Anda di halaman 1dari 15

A.

Analisa Data

No Tanggal / Jam Data Fokus Etiologi Daftar Masalah

1 23/5/2023 DS: Pasien tidak bisa dikaji kelelahan otot pernapasan Gangguan Ventilasi spontan
Jam 16.00 WIB DO:
- Airway terpasang ETT, paten
- Terdapat sputum berwarna putih, jumlah minimal
- Breathing dengan ventilasi mekanik mode PSIMV, R
R: 14, PC: 11, PEEP: 5, PS: 11, Fio2: 50%. Volum
tidal yang tercapai 430-438 cc
- Hemodinamik unstable: TD: 124/58 mmHg, MAP: 80,
HR: 83 x/menit, RR: 14 x/menit, SPO2: 100%
- CVP: 7 mmH2O
- Tidal volume: 360- 480 cc
- Terpasang SP midazolam 2 mg/jam
- Terpasang SP morfin 2 mg/jam
- pH: 7.5
PCO2: 34.1
HCO3: 26.5
PO2: 106
BE: 3.4
Kesimpulan: Alkalosis metabolik
- Pasien post operasi dengan riwayat CPB di IBS
- Lama operasi 5 jam, Total CPB 33 menit, klem Aorta
23 menit
2 23/5/2023 DS: Pasien tidak bisa dikaji perubahan preload atau afterload, Risiko Penurunan curah jantung
Jam 16.00 WIB DO: kontraktilitas, irama jantung
- Hemodinamik: TD: 124/58 mmHg, MAP: 80, HR: 83
x/menit, RR: 14 x/menit, SPO2: 100%
- CVP: 7 mmH2O
- EKG: AF NVR
- Terdapat edema ekstremitas atas dan bawah
- SVR: 1605
- CRT < 2 detik
- Akral dingin
- Pasien tampak pucat
- Hasil TTE
LVEF 62,4%, LA dilatasi
- TAPSE 9
- Intake: 1218,7, urine output: 1400.9, BC: - 182.2
- Kalium (23/5/2023)= 3.0
Riwayat Intra Operasi:
- Pasien diberikan obat kardioplegi intra operasi
- Pasien dilakukan defibrilasi 10 joule 1 kali intra
operasi
3 23/5/2023 DS: Pasien tidak bisa dikaji, terpasang ETT Tindakan pembedahan dan efek agen Risiko perdarahan .
Jam 16.00 WIB DO: farmakologi
- Pasien post bedah MVR, TV repair
- TD: 124/58 mmHg, MAP: 80, HR: 83 x/menit, RR: 14
x/menit, SPO2: 100%
- CVP: 7 mmH2O
- Drain pleura cairan/ 24 jam 100 ml
- Drain substernal/ 24 jam 66.5 ml
- Terpasang CVC, terpasang side port, balutan sternum b
ersih, tidak rembes darah
- Terpasang SP heparin 250 iu/jam
- Hasil lab
(PTTK):
waktu tromboplastin : 35.9
APTT kontrol : 25.1
Hb: 10.7 mg/dL
Ht: 32.5 %
Trombosit: 206
- Perdarahan intra tindakan di IBS: 300 ml
- Tidak ada hematuria
4 23/5/2023 DS: Pasien tidak bisa dikaji Efek prosedur invasif. Risiko infeksi
Jam 16.00 WIB DO:
- Post operasi MVR, TV repair dengan lama operasi
320 menit
- Terdapat balutan pada sternum, balutan tampak bersih,
tidak ada rembesan darah pada balutan, tidak ada pus,
area sekitar tidak bengkak, tidak kemerahan, area luka
tidak teraba panas
- TD: 124/58 mmHg, MAP: 80, HR: 83 x/menit, RR: 14
x/menit, Suhu: 36.2, SPO2: 100%
- CVP: 7 mmH2O
- Hasil Leukosit tanggal 23/5/2023 = 26.500
- Pasien terpasang DC, NGT, CVC, AL, side port, drain
substernal, drain pigtail
- Pasien mendapatkan terapi antibiotik meropenem 1 gr/
8 jam (H.1)
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Ventilasi spontan berhubungan dengan kelelahan otot
pernapasan (D.0004).
2. Risiko penurunan curah jantung ditandai dengan perubahan afterl
oad, perubahan preload, kontraktilitas, irama jantung (D.0011).
3. Risiko perdarahan ditandai dengan tindakan pembedahan dan
efek agen farmakologi (D.0012).
4. Risiko infeksi ditandai dengan efek prosedur invasif (D.0142)
C. Intervensi Keperawatan

No Tanggal Diagnosa Keperawat Luaran (SLKI) Intervensi Keperawatan (SI


an (SDKI) KI)
1. 23/5/2023 Gangguan Ventilasi s Luaran utama: Intervensi utama:
pontan berhubungan Ventilasi spontan (L.0 1. Dukungan ventilasi (I.010
dengan kelelahan oto 1007) 02)
t pernapasan (D.000 Ventilasi spontan pasie Observasi:
4) n membaik setelah dila a. Identifikasi adanya kelela
kukan tindakan kepera han otot bantu nafas
watan selama 1 x 24 ja b. Monitor status respirasi d
m. an oksigenasi (frekuensi
Kriteria hasil: dan kedalaman nafas, pe
a. Volume tidal nggunaan otot bantu nafa
meningkat (5) s, bunyi nafas tambahan,
b. Dispneu menurun saturasi oksigen)
Terapeutik:
(5)
a. Pertahankan kepaten
c. PCO2 membaik (5) an jalan nafas
d. PO2 membaik (5) b. Berikan posisi semif
owler/ fowler
c. Berikan oksigenasi s
esuai kebutuhan
Edukasi:
a. Ajarkan melakukan t
eknik relaksasi nafas
dalam
b. Ajarkan teknik batu
k efektif
Kolaborasi:
a. Kolaborasi pemberia
n bronkodilator jika
perlu

2. Pemantauan respirasi (I.0


1014)
Observasi:
a. Monitor frekuensi, k
edalaman dan upaya
nafas
b. Monitor pola nafas
(bradipnea, takipnea,
hiperventilasi, kuss
maul, dll)
c. Monitor kemampuan
batuk efektif
d. Monitor adanya pro
duk sputum
e. Monitor adanya sum
batan jalan nafas
f. Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
g. Auskultasi bunyi naf
as
h. Monitor saturasi oks
igen
i. Monitor nilai AGD
j. Monitor hasil X-ray
thorax
Terapeutik:
a. Atur interval pemant
auan respirasi sesuai
kondisi pasien
Edukasi:
a. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantaua
n
b. Informasikan hasil p
emantauan jika perlu
2. 23/5/2023 Risiko penurunan cu Luaran utama : Perawatan jantung (I.02075)
rah jantung ditandai Curah jantung(L.0200 Observasi:
dengan perubahan af 8) a. Identifikasi tanda
terload, perubahan p Curah jantung gejala primer
reload, membaik setelah penurunan curah
kontraktilitas, irama dilakukan tindakan jantung meliputi
jantung (D.0011) keperawatan selama 1 x duspneu,
24 jam. kelelahan, edema,
Kriteria hasil : peningkatan CVP
a. Kekuatan nadi perif b. Identifikasi tanda
er (5) sekunder gejala
b. Stroke volume meni penurunan curah
ngkat (4) jantung meluputi
c. Dyspneu menurun distensi vena
(4) jugular, palpitasi,
d. Tekanan darah mem ronkhi basah,
baik (4) oliguri, pucat
e. CVP membaik (5) c. Monitor tekanan
darah
d. Monitor intake
output cairan
e. Monitor saturasi
oksigen
f. Monitor nilai
laborat meliputi
elektrolit, enzim
jantung
Terapeuetik:
a. Posisikan fowler
atau semifowler
b. Berikan oksigen
untuk
mempertahankan
saturasi oksigen
>94%
Edukasi:
Ajurkan beraktifitas fisik
secara bertahap.
Kolaborasi:
a. Rujuk ke program
rehabilitasi jantung
b. Kolaborasi
pemberian anti
aritmia bila perlu
3 23/5/2023 Risiko perdarahan Luaran Utama Pencegahan Perdarahan
ditandai dengan tind Tingkat perdarahan (I.02067)
akan pembedahan (L.02017) Observasi
dan efek agen Tingkat perdarahan a. Monitor tanda dan
farmakologi (D.0012) menurun setelah gejala perdarahan
dilakukan tindakan b. Monitor nilai
keperawatan selama hematokrit /
1x24 jam hemoglobin
Kriteria Hasil: c. Monitor tonda vital
a. Kelembapan kulit d. Monitor koagulasi
meningkat (5) Terapeutik:
b. Perdarahan pasca Pertahankan bed rest
operasi menurun Edukasi:
(5) Jelaskan tanda dan gejala
c.Hemoglobin perdarahan
membaik (5) Kolaborasi:
d. Hematokrit Kolaborasi pemberian
membaik (5) produk darah, jika perlu
e. Tanda vital
membaik (5)
4 23/5/2023 Risiko infeksi Luaran Utama Pencegahan Infeksi (I.14539)
ditandai dengan efek Tingkat Infeksi Observasi:
prosedur invasif (L.14137) a. Monitor tanda dan
da( D.0142 ) gejala infeksi lokal
Tingkat infeksi b. Identifikasi
menurun setelah karateristik drainase
dilakukan tindakan Terapeutik:
keperawatan selama a. Pertahankan teknik
1x24 jam aseptik pada pasien
Kriteria Hasil: beresiko tinggi
a. Kadar sel darah b. Bersihkan area insisi
putih membaik dengan pembersih
(3) yang tepat
b. Perdarahan c. Ganti balutan luka
menurun (4) sesuai jadwal
c. Suhu kulit Edukasi:
membaik (4) a. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
b. Ajarkan cara
merawat area insisi
Kolaborasi
Pemberian antibiotik

D. Implementasi Keperawatan

Tanggal/ No Dx Implementasi Respon


Jam
23/5/2023
16.00 D.0004 1. Mengidentifikasi frekuensi dan S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang
kedalaman nafas, penggunaan ETT
otot bantu nafas, suara O: RR: 18 x/menit, ronchi (-), wheezing
tambahan nafas (-), penggunaan otot bantu nafas (-)

16.10 2. Mempertahan kepatenan ETT S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang


ETT
O: ETT pasien paten, fiksasi kedalaman
22 cm

16.30
3. Memberikan FiO2 50% S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang
ETT
O: Saturasi oksigen pasien 100%

16.40 S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang


4. Memberikan posisi semifowler
ETT
O:Pasien tampak lebih nyaman, ekspansi
paru maksimal
17.56
S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang
5. Mengambil sample darah arteri ETT
untuk cek BGA O: pH: 7.5, PCO2: 34.1, HCO3: 26.5,
BE: 3.4, AaDO2: 103.6, PO2: 106.0
S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang
6. Melakukan monitor kesiapan ETT
18.00 penyapihan ventilator mekanik O: Mode ventilator P/SIMV: RR: 8, TV:
467, PEEP:5, PIP: 8, FiO2: 35%, PS:8

S: Pasien sudah ada respon, pasien


7. Melakukan persiapan ekstubasi menurut dengan anjuran
O: Mode Ventilator CPAP: RR:17,
19.30
TV:499, FiO2: 35%, PS: 5, PEEP: 5,
nafas spontan pasien adekuat,
produksi sputum (-), reflek batuk (+)

S: Pasien mengatakan tenggorokan tidak


nyaman untuk menelan
20.00 8. Mengobservasi pasien post O: RR: 14 x/menit, pasien menggunakan
ekstubasi O2 nasal kanul 4 lpm, TD: 120/60
mmHg, HR: 101 x/menit, RR; 22
x/menit, SPO2; 100%
23/5/2023
16.00 D.00011 1. Mengidentifikasi tanda dan S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang
gejala penurunan curah jantung ETT
O: TD: 108/53 mmHg, MAP: 70, RR: 14
x/menit, HR: 97 x/menit, CVP: 9,
SPO2: 100%
16.30
2. Memonitor intake output cairan S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang
ETT
O: intake: 1218,7, urine output: 1400.9,
BC: - 182.2
16.43

S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang


3. Memonitor hasil TTE pasca BJ ETT
O: SV: 57, CO: 4.8, EVC: 17/12, SVR:
17.00 1605

S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang


4. Memonitor adanya tanda-tanda ETT
adanya komplikasi pemasangan O: Tidak ada pneumothorax, selang drain
20.00 selang tidak tertekuk, tidak ada emboli udara

S: Pasien mengatakan badan lemes


5. Mengambil sampel darah untuk O: Na: 137, K: 3.0, Ca: 2.34, Mg: 0.70,
melakukan cek lab elektrolit Cl: 101

S: -
6. Memberikan koreksi KCL 25 O: Koreksi Kalium 25 meq dalam Nacl
meq dalam Nacl 0.9% 0.9%

S: Pasien mengatakan nyeri di area


tenggorokan
O: TD: 120/60 mmHg, HR: 101 x/menit,
7. Memonitor TTV dan EKG
RR; 22 x/menit, SPO2; 100%, EKG
monitor: AF NVR
23/5/2023
16.00 D.0012 1. Memonitor tanda dan gejala S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang
perdarahan ETT
O: Balutan pada sternum bersih, tidak
ada rembes darah, perdarahan drain
WSD: 59, perdarahan drain pericard:
18.00 44.5

S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang


2. Memonitor status oksigen
ETT
O: Saturasi oksigen 100%, TD: 120/60
mmHg, HR: 101 x/menit, RR; 22
19.00 x/menit, SPO2; 100%, CVP: 12
mmH2O

S: Pasien mengatakan dan menjelaskan


3. Menjelaskan tanda dan gejala yang perlu diwaspadai adalah Ketika
19.00 perdarahan ada banyak darah di area dada dan
drain
O: Pasien mengerti dan bisa menjelaskan

20.00 S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang


4. Memonitor nilai Hb, Ht ETT
O: Hb: 12.4, Ht: 38.4

S: Pasien mengatakan tenggorokan terasa


tidak nyaman
5. Memonitor hasil koagulasi
O: PPT: 24.4, APTTK: 35.9

23/5/2023
16.30 D.0142 1. Memonitor tanda gejala infeksi S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang
ETT
O: Rubor (-), kalor (-), tumor (-),
dolor(-), fungsio laesa (-), balutan
bersih, tidak rembes darah, tidak ada
17.00 pus

2. Menjelaskan tanda gejala


S: Pasien mengatakan mengerti tanda
infeksi
dan gejala infeksi, badan mulai
demam, luka jahitan masih basah, ada
nanah di area operasi
O:Pasien mengerti dan mampu
17.00 menjelaskan tanda dan gejala infeksi

3. Kolaborasi pemberian S: Pasien belum bisa dikaji, terpasang


antibiotik ETT
19.00 O: Pasien diberikan injeksi meropenem 1
gr/ 8 jam

4. Monitor tanda-tinda vital S:Pasien mengatakan tenggorokan masih


terasa tidak nyaman
20.00 O: TD: 120/60 mmHg, HR: 101 x/menit,
RR; 22 x/menit, SPO2; 100%, CVP:
12 mmH2O
5. Memonitor hasil lab leukosit S:Pasien mengatakan tenggorokan masih
terasa tidak nyaman
O: Leukosit: 26.500

24/5/2023 1. Mengidentifikasi frekwensi S: Pasien mengatakan badan lemes


08.00 D.0004 dan kedalaman nafas, O: RR: 18 x/menit, ronchi (-), wheezing
penggunaan otot bantu nafas, (-), penggunaan otot bantu nafas (-)
suara tambahan nafas

10.00 2. Memonitor hasil BGA post S ;-


extubasi O : BGA post extube : PH 7.46, PCO2
35.9, HCO3 26, BE 2.5, AaDO2
112.7, PO2 102, SaO2 98.1

3. Memonitor tanda vital S: -


12.00
O: TD: 121/63 mmHg, MAP: 84, RR: 21
x/menit, HR: 77 x/menit, CVP: 11,
SPO2: 98%,
24/5/2023
08.00 D.00011 1. Mengambil darah untuk cek lab S: -
elektrolit post koreksi kalium O: Na: 139, K: 3.8, Ca: 2.35, Mg: 0.86,
Cl: 0.9

09.00 2. Memonitor hasil TTE pasca BJ S: Pasien mengatakan badan lemes


O: SV: 57, CO: 4.7, EVC: 13/9, SVR:
1294

09.00 3. Memonitor adanya tanda-tanda S: Pasien mengatakan badan lemes


adanya komplikasi pemasangan O: Tidak ada pneumothorax, selang drain
selang tidak tertekuk, tidak ada emboli udara

4. Mengidentifikasi tanda dan S: Pasien mengatakan badan lemes


12.00
gejala penurunan curah jantung O: TD: 121/63 mmHg, MAP: 84, RR: 21
dan mengukur tanda vital x/menit, HR: 77 x/menit, CVP: 11,
pasien SPO2: 98%, EKG monitor: AF NVR

5. Memonitor intake output cairan S: Pasien mengatakan badan lemes


12.30 O: intake: 746.6, jumlah out put: 769.8,
BC: - 23.2

24/5/2023
08.00 D.0012 1. Menjelaskan tanda dan gejala S: Pasien mengatakan dan menjelaskan
perdarahan yang perlu diwaspadai adalah Ketika ada
banyak darah di area dada dan drain
O: Pasien mengerti dan bisa menjelaskan

10.00 2. Memonitor nilai Hb, Ht S: -


O: Hb: 12.3, Ht: 37.3, Trombosit: 223

10.00 3. Memonitor hasil koagulasi S: Pasien mengatakan tenggorokan terasa


tidak nyaman
O: PPT: 24.4, APTTK: 35.9
S: Pasien mengatakan badan lemes
12.00 4. Memonitor status oksigen O: TD: 121/63 mmHg, MAP: 84, RR: 21
x/menit, HR: 77 x/menit, CVP: 11,
SPO2: 98%

S:
O: Balutan pada sternum bersih, tidak
13.00 5. Memonitor tanda dan gejala
ada rembes darah, perdarahan drain
perdarahan
WSD: 59, perdarahan drain pericard:
44.5

24/5/2023
09.00 D.0142 1. Memonitor tanda gejala infeksi S: Pasien mengatakan luka post operasi
tidak nyeri
O: Rubor (-), kalor (-), tumor (-), dolor
(-), fungsio laesa (-), balutan bersih,
tidak rembes darah, tidak ada pus
09.10
S: Pasien mengatakan luka post operasi
2. Menjelaskan tanda gejala
tidak nyeri
infeksi
O: Pasien mengerti dan mampu
menjelaskan tanda dan gejala infeksi

S: Pasien mengatakan luka post operasi


12.00 3. Monitor tanda-tinda vital tidak nyeri
O: TD: 121/63 mmHg, MAP: 84, RR: 21
x/menit, HR: 77 x/menit, CVP: 11,
SPO2: 98%,

S: Pasien mengatakan luka post operasi


12.30 4. Memonitor hasil lab leukosit tidak nyeri
O: Leukosit: 40.000

S: Pasien mengatakan saat obat masuk


13.30 5. Memberikan injeksi antibiotic tidak terasa nyeri
meropenem 2 gr IV bolus O: Pasien diberikan injeksi meropenem 2
gr IV bolus

25/5/2023
10.00 D.0012 1. Menjelaskan tanda dan gejala S: -
perdarahan O: Pasien mengerti dan bisa menjelaskan

12.00 2. Memonitor status oksigen S: Pasien mengatakan tidak sesak nafas


O: TD: 139/79 mmHg, HR: 84 x/menit,
RR; 16 x/menit, SPO2; 100%, MAP: 98
CVP: 9 mmH2O

13.00 3. Memonitor tanda dan gejala S: Pasien mengatakan badan lemes


perdarahan O: Balutan pada sternum bersih, tidak
ada rembes darah, perdarahan drain
WSD: 20, perdarahan drain pericard: 8

S: -
13.30 4. Memonitor nilai Hb, Ht
O: Hb: 12.3, Ht: 37.3

13.30 5. Memonitor hasil koagulasi S: -


O: Waktu tromboplstin: 39.6, APTTK:
31.4

25/5/2023
10.00 D.0142 1. Memonitor tanda gejala infeksi S: Pasien mengatakan tidak ada nyeri di
ljuka operasi
O: Rubor (-), kalor (-), tumor (-), dolor
(-), fungsio laesa (-), balutan bersih,
tidak rembes darah, tidak ada pus
11.00
S: Pasien mengatakan tanda gejala
2. Menjelaskan tanda gejala
infeksi antara lain nyeri, bengkak,
infeksi
kemerahan, ada nanah di area luka
operasi, luka operasi juga basah
O: Pasien mengerti dan mampu
menjelaskan tanda dan gejala infeksi

S: -
12.00 3. Monitor tanda-tinda vital O: TD: 139/79 mmHg, HR: 84 x/menit,
RR; 16 x/menit, SPO2; 100%, MAP: 98
CVP: 9 mmH2O

S: Pasien mengatakan saat obat masuk


4. Kolaborasi pemberian antibiotic tidak terasa nyeri
meropenem 2 gr O: Pasien diberikan injeksi meropenem 2
gr melalui intra vena

S: -
O: Leukosit: 40.000, injeksi meropenem
5. memonitor hasil lab leukosit
naik 2 gr/ 8 jam
E. EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal/Jam Evaluasi
24/5/2023
13.00 S: Pasien mengatakan tenggorokan terasa tidak nyaman, tidak sesak
O:
- Pasien extubasi tanggal 23/5/2023 jam 19.30
- Pasien menggunakan O2 nasal kanul 4 lpm
- TD: 121/63 mmHg, MAP: 84, RR: 21 x/menit, HR: 77 x/menit, CVP: 11, SPO2:
98%,
- TV: 499
- BGA post extube : PH 7.46, PCO2 35.9, HCO3 26, BE 2.5, AaDO2 112.7, PO2
102, SaO2 98.1
A: Gangguan ventilasi spontan b/d kelelahan otot pernafasan tercapai dengan kriteria
hasil:
1. Volume tidal meningkat (5)
2. Dispneu menurun (5)
3. PCO2 membaik (5)
4. PO2 membaik (5)
P: Pertahankan intervensi
1. Pertahankan posisi semifowler
2. Pertahankan oksigenasi

24/5/2023
13.00 WIB S: Pasien mengatakan badan masih lemes
O:
- Pasien menggunakan O2 nasal kanul 4 lpm
- TD: 121/63 mmHg, HR: 77 x/menit, RR; 21 x/menit, SPO2; 98%
- CVP: 11 mmH2O
- MAP: 84
- Urine output: 769.8
- BC: -23.3
- Na: 139, K: 3.8, Cl: 105, Ca: 2.35, Mg: 0.9
A: Risiko penurunan curah jantung ditandai dengan perubahan afterload, perubahan
preload, kontraktilitas, irama jantung tercapai dengan kriteria hasil:
- Kekuatan nadi perifer (5)
- Stroke volume meningkat (4)
- Dyspneu menurun (4)
- Tekanan darah membaik (4)
- CVP membaik (5)
P: Hentikan intervensi

25/5/2023
13.00 S: pasien mengatakan tidak sesak nafas, badan lemes
O:
- TD: 139/79 mmHg, HR: 84 x/menit, RR; 16 x/menit, SPO2; 100%
- CVP: 9 mmH2O
- MAP: 98
- Hb: 12.3, Ht: 37.3
- waktu tromboplstin: 39.6, APTTK: 31.4
- Balutan pada sternum bersih, tidak ada rembes darah, perdarahan drain WSD: 20,
perdarahan drain pericard: 8
- Terpasang SP heparin 500 iu/jam
A: Risiko perdarahan ditandai dengan tindakan pembedahan belum tercapai dengan
kriteria hasil:
- Tingkat perdarahan menurun (4)
- Perdarahan pasca operasi menurun (4)
- Hb membaik (4)
- Ht membaik (4)
- Tanda-tanda vital membaik (4)
- Kelembapan kulit meningkat (4)
- Tanda vital membaik (5)
P: Pertahankan intervensi
1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
2. Monitor status oksigen
3. Lanjutkan monitor koagulasi selama pemberian heparin
25/5/2023 S : Pasien mengatakan badan masih lemes
13.00 O:
- TD: 139/79 mmHg, HR: 84 x/menit, RR; 16 x/menit, SPO2; 100%,
- MAP: 98
- Balutan pada sternum bersih, tidak ada rembes darah, tidak ada pus
- Rubor (-), kalor (-), tumor (-), dolor (-), fungsio laesa (-)
- Leukosit: 40.000
- Pasien diberikan injeksi meropenem 2 gr/ 8 jam
A: Risiko infeksi belum tercapai dengan kriteria hasil:
- Kadar leukosit membaik (2)
- Perdarahan menurun (5)
- Tanda-tanda vital membaik (5)
P: Lanjutkan intervensi:
1. Memonitor dan menjelaskan tanda gejala infeksi
2. Kolaborasi pemberian antibiotic
3. Monitor tanda-tanda vital
4. Memonitor hasil lab leukosit

Anda mungkin juga menyukai