Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN PENGORGANISASIAN TEKNISI RUMAH

SAKIT UNIVERSITAS MATARAM

RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM


2019
DAFTAR ISI

DAFTRA ISI ....................................................................................................................


KATA PENGANTAR ......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................
1.2 RUANG LINGKUP....................................................................................................
1.3 KEGIATAN TEKNISI................................................................................................
1.4 BATASAN OPERASIONAL
1.5 MAKSUD DAN TUJUAN.........................................................................................
BAB II ..............................................................................................................................
2.1 GAMBARAN UMUM RS..........................................................................................
BAB III VISI ,MISI,FALSAFAH,NILAI DAN TUJUAN RS.........................................
3.1 VISI MISI RS..............................................................................................................
3.2 FALSAFAH................................................................................................................
3.3 NILAI
3.4 TUJUAN RS
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS .......................................................................
4.1 STRUKTUR ORGANISASI RS.................................................................................
4.2 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RS ................................................................
BAB V STRUKRUR ORGANISASI TEKNISI...............................................................
5.1 STRUKTUR ORGANISASI TEKNISI......................................................................
5.2 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI TEKNISI ......................................................
BAB VI URAIAN JABATAN .........................................................................................
6.1 KOORDINATOR SUB UNIT TEKNIK LISTRIK ...................................................
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA ..........................................................................
7.1 BAGAN HUBUNGAN KERJA ANTAR UNIT .......................................................
7.2 KETERKAITAN HUBUNGAN KERJA UNIT TEKNISI .......................................
BAB VIII POLA KETENAGAAN KUALIFIKASI PERSONIL ..................................
8.1 POLA KETERKAITAN DAN KUALIFIKASI ........................................................
BAB IX KEGIATAN ORGANISASI TEKNISI .............................................................
9.1 PENGERTIAN ORIENTASI .....................................................................................
9.2 KEGIATAN ORIENTASI .........................................................................................
9.3 TUJUAN ORIENTASI ..............................................................................................
BAB X PERTEMUAN DAN RAPAT .............................................................................
10.1 RAPAT KOORDINASI KEBUTUHAN RS UNIVERSITAS MATARAM ..........
BAB XI PELAPORAN TEKNISI....................................................................................
11.1 LAPORAN HARIAN ..............................................................................................
11.2 LAPORAN BULANAN .........................................................................................
11.3 TAHUNAN ..............................................................................................................
BAB XII PENUTUP ........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit merupakan institusi yang memberi pelayanan jasa kesehatan dan
senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang baik dan profesional. Dalam
perkembangan rumah sakit, dapat dilihat dan dirasakan seiring dengan penambahan jenis
dan jumlah fasilitas sarana dan prasarana yang digunakan, ini sangat menunjang dalam
memberikan pelayanan yang efektif, efisien dan profesional.
Rumah Sakit Universitas Mataram merupakan Rumah Sakit milik Kementerian Riset
dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang dikuasakan kepada Rektor
Universitas Mataram. Rumah sakit ini beroperasi sejak Februari 2016 sesuai Surat
Keputusan Walikota Nomor: 196/II/2016 Tentang Izin Operasional Rumah Sakit
Universitas Mataram.
Rumah Sakit Universitas Mataram memiliki luas sebagai berikut :
1. Luas Lahan ± 14.155 m2, dengan 3 gedung utama. Gedung A dan B untuk pelayanan dan
Gedung C untuk manajamen Rumah Sakit.
2. Terletak di Jalan Majapahit Nomor 62 Kekalik, Mataram (Kompleks Universitas
Mataram).
Rumah Sakit Universitas Mataram memiliki banyak sekali tantangan, salah satu
diantaranya adalah pemenuhan sumber daya yang kompeten di tiap unit kerja. Bagian
Sumber daya manusia atau Personalia sebagai unit kerja yang bertugas dalam pengelolaan
SDM di RS Rumah Sakit Universitas Mataram berkepentingan secara langsung dalam
proses rekrutmen dan peningkatan kualitas ketenagaan.
RS Rumah Sakit Universitas Mataram berkeinginan untuk menjadi pilihan utama
masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, Sebagai rumah
sakit yang ingin selalu tumbuh dan berkembang, serta dengan semakin beragamnya jenis
pelayanan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan yang strategis dalam seluruh bidang
pelayanan. Di antaranya adalah pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah sakit .
Unit ini melakukan tugasnya untuk melakukan proses perbaikan dan pemeliharaan Sarana
dan Prasarana umum dan medik demi keberlangsungan pelayanan jasa kesehatan di dalam
Rumah sakit.
B. RUANG LINGKUP
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 134/Menkes/SK/IV/1978 April
1978 tentang susunan dan tatacara kerja rumah sakit umum telah ditetapkan tugas dan
fungsi TEKNISI sebagai berikut:
1. Penyediaan
a. Penyediaan tenaga listrik.
b. Penyediaan jasa teknis.
2. Pemeliharaan dan perbaikan
a. Bangunan, yaitu gedung perawatan, kantor, poliklinik, instalasi lain- lain.
b. Instalasi listrik.
c. Genset.
C. Kegiatan IPSRS
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana kerja dan kegiatan TEKNISI tehunan, bulanan, mingguan dan
harian.
b. Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk operasional dari pemakaian sarana dan
peralatan.
c. Menyusun peraturan kelaikan operasional sarana, prasarana dan peralatan yang
menunjang pelayanan kesehatan.
2. Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian uji fungsi dan uji coba sarana, prasarana dan peralatan baik
yang baru maupun yang selesai diperbaiki.
b. Melakukan pemeliharaan.
3. Melakukan penilaian terhadap sarana, prasarana dan peralatan, yaitu:
a. Dalam rangka pengadaan.
b. Dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan.
4. Menyusun laporan, yaitu:
a. Menyusun data keadaan atau inventarisasi.
b. Menyusun laporan kegiatan.
5. Melakukan pengelolaan teknis, yaitu:
a. Melaksanakan pengelolaan teknis pengelolaan lingkungan.
b. Mengelola kegiatan teknis dalam jam kerja 12 jam.
c. Bertugas dalam tim penerimaan barang dan pengujian teknis.
d. Melakukan rapat.
6. Pengawasan
Melaksanakan pengawasan dalam kegiatan pembangunan, pemasangan,
pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana maupun peralatan yang dilaksanakan oleh
pihak ke-III.
7. Pelatihan
Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun petugas teknik
sehingga program pelayanan pemeliharaan dan perbaikan berjalan lancar. Dalam waktu
tertentu mendatangkan tenaga ahli untuk menjabarkan perkembangan dan sistem
peralatan yang lama dan akan datang.
D. BATASAN OPERASIONAL
Petugas Teknisi Rumah Sakit dalam melaksanakan tugasnya dilakukan sesuai
dengan SPO yaitu setelah petugas mendapatkan permintaan perbaikan petugas menuju
kelapangan untuk melakukan pengecekan kerusakan/alat yang akan di pelihara, petugas
mengecek untuk selanjutnya mendata kebutuhan sparepart jika diperlukan. Dalam hal ini
petugas melakukan order dahulu jika ketersediaan sparepart kosong,. Jika alat sekiranya
dapat diperbaiki petugas akan segera melakukan perbaikan di tempat, jika tidak petugas
akan meminta ijin bagian terkait untuk mengirimkan alat yang rusak melalui petugas
pengadaan, proses ini akan memerlukan waktu yang lama jika setelah dibuatnya PPK
timbul hal – hal yang menyangkut ketersediaan sparepart dan biaya yang ditimbulkan.
Jika biaya yang ditimbulkan besar maka setiap keputusan akan diperlukan dalam
pertemuan Tim Pemelian Barang & Jasa dan keputusan terakhir ada di Jajaran Direksi.
D. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Petunjuk Teknis ini dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam melaksanakan
kegiatan pemeliharaan dan perawatan sarana - prasarana agar dalam keadaan layak
fungsi.
2. Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk mewujudkan pemanfaatan sarana – prasarana
yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan
serta efisien, serasi dan selaras dengan lingkungannya.
BAB II
GAMBARAN UMUM RS

Rumah Sakit Universitas Mataram merupakan Rumah Sakit milik Kementerian Riset
dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang dikuasakan kepada Rektor
Universitas Mataram. Rumah sakit ini beroperasi sejak Februari 2016 sesuai Surat Keputusan
Walikota Nomor: 196/II/2016 Tentang Izin Operasional Rumah Sakit Universitas Mataram.
Rumah Sakit Universitas Mataram memiliki luas sebagai berikut :
1. Luas Lahan ± 14.155 m2, dengan 3 gedung utama. Gedung A dan B untuk
pelayanan dan Gedung C untuk manajamen Rumah Sakit.
2. Terletak di Jalan Majapahit Nomor 62 Kekalik, Mataram (Kompleks Universitas
Mataram).
Pada era Globalisasi Rumah Sakit diharapkan dapat mengikuti Perkembangan diantara
perkembangan Teknologi dan Meningkatkan pelayanan terhadap customer (pasien) dengan
lebih memperhatikan nilai kepuasan dalam memberikan pelayanan ini pun harus sesuai
dengan prosedur karena pada era globalisasi ini, semua tindakan dapat menimbulkan tuntutan
Malpraktek. Oleh karena itu RS Universitas Mataram harus mempelajarai kekuatan &
kelemahan serta tantangan dan peluang yang ada untuk mencapai sasaran meningkatkan
kunjungan dan RS Universitas Mataram harus membuat renstra yang tetap berfokus kepada
visi dan misi RS Universitas Mataram.
BAB III
VISI,MISI,FALSAFAT,NILAI DANTUJUAN RS

A. Visi Misi RS Universitas Mataram


1. Visi Rumah Sakit Universitas Mataram
Visi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Mataram adalah “menjadi Rumah Sakit
Pendidikan yang unggul dengan pelayanan yang komprehensif dan melibatkan
kegiatan multidisipliner untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
2. Misi Rumah Sakit Universitas Mataram
Misi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Mataram adalah:
a. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian dan pelayanan
medis dasar dan spesialistik secara komprehensif (promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif) yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b. Menjalankan kegiatan operasional secara efektif dan efisien serta sinergis
sehingga menghasilkan nilai tambah bagi sstakeholders (pelanggan, pekerja,
mitra kerja, pemilik dan masyarakat).
B. Falsafah dan Nilai
Rumah Sakit Universitas Mataram merupakan Rumah Sakit milik Kementerian
Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang dikuasakan kepada
Rektor Universitas Mataram. Untuk memberikan layanan ditunjukkan dalam bentuk
indikator perilaku. Sedangkan perilaku yang diharapkan adalah Profesional, Ramah dan
Berkualitas.
1. Ramah
Bersikap hangat dan menunjukkan perilaku ramah dan memiliki sifat empati dan
perhatian penuh kepada pelanggan.
2. Profesional
Dalam memberikan pelayanan selalu percaya diri, berpenampilan segar dan menarik,
sopan dan respek terhadap pelanggan (memahami etika sosial), disiplin terhadap waktu,
memberikan janji yang sesuai standar prosedur, berkomunikasi dengan gaya bahasa dan
gaya tubuh yang baik, bekerja sesuai standar profesional yang telah ditetapkan bahkan
melebihi standar.
3. Berkualitas
Menyediakan pelayanan kesehatan yang terpercaya dan aman bagi pelanggan dengan
berusaha secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas layanan. Rumah sakit mampu
bersaing untuk menjadi yang terbaik baik dari sisi manajemen, layanan maupun
penunjang lainnya.
C. Tujuan RS
1. Untuk sarana pendidikan tenaga kesehatan professional
2. Pengembangan pelayanan unggulan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
ilmu pengetahuan teknologi kedokteran
3. Sarana untuk pengembangan riset multidisipliner dalam bidan kedokteran dan
kesehatan pada umumnya.
BAB IV
Struktur Organisasi RS

A. Struktur Organisasi RS UNIVERSITAS MATARAM


Struktur organisasi rs universitas mataram adalah sebuah susunan berbagai
komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi yang ada di RS Universitas
Mataram .
Dengan adanya struktur organisasi maka kita bisa melihat pembagian kerja dan
bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda bisa dikoordinasikan dengan baik. Selain
itu, dengan adanya struktur tersebut maka kita bisa mengetahui beberapa spesialisasi dari
sebuah pekerjaan, saluran perintah, maupun penyampaian laporan.
B. Bagan Struktur Organisasi RS UNIVERSITAS MATARAM Terlampir
BAB V
Struktur Organisasi TEKNISI

A. Struktur Organisasi TEKNISI


Struktur organisasi TEKNISI adalah sebuah susunan unit kerja dalam sebuah
organisasi yang ada di RS Universitas Mataram .
Dengan adanya struktur organisasi maka kita bisa melihat pembagian kerja dan
bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda bisa dikoordinasikan dengan baik. Selain
itu, dengan adanya struktur tersebut maka kita bisa mengetahui beberapa spesialisasi
dari sebuah pekerjaan, saluran perintah, maupun penyampaian laporan.
B. Bagan Struktur Organisasi IPSRS Terlampir

KOORDINATOR

HAMDI ARDIANSYAH

TEKNISI LISTRIK TEKNISI LISTRIK

I PUTU WEDA FARGAN TANJUNG,S.T.


SURYAWAN,S.T.
BAB VI
Uraian Jabatan

1. URAIAN JABATAN TEKNISI


A. TEKNIK LISTRIK
1. Tujuan Jabatan:
Melaksanakan semua kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan dan
berfungsinya semua sarana dan prasarana yang terkait dengan kelistrikan dengan
proaktif mengamati, memeriksa, mengevaluasi dan memperbaiki peralatan medis
maupun non medis, serta instalasi vital melalui kegiatan swakelola maupun
outsourcing, agar dapat terselenggara kegiatan pelayanan kesehatan rumah sakit
2. Tugas dan Tanggung Jawab Utama :
a. Bertanggungjawab terhadap suplai listrik dari PLN selama 24 jam dan
memelihara/bertanggung jawab terhadap operasional genzet.
b. Memelihara/mengecek seluruh kabel dan panel listrik di rumah sakit secara
berkala.
c. Memelihara/bertanggung jawab terhadap seluruh penerangan lampu di
lingkungan rumah sakit.
d. Melaporkan kepada kepala pemeliharaan elektrik jika menerima kabar
pemadaman listrik dari PLN, gangguan aliran listrik dan akan ditindaklanjuti ke
pemakai ruangan agar dapat bersiap-siap jika listrik padam.
e. Mengadakan evaluasi alat-alat listrik arus kuat dan lampu penerangan di
lingkungan rumah sakit.
f. Memelihara/bertanggung jawab terhadap unit bel pasien.
g. Memelihara/bertanggung jawab terhadap seluruh alat non medis yang berarus
listrik lemah, membuat laporan kondisi alat yang tidak layak dipergunakan dan
membuat evaluasi atas pelaksanaan yang sduah berjalan
h. Memantau/mengawasi pekerjaan kontrak service AC, membuat laporan
pelaksanaan dan memastikan berfungsinya AC serta peralatan medis, non medis,
dan instalasi vital Rumah Sakit secara berkala.
i. Bertanggung jawab atas keselamatan pelaksana pekerjaan pemeliharaan
j. Terpeliharanya lingkungan kerja tetap tertata rapi dan menjaga keutuhan
peralatan kerja yang telah dipergunakan.
3. Hubungan Kerja:
a. Berhubungan dengan staf medis dan non medis, terkait kebutuhan instalasi listrik
yang terdapat pada masing-masing unit.
b. Berhubungan dengan unit pengadaan peralatan medis dan non medis terkait
dengan perbaikan, pemeliharaan sistem kelistrikan pada masing-masing alat.
4. Tantangan Terberat:
a. Genset belum hidup setelah > 30 detik setelah aliran listrik dari PLN padam
b. Suplai air dari tandon bawah ke atas tidak berjalan untuk mengisi tangki boiler
c. Tidak terhubungannya aliran listrik ke panel-panel emergency pada saat
diperlukan
5. Wewenang untuk Mengambil Keputusan:
a. Mengkoordinasikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan unit-unit
lain yang terkait.
b. Mengambil keputusan untuk keamanan jika terdapat pekerjaan yang
menimbulkan bahaya.
c. Mengambil keputusan jika terdapat pekerjaan yang menimbulkan bahaya dan
tidak sesuai dengan standart.
d. Dalam keadaan darurat, dapat mengambil tindakan seperlunya guna
menyelamatkan keadaan yang membahayakan bagi pasien, staf dan pengunjung
lain tanpa terlebih dahulu meminta ijin kepada pimpinan, setelah keadaan sudah
dapat diatasi, dapat dilakukan komunikasi dengan pimpinan langsung.
2. PROGRAM PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN BAGI
FASILITAS RS UNIT TERKAIT TEKNISI

Dalam pelaksanaan tugasnya petugas TEKNISI diwajibkan untuk menjunjung tinggi


nilai-nilai dari K3RS, maksudnya petugas harus dengan kesadaran penuh untuk
menggunakan alat pelindung diri (APD )dalam melaksanakan tugasnya selain menjaga
keselamatan diri petugas wajib untuk menjaga kelesamatan di lingkungan di mana mereka
sedang bekerja. Dengan demikian keselamatan diri, pasien dan pengunjung dapat terjaga
dengan baik. Adapun untuk prosedur keamanan mengacu pada SPO dan panduan yang
dibuat oleh tim K3RS.
a. Melakukan asesmen resiko komprehensif dan proaktif
melakukan asesmen risiko secara komprehensif dan proaktif untuk
mengidentifikasi bangunan, ruangan/area, peralatan, perabotan, dan fasilitas lainnya
yang berpotensi menimbulkan cedera. Sebagai contoh, risiko keselamatan yang dapat
menimbulkan cedera atau bahaya termasuk di antaranya perabotan yang tajam dan rusak,
kaca jendela yang pecah, kebocoran air di atap,serta lokasi tidak ada jalan keluar saat
terjadi kebakaran. Karena itu, rumah sakit perlu melakukan pemeriksaan fasilitas secara
berkala dan terdokumentasi agar rumah sakit dapat melakukan perbaikan dan
menyediakan anggaran untuk mengadakan pergantian atau “upgrading”.
b. Melakukan asesmen risiko pra kontruksi ( pra construction risk assessmen-PCRA)
melakukan asesmen risiko prakontruksi (pra construction risk assessmen/PCRA)
setiap ada kontruksi, renovasi, atau penghancuran bangunan/demolish.

Prosedur Kerja :
1. Managerial RS menginformasikan kepada tim manajemen resiko dan tim PPI tentang
rencana pembangunan/renovasi gedung rumah sakit
2. Tim menganalisa dampak pembangunan terhadap lingkungan RS dengan
menggunakan langkah langkah PCRA (terlampir)
3. Tim Manajemen resiko dan PPI memberikan rekomendasi kepada tim konstruksi
berdasarkan hasil telaah
4. Tim Konstruksi atau renovasi menandatangani format kesepakatan Pengendalian
dampak konstruksi dan renovasi bangunan sesuai rekomendasi tim manajemen resiko
dan PPI
5. Tim konstruksi melanjutkan pembangunan apabila telah melaksanakan rekomendasi
tim manajemen resiko dan PPI
6. Tim manajemen resiko, tim PPI bersama manajemen RS mengawasi jalannya
pekerjaan konstruksi/renovasi bangunan
7. Pihak manajemen dapat meninjau kembali izin pelaksanaan
kontruksi tidak menjalankan rekomendasi yang dianjurkan tim manajemen resiko dan
PPI
c. Rencana dan melakukan pencegahan dengan menyediakan fasilitas pendukung
yang aman
Merencanakan dan melakukan pencegahan dengan menyediakan fasilitas
pendukung yang aman dengan tujuan mencegah kecelakaan dan cedera, mengurangi
bahaya dan risiko, serta mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, dan
pengunjung :
1. Penyediaan listrik :
a) Rumah Sakit Universitas Mataram memiliki Gardu Listrik/ Trafo Listrik Tersendiri
untuk menjamin suplai kebutuhan rumah sakit dengan daya sebesar 131 KVA.
b) Kapasitas dan instalasi listrik terpasang memenuhi standar PUIL
c) Untuk kamar beda, HCU, menggunakan catu daya khusus dengan sistem catu daya
cadangan otomatis dua lapis (generator dan UPS/ Uninteruptable Power Supply).
d) Tersedia ruang UPS minimal 2 x 3 m2 (sesuai kebutuhan) terletak di gedung HCU
dan diberi pendingin ruangan.
e) Kapasitas UPS disesuaikan dengan kebutuhan.
f) Kapasitas generator (Genset) disediakan adalah 500 (KVA) dan setara dengan 75%
dari daya terpasang dan dilengkapi AMF dan ATS system
g) Grounding system harus terpisah antar grounding panel gedung dan panel alat.
Nilai grounding peralatan rata-rata terukur adalah 0,5 Ohm.

2. Instalasi penangkal petir :


Pengawasan instalasi penangkal petir sesuai dengan ketentuan Permenaker No.
2 tahun 1989. Dan telah dilakukan dan pengawasan oleh pihak berwenang yang dalam
hal ini adalah Dinsosnakertrans Kabupaten Tulungagung.
3. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran :
a) Tersedia APAR sesuai dengan Norma Standar Pedoman dan Manual (NSPM)
kebakaran seperti yang diatur oleh Permenaker No. 4 tahun 1980.
b) Alat pemadam Api dengan Air bertekanan dengan menggunakan Genset terpasang
dan berfungsi dengan baik dan tersedia air yang cukup dengan adanya kolam
penampungan air, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
c) Tersedia dan tercukupi air untuk pemadaman kebakaran.
d) Walaupun begitu, tetapi di RS Universitas Mataram belum tersedia instalasi alarm
kebakaran automatik sesuai dengan Permenaker No. 2 Tahun 1983.
4. Sistem Komunikasi
a) Tersedia saluran telepon intenal dan eksternal dan berfungsi dengan baik.
b) Tersedia saluran telepon khusus untuk keadan darurat (untuk IGD, sentral telepon
dan posko tanggap darurat).
c) Instalasi kabel telah terpasang rapi, aman dan berfungsi dengan baik
d) Tersedia komunikasi lain (HT, paging sistem dan alarm) untuk mendukung
komunikasi tanggap darurat.
e) Tersedia sistem panggilan perawat (nurse call ) yang terpasangan berfungsi dengan
baik.
f) Tersedia sistem tata suara pusat (central sound system)
g) Tersedia peralatan pemantau keamanan/ CCTV (Close circuit television) yang
tepsang tersebar di seluruh area rumah sakit (terdapat setidaknya 24 titik pantau
kamera CCTV di seluruh area rumah sakit.
BAB VII
Tata Hubungan Kerja

A. BAGAN HUBUNGAN KERJA ANTAR UNIT

TEKNISI

B. KETERKAITAN HUBUNGAN KERJA UNIT TEKNISI

Keterkaitan hubungan kerja antara Unit Teknisi dengan departemen dan unit lain
di lingkungan RS sangat erat terkait dengan fungsi dan peran unit pemeliharaan sarana
sesuai dengan ruang lingkup dan job description-nya. Keterkaitan tersebut terfokus
pada kebutuhan departemen/unit akan permintaan perbaikan, pemeliharaan, renovasi,
dan pembenahan baik peralatan medis, non medis, infrastruktur berupa
bangunan/gedung, sistem kelistrikan, sistem mekanik/mesin, sistem pengelolaan limbah
bahan berbahaya dan beracun. Semua kebutuhan tersebut dapat dicover atau ditangani
oleh unit pemeliharaan sarana, meski dalam beberapa item-item pekerjaan perlu adanya
koordinasi dengan pihak supplier/ distributor, lembaga pemerintahan/Dinkes/BPFK dan
instansi terkait yang berwenang serta mempunyai sertifikasi yang dilegalkan secara
hukum di Indonesia.

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

Kualifikasi
No Nama Jabatan Pengalaman dan kualifikasi
Formal Sertifikat
a. Pendidikan minimal STM Listrik , S1
STM
Listrik Tekni dan S1 Elektro
1 Teknik Listrik / S1
b. Sangup bekerja keras dan ulet
Elektr
o c. Listrik

A. REKRUTMEN DAN SELEKSI STAF UNIT TEKNISI


1. Penarikan Calon (Recruitment)
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang
para pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit Pemeliharaan Sarana memiliki
kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan
jabatan yang diinginkan.Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa
kebutuhan tenaga, ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan
jumlah tenaga yang ada.Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:
a. Dari dalam RS Universitas Mataram (internal resources)
Menarik calon dari dalam RS Universitas Mataramsendiri (internal resources)
memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan
dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RS Universitas Mataram.
Calon nantinya masuk ke Unit Pemeliharaan Sarana akibat mutasi atau promosi.
Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui :
1) Informasi dari mulut ke mulut
2) Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).
3) Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan
tenaga di Unit Pemeliharaan Sarana.
b. Dari luar RS Universitas Mataram(external resources)
Proses penarikan calon dari luar RS Universitas Mataram dapat dilakukan dengan
cara:
1) Dari mulut ke mulut.
2) Iklan
3) Lembaga-lembaga pendidikan
2. Penyaringan/seleksi calon (selection)
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Unit Pemeliharaan Sarana
dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
a. Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
pihak rumah sakit.
b. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus oleh Unit Pemeliharaan Sarana. Proses seleksi yang
dilakukan oleh Unit Pemeliharaan Sarana ini menyangkut pengetahuan dan
kemampuan dalam menjalankan fungsi administrasi dan keprofesian. Kompetensi
yang harus dimiliki staf Pemasaran sesuai dengan penempatan kerja yang akan
dijalaninya.
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
1) Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal,
dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki Unit
Pemeliharaan Sarana seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas
kelulusan adalah 70% benar.
2) Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
a) Kemampuan administrasi
b) Kemampuan penguasaan dan ketrampilan
c) Kemampuan mengelola dan manajemen Pemeliharaan Sarana
d) Kemampuan administrasi pengolahan data dan laporan
3) Masing-masing jenis tes disesuaikan dengan penempatannya
4) Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap Unit
Pemeliharaan Sarana, pandangan terhadap Pemasaran yang berorientasi kepada
kepuasaan customer untuk dapat menjalani pemeriksaan kesehatannya ke RS
5) Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh staf Pemeliharaan Sarana :
a) Sehat, tidak buta warna.
b) Berpenampilan rapi dan menarik.
B. PENGEMBANGAN SDM UNIT TEKNISI
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Unit Teknisi khususnya dan RS Universitas
Mataram umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga unit
pemeliharaan sarana. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pelatihan.
Tujuan pelatihan adalah :
a. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
b. Menambah pengetahuan wawasan bidang teknik khususnya listrik, elektro, bangunan
dan sanitasi lingkungan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga administrasi dan staf pemeliharaan sarana
dilaksanakan melalui :
External Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti sesuai dengan
kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya mutu SDM
Unit pemeliharan sarana. Pelatihan external, umumnya berupa seminar, workshop dan training
yang diselenggarakan oleh lembaga yang bergerak dibidang teknik rumah sakit.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. Pengertian Orientasi
Orientasi adalah suatu program yang dibuat RS yang bertujuan untuk
memperkenalkan karyawan baru pada pekerjaan dan RS tempatnya bekerja, bagaimana
kedudukan / peranan karyawan, organisasi dan karyawan lain, kehidupan sosial, budaya,
dan lingkungan di sekitar tempat kerja. Setiap karyawan yang tergabung dalam suatu
organisasi memiliki orientasi kerja masing-masing dan kemungkinan besar karyawan satu
dengan lainnya mempunyai orientasi kerja yang berbeda pula, dan apabila orientasi yang
dipersepsikannya ini dapat tercapai maka karyawan akan merasakan kepuasan kerja dan
bekerja dengan maksimal.
B .Kegiatan Orientasi
Orientasi adalah merupakan waktu yang harus dijalani untuk mengenal dan memahami
peranan atau kedudukan mereka dalam organisasi dengan budaya organisasi yang ada dan
dengan karyawan yang ada di dalamnya terkhusus dengan sistem dan proses kerja yang
ada di bagian tersebut.
 Memberikan penjelaskan lengkap dari aspek tugas secara menyeluruh mengenai :
a. Ruang lingkup tugas (tercermin dan uraian tugas)
b. segi-segi teknis pekerjaan
c. penggunaan keselamatan kerja
d. prosedur kerja
e. peralatan kerja yang di gunakan
f. orientasi di laksanakan selama 1 bulan
 Pengelompokan orientasi dibagi menjadi 2 :
1. Orientasi Umum Merupakan program pengenalan calon karyawan baru dalam memasuki
dunia kerja yang sebenarnya, dalam hal ini organisasi rumah sakit secara
umum/menyeluruh.
2. Orientasi Khusus Program mempersiapkan seorang karyawan baru/lama yang menjalani
mutasi, untuk mampu melaksanakan tugas sesuai standar dimana dia ditempatkan.

C. TUJUAN
1. Orientasi Umum Tujuan Umum :
Agar karyawan baru mengenal dan memahami tata organisasi Rumah Sakit Universitas
Mataram secara menyeluruh.
2. Tujuan Khusus:
a. Karyawan mengetahui dan memahami dengan baik organisasi dimana dia bekerja.
b. Karyawan mengetahui struktur organisasi, visi, misi dan implementasinya
c. Karyawan mengetahui Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit
d. Karyawan mengetahui dan memahami dengan baik budaya organisasi yang ada
e. Karyawan mengetahui dan mengenal seluruh karyawan secara umum, dan secara
khusus digugus tugasnya dengan baik.
3. Orientasi Khusus: Tujuan
Umum Mempersiapkan karyawan untuk mampu melaksanakan seluruh/sebagian tugas
dimana dia ditempatkan dengan baik.
BAB X
PERTEMUAN RAPAT

A. Rapat Koordinasi kebutuhan RS Universitas Mataram


Rapat adalah suatu pertemuan organisasi yang resmi dengan tata tertib yang agak
mengikat. Sehingga keputusan-keputusan yang ditetapkan dalam rapat tersebut bersifat
mengikat.Agar supaya rapat itu berfaedah dalam arti kata dapat mengembangkan
Pemeliharaan / maintenance serta kebutuhan RS Universitas Mataram:
a. Pemeliharaan Kuratif : Tidak terjadwal, Break down unit
b. Penyetingan ulang bagian-bagian serta fungsinya
c. Penyetingan ulang parameter serta fungsinya
d. Penggantian spare part / bagian-bagian alat
e. Modifikasi spare part / bagian-bagian alat
f. Pengencangan serta pelumasan bagian-bagian alat
g. Pemeliharaan Preventif : Terjadwal, Life time spare part
h. Pemantauan bagian-bagian serta fungsinya
i. Pemantauan setting parameter serta fungsinya dan hasil outputnya
j. Pengencangan serta pelumasan bagian-bagian alat
k. Pembersihan / cleaning
l. Perbaikan / repaire
m. Perencanaan pengadaan spare part / disposible acsessoris
Pertemuan / Rapat internal dilakukan 1 (satu) bulan sekali. Rapat dengan bidang
pelayanan medis lainnya dilakukan 3 (tiga) bulan sekali.
Beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum pertemuan/ rapat adalah sebagai berikut:
1. Daftar hadir
2. Notulen Rapat
3. Materi Rapat

Format notulen Rapat


Hari, Tanggal
Tempat
Pemimpin Rapat
Materi Rapat
Jumlah Peserta
Rapat
Notulen Rapat
BAB XI
PELAPORAN

Pelaporan Teknisi adalah pelaporan kegiatan seluruh pelayananyang ada di RS


Universitas Mataram. Pelaporan Teknisi dibutuhkan untuk pihak internal dan eksternal RS
Universitas Mataram.
Laporan Teknisi yang dibutuhkan internal RS Universitas Mataram diserahkan kepada :
 Koordinator Teknisi
Pelaporan yang dibuat oleh unit Teknisi yaitu :
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan di unit Teknisi yaitu :
- Laporan internal Tekisi
3. Laporan Tahunan
BABXII
PENUTUP

Dengan dibuatnya pedoman pelayanan Teknisi ini, diharapkan setiap personel dapat
memahami dan melaksanakan sesuai panduan sehingga hasil akhir dari setiap pekerjaan
dapat di pertanggung jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai