Anda di halaman 1dari 3

Jika suatu keadaan ditemukan korban dengan penilaian dini mengalami henti jantung, henti nafas

atau bernafas tapi lemah, maka kita harus segera melakukan tindakan yang dinamakan dengan
istilah Bantuan Hidup Dasar (BHD). Berikut langkah-langkah bagaimana kita melakukan BHD :

1. AMAN
Pastikan kondisi aman bagi penolong maupun korban. BHD
dilakukan pada permukaan yang keras dan rata. Bila korban masih dalam
lingkungan yang berbahaya, maka korban harus kita keluarkan dulu dari
situasi berbahaya tersebut, dan bila korban karena tersengat aliran listrik,
maka pastikan sumber arus listrik telah dimatikan terlebih dahulu.

2. CEK RESPON
Cek respon korban, sadar atau tidak. Bisa dengan cara menepuk dan
memanggil korban secara keras, misalnya “Pak..pak..!!” serta
merangsang dengan cubitan di bahu korban. Jika tidak ada jawaban dan
korban tidak membuka mata, serta tangan dan kaki tidak gerak, maka bisa
dipastikan bahwa korban sedang tidak sadar.

3. AKTIFKAN SISTEM BANTUAN GAWAT DARURAT


Segera teriak meminta pertolongan orang terdekat untuk menelpon
ambulance/IGD, Misalnya : “Tolong… telpon ambulance ada kecelakaan
di…..(sebutkan lokasinya)”
Sebagai catatan : Di RSU Trianda sudah ada tim code blue

4. CEK NADI
Cek nadi korban dengan cara meletakkan dua jari ditengah leher,
kemudian geser ke tepi (sekitar 2 cm) sambil ditekan untuk meraba adanya
nadi. Penilaian nadi maksimal 10 detik, bila tidak ditemukan maka
dianggap tidak ada.
5. KOMPRESI DADA
Bila nadi tidak ada, maka secepatnya mulai kompresi dada sebanyak 30 kali dengan cara :
a. Duduk di samping korban.
b. Letakkan dua telapak tangan saling menumpu di tengah-tengah dada korban lengan tegak
lurus di atas dada korban.
c. Mulai tekan dinding dada dengan kedalaman 5 cm (dewasa) dengan cepat sambil
menghitung kompresi dada.

BUKA JALAN NAFAS

Tengadahkan kepala korban untuk membuka jalan nafasnya dan bersihkan jalur nafas apabila ada
sumbatan, dengan cara sebagai berikut :

BANTUAN NAFAS

Selanjutnya berikan bantuan nafas sebanyak 2 kali, dengan cara menutup/ memencet hidung
korban, kemudian tiupkan udara dari mulut ke mulut. Ingat : ketika memberikan tiupan udara,
hidung korban dipencet !

30 kompresi dada dan 2 kali bantuan nafas disebut satu siklus RJP (resusitasi jantung paru), dan
kita memberikan sebanyak 5 siklus. Setelah 5 siklus RJP dilakukan selanjutnya kita cek ulang
kondisi korban dengan menilai kembali nadi selama 10 detik, bila nadi tidak ditemukan, maka kita
ulangi lagi sebanyak 5 siklus. Begitu seterusnya sampai bantuan datang. Ketika pada situasi dimana
tidak memungkinkan memberikan bantuan nafas, maka kita hanya dapat memberikan bantuan
kompresi dada saja, tentu saja setelah minta tolong dan melakukan cek nadi sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai