Anda di halaman 1dari 3

 - Denyut nadi

 - Tekanan darah
 - Volume darah
 ditentukan
rendah
CVP mencerminkan
oleh kekuatan
jumlah
kontraksi
volume
ototdarah
jantung.
yang Misal
beredar
: syock
dalam hipovolemik
tubuh penderita,
–> yang
CVP

– Gaun steril
- Vena femoralis
- Vena cephalika
- Vena basalika
- Vena subclavia
- Vena jugularis eksterna
- Vena jugularis interna

- Penderita tidur terlentang (trendelenberg)


- Bahu kiri diberi bantal
- Pakai sarung tangan
- Desinfeksi daearah CVP
- Pasang doek lobang
- Tentukan tempat tusukan
- Beri anestesi lokal
- Ukur berapa jauh kateter dimasukkan
- Ujung kateter sambungkan dengan spuit 20 cc yang diisi NaCl 0,9% 2-5 cc
- berlawanan
Jarum ditusukkan kira – kira 1 jari kedepan medial, ke arah telinga sisi yang
- Darah dihisap dengan spuit tadi
- Kateteratau
superior terusatrium
dimasukkan
kanan ke dalam jarum, terus didorong sampai dengan vena cava
- stopcock
Mandrin dicabut kemudian disambung infus -> manometer dengan three way
- Kateter fiksasi pada kulit
- Beri betadhin 10%
- Tutup kasa steril dan diplester

Cara menentukan titik nol :


- Penderita tidur terlentang mendatar
lingkaran
- Dengan
dengan
menggunakan
batas air yang
slang
terpisah
air tang berisi air ± setengahnya -> membentuk
yang
- Titik
lainnol
ditempatkan
penderita dihubungkan
pada manometer. dengan batas air pada sisi slang yang satu. Sisi
- Titik nol manometer dapat ditentukan
superior,
- Titik
atrium
nol manometer
kanan dan V.cava
adalah titik
inferior
yangbertemu
sama tingginya
menjadi satu.
dengan titik aliran V.cava
- Kateter, infus, manometer dihubungkan dengan stopcock -> amati infus lancar atau tidak
- Penderita terlentang
- Cairansampai
jangan infus kita
cairan
naikkan
keluarke dalam manometer sampai dengan angka tertinggi -> jaga
- Cairan
ke tubuhinfus
penderita
kita tutup, dengan memutar stopcock hubungkan manometer akan masuk
- Permukaan
turun (inspirasi),
cairan
naik
di (ekspirasi)
manometer akan turun dan terjadi undulasi sesuai irama nafas,
- Undulasi berhenti -> disitu batas terahir -> nilai CVP
- Nilai pada angka 7 -> nilai CVP 7 cmH2O
- Infus dijalankan lagi setelah diketahui nilai CVP
- Nilai rendah : < 4 cmH2O
- Nilai normal : 4 – 10 cmH2O
- Nilai sedang : 10 – 15 cmH2O
- Nilai tinggi : > 15 cmH2O
 Beri darah atau cairan dengan tetesan cepat.
 Bila CVP normal, tanda shock hilang -> shock hipovolemik
 Bila CVP normal, tanda – tanda shock bertambah -> shock septik
 Bila darah atau cairan dengan hati – hati dan dipantau pengaruhnya dalam sirkulasi.
 Bila CVP normal, tanda – tanda shock negatif -> shock hipovolemik
 Bila CVP bertambah naik, tanda shock positif -> septik shock, cardiogenik shock
 Menunjukkan adanya gangguan kerja jantung (insufisiensi kardiak)
 Terapi : obat kardiotonika (dopamin).

 - Volume darah total
 - Volume darah yang terdapat di dalam vena
 - Kecepatan pemberian tranfusi/ cairan
 - Post operasi illeus
 - Hematothoraks
 - Pneumothoraks
 - Penggunaan ventilator mekanik
 - Emphysema mediastinum
Sumber:
https://duniaaskep.wordpress.com/2012/09/25/pemasangan-central-venous
-pressure-cvp/

Anda mungkin juga menyukai