Anda di halaman 1dari 9

RESUME FILM SHUTTER ISLAND

DisusunUntukMemenuhiTugasPraktikKelompokKeperawatan Kesehatan Jiwa

DosenPembimbing : Emilia Puspitasari S, Ns., M.Kep., Sp

Disusun Oleh :

HAYUN ROHMANTIKA (2108005)

PROGRAM STUDI NERS

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

2021/2022
FORMAT RESUME KEPERAWATAN JIWA

A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama:Tn. A
2. Umur:42
3. Jenis kelamin: laki laki
4. Alamat: shutter island
5. Dx Medis : halusinasi, resiko preilaku, kekerasan, waham
6. Tanggal Masuk ; 9 bulan yang lalu
7. No Register:
B. ALASAN MASUK
1. Yang menyebabkan pasien dirawat di RSJ atau yang menyebabkan pasien kambuh
yaitu pasien stress berat karena anaknya dibunuh istrinya. Istrinya mengalami
gangguan jiwa juga sehingga menyebabkan Tn. A membunuh istrinya karena tidak
terima anaknya meninggal.sehingga Tn. A mengalami depresi dan gangguan
halusisnasi
C. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI
1. Faktor yang mendukung timbulnya gangguan jiwa atau mendukung terjadinya
kekambuhan
- Ketiga anaknya yang meninggal dibunuh oleh istrinya sendiri
2. Factor yang mencetuskan gangguan jiwa atau yang menyebabkan kekambuhan
- Setiap teringat dengan istrinya mendengar nama Andrew Leddies
3.
D. DATA FOKUS
1. Data dari hasil wawancara atau observasi pasien
- Pasien mengatakan dia tidak punya anak tetapi selalu didatangi oleh seorang anak
perempuan
- Pasien juga mengatakan ingin membunuh orang yang bernama Andrew leddies
2. Berupa data subyektif dan data obyektif
E. ANALISA DATA
Jam /Tgl Data Fokus Masalah Keperawatan TTD
28/12/202 DS : - Pasien mengatakan dia HALUSINASI
1 tidak punya anak tetapi selalu
didatangi oleh seorang anak
perempuan

DO:
-pasien depresi karena
anaknya meninggal
- pasien tampak bingung dan
ketakutan
-pasien sering mengatakan
yang tidak nyata
28/12/202 DS : Pasien juga mengatakan RESIKO PERILAKU
1 ingin membunuh orang yang KEKERASAN
bernama Andrew leddies

DO : -pasien membunuh istrinya

28/12/202 DS : -pasien mengatakan WAHAM


1 bahwa dirinya adalah orang lain
( detektif, marshal, teddy Daniel)
DO : - pasien adalah Andrew
leddies

F. POHON MASALAH
1. Berisi tentang proses terjadinya masalah keperawatan

Gaangguan persepsi
Mekanisme koping Resiko perilaku Kekerasan :
sensori : gangguan
mencederai diri orang lain
keluarga tidak efektif pendengaran dan
dan lingkungan
penglihatan

Faktor predisposisi dan


presipitasi :
1. Faktor komunikasi dalam Waham
keluarga
2. Stressor psikologis

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Rumusan diagnose keperawatan hanya problem saja
a. Resiko perilaku Kekerasan
b. Halusinasi
c. Waham

H. INTERVENSI KEPERAWATAN DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


DIAGNO TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI IMPLEMENT
SA ASI
Resiko Tuk 1 - Bina hubungan
perilaku saling percaya
kekerasa - Panggil klien
dengan nama
panggilan yang
disukai.
- Bicara dengan
sikap tenang,
rileks dan tidak
menantang

Halusinasi Tuk 1 Pasien dapat - Sapa pasien


membina dengan ramah
hubungan saling baik verbal
percaya maupun non
verbal
- Perkenalkan
nama perawat
- Tanya nama
lengkap dan
panggilan
pasien
- Jelaskan
tujuan
pertemuaTunj
ukan sikap
empati dan
Tuk 2 Pasien dapat - Adakan kontak
mengenali sering dan
halusinasinya singkat secara
bertahap
- Observasi tingkah
laku klien
terkait dengan
halusinasinya
- Bantu klien
mengenali
halusinasinya
- Diskusikan
dengan klien
situasi yang
menimbulkan
atau tidak
menimbulkan
halusinasinya,w
aktu dan
frekuensi
terjadinya
halusinasi
- Tanyakan kepada
klien apa yang
diraskan saat
halusinasi
- (Marah,takut,sedi
h atau senang)

waham Tuk 1 : 1. Ekspresi Bina hubungan


Klien dapat wajah saling percaya :
membina bersahabat 1. Sapa klien
saling 2. Ada kontrak dengan ramah
percaya mata 2. Perkenalan diri
3. Mau menjabat dengan sopan
tangan 3. Tanyakan nama
4. Mau lengkap dan
menjawab nama yang
salam disukai
4. Jelaskan
pertemuan
Tuk 2 : 1. Klien 1. Beri pujian pada
Klien dapat dapat penampilan dan
mengidentifi mempertah kemampuan
kasi anan klien yang
kemampuan aktivitas realistis
yang dimiliki sehari – 2. Diskusikan
hari dengan klien
2. Dapat kemampuan
mengontro yang dimiliki
l pada waktu yang
wahamnya lalu dan saat ini
3. Tanyakan apa
yang bisa
dilakukan.

I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1.Proses Keperawatan
a. Keadaan klien
Data subjektif : Klien merasa takut dan tidak mau bicara, terlihat merenung,
terkadang tertawa sendiri.
Data objektif : Pasien tidak komunikatif.
b. Diagnosa keperawatan
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi berhubungan dengan menarik diri
c.Tujuan
1. Pasien dapat membina hubungan saling percaya,
2. Pasien dapat mengenali halusinasi,
3. Pasien dapat mempraktekan cara menghalau halusinasi dengan menghardik,
4. Pasien dapat minum obat dengan benar.

d. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya,
b. Menjelaskan dan mengenalkan halusinasi pasien,
c. Mempraktekan cara menghardik,
d. Menjelaskan cara minum obat yang benar.

2.Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a. Fase orientasi
1. Salam terapeutik
Selamat pagi ibuk, perkenalkan nama saya mohammad senang dipanggil ahmad
saya mahasiswa keperawatan Akes Rustida dari banyuangi. Saya akan merawat
ibu dari jam 7 sampai jam 2 siang nanti, nama ibu siapa?
2. Evaluasi
Bagaimana perasaan ibuk pada pagi hari ini?
3.Kontrak
a.Topik
Bagaimana kalau kita bercakap cakap tentang yang sering dialami ibu agar
saya mengetahui keadaan ibu.
b.Waktu
Mau berapa lama kitaberbincangbincangbuk
c.Tempat
Dimana ibu mau berbincang bincang? Bagaimana kalau disini saja
b. Fase kerja
: Apakah ibu sering mendengar seseorang berbicara kepada ibu tapi tidak ada wujudnya?
: Apa yang sering dibicarakan?
: Apakah ibu sering mendengar atau hanya sewaktu waktu?
: Kapan paling sering ibu mendengarnya?
: Berapa kali sehari ibu mendengarnya? Pada keadaan apa, Apakah waktu sendiri?
: Apakah yang ibu rasakan pada saat mendengar suara itu?
: Apakah yang ibu lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara
tersebut hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul?
: Ada empat cara untuk mencegah suara itu muncul. Pertama, dengan menghardik suara
tersebut. Kedua, dengan cara mengobrol dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan
yang sudah dijadwalkan dan keempat minum obat dengan teratur. Caranya sebagai
berikut:
Saat suara itu muncul, Ibu langsung menutup kedua telinga dengan tangan lalu bilang
“pergi-pergi saya tidak mau mendengar, jangan ganggu saya: begitu diulang sampai suara
itu tak terdengar lagi.
Sekarang coba ibu peragakan, Nah begitu, bagus, coba lagi, ya bagus, sudah pintar
melakukannya. (Waktu jam minum obat) : Nah karena ini sudah jam minum obat, ibu
sekarang minum obat ya:
: Ibu, adakah bedanya setelah minum obat secara teratur? Apakah suara-suara berkurang
atau hilang? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang ibu dengar dan
menunggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang ibu minum? (Perawat
menyiapkan obat pasien) ini yang warna orange (CPZ) 3 kali sehari pukul tujuh pagi
pukul satu siang dan pukul tujuh malam gunanya untuk membuat pikiran tenang. Ini yang
putih (THP) 3 kali sehari pukulnya sama gunanya untuk rileks dan tidak kaku sedangkan
yang merah jambu (HP) 3 kali sehari, waktunya sama, gunanya untuk menghilangkan
suara suara. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh terhentikan. Nanti
konsultasi dengan dokter, sebab kalau putus obat satu saja akan kambuh dan sulit untuk
mengembalikan keadaan semula. Kalau obat habis ibu dapat meminta kedokter untuk
mendapatkan obat lagi. Ibu juga harus teliti memastikan bahwa obat itu benar-benar
punya ibu. Jangan sampai keliru dengan milik orang lain. Baca nama kemasannya,
pastikan obat diminum pada waktunya dengan cara yang benar. Yang diminum sesudah
makan dan tepat waktunya. Ibu juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum
dan harus cukup minum sepuluh gelas air putih per hari.
J. EVALUASI KEPERAWATAN
1. Evaluasi subjektif
“Bagaimanaperasaanibusetelahkitabercakapcakap?Danlatihantadi?
2. Evaluasi Objektif
Sekarang coba ibu ulangi cara tadi yang kita pelajari kemudian kegunaan dan
kerugian tidak minum obat? Ia pintar.
3.Kontrak
Topik
: Baiklah, kalau suara-suara tadi muncul, silahkan coba cara tersebut! Bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya lagi? Bagaimana kalau nanti kita belajar cara mengendalikan
suara-suara yang ibu dengar-dengan cara keduanya?
Waktu
:Ibu mau bertemu lagi jam berapa? Bagaimana kalau tiga puluh menit lagi? Berapa lama
kita mau latihan?
Tempat
Dimana tempatnya? Baiklah sampai jumpa?
4. Rencana tindak lanjut
Rencana tindak lanjut pada SP, Klien diberikan jadwal aktifitas sehari-hari yang harus
dilakukan oleh klien.

K. EVALUASI KEPERAWATAN
1. Evaluasi dirumuskan dengan rumusan SOAP
2. Evaluasi dilakukan untuk menilai tingkat pencapaian dari implementasi yang telah
dilakukan atau sejauh mana diagnose keperawatan teratasi.
3. Evaluasi dilakukan pada akhir atau menjelang shift jaga terakhir
4. Evaluasi dilakukan untuk menilai tingkat pencapaian dari implementasi yang telah
dilakukan atau sejauh mana diagnose keperawatan teratasi

Anda mungkin juga menyukai