Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN POST

CRANIOTOMY PADA ANAK

Di susun oleh :

Fajar Al Afif

(G3A020138)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2020
PROGRAM STUDI PROFESI NERS No. Dokumen Ners/SK.AN/006
Berlaku Sejak 10 November 2020
SKENARIO KASUS Revisi -
STASE KEPERAWATAN ANAK Halaman 8 halaman

ASUHAN KEPERAWATAN “POST CRANIOTOMI FRAKTUR DEPRES OF


FRONTAL”

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Nama : An. F (9 thn)
b. Tempat/tanggal lahir : KUDUS, 21/08/2011
c. Jenis kelamin : Laki-Laki
d. Nama orangtua : Tn. N/Ny.L, 36thn/33thn
e. Alamat : Pudak payung situk
f. Pekerjaan : Buruh
g. Agama : Islam
h. Kewarganegaraan : Indonesia
Pemberi informasi : Ayah dan Ibu
Hubungan dengan anak : Orangtua

Keterangan Genogram :
: Pria sehat
: Wanita sehat
: Pria sakit
: tinggal serumah
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri kepala dan perut sedikit.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
2 hari sebelum masuk rumah sakit sekitar pukul 09.30 WIB klien jatuh dari sepeda
saat itu kepala klien terbentur, klien mengeluh pusing, pendarahan dikepala bagian
jidad sebelah kiri robek, kemudian keluarga klien membawa klien kepuskesmas
terdekat setelah diperiksa dan dibersihkan dokter menyarankan klien harus dirujuk ke
RS terdekat yaitu RS Banyumanik, hasil pemeriksaan tengkarak kepala klien retak
sehingga harus dirujuk ke RSDK karena pemeriksaannya lengkap, pada pukul 12.30
WIB klien di CTSCAN dengan hasil Fraktur Depres of Frontal, kemudian tadi
malam pada pukul 18.30 WIB klien di Operasi. Saat ini klien Post Craniotomi, klien
mengeluh nyeri kepala dan perut dengan skala nyeri 4, HR : 92 x/m, RR : 24x/m,
Suhu : 36.8 C, ibu klien juga mengatakan klien belum BAB semenjak kejadian.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Penyakit yang pernah diderita : flu, batuk dan demam
b. Pengalaman dirawat di rumah sakit : Belum pernah
c. Riwayat operasi/pembedahan : tidak ada
d. Riwayat kehamilang/persalinan yang berhubungan dengan kondisi saat ini : tidak
ada
e. Riwayat alergi : tidak ada
f. Riwayat imunisasi
Imunisasi hepatitis B (1-3), Polio (1-4), BCG, DPT (1-3), Campak, Hib (1-3) :
lengakap
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga ibu klien mengatan Ibu ayah klien menderita DM tipe 1.
6. Pengukurang Antropometri
a. Berat badan : 25 kg
b. Tingg/panjang : 120 cm
c. Lingkar kepala : 52 cm
d. Lingkar dada : 87 cm
e. Lingkar lengan atas : 16 cm
f. Ketebalan lipat kulit triseps : 3 cm
Interpretasi status gizi :
 WAZ : -2,67
 HAZ : -1,7
 WHZ : -2,39
 Kesimpulan : status gizi anak baik
7. Vital Sign
Diukur pada tanggal 16 Desember 2019
a. Suhu : 36,8 oC
b. Frekuensi jantung : 92 x/m
c. Frekuensi pernafasan : 24 x/m
d. Tekanan darah : mmHg
8. Riwayat Perkembangan
Anak berkembang sesuai dengan tumbuh kembang normal.
9. Identitas Kebutuhan Dasar dan Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Kepala simetris, warna rambut hitam, tekstur rambut halus, rambut rontok,
bentuk wajah simetris, terdapat luka robek di frontal atas bagain kiri.
b. Kebutuhan Oksigenasi
Hidung :
 Nasal paten pada kanan dan kiri
 Tidak ada rabas
 Bentuk simetris
 Penciuman bagus.
Dada :
 Bentuk simetris
 Tidak ada retraksi interkostal
 Suara perkusi dinding dada sonor
 Fremitur vokal simetris
 Perkembangan payudara simetris,
Paru-paru :
 Pola napas reguler
 Tidak ada suara nafas tambahan
c. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Mulut :
 Membran mukosa lembab
 Gusi pink
 Jumlah gigi 20
 Warna gigi putih kekuning-kuningan
 Warna lidah merah
 Gerakan lidah tremor
 Tonsil tidak ada tanda pambesaran
 Tes pengecapan baik.
Abdomen :
 Bentuk simetris
 Terdapat nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas
 Umbilikus bersih
 Bising usus (16 x/m)
 Pembesaran hepar dan limpa tidak ada
 Perkusi dinding perut terdapat bunyi timpani
 Palpasi terdapat nyeri tekan.
Pola Nutrisi dan Cairan :
 Jam makan 3-5 kali sehari,
 Porsi makan dihabiskan,
 Jenis makanan yang diberikan dari RS
 Makanan selingan susu ultra milk
 Makanan kesukaan : klien mengatakan makan apa yang diberikan ibu dan
RS
 Makanan yang tidak disukai : tidak ada
 Jumlah air yang diminum 400-600 ml/hari
d. Kebutuhan Eliminasi
Pola BAB :
 Frekuensi 1 kali sehari
 Warna coklat gelap
 Keluhan saat ini ibu klien mengatakan semenjak kejadian klien belum
BAB,
Pola BAK :
 Frekuensi 5-6 kali sehari,
 Warna putih kekuningan,
 Volume 300-600 ml/hari,
 Keluhan BAK tidak ada,
e. Kebutuhan aktivitas dan istirahat
Pola Aktivitas :
 Klien dikontrol agar tidak melakukan aktivitas berlebih sehingga semua
aktivitasnya diatas tempat tidur
 Skala aktivitas 4
 Temperamen tenang, kalau nyeri dirasakan klien rewel
 Saat didekati klien pemalu.
Pola Tidur :
 Tidur malam 8-10 jam
 Tidur siang 1-2 jam
 Tidak ada kebiasaan untuk tidur
 Enuresis tidak
 Gangguan tidur tidak.
f. Kebutuhan interaksi sosial
 Komunikasi dengan orangtua, teman, keluarga dan orang lain baik.
 Bicara jelas, artikulasi jelas dan tidak ada gangguan suara
 Bahasa mudah dimengerti dan dipahami.
g. Kebutuhan higiene personal
 Frekuensi mandi 2 x sehari (sibin)
 Ditempat tidur
 Mandi dibantu orang tua
 Sikat gigi 2 x sehari
 Berpakaian bisa sendiri tapi kadang dibantu ibu, berhias dan keramas juga
dibantu ibu
 Warna kuku pink, bersih dan pendek
 Genitalia tidak ada bersih.
h. Organ sensori
Mata :
 Simetris
 Warna sklera coklat
 Warna iris coklat,
 Konjungtiva merah,
 Ukuran pupil simetris,
 Reaksi pupil +/+
 Refleks kornea +/+
 Refleks berkedip +/+
 Gerakan bola mata +/+
 Lapang pandang 180o
 Penglihatan warna normal,
 Jarak pandang normal.
Telinga :
 Sejajar,
 Bersih,
 Tidak ada rabas telinga,
 Tes pendengaran +/+
Kulit :
 Warna normal,
 Tekstur kasar,
 kering,
 Turgor segera kembali,
 Integritas kulit terdapat luka bekas stang sepeda dibagian abdomen
epigastrium,
 Edema tidak,
 Capillary refill kurang dari 3 detik,
 Nadi perifer kuat.
Pada pengkajian Nyeri :
Kriteria Skoring FLACC Skor Hasil
Observasi
0 1 2 Observasi
Sering mengerutkan
Tidak ada ekspresi Kadang kala dahi secara terus-
Face yang khusus atau meringis atau menerus, 1
tersenyum mengerutkan dahi mengatupkan rahan
dan dagu
Posisi normal atau Tidak tenang, Menendang atau
Legs 1
rileks gelisah, tegang menarik diri
Berbaring tenang,
Mengeliat-geliat,
posisi normal, Melengkung, kaku,
Activity bolak-balik 0
bergerak dengan atau terus menyentak
berpindah, tegang,
mudah
Merintih atau Menangis terus
Tidak menangis merengek, menerus, berteriak
Cry 1
(terjaga atu tidur) kadangkala atau terisak-isak,
mengeluh sering mengeluh
Ditenangkan
dengan sentuhan Sulit untuk dihibur
Consolabity Senang, rileks sesekali, pelukan atau sulit untuk 1
atau berbicara nyaman
dapat dialihkan
Total Skor 5
Kesimpulan : skala nyeri 4 (nyeri sedang)

P : nyeri akan meningkat saat salah bergerak dan aktivitas berlebih berkurang jika
diam
Q : nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri dirasakan pada bagian perut tepat dibagian kepala dan abdomen kuadran
kanan atas
S : skala nyeri 4 menggunakan (wong baker faces pain rating scale)
T : nyeri muncul terus menerus

10. Terapi
Oral Injeksi Infus
- PCT 500mg/8 jam IVFD RL 15 tpm/10 jam
Ampicilin subalctan 750 mg/8jam
Ketorolac 15 mg/8 jam
Meroclopamide 5 mg/12 jam

11. DIIT
Nasi, Tinggi Kalori, Tinggi Protein
A. ANALISIS DATA

DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS : Agen pencederaan Nyeri akut
- Klien mengatakan nyeri kepala dan perut fisik
DO :
- Pasien tampak nyeri
- Score FLACC skala nyeri 4
- DN 92 x/m
P : nyeri akan meningkat saat salah bergerak dan aktivitas berlebih
berkurang jika diam
Q : nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri dirasakan pada bagian perut tepat dibagian kepala dan
abdomen kuadran kanan atas
S : skala nyeri 4 menggunakan (wong baker faces pain rating scale)
T : nyeri muncul terus menerus

DS : Efek prosedur invasif Resiko infeksi


-
DO :
- Ada luka di bagian kepala klien post Craniotomy

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut bd agen pecederaan fisik
2. Resiko infeksi bd efek prosedur invasif

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi


Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan intervensi keprawatan Manajemen Nyeri (I.08238)
dengan agen pencedera salama 1x24 jam maka tingkat nyeri Observasi :
fisiologis (SDKI D.0077) menurun, dengan kriteria hasil (SLKI 1. Identifikasi lokasi,
L.08066) : karakteristik nyeri
 Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
 Mringis menurun Terapeutik:
 Sikap protektif menurun 1. Berikan teknik non
 Gelisah menurun farmakologis (terapi
 Pola nafas membaik bermain)
 Nafsu makan membaik Edukasi:
1. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
Resiko Infeksi Setelah dilakukan intervensi keprawatan (I.14539) Intervensi Utama :
berhubungan dengan agen salama 1x24 jam maka resiko infeksi pencegahan infeksi
pencederaan fisik (SDKI tidak terjadi, dengan kriteria hasil (SLKI Observasi
D.0142) L.14137): - monitor tanda dan gejala
- Demam menurun infeksi local sistemik
- Kemerahan menurun
- Nyeri menurun Terapeutik
- Bengkak menurun - cuci tangan sebelum dan
- Kadar sel darah putih membaik sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien

Edukasi
- jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- ajarkan etika batuk
- anjurkan peningkatan
nutrisi
- anjurkan peningkatan
asupan cairan

kolaborasi
- kolaborasi pemberian
antibiotik sesuai program
- kolaborasi pemberian
ARV sessuai program

Intervensi pendukung
- Dukungan perawatan diri
- Latihan batuk efektif
- Manajemen jalan nafas
- Pemantauan tanda vital
- Pemberin obat intravena
- Pemantaun elektrolit

Anda mungkin juga menyukai