Anda di halaman 1dari 25

RS.

DIVARI MEDICAL CENTER


Jalan Drs.Esau Sesa No. 31 Telepon: (0986) 2210652 HP: 08114822957
email: divarimedicalcenter601@gmail.com. Manokwari Papua Barat

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DIVARI MEDICAL CENTER


Nomor : 0601/ /SK/DIR/RSDMC/MKW/VIII/2022

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI PEMELIHARAANSARANA
RUMAH SAKIT DIVARI MEDICAL CENTER

DIREKTUR RUMAH SAKIT DIVARI MEDICAL CENTER

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Naibonat, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan IPSRS
yang baik dan bermutu
b. Bahwa agar pelayanan IPSRS dapat terlaksana dengan baik maka perlu
adanya kebijakan Direktur RSUD sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan IPSRS DI rsud Naibonat
c. Bahwa Untuk kepentingan tersebut di atas, perlu diterbitkan peraturan
Direktur Di Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat.

Mengingat : 1. Undang – Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


2. Undang – Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang- undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja .

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DIVARI MEDICAL


CENTER TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI
PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT DIVARI MEDICAL
CENTER.
Kesatu : Pedoman pengorganisasian IPSRS sebagaimana tercantum dalam lampiran
Peraturan ini.
Kedua : Perubahan Panduan harus di bahas sekurang-kurangnya setiap (tiga) tahun
sekali dan apabila diperlukan, sewaktu-waktu akan dilakukan perubahan sesuai
perkembangan yang ada.
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Manokwari
Pada Tanggal : 22 Agustus 2022
Direktur,

dr. Fany Oktarina, Sp.PD


LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DIVARI MEDICAL CENTER
NOMOR : 0601/ /SK/DIR/RSDMC/MKW/VIII/2022
TENTANG : PEMBENTUKAN KOMITE PENINGKATAN MUTU
DAN KESELAMATAN PASIEN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit merupakan institusi yang memberi pelayanan jasa kesehatan dan senantiasa berusaha
memberikan pelayanan yang baik dan profesional. Dalam perkembangan rumah sakit, dapat dilihat
dan dirasakan seiring dengan penambahan jenis dan jumlah fasilitas sarana dan prasarana yang
digunakan, ini sangat menunjang dalam memberikan pelayanan yang efektif, efisien dan
profesional.
RS Rumah Sakit Universitas Mataram berkeinginan untuk menjadi pilihan utama masyarakat yang
ingin memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, Sebagai rumah sakit yang ingin selalu
tumbuh dan berkembang, serta dengan semakin beragamnya jenis pelayanan, maka dibutuhkan
suatu pengelolaan yang strategis dalam seluruh bidang pelayanan. Di antaranya adalah pelayanan
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah sakit . Unit ini melakukan tugasnya untuk melakukan proses
perbaikan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana umum dan medik demi keberlangsungan
pelayanan jasa kesehatan di dalam Rumah sakit.

B. RUANG LINGKUP
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 134/Menkes/SK/IV/1978 April 1978 tentang
susunan dan tatacara kerja rumah sakit umum telah ditetapkan tugas dan fungsi IPSRS sebagai
berikut:
1. Penyediaan
a. Penyediaan air bersih yang memnuhi standar atau kriteria untuk dapat dijadikan air
minum.
b. Penyediaan air panas untuk kegiatan mandi dan sterilisasi.
c. Penyediaan gas teknik dan gas medis
d. Penyediaan tenaga listrik.
e. Penyediaan udara segar.
f. Penyediaan komunikasi.
g. Penyediaan jasa teknis.

2. Pengelolaan
a. Pengelolaan instalasi air bersih.
b. Pengelolaan gas medis.
c. Pengelolaan sistem alarm.
d. Pengelolaan peralatan pembasmi hama, instrumen dan bahan lain.

3. Pemeliharaan dan perbaikan


a. Bangunan, yaitu gedung perawatan, kantor, poliklinik, instalasi lain- lain.
b. Instalasi air bersih, air panas.
c. Instalasi listrik.
d. Instalasi gas teknik, gas medis.
e. Peralatan komunikasi.
f. Peralatan elektronika dan elektromedik.
g. Peralatan radiasi dan laboratorium.

4. Pelatihan
a. Operator peralatan listrik dan elektromedik.
b. Paramedis guna menjaga keselamatan kerja peralatan bagi petugas/operator, penderita dan
pekerja lainnya.
c. Pemeliharaan berkala bagi operator dalam menjaga peralatan laik pakai.
d. Teknisi selaku pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan.
e. Pengukuran dan kalibrasi peralatan.
a. Peralatan elektronika dan elektromedik.
b. Peralatan radiasi dan laboratorium.

5. Pelatihan
a. Operator peralatan listrik dan elektromedik.
b. Paramedis guna menjaga keselamatan kerja peralatan bagi petugas/operator, penderita dan
pekerja lainnya.
c. Pemeliharaan berkala bagi operator dalam menjaga peralatan laik pakai.
d. Teknisi selaku pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan.
e. Pengukuran dan kalibrasi peralatan.

C. Kegiatan IPSRS
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana kerja dan kegiatan UPSRS tehunan, bulanan, mingguan dan harian.
b. Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk operasional dari pemakaian sarana dan peralatan.
c. Menyusun peraturan kelaikan operasional sarana, prasarana dan peralatan yang
menunjang pelayanan kesehatan.

2. Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian uji fungsi dan uji coba sarana, prasarana dan peralatan baik yang
baru maupun yang selesai diperbaiki.
b. Melakukan pemeliharaan.
c. Melakukan kegiatan teknis dalam kegiatan medis, yaitu:
d. Mempersiapkan pelayanan teknis dalam tim medis.
e. Melakukan pelayanan medis teknisi dalam tim medis.
f. Melakukan tindakan dalam keadaan darurat terhadap peralatan medis dan penunjangnya.

3. Melakukan penilaian terhadap sarana, prasarana dan peralatan, yaitu:


a. Dalam rangka pengadaan.
b. Dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan.
c. Dalam rangka pengukuran dalam kalibrasi.
d. Dalam rangka pendayagunaan dan penghapusan.

4. Menyusun laporan, yaitu:


a. Menyusun data keadaan atau inventarisasi.
b. Menyusun laporan kegiatan.

5. Melakukan pengelolaan teknis, yaitu:


a. Melaksanakan pengelolaan teknis pengelolaan lingkungan.
b. Mengelola kegiatan teknis dalam jam kerja 24 jam.
c. Bertugas dalam tim penerimaan barang dan pengujian teknis.
d. Melakukan rapat.
e. Rapat internal IPSRS.
f. Rapat koordinasi dengan Ka. Inst. Dan Ka. Intalasi unit terkait

6. PengawasaN
Melaksanakan pengawasan dalam kegiatan pembangunan, pemasangan, pemeliharaan dan
perbaikan sarana, prasarana maupun peralatan yang dilaksanakan oleh pihak ke-III.

7. Pelatihan
Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun petugas teknik sehingga program
pelayanan pemeliharaan dan perbaikan berjalan lancar. Dalam waktu tertentu mendatangkan
tenaga ahli untuk menjabarkan perkembangan dan sistem peralatan yang lama dan akan
datang.

D. BATASAN OPERASIONAL
Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit dalam melaksanakan tugasnya dilakukan
sesuai dengan SPO yaitu setelah petugas mendapatkan permintaan perbaikan petugas menuju
kelapangan untuk melakukan pengecekan kerusakan/alat yang akan di pelihara, petugas
mengecek untuk selanjutnya mendata kebutuhan sparepart jika diperlukan. Dalam hal ini petugas
melakukan order dahulu jika ketersediaan sparepart kosong,. Jika alat sekiranya dapat diperbaiki
petugas akan segera melakukan perbaikan di tempat, jika tidak petugas akan meminta ijin bagian
terkait untuk mengirimkan alat yang rusak melalui petugas pengadaan, proses ini akan
memerlukan waktu yang lama jika setelah dibuatnya PPK timbul hal – hal yang menyangkut
ketersediaan sparepart dan biaya yang ditimbulkan. Jika biaya yang ditimbulkan besar maka
setiap keputusan akan diperlukan dalam pertemuan Tim Pemelian Barang & Jasa dan keputusan
terakhir ada di Jajaran Direksi.
E. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Petunjuk Teknis ini dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan
pemeliharaan dan perawatan sarana - prasarana agar dalam keadaan layak fungsi.
2. Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk mewujudkan pemanfaatan sarana – prasarana yang
memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan serta efisien,
serasi dan selaras dengan lingkungannya.
BAB II
GAMBARAN UMUM RS

Rumah Sakit Universitas Mataram merupakan Rumah Sakit milik Kementerian Riset
dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang dikuasakan kepada Rektor
Universitas Mataram. Rumah sakit ini beroperasi sejak Februari 2016 sesuai Surat Keputusan
Walikota Nomor: 196/II/2016 Tentang Izin Operasional Rumah Sakit Universitas Mataram.
Rumah Sakit Universitas Mataram memiliki luas sebagai berikut :
1. Luas Lahan ± 14.155 m2, dengan 3 gedung utama. Gedung A dan B untuk pelayanan dan
Gedung C untuk manajamen Rumah Sakit.
2. Terletak di Jalan Majapahit Nomor 62 Kekalik, Mataram (Kompleks Universitas
Mataram).
Pada era Globalisasi Rumah Sakit diharapkan dapat mengikuti Perkembangan
diantara perkembangan Teknologi dan Meningkatkan pelayanan terhadap customer
(pasien) dengan lebih memperhatikan nilai kepuasan dalam memberikan pelayanan ini
pun harus sesuai dengan prosedur karena pada era globalisasi ini, semua tindakan dapat
menimbulkan tuntutan Malpraktek. Oleh karena itu RS Universitas Mataram harus
mempelajarai kekuatan & kelemahan serta tantangan dan peluang yang ada untuk
mencapai sasaran meningkatkan kunjungan dan RS Universitas Mataram harus membuat
renstra yang tetap berfokus kepada visi dan misi RS Universitas Mataram.

BAB III
VISI,MISI,FALSAFAT,NILAI DANTUJUAN RS

A. Visi Misi RS Universitas Mataram


1. Visi Rumah Sakit Universitas Mataram
Visi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Mataram adalah “menjadi Rumah Sakit Pendidikan
yang unggul dengan pelayanan yang komprehensif dan melibatkan kegiatan multidisipliner
untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
2. Misi Rumah Sakit Universitas Mataram
Misi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Mataram adalah:
a. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian dan pelayanan medis
dasar dan spesialistik secara komprehensif (promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif) yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b. Menjalankan kegiatan operasional secara efektif dan efisien serta sinergis sehingga
menghasilkan nilai tambah bagi sstakeholders (pelanggan, pekerja, mitra kerja, pemilik
dan masyarakat).
B. Falsafah
………………………………………………………………………………………………
C. Nilai

……………………………………………………………………………………………………………
.................

D. Tujuan RS
1. Untuk sarana pendidikan tenaga kesehatan professional
2. Pengembangan pelayanan unggulan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi kedokteran
3. Sarana untuk pengembangan riset multidisipliner dalam bidan kedokteran dan kesehatan
pada umumnya.

BAB IV

Struktur Organisasi RS

A. Struktur Organisasi RS UNIVERSITAS MATARAM


struktur organisasi rs universitas mataram adalah sebuah susunan berbagai komponen
atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi yang ada di RS Universitas Mataram .
Dengan adanya struktur organisasi maka kita bisa melihat pembagian kerja dan bagaimana fungsi
atau kegiatan yang berbeda bisa dikoordinasikan dengan baik. Selain itu, dengan adanya struktur
tersebut maka kita bisa mengetahui beberapa spesialisasi dari sebuah pekerjaan, saluran perintah,
maupun penyampaian laporan.
B. Bagan Struktur Organisasi RS UNIVERSITAS MATARAM Terlampir
BAB V
Struktur Organisasi IPSRS

A. Struktur Organisasi IPSRS


struktur organisasi IPSRS adalah sebuah susunan berbagai komponen atau unit-unit
kerja dalam sebuah organisasi yang ada di RS Universitas Mataram .
Dengan adanya struktur organisasi maka kita bisa melihat pembagian kerja dan bagaimana
fungsi atau kegiatan yang berbeda bisa dikoordinasikan dengan baik. Selain itu, dengan
adanya struktur tersebut maka kita bisa mengetahui beberapa spesialisasi dari sebuah
pekerjaan, saluran perintah, maupun penyampaian laporan.
B. Bagan Struktur Organisasi IPSRS Terlampir

BAB VI
Uraian Jabatan
1. URAIAN JABATAN IPSRS
A. KEPALA UNIT PEMELIHARAAN SARANA
1. Tujuan Jabatan:
a. Menetapkan rencana kerja sesuai tujuan atau target pelayanan yang ingin dicapai oleh
rumah sakit.
b. Menetapkan pembagian pekerjaan,batasan tugas tanggung jawab, serta wewenang dan
hubungan kerja yang jelas.
c. Melakukan koordinasi dengan instalasi/bagian lain yang terkait.
d. Melakukan fungsi pengawasan dan pengontrolan.
2. Tugas dan Tanggung Jawab Utama
a. Merencanakan:
a) Program dan anggaran.
b) Pembinaan,penilaian dan pengembangan tata laksana kerja serta tugas-tugas karyawan.
c) Peningkatan kinerja dan mutu pelayanan.
b. Menetapkan pembagian tugas,batas-batas tugas,tanggung jawab,dan kewenangan
hubungan kerja yang jelas bagi karyawan sesuai dengan bidang pekerjaan masing-
masing.
c. Memberi pengarahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas pelayanan guna
tercapainya tujuan pelayanan secara efektif dan efisien dalam suasana kerja yang
kondusif.
d. Melakukan fungsi pengawasan dan pengontrolan,yang antara lain mencakup tugas :
1. Meneliti dan menganalisa pekerjaan,baik yang sudah maupun sedang dilaksanakan.
2. Menilai hasil pekerjaan.
3. Mengoreksi dan merevisi pekerjaan guna tercapainya tujuan pelayanan dan kepuasan
pelanggan sesuai target yang telah ditetapkan.
3. Dimensi Kerja
a. Biaya maintenance Rp 8M per tahun
b. Tersedianya kebutuhan air baik secara kuantitas maupun kualitas.
c. Tersedianya kebutuhan listrik secara berkelanjutan.
d. Beroperasinya semua peralatan medik dan non medik yang ada di Rumah Sakit setiap
saat digunakan.
e. Terwujudnya lingkungan Rumah Sakit yang bersih, indah, dan sehat.
4. Hubungan Kerja:
a. Dengan semua Unit Kerja untuk melakukan koordinasi dan mengevaluasi dengan
Kepala Bagian Penunjang Umum mengenai order pekerjaan yang sudah dan belum
tertangani
b. Melakukan koordinasi dengan pihak rekanan, kontraktor yang berkenaan dengan
pekerjaan elektrik mereka dilingkup rumah sakit.
c. Memberi laporan hasil pekerjaan yang disepakati kepada Kepala Bagian Penunjang
Umum.
5. Tantangan Terberat :
a. Sarana vital listrik segera menyala bila aliran listrik PLN padam
b. Perbaikan peralatan medis segera tertangani demi kelancaran pelayanan
6. Wewenang untuk Mengambil Keputusan :
a. Mengkoordinasikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan unit-unit lain
yang terkait.
b. Mengambil keputusan jika terdapat pekerjaan yang menimbulkan bahaya dan tidak
sesuai dengan standar pekerjaan.
c. Merekomendasikan penawaran pekerjaan rekanan dari penawaran sampai menjadi
proses SPK.
d. Menentukan lahan yang dipakai dan cara kerja yang diinginkan peminta jasa.
e. Merekomendasikan kepada Kepala Penunjang Umumtentang volume pekerjaan yang
akan dilaksanakan oleh pihak luar (rekanan) sampai menjadi proses SPK.
f. Mengusulkan, program diklat yang dibutuhkan secara berkesinambungan agar
tercapainya tenaga kerja yang terampil.
g. Dapat mengambil keputusan jika terdapat pekerjaan yang menimbulkan bahaya dan
tidak sesuai dengan standar.
h. Dapat mengambil sanksi peringatan lisan yang berkaitan dengan kepatuhan penggunaan
APD
i. Mengusulkan kenaikan berkala dan kenaikan golongan bagi karyawan yang berprestasi
dengan persetujuan Manager Umum dan SDM
j. Memutuskan melemburkan karyawan pada pekerjaan yang emergency dengan
berkonsultasi Manager Umumdan SDM.
7. Persyaratan Minimal Jabatan :
a. Kualifikasi Pendidikan formal : S1 Tehnik semua jurusan
b. Pengalaman kerja : 1 Tahun sebagai kepala unit
c. Pendidikan tambahan tentang manajemen organisasi.
d. Pernah bekerja dalam team work atau membawahi anak buah
B. MAINTENANCE GEDUNG
Pemeliharaan Gedung Bangunan & Pertukangan :
a. Membersihkan dan mengatur ruangan yang akan digunakan dan telah digunakan 
b. Memperbaiki bagian gedung yang rusak (Handle pintu, lemari, plavon, dll)
c. Memonitoring kunci tiap ruangan Rumah Sakit 
d. Dan tugas lain yang diberikan atasan/ pimpinan langsung  (Surat Tugas)
C. KOORDINATOR SUB-UNIT TEKNIK LISTRIK
1. Tujuan Jabatan:
Melaksanakan semua kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan dan berfungsinya
semua sarana dan prasarana yang terkait dengan kelistrikan dengan proaktif mengamati,
memeriksa, mengevaluasi dan memperbaiki peralatan medis maupun non medis, serta
instalasi vital melalui kegiatan swakelola maupun outsourcing, agar dapat terselenggara
kegiatan pelayanan kesehatan rumah sakit
2. Tugas dan Tanggung Jawab Utama :
a. Bertanggungjawab terhadap suplai listrik dari PLN selama 24 jam dan
memelihara/bertanggung jawab terhadap operasional genzet.
b. Memelihara/mengecek seluruh kabel dan panel listrik di rumah sakit secara berkala,
jaringan telepon PABX, telepon dan televisi.
c. Memelihara/bertanggung jawab terhadap seluruh penerangan lampu di lingkungan
rumah sakit.
d. Melaporkan kepada kepala pemeliharaan elektrik jika menerima kabar pemadaman
listrik dari PLN, gangguan aliran listrik dan akan ditindaklanjuti ke pemakai ruangan
agar dapat bersiap-siap jika listrik padam.
e. Mengadakan evaluasi alat-alat listrik arus kuat dan lampu penerangan di lingkungan
rumah sakit.
f. Memelihara/bertanggung jawab terhadap unit bel pasien.
g. Memelihara/bertanggung jawab terhadap seluruh alat non medis yang berarus listrik
lemah, membuat laporan kondisi alat yang tidak layak dipergunakan dan membuat
evaluasi atas pelaksanaan yang sduah berjalan
h. Memantau/mengawasi pekerjaan kontrak service AC, membuat laporan pelaksanaan
dan memastikan berfungsinya AC serta peralatan medis, non medis, dan instalasi vital
Rumah Sakit secara berkala.
i. Bertanggung jawab atas keselamatan pelaksana pekerjaan pemeliharaan
j. Terpeliharanya lingkungan kerja tetap tertata rapi dan menjaga keutuhan peralatan
kerja yang telah dipergunakan.
3. Hubungan Kerja:
a. Berhubungan dengan staf medis dan non medis, terkait kebutuhan instalasi listrik yang
terdapat pada masing-masing unit.
b. Berhubungan dengan unit pengadaan peralatan medis dan non medis terkait dengan
perbaikan, pemeliharaan sistem kelistrikan pada masing-masing alat.
4. Tantangan Terberat:
a. Genset belum hidup setelah > 30 detik setelah aliran listrik dari PLN padam
b. Suplai air dari tandon bawah ke atas tidak berjalan untuk mengisi tangki boiler
c. Tidak terhubungannya aliran listrik ke panel-panel emergency pada saat diperlukan
5. Wewenang untuk Mengambil Keputusan:
a. Mengkoordinasikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan unit-unit lain
yang terkait.
b. Mengambil keputusan untuk keamanan jika terdapat pekerjaan yang menimbulkan
bahaya.
c. Mengambil keputusan jika terdapat pekerjaan yang menimbulkan bahaya dan tidak
sesuai dengan standart.
d. Dalam keadaan darurat, dapat mengambil tindakan seperlunya guna menyelamatkan
keadaan yang membahayakan bagi pasien, staf dan pengunjung lain tanpa terlebih
dahulu meminta ijin kepada pimpinan, setelah keadaan sudah dapat diatasi, dapat
dilakukan komunikasi dengan pimpinan langsung.
6. Persyaratan Minimal Jabatan:
a. Pendidikan minimal lulusan STM listrik.
b. Pernah atau memiliki pengalaman minimal 1 tahun.
c. Sanggup bekerja keras dan ulet.
d. Dapat bekerja sama dengan baik.
D. IT/EDP (Entri Data Processing).
a. Hardware :
merakit,troubleshoot,minta penawaran harga,beli peripheral
b. Software :
install, maintenance dan update
c. Jaringan :
merancang,memasang kabel ,bikin server,pasang koneksi internet, maintenance jaringan
d. System informasi :
menganalisa system, bikin situs, hosting, admin web, milis,editorial internet
e. Kebijakan mengembang :
rancangan program pengembangan, presentasi, survey
f. Pengembangan SDM :
Memberi pelatihan , bikin panduan
g. Administrasi :
laporan pertanggungjawab,operator web
E. BAGIAN UMUM
a. Controling
b. Scrurity
c. Laundry
d. OB
e. Driver
2. PROGRAM PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN BAGI FASILITAS RS
UNIT TERKAIT IPSRS

Dalam pelaksanaan tugasnya petugas IPSRS diwajibkan untuk menjunjung tinggi nilai-
nilai dari K3RS, maksudnya petugas harus dengan kesadaran penuh untuk menggunakan alat
pelindung diri (APD )dalam melaksanakan tugasnya selain menjaga keselamatan diri petugas
wajib untuk menjaga kelesamatan di lingkungan di mana mereka sedang bekerja. Dengan
demikian keselamatan diri, pasien dan pengunjung dapat terjaga dengan baik. Adapun untuk
prosedur keamanan mengacu pada SPO dan panduan yang dibuat oleh tim K3RS.
a. Melakukan asesmen resiko komprehensif dan proaktif
melakukan asesmen risiko secara komprehensif dan proaktif untuk mengidentifikasi
bangunan, ruangan/area, peralatan, perabotan, dan fasilitas lainnya yang berpotensi
menimbulkan cedera. Sebagai contoh, risiko keselamatan yang dapat menimbulkan cedera atau
bahaya termasuk di antaranya perabotan yang tajam dan rusak, kaca jendela yang pecah,
kebocoran air di atap,serta lokasi tidak ada jalan keluar saat terjadi kebakaran. Karena itu,
rumah sakit perlu melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala dan terdokumentasi agar
rumah sakit dapat melakukan perbaikan dan menyediakan anggaran untuk mengadakan
pergantian atau “upgrading”.
b. Melakukan asesmen risiko pra kontruksi ( pra construction risk assessmen-PCRA)
melakukan asesmen risiko prakontruksi (pra construction risk assessmen/PCRA) setiap
ada kontruksi, renovasi, atau penghancuran bangunan/demolish.
Prosedur Kerja :
1. Managerial RS menginformasikan kepada tim manajemen resiko dan tim PPI tentang
rencana pembangunan/renovasi gedung rumah sakit
2. Tim menganalisa dampak pembangunan terhadap lingkungan RS dengan menggunakan
langkah langkah PCRA (terlampir)
3. Tim Manajemen resiko dan PPI memberikan rekomendasi kepada tim konstruksi
berdasarkan hasil telaah
4. Tim Konstruksi atau renovasi menandatangani format kesepakatan Pengendalian dampak
konstruksi dan renovasi bangunan sesuai rekomendasi tim manajemen resiko dan PPI
5. Tim konstruksi melanjutkan pembangunan apabila telah melaksanakan rekomendasi tim
manajemen resiko dan PPI
6. Tim manajemen resiko, tim PPI bersama manajemen RS mengawasi jalannya pekerjaan
konstruksi/renovasi bangunan
7. Pihak manajemen dapat meninjau kembali izin pelaksanaan
kontruksi tidak menjalankan rekomendasi yang dianjurkan tim manajemen resiko dan PPI
c. Rencana dan melakukan pencegahan dengan menyediakan fasilitas pendukung yang
aman
merencanakan dan melakukan pencegahan dengan menyediakan fasilitas pendukung
yang aman dengan tujuan mencegah kecelakaan dan cedera, mengurangi bahaya dan risiko,
serta mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, dan pengunjung :
1. Penyediaan listrik :
a) Rumah Sakit Universitas Mataram memiliki Gardu Listrik/ Trafo Listrik Tersendiri untuk
menjamin suplai kebutuhan rumah sakit dengan daya sebesar 131 KVA.
b) Kapasitas dan instalasi listrik terpasang memenuhi standar PUIL
c) Untuk kamar beda, HCU, menggunakan catu daya khusus dengan sistem catu daya
cadangan otomatis dua lapis (generator dan UPS/ Uninteruptable Power Supply).
d) Tersedia ruang UPS minimal 2 x 3 m2 (sesuai kebutuhan) terletak di gedung HCU dan
diberi pendingin ruangan.
e) Kapasitas UPS disesuaikan dengan kebutuhan.
f) Kapasitas generator (Gen set) disediakan adalah 40 (KVA) dengan satu Gen Set
pendukung yang berdaya 18, 6 KVA dan setara dengan 75% dari daya terpasang dan
dilengkapi AMF dan ATS system
g) Grounding system harus terpisah antar grounding panel gedung dan panel alat. Nilai
grounding peralatan rata-rata terukur adalah 0,5 Ohm.
2. Instalasi penangkal petir :
Pengawasan instalasi penangkal petir sesuai dengan ketentuan Permenaker No. 2
tahun 1989. Dan telah dilakukan dan pengawasan oleh pihak berwenang yang dalam hal ini
adalah Dinsosnakertrans Kabupaten Tulungagung.
3. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran :
a) Tersedia APAR sesuai dengan Norma Standar Pedoman dan Manual (NSPM) kebakaran
seperti yang diatur oleh Permenaker No. 4 tahun 1980.
b) Alat pemadam Api dengan Air bertekanan dengan menggunakan Genset terpasang dan
berfungsi dengan baik dan tersedia air yang cukup dengan adanya kolam penampungan
air, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
c) Tersedia dan tercukupi air untuk pemadaman kebakaran.
d) Walaupun begitu, tetapi di RS Universitas Mataram belum tersedia instalasi alarm
kebakaran automatik sesuai dengan Permenaker No. 2 Tahun 1983.
4. Sistem Komunikasi
a) Tersedia saluran telepon intenal dan eksternal dan berfungsi dengan baik.
b) Tersedia saluran telepon khusus untuk keadan darurat (untuk IGD, sentral telepon dan
posko tanggap darurat).
c) Instalasi kabel telah terpasang rapi, aman dan berfungsi dengan baik
d) Tersedia komunikasi lain (HT, paging sistem dan alarm) untuk mendukung komunikasi
tanggap darurat.
e) Tersedia sistem panggilan perawat (nurse call ) yang terpasangan berfungsi dengan baik.
f) Tersedia sistem tata suara pusat (central sound system)
g) Tersedia peralatan pemantau keamanan/ CCTV (Close circuit television) yang tepsang
tersebar di seluruh area rumah sakit (terdapat setidaknya 24 titik pantau kamera CCTV di
seluruh area rumah sakit.
d. Menciptakan lingkungan yang aman dengan member identisan (badge nama sementara/
tetap)
Menciptakan lingkungan yang aman dengan memberikan identitas (badge nama
sementara atau tetap) pada pasien, staf, pekerja kontrak, tetap/penyewa lahan, keluarga
(penunggu pasien), atau pengunjung (pengunjung di luar jam besuk dan tamu rumah sakit).
Prosedur Kerja :
1. Persiapan
a. badge name
b. buku tamu dan alat tulis
2. Pelaksanaan
a. Untuk tamu dan pengunjung
3. Petugas satpam:
b. Ucapkan salam : selamat ………………………… tanyakan keperluan setiap orang yang
akan memasuki lingkungan terbatas rumah sakit melewati pintu yang ditentukan
c. Minta orang tersebut menulis identitas dan keperluannya di buku tamu.
d. Minta tanda pengenal, ganti dengan badge name sesuai keperluannya.
e. Bila berombongan kartu pengenal yang diminta cukup satu orang saja sebagai
perwakilan, badge name diberikan masing-masing orang.
f. Persilahkan orang tersebut mengalungkan dilehernya.
g. Jika sudah selesai urusannya dan mau keluar dari rumah sakit, minta kembali badge
name dan kembalikan tanda pengenal.
h. Ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
4. Untuk Penunggu
a. Berikan badge name kepada anggota keluarga pasien yang diberi hak menunggu dengan
meninggalkan kartu identitas sebagai jaminan oleh petugas ruang perawatan.
b. Berikan informasi penggunaan badge name sesuai dengan ketentuan di atas
c. Minta tanda pengenal, ganti dengan badge name sesuai keperluannya.
d. Bila berombongan kartu pengenal yang diminta cukup satu orang saja sebagai
perwakilan, badge name diberikan masing-masing orang.
e. Persilahkan orang tersebut mengalungkan dilehernya.
f. Jika sudah selesai urusannya dan mau keluar dari rumah sakit, minta kembali badge
name dan kembalikan tanda pengenal.
g. Ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
5. Untuk Staf
Pakai badge name yang dimiliki selama jam kerja.
6. Untuk Vendor
Pakai badge name yang telah diberikan selama berada di dalam lingkungan rumah sakit.
e. Melindungi dari kejahatan
1. Tersedia peralatan pemantau keamanan/ CCTV (Close circuit television) yang terpasang
tersebar di seluruh area rumah sakit (terdapat setidaknya 24 titik pantau kamera CCTV di
seluruh area rumah sakit.
2. Tersedianya Keamanan (security) dimana manusia terhindari dari bahaya yang mengancam
atau menggangu, selanjutnya akan menimbulkan perasaan tenang dan nyaman
f. Monitoring daerah terbatas kamar bayi, kamar operasi,ruangan anak, lanjut usia dan
kelompok pasien yang rentan
melakukan monitoring pada daerah terbatas seperti ruang bayi dan kamar operasi serta
daerah yang berisiko lainnya seperti ruang anak, lanjut usia, dan kelompok pasien rentan yang
tidak dapat melindungi diri sendiri atau memberi tanda minta bantuan bila terjadi bahaya.
Monitoring dapat dilakukan dengan memasang kamera sistem CCTV yang dapat dipantau di
ruang sekuriti. Namun, harus diingat pemasangan kamera CCTV tidak diperbolehkan di ruang
pasien dan tetap harus memperhatikan hak privasi pasien. Pengecualian untuk pasien jiwa yang
gaduh gelisah maka pemasangan dapat di kamar pasien, tetapi hanya dipantau di nurse station
tidak di security. Monitoring melalui pemasangan kamera CCTV juga diperlukan untuk daerah
terpencil atau terisolasi, area parking, dan area lainnya yang sering terjadi kehilangan di rumah
sakit.
BAB VII

Tata Hubungan Kerja


A. BAGAN HUBUNGAN KERJA ANTAR UNIT

B. KETERKAITAN HUBUNGAN KERJA UNIT PEMELIHARAAN SARANA


Keterkaitan hubungan kerja antara Unit Pemeliharaan Sarana dengan departemen dan
unit lain di lingkungan RS sangat erat terkait dengan fungsi dan peran unit pemeliharaan
sarana sesuai dengan ruang lingkup dan job description-nya. Keterkaitan tersebut terfokus
pada kebutuhan departemen/unit akan permintaan perbaikan, pemeliharaan, renovasi, dan
pembenahan baik peralatan medis, non medis, infrastruktur berupa bangunan/gedung, sistem
kelistrikan, sistem mekanik/mesin, sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.
Semua kebutuhan tersebut dapat dicover atau ditangani oleh unit pemeliharaan sarana, meski
dalam beberapa item-item pekerjaan perlu adanya koordinasi dengan pihak supplier/
distributor, kalibrasi, lembaga pemerintahan/Dinkes/BPFK dan instansi terkait yang
berwenang serta mempunyai sertifikasi yang dilegalkan secara hukum di Indonesia.
Berikut ini akan dikelompokkan departemen/unit-unit yang berhubungan dengan unit
pemeliharaan sarana berdasarkan jenis permintaan kebutuhan yang diinginkan berdasarkan
pengelompokkan peralatan medis maupun non medis, meliputi :
1. Kebutuhan departemen dan unit terkait dengan Sub-unit maintenance gedung
Keterkaitan kerja yang terjadi berupa kebutuhan tenaga ahli di bidang bangunan,
berupa pembuatan gedung/bangunan baru perbaikan dinding, atap, kayu mebelair,
konstruksi gedung Rumah Sakit dsb.
2. Kebutuhan departemen dan unit terkait dengan Sub unit Teknik Listrik
Keterkaitan kerja yang terjadi berupa kebutuhan tenaga ahli di bidang kelistrikan,
baik arus kuat maupun arus lemah. Secara umum, semua unit di lingkungan RS terkait
dengan instalasi kelistrikan dan elektronika dalam upaya perbaikan dan sistem
pemeliharaannya. Untuk kebutuhan lainnya, berupa sistem kelistrikan arus kuat berupa
sistem kelistrikan genset, boiler, lebih terfokus pada pemeliharaan yang dilakukan dan
dikontrol langsung oleh Unit Pemeliharaan Sarana dan atau teknisi dari distributor alat
yang dimaksud.
3. Kebutuhan departemen dan unit terkait dengan Sub-unit IT/EDP
Keterkaitan kerja lebih berfokus IT/EDP pada pemeliharan, software, komputer dan
jaringan :
a. Hardware :
merakit,troubleshoot,minta penawaran harga,beli peripheral
b. Software :
install, maintenance dan update
c. Jaringan :
merancang,memasang kabel ,bikin server,pasang koneksi internet, maintenance jaringan
d. System informasi :
menganalisa system, bikin situs, hosting, admin web, milis,editorial internet
e. Kebijakan mengembang :
rancangan program pengembangan, presentasi, survey
f. Pengembangan SDM :
Memberi pelatihan , bikin panduan
g. Administrasi :
laporan pertanggungjawab,operator web
4. Kebutuhan departemen dan unit terkait dengan Sub-unit bagian umum
Keterkaitan kerja lebih berfokus pada sistem dan pengelolaan Controling
Scrurity, Laundry, OB, Driverdi lingkungan RS.

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

Kualifikasi
No Nama Jabatan Pengalaman dan kualifikasi
Formal Sertifikat
1 Kepala Unit a. Pendidikan formal setara S1 Tehnik
Pemeliharaan Semua jurusan.
b. Mampu berkomunikasi dan dapat
menjalin kerjasama dengan baik
c. Percaya diri, jujur, komunikatif, dan
adaptif
d. Mampu berpikir secara logis dan
berpotensi dalam menyelesaikan tugas
Sarana
yang bersifat kompleks
e. Mampu menyusun rencana kerja secara
matang
f. Tegas dan dapat mengambil keputusan
secara tepat dan cepat

a. Pendidikan minimal STM Listrik , S1


STM
Koordinator Tekni dan S1 Elektro
2 Listrik / S1
Teknik Listrik b. Sangup bekerja keras dan ulet
Elektro
c. Listrik, Alkes Dan Limbah.

a. Kualifikasi Pendidikan formal : SMK


Sederajat
Koordinator
SMK b. Mempunyai jiwa kepemimpinan dan
3 Maintenance
Sederajat mampu membawahi anak buah
Gedung
c. Menguasai teknik Bangunan,Air,Ac dan
Genset

a. Pendidikan minimal S1 IT
Koordinator b. Menguasai Software, Komputer, dan
4 S1 IT
IT/EDP jaringan
c. Jujurdan Percaya diri

a. Kualifikasi Pendidikan formal : SMA


Sederajat
b. Mempunyai jiwa kepemimpinan dan
Koordinator
5 SMA mampu membawahi anak buah
Bagian Umum
c. Controling, Scurity,Laundry,OB dan
Driver

B. REKRUTMEN DAN SELEKSI STAF UNIT PEMELIHARAAN SARANA


1. Penarikan Calon (Recruitment)
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para
pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit Pemeliharaan Sarana memiliki kesempatan yang
luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,
ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang
ada.Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:
a. Dari dalam RS Universitas Mataram (internal resources)
Menarik calon dari dalam RS Universitas Mataramsendiri (internal resources)
memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan
lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RS Universitas Mataram. Calon nantinya
masuk ke Unit Pemeliharaan Sarana akibat mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan
calon pelamar dapat melalui :
1) Informasi dari mulut ke mulut
2) Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).
3) Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan tenaga di
Unit Pemeliharaan Sarana.
b. Dari luar RS Universitas Mataram(external resources)
Proses penarikan calon dari luar RS Universitas Mataram dapat dilakukan dengan cara:
1) Dari mulut ke mulut.
2) Iklan
3) Lembaga-lembaga pendidikan
2. Penyaringan/seleksi calon (selection)
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Unit Pemeliharaan Sarana dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.

Tahapan seleksi terdiri dari :


a. Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh pihak rumah
sakit.
b. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi
secara khusus oleh Unit Pemeliharaan Sarana. Proses seleksi yang dilakukan oleh Unit
Pemeliharaan Sarana ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan
fungsi administrasi dan keprofesian. Kompetensi yang harus dimiliki staf Pemasaran
sesuai dengan penempatan kerja yang akan dijalaninya.
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
1) Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal, dengan materi
soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki Unit Pemeliharaan Sarana seperti
yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70% benar.
2) Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
a) Kemampuan administrasi
b) Kemampuan penguasaan dan ketrampilan
c) Kemampuan mengelola dan manajemen Pemeliharaan Sarana
d) Kemampuan administrasi pengolahan data dan laporan
3) Masing-masing jenis tes disesuaikan dengan penempatannya
4) Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap Unit Pemeliharaan Sarana,
pandangan terhadap Pemasaran yang berorientasi kepada kepuasaan customer untuk
dapat menjalani pemeriksaan kesehatannya ke RS
5) Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh staf Pemeliharaan Sarana :
a) Sehat, tidak buta warna.
b) Berpenampilan rapi dan menarik.
C. PENGEMBANGAN SDM UNIT PEMELIHARAAN SARANA
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Unit Pemeliharaan Sarana khususnya dan RS
Universitas Mataram umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga unit
pemeliharaan sarana. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pelatihan.
Tujuan pelatihan adalah :
a. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
b. Menambah pengetahuan wawasan bidang teknik khususnya listrik, elektro, bangunan dan
sanitasi lingkungan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga administrasi dan staf pemeliharaan sarana
dilaksanakan melalui :
External Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti sesuai dengan kebutuhan
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya mutu SDM Unit pemeliharan
sarana. Pelatihan external, umumnya berupa seminar, workshop dan training yang
diselenggarakan oleh lembaga yang bergerak dibidang teknik rumah sakit.

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Pengertian Orientasi
Orientasi adalah suatu program yang dibuat RS yang bertujuan untuk memperkenalkan
karyawan baru pada pekerjaan dan RS tempatnya bekerja, bagaimana kedudukan / peranan karyawan,
organisasi dan karyawan lain, kehidupan sosial, budaya, dan lingkungan di sekitar tempat kerja.
Setiap karyawan yang tergabung dalam suatu organisasi memiliki orientasi kerja masing-masing dan
kemungkinan besar karyawan satu dengan lainnya mempunyai orientasi kerja yang berbeda pula, dan
apabila orientasi yang dipersepsikannya ini dapat tercapai maka karyawan akan merasakan kepuasan
kerja dan bekerja dengan maksimal.
B .Kegiatan Orientasi
Orientasi adalah merupakan waktu yang harus dijalani untuk mengenal dan memahami
peranan atau kedudukan mereka dalam organisasi dengan budaya organisasi yang ada dan dengan
karyawan yang ada di dalamnya terkhusus dengan sistem dan proses kerja yang ada di bagian
tersebut.
 Memberikan penjelaskan lengkap dari aspek tugas secara menyeluruh mengenai :
a. Ruang lingkup tugas (tercermin dan uraian tugas)
b. segi-segi teknis pekerjaan
c. penggunaan keselamatan kerja
d. prosedur kerja
e. peralatan kerja yang di gunakan
f. orientasi di laksanakan selama 1 bulan
 Pengelompokan orientasi dibagi menjadi 2 :
1. Orientasi Umum Merupakan program pengenalan calon karyawan baru dalam memasuki dunia
kerja yang sebenarnya, dalam hal ini organisasi rumah sakit secara umum/menyeluruh.
2. Orientasi Khusus Program mempersiapkan seorang karyawan baru/lama yang menjalani mutasi,
untuk mampu melaksanakan tugas sesuai standar dimana dia ditempatkan.

C. TUJUAN
1. Orientasi Umum Tujuan Umum :
Agar karyawan baru mengenal dan memahami tata organisasi Rumah Sakit Universitas Mataram
secara menyeluruh.
2. Tujuan Khusus:
a. Karyawan mengetahui dan memahami dengan baik organisasi dimana dia bekerja.
b. Karyawan mengetahui struktur organisasi, visi, misi dan implementasinya
c. Karyawan mengetahui Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit
d. Karyawan mengetahui dan memahami dengan baik budaya organisasi yang ada
e. Karyawan mengetahui dan mengenal seluruh karyawan secara umum, dan secara khusus
digugus tugasnya dengan baik.
3. Orientasi Khusus: Tujuan
Umum Mempersiapkan karyawan untuk mampu melaksanakan seluruh/sebagian tugas dimana dia
ditempatkan dengan baik.
BAB X
PERTEMUAN RAPAT

A. Rapat Koordinasi kebutuhan RS Universitas Mataram


Rapat adalah suatu pertemuan organisasi yang resmi dengan tata tertib yang agak mengikat.
Sehingga keputusan-keputusan yang ditetapkan dalam rapat tersebut bersifat mengikat.Agar supaya
rapat itu berfaedah dalam arti kata dapat mengembangkan Pemeliharaan / maintenance serta
kebutuhan RS Universitas Mataram:
a. Pemeliharaan Kuratif : Tidak terjadwal, Break down unit
b. Penyetingan ulang bagian-bagian serta fungsinya
c. Penyetingan ulang parameter serta fungsinya
d. Penggantian spare part / bagian-bagian alat
e. Modifikasi spare part / bagian-bagian alat
f. Pengencangan serta pelumasan bagian-bagian alat
g. Pemeliharaan Preventif : Terjadwal, Life time spare part
h. Pemantauan bagian-bagian serta fungsinya
i. Pemantauan setting parameter serta fungsinya dan hasil outputnya
j. Pengencangan serta pelumasan bagian-bagian alat
k. Pembersihan / cleaning
l. perbaikan / repaire
m. Perencanaan pengadaan spare part / disposible acsessoris
n. Perencanaan kegiatan kalibrasi
o. Perencanaan kegiatan KSO dan kontrak servis
p. Analisis:
q. Kegiatan-kegiatan ini adalah kegiatan yang rutin dilakukan di IPSRS. Semuanya berjalan baik
r. dan optimal. Namun, pada bagian penyimpanan data-data masih perlu mengalami
pembenahan,
s. karena belum lengkap data-data terkait IPSRS
Pertemuan / Rapat internal dilakukan 1 (satu) bulan sekali. Rapat dengan bidang
pelayanan medis lainnya dilakukan 3 (tiga) bulan sekali.
Beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum pertemuan/ rapat adalah sebagai berikut:
1. Daftar hadir
2. Notulen Rapat
3. Materi Rapat

Format notulen Rapat


Hari, Tanggal
Tempat
Pemimpin Rapat
Materi Rapat

Jumlah Peserta
Rapat
Notulen Rapat
BAB XI
PELAPORAN

Pelaporan IPSRS adalah pelaporan kegiatan seluruh pelayananyang ada di RS


Universitas Mataram. Pelaporan IPSRS dibutuhkan untuk pihak internal dan eksternal RS
Universitas Mataram.
LaporanIPSRS yang dibutuhkan internal RS Universitas Mataram diserahkan kepada :
 Ka.Bag IPSRS
Pelaporan yang dibuat oleh unit IPSRS yaitu :
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan di unit IPSRS yaitu :
- Laporan internal IPSRS
3. Laporan Tahunan

BABXII
PENUTUP
Dengan dibuatnya pedoman pelayanan IPSRS, diharapkan setiap personel dapat memahami dan
melaksanakan sesuai panduan sehingga hasil akhir dari setiap pekerjaan dapat di pertanggung
jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai