W DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN PERTUKARAN GAS
DIRUANG ICU RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Umur : 71 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
BB : 60 Kg
NoN. Rekam Medis : xxx3426
Diagnosa Medik : Oedema Pulmo
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas dirasa semakin berat
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke ruang Icu dengan keluhan sesak nafas, kesadaran
Compos Mentis , GCS 15. Keadaan umum lemas , pupil 3 mm/ 3 mm,
TTV : TD : 160/110 mmHg, HR : 122 x/menit, RR: 22x/menit, Suhu :
36ºC , SaO2 : 94%, dengan terapi oksigen NRM 10Lt/menit, hasil
laboratorium : leukosit 13.95, Urea 139 mg/dL, Kreatinin 7.8 mg/dL,
Hb 7,5. Terapi yang diberikan NaCl 20cc/jam, Ceftriaxone 2x1gr,
Ranitidin 2x50mg, furosemid 120mg dalam 50cc NaCl (2cc/jam)
dengan syringe pump, Deksametasone 2amp dalam nebulizer.
Pemeriksaan fisik dada didapatkan hasil palpasi vocal fremitus teraba
lemah, perkusi hipersonor, dan auskultasi terdengan ronchi.
c. Riwayat penyakit dahulu
1. Riwayat saat di IGD
pasien mengalami keluhan sesak nafas yang dirasa semakin berat.
Kesadaran composmentis dengan keadaan umum lemas, pupil
isokhor, TTV; TD 180/110 mmHg, HR 132x/m, RR 38x/m, suhu
357 C, GDS 212 mg/dL. Hasil EKG didapatkan sinus takikardi,
anteroseptal infraction.
2. Riwayat pengobatan
Pasien mendapatkan terapi RL 500 cc dengan 12 tpm, ranitidine
50mg, furosemid 40 mg. Telah dilakukan tindakan pemasangan DC
no 16 (anuria)
3. Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan rutin melakukan haemodialisa yang sudah
berjalan selama 1 tahun dengan frekuensi 1x dalam seminggu dan
Pasien memiliki riwayat sakit astma
4. Lain-lain
5. Hasil EKG didapatkan sinus takikardi, anteroseptal infraction
d. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga memiliki penyakit ginjal
3. Pengkajian kritis B6
a. B1 ( Breathing )
Terlihat sesak nafas , RR : 22x/menit, vocal fremitus teraba lemah,
perkusi hipersonor, Auskultasi terdengar ronkhi, penggunaan alat
bantu nafas oksigen NRM 10 Lt/menit
b. B2 ( Blood )
TD : 160/110 mmHg, HR : 122x/menit , SaO2 : 94% , hasil EKG :
takikardi
c. B3 ( Brain )
Kesadaran Composmentis , GCS 15 E4M6V5, reflek pupil positif,
ukuran 3 mm/ 3 mm, pupil isokor.
d. B4 ( Bladder )
Terpasang kateter DC no 16, urine berwarna kuning keruh , sedikit ,
terdapat distensi urine
e. B5 ( Bowel )
Bising usus 6x/menit , tidak terpasang NGT ,
f. B6 ( Bone )
Kekuatan otot 4/4 , turgor kulit elastis , akral hangat , suhu : 36ºC
lemah
g. Pemeriksaan Fisik Head to Toe
a) Kepala : Mesochepal, tidak ada jejas, tidak ada
benjolan, rambut sedikit kotor
b) Mata : simetris, pupil 3mm/3mm, sclera anikterik,
konjungtiva ananemis
c) Hidung : terpasang NRM 10 L/m
d) Telinga : simetris, terdapat sedikit serumen
e) Mulut : tidak terdapat stomatitis, gigi bersih, tidak terdapat
pembesaran tonsil
f) Leher : reflek menelan baik, tidak terdapat pembengkakan
kelenjar tyroid
g) Dada
1) Jantung
I :ictus cordis tidak terlihat
P :ictus cordis teraba di ICS ke 5
P :tidak terdapat kardiomegali
A : BJ I/II murni regular
2) Paru - paru
I : tidak ada jejas, terdapat retraksi dinding dada
P : vokal fremitus teraba lemah
P : hipersonor
A : ronchi
h) Abdomen
I : datar, tidak ada jejas
A : Bising usus
P : Timpani
P : Tidak terdapat benjolan, tidak terdapat pembesaran
hepar
i) Ektremitas
1) Atas : tidak ada edema, terpasang infus NaCl 20cc/jam
2) Bawah : tidak ada edema pada kedua kaki
j) Genetalia : bersih, terpasang DC No.16 (anuria)
h. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium (abnormal)
Tanggal : 25 Oktober 2018
2. Rabu, 31 DS : pasien mengatakan sesak nafas Perubahan kontraktilitas Penurunan curah jantung
Oktober 2018 DO :
- Sinus takikardi
- Terdapat anteroceptal
infraction
- TD : 160/110 mmHg
- HR : 128x/menit
Terdapat bunyi nafas tambahan
( ronchi)
3. Rabu, 31 DS : pasien mengatakan lemas Ketidakseimbangan antara Intoleran aktivitas
Oktober 2018 DO : Keadaan umum lemas dan sesak suplai dan kebutuhan
nafas, kenaikan pada HR dan TD oksigen
setelah melakukan aktivitas
TD: 160/110
RR: 22x/menit
HR: 122x/menit
Terdapat sinus takikardi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane alveolar-kapiler
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Rabu, Ketidakefektifan Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di MANAJEMEN JALAN NAFAS
31-10- pertukaran gas harapkan masalah Ketidakefektifan pertukaran gas dapat (3140)
2018 teratasi sesuai KH sebagai berikut: MANDIRI
Status Pernafasan: Pertukaran Gas a. Posisikan pasien untuk
INDIKATOR SKALA memaksimalkan ventilasi
ketika 1 2 4 5 berlebihan