A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Ny. R
Umur : 74 tahun
Agama : Kristen
Alamat : Karang kidul Semarang tengah
Pekerjaan :
No reg : C782228
Diagnosa medis : Post Craniptomy Dekompresi atas indikasi SNH
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. M
Umur :
Alamat :
Hubungan :
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pemurunan kesadaran
b. Riwayat Penyakit Sekarang
± 3 jam sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami penurunan kesadaran
ditemukan tergeletak di tempat tidur, tidak merespon saat dibangunkan, kontak
mata minimal dan anggota gerak sebelah kanan kurang aktif
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat penyakit stroke dan DM tipe 2
3. Pengkajian Primer
a. Airway
terpasang endotracheal tube dan ventilator, terdapat sekret.
b. Breathing
Pasien terpasang ventilator dengan jenis CPAP, frekuensi nafas 16 x/menit, tidal
volume 117, FiO2 34%, PEEP 5, sens/ P support 3/10, pola nafas tidak teratur.
c. Circulation
TD: 125/72 mmHg. MAP: 84 mmHg. HR: 89 x/mnt. SPO2: 96%. Capillary
refill > 3 detik, cianosis, konjungtiva anemis.
d. Disabillity
Tingkat kesadaran sopor, pupil isokor, reflek +/+, GCS E: 1, M : 3, V: terpasang
ET. Kekuatan otot tangan kanan 1, tangan kiri 1, kaki kanan kiri 1, terjadi
kelemhan disemua ekstremitas
e. Eksposure
4. Pengkajian skunder
a. Pemeriksaan fisik
1) Penampilan/ keadaan umum : tampak lemah
2) Tingkat kesadaran : sopor
3) Tanda-tanda vital : TD: 125/72 mmHg. MAP: 84 mmHg. HR: 89 x/mnt.
SPO2: 96%., S: 37,2 0C, RR: 16 x/menit
4) Pengukuran antropometri : BB 50 kg, TB : 160 cm.
5) Kepala : Bentuk mesochepal, terapat bekas luka post operasi.
Rambut : warna hitam beruban, pendek, distribusi merata, kondisi
bersih.
Mata : ukuran pupil isokor, reaksi terhadap cahaya kanan (+) kiri (+),
konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada sekret, tidak
memakai alat bantu.
Hidung : Tidak ada septum deviasi, tidak terjadi epistaksis, tidak ada
polip/ luka, terpasang NGT.
Telinga : tidak ada pembengkakan, kondisi bersih dan tidak kotor, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.
Mulut : Terdapat sekret. membrane mukosa lembab, warna merah
muda, kondisi gigi dan gusi bersih, keadaan bibir kering.
6) Leher dan tenggorok : Terpasang trakeostomy, tidak tampak peningkatan
vena jugularis, ada obstruksi sekret.
7) Dada dan thorak : Bentuk dada simetris, tidak tampak retraksi dada, tidak
ada luka
Paru-paru
Inspeksi : Simetris, otot bantu napas retraksi interkosta
Auskultasi : ronkhi
Palpasi : tidak teraba massa, ekspansi dada simetris, taktil
fremitus kanan dan kiri
Perkusi : sonor
Jantung
Inspeksi : ictus kordis tidak tampak
Auskultasi : terdengar lup-dup
Palpasi : ictus cordis teraba 2 cm LMCS
Perkusi : pekak
8) Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada luka, datar
Auskultasi : Bising usus 10 x/menit
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa.
9) Genital : Terpasang kateter, tidak ada luka kondisi bersih, tak tampak
tanda-tanda infeksi.
10) Ekstremitas
Atas : integritas kulit utuh, turgor kulit kering, tekan kembali > 2 detik,
terpasang infuse di tangan kanan, tidak ada tanda infeksi didaerah infus
Bawah : integritas kulit utuh, tidak ada luka, koordinasi gerak
abnormal,
Kekuatan otot
1 1
1 1
11) Kulit : warnaputih pucat, Kondisi kering , turgor kulit tidak elastis,
5. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI
NORMAL
KIMIA KLINIK
BGA kimia
Measured 37 C
PH 7.457 - 7.37-7.45
PCO2 37.9 mmHg
PO2 113.7 mmHg 83-108 H
Calculated temp 37.5 C
F102 35.0 %
pH(T) 7.449 - 7.37-7.45
PCO2(T) 40.7 mmHg 35-45
Po2(T) 116.8 mmHg 83-108 H
HCO3 26.4 mmol/L 22-29
TCO2 29.6 mmol/L 23-27 H
BEecf 4.3 mmol/L
BE(B) 4.8 mmol/L (-2)-(+3)
SO2c 85.3 % 94%-98% H
A-aDO2 0.8 mmHg
Albumin 2.6 g/dL 3.4-5.0 L
6. Terapi
B. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBEM
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan Penurunan tekanan
inspirasu/ekspirasi
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Penurunan kekuatan otot
D. PERENCANAAN
No. Tujuan Intervensi Paraf
Dx
1. Setelah dilakukan tindakan 1. berikan oksigen yang S
keperawatan selama 3x 24jam cukup
masalah Ketidakefektifan pola nafas 2. monitot respirasi dan
dapat teratasi dengan kriteria hasi: status O2
Respirasi dalam rentang normal 3. posisikan pasien untuk
Tidak menggunakan otot bantu memaksimalkan ventilasi
nafas 4. pertahankan jalan nafas
Tiak ada suara nafas tambahan yang paten
5. kolaborasi dalam
pemberian terapi medik
2. Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan senyaman S
keperawatan selama 3x 24jam mungkin
masalah hambatan mobilitas fisik 2. Pertahankan sepray tetap
dapat teratasi dengan kriteria hasi: kering
Kebutuhan dasar pasien 3. Berikan latihan gerak pasif
terpenuhi atau aktif
Adanya peningkatan 4. Pertahnkan kebersihan
kemampuan fungsi atau pasien
kompensasi 5. Fasilitasi pemenuhan
kebutuhan sehari-hari
6. Ubah posisi setiap 2 jam
E. IMPLEMENTASI
Hari/tgl/ No. Implementasi Respon Paraf
jam Dx
Selasa, 1 Memonitor respirasi dan S: S
19/11/19 statatus O2/ Ttv setiap 1 jam O: terpasang ventilator
07.00
07.00 1,2 Memposisikan semi fowler S:
O: pasien tampak lemah
Oleh :
Sandi Candra Pratama
G3A018084