Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN TRAUMA LEHER

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Syaiful Huda

Pengertian Fraktur servikal atau biasa disebut fraktur (patah tulang) leher adalah fraktur
yang terjadi pada salah satu dari tujuh tulang belakang servikal di leher.
Penyebab umum pada manusia antara lain karena kecelakaan lalu lintas atau
benturan yang sangat keras

Tujuan 1. Untuk menjaga agar trauma tidak meluas dan menyebabkan kematian
2. Untuk mengetahui definisi dan proses keperawatan yang di berikan pada
pasien dengan trauma leher
Kebijakan Penatalaksaanan tindakan penyelamatan dengan baik dan benar akan
mengurangi dampak kematian yang sangat cepat
Prosedur Pasien yang mengeluhkan adanya rasa kebal, kesemutan, panas, nyeri
seperti ditusuk jarum dan adanya tanda-tanda kelemahan/kelumpuhan otot
(misal tidak kuat dalam menggenggam) paska benturan kepala-leher juga
harus dicurigai mengalami cedera cervical.
Bila pasien masih sadar, jangan memindahkan pasien hingga tim
medis/ambulan datang. Lakukan Imobilisasi manual agar tidak terjadi
perburukan kondisi akibat adanya gerakan pada leher.

1. Imobilisasi manual dilakukan dengan meletakkan tangan penolong pada


sisi samping kepala pasien . Jari penolong jangan sampai menutupi
telinga agar pasien tetap dapat mendengar. Pertahankan kesejajaran
kepala-leher dan lindungi agar tidak bergerak. Imobilisasi manual harus
terus dilakukan sampai penyangga leher atau tandu spinal (spinal board)
datang.
2. Perhatikan secara terus menerus jalan napas (airway) dan
pernapasan (breathing) pasien , dan teruslah berbicara untuk
menenangkan pasien . Seluruh perpindahan posisi hanya boleh
dilakukan bila ambulan telah siap.

3. Bila pasien tidak sadar, lakukanlah imobilisasi manual dengan


memperhatikan A-B- C, yaitu airway (jalan napas), breathing
(pernapasan) dan circulation (denyut nadi). Perhatikan bahwa setiap
tindakan yang dilakukan ke depan harus tetap dalam posisi
imobilisasi cervical.dengan memasang collar neck

4. Buka mulut pasien untuk memastikan jalan napas tidak ada


hambatan, dan periksalah apakah pasien dapat bernapas normal.
Bila terdengar pasien mendengkur, maka kemungkinan jalan napas
tertutup oleh lidah.

5. Lakukan teknik jaw thrust. Teknik ini dapat membantu mengangkat


lidah dan membuka jalan napas.,Teknik ini juga memberikan
pergerakan yang minimal pada tulang cervical sehingga aman .

6. Jaw thrust dilakukan dengan meletakkan satu tangan pada masing-


masing sisi kepala korban dengan ibu jari dekat sudut mulut
pertemuan menuju dagu, gunakan siku untuk menyokong.

7. Geser jari ke posisi di bawah sudut tulang rahang korban tanpa


menggerakkan kepala atau leher, kemudian dorong rahang ke atas
tanpa menggerakkan kepala atau leher untuk mengangkat rahang
dan membuka pernapasan

8. Tetaplah pada posisi imobilisasi manual hingga petugas medis


datang. Seluruh pemindahan pasien dilakukan tim medis
menggunakan tandu spinal (spinal board) dan penopang leher..
Dokumen Terkait
1. IGD
2. HCU

Anda mungkin juga menyukai