A
DENGAN POST CRANIOTOMY A/I ICH
OLEH
AMELIA
NIM : 21292014006
A. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Tn. A ( Laki-laki )
Tempat/tgl lahir : Pandeglang, 21-06-1977
Golongan darah : O
Pendidikan terakhir : S1
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : PNS
Alamat : Kp. Kadu Pinang RT 001/001 Kec. Saketi, Kab. Pandeglang, Banten
Diagnosa medik :
Tanggal : 09-02-2023
Penurunan Kesadaran ec. SH
Tanggal 14-02-2023
Post Craniotomy decompresi ec ICH
2. Indentitas penanggung jawab
Nama : Ny. L
Umur : 41 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Sunda
Hubungan dgn pasien : Istri
Pendidikan terakhir : DIII
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Kadu Pinang RT 001/001 Kec. Saketi, Kab. Pandeglang, Banten
B. Status Kesehatan
b. Factor pencetus :
c. Lamanya keluhan :
a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dengan penyakit sekarang) : Hipertensi, Diabetes mellitus
b. Kecelakaan ( - )
3. Pernah dirawat
Terjadi perubahan persepsi dan tata laksana hidup sehat karena kurangnya pengetahuan tentang
penyakit hipertensi dan diabetes melitus, sehingga menimbulkan resiko perdarahan di pembuluh
darah otak dan kecendurangan untuk tidak mematuhi prosedur pengobatan dan perawatan yang
lama.
Pasien belum memahami tentang penyakit yang diderita, serta perawatan untuk mengontrol tekanan
darah dan kadar gula darah serta menghindari resiko yang bisa timbul jika tidak rutin tekanan darah
dan control gula darah.
Pasien tinggal bersama istri dan anaknya, dirumah satu lantai, akses jalan ke pelayanan Kesehatan
dekat, antar warga yang ada dilingkungan tersebut saling gotong-royong antar sesama jika ada yang
membutuhkan pertolongan.
a. Gejala (subyektif)
1) Diit biasa (tipe) : Diet Cair jumlah makan per hari : 6x150 cc sehari
9) Pola minum/cairan : jumlah minum 900 ml susu, cairan yang biasa diminum : air mineral
pembilas saat diberikan lewat NGT 30 ml, serta pemberian obat puyer 300 ml
b. Tanda (obyektif)
9) Kondisi mulut gigi/gusi/mukosa mulut dan lidah : rongga mulut sedikit kotor, gusi berwarna
merah, tidak ada stomatitis, jumlah gigi tidak lengkap, lidah berwarna merah.
b. Tanda (obyektif)
1) Pernapasan : frekwensi : 24x/ menit, kedalaman : 2-3 cm, Simetris : simetris antara paru kanan dan
kiri
2) Penggunaan alat bantu nafas : tidak ada, nafas cuping hidung : tidak ada
a. Gejala (subyektif)
1) Kegiatan dalam pekerjaan : tidak bisa melakukan secara mandiri, aktivitas dibantu
4) Keluhan sesak nafas setelah beraktivitas : ( v ) tidak ada ( ) ada, jelaskan : tidak ada
b. Tanda (obyektif)
3) Penampilan umum ;
a) Tampak lemah : ( ) tidak ( v ) ya, jelaskan : lebih banyak berbaring, kekuatan anggota gerak belum
maksimal
b) Kerapian berpakaian : tampak rapi, pasien dibantu perawat dan keluarga untuk mengganti pakaian
4) Pengkajian neuromuskuler
Kekuatan otot : 3 3
3 3
5. Istirahat
a. Gejala (subyektif)
c) Lain-lain, sebutkan : ( - )
b. Tanda (obyektif)
6. Sirkulasi
a. Gejala (subyektif)
b. Tanda (obyektif)
3) Nadi/pulsasi :
a) Karotis :
b) Femoralis :
c) Popliteal :
d) Jugularis :
e) Radialis : 90 x/ menit
f) Dorsal pedis :
g) Bunyi jantung : S1, S2 frekuensi : 90x/ menit, Irama : teratur kualitas : teraba lemah
7. Eliminasi
a. Gejala (subyektif)
b. Tanda (obyektif)
1) Abdomen
a) Inspeksi : abdomen membuncit ada/tidak, jelaskan : bentuk datar tidak ada asites
b) Auskultasi : bising usus : 13x/ menit, bunyi abnormal ( v ) tidak ada, ( - ) ada, jelaskan :
c) Perkusi
d) Palpasi :
a. Gejala (subyektif)
1) Adanya nyeri : ada
P = paliatif/provokatif (yang mengurangi/meningkatkan nyeri) : pada saat area luka tertekan/ saat
ganti balutan
Q = qualitas/quantitas (frekuensi dan lamanya keluhan dirasakan serta deskripsi sifat nyeri yang
dirasakan ) : pasien penurunan kesadarn tidak bisa menjabarkan kualitas nyeri
b. Tanda (obyektif)
1) Status mental
7) Reaksi pupil terhadap cahaya : ka/ki normal, pupil bereaksi terhadap cahaya
8) Fascial drop ; tidak ada kelainan, postur : baik, Reflek : tidak ada kelainan
9) Penampilan umum tampak kesakitan : ( v ) tidak ada ( ) ada, menjaga area sakit
9. Keamanan
a. Gejala (subyektif)
b) Riwayat transfusi darah : tidak ada, riwayat adanya reaksi transfusi : tidak ada
6) Riwayat cidera ( ) tidak ada ( v ) ada, sebutkan ; jatuh dari kamar mandi
b. Tanda (objektif)
2) Integritas jaringan : terdapat bekas luka operasi didaerah kepala, kulit elastis
7) Faktor resiko : terpasang alat invasive ( ) tidak ada ( v ) ada, jelaskan : terpasang IV cateter,
Drain dikepala
a. Gejala (subyektif)
2) Gangguan hubungan seksual karena berbagai kondisi ( fertilitas, libido, ereksi, menstruasi,
kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi atau kondisi sakit) : sebelum sakit tidak ada
b. Tanda (obyektif)
a. Gejala (subyektif)
2) Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan (sendiri atau dibantu) : dalam pengambilan
keputusan dibantu keluarga.
3) Yang dilakukan jika menghadapi suatu masalah (misalnya memecahkan masalah, mencari
pertolongan/berbicara dengan orang lain, makan, tidur, minum obatobatan,marah, diam, dll) :
berbicara dengan istrinya.
4) Upaya klien dalam menghadapi masalahnya sekarang : sabar dan yakin akan kesembuhannya
8) Konsep diri
a) Citra diri : pasien menerima kondisi yang sekarang dengan adanya luka bekas operasi serta
gejala yang ditimbulkan setelah operasi.
b) Ideal diri : pasien mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada sekarang
e) Konflik dalam peran : tidak ada, sementara pasien belum bisa menjalankan perannya
sebagai orang tua dan suami
b. Tanda (obyektif)
tersinggung
2) Respon fisiologi yang terobservasi : tidak ada perubahan tanda vital maupun ekspresi wajah
a) Gejala (subyektif)
3) Adakah kesulitan dalam keluarga hubungan dengan orang tua, saudara, pasangan, ( v ) tidak
ada ( ) ada, sebutkan :
4) Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehata, klien lain : ( v ) tidak ada ( ) ada
b) Tanda (obyektif)
Tidak dapat dimengerti : tidak ada kelainan, afasia : tidak ada kelainan
a) Gejala (subyektif)
2) Perasaan menyalahkan tuhan : ( v ) tidak ada ( ) ada, jelaskan : tidak ada kelainan
b) Tanda (obyektif)
3) Berhenti menjalankan aktivitas agama : ( ) tidak ada ( v ) ada , jelaskan : sholat 5 waktu
4) Menunjukan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan ( v ) tidak ada ( ) ada , jelaskan : tidak
ada kelainan
D. Data penunjang
Tanggal 11-02-2023
Tanggal 13-02-2023
Tanggal 14-02-2023
Hasil Laboratorium
3 3 Kelemahan otot
F. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko perfusi serebral tidak efektif dibuktikan dengan factor resiko hipertensi, cedera kepala
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (operasi)
c. Gangguan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan prosedur operasi
d. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuscular, gangguan sensori
persepsi
G. Rencana Tindakan Keperawatan
Terapeutik
Ambil sampel drainase cairan
serebrospinal
Kalibrasi transduser
Pertahankan sterilitas sistem
pemantauan
Pertahankan posisi kepala dan
leher netral
Bilas sistem pemantauan, jika
perlu
Atur interval pemantauan
sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
2 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen nyeri
dengan agen pencedera fisik intervensi keperawatan Observasi
(operasi) ditandai dengan : selama 1x24 Jam tingkat Identifikasi lokasi,
DS : nyeri menurun dengan karakteristik, durasi, frekuensi,
Penurunan kesadaran kriteria hasil : kualitas, intensitas nyeri
DO : Keluhan nyeri menurun Identifikasi skala nyeri
Ekspresi wajah tampak Meringis menurun Idenfitikasi respon nyeri non
tegang Sikap protektif verbal
Luka daerah kepala menurun Identifikasi faktor yang
terpasang verban Gelisah menurun memperberat dan
Skala nyeri 7 Kesulitan tidur memperingan nyeri
menurun Identifikasi pengetahuan dan
Frekuensi nadi keyakinan tentang nyeri
membaik Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
Berikan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis: TENS,
hypnosis, akupresur, terapi
music, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, Teknik
imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis:
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Anjurkan menggunakan
analgesik secara tepat
Ajarkan Teknik farmakologis
untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3 Gangguan integritas kulit Setelah dilakukan Perawatan Luka
dan jaringan berhubungan intervensi keperawatan Observasi
dengan prosedur operasi selama 1x24 Jam Monitor karakteristik luka
ditandai dengan : integritas kulit/ jaringan (mis: drainase, warna,
DS : meningkat dengan ukuran , bau)
Penurunan kesadaran kriteria hasil : Monitor tanda-tanda infeksi
DO : Kerusakan jaringan Terapeutik
Terdapat luka operasi menurun Lepaskan balutan dan plester
daerah kepala Kerusakan lapisan secara perlahan
Luka masih terdapat jahitan kulit menurun Cukur rambut di sekitar
Panjang luka 10 cm, tidak daerah luka, jika perlu
ada pus Bersihkan dengan cairan NaCl
atau pembersih nontoksik,
sesuai kebutuhan
Bersihkan jaringan nekrotik
Berikan salep yang sesuai ke
kulit/lesi, jika perlu
Pasang balutan sesuai jenis
luka
Pertahankan Teknik steril saat
melakukan perawatan luka
Ganti balutan sesuai jumlah
eksudat dan drainase
Jadwalkan perubahan posisi
setiap 2 jam atau sesuai
kondisi pasien
Berikan diet dengan kalori 30
– 35 kkal/kgBB/hari dan
protein 1,25 – 1,5 g/kgBB/hari
Berikan suplemen vitamin dan
mineral (mis: vitamin A,
vitamin C, Zinc, asam amino),
sesuai indikasi
Berikan terapi TENS (stimulasi
saraf transcutaneous), jika
perlu
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein
Ajarkan prosedur perawatan
luka secara mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi prosedur
debridement (mis: enzimatik,
biologis, mekanis, autolitik),
jika perlu
Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
4 Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan Dukungan Ambulasi
berhubungan dengan intervensi keperawatan Observasi
gangguan neuromuscular, selama 1x24 Jam Identifikasi adanya nyeri atau
gangguan sensori persepsi Gangguan mobilitas fisik keluhan fisik lainnya
ditandai denga : meningkat dengan Identifikasi toleransi fisik melakukan
DS : kriteria hasil : ambulasi
Pasien penurunan Pergerakan ekstremitas Monitor frekuensi jantung dan
kesadaran meningkat tekanan darah sebelum memulai
DO : Kekuatan otot ambulasi
Kekuatan otot meningkat Monitor kondisi umum selama
Rentang gerak (ROM) melakukan ambulasi
3 3 meningkat
Terapeutik
3 3
Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan
Tonus otot lemah alat bantu (mis: tongkat, kruk)
Fasilitasi melakukan mobilisasi
fisik, jika perlu
Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
Anjurkan melakukan ambulasi dini
Ajarkan ambulasi sederhana yang
harus dilakukan (mis: berjalan dari
tempat tidur ke kursi roda, berjalan
dari tempat tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai toleransi)
H. Implementasi