Anda di halaman 1dari 18

RUMAH SAKIT CITAMA

Cepat, Tepat, AkrabdanTuntas


Jl. Raya Pabuaran No.52 Bojonggede, Bogor – Jawa Barat 16922
Telepon : 021-8798 4444 / 8798 5555, Fax. : 021-8798 6666, Email : rumahsakitcitama@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITAMA


NOMOR : /SK/DIR/RSC/I/2019
TENTANG
PANDUAN PELAYANAN INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT CITAMA
(IPSRS)
DIREKTUR RUMAH SAKIT CITAMA
Menimbang : a. Bahwa Rumah Sakit Citama perlu mengembangkan pelayanan untuk
meningkatkan mutu berbasis patient safety;
b. Bahwa pelaksanaan pelayanan Instalasi pemeliharaan sarana dan
prasarana di Rumah Sakit membutuhkan pelayanan terintegrasi yang
dapat menunjang kualitas pelayanan;
c. Untuk menindak lanjuti sebagaimana dimaksud pada huruf b diatas perlu
ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah Sakit Citama.
1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
Mengingat : 2. Undang-Undang N0.44 tahun 2009 tentang RumahSakit;
3. Kepmenkes-RI No. 1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit.
4. Keputusan Direktur PT. Citama Marga Husada Nomor
017/SK/DIR/CMH/V/2017 tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit
Citama;
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : PANDUAN PELAYANAN INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN
PRASARANA DI RUMAH SAKIT CITAMA
Kedua : Memberlakukan Panduan Pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana Di
Rumah Sakit Citama
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 02 April 2019
Direktur,

Dr. Yohannes Febru Nainggolan, MARS

0
BAB I
DEFENISI

Dalam Panduan pemeliharan atau perawatan sarana dan prasarana ini dimaksud
dengan :
1. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai maksud
dan tujuan. Sarana pada dasarnya berbentuk fasilitas atau alat yang digunakan secara
langsung untuk kelangsungan suatu kegiatan, Sarana berfungsi sebagai bagian utama
dari sebuah kegiatan pada rumah sakik, Karena merupakan bagian utama dari kegiatan
tersebut, maka Sarana pada rumah sakit Citama akan sangat dibutuhkan untuk
kelancaran kegiatan Pelayanan.
2. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama untuk keperluan
pelayanan terhadap pasien dan keluarga. Prasarana, merupakan fasilitas umum yang ada
di lokasi terjadinya kegiatan Rumah Sakit. Bangunan Gedung adalah bangunan gedung
yang disediakan pihak rumah sakit untuk keperluan pasien dan keluarga dalam
pelayanan.
3. Pemeliharaan adalah suatu usaha mempertahankan kondisi sarana dan prasarana agar
tetap memenuhi persyaratan layak pakai dalam pelayanan terhadap pasien dan keluarga
Pemeliharaan (maintenance) adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang
dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang
bisa diterima.
4. Instalasi Pemeliharaan Sarana adalah unsur penunjang dalam pelayanan sebuah rumah
sakit yang mencakup bangunan dan fasilitas pendukung, Sarana dan Prasarana akan
mengalami penurunan nilai kerja sesuai dengan perjalanan waktu (umur) serta upaya
pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan. Dalam pelaksanaan pemeliharaan dan
perawatan diperlukan suatu kartu kendali yang dapat digunakan langsung oleh pelaksana
untuk mencatat kondisi dan tindakan yang telah dilakukan terhadap sarana dan
prasarana.

BAB II
RUANG LINGKUP

1
Panduan ini mengatur pelaksanaan pemeliharaan dan/atau perawatan bangunan
gedung, instalasi sistem pendingin ruangan (air condition), instalasi listrik, instalasi air,
sistem keamanan dan keselamatan, sistem komunikasi, dan alat kesehatan yang
menunjang pelayanan serta contoh-contoh pemeriksaan sarana dan prasarana, petunjuk
pembuatan prosedur/instruksi kerja pemeliharaan atau perawatan. dan contoh-contoh
prosedur/instruksi kerja pemeliharaan atau perawatan sarana prasarana yang dilakukan oleh
pihak ketiga di lingkungan rumah sakit
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Farmasi
4. Poliklinik
5. Laboratorium
6. Radiologi
7. Fisioterapi
8. Gizi
9. Ruang OK
10. Admision
11. Kasir
12. Rawat Inap Dewasa
13. Rawat Inap Anak
14. ICU
15. Kantor
16. Cssd
17. Laundry
18. Gas medis

A. BATASAN OPERASIONAL
Managemen Pemeliharaan atau Perawatan Sarana dan Prasarana
1. Sipil dan Bangunan
Sipil dan bangunan meliputi gedung dan sarana prasarana didalamnya yang memerlukan
pemeliharaan atau perawatan sehingga layak digunakan
2. Elektrikal dan Mekanikal
Elektrikan dan mekanikal meliputi alat-alat yang menunjang sipil dan gedung sehingga
dapat berfungsi sesuai standar yang berlaku
3. Elektromedik
Elektromedik meliputi alat penunjang pelayanan terhadap pasien yang membutuhkan
sehingga pelayanan dapat terlaksana dengan maksimal
4. Sanitarian

B. LANDASAN HUKUM
Kebijakan Pemerintah Tentang Sarana dan prasarana adalah :

1. Per Menkes no 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana
Rumah Sakit.
2. Permenkes no 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
3. SK Direktur No. 067/SK/RSC/I/2016, Tentang kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Citama

2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber daya Manusia


Dalam upaya mempersiapkan tenaga pemeliharaan atau perawatan sarana dan prasarana yang
handal, maka rumah sakit memerlukan tenaga untuk pemeliharaan atau perawatan sarana dan
prasarana yang berkompetensi dalam pekerjaan tersebut. Tujuan diadakannya tenaga pemeliharaan
atau perawatan untuk dapat menjaga keakuratan sarana dan prasarana yang ada dirumah sakit,
sehingga pelayanan dapat berjalan dengan maksimal

NO. Nama Jabatan Kwalifikasi Formal Tenaga yang


dan Informal dibutuhkan
1. Teknisi Sipil SMK 1
2. Teknik Listrik SMK 2
3. Staf Elektro Medik D3 Elektro Medik 1
4 Sanitarian D3kesling 1
5 Loundry SMP - SMK 6

3
B. Distribusi Ketenagaan

Sumber daya manusia yang ada di bagian Pemeliharaan atau perawatan sarana dan
prasarana Rumah Sakit Citama berjumlah 7 Orang, Elektro Medik bekerja dengan Office
Hour ,Sipil dan listrik dua shiff pagi (8.00-16.00 WIB)dan shiff sore (15.00-22.00) dan apabila
ada kerusakan malam tidak pada posisi kerja maka dibuatkan jadwal On-Call setiap
pelaksana sehingga pelayanan tanpa cacat, Dan unit-unit yang berhubungan dengan sarana
dan prasarana dibagi 3 unit yaitu :
1. Sipil dan Bangunan
2. Elektrikal dan Mekanikal
3. Elektro Medik
4. Sanitarian
5. Loundry

Unit tersebut diatas adalah sebagai berikut:


1. Sipil dan Bangunan
Unit Sipil dan bangunan melakukan pemeliharaan atau perawatan sebagai berikut :
 Pengecekan dan pemeliharaan instalasi air dan tangki air
 Mengontrol penyediaan dan pemakaian air bersih dan air panas
 Perbaikan instalasi air dan perpipaan
 Pemeliharaan dan perbaikan pompa air
 Memperbaiki bagian gedung yang rusak ( Pengecatan ruangan,plavon ,kamar
mandi ,dll)
 Perbaikan pintu (Handle ,kunci)
 Pengecekan dan pemeliharaan Instalasi Gas Medis (Central Oksigen,Compressed
Air,N2O
 Mengontrol penyediaan dan pemakaian Gas Medis.
 Perbaikan /Pengelasan tempat tidur ,tiang infuse ,pasien yang rusak
 Perbaikan alat rumah tangga(Lemari ,Horden ,dll)

2. Elektrikal dan Mekanikal melakukan pemeliharaan atau perawatan sebagai berikut :


 Pengecekan dan pemeliharaan AC Split ,AC Casette
 Pengecekan dan Pemeliharaan HVAC
 Pengecekan dan pemeliharaan Nurse Call
 Pengecekan dan pemeliharaan sound evacuasi
 Pengecekan dan pemeliharaan Instalasi Panel Listrik dan Panel Grounding
 Mengontrol penyediaan dan pemakaian listrik PLN
 Mengontrol penyediaan dan pemakaian catu daya pengganti khusus(cdpk) Genset
 Pengecekan dan pemeliharaan Genset
 Pemasangan Instalasi Terminal Listrik
 Memperbaiki Saklar,Panel dan Sistem Kunsi Kelistrikan
 Pengecekan dan Pemeliharaan Trafo
 Pengecekan dan pemeliharaan smoke detector
 Pengecekan dan pemeliharaan Fire Hydrant
 Pengecekan dan pemeliharaan Lift
3. Elektro Medik melakukan pemeliharaan atau perawatan alat kesehatan sebagai berikut :
4
 Pemeliharaan alat-alat kesehatan
 Uji Fungsi dan uji performa alat-alat kesehatan
 Perbaikan dan kalibrasi alat-alat kesehatan
4. Sanitarian Melakukan pemeliharaan atau perawatan
 Menjamin semua area dalam Rumah Sakit ,bersih rapi dan wangi
 Memjamin semua area luar gedung Rumah Sakit bersih
 Menjamin ketersediaan linen
 Menjamin semua pekerjaan laundry CTAT
 Menjamin baku mutu limbah memenuhi standar
 Melakukan pemeriksaan secara berkala kualitas fisik udara
 Melakukan pemeriksaan secara berkala kualitas kebisingan
 Melakukan pemeriksaan secara berkala kualitas suhu dan kelembapan udara
 Melakukan pemeriksaan secara berlaka kualitas pencahayaan ruangan
5. Laundry
 Mengambil linen kotor dari unit dengan tepat
 Mencatat linen yang masuk dan keluar dari laundry
 Mencuci linen infeksius dan non infeksius sesuai SPO
 Mengeringkan dan menyetrika linen dengan benar
 Mendistribusikan linen bersih dengan tepat ke unit
 Mengangkut/ membawa linen sesuai jalur

5
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Daftar Fasilitas IPSRS


No Jenis Fasilitas Keterangan
A. Sipil dan bangunan
1 Tangga +
2 Kunci ingris +
3 Palu +
4 Bor Beton +
5 Bor Gybsum +
6 Gerinda potong +
7 Pemotong keramik +
8 Meteran +
9 Pahat +
10 Cutting Besi +
11 Kunci pipa +
12 Gunting Holo +
13 Mesin las +
B. Elektrikal dan mekanikal
1 Alat steam AC +
2 Multi tester +
3 Tang amper +
4 Tangga +
5 Obeng +- +
6 Kunci inggris +
7 Tang kombinasi +
C Elektromedik
1 Obeng set +
2 Obeng +- +
3 Tang potong +
4 Tang kombinasi +
5 Kunci inggris +
6 Multi tester +
D Sanitarian
1 TPS
2 IPAL +
3 Timbangan +
4 Sulo kuning +
6
5 Wheel Bin +
6 Sepatu But +
7 Kaca mata Gogle +
8 Wearpack +
9 Masker +
E loundry
1 Mesin Cuci +
2 Mesin Pengering +
3 Setrika +
4 Lemari +

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Metode Pelaksanaan
1. Persiapan
Sebelum melakukan pemeliharaan atau perawatan sarana dan prasarana, koordinator /
pelaksana sarpras harus menyiapkan dokumen teknis untuk keperluan proses pengadaan
barang/jasa yang mencakup lingkup pekerjaan, spesifikasi teknis, pelaksana pemeliharaan
atau perawatan, jadwal pelaksanaan dan perkiraan biaya yang dibutuhkan dan disahkan oleh
manager operasional sebelum dilaksanakan
a. Spesifikasi Teknis
Dalam menyiapkan spesifikasi teknis, koordinator pemeliharaan atau perawatan sarana
dan prasarana harus menyiapkan bahan berdasarkan persyaratan teknis
alat/bahan/accessories yang ada sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan atau sesuai
petunjuk operasional serta koordinasi dengan si pemakai alat sarana dan prasarana
(User)
b. Pelaksanaan Pemeliharaan atau Perawatan Sarana dan Prasarana
Koordinator Pemeliharaan atau Perawatan sarana prasarana harus menetapkan
kompetensi pelaksana pemeliharaan atau perawatan sarana dan prasarana untuk
menjamin pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perawatan teknis yang direncanakan
c. Jadwal Pelaksanaan
Penyusunan jadwal pelaksanaan dibuat dengan mempertimbangkan waktu yang
dibutuhkan untuk persiapan, penunjukan/pelelangan bila menggunakan pihak ketiga,
waktu pelaksanaan, dokumentasi, waktu opearsi kegiatan, dan masa berlaku anggaran
d. Perkiraan Biaya
Perkiraan biaya pemeliharaan dibuat berdasarkan analisis komponen kegiatan yang
dibutuhkan dan harga satuan tiap komponen, harga satuan harus berdasarkan standar
harga satuan setempat yang berlaku
e. Permintaan Dana
Permintaan dana dilakukan untuk membeli barang atau sparepart yang akan digunakan
untuk pemeliharaan atau perawatan kepada bendahara dengan menunjukkan form

7
permintaan yang sudah diisi jenis barang yang akan dibeli dengan harga yang sudah
disepakati dengan distributor dan sudah ditandatangani oleh pihak terkait

BAB V
LOGISTIK

Investasi
Guna mendukung kelancaran pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana dibutuhkan
hubungan kerja terkait dengan pengadaan alat-alat dan investasi peralatan. Hal ini bertujuan
sentralisasi proses pengadaan barang dan jasa untuk pemeliharaan sarana dan prasarana.
Proses pengadaan alat-alat dan investasi dilaksanakan melalui proses usulan dari unit IPSRS
dengan pertimbangan serta kebutuhan layanan. Adapun mekanisme pengadaan akan dilaksanakan
apabila memenuhi kebutuhan ataupun pengganti alat kesehatan yang tidak layak pakai. Dari proses
di atas apabila usulan ke manajeman Rumah Sakit Citama di terima maka akan di adakan tender
terkait pengadaan barang yang di butuhkan dengan melalui proses tender yang telah di atur dalam
panduan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Rumah Sakit Citama.
Dari keputusan proses tender akan di pilih distributor atau vendor pemenang tender untuk
mengadakan alat atau barang investasi yang di perlukan.
Pada akhir proses pengadaan dilaksanakan sampai dengan penerimaan barang akan di lakukan
melibatkan semua pihak baik bagian Logistik, Tehnik, dan User terkait untuk menjamin barang
investasi tersebut sesuai dengan barang yang di harapkan.

8
A.Peralatan Utility
1.Genset 1 Unit kapasitas 350 kva
2.Mesin pompa air 3 unit
3.Mesin sirkulasi air 2 unit
4.Lift 1 unit
B.Bahan habis pakai
1.Bahan bakar Solar
C. Kebutuhan untuk Genset
1.Oli
2.Batrey 150 amper
3.Filter oli
4.Filter udara
5.Filter solar
6.Nozel
D.Kebutuhan Listrik
1.Lampu TL/DL
2.Trafo ballast 36 watt/18 watt
3.Starter S2/S10
4.Saklar
5.Stop kontak
6.Kabel NYM
7.MCB
8.Sealtip
E.Kebutuhan air/Limbah
1.Kran Wastafel
2.Shower closet
3.Pipa PVC
4.Stop kran
5.Lem PVC

F.Kebutuhan fisik
1.Kunci pintu
2.Kunci laci
3.Paku
4.Engsel pintu
5.Srub
6.Doble tip
7.Handle pintu
8.Dll

9
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien yang berhubungan dengan bagian IPSRS yaitu dengan adanya
kegiatan untuk pemeliharaan bangunan dan alat- alat yang digunakan sebagai penunjang
pelayanan medis di rumah sakit. Perawatan yang dilakukan merupakan perawatan awal dan
apabila ada perawatan besar maka akan dilakukan oleh pihak luar. Alat kesehatan yang
digunakan secara berlaka dengan jangka waktu 1 tahun sekali dilakukan kalibrasi agar
terjamin kelayakannya saat digunakan
Untuk keselamatan pasien dari bagunan rumah akit dilakukan pemeliharaan
bangunan setiap harinya. Teknisi melakukan monitoring setiap harinya untuk mencegah dan
memperbaiki kerusakan sebelum menimbulkan dampak pada pasien.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Keselamatan
kerja merupakan tanggung jawab bersama yang melibatkan unsur manajemen, karyawan, kondisi

10
dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
Tindakan yang dilakukan bila terjadi kecelakaan merupakan upaya untuk menangani suatu
keadaan yang tidak terencana dan tidak terkontrol yang merupakan salah satu aksi dan reaksi dari
obyek zat dan manusia yang dapat merugikan sumber daya manusia, keuangan dan material.
Hal tersebut bertujuan untuk melindungi pekerja dan meminimalkan kecelakaan, untuk mencapai
produktivitas yang optimal.
Bahaya / kecelakaan Fisik.
a. Tertusuk jarum :
i. Bersihkan luka pada air mengalir dan berikan betadine
ii. Segera lapor ke Unit Gawat Darurat untuk perawatan lebih lanjut
iii. Lapor kepada Penanggung Jawab harian (Pengawas) dan mengisi formulir kecelakaan
kerja.
b. Kecelakaan karena arus listrik.
i. Matikan panel listrik sesegera mungkin atau penderita harus segera dilepaskan
hubungannya denga arus listrik, hati – hati penolong sendiri jangan sampai terkena arus
listrik. Berdirilah di atas kain dan lepaskan hubungan penderita dengan kawat listrik denga
menggunakan tongkat sapu.
ii. Pertolongan selanjutnya disesuaikan dengan keadaan penderita, bila pingsan dilakukan
Basic Life Support segera melapor pada tim blue code, bila kondisi tidak pingsan dibawa
ke IGD
iii. Lapor kepada penanggung jawab harian (Pengawas) dan membuat berita acara
c. Kebakaran.
i. Di dalam jam kerja.
1. Kebakaran kecil
a) Penemu kebakaran :
1) Padamkan kebakaran dengan menggunakan APAR.
2) Lapor kepada penanggung jawab (komandan lantai)
b) Penanggung jawab (komandan lantai) :
1) Perintahkan regu pemadam lantai bantu pemadaman.
2) Hubungi posko sekuriti dan K3
3) Siagakan regu evakuasi dan regu penyelamat lantai
4) Koordinir regu pemadaman.
c) Regu pemadam lantai :
1) Bantu lakukan pemadaman
d) Regu evakuasi :
1) Mempersiapkan evakuasi ke tempat berkumpul yang telah ditentukan.
2) Melaksanakan system pencatatan / pendataan pekerja atau penghuni yang ada di
lantai yang bersangkutan.
3) Koordinasi dengan petugas/ fungsi terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan
evakuasi.
4) Menyerahkan daftar pelaksanaan evakuasi pekerja / penghuni lantai kepada
penanggung jawab lantai.
5) Melaporkan kepada penanggung jawab lantai apabila melihat gejala kerusakan/
hambatan pada jalan keluar yang ada di lantai bersangkutan.
2. Kebakaran besar

11
Bilamana terjadi kebakaran besar dan membahayakan penghuni serta asset
perusahaan sehingga dinyatakan bencana oleh fire chief, maka tindakan
penanggulangan sebagai berikut :
a) Fire chief, para pejabat OPKD dan tim manajemen segera mengambil posisi di
lokasi kejadian untuk mengendalikan penanggulangan bencana.
b) Sementara regu bantuan pemadam kebakaran belum tiba di lokasi kejadian, usaha
pemadaman, penyelamatan dan evakuasi tetap dilaksanakan oleh petugas yang
ada di lingkungan Rumah Sakit CItama.
c) Pada saat bersamaan semua petugas pelaksana OPKD melaksanakan upaya dan
tindakan yang diperlukan sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing – masing
dengan pengawasan dan pengendalian dari para pejabat OPKD terkait di lokasi
kejadian.
ii. Di luar jam kerja
1. Kebakaran kecil
a) Penemu kebakaran :
1) Padamkan kebakaran dengan menggunakan APAR.
2) Laporkan kepada posko.
2. Kebakaran besar

Petugas – petugas jaga lainnya : teknik, medis dan pekerja – pekerja yang sedang
melaksanakan kerja lembur, membantu kelancaran pelaksanaan usaha
penanggulangan kebakaran, setelah semua pejabat/fungsi OPKD berada di lokasi
kejadian, maka operasi penanggulangan kebakaran dilaksanakn sesuai prsedur
kebakaran besar dalam jam kerja.

d. Gempa bumi
1. Tetap tenang dan jangan panik.
2. Sebelum ada perintah evakuasi dari komandan lantai, tetap tinggal di tempat dan berlindung
pada tempat yang aman dan terhindar dari kemungkinan kejatuhan benda – benda.
3. Bila gempa bumi berkelanjutan dan membahayakan, disaster chief menyatakan bencana.
4. Komandan gedung akan menginstruksikan kepada para komandan lantai untuk melaksanakan
evakuasi penghuni lantai masing – masing secara berurutan dimulai dari lantai tertinggi hingga
terendah.
5. Bagi orang yang berada di lift pada waktu terjadi gemap bumi harus segera keluar pada lantai
terdekat.
6. Apabila lift mati, tetap tenang dan tekan tombol “Panggilan Darurat”.
7. Setelah kejadian gempa bumi selesai, komandan gedung, K3, komandan operasi teknik dan
komandan operasi sekuriti melakukan pengkajian terhadap kondisi gedung dan hasilnya
dilaporkan pada fire chief.
8. Bilamana dari hasil pemeriksaan kondisi gedung tidak terdapat hal – hal yang
membahayakan, maka fire chief menyatakan aman (bencana berakhir).

Bahaya / Kecelakaan Biologi.


1. Risiko terinfeksi atau tertularnya virus : hepatitis/HIV-AIDS, bakteri TBC.

12
Bahaya Ergonomi
1. Proper Body Mechanic yang tidak benar
2. Mendorong alat-alat terapi
3. Tempat tidur yang terlalu tinggi
Bahaya Psikososial
Bekerja dengan beban kerja yang tinggi

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Sistem pengendalian intern yang berlaku di rumah sakit merupakan faktor yangmenentukan
dapat diukur dari tingkat keberhasilan petugas dalam menyelesaikan suatu kasus, baik itu
prasarana, alat medis dan gedung.Selain pengendalian di sisi perbaikan , tidak kalah
pentingnya adalah pemeliharaan suatu alat hal ini yang menjadi ukuran adalah optimalnya
fungsi suatu alat hingga kepresisian suatu alat.
Tujuan dari pengendalian intern adalah:
1. Memaksimalkan sumber daya yang ada untuk melakukan pemeliharaan dan
perbaikan sehingga suatu alat berfungsi dengan baik dan maksimal.
2. Meningkatkan kualitas pekerjaan tanpa mengesampingkan efisiensi biaya kerja
yang dikeluarkan
3. Meningkatkan umur pakai suatu alat
4. Menjaga Keselamatan kerja petugas
5. Tertib administrasi terutama untuk ijin operasional/K3 prasarana umum dan medis

13
BAB IX
PENUTUP

EraGlobalisasi menurut perkembangan pengetahuan dan teknologi segala bidang, termasuk


bidang kesehatan. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Citama sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan rumah sakit tentunya senantiasa perlu penyesuaian mengikuti perkembangan
tersebut.
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Citama merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan rumah sakit citama.
Upaya peningkatan mutu pelayanan memerlukan landasan hukum dan batasan operasional,
standar ketenagaan, standar fasilitas, tata laksanan, logistik. Hal tersebut dilengkapi dengan
keselamatan pasien, keselamatan kerja dan proteksi radiasi agar diperoleh mutu yang optimal. Untuk
mengukur mutu pelayanan diperlukan indicator mutu pelayanan. Pengukuran indikator dapat
memberikan gambaran mutu ipsrs.
Panduan pelayanan IPSRS ini diharapkan mejadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan pelayanan,
sehingga indikator mutu output dapat dicapai dan hasil akhir dari setiap pekerjaan dapat di
pertanggungjawabkan.

14
PANDUAN
PELAYANAN IPSRS
RUMAH SAKIT CITAMA

15
RUMAH SAKIT CITAMA
Jl. Raya Pabuaran No. 52, Bojong Gede, Kabupaten Bogor
Telp. 021 8798 5555, 8798 4444

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN

1
A. LATAR BELAKANG

1
B. RUANG LINGKUP PELAYANAN

1
C. BATASAN OPERASIONAL

1
D. LANDASAN HUKUM

1
BAB II STANDAR KETENAGAAAN

2
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA ..................................................................... 2
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN......................................................................................... 2
C. PENGATURAN JAGA.................................................................................................... 3
BAB III STANDAR FASILITAS............................................................................................... 4
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN................................................................................... 6
BAB V LOGISTIK................................................................................................................. 11
BAB VI KESELAMATAN PASIEN.......................................................................................... 13
BAB VII KESELAMATAN KERJA............................................................................................ 15
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU........................................................................................... 18
BAB IX PENUTUP................................................................................................................. 21

16
17

Anda mungkin juga menyukai