Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

K DENGAN DIAGNOSA MEDIS


SPACE OCCUPYING LESION POST CRANIOTOMI DI RUANG ICU
RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Oleh :
Dita Rosita
G3A018085

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. K DENGAN DIAGNOSA MEDIS
SPACE OCCUPYING LESION POST CRANIOTOMI DI RUANG ICU
RSUP DR. KARIADI SEMARANG

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. K
Usia : 59 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal masuk : 16 November 2019
Tanggal pengkajian : 20 November 2019
Diagnosa medis : Space occupying lesion post craniotomi

B. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway
Terpasang ETT, terdapat sumbatan oleh lendir dan sputum, bunyi
nafas gurgling, suara nafas ronchi di area zona respirasi ( bronkiolus
respuratori-alveolus yang berfungsi untuk pertukaran gas/difusi), tidak ada
respon batuk dari pasien
2. Breathing
Terpasang ventilator mode P-SIMV 18/6, tidal volume 288, FiO2
40%, Peep 14 dan sens/ P. Support 2/10.
3. Circulation
Frekuensi nadi 83 x/menit dan regular, SpO2 : 95%, TD : 130/73
mmHg, MAP : 89 mmHg, akral teraba hangat, CRT<3 detik, ekstremitas
teraba hangat, CRT < 3 detik dan akral teraba hangat.
4. Disability
GCS: E 4 M 4 V ETT, Kesadaran somnolen, pupil kanan 2/ kiri 2
(isokor) dan Reaksi cahaya ₊/₊.
5. Eksposure
Suhu 37,6 ͦ c, terdapat infus dua jalur, terpasag NGT, terpasang
dower chatether (DC), tampak oedem daerah tangan kiri dan kanan,
tampak luka post craniotomy di bagian dextra 5 cm bersih.
C. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : dispneu
b. Riwayat penyakit sekarang : keadaan umum pasien sangat lemah,
kesadaran somnolen, klien post operasi craniotomy hari ke 9 pindahan
dari HCU tanggal 16/11/2019 jam 15.00 WIB observasi dispneu.
c. Riwayat penyakit dahulu : dari catatan rekam medis pasien pasien
terdiagnosa SOL reggio CPA dextra post craniotomy H+9, BRPN,
hipertiroid dan gagal nafas
d. Riwayat penyakit keluarga : dari hasil catatan rekam medis pasien
tidak ada riwayat penyakit keluarga pada pasien.

2. Riwayat Alergi
a. Alergi makanan : Dari catatan rekam medis pasien tidak terdapat alergi
makanan pada pasien.
b. Alergi Obat : Dari catatan rekam medis pasien tidak terdapat alergi
makanan pada pasien.

3. Pemeriksaan Fisik Head To Toe


a. Keadaan umum : Keadaan umum pasien sangat lemah
b. Tingkat kesadaran : Tingkat kesadaran somnolen, GCS: E 4 M
4 V ETT
c. Tanda – tanda Vital :
- Suhu : 37,6°C
- Tekanan darah : 130/73 mmHg
- Nadi : 83 x/menit
d. Antropometri : BB: 55 kg TB : 157 cm
e. Kepala: mesochepal, ada luka post craniotomy H+9 5 Cm, luka
tampak bersih tidak ada push
- Rambut: warna rambut hitam dan terdapat uban sedikit,
bergelombang dan tampak kotor
- Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor,
diameter kurang lebih 2 mm, reflek cahaya mata kanan dan kiri
positif
- Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada polip.
- Telinga : Tidak ada serumen
- Mulut : Mukosa bibir kering, gigi lengkap dan tercium bau mulut
- Leher : Tak ada pembesaran kelenjar limpha, tidak ada
peningkatan JVP.
f. Dada dan Thorax
1) Paru – paru
Inspeksi : Bentuk simetris, gerakan dada simetris kanan =
kiri, tampak penggunaan otot pernafasan tambahan otot
diafragma
Palpasi : Ekspansi dada simetris
Perkusi : Sonor
Auskltasi : Suara ronkhi pada paru
2) Jantung
Inspeksi : Dada tampak simetris
Palpasi : Tampak ictus cordis
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Bj S1-S2 murni, gallops (-), murmur (-)
g. Abdomen
Inpeksi : Datar dan simetris
Auskultasi: Bising usus (+), 13 x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
h. Genetalia: keadaan bersih, terpasang DC, terpasang pempers
i. Ekstrimitas:
Atas: akral teraba hangat , sianosis (-), terpasang infus dan sedikit
kaku
Bawah: akral teraba hangat , sianosis (-) dan sedikit kaku.
4. Terapi
Oral:
Amlodiphine 10 mg/ 24 jam
Vit C 300 mg/ 8 jam
PTU 100 mg/ 8 jam
Vit B1B0B12 1 tube/ 8 jam
N asetil sistein 200 mg/ 8 jam
Caco3 100 mg/ 8 jam
Zink 20 mg/ 12 jam
Micardi 160 mg/ 24 jam
Proponadol 40 mg / 8 jam
Intra Vena:
- Inj. Asam tranex 500 mg/24 jam
- Inj. Metoclopramide 1 mg/ 8 jam
- Inj. Paracetamol 1 gr/ jam
- Inj. Morfin syringe pump 0,5 ml/ jam
- Inj meropenen 1 g/ 8 jam
- Inj. Amikasin 1 gr/ 24 jam
- Inj. Omeprazole 40 mg / 12 jam
Infus:
NacL 0,9 % 83 ml/ jam

5. Pemeriksaan Penunjang
Radiologi
- Foto thorax: Endotracheal tube terpasang dengan ujung distal setinggi
corpus vertebra Th. 3.4, cor tak membesar dan pulmo tak tampak
infiltrate maupun nodul.
- Sidik tyroid: struma diffusa
Laboratorium:
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI
NORMAL
KIMIA KLINIK
BGA kimia
Measured 37 C
PH 7.457 - 7.37-7.45 H
PCO2 36.2 mmHg
PO2 6.0 mmHg 83-108 L
Calculated temp 36.4 C
F102 70.0 %
pH(T) 7.466 - 7.37-7.45 H
PCO2(T) 35.3 mmHg 35-45
Po2(T) 53.7 mmHg 83-108 L
HCO3 25.8 mmol/L 22-29
TCO2 26.9 mmol/L 23-27
BEecf 1.7 mmol/L
BE(B) 2.6 mmol/L (-2)-(+3)
SO2c 90.3 % 94%-98% L
A-aDO2 409.2 mmHg

D. ANALISA DATA
No. Tanggal / Jam Data Fokus Etiologi Diagnosa
Keperawatan
1. 20 November S: - Syndrome Ketidakefektifan
2019 O : Terpasang hipoventilasi pola nafas
Jam 21.00 WIB ventilator mode P-
SIMV 18/6, tidal
volume 288, FiO2
40%, Peep 14 dan
sens/ P. Support 2/10.
Terpasang ETT,
terdapat sumbatan di
jalan nafas klien
berupa lendir dan
sputum, tidak ada
respon batuk,
terdengar suara
gargling.
2. 20 November S:- Ventilasi perfusi Gangguan
2019 O : Pola nafas RR: pertukaran gas
Jam 21.00 WIB 18/6= 24 x/mnt
Hasil laboratorium
BGA: pH: 7.457 (H),
PO2: 6.0 mmHg (L),
pH(T) 7.466 mmHg
(H), Po2(T) 53.7
mmHg (L). Hasil
BGA: Alkalosis
metabolic tidak
terkompensasi
3. 20 November S: - Nyeri Hambatan
2019 O: Sedikit kaku pada mobilitas di tempat
Jam 21.00 WIB ektremitas bawah dan tidur
atas, Terpasang ET,
luka post craniostomy
H+9 , terpasang NGT,
terpasang DC.

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan syndrome hipoventilasi
ditandai dengan Terpasang ventilator mode P-SIMV 18/6, tidal volume
288, FiO2 40%, Peep 14 dan sens/ P. Support 2/10.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi perfusi ditandai
dengan Pola nafas RR: 18/6= 24 x/mnt. Hasil laboratorium BGA: pH:
7.457 (H), PO2: 6.0 mmHg (L), pH(T) 7.466 mmHg (H), Po2(T) 53.7
mmHg (L).
3. Hambatan mobilitas di tempat tidur berhubungan dnegan nyeri ditandai
dengan sedikit kaku, terpasang ET, luka post craniostomy H+9 ,
terpasang NGT, terpasang DC.
F. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Dx Keperawatan (Tujuan Hasil) Intervensi
1. Ketidakefektif Setelah dilakukan NIC
an pola nafas tindakan keperawatan Airway Suction
berhubungan selama 3 x 24 jam 1. Monitor status oksigen pasien
dengan diharapkan 2. Pastikan kebutuhan oral tracheal
syndrome ketidakefektifan pola suctioning.
hipoventilasi nafas dapat teratasi 3. Auskultasi suara nafas sebelum
dengan kriteria hasil : dan sesudah suctioning.
NOC: respiratory 4. Kaji frekuensi nafas dan catat
status : ventilation, karakteristik bunyi nafas
respiratory status Airway management
:arway patency. 1. Posisikan klien untuk
a. RR normal memaksimalkan ventilasi
b. Irama nafas 2. Keluarkan sekret dengan suction
3. Hentikan suction dan berikan
normal
oksigen apabila klien
c. Tidak sesak saat menunjukkan bradikardi,
istirahat peningkatan saturasi dll.

2. Gangguan Setelah dilakukan Airway management


pertukaran gas tindakan keperawatan 1. Posisikan pasien untuk
berhubungan selama 3 x 24 jam memaksimalkan ventilasi
dengan diharapkan kepatenan 2. Auskultasi suara nafas, catat
ventilasi dalam ekspirasi dan adanya suara tambahan
perfusi inspirasi dengan 3. Tentukan kebutuhan suction
kriteria hasil : dengan mengauskultasi napas
NOC : respiratory utama
status : gas 4. Monitor respirasi dan status O2
exchange, 5. Kolaborasi dengan tim medis lain
respiratory status : dalam pemberian terapi
ventilation
a. Pernapasan
membaik
b. TTV dalam
rentang normal
3. Hambatan Setelah dilakukan Exercise Theraphy: Ambulation
mobilitas tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian mobilitas
ditempat tidur selama 3 x 24 jam pasien secara terus menerus
2. Kaji tingkat kesadaran
berhubungan diharapkan mobilitas
dnegan nyeri ditempat tidur dapat 3. Kaji kekuatan otot dan mobilitas
teratasi dengan sendi
kriteria hasil : 4. Lakukan pengkajian mobilitas
pasien pasif untuk memperbaiki
NOC: Jonit
kekuatan dan daya tahan otot
movement: active 5. Latih teknik membalik dan
Exercise Theraphy: memperbaiki kesejajaran tubuh
Ambulation 6. Gunakan ahli terapi okupasi untuk
a. Mencapai meningkatkan mobilisasi
mobilitas ditenpat 7. Berikan penguatan posistif selama
tidur dengan aktivitas
pengaturan posisi 8. Lakukan tindakan pengendalian
tubuh dan gerakan nyeri sebelum memulai latihan
terkordinasi atau terapi fisik
b. Mendemonstrasika
n mobilitas

G. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal / Dx Waktu Tindakan Respon Paraf
Jam Keperawatan
Rabu, 20 1. 21.00 1. Memonitor vital sign S: - Dita
November dan status respirasi O: TD: 109/71
2019 setiap 1 jam sekali mmHg, MAP: 83
Jam 21.00 mmHg, Nadi: 102
WIB x/mnt, suhu 38,4°C,
SPO2: 96%. Ekg:
NSR, ventilator
PSIMV, RR: 12/12
x/mnt, GCS: E:4,
M:6, V: ETT
1. 22.00 2. Memberikan diit S: - Dita
melalui NGT O: Diit NGT 180 ml
1,2 22.00 3. Kolaborasi pemberian S: - Dita
obat oral dan injeksi O: Proponadol 40 mg,
caco3 500 mg, n aseti
200 mg, vit B1 B6
B12 1 Tab, PTU 100
mg, Vit C 300 mg.
injeksi meto 10 mg,
pct 1 gr, meropenen
40 mg Dita
2. 23.00 4. Mengambil darah vena S: -
untuk pemeriksaan O: Dilakukan
BGA pengambila BGA tgl
20 November 2019
Dita
1. 00.10 5. Melakukan tindakan S: -
suction O: Bunyi paru
gargling, tampak
lendir pada mulut dan
selang ET berkurang Dita
1. 00.15 6. Mengatur posisi pasien S: -
semi fowler O: Posisi semi fowler
sesak berkurang Dita
3. 00.18 7. Melakukan ROM S: -
ektremitas atas dan O: ROM ektremitas
bawah atas dan bawah
1. 03.10 8. Melakukan tindakan tampak kaku Dita
suction S: -
O: Tampak lendir Dita
1. 04.30 9. Memberikan diit pada mulut berkurang
melalui NGT S: - Dita
1. 04.30 10. Kolaborasi pemberian O: Diit NGT 180 ml
obat oral S: -
O: Proponadol 40 mg,
caco3 500 mg, zink
20 mg, N asetil 200
mg, vit B1 B6 B12 1
Tab, PTU 100 mg, Vit
C 300 mg. injeksi
meto 10 mg, pct 1
Dita
gr,omeprazole 40 mg,
1,2 06.50 11. Menghitung balance meropenen 40 mg
cairan S: -
O: Intake (3727)-
output (1968)=
+1759/ 24 jam
Diuresis urin/ 24 jam:
1160/55/24: 0,9 cc/
jam
Jum’at, 22 1. 07.30 1. Memonitor keadaan S: - Dita
November umum , vital sign dan O: TD: 130/73
2019 status respirasi setiap 1 mmHg, MAP: 89
Jam 07.00 jam sekali mmHg, Nadi: 83
WIB x/mnt, suhu 37,6°C,
SPO2: 95%. Ekg:
NSR, ventilator
PSIMV, RR: 18/6
x/mnt, GCS: E:4,
M:6, V: ETT
1. 07.50 2. Melakukan tindakan S: - Dita
suction O: Bunyi paru
gargling, tampak
lendir pada mulut dan
selang ET berkurang
1. 07.55 3. Mengatur posisi semi S: - Dita
fowler O: Sesak berkurang
1,2 08.00 4. Memberikan diit S: - Dita
melalui NGT O: Diit NGT 180 ml
1. 11.50 5. Melakukan tindakan S: - Dita
suction O: Bunyi paru
gargling, tampak
lendir pada mulut dan
selang ET berkurang
Dita
1,2 12.00 6. Memberikan diit S: -
melalui NGT O: Diit NGT 180 ml
1,2. 12.10 7. Kolaborasi pemberian S: - Dita
obat oral dan injeksi O: Micardi 150 mg,
Proponadol 40 mg,
caco3 500 mg, n aseti
200 mg, vit B1 B6
B12 1 Tab, PTU 100
mg, Vit C 300 mg.
injeksi meto 10 mg,
pct 1 gr, meropenen
40 mg
3. 12.15 8. Melakukan ROM S: - Dita
ekstremitas atas dan O: ROM ektremitas
bawah atas dan bawah tidak
1,2, 13.50 9. Menghitung balance kaku
Dita
3 cairan S: -
O: Intake (894,5)-
output (540)= +354,5/
7 jam
Diuresis urin/7 jam:
300/55/24: 0,7 cc/ jam
Sabtu, 23 1. 07.00 1. Memonitor keadaan S: - Dita
November umum , vital sign dan O: TD: 142/89
2019 status respirasi mmHg, MAP: 104
Jam 07.00 setiap 1 jam sekali mmHg, Nadi: 83
WIB x/mnt, suhu 37,6°C,
SPO2: 97%. Ekg:
NSR, ventilator
PSIMV, RR: 18/6
x/mnt, GCS: E:4,
M:6, V: ETT
1. 07.20 2. Melakukan tindakan S: - Dita
suction O: Bunyi paru
gargling, tampak
lendir pada mulut dan
selang ET berkurang
1. 07.21 3. Mengatur posisi semi S: - Dita
fowler O: Sesak berkurang
1. 07.23 4. Memberikan diit S: - Dita
melalui NGT O: Diit NGT 180 ml
1. 08.00 5. Mengobservasi S: - Dita
tindakan pemasangan O: Telah dilakukan
tracheostomy oleh pemasangan
dokter bedah Tracheostomi 23
November 2019 jam
08.00
1. 11.00 6. Melakukan tindakan S: - Dita
suction O: Bunyi paru
gargling, tampak
lendir pada mulut dan
selang ET berkurang
1. 11.40 7. Memberikan diit S: - Dita
melalui NGT O: Diit NGT 180 ml
1. 12.00 8. Kolaborasi pemberian S: - Dita
obat oral dan injeksi O: Micardi 150 mg,
Proponadol 40 mg,
caco3 500 mg, n aseti
200 mg, vit B1 B6
B12 1 Tab, PTU 100
mg, Vit C 300 mg.
injeksi meto 10 mg,
pct 1 gr, meropenen
40 mg
3. 12.05 9. Melakukan ROM S: - Dita
ektremitas atas dan O: ROM ektremitas
bawah atas dan bawah
1,2, 13.50 10. Menghitung balance S: - Dita
3 cairan O: Intake (934,5)-
output (919)= +15,5 /
7 jam
Diuresis urin/ 24 jam:
600/55/24: 0,4 cc/ jam
C. EVALUASI KEPERAWATAN
No. Tanggal / Jam Catatan Paraf
Keperawatan
1. Rabu, 20 S: - Dita
November O: TD: 104/72 mmHg, MAP: 75 mmHg, Nadi:
2019 jam 07.00 87 x/mnt, suhu 37,4°C, SPO2: 98%. Ekg: NSR,
WIB ventilator PSIMV, RR: 9/12 x/mnt, GCS: E:4,
M:6, V: ETT. Intake (3727)-output (1968)=
+1759/ 24 jam. Diuresis urin/ 24 jam:
1160/55/24: 0,9 cc/ jam
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor status oksigen pasien
- Pastikan kebutuhan oral tracheal
suctioning.
- Auskultasi suara nafas sebelum dan
sesudah suctioning
- Kaji frekuensi nafas dan catat
karakteristik bunyi nafas
- Posisikan klien untuk memaksimalkan
ventilasi
- Keluarkan sekret dengan suction
S: - Dita
O: Pola nafas RR: 9/12= 21 x/mnt Hasil
laboratorium BGA: pH: 7.457 (H), PO2: 6.0
mmHg (L), pH(T) 7.466 mmHg (H), Po2(T)
53.7 mmHg (L) TD: 104/72 mmHg, MAP: 75
mmHg, Nadi: 87 x/mnt, suhu 37,4°C, SPO2:
98%. Hasil BGA: Alkalosis metabolic tidak
terkompensasi
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
- Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
- Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi napas utama
- Monitor respirasi dan status O2
- Monitor hasil BGA
S: - Dita
O: Pasien tampak di restrain karena gelisah,
tampak kaku pada ektermitas atas dan bawah
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Lakukan pengkajian mobilitas pasien
secara terus menerus
- Kaji tingkat kesadaran
- Kaji kekuatan otot dan mobilitas sendi
- Lakukan pengkajian mobilitas pasien
pasif untuk memperbaiki kekuatan dan
daya tahan otot
- Latih teknik membalik dan memperbaiki
kesejajaran tubuh
2. Jum’at, 22 S: - Dita
November O: TD: 153/99 mmHg, MAP: 115 mmHg, Nadi:
2019 jam 14.00 84 x/mnt, suhu 37,7°C, SPO2: 98%. Ekg: NSR,
WIB ventilator PSIMV, RR: 14/6 x/mnt, GCS: E:4,
M:6, V: ETT. Intake (2881)-output (2653)=
+228/ 24 jam. Diuresis urin/ 24 jam:
1500/55/24: 1,1 cc/ jam
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor status oksigen pasien
- Pastikan kebutuhan oral tracheal
suctioning.
- Auskultasi suara nafas sebelum dan
sesudah suctioning
- Kaji frekuensi nafas dan catat
karakteristik bunyi nafas
- Posisikan klien untuk memaksimalkan
ventilasi
- Keluarkan sekret dengan suction
S: - Dita
O: Pola nafas RR: 9/12= 21 x/mnt Hasil
laboratorium BGA: pH: 7.457 (H), PO2: 6.0
mmHg (L), pH(T) 7.466 mmHg (H), Po2(T)
53.7 mmHg (L) TD: 104/72 mmHg, MAP: 75
mmHg, Nadi: 87 x/mnt, suhu 37,4°C, SPO2:
98%. Hasil BGA: Alkalosis metabolic tidak
terkompensasi
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
- Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
- Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi napas utama
- Monitor respirasi dan status O2
- Monitor hasil BGA
S: - Dita
O: Pasien tampak di restrain karena gelisah,
tampak kaku pada bagian ekstremitas bawah
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Lakukan pengkajian mobilitas pasien
secara terus menerus
- Kaji tingkat kesadaran
- Kaji kekuatan otot dan mobilitas sendi
- Lakukan pengkajian mobilitas pasien
pasif untuk memperbaiki kekuatan dan
daya tahan otot
- Latih teknik membalik dan memperbaiki
kesejajaran tubuh
3. Sabtu, 23 S: - Dita
November O: TD: 143/83 mmHg, MAP: 98 mmHg, Nadi:
2019 jam 14.00 85 x/mnt, suhu 37,3°C, SPO2: 100%. Ekg: NSR,
WIB ventilator PSIMV, RR: 13/10 x/mnt, GCS: E:4,
M:6, V: ETT. Intake (2954)-output (3082)= -
128/ 24 jam. Diuresis urin/ 24 jam: 2950/55/24:
2,2 cc/ jam . terpasang tracheostomy
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor status oksigen pasien
- Pastikan kebutuhan oral tracheal
suctioning
- Auskultasi suara nafas sebelum dan
sesudah suctioning
- Kaji frekuensi nafas dan catat
karakteristik bunyi nafas
- Posisikan klien untuk memaksimalkan
ventilasi
- Keluarkan sekret dengan suction
O: Pola nafas RR: 9/12= 21 x/mnt Hasil Dita
laboratorium BGA: pH: 7.457 (H), PO2: 6.0
mmHg (L), pH(T) 7.466 mmHg (H), Po2(T)
53.7 mmHg (L) TD: 104/72 mmHg, MAP: 75
mmHg, Nadi: 87 x/mnt, suhu 37,4°C, SPO2:
98%. Hasil BGA: Alkalosis metabolic tidak
terkompensasi
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
- Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi napas utama
- Monitor respirasi dan status O2
- Monitor hasil BGA
S: - Dita
O: Pasien tampak di restrain, gelisah, tampak
kaku di ektremitas bawah dan atas berkurang
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Lakukan pengkajian mobilitas pasien
secara terus menerus
- Kaji tingkat kesadaran
- Kaji kekuatan otot dan mobilitas sendi
- Lakukan pengkajian mobilitas pasien
pasif untuk memperbaiki kekuatan dan
daya tahan otot
- Latih teknik membalik dan memperbaiki
kesejajaran tubuh

Anda mungkin juga menyukai