Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS RESUME

RESIKO BUNUH DIRI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS LAPORAN NERS PADA STASE

KEPERAWATAN JIWA

NUR ISTIKOMAH
201030200127

PEMBIMBING
Ns. Dhia, S.Kep, M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM B

STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG

TAHUN 2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP I RESIKO BUNUH DIRI
KASUS NO. 6

Pertemuan :1
Hari/Tanggal : Senin, 14 Desember 2020
Nama Klien : Nn. Z
Ruangan : Gelatik

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien

Nn. Z 19 tahun pendidikan hanya sampai sekolah menengah kelas 2 karena tidak ada
biaya, sejak tidak bersekolah pasien selalu murung, tidak bergairah dan kadang
menangis, pasien mengatakan keluarga tidak ada perhatian dengan kondisinya, pada
saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan lebih baik mati saja karena hidup ini
sudah tidak ada gunanya lagi dan selalu mengatakan hal yang sama, pasien pernah
mencoba untuk memotong urat nadinya dengan silet tetapi dapat diketahui oleh kedua
orang tuanya, pasien sampai saat ini belum mampu menyelesaikan masalahnya.

2. Identitas Klien
Nama : Nn. Z
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Pendidikan : SMP
No MR :
Diagnosa Medik :
Tanggal Pengkajian : 14 Desember 2020
3. Data Fokus
Data Subjektif :
- Klien hanya sekolah sampai kelas 2 SMP karena tidak ada biaya
- Klien mengatakan keluarga tidak perhatian dengan kondisinya
- Klien mengatakan ingin mati saja karena merasa hidup tidak berguna
Data Objektif :
- Klien selalu murung
- Klien tampak tidak bergairah dan putus asa
- Klien kadang menangis
- Klien pernah mencoba memotong urat nadinya dengan silet tapi dapat
diketahui oleh orang tuanya.
- Terdapat bekas luka percobaan bunuh diri

B. Diagnosa Keperawatan
Risiko bunuh diri

C. Tujuan Khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab Resiko Bunuh Diri
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda Resiko Bunuh Diri

D. Tindakan Keperawatan
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien
3. Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien
4. Melakukan kontrak treatment
5. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
6. Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
I. Rencana Tindakan Keperawatan
No. No Dx Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Perilaku Tujuan Umum:
Risiko Bunuh Klien tidak akan membahayakan
Diri dirinya sendiri secara fisik.
Tujuan Khusus: Bina hubungan saling percaya dengan Bila sudah terbina hubungan
1. Setelah dilakukan ..... X menggunakan prinsip komunikasi terapeutik : saling percaya diharapkan
pertemuan klien dapat  Sapa klien dg ramah baik verbal dan klien dapat kooperatif ,
membina hubungan saling non verbal sehingga pelaksanaan asuhan
percaya.  Perkenalkan nama, nama panggilan dan keperawatan dapat berjalan
Kriteria hasil: tujuan perawat berkenalan dengan baik.
 Klien menjawab  Tanyakan nama lengkap dan nama
salam dari panggilan yang disukai klien
perawat.  Ciptakan lingkungan yang tenang
 Klien menjawab  Buat kontrak yg
pertanyaan dari Jelas [topik, waktu, tempat]
perawat.  Tunjukkan sikap jujur dan menepati
 Klien dapat janji setiap kali interaksi
mempertahanka  Tunjukkan sikap empati dan menerima
n kontak mata apa adanya
terhadap  Beri perhatian pada klien dan
perawat. perhatikan kebutuhan dasar klien
 Klien dapat  Tanyakan perasaan klien dan masalah
menyebutkan yang dihadapi klien
nama perawat  Dengarkan dengan penuh perhatian
 Klien dapat ekspresi perasaan klien
mengungkapkan
perasaan tentang
masalah yang
dihadapi
No No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
DX Keperawatan
Resiko 2. Setelah ....x pertemuan, klien tidak akan  Observasi dengan ketat  Prioritas tertinggi yang
Bunuh Diri melakukan aktivitas yang mencederai  Pindahkan benda yang berbahaya diberikan pada aktivitas
dirinya.  Siapkan lingkungan yang aman penyelamatan hidup
Dengan kriteria:  Berikan kebutuhan fisiologik dasar pasien
Klien dapat mengurangi ancaman  Kontrak untuk keamanan jika tepat  Perilaku pasien harus
terhadap integritas fisik atau sistem diri  Pantau pengobatan diawasi sampai kendali
klien dalam sifat, jumlah, asal,atau diri memadai untuk
 Identifikasi kekuatan klien
waktu. keamanan.
 Ajak klien untuk berperan serta dalam
3.Setelah ... X pertemuan, klien akan  Perilaku bunuh diri
aktifitas yg disukai dan dapat
mengidentifikasikan aspek-aspek mencerminkan depresi
dilakukannya
positif yang ada pada dirinya. yang mendasar dan
Dengan kriteria:  Dukung kebersihan diri dan keinginan
untuk berhias terkait dengan harga diri
Klien dpt menyebutkan aspek positif rendah serta kemarahan
yang dimiliki klien, keluarga  Tingkatkan hubungan interpersonal
terhadap diri sendiri.
4. Setelah .....X pertemuan, klien akan yang sehat
 Mekanisme koping
mengimplementasikan dua respons  Permudah kesadaran, penamaan dan
maladaptif harus
protektif diri yang adaptif. ekspresi perasaan
dirubah dengan yang
Dengan kriteria :  Bantu pasien mengenal mekanisme
sehat untuk mengatasi
Klien dapat menyebutkan , koping yang tidak sesuai
stress dan ansietas.
mengimplementasikan dan mekanisme  Identifikasi alternatif cara koping
koping adaptif yang efektif bagi diri  Beri pujian untuk perilaku koping yang
sendiri guna mencegah perilaku sehat
mencederai diri sendiri secara fisik.
No No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
DX Keperawata
n

5. Setelah ... X pertemuan, klien akan


mengidenti dua sumber dukungan  Bantu orang terdekat untuk  Harga diri rendah
sosial yang bermanfaat. berkomunikasi secara menyebabkan isolasi sosial
Dengan Kriteria: konstruktif dengan klien dan depresi, mencetuskan
Klien dpt menyebutkan dua sember  Tingkatkan hubungan keluarga perilaku destruktif terhadap
dukungan sosial yang bermanfaat guna yang sehat diri sendiri.
mencegah perilakumencederai diri  Identifikasi sumber komunitas
sendiri. yang relevan  Pemahaman dan peran serta
 Prakarsai rujukan untuk dalam perencanaan
6. Setelah ....X pertemuan, klien menggunakan sumber pelayanan kesehatan
akan mampu menguraikan komunitas meningkatkan kepatuhan.
rencana pengobatan dan  Libatkan klien dan orang
rasionalnya. terdekat dalam perencanaan
Dengan kriteria: asuhan
 Klien dapat menggunakan  Jelaskan karakteristik dari
obat dengan benar baik kebutuhan pelayanan yang
jumlah, jenis, waktu dan dosis telah diidentifikasi, diagnosa
obat, serta manfaatnya medik, dan rekomendasi
 Obat diminum sesuai aturan tindakan dan medikasi
 Klien mengungkapkan  Dapatkan respons terhadap
perasaannya selama minum rencana asuhan keperawatan
obat  Modifikasi rencana
berdasarkan umpan balik
pasien
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Orientasi

a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, Selamat pagi ?”, “Perkenalkan saya Suster Isti , saya
perawat yang bertugas di ruang Gelatik ini. Nama Adik siapa ? dan senang
dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Adik Z saat ini ? apa masih ada perasaan kecewa, putus
asa dan ingin menangis?”
c. Kontrak
“Baiklah, pagi ini kita akan berbincang-bincang mengenai perasaan kecewa
yang saat ini adik Z rasakan ”. “Mari kita bercakap-cakap ke taman !” “Atau
adik Z ingin ke tempat lain ?”. “Berapa lama bapak mau kita berbincang-
bincang ? bagaimana kalau 15 menit ?”.

2. Kerja

“ Bagaimana perasaan adik Z saat ini, setelah behenti sekolah ini terjadi? Apakah
dengan berhenti sekolah adik Z merasa paling menderita di dunia ini? Apakah
adik Z kehilangan kepercayaan diri? Apakah adik Z merasa tak berharga atau
bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah adik Z merasa bersalah atau
mempersalahkan diri sendiri? Apakah adik Z sering mengalami kesulitan
berkonsentrasi? Apakah adik Z berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh
diri atau berharap bahwa adik Z mati? Apakah adik Z pernah mencoba untuk
bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang adik Z rasakan?” Jika
pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan dengan
tindakan keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan
mengatakan: “Baiklah, tampaknya adik Z membutuhkan pertolongan segera
karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh
isi kamar adik Z ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan adik Z.”
Apa yang adik Z lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan
itu muncul,  maka untuk mengatasinya adik Z harus langsung minta bantuan
kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk.
Jadi adik Z jangan sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga atau teman jika
ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”.

3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan adik Z setelah berbincang-bincang tentang perasaan
kecewa dan Bagaimana perasaan adik Z sekarang setelah mengetahui cara
mengatasi perasaan ingin bunuh diri?”

b. Evaluasi Obyektif

“Coba adik Z jelaskan lagi, cara tersebut”


”Saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang”
c. Kontrak
1) Topik
Baik, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang akibat
dari Resiko Tindakan Bunuh Diri adik Z?”
2) Tempat
“Dimana kita bisa berbincang lagi, bagaimana kalau disini saja lagi ?
3) Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang, bagaimana kalau 15 menit ?”

CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Nn. Z
Ruangan : Gelatik

Implementasi Evaluasi

Senin, 14 Desember 2020 Senin, 14 Desember 2020


Jam 10.00 wib Jam 10.20 wib

Data Subjektif : S:
Klien mengatakan ingin mati saja karena
- Klien hanya sekolah sampai kelas 2 SMP merasa tidak berguna
karena tidak ada biaya
O:
- Klien mengatakan keluarga tidak perhatian
-Klien mampu menyebutkan benda-benda
dengan kondisinya yang dapat membahayakan dirinya
- Klien mengatakan ingin mati saja karena
A:
merasa hidup tidak berguna Risiko bunuh diri masih ada
Data Objektif :
- Klien selalu murung P:
- Evaluasi SP 1 pasien
- Klien tampak tidak bergairah dan putus asa - Latihan cara mengendalikan dorongan
- Klien kadang menangis bunuh diri
- Ajarkan SP 2 Pasien
- Klien pernah mencoba memotong urat
nadinya dengan silet tapi dapat diketahui
oleh orang tuanya.
Perawat
- Terdapat bekas luka percobaan bunuh diri

RESIKO BUNUH DIRI


( Nur Istikomah)
Tindakan Keperawatan :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat
membahayakan pasien
3. Mengamankan benda-benda yang dapat
membahayakan pasien
4. Melakukan kontrak treatment
5.Mengajarkan cara mengendalikan
dorongan bunuh diri
6. Melatih cara mengendalikan
dorongan bunuh diri

Rencana Keperawatan :
Ajarkan SP 2 Pasien
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Orientasi

a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, Selamat pagi adik Z?”, “maish ingat dengan saya Suster Isti
, saya perawat yang bertugas di ruang Gelatik ini”.
b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan adik Z hari ini ? O…. jadi adik Z merasa masih kecewa
tetapi keinginan bunuh diri itu sudah tidak ada.”
c. Kontrak
“Baiklah, pagi ini kita akan berbincang-bincang membahas tentang bagaimana
cara meningkatkan harga diri dan berpikir positif dan dampak yang diakibatkan
karena bunuh diri ya? . Mau berapa lama? Dimana atau disini saja yah!”mau
kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau 15 menit ?”.

2. Kerja

“ Baiklah, bahasan yang pertama, kita akan berbincang mengenai hobby adik
Z?” OH… bagus sekali hobbynya dan sangat bermanfaat ya, apakah adik Z tahu
kalau hobby adik itu dikembangkan itu bisa mengisi waktu luang adik serta
membuat adik lebih percaya diri lagi, jadi keinginan untuk bunuh diri itu akan
hilang.” Karena percobaan bunuh diri tidak akan menguntungkan bagi siapa
pun, baik untuk keluarga maupun adik Z sendiri.!” “ Baiklah, kalau keinginan
itu muncul,  maka untuk mengatasinya adik Z harus langsung minta bantuan
kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk.
Jadi adik Z jangan sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga atau teman jika
ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”.

4. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif

“Bagaimana perasaan adik Z setelah berbincang-bincang? Bisa sebutkan


Kembali apa yang telah kita bicarakan tadi? Bagus adik Z.
d. Evaluasi Obyektif
“Coba adik Z jelaskan lagi, cara tersebut” bagus sekali, kamu sudah mengerti
sekarang.”

e. Kontrak
4) Topik
Baik, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang kegiatan
kegiatan yang positif yang harus di lakukan adik Z?”
5) Tempat
“Dimana kita bisa berbincang lagi, bagaimana kalau disini saja lagi ?
6) Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang, bagaimana kalau 15 menit ?”

CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Nn. Z
Ruangan : Gelatik

Implementasi Evaluasi

Selasa, 15 Desember 2020 Selasa, 15 Desember 2020


Jam 10.00 wib Jam 10.20 wib

Data Subjektif : S:
Klien mengatakan keinginan bunuh diri
1. Klien mengatakan keluarga tidak perhatian berkurang
dengan kondisinya
O:
2. Klien mengatakan ingin mati saja karena
- klien mampu menyebutkan cara
merasa hidup tidak berguna meningkatkan harga diri klien dengan
melakukan hobby yang positif
Data Objektif : A:
1. Klien selalu murung Risiko bunuh diri masih ada
2. Klien tampak tidak bergairah dan putus asa
P:
3. Klien kadang menangis - Evaluasi SP 2 pasien
4. Terdapat bekas luka percobaan bunuh diri - Ajarkan SP 3 Pasien

RESIKO BUNUH DIRI


Perawat
Tindakan Keperawatan :
1. Mengidentifikasi aspek positif pasien
2. Mendorong pasien untuk berpikir positif
terhadap diri
( Nur Istikomah)
3. Mendorong pasien untuk menghargai
diri sebagai individu yang berharga

Rencana Keperawatan :
Ajarkan SP 3 Pasien

Anda mungkin juga menyukai