Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. T DENGAN


DIAGNOSA KEPERAWATAN : ISOLASI SOSIAL
DI YAYASAN MENTARI HATI TASIKMALAYA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Jiwa


Pada Program Studi Profesi Ners

Oleh :
UNINGSIH
2006277056

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS
2021
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. T
DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN : ISOLASI SOSIAL
DI YAYASAN MENTARI HATI TASIKMALAYA

Ruangan Pengkajian : Yayasan Mentari Hati


Tanggal Pengkajian : 29 Maret 2021

I. Identitas Pasien
Nama : Ny.T
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Majenang
Sumber Data : Klien

II. Alasan Masuk


Klien mengatakan, “saya dibawa oleh petugas Satpol PP ke yayasan mentari
hati saat sedang duduk sendiri di pinggir jalan dan pergi ke yayasan
menggunakan mobil,tetapi awalnya klien menolak untuk di bawa ke yayasan
oleh petugas”. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 29 Maret 2021
klien tampak menyendiri,tidak bersemangat,malu-malu ketika di ajak
berbicara,suara pelan hampit tidak terdengar,kontak mata kurang,selalu
menunduk,tidak berani memulai pembicaraan.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

III. Faktor Predisposisi


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? Tidak
Klien mengatakan, “saya tidak pernah mengalami gangguan seperti ini”
2. Pengobatan sebelumnya? Tidak terkaji
3. Aniaya fisik? Tidak
Klien mengatakan, “saya tidak pernah memukul orang,dan saya tidak
pernah mendapatkan kekerasan dari siapapun”.
Aniaya seksual? Tidak
Klien mengatakan, “saya tidak pernah mengalami pelecehan.”
Penolakan? Tidak
Klien mengatakan, “saya tidak pernah medapat penolakan dalam hal
apapun”
Masalah keperawatan : tidak ada
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? Tidak
Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang pernah mengalami
gangguan jiwa.
Masalah keperawatan : tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Klien mengatakan memiliki pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan, “saat saya berhenti bekerja sebagai pembantu rumah
tangga , saya merasa malu karena menganggur dirumah, saat itu saya
berusaha mencari pekerjaan lain namun tidak dapat karena saya hanya
lulusan SD, tetangga saya dan adik kedua saya sering merendahkan saya
karena saya tidak bekerja, saya kemudian pergi dari rumah”.
Masalah keperawatan : harga diri rendah

IV. Faktor Presipitasi


Klien mengatakan, “selama saya di yayasan saya merasa malu ketika saya
disini cuma numpang makan dan tidur saja tidak bisa melakukan apa- apa”
Masalah keperawatan : harga diri rendah

V. Fisik
1. Tanda – tanda Vital
TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 89 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5°C
2. Keluhan Fisik
Klien mengatakan sedang dalam kondisi sehat.
Masalah keperawatan : Tidak ada

VI. Psikososial
1. Genogram

: laki-laki : laki-laki meninggal

: perempuan : perempuan meninggal

: klien

: tinggal serumah : perempuan gangguan jiwa

Klien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Klien mengatakan


dahulu tinggal bersama kedua orang tuanya dan bersama kedua
saudaranya. Klien mengatakan ayahnya sudah meninggal, ibunya
seorang ibu rumah tangga dan masih ada adiknya yang belum bekerja.
Klien memiliki permasalahan dalam berkomunikasi dengan sesama
anggota keluarganya dan orang-orang yang berada di sekelilingnya.
Klien menjadi pendiam dan selalu menyendiri di kamar semenjak
ayahnya meninggal dan klien di pecat dari pekerjaannya .Klien selalu
tertutup dan tidak mau berbicara dengan anggota keluarganya.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Klien mengatakan, “saya tidak menyukai anggota tubuh bagian
hidung karena klien menganggap hidungnya pesek, dan klien
menyukai anggota tubuh bagian bibir”.
b. Identitas diri
Klien mengatakan, “saya merasa tidak puas sebagai perempuan,
dahulu saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga”.
c. Peran diri
Klien mengatakan, “saya berperan sebagai seorang anak pertama di
keluarga dan juga sebagai sebagai kakak bagi kedua adik saya, saya
tinggal bersama ibu dan adik-adk saya”
d. Ideal diri
Klien mengatakan, “saya ingin lekas sembuh supaya saya bisa
bertemu dengan keluarga saya”
e. Harga diri
Klien mengatakan, “saya merasa malu tidak percaya diri dan
merasa kurang beruntung dengan kondisi saat ini yang tidak
bekerja dan tidak bisa melakukan apa-apa”
Masalah keperawatan : harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan, “tidak ada orang yang berarti di hidupnya”
b. Peran serta dalam kehidupan masyarakat berkelompok
Klien mengatakan, “saya tidak pernah ikut dalam kegiatan apapun
di masyarakat”
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien selama ini memiliki hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain,merasa malu dan malas berhubungan dengan orang lain”.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan, “saya beragama islam, saya yakin dengan Allah
SWT“
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan, “bahwa klien beragama islam tetapi klien tidak
menjalankan ibadah solat 5 waktu”.
Masalah keperawatan : Tidak ada

VII. Status Mental


1. Penampilan
Penampilan klien terlihat kurang rapih, klien menggunakan pakaian
yang layak dipakai. Klien tidak terbalik memakai pakaian dan
berpenampilan sesuai. Tetapi klien bajunya tampak kotor dan bau.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan mandi
2. Pembicaraan
Klien tidak dapat diajak diskusi dengan orang lain dan klien tidak
mampu memulai pembicaraan, klien sering menunduk apabila sedang
berbicara. Klien berbicara dengan nada kurang jelas dan pelan.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
3. Aktivitas motoric
Aktifitas motorik klien terlihat cukup tegang dan klien hanya
menunduk dan duduk di atas tempat duduk selama pembicaraan
berlangsung.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
4. Alam perasaan
Klien mengatakan ketakutan jika berkomunikasi dengan orang lain
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
5. Afek
Klien tidak bisa berkomunikasi dengan orang yang berada di lingkungan
yayasan.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
6. Interaksi selama wawancara
Pada saat dilakukan wawancara kontak mata klien kurang dan tidak
menatap lawan pembicara.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
7. Persepsi
Klien tidak memiliki gangguan persepsi sensori: halusinasi
Masalah keperawatan : tidak ada
8. Proses piker
Proses pikir klien saat wawancara kurang baik dan pembicaraan pasien
sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh perawat.
Masalah keperawatan : tidak ada
9. Isi pikir
Klien mengatakan hanya ingin segera sembuh dan bertemu keluarganya.
Masalah keperawatan : tidak ada
10. Waham
Klien mengatakan tidak mudah curiga terhadap orang yang baru kenal,
Masalah keperawatan : Tidak ada
11. Tingkat kesadaran
Kesadaran klien baik, tidak ada gangguan orientasi terhadap waktu,
tempat dan klien dapat mengingat orang yang berkomunikasi
dengannya.
Masalah keperawatan : tidak ada
12. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, jangka
pendek dan saat ini. Klien tidak dapat mengingat jangka panjang. Klien
dapat mengingat jangka pendek yaitu saat klien mengatakan semingggu
yang lalu klien menyebutkan pernah jatuh , serta klien mampu
mengingat kejadian saat ini saat klien mampu mengulang kembali nama
perawat saat berdiskusi.
Masalah keperawatan : tidak ada
13. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu sedikit berkonsentrasi. Klien dapat berhitung dengan baik
saat disuruh untuk menghitung klien mampu berhitung dengan baik.
Masalah keperawatan : tidak ada
14. Kemampuan penilaian
Pengkajian kemampuan penilaian klien mampu mengambil keputusan
yang sederhana dan perlu motivasi. Contohnya: antara makan dan
mandi setelah bangun tidur ternyata klien melakukan mandi dahulu dari
pada makan.
Masalah keperawatan : tidak ada
15. Daya tilik diri
Klien merasa malu jika berkomunikasi dengan orang lain
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Klien mengatakan makan apa saja yang disediakan di yayasan.
Klien tidak meilih – milih makanan. Semua makanan yang ada klien
makan.
Masalah keperawatan : tidak ada
2. BAB/BAK
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam hal BAB dan BAK. Klien
BAB dan BAK di WC.
Masalah keperawatan : tidak ada
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 1 kali sehari hanya pagi saja,gigi klien kuning
dan tampak kotor. Kuku tangan dan kuku kaki klien kotor dan panjang.
Klien memiliki masalah dengan bau badan karena saat pengkajian ada
bau yang mencolok pada badan klien.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri
4. Berpakaian
Cara berpakaian klien kurang baik, kurang rapi dan baju klien terlihat
kotor.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri
5. Istirahat dan tidur
Klien tidur siang selama 2-4 jam. Klien tidur malam jam 20.00 WIB
selama 6-8 jam. Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pola
tidurnya.
Masalah keperawatan : tidak ada
6. Penggunaan obat
Klien tidak mendapatkan pengobatan
Masalah keperawatan : tidak ada
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan belum pernah melakukan pemeriksaan ke pelayanan
kesehatan selama di yayasan.
Masalah keperawatan : tidak ada
8. Kegiatan didalam rumah
Di rumah : Pasien mengatakan selama di rumah hanya berdiam diri di
kamar
Di yayasan : Selama klien berada di yayasan mentari hati ,klien hanya
diam tidak melakukan aktivitas apapun dan tidak berinteraksi dengan
orang lain.
9. Kegiatan di luar rumah
Di rumah : Klien mengatakan kerjanya sebagai pembantu rumah
tangga,namun sudah tidak lagi bekerja karena di berhentikan. Lalu pasien
hanya diam di kamar dan menyendiri.
Di yayasan : Selama klien berada di yayasan mentari hati ,klien hanya
diam tidak melakukan aktivitas apapun dan tidak berinteraksi dengan
orang lain.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial

IX. Mekanisme Koping


Klien mengatakan apabila klien mempunyai masalah, klien sering
memendamnya (tidak mau menceritakan pada orang lain) dan saat dilakukan
pengkajian klien tampak menyendiri. Dan klien tidak mampu berinteraksi
dengan orang lain.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

X. Masalah Psikososial dan Lingkungan


Klien memiliki masalah dengan lingkungan tempat klien tinggal. Klien tidak
dapat bersosialisasi dengan teman-teman yang berada di yayasan. Klien
selalu menyendiri.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

XI. Pengetahuan
Klien tidak mengetahui tentang penyakitnya. Selama di yayasan klien belum
pernah meminum obat-obatan sesuai penyakitnya.
Masalah keperawatan : tidak ada

XII. Aspek Medik


Klien tidak mendapatkan terapi obat.
Masalah keperawatan : tidak ada
XIII. Daftar Masalah Keperawatan
Analisa Data
Data Masalah
Data subjektif Isolasi sosial
- “klien mengatakan tidak suka
bergabung dengan orang lain”.
- “ klien mengatakan apabila klien
mempunyai masalah,klien sering
memendamnya(tidak mau
menceritakan pada orang lain)”
Data Objektif
- “tidak ada kontak mata saat di ajak
bicara”
- “saat dilakukan pengkajian klien
tampak menyendiri”
- “tidak suka bergabung dengan
yang lain”

Data subjektif Harga Diri Rendah


- “saya merasa malu tidak percaya
diri dan merasa kurang beruntung
dengan kondisi saat ini yang
tidak bekerja dan tidak bisa
melakukan apa-apa”.
- “saya dulu bekerja sebagai
pembantu rumah tangga ,namun
saya di pecat,lalu saya merasa
malu karena menganggur
dirumah, saat itu saya berusaha
mencari pekerjaan lain namun
tidak dapat karena saya hanya
lulusan SD, kedua orang tua saya
dan adik-adik saya sering
merendahkan saya karena saya
tidak bekerja, saya kemudian pergi
dari rumah”.
Data objektif
- “Klien tampak menyendiri,banyak
merenung saat di ajak bicara dan
pandangan matanya menunduk”
- “Saat di yayasan klien tampak
tidak mudah bersosialisasi dengan
orang lain”
Data subjektif Defisit Perawatan Diri
- “klien mengatakan malas untuk
merawat diri”
Data Objektif
- “klien tampak kurang rapih”
- “badan klien bau dan tampak
kotor,gigi klien kuning,kuku
panjang dan kotor”

XIV. Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Defisit Perawatan Diri
XV. Intervensi Keperawatan
Tabel Rencana Asuhan Keperawatan Dengan Isolasi Sosial
Nama klien : Ny.T Tanggal Pengkajian : 29 Maret 2021
Usia : 30 thn Ruang : Yayasan Mentari Hati
Diagnosa Perencanaan
No Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Isolasi sosial Klien mampu : Setelah 3x pertemuan SP 1
1. a. Menyadari klien dapat : a. Bina hubungan saling percaya dengan teknik a. Dengan membina saling
penyebab a. Membina hubungan therapeutik baik verbal maupun non verbal percaya memudahkan
isolasi sosial saling percaya intervensi selanjutnya
b. Berinter-aksi b. Menyadari penyebab b. Identifikasi penyebab b. Dengan mengidentifikasi
dengan orang isolasi sosial, 1) Siapa yang satu rumah dengan klien penyebab diharapkan akan
lain keuntungan dan 2) Siapa yang dekat dengan klien? Apa menyadarkan klien
kerugian berinteraksi penyebabnya? terhadap masalah yang
dengan orang lain 3) Siapa yang tidak dekat dengan klien apa terjadi.
c. Melakukan interaksi sebabnya?
dengan orang lain 4) Tanyakan keuntungan dan kerugian
secara bertahap berinteraksi dengan orang lain
c. Tanyakan pendapat klien tentang kebiasaan c. Mendiskusikan dengan
berinteraksi dengan orang lain klien keuntungan
1) Tanyakan apa yang menyebabkan klien berhubungan sosial maka
tidak ingin berinteraksi dengan orang lain klien akan berinteraksi
2) Diskusikan keuntungan bila klien dengan orang lain.
memiliki banyak teman dan bergaul
akrab dengan mereka
3) Diskusikan kerugian bila klien hanya
mengurung diri dan tidak bergaul dengan
orang lain
Diagnosa Perencanaan
No Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
4) Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap
kesehatan fisik klien
d. Latih berkenalan d. Menambah pengetahuan
1) Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dan keterampilan klien
dengan orang lain dalam berkenalan dengan
2) Berikan contoh cara berinteraksi dengan orang lain.
orang lain
3) Beri kesempatan klien mempraktekan
cara berinteraksi dengan orang lain yang
dilakukan dihadapan perawat
4) Mulailah bantu klien berinteraksi dengan
satu orang teman / anggota keluarga
5) Bila klien sudah menunjukan kemajuan
tingkatkan jumlah interaksi dengan 2, 3,
4 orang dan seterusnya
6) Beri pujian untuk setiap kemajuan
interaksi yang telah dilakukan oleh klien
7) Siap mendengarkan ekspresi perasaan
klien setelah berinteraksi dengan orang
lain, mungkin klien akan
mengungkapkan keberhasilan atau
kegagalannya, beri dorongan terus
menerus agar klien tetap semangat
mengingatkan interaksinya
e. Masukan dalam jadwal kegiatan klien e. Dengan membuat jadwal
kegiatan klien, klien dapat
mengatur kegiatan secara
kontinu
Diagnosa Perencanaan
No Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

SP 2
a. Evaluasi kegiatan yang lalu a. Mengetahui
(SP 1) perkembangan klien dan
data dasar untuk intervensi
selanjutnya.

b. Latih cara berkenalan dengan dua orang atau b. Menumbuhkan


lebih keterbiasaan dan motivasi
untuk berinteraksi
c. Masukkan dalam jadwal kegiatan klien c. Mendisiplinkan dan
melaitih klien untuk terus
berkenalan

SP 3
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 & 2) a. Mengetahui
perkembangan klien dan
data dasar untuk intervensi
selanjutnya

b. Latih cara berkenalan dengan dua orang atau b. Menumbuhkan


lebih keterbiasaan dan motivasi
untuk berinteraksi dengan
orang yang lebih banyak
c. Memotivasi klien untuk
c. Masukkan dalam jadwal kegiatan klien terus berinteraksi dengan
orang lain
Diagnosa Perencanaan
No Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Keluarga Setelah 3x pertemuan SP 1 Keluarga


mampu merawat keluarga mampu untuk a. Identifikasi masalah yang dihadapi keluarga a. Dengan mengidentifikasi
klien isolasi menjelaskan tentang dalam merawat klien. masalah diharapkan
sosial di rumah a. Masalah isolasi sosial keluarga tidak mengalami
dan dampaknya pada kesulitan dalam merawat
klien klien
b. Penyebab isolsi sosial b. Jelaskan tentang isolasi sosial b. Dengan menjelaskan
c. Sikap keluarga dalam tentang isolasi sosial
membantu mengatasi diharapkan keluarga
klien isolasi social mengerti tentang
penatalaksanaan pada
d. Pengobatan yang klien isolasi sosial di
berkelanjutan dan rumah
mencegah putus obat c. Jelaskan cara merawat klien isolasi sosial c. Diharap keluarga dapat
e. Tempat rujukan dan merawat klien dengan
fasilitas kesehatan isolasi sosial di rumah
yang tersedia bagi
klien
SP 2 Keluarga
a. Evaluasi SP 1 a. Diharapkan keluarga
mengingat cara merawat
klien dengan benar
b. Latih (langsung pada klien) b. Dengan melatih langsung
kepada klien diharapkan
keluarga terbiasa dengan
tindakan yang dilakukan
c. RTL keluarga/ jadwal keluarga untuk c. Dengan membuat jadwal
Diagnosa Perencanaan
No Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
merawat klien kegiatan keluarga dapat
meningkatkan dan
mengatur kegiaatan secara
berkesinambungan

SP 3 Keluarga
a. Evaluasi SP 1 dan SP 2 a. Diharapkan keluarga
mampu mengingat,
mengulangi dan mengerti
SP 1 dan SP 2 yang telah
diajarkan
b. Latih (langsung pada klien) b. Dengan melatih langsung
kepada klien diharapkan
keluarga dapat terbiasa
dengan tindakan yang
dilakukan
c. Dengan membuat jadwal
c. RTL keluarga/ jadwal keluarga untuk kegiatan keluarga dapat
merawat klien meningkatkan dan
mengatur kegiatan secara
berkesinambungan

SP 4 Keluarga
a. Evaluasi kemampuan keluarga a. Diharapkan keluarga dapat
mengetahui kemampuan
yang dimiliki dalam hal
yang telah diajarkan di SP
Diagnosa Perencanaan
No Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1, 2 dan 3
b. Evaluasi kemampuan klien b. Diharapkan klien dapat
mengetahui kemampuan
yang dimiliki dalam hal
yang telah diajarkan di SP
1, 2 dan 3
c. Rencana tindak lanjut c. Dengan follow up dapat
- Rujukan mengetahui tingkat
- Follow up keberhasilan pengobatan
dan tindakan keperawatan
yang dilakukan.

2 Gangguan harga Klien mampu : Setelah 3 x pertemuan, SP 1


diri rendah 1. Mengidentifi klien mampu : 1. Identifikasi kemampuan aspek positif yang
kasi 1. Mengidentifikasi dimiliki
kemampuua kemampuuan dan a. Diskusikan bahwa pasien masih memiliki Diskusikan tingkat
n dan aspek aspek positif yang sejumlah kemampuan dan aspek positif kemampuan klien menilai
positif yang dimiliki b. Beri pujian yang realistis dan hindarkan realitas, control diri atau
dimiliki 2. Menilai kemampuan setiap kali bertemu dengan pasien dengan integritas ego sebagai dasar
2. Menilai yang dapat digunakan penilaian negatif asuhan keperawatan.
kemampuan 3. Menetapkan atau
yang dapat memilih kegiatan 2. Nilai kemampuan yang dapat dilakukan saat
digunakan yang sesuai ini
3. Menetapkan kemampuan a. Diskusikan dengan pasien kemampuan Reinforcement positif akan
atau memilih 4. Melatih kegiatan yang masih digunakan saat ini meningkatkan harga diri.
kegiatan yang sudah diplih,
yang sesuai sesuai kemampuan
kemampuan 5. Merencanakan
Diagnosa Perencanaan
No Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
4. Melatih kegiatan yang sudah b. Bantu pasien menyebutkan dan memberi Pujian yang realistis tidak
kegiatan dilatihnya penguatan terhadap kemampuan diri menyebabkan melakukan
yang sudah yang diungkapkan pasien kegiatan hanya karna ingin
diplih, c. Perlihatkan respon yang kondusif dan mendapat pujian
sesuai menjadi pendengar yang aktif
kemampuan
5. Merencanak 3. Pilih kemampuan yang akan dilatih Keterbukaan dan pengertian
an kegiatan a. Diskusikan dengan pasien beberapa tentang kemampuan yang
yang sudah aktifitas yang dapat dilakukan dan dipilih dimiliki adalah prasat untuk
dilatihnya sebagai kegiatan yang akan pasien berubah.
lakukan sehari-hari
b. Bantu pasien menentukan aktifitas mana
yang dapat dilakukan secara mandiri
c. Aktivitas yang memerlukan bantuan
minimal dari keluarga
d. Aktifitas apa saja yang perlu bantuan
penuh dari keluarga atau lingkungan
terdekat pasien
e. Beri contoh cara pelaksanaan aktifitas
yang dapat dilakukan pasien
f. Susun bersama pasien aktifitas atau
kegiatan sehari-hari pasien

4. Nilai kemampuan pertama yang dipilih Pengertian tantang


a. Diskusikan dengan pasien untuk kemampuan yang dimiliki
menentukan urutan kegiatan diri motivasi untuk tetap
b. Bersama pasien dan keluarga mempertahankan
memperagakan beberapa kegiatan yang penggunaannya.
Diagnosa Perencanaan
No Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
dilakukan pasien
c. Berikan dukungan atau pujian yang
nyata sesuai kemajuan yang
diperlihatkan pasien

5. Masukan dalam jadwal kegiatan Memberikan kesempatan


a. Beri kesempatan pada pasien untuk kepada klien dirumah.
mencoba kegiatan
b. Beri pujian atas aktifitas/ kegiatan yang
dapat dilakukan pasien setiap hari
c. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
toleransi dab perubahan sikap
d. Susun daftar aktifitas yang sudah
dialihkan bersama pasien dan keluarga
e. Berikan kesempatan mengungkapkan
perasaannya setelah pelaksanaan
kegiatan. Yakinkan bahwa keluarga
mendukung setiap aktifitas yang
dilakukan pasien.

SP 2
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1) Reinforment positif akan
2. Pilih kemampuan kedua yang dapat meningkatkan harga diri.
dilakukan
3. Latih kemampuan yang dipilih
4. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
Diagnosa Perencanaan
No Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
SP 3 Memberikan kesempatan
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1 dan 2) kepada klien untuk tetap
2. Memilih kemampuan ketiga yang dapat melakukan kegiatan yang
dilakukan biasa dilakukan.
3. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

Keluarga Setelah 3 x pertemuan SP 1


mampu : keluarga mampu : 1. Identifikasi masalah yang dirasakan dalam Mendorong keluarga untuk
1. Merawat 1. Mengidentifikasi merawat pasien mampu merawat klien
pasien kemampuan yang 2. Jelaskan proses terjadinya HDR mandiri dirumah.
dengan dimiliki pasien 3. Jelaskan tentang cara merawat pasien
harga diri 2. Menyediakan fasilitas 4. Main peran dalam merawat pasien HDR
rendah di untuk pasien 5. Susun RTL keluarga / jadwal keluarga untuk
rumah dan melakukan kegiatan merawat pasien
menjadi 3. Mendorong pasien
system melakukan kegiatan SP 2
pendukung 4. Memuji pasien saat 1. Evaluasi kemampuan SP 1 Support system keluarga akan
yang efektif pasien dapat 2. Latih keluarga langsung ke pasien sangat berpengaruh dalam
bagi pasien melakukan kegiatan 3. Menyusun RTL keluarga / jadwal keluarga mempercepat proses
5. Membantu melatih untuk merawat pasien penyembuhan.
pasien
6. Membantu menyusun SP 3
jadwal kegiatan 1. Evaluasi kemampuan keluarga
pasien 2. Evaluasi kemampuan pasien RTL keluarga :
7. Membantu - Follow Up
perkembangan pasien - Rujukan
Diagnosa Perencanaan
No Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
3 Defisit 1. Klien dapat 1. Klien mampu SP 1:
Perawatan Diri: melakukan menyebutkan 1. Jelaskan pentingnya kebersihan diri 1. Meningkatkan
Mandi dan kebersihan a. Penyebab tidak pengetahuan kliententang
Berpakaian diri secara merawat diri tanda-tanda perawatan
mandiri. b. Manfaat menjaga diri yang baik.
2. Klien dapat perawatan diri 2. Jelaskan cara menjaga kebersihandiri. 2. Klien dapat menjaga
melakukan c. Tanda-tanda kebersihan dirinya secara
berdandan/be bersih dan rapi mandiri.
rhi as d. Gangguan yang 3. Bantu pasien memperaktekkan cara menjaga 3. Membantu klien
dialami jika kebersihan diri. meningkatkan
perawatan diri hargadirinya.
tidak diperhatikan 4. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal 4. Menghindari adanya
kegiatan harian perubahan peran akibat
perasaan HDR.

2. Klien dapat SP 2: 1. Untuk mengetahui


melaksanakan 1. Meningkatkan pengetahuan klien tentang kemajuan kliendalam
perawatan diri secara tanda-tanda perawatan diriyangbaik. berinteraksi dan menilai
Mandi dalam hal: keberhasilan dalam
Kebersihan diri strategi pelaksanaan.
Berdandan 2. Klien dapat menjaga kebersihan dirinya 2. Menambah pengetahuan
secara mandiri. klien tentang berdandan.
3. Membantu klien meningkatkan hargadirinya. 3. Meningkatkan rasa
percaya diri klien.
4. Menghindari adanya perubahan peran akibat 4. Menghindari adanya
perasaanHDR. perubahan peran akibat
perasaanHDR.
XVI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny.T Tanggal Pengkajian : 29 Maret 2021
Umur : 30 Tahun Ruang: Yayasan Mentari Hati

DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI KEPERAWATAN TTD


KEPERAWATAN
Isolasi Sosial Tanggal 31 Maret 2021 pukul S : “Selamat siang,nama saya Uningsih
09.00 WIB Ny.T usia 30 tahun ,pekerjaan
Melakukan SP 1 Isolasi Sosial IRT saya sudah menikah ,saya
1. Mengidentifikasi penyebab berasal dari majenang”.
2. Menanyakan pendapat klien O:
tentang kebiasaan - Klien mampu menjawab
berinteraksi dengan orang sapaan
lain - Klien mau berjabat
3. Melatih berkenalan tangan
4. Memasukan dalam jadwal - Klien mampu
kegiatan klien menyebutkan nama
lengkap tetapi tidak ada
kontak mata,suara pelan
- Klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat
A : Masalah teratasi
P:
Klien : latihan berkenalan
Perawat : lanjutkan SP 2
1. Evaluasi kegiatan yang
lalu (SP 1)
2. Latih cara berkenalan
dengan dua orang atau
lebih
3. Masukkan dalam jadwal
kegiatan klien

Tanggal 31 Maret 2021 pukul S : “Selamat siang, tadi jam Uningsih


10.00 WIB 09.00 saya latihan berkenalan,
Melakukan SP 2 Isolasi Sosial nama saya Ny.T, asal dari
1. Mengevaluasi kegiatan majenang”.
yang lalu (SP 1) O : Klien menyebutkan cara
2. Melatih cara berkenalan berkenalan dengan seorang
dengan dua orang atau perawat dan temannya yang
lebih berada di lingkungan
3. Memasukkan dalam yayasan,kontak mata kurang.
jadwal kegiatan klien A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan SP 3
1. Evaluasi kegiatan yang
lalu (SP 1 & 2)
2. Latih cara berkenalan
dengan dua orang atau
lebih
3. Masukkan dalam jadwal
kegiatan klien

Tanggal 31 Maret 2021 pukul S : “Selamat siang,saya sudah Uningsih


11.00 WIB latihan berkenalan dengan
Melakukan SP 3 Isolasi Sosial perawat dan teman yang ada di
1. Mengevaluasi kegiatan sini”.
yang lalu (SP 1 & 2) “ selamat pagi ,saya Ny.T ,ini
2. Melatih cara berkenalan perawat saya namanya Nn.D”.
dengan dua orang atau O : Klien mempraktekan cara
lebih berkenalan dengan perawat dan
3. Memasukkan dalam teman yang berada di yayasan.
jadwal kegiatan klien A : Masalah Teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai