
penyebab ketidak seimbangan
elektrolit
7.Monitor kadar elektrolit
Evaluasi
No Tgl/jam Implementasi Evaluasi (soap)
P :lanjutkan intervensi
- kolaborasi pemberian cairan
NaCl 0,9%
SEKIAN TERIMAKASIH