pesera didik, mengetahui potensi belajar siswa, cara belajar para siswa, dan penyesuaian siswa
dengan lingkungannya. Untuk lebih jauhnya penulis akan memaparkan hal-hal tesebut antara
lain sebagai berikut :
Nilai rohaniah adalah menyangkut pada nilai keagamaan, rasa cinta terhadap bangsa dan tanah
air, dan sesama manusia. Nilai rohaniah ini sangat penting dikembangkan dalam pembelajaran
agar peserta didik memiliki akhlak mulia, cinta Allah, cinta sesama dan lingkungan. Nilai
jasmaniah mengarah pada kesehatan badan. Seperti pepatah mengatakan bahwa didalam tubuh
yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Apabila orang sehat, maka segala tugas bisa dilakukan
dengan baik. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Psikologi Pendidikan haruslah bermanfaat
bagi sisi rohani dan jasmani manusia agar terjadi keseimbangan, dapat diartikan sehat lahir
batin.
Psikologi Pendidikan berkontribusi pula dalam memupuk nilai sosial pada anak. Sikap sosial
perlu dipupuk dalam proses pembelajaran sebagai implementasi manusia sebagai makhluk
sosial yang tidak terlepas dari orang lain. Seorang pendidik hendaknya menanamkan sifat sosial
seperti jangan mementingkan diri sendiri, bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain
serta membantu orang yang membutuhkan. Ini penting dalam proses pembelajaran guna
menjadikan peserta didik aktif dan mampu menjaga toleransi dalam proses belajar mengajar
didalam kelas.
Nilai yang harus dipupuk dalam proses pembelajaran adalah nilai adat istiadat dimasyarakat.
Psikologi berkontribusi agar anak selalu memelihara identitas dirinya sehingga suatu suku
tidak punah. Jika ini dapat diimplementasikan maka adat itu selalu dipelihara kemudia tidak
punah ditelan oleh masa.
Nilai yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran adalah emosional. Ini akan menentukan
sikap seseorang dalam bergaul. Psikologi berkontribusi untuk mengarahkan kemana anak
tersebut dalam menyalurkan emosinya. Apakah akan kearah yang positif atau negatif.
Memang, penulis menyadari bahwa emosi sangat ditentukan oleh aktifitas keluarga di rumah.
Orang tua memiliki peranan penting dalam pembentukan emosi peserta didik di sekolah.
Apabila salah satu anggota keluarga sering marah, maka secara psikologis anak tersebut akan
menjadi pemarah, begitupun sebaliknya.
Untuk mengembangkan peserta didik, penulis menyimpulkan hal yang pertama dilakukan akan
menanamkan nilai – nilai tersebut diatas sebagai dasar dalam proses pembelajaran yang efektif
dan efisien. Pada akhirnya kontribusi psikologi akan maksimal dalam penerapannya dan
manfaatnya akan dirasakan oleh kita semua.
Psikologi bermanfaat dalam menggali potensi – potensi belajar pada siswa, seperti telah
disinggung diatas bahwa setiap individu memiliki kemampuan dan tingkat intelegensi yang
berbeda – beda. Psikologi Pendidikan berkontribusi membantu guru dalam membedakan
potensi belajar para siswa dimulai dari tingkat intelegensi, perkembangan intelektual, Emosi
dan perkembangannya serta motivasi atau dorongan.
Pertama guru harus memahami intelegensi peserta didik berbeda-beda. Adapun faktor
yang mempengaruhi intelegensi seperti faktor fisik karena kelahiran, atau bahkan
karena psikis, sosial, lingkungan, budaya dan lingkungan alam. Akan tetapi jika dilihat
dari faktor di sekolah adalah guru dan lingkungan sekolah yang membentuk intelegensi
siswa.Guru harus memahami bahwa siswa yang memiliki intelegensi tinggi tentu akan
cepat dalam belajar, sebaliknya siswa yang intelegensi rendah akan lamban dalam
proses belajar mengajar. Tugas seorang guru harus mampu meningkatkan intelegensi
tersebut dengan berbagai latihan, stimulasi atau aktifitas lainya yang dapat meransang
intelegensi para siswa. Ini tergantung pada guru, apakah guru itu rajin atau malas.
Kedua selain memahami intelegensi, psikologi berkontribusi dalam membantu guru
dalam memahami perkembangan intelektual peserta didik. Ada tiga faktor yang
mempengaruhi perbedaan tersbut yakni Pertama nutrisi atau makanan empat sehat lima
sempurna. Makanan yang memiliki gizi yang baik akan mempercepat pertumbuhan
otak dan tubuh. Kedua stimulasi yakni pemberian pendidikan yang baik kepada anak
oleh orang tua sejak bayi. Ketiga sarana prasarana yang menunjang pada proses
pembelajaran peserta didik.
Selain dari faktor intelektual, perbedaan selanjutnya adalah dorongan atau motivasi
peserta didik yang berbeda – beda. memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan
dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan
belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan
mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator
belajar siswanya.
Yang mempengaruhi motivasi peserta didik adalah Pertama, kebutuhan biologis seperti makan,
minum, kebutuhan udara segar bahkan kebutuhan seksual. Kedua kebutuhan psikologis seperti
mempertahankan diri, menyerang, melawan alam, rasa aman, kebutuhan religius atau agama
dan kebutuhan belajar. Ketiga kebutuhan sosial meliputi kasih sayang, berkelompok, harga diri
dan kebuthan untuk di kenal. Guru hendaknya mengetahui perbedaan potensi peserta didi
khusunya dalam motivasi untuk belajar. Jika tiga kebutuhan tadi telah terealisasi dengan baik,
maka peserta didik akan mampu memotivasi dirinya agar mampu berprestasi.
14 Okt 2017
Cara Membentuk Sikap Keberagamaan Peserta Didik
15 Sep 2017
6 Sep 2017
Sebagai sorang pendidik dalam memilih strategi dan metode pembelajaran harus menyesuaikan
dengan tugas perkembangan dan karakteristik masing-masing peserta didiknya. Hal ini bisa
didapatkan oleh seorang guru dengan mempelajari psikologi terutama tugas-tugas
perkembangan manusia. Jika metode dan model pendidikan sudah bisa disesuaikan dengan
kondisi peserta didik, maka proses pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal.
Kita mengenal adanya sejumlah teori dalam pembelajaran, seperti : teori classical
conditioning, connectionism, operant conditioning, gestalt, teori daya, teori kognitif dan teori-
teori pembelajaran lainnya. Terlepas dari kontroversi yang menyertai kelemahan dari masing
masing teori tersebut, pada kenyataannya teori-teori tersebut telah memberikan sumbangan
yang signifikan dalam proses pembelajaran., Selain teori pembelajaran, kita juga mengenal
banyak metode belajar mengajar seperti ceramah, Demontrasi, Diskusi, Pemecahan masalah,
metode drama, metode karya wisata, metode tugas, metode proyek, metode responsi dan sistem
modul.
Kemampuan guru dalam menciptakan iklim dan kondisi pembelajaran yang kondusif mampu
membantu proses pembelajaran berjalan secara efektif. Seorang pendidik harus mengetahui
prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda
menyesuaikan karakteristik siswa dalam mengajar untuk menghasilkan proses belajar
mengajar yang lebih baik. Disinilah peran psikologi pendidikan yang mampu mengajarkan
bagaimana seorang pendidik mampu memahami kondisi psikologis dan menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan secara
efektif.
4. Penyesuaian Sosial
Kontribusi Psikologi Pendidikan dalam proses pembelajaran adalah penyesuaian sosial baik
dengan lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Implikasi dari pengembangan aspek
ini adalah kepribadian yang mantap, mandiri dan bertanggungjawab. Untuk mengembangkan
kepribadian, anak harus bisa menyesuaikan diri dilingkungan sosial yaitu rumah (keluarga),
sekolah dan masyarakat secarakuat.
Pendidikan didalam keluarga sangat penting, sebab pendidikan dalam keluarga adalah yang
utama. Dapat dikatakan bahwa anak menjadi besar dalam segala situasi didalam keluarga.
Sejak bayi hingga menjadi manusia yang dewasa anak di belajar didalam keluarga, mulai dari
berjalan, berbicara, makan, mengenal ayah ibu, mengenal perilaku manusia, tertawa, sedih dan
beraneka ragam lainnya. Psikologi memiliki kontribusi untuk membantu anak dalam
beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Selain itu, guru melalui pendekatan psikologinya harus memberikan bimbingan konseling
kepada peserta didik. Kita mengetahui bahwa kehadiran Guru Bimbingan dan Konseling bukan
hanya mengatasi masalah dan mendampingi anak dalam kegiatan belajar mengajar,
sesungguhnya guru BK membantu anak dalam mengambil keputusan dalam karir, minat dan
bakatnya. Disamping itu, Guru BK pun memberikan arahan kepada siswa terkait dengan
adanya perbedaan setiap individu. Pada akhirnya akan terjadi konsep diri yang positif didalam
kepribadian para siswa di sekolah. BK di sekolah bertindak pula sebagai pengampu layanan
bimbingan, salah satunya untuk memotivasi siswa, memberikan layanan informasi,
memberikan bimbingan yang bermanfaat dan melakukan bimbingan dalam belajar.