A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit merupakan institusi yang memberi pelayanan jasa kesehatan dan
senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang baik dan profesional. Dalam
perkembangan rumah sakit, dapat dilihat dan dirasakan seiring dengan penambahan jenis
dan jumlah fasilitas sarana dan prasarana yang digunakan, ini sangat menunjang dalam
memberikan pelayanan yang efektif, efisien dan profesional.
Rumah Sakit Universitas Mataram merupakan Rumah Sakit milik Kementerian Riset
dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang dikuasakan kepada Rektor
Universitas Mataram. Rumah sakit ini beroperasi sejak Februari 2016 sesuai Surat
Keputusan Walikota Nomor: 196/II/2016 Tentang Izin Operasional Rumah Sakit
Universitas Mataram.
Rumah Sakit Universitas Mataram memiliki luas sebagai berikut :
1. Luas Lahan ± 14.155 m2, dengan 3 gedung utama. Gedung A dan B untuk pelayanan dan
Gedung C untuk manajamen Rumah Sakit.
2. Terletak di Jalan Majapahit Nomor 62 Kekalik, Mataram (Kompleks Universitas
Mataram).
Rumah Sakit Universitas Mataram memiliki banyak sekali tantangan, salah satu
diantaranya adalah pemenuhan sumber daya yang kompeten di tiap unit kerja. Bagian
Sumber daya manusia atau Personalia sebagai unit kerja yang bertugas dalam pengelolaan
SDM di RS Rumah Sakit Universitas Mataram berkepentingan secara langsung dalam
proses rekrutmen dan peningkatan kualitas ketenagaan.
RS Rumah Sakit Universitas Mataram berkeinginan untuk menjadi pilihan utama
masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, Sebagai rumah
sakit yang ingin selalu tumbuh dan berkembang, serta dengan semakin beragamnya jenis
pelayanan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan yang strategis dalam seluruh bidang
pelayanan. Di antaranya adalah pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah sakit .
Unit ini melakukan tugasnya untuk melakukan proses perbaikan dan pemeliharaan Sarana
dan Prasarana umum dan medik demi keberlangsungan pelayanan jasa kesehatan di dalam
Rumah sakit.
B. RUANG LINGKUP
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 134/Menkes/SK/IV/1978 April
1978 tentang susunan dan tatacara kerja rumah sakit umum telah ditetapkan tugas dan
fungsi TEKNISI sebagai berikut:
1. Penyediaan
a. Penyediaan tenaga listrik.
b. Penyediaan jasa teknis.
2. Pemeliharaan dan perbaikan
a. Bangunan, yaitu gedung perawatan, kantor, poliklinik, instalasi lain- lain.
b. Instalasi listrik.
c. Genset.
C. Kegiatan IPSRS
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana kerja dan kegiatan TEKNISI tehunan, bulanan, mingguan dan
harian.
b. Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk operasional dari pemakaian sarana dan
peralatan.
c. Menyusun peraturan kelaikan operasional sarana, prasarana dan peralatan yang
menunjang pelayanan kesehatan.
2. Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian uji fungsi dan uji coba sarana, prasarana dan peralatan baik
yang baru maupun yang selesai diperbaiki.
b. Melakukan pemeliharaan.
3. Melakukan penilaian terhadap sarana, prasarana dan peralatan, yaitu:
a. Dalam rangka pengadaan.
b. Dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan.
4. Menyusun laporan, yaitu:
a. Menyusun data keadaan atau inventarisasi.
b. Menyusun laporan kegiatan.
5. Melakukan pengelolaan teknis, yaitu:
a. Melaksanakan pengelolaan teknis pengelolaan lingkungan.
b. Mengelola kegiatan teknis dalam jam kerja 12 jam.
c. Bertugas dalam tim penerimaan barang dan pengujian teknis.
d. Melakukan rapat.
6. Pengawasan
Melaksanakan pengawasan dalam kegiatan pembangunan, pemasangan,
pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana maupun peralatan yang dilaksanakan oleh
pihak ke-III.
7. Pelatihan
Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun petugas teknik
sehingga program pelayanan pemeliharaan dan perbaikan berjalan lancar. Dalam waktu
tertentu mendatangkan tenaga ahli untuk menjabarkan perkembangan dan sistem
peralatan yang lama dan akan datang.
D. BATASAN OPERASIONAL
Petugas Teknisi Rumah Sakit dalam melaksanakan tugasnya dilakukan sesuai
dengan SPO yaitu setelah petugas mendapatkan permintaan perbaikan petugas menuju
kelapangan untuk melakukan pengecekan kerusakan/alat yang akan di pelihara, petugas
mengecek untuk selanjutnya mendata kebutuhan sparepart jika diperlukan. Dalam hal ini
petugas melakukan order dahulu jika ketersediaan sparepart kosong,. Jika alat sekiranya
dapat diperbaiki petugas akan segera melakukan perbaikan di tempat, jika tidak petugas
akan meminta ijin bagian terkait untuk mengirimkan alat yang rusak melalui petugas
pengadaan, proses ini akan memerlukan waktu yang lama jika setelah dibuatnya PPK
timbul hal – hal yang menyangkut ketersediaan sparepart dan biaya yang ditimbulkan.
Jika biaya yang ditimbulkan besar maka setiap keputusan akan diperlukan dalam
pertemuan Tim Pemelian Barang & Jasa dan keputusan terakhir ada di Jajaran Direksi.
D. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Petunjuk Teknis ini dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam melaksanakan
kegiatan pemeliharaan dan perawatan sarana - prasarana agar dalam keadaan layak
fungsi.
2. Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk mewujudkan pemanfaatan sarana – prasarana
yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan
serta efisien, serasi dan selaras dengan lingkungannya.
BAB II
GAMBARAN UMUM RS
Rumah Sakit Universitas Mataram merupakan Rumah Sakit milik Kementerian Riset
dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang dikuasakan kepada Rektor
Universitas Mataram. Rumah sakit ini beroperasi sejak Februari 2016 sesuai Surat Keputusan
Walikota Nomor: 196/II/2016 Tentang Izin Operasional Rumah Sakit Universitas Mataram.
Rumah Sakit Universitas Mataram memiliki luas sebagai berikut :
1. Luas Lahan ± 14.155 m2, dengan 3 gedung utama. Gedung A dan B untuk
pelayanan dan Gedung C untuk manajamen Rumah Sakit.
2. Terletak di Jalan Majapahit Nomor 62 Kekalik, Mataram (Kompleks Universitas
Mataram).
Pada era Globalisasi Rumah Sakit diharapkan dapat mengikuti Perkembangan diantara
perkembangan Teknologi dan Meningkatkan pelayanan terhadap customer (pasien) dengan
lebih memperhatikan nilai kepuasan dalam memberikan pelayanan ini pun harus sesuai
dengan prosedur karena pada era globalisasi ini, semua tindakan dapat menimbulkan tuntutan
Malpraktek. Oleh karena itu RS Universitas Mataram harus mempelajarai kekuatan &
kelemahan serta tantangan dan peluang yang ada untuk mencapai sasaran meningkatkan
kunjungan dan RS Universitas Mataram harus membuat renstra yang tetap berfokus kepada
visi dan misi RS Universitas Mataram.
BAB III
VISI,MISI,FALSAFAT,NILAI DANTUJUAN RS
KOORDINATOR
HAMDI ARDIANSYAH
Prosedur Kerja :
1. Managerial RS menginformasikan kepada tim manajemen resiko dan tim PPI tentang
rencana pembangunan/renovasi gedung rumah sakit
2. Tim menganalisa dampak pembangunan terhadap lingkungan RS dengan
menggunakan langkah langkah PCRA (terlampir)
3. Tim Manajemen resiko dan PPI memberikan rekomendasi kepada tim konstruksi
berdasarkan hasil telaah
4. Tim Konstruksi atau renovasi menandatangani format kesepakatan Pengendalian
dampak konstruksi dan renovasi bangunan sesuai rekomendasi tim manajemen resiko
dan PPI
5. Tim konstruksi melanjutkan pembangunan apabila telah melaksanakan rekomendasi
tim manajemen resiko dan PPI
6. Tim manajemen resiko, tim PPI bersama manajemen RS mengawasi jalannya
pekerjaan konstruksi/renovasi bangunan
7. Pihak manajemen dapat meninjau kembali izin pelaksanaan
kontruksi tidak menjalankan rekomendasi yang dianjurkan tim manajemen resiko dan
PPI
c. Rencana dan melakukan pencegahan dengan menyediakan fasilitas pendukung
yang aman
Merencanakan dan melakukan pencegahan dengan menyediakan fasilitas
pendukung yang aman dengan tujuan mencegah kecelakaan dan cedera, mengurangi
bahaya dan risiko, serta mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, dan
pengunjung :
1. Penyediaan listrik :
a) Rumah Sakit Universitas Mataram memiliki Gardu Listrik/ Trafo Listrik Tersendiri
untuk menjamin suplai kebutuhan rumah sakit dengan daya sebesar 131 KVA.
b) Kapasitas dan instalasi listrik terpasang memenuhi standar PUIL
c) Untuk kamar beda, HCU, menggunakan catu daya khusus dengan sistem catu daya
cadangan otomatis dua lapis (generator dan UPS/ Uninteruptable Power Supply).
d) Tersedia ruang UPS minimal 2 x 3 m2 (sesuai kebutuhan) terletak di gedung HCU
dan diberi pendingin ruangan.
e) Kapasitas UPS disesuaikan dengan kebutuhan.
f) Kapasitas generator (Genset) disediakan adalah 500 (KVA) dan setara dengan 75%
dari daya terpasang dan dilengkapi AMF dan ATS system
g) Grounding system harus terpisah antar grounding panel gedung dan panel alat.
Nilai grounding peralatan rata-rata terukur adalah 0,5 Ohm.
TEKNISI
Keterkaitan hubungan kerja antara Unit Teknisi dengan departemen dan unit lain
di lingkungan RS sangat erat terkait dengan fungsi dan peran unit pemeliharaan sarana
sesuai dengan ruang lingkup dan job description-nya. Keterkaitan tersebut terfokus
pada kebutuhan departemen/unit akan permintaan perbaikan, pemeliharaan, renovasi,
dan pembenahan baik peralatan medis, non medis, infrastruktur berupa
bangunan/gedung, sistem kelistrikan, sistem mekanik/mesin, sistem pengelolaan limbah
bahan berbahaya dan beracun. Semua kebutuhan tersebut dapat dicover atau ditangani
oleh unit pemeliharaan sarana, meski dalam beberapa item-item pekerjaan perlu adanya
koordinasi dengan pihak supplier/ distributor, lembaga pemerintahan/Dinkes/BPFK dan
instansi terkait yang berwenang serta mempunyai sertifikasi yang dilegalkan secara
hukum di Indonesia.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Kualifikasi
No Nama Jabatan Pengalaman dan kualifikasi
Formal Sertifikat
a. Pendidikan minimal STM Listrik , S1
STM
Listrik Tekni dan S1 Elektro
1 Teknik Listrik / S1
b. Sangup bekerja keras dan ulet
Elektr
o c. Listrik
A. Pengertian Orientasi
Orientasi adalah suatu program yang dibuat RS yang bertujuan untuk
memperkenalkan karyawan baru pada pekerjaan dan RS tempatnya bekerja, bagaimana
kedudukan / peranan karyawan, organisasi dan karyawan lain, kehidupan sosial, budaya,
dan lingkungan di sekitar tempat kerja. Setiap karyawan yang tergabung dalam suatu
organisasi memiliki orientasi kerja masing-masing dan kemungkinan besar karyawan satu
dengan lainnya mempunyai orientasi kerja yang berbeda pula, dan apabila orientasi yang
dipersepsikannya ini dapat tercapai maka karyawan akan merasakan kepuasan kerja dan
bekerja dengan maksimal.
B .Kegiatan Orientasi
Orientasi adalah merupakan waktu yang harus dijalani untuk mengenal dan memahami
peranan atau kedudukan mereka dalam organisasi dengan budaya organisasi yang ada dan
dengan karyawan yang ada di dalamnya terkhusus dengan sistem dan proses kerja yang
ada di bagian tersebut.
Memberikan penjelaskan lengkap dari aspek tugas secara menyeluruh mengenai :
a. Ruang lingkup tugas (tercermin dan uraian tugas)
b. segi-segi teknis pekerjaan
c. penggunaan keselamatan kerja
d. prosedur kerja
e. peralatan kerja yang di gunakan
f. orientasi di laksanakan selama 1 bulan
Pengelompokan orientasi dibagi menjadi 2 :
1. Orientasi Umum Merupakan program pengenalan calon karyawan baru dalam memasuki
dunia kerja yang sebenarnya, dalam hal ini organisasi rumah sakit secara
umum/menyeluruh.
2. Orientasi Khusus Program mempersiapkan seorang karyawan baru/lama yang menjalani
mutasi, untuk mampu melaksanakan tugas sesuai standar dimana dia ditempatkan.
C. TUJUAN
1. Orientasi Umum Tujuan Umum :
Agar karyawan baru mengenal dan memahami tata organisasi Rumah Sakit Universitas
Mataram secara menyeluruh.
2. Tujuan Khusus:
a. Karyawan mengetahui dan memahami dengan baik organisasi dimana dia bekerja.
b. Karyawan mengetahui struktur organisasi, visi, misi dan implementasinya
c. Karyawan mengetahui Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit
d. Karyawan mengetahui dan memahami dengan baik budaya organisasi yang ada
e. Karyawan mengetahui dan mengenal seluruh karyawan secara umum, dan secara
khusus digugus tugasnya dengan baik.
3. Orientasi Khusus: Tujuan
Umum Mempersiapkan karyawan untuk mampu melaksanakan seluruh/sebagian tugas
dimana dia ditempatkan dengan baik.
BAB X
PERTEMUAN RAPAT
Dengan dibuatnya pedoman pelayanan Teknisi ini, diharapkan setiap personel dapat
memahami dan melaksanakan sesuai panduan sehingga hasil akhir dari setiap pekerjaan
dapat di pertanggung jawabkan.