Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN TRAUMA TAJAM

No. Dokumen : 390/C/VII/SOP/WGT/VI/


2017
SOP No. Revisi :1
Tgl. Terbit : 21 April 2017
Halaman :2

UPTD
PUSKESMAS Yohanes Eudes Panggorado
WAIGETE NIP.19720819 199303 1 008
1. Pengertian Luka akibat rudapaksa yang disebabkan oleh benda tajam, yang menyebabkan
diskontinuitas jaringan, sehingga membutuhkan proses aproksimasi untuk menolong
penyembuhan luka.
2. Tujuan Memastikan diagnosa dan penanganan yang tepat sesuai kondisi pasien sehingga pasien
dapat mengalami perbaikan kondisi dan kesembuhan atau bila kondisi tidak memungkinkan
ditangani di puskesmas, maka memungkinkan diagnosa dini dan rujukan dini.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waigete tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas
Waigete no. 300/C/IX/SK/WGT/VI/2017
4. Referensi 1. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, ed. Revisi
2014
2. Permenkes no. 514 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Tingkat Pertama
3. De Jong. Ilmu Bedah Dasar, ed. IV. 2010
5. Prosedur/langkah- 1. Anamnesa pasien dengan luka tajam (tanyakan penyebab dan mekanisme traumanya)
2. Bersihkan luka dengan metode aseptic dan antiseptic dengan menggunakan betadine
langkah
dan NaCl.
3. Setelah area sekeliling luka dibersihkan, amati :
a. Bentuk, jumlah, dan lokasi luka
b. Adanya benda asing atau kotoran
c. Apakah ada arteri yang robek atau struktur besar lain (tendon, otot,
saraf) termasuk adanya amputasi traumatic.
d. Bila ada robekan arteri lakukan ligasi bila memunungkinkan.
e. Bila ada robekan struktur besar (ex. Tendon) atau amputasi traumatik,
maka lakukan prosedur 4-8 untuk jahitan situasional dan rujuk pasien.
4. Persiapkan Hecting Set yang telah disterilisasi dan doek steril
5. Pasangkan doek steril dan kemudian lakukan anestesi infiltrasi di sekeliling luka
6. Setelah menunggu setidaknya 1 menit, evaluasi tingkat bius dengan menjepit tepi luka
yang sudah dibersihkan dengan pinset chirurgis.
7. Bila pasien tidak kesakitan makan bagian dalam luka dapat dibersihkan dengan lebih
teliti menggunakan betadine, NaCl, dan H2O2.
8. Jahit luka lapis demi lapis serapi mungkin.
9. Bersihkan luka yang sudah dijahit dan ditutup dengan kassa
10. KIE pasien tentang perawatan luka, dan bahwa pasien harus kontrol 3 hari lagi untuk
evaluasi jahitan.
6. Hal- hal yang 1. Terapi diberikan sesuai dengan instruksi dokter
perlu 2. Waspada pada kondisi robekan arteri karena tidak boleh dijahit tanpa dilakukan
diperhatikan ligasi terlebih dahulu.
3. Pada luka tusuk perhatikan kemungkinan kerusakan organ dalam, terutama pada
luka tusuk di dada dan abdomen.

4. Unit Terkait Rawat jalan, Rawat inap umum, UGD


5. Dokumen Terkait Pedoman Pelayanan Medis
No Nama Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
6. Rekaman Historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai