Anda di halaman 1dari 14

ANALISA DATA

No. Data Masalah Keperawatan


1. DS: -
DO:
 Pasien masih dalam pengaruh
sedasi
 Terpasang ETT no 7.5
 Terpasang ventilator modeVC- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SIMV, Fio2 60%, VT:380mL,
MVo 8.96 L/m, PEEP 5.0, Flow
20
 Sputum di oral berwarna putih,
kental dengan produksi sedang
 Hasil X-ray thoraks
- Multiple lesi noduler sesuai
untuk tumor metastasis ke
paru
- Pneumonia dextra
2. DS:
 Pasien mengatakan merasa
nyeri pada bagian bekas
operasinya
 P: Prosedur operasi radikal
Nyeri Akut
sistektomi
Q: Tertusuk-tusuk
R: Luka post op radikal
sistektomi
S: 3 NRS
T: Hilang timbul

DO: -
3. DS: -
DO:
 Turgor kulit menurun
 Terdapat edema pada kaki
sebelah kiri
Perfusi Perifer Tidak Efektif
 CRT >3 detik
 HGB: 8.1 g/dL
 Akral teraba dingin
 Ekstremitas bawah terlihat
pucat
4. Faktor risiko:
 Bekas luka post op radikal
sistektomi terbalut perban
 Pasien terpasang kateter 2 line
Risiko Infeksi
 (Hasil lab 17/01/2022)
WBC: 19.94 10^3/uL
RBC: 2.87 g/dL
HGB: 8.1%
HCT: 23.9%
LYMPH: 5.2%
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

No Diagnosis Keperawatan Tanggal Tanggal Diatasi


Ditemukan
1. Bersihan Jalan Napas tidak Efektif berhubungan 17/01/2022 19/01/2022
dengan Adanya Jalan Napas Buatan (ETT)
2. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Cedera 18/01/2022
Fisiologis
3. Perfusi Perifer tidak Efektif berhubungan dengan 17/01/2022
Anemia
4. Risiko Infeksi 17/01/2022
RENCANA KEPERAWATAN
No. Masalah Keperawatan Standar Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)
1. Bersihan Jalan Napas tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Jalan Napas buatan
b.d adanya jalan napas buatan 2x24 jam diharapkan pasien mampu  Monitor posisi selang ETT, perhatikan
(ETT) yang ditandai dengan: menunjukkan: apakah ETT terlipat (kinking)
 Monitor tekanan balon ETT setiap 4-8 jam
DS: - Respon ventilasi mekanik & Bersihan jalan  Monitor produksi sputum dan bunyi napas
DO: efektif tambahan
 Terpasang ETT no 7.5  Sekresi jalan napas menurun  Atur posisi pasien semi fowler
 Terpasang ventilator modeVC-  Tidak ada masalah bernapas dengan  Lakukan pengisapan lendir di oral dan
SIMV, Fio2 60%, VT:380mL, ventilator ETT selama <15 detik
MVo 8.96 L/m, PEEP 5.0, Flow 2  Produksi sputum menurun  Lakukan hiperoksigenasi sebelum suction
 Sputum di oral berwarna putih,  Ganti fiksasi ETT/24 jam
kental dengan produksi sedang  Ubah posisi ETT secara bergantian (kiri
 Hasil X-ray thoraks dan kanan) setiap 24 jam
- Multiple lesi noduler sesuai untuk
tumor metastasis ke paru
Pemantauan Respirasi
- Pneumonia dextra
 Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan
upaya napas
 Monitor pola napas
 Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
 Aukskutasi bunyi napas
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor hasil x-ray toraks
1. Nyeri Akut b.d agen cedera fisik Setelah dilakukan intervensi keperawatan 2x Manajemen nyeri:
Yang ditandai dengan: selama 24 jam diharapkan pasien mampu  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
menunjukkan: frekuensi, kualitas, internsitas nyeri
DS:
 Pasien mengatakan merasa nyeri Tingkat nyeri:  Indentifikasi skala nyeri
pada bagian bekas operasinya  Keluhan nyeri berkurang <3 NRS  Berikan teknik nonfarmaklogis untuk
DO:
 P: Prosedur operasi radikal Kontrol nyeri: mengurangi nyeri (napas dalam)
sistektomi  Pasien mampu menggunakan teknik  Fasilitasi istirahat dan tidur
Q: Tertusuk-tusuk nonfarmakologi dalam mengontrol nyeri  Jelaskan strategi meredakan nyeri
R: Luka post op radikal sistektomi  Pasien mampu mengenali penyebab nyeri
S: 3 NRS  Kolaborasi pemberian analgetik fentanyl
T: Hilang timbul 3ml/jam via syringe pump, Metamizole
1gr/8jam/iv
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d Setelah dilakukan intervensi keperawatan 2x Perawatan sirkulasi:
anemia selama 24 jam diharapkan pasien mampu  Periksa sirkulasi perifer (edema, pengisian
Yang ditandai dengan: menunjukkan: kapiler, warna, dan suhu)
 Identifikasi faktor risiko gangguan
DS: - Perfusi perifer: sirkulasi
DO:  Turgor kulit membaik  Hindari pemasangan infus atau
 Turgor kulit menurun  Edema berkurang pengambilan darah di area keterbatasam
 Terdapat edema pada kaki sebelah  CRT <3 detik perfusi
kiri  Akral dingin membaik  Lakukan hidrasi
 CRT >3 detik  Tidak adanya pucat pada ekstremitas bawah  Anjurkan melakukan perawatan kulit yang
 HGB: 8.1 g/dL  HGB berada pada rentang nilai normal tepat (mis, melembabkan kulit pada kaki)
 Akral teraba dingin (13.0-16.0 g/dL)
 Ekstremitas bawah terlihat pucat
3. Risiko infeksi Setelah dilakukan intervensi keperawatan 2x Pencegahan infeksi:
Yang ditandai dengan: selama 24 jam diharapkan pasien mampu  Monitor tanda dan gejala infeksi
menunjukkan:  Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Faktor risiko: dengan dan lingkungan pasien
 Bekas luka post op radikal Tingkat infeksi:  Pertahankan teknik aseptik pada pasien
sistektomi terbalut perban  Tidak adanya demam beresiko tinggi
 Pasien terpasang kateter 2 line  Tidak adanya kemerahan  Jelaskan tanda dan gejela infeksi
 (Hasil lab 17/01/2022)  Tidak adanya drainase purulent  Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
WBC: 19.94 10^3/uL  WBC pada rentang nilai normal (4.00-11.0  Anjurkan meningkatkan asupan cairan
RBC: 2.87 g/dL 10^3/uL)  Kolaborasi pemberian antibiotik
HGB: 8.1%  RBC pada rentang nilai normal (4.50-5.50 Ceftriaxone 1gr/12jam/iv, Metronidazole
HCT: 23.9% 10^6/uL) 500mg/24jam/iv, Levofloxacin
LYMPH: 5.2%  HGB berada pada rentang nilai normal 750mg/24jam/iv
(13.0-16.0 g/dL)
 HCT berada pada rentang nilai normal
(40.0-50.0%)
 LYMPH berada pada rentang nilai normal
(20.0-40.0%)
Catatan Perkembangan
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
.
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Selasa, 18 Desember 2022 S: -
Dinas pagi (pukul 08.00)
O:
 Monitor posisi selang ETT, perhatikan  Terpasang ETT no 7.5
apakah ETT terlipat (kinking)  Terpasang ventilator modeVC-SIMV,
Hasil: Posisi selang ETT berada pada Fio2 60%, VT:380mL, MVo 8.96 L/m,
posisinya, tidak terlipat PEEP 5.0, Flow 2
 Monitor tekanan balon ETT setiap 4-8 jam  Sputum di oral berwarna putih, kental
Hasil: Balon ETT mengembang dengan produksi sedang
 Monitor produksi sputum dan bunyi napas  Telah dilakukan penyapihan ventilator
tambahan pada pukul 10.00
Hasil: Terdapat sedikit sputum berwarna
putih, tidak ada bunyi napas tambahan A: Bersihan jalan napas belum teratasi
 Atur posisi pasien semi fowler
Hasil: Pasien berada pada posisi semi fowler P: Lanjutkan intervensi
 Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan  Monitor frekuensi, irama, kedalaman,
upaya napas dan upaya napas
Hasil: RR: 20x/menit  Monitor pola napas
 Monitor pola napas  Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Hasil: Tidak ada pola napas yang abnormal  Aukskutasi bunyi napas
 Palpasi kesimetrisan ekspansi paru  Monitor saturasi oksigen
Hasil: Ekspansi paru simetris  Monitor hasil x-ray toraks
 Aukskutasi bunyi napas
Hasil: Bunyi napas bronkovesikuler
 Monitor saturasi oksigen
Hasil: SPO2: 99%
Monitor hasil x-ray toraks
Hasil:
a. Multiple lesi noduler sesuai untuk tumor
metastasis ke paru
b. Pneumonia dextra

Pukul (08.30)

 Lakukan pengisapan lendir di oral dan ETT


selama <15 detik
Hasil: Dilakukan suctioning di ETT

Pukul (10.00)

 Dilakukan ekstubasi penyapihan ventilator


2. Nyeri Akut Selasa, 18 Desember 2022 S:
Dinas pagi (Pukul 10.00)  Pasien mengatakan merasa nyeri pada
area bekas operasinya
 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, internsitas nyeri O:
Hasil:  P: Prosedur operasi radikal sistektomi
Q: Tertusuk-tusuk
 Mengidentifikasi skala nyeri
R: Luka post op radikal sistektomi
Hasil: 3 NRS S: 3 NRS
 Memberikan teknik nonfarmaklogis untuk  T: Hilang timbul
mengurangi nyeri (napas dalam)  Terpasang fentanyl 3ml/jam via syringe
Hasil: Pasien dapat melakukan teknik napas pump
dalam
 Memfasilitasi istirahat dan tidur A: Nyeri akut belum teratasi
Hasil: Pasien mampu beristirahat dan tidur P: Lanjutkan intervensi
 Menjelaskan strategi meredakan nyeri  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Hasil: Pasien paham tentang strategi frekuensi, kualitas, internsitas nyeri
meredakan nyeri  Indentifikasi skala nyeri
 Kolaborasi pemberian analgetik  Berikan teknik nonfarmaklogis untuk
Hasil: Terpasang fentanyl 3ml/jam via mengurangi nyeri (napas dalam)
syringe pump  Fasilitasi istirahat dan tidur
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Kolaborasi pemberian analgetik
fentanyl 3ml/jam via syringe pump,
Metamizole 1gr/8jam/iv
3. Perfusi perifer tidak efektif Selasa, 18 Desember 2022 S:
Dinas pagi (Pukul 10.00)  Pasien mengatakan tidak merasa
parestesia
 Periksa sirkulasi perifer (edema, pengisian
kapiler, warna, dan suhu) O:
Hasil: Terdapat edema pada ekstremitas  Turgor kulit menurun
bawah kaki kiri, CRT>3detik, warna kulit  Terdapat edema pada kaki sebelah kiri
pucat pada ekstremitas bawah, suhu 36,5 °C  CRT >3 detik
 Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi  HGB: 8.1 g/dL
Hasil: Pasien mengalami anemia
 Akral teraba dingin
 Hindari pemasangan infus atau pengambilan
 Ekstremitas bawah terlihat pucat
darah di area keterbatasam perfusi
Hasil: Tidak dilakukan pemasangan infus di
A: Perfusi perifer tidak efektif belum
area keterbatasan perfusi
teratasi
 Lakukan hidrasi
Hasil: Menjelaskan kepada pasien untuk
P: Lanjutkan intervensi
melakukan hidrasi dengan memenuhi
kebutuhan cairan yang cukup seperti  Periksa sirkulasi perifer (edema,
meminum air putih yang cukup pengisian kapiler, warna, dan suhu)
 Anjurkan melakukan perawatan kulit yang  Identifikasi faktor risiko gangguan
tepat (mis, melembabkan kulit pada kaki) sirkulasi
 Lakukan hidrasi
 Anjurkan melakukan perawatan kulit
yang tepat (mis, melembabkan kulit
pada kaki)
4. Risiko Infeksi Selasa, 18 Desember 2022 S:
Dinas pagi (Pukul 08.00)  Pasien dan keluarga pasien mengatakan
tidak terdapat tanda dan gejala infeksi
 Memonitor tanda dan gejala infeksi
Hasil: Tidak terjadi tanda dan gejala infeksi O:
 Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak  Bekas luka post op radikal sistektomi
dengan dan lingkungan pasien terbalut perban
Hasil: Melakukan cuci tangan sebelum dan  (Hasil lab 17/01/2022)
sesudah kontak dengan dan lingkungan WBC: 19.94 10^3/uL
pasien RBC: 2.87 g/dL
 Menjelaskan tanda dan gejela infeksi HGB: 8.1%
Hasil: Pasien dan keluarga paham dengan HCT: 23.9%
tanda dan gejala infeksi LYMPH: 5.2%
 Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
Hasil: Pasien meningkatkan asupan cairan A: Infeksi tidak terjadi
dengan minum air putih
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor tanda dan gejala infeksi
 Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan dan lingkungan pasien
 Pertahankan teknik aseptik pada pasien
beresiko tinggi
 Jelaskan tanda dan gejela infeksi
 Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
 Anjurkan meningkatkan asupan cairan
 Kolaborasi pemberian antibiotik
Ceftriaxone 1gr/12jam/iv,
Metronidazole 500mg/24jam/iv,
Levofloxacin 750mg/24jam/iv
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
.
1. Bersihan Jalan Napas tidak Efektif Rabu, 19 Desember 2022 S:
Dinas pagi (Pukul 08.00)  Pasien mengatakan dapat mengeluarkan
lendirnya saat batuk
 Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan  Pasien mengatakan hanya terdapat
upaya napas sedikit lender pada tenggorokannya
Hasil: RR: 20x/menit  Pasien mengatakan tidak ada sesak
 Monitor pola napas
Hasil: Tidak ada pola napas yang abnormal O:
 Palpasi kesimetrisan ekspansi paru  Pasien sudah tidak terpasang ventilator
Hasil: Ekspansi paru simetris  SPO2: 100%
 Aukskutasi bunyi napas  RR: 20x/menit
Hasil: Bunyi napas bronkovesikuler  Hasil X-ray thoraks
 Monitor saturasi oksigen - Multiple lesi noduler sesuai untuk
Hasil: SPO2: 100% tumor metastasis ke paru
Monitor hasil x-ray toraks - Pneumonia dextra
Hasil:
c. Multiple lesi noduler sesuai untuk tumor A: Bersihan jalan napas teratasi
metastasis ke paru
d. Pneumonia dextra
2. Nyeri Akut Rabu, 19 Desember 2022 S:
Dinas pagi (Pukul 10.00)  Pasien mengatakan merasa nyeri pada
area bekas operasinya
 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, internsitas nyeri O:
Hasil:  P: Prosedur operasi radikal sistektomi
Q: Tertusuk-tusuk
 Mengidentifikasi skala nyeri
R: Luka post op radikal sistektomi
Hasil: 2 NRS S: 2 NRS
 Memberikan teknik nonfarmaklogis untuk  T: Hilang timbul
mengurangi nyeri (napas dalam)  Terpasang fentanyl 3ml/jam via syringe
Hasil: Pasien dapat melakukan teknik napas pump
dalam
A: Nyeri akut belum teratasi
 Memfasilitasi istirahat dan tidur
Hasil: Pasien mampu beristirahat dan tidur P: Lanjutkan intervensi
 Menjelaskan strategi meredakan nyeri  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Hasil: Pasien paham tentang strategi frekuensi, kualitas, internsitas nyeri
meredakan nyeri  Indentifikasi skala nyeri
 Kolaborasi pemberian analgetik  Berikan teknik nonfarmaklogis untuk
Hasil: Terpasang fentanyl 3ml/jam via mengurangi nyeri (napas dalam)
syringe pump  Fasilitasi istirahat dan tidur
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Kolaborasi pemberian analgetik
fentanyl 3ml/jam via syringe pump,
Metamizole 1gr/8jam/iv
3. Perfusi perifer tidak efektif Rabu, 19 Desember 2022 S: -
Dinas pagi (Pukul 08.00)
O:
 Periksa sirkulasi perifer (edema, pengisian  Turgor kulit menurun
kapiler, warna, dan suhu)  Terdapat edema pada kaki sebelah kiri
Hasil: Terdapat edema pada ekstremitas  CRT >3 detik
bawah kaki kiri, CRT>3detik, warna kulit  HGB: 8.1 g/dL
pucat pada ekstremitas bawah, suhu 36,5 °C
 Akral teraba dingin
 Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
 Ekstremitas bawah terlihat pucat
Hasil: Pasien mengalami anemia
 Hindari pemasangan infus atau pengambilan
A: Perfusi perifer tidak efektif belum
darah di area keterbatasam perfusi
teratasi
Hasil: Tidak dilakukan pemasangan infus di
area keterbatasan perfusi
P: Lanjutkan intervensi
 Lakukan hidrasi
 Periksa sirkulasi perifer (edema,
Hasil: Menjelaskan kepada pasien untuk pengisian kapiler, warna, dan suhu)
melakukan hidrasi dengan memenuhi  Identifikasi faktor risiko gangguan
kebutuhan cairan yang cukup seperti sirkulasi
meminum air putih yang cukup  Lakukan hidrasi
 Anjurkan melakukan perawatan kulit yang  Anjurkan melakukan perawatan kulit
tepat (mis, melembabkan kulit pada kaki) yang tepat (mis, melembabkan kulit
pada kaki)
4. Risiko Infeksi Rabu, 19 Desember 2022 S:
Dinas pagi (Pukul 08.00)  Pasien dan keluarga pasien mengatakan
tidak terdapat tanda dan gejala infeksi
 Memonitor tanda dan gejala infeksi
Hasil: Tidak terjadi tanda dan gejala infeksi O:
 Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak  Bekas luka post op radikal sistektomi
dengan dan lingkungan pasien terbalut perban
Hasil: Melakukan cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan dan lingkungan  (Hasil lab 17/01/2022)
pasien WBC: 19.94 10^3/uL
 Menjelaskan tanda dan gejela infeksi RBC: 2.87 g/dL
Hasil: Pasien dan keluarga paham dengan HGB: 8.1%
tanda dan gejala infeksi HCT: 23.9%
 Menganjurkan meningkatkan asupan cairan  LYMPH: 5.2%
Hasil: Pasien meningkatkan asupan cairan  Tampak pasien sedang diberikan
dengan minum air putih minum air putih
 Pada pukul (15.00) pasien diberikan
Pukul (15.00) injeksi levofloxacin 750mg/24jam/iv
 Pada pukul (19.00) pasien diberikan
 Kolaborasi pemberian antibiotik antibiotik Ceftriaxone 1gr/12jam/iv
Hasil: Diberikan antibiotik Levofloxacin
750mg/24jam/iv A: Infeksi tidak terjadi

P: Lanjutkan intervensi
 Monitor tanda dan gejala infeksi
Pukul (19.00)  Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan dan lingkungan pasien
 Kolaborasi pemberian antibiotik  Pertahankan teknik aseptik pada pasien
Hasil: Diberikan antibiotik Ceftriaxone beresiko tinggi
1gr/12jam/iv  Jelaskan tanda dan gejela infeksi
 Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
 Anjurkan meningkatkan asupan cairan
 Kolaborasi pemberian antibiotik
Ceftriaxone 1gr/12jam/iv,
Metronidazole 500mg/24jam/iv,
Levofloxacin 750mg/24jam/iv

Anda mungkin juga menyukai