Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERSIAPAN BASIC INSTRUMEN DAN INSTRUMEN SET

Mata kuliah Keperawatan Perioperatif

DISUSUN OLEH :

Kelompok 5

KELAS 2-A1

Nila Purbawati (P1337420117010)

Dellavia Enta P (P1337420117021)

Susiani (P1337420117023)

Laura Dwi Desintasari (P1337420117033)

Elfitri Nur Sejati (P1337420117044)

Firda Risni R (P1337420117009)

DIPLOMA III KEPERAWATAN SEMARANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2018
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Persiapan basic
instrumen dan instrumen set” yang dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Mugi Hartoyo, MN dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan perioperatif.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa kepada saya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini
dapat di selesaikan.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan, makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan perioperatif. Dari makalah ini, kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Semoga makalah tentang “Surgery Safety Checklist (Sign In, Time Out, Sign Out).”
dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Amin.

Semarang, 19 Desember 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................3
A. Definisi instrumen dan basic instrumen...........................................3
B. Jenis instrumen...........................................................................4
C. prinsip pembuatan set standa.........................................................5
D. tekhnik menata instrumen ............................................................6
E. indikasi dilakukannya penataan instrumen.......................................6

BAB III PENUTUP.................................................................................8


A. Simpulan......................................................................................8
B. Saran............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Instrumentator adalah perawat yang bertugas membantu kelancaran kerja selama operasi
berlangsung. Tugas dari perawat instrumen meliputi tiga tahap, yaitu sebelum, selama dan
setelah tindakan operasi. Sebelum pembedahan perawat instrumen harus cuci tangan steril,
menyiapkan dan mengatur instrumen. Selama pembedahan, setahap sebelum operator
bekerja, scrub nurse harus sudah siap dengan alat yang siap pakai. Kemudian membantu
kelancaran operasi dengan melakukan kerja sama yang baik dengan operator maupun asisten
operator. Setelah luka pembedahan ditutup (operasi selesai) maka scrub nurse bertugas untuk
menutup luka, membereskan peralatan dan merapikan alat/instrumen. Instrumen sudah
dikenal sejak beratus-ratus tahun yang lalu, yaitu semenjak digunakan obat bius eter dan
chloroform sekitar tahun 1846 dan mulai sejak itu perkembangan instrumen berkembang
dengan pesat. Kebanyakan instrumen bedah dibuat dari bahan stainless steel dan diproduksi
awalnya oleh negara Jerman, Perancis dan Amerika Serikat. Saat ini telah diproduksi hampir
di semua negara. Namun demikian tidak ada standar baku bagi pembuatan instrumen bedah,
sehingga kualitasnya berbeda-beda. Keanekaragaman dari peralatan bedah/instrumen bedah
dibentuk untuk tujuan yang sama, tercipta karena ada ketidakpuasan diantara para ahli bedah
terhadap peralatan yang tersedia.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi dari instrumen dan basic instrumen?
1.2.2 Apa saja jenis instrumen?
1.2.3 Bagaimana prinsip pembuatan set standar?
1.2.4 Bagaimana tekhnik menata instrumen set?
1.2.5 Apa indikasi dilakukannya penataan instrumen?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari instrumen dan basic instrumen
1.3.2 Untuk mengetahui jenis instrumen
1.3.3 Untuk mengetahui prinsip pembuatan set standar

1
1.3.4 Untuk memahami tekhnik menata instrumen set
1.3.5 Untuk mengetahui indikasi dilakukannya penataan instrumen

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Salah satu bagian tugas Perawat Perioperatif di Kamar Bedah adalah yang berhubungan
dengan pengelolaan Instrumen Pembedahan, mulai dari merencanakan, menyiapkan,
menata, mendistribusikan hingga pemeliharaan. Berikut akan diuraikan konsep dasar
pemahaman mengenai instrumentasi.
Dasar-dasar Instrumen Bedah
1. Instrumen
Instrumen adalah semua peralatan yang digunakan dan diperlukan untuk membantu
proses pembedahan baik langsung ataupun tidak langsung dan steril maupun tidak
steril.
2. Instrumen Dasar/Basic Instrument
Merupakan dasar atau persiapan dasar dari alat-alat bedah umum. Instrumen dasar ini
pada setiap rumah sakit tidak sama oleh karena ada yang mempunyai alat-alat
lengkap, ada pula yang tidak.Standar instrumen dasar adalah seperti yang
dipergunakan pada operasi Herniotomy/Apendiktomy.
3. Instrumen khusus
Yaitu alat yang khusus dipergunakan untuk operasi tertentu. Alat khusus pada operasi
yang satu dengan yang lain ada yang sama dan ada yang tidak.
4. Instrumentasi Teknik (Instek)
Merupakan metode atau cara praktis dalam menyiapkan, merencanakan, mengatur,
melaksanakan dan memantau instrumen atau bahan yang dipergunakan sesuai dengan
jenis operasi. Metode ini berurutan dilakukan mulai sebelum, selama dan sesudah
tindakan pembedahan. (Turkanto, 2005).

Tujuan Instek
a) Menyiapkan instrumen dan bahan kebutuhan lain sesuai jenis operasi yang
akan dilakuan

3
b) Merencanakan dan merngatur instrumen dan bahan yang dibutuhkan
secukupnya di meja mayo.
c) Melaksanakan teknik instrumentasi dan teknik aseptik yang benar sesuai
dengan kaidah yang sudah disepakati.
d) Memantau instrumen dan bahan-bahan yang dipergunakan sebelum, selama,
dan sesaat setelah tindakan pembedahan.
e) Merawat dan memelihara instrumen yang digunakan selama dan sesudah
tindakan pembedahan. (Turkanto, 2005)
2.2 JENIS
Jenis-jenis instrumen operasi:
a. Instrumen steril : Basis set, slang, bengkok
b. Instrumen non steril : alat penunjang, spt: C-arm, tiang infus, dll.
2.3 INSTRUMEN BEDAH
Instrumen bedah dikelompokkan menjadi 4 kelompok utama, yaitu:
1. Kelompok Tajam
2. Kelompok Penjepit (klem/forceps)
3. Kelompok Pemegang (gasping/Holding)
4. Kelompok Penarik (retaraktor)
Kelompok yang lain: alat penghisap, jenis-jenis penduga, jenis kerokan, bougel,
kateter logam.
1. Kelompok Tajam
Dirancang untuk incisi jaringan dan diseksi tulang. Jenis kelompok ini
diantaranya adalah:
gunting, pisau bedah, bone cauter, pahat, gergaji, kuret, dermatom, dll.
a. Pisau Bedah
Merupakan instrumen terbaik untuk memotong. Mata pisau yang tajam
memungkinkan untuk memisahkan jaringan dengan trauma yang minimal.
Bentuk dan ukuran mata pisau dan tangkainya :
- Ukuran besar (20, 21, 22, 23, 24)
- Ukuran kecil ( 10, 11, 12, 15)
b. Gunting

4
Ada 3 macam gunting, yaitu :
1. Gunting Bedah/diseksi
Sifat gunting ini adalah lebih ringan, terbuat dari baja yang lebih baik (Mayo,
Metzenbound) (steril)
2. Gunting Benang
Bentuknya lurus dengan ujung tumpul, digunakan untuk mengunting benang
dan kassa, softratule pada saat operasi (steril)
3. Gunting Verband
Gunting yang digunakan untuk mengunting perban ataupun hipafik. Gunting
ini tidak steril.
2. Kelompok Penjepit
Digunakan untuk menjepit pembuluh darah, pemegang dan penarik. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah klem hemostatik, klem babcoch, klem elis, towel clip.
3. Kelompok Pemegang
Digunakan untuk memgang jaringan, diseksi tulang, retraksi atau pemegang jaringan
saat menjahit. Kelompok ini meliputi : pinset, pemegang kassa, pemegang jarum (nail
foder).
4. Kelompok Penarik
Digunakan untuk menarik tepi luka agar lapangan operasi menjadi lebih luas dan
memadai tetapi kerusakan jaringan sangat minim.. Meliputi :
a. Retraktor pemegang : rake retraktor, plain retraktor
b. Retraktor otomatis : retraktor balfour, retraktor finochieto.

No INSTRUMENT JUMLAH
Desifektan Klem 1 buah
1
Duk klem / Tenaculum Forces 12 buah
2
Handvat mes no 4/ tangkai pisau/ Scapel 1 buah
3
Handvat mes no 3 1 buah
4

5
pincet anatomi 2 buah
5
pincet chirugie 2 buah
6
Arteri Klem van pean lurus 6 buah
7
Arteri klem van pean bengkok 6 buah
8
Arteri klem van kocher lurus 6 buah
9
Arteri klem van koche bengkok 6 buah
10
Gunting preparasi (besar bengkok) 1 buah
11
Gunting metzemboum ( kecil bengkok ) 1 buah
12
Gunting benang 1 buah
13
Nald Voerder / pemegang jarum 2 buah
14
Woundhaag / pengait luka bergigi 4 tajam 1 pasang
15
Woundhaag / pengait luka bergigi 4 tumpul 1 pasang
16
Woundhaag berdaun / rowhag 1 pasang
17
Langenbeck 2 buah
18
Tempat jarum+ jarum 1 set
19
pipa penghisap / Canule 1 set
20
Kom sedang 2 buah
21
Kom kecil 2 buah
22

6
Fungsi masing-masing instrument
No Instrument Fungsi
Duk klem / Tenaculum Forces Untuk meluruskan bagian yang
1
diinginkan. Fungsi duk klem untuk
mengklem duk yang menutupi bagian
tubuh yang akan dioperasi. Fungsi
tanaculum sendiri lebih identik dalam
pemasangan KB IUD karena teniculum
sendiri biasa digunakan untuk menjepit
servic agar sesuai posisi yang diinginkan.
Handvat mes dan scapel mata pisau kecil yang digunakan bersama
2
pegangannya. Alat ini bermanfaat dalam
menginsisi kulit dan memotong jaringan
secara tajam. Selain itu, alat ini juga
berguna untuk mengangkat jaringan atau
benda asing dari bagian dalam kulit
Arteri klem van kocher Dua jenis klem yaitu arteri klem van
3
kocher lurus dan bengkok. Kegunaannya
yaitu untuk hemostatis ada jaringan tipis
dan lunak
Gunting jaringan untuk memotong jaringan tubuh, baik
4
jaringan otot maupun jaringan kulit
kom untuk menampung betadine
5
Nald Voerder / Needle Holder/ untuk menjepit atau memegang needle
6
pemegang jarum hecting (jarum jahit) ada luka bekas
operasi baik untuk jaringan otot maupun
jaringan kulit
Langenbeck hak pengait yang berguna untuk mengait lokasi
7
sayatan agar terbuka lebar sehingga
operator atau ahli bedah mudah

7
mengangkat suatu jaringan yang akan
dibuang
Tempat jarum dan jarum-jarum untuk menjahit luka bekas operasi
8
jahit
Gunting benang untuk memotong benang jahit
9

Instrumen Set
1. Set bedah minor
No Instruments

Nald vooder / needle


1
Hoolder / Nald Heacting
2
Gunting
3
pisau bedah
4
klem
5
Retraktor( Wound Hook)
6
pinset
7
Deschamps Aneurysm Needle
8
Wound Curent
9
Sonde
10
Korentang
11
Jarum jahit
12

8
2. Set bedah Mayor
No Instrument

Scalpel dan scalpel handle


1
gunting
2
Forceps
3
Tang
4
Needle Hoolders
5
probes
6
Instrument tray
7
instrument tray w/ cover
8
klem (stamp)
9

2.4 PRINSIP PEMBUATAN SET STANDAR


a. Memenuhi empat kelompok instrumen
b. Urutan jenis instrumen sesuai penggunaan
c. Biasakan menggunakan bahasa katalog
d. Cantumkan nomer catalog untuk tiap item instrumen
e. Sesuaikan jumlah item dengan kasus

2.5 TEKNIK MENATA INTRUMEN


Prinsip-prinsip penataan instrumen steril :
a. Diurutkan sesuai dengan fungsi instrumen selama pembedahan
b. Ditata dalam dua baris untuk mempermudah pengambilan

9
c. Instrumen yang jarang penggunaannya bisa diletakkan terpisah supaya meja mayo
tidak terkesan penuh, yang penting kita menggingat tempatnya.
d. Jangan sekali-kali meletakkan jarum diatas kassa.
e. Jumlah intrumen yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan
f. Siapkan segala instrumen yang kira-kira diperlukan di bawah meja instrumen yang
belum dibuka sehingga mempermudah sirkuLasi nurse

Prinsip Penataan instrumen non steril :

Penempatan alat-alat ini pada prinsipnya tidak mengganggu kerja operator, asisten dan
perawat intrumen serta tidak mengganggu mobilisasi tim bedah lainnya (seperti : dokter
anastesi dan perawat anastesi). Contoh penataan set standar di meja mayo:

Keterangan :

1. Scapel + mess : 1/1


2. Pinset anatomis/sirurgis : 2/2
3. Gunting benang/ Jaringan : 2/2
4. Klem pean kecil/sedang/besar + klem ovarium : 6/2/2 + 2
5. Kocher : 4
6. Hak sedang/besar : 4 /2
7. Klem usus/elis : 2
8. Duk Klem : 6
9. Nail Foder : 2
10. Jarum benang : Chromik O: fasia, Plain 2/0: sub cutis, Silk/ethilon 3/0: kulit
11. Tumor Klem : 2
12. Kassa : 4 Meter
2.6 INDIKASI
Indikasi dilakukannya penataan instrumen adalah untuk :
1. Memperlancar kegiatan operasi dan diagnostik
2. Menjaga sterilitas alat-alat operasi dan alat-alat diagnostik
3. Menjaga keselamatan klien dari bahaya injury maupun kontaminasi kuman
4. Menjaga keutuhan alat agar tidak cepat rusak

10
11
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Salah satu bagian tugas Perawat Perioperatif di Kamar Bedah adalah yang berhubungan
dengan pengelolaan Instrumen Pembedahan, mulai dari merencanakan, menyiapkan, menata,
mendistribusikan hingga pemeliharaan.
Instrumen Dasar/Basic Instrument merupakan dasar atau persiapan dasar dari alat-alat
bedah umum. Instrumen dasar ini pada setiap rumah sakit tidak sama oleh karena ada yang
mempunyai alat-alat lengkap, ada pula yang tidak.

3.2 Saran
Kritik dan saran sangat dibutuhkan guna meningkatkan dan menyempurnakan makalah ini

12
DAFTAR PUSTAKA

Lebaiyakobus, Maret 2012, Instrumen Dasar/Basic Instrumen Keperawatan Perioperatif


(http://elbeyekbs.blogspot.com/2012/03/instrumen-dasarbasic-instrumen.html)

https://dokumen.tips/documents/modul-2-penataan-instrumen-bedah.html

Sjamsulhidayat, R dan Wim de Jong, 1998, Buku Ajar Ilmu Bedah edisi revisi, EGC, Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai