Ttd
Ka Instalasi ICU
1
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
RUMAH SAKIT UMUM BANTEN
Jl. Syech Nawawi Al-Bantani, Kel. Banjarsari, Kec. Cipocok Jaya, Serang – Banten
Telp. (0254) 8490911, 8491118
Ttd
Ka Instalasi ICU
2
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
RUMAH SAKIT UMUM BANTEN
Jl. Syech Nawawi Al-Bantani, Kel. Banjarsari, Kec. Cipocok Jaya, Serang – Banten
Telp. (0254) 8490911, 8491118
Ttd
Ka Instalasi ICU
3
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
RUMAH SAKIT UMUM BANTEN
Jl. Syech Nawawi Al-Bantani, Kel. Banjarsari, Kec. Cipocok Jaya, Serang – Banten
Telp. (0254) 8490911, 8491118
Ttd
Ka Instalasi ICU
4
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
RUMAH SAKIT UMUM BANTEN
Jl. Syech Nawawi Al-Bantani, Kel. Banjarsari, Kec. Cipocok Jaya, Serang – Banten
Telp. (0254) 8490911, 8491118
1. Assesment Medis ICU dibuat pada Pasien baru ICU yang datang dari IGD atau pasien
yang sudah dirawat satu bulan lebih (harus diasessment awal lagi)
2. Komitmen jam operan paling telat 15 menit dari jam masuk kerja
3. Nilai evaluasi kinerja berbanding lurus dgn tingkat kedisiplinan
4. Pembagian pasien dilakukan oleh penanggungjawab shift
5. Untuk Bandel HAP/VAP:
Melakukan kebersihan tangan/ cuci tangan
Oral Hygiene tiap 8 jam/ 3 shift (pagi, sore, malam)
Suction
Head up 300 dan Positioning Mika miki, Massage, Back rub
Hand Hygiene
Dekontaminasi peralatan
6. Mereview ulang cuci tangan 5 moment, 6 Langkah untuk tetap dipertahankan.
Tanggalkan cincin dan Asesoris Gelang selama dinas dan saat melakukan tindakan
7. Review Visi misi RSUD Banten
8. Ketersediaan sabun, Shampo, minyak massage personal higiene lainnya melibatkan
keluarga
9. Memandikan Pasien oleh dinas malam, pasien yg belum dimandikan dioperkan pada
dinas pagi. Kegiatan cuci rambut/ shampo seminggu 2* ( senin dan kamis )
10. Beri Label tanggal pada pemasangan kateter, selang infus, CVC. Label identitas harus
tertera pada obat dan infusan pasien
11. Beri nama dan tandatangan disetiap implementasi/tindakan/asuhan pada pasien
12. Indikator Mutu ICU:
Angka kejadian HAP, diagnosis : kejadian baru batuk, demam, ronkhi
baru/infiltrate baru dari pemeriksaan rotgen thorax, lekosit meningkat
pasien yang kembali keperawatan Intensif dengan kasus yang sama < 72 jam
13. capaian IMUT ICU bulan Oktober : tidak ada pasien kembali < 72 jam dgn kasus
yang sama, tidak ada kejadian HAP
Farmasi:
14. Trolley emergency yang sudah terbuka dilaporkan pada Farmasi jumlah dan jenis
obat yang dipakai. Pengisian trolley emergency dilakukan oleh farmasi 2 jam
kemudian
15. Obat yang akan diretur dibuatkan list dan dapat disampaikan via Telp
16. Pengoplosan obat seharusnya ada ruangan khusus, jika tempat belum tersedia maka
dispensing obat minimal lalu lalang
dr Dini SpAn
17. Sosialisasi Pedoman pelayanan ICU : Pasien masuk dan keluar ICU
Prioritas 1: pasien kritis dan tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan
tertitrasi, perlu ventilator, obat-obatan vasoaktif secara kontinyu
Prioritas 2: Pasien memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU kondisinya
sewaktu waktu dapat berubah buruk, perlu intervensi segera sehingga komplikasi
berat bisa dihindari
Prioritas 3: pasien sakit kritis tidak stabil yang memerlukan terapi intensif untuk
mengatasi komplikasi akut, sekalipun manfaat ICU sedikit (prognosis kecil),
tetapi tidak dilakukan tindakan invasiv (intubasi, RJP) contoh: keganasan
metastasik disertai infeksi, pericar tamponade, penyakit jantung
5
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
RUMAH SAKIT UMUM BANTEN
Jl. Syech Nawawi Al-Bantani, Kel. Banjarsari, Kec. Cipocok Jaya, Serang – Banten
Telp. (0254) 8490911, 8491118
Pengecualian: Dgn pertimbangan luar biasa dan atas persetujuan kepala ICU, dgn
catatan pasien pasien golongan tersebut sewaktu-waktu harus bisa dikeluarkan
dari ICU (MBO, DNR, keadaan vegetatif permanen).
18. Kriteria Pasien keluar:
Keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil, sehingga tidak perlu pemantauan
intensif yang lebih lanjut
Secara perkiraan dan perhitungan terapi atau pemantauan intensif tidak
bermanfaat atau tidak memberi hasil yang berarti bagi pasien .
Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih lanjut diruang intensif (keluar
paksa)
Psn hanya memerlukan observasi intensif saja, sedangkan ada pasien yang lebih
gawat memerlukan terapi dan observasi yang lebih intensif
Notulen
( )