Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

Y
DENGAN MASALAH DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)
DI RUANG ANGGREK RSKJ SOEPRAPTO BENGKULU

DISUSUN OLEH
ANDRIYANI,S.Kep
1826050008

Perceptor Akademik Perceptor Klinik

(Ns. Ade Herman Surya Direja, S.Kep, MAN) ( Ns. Elsye Darmiriyanti
S.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2019
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN JIWA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU

I. DENTITAS KLIEN
Nama : Tn. M
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Laki – Laki
Status Perkawinan : Duda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bengkulu/Indonesia
Alamat : Desa Semelangko,Kec.Lebong Tengah
Ruang rawat : Rajawali II
Rekam Medik : 02.88.32
Tanggal masuk : 3 Desember 2017
Tanggal pengkajian : 15 Februari 2018
Informe : Klien, Status
Penanggung Jawab : Miyana
Alamat : Desa Semelangko,Kec.Lebong Tengah

I I. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT.


Klien masuk Rumah Sakit Kusus Jiwa Soeprapto Bengkulu diantar oleh
keluarganya pada hari minggu tanggal 3 Desember 2017, Klien merupakan
pasien ulangan yang di antar keluarga dengan keluhan klien sering bicara
sendiri,klien sering keluyuran di luar rumah, klien sering mondar mandir,
klien gelisah, mengamuk yang meresahkan keluarga dan orang lain.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
Gangguan jiwa klien sudah timbul sejak tahun 2013, klien mengatakan
mendengar suara-suara bahwa ada yang akan mebunuhnya ,klien mengatakan
dikucilkan dari lingkungannya karena penyakitnya, Klien mengatakan
pengobatan sebelum nya berhasil dia sudah tidak terlalu emosi lagi dan sudah
agak tenang walaupun terkadang masih sering emosi, tetapi semenjak putus
obat, emosinya menjadi tidak terkendali dan tidak jarang ia merusak perabotan
rumah, dan berusaha melukai dirinya sendiri Klien mengatakan di dalam
keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit seperti ini.

IV. FAKTOR PRESIPITASI


Menurut klien, klien sangat ketakutan dikarenakan klien mengatakan takut di
pasung lagi seperti dulu, Dan klien juga mengatakan mengalami stress karena
lingkungan di sekelilingnnya selalu mengucilkannya, klien sering tertekan
oleh keadaan lingkungan sekitarnya.

V. PEMERIKSAAN FISIK
 Tanda – tanda vital:
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,5°C
Pernapasan : 22x/menit

Tinggi Badan : 165 cm


Berat Badan : 55 Kg
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram.

= Perempuan
= Laki-laki
= Laki-laki Meninggal
= Perempuan Meninggal
= Orang yang tinggal serumah
= Klien

Didalam keluarga klien adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara di dalam


anggota keluarga klien tidak terdapat anggota kelurga lainnya yang
mengalami gangguan jiwa. Klien tinggal dirumah bersama anak tertuanya

2. Konsep diri.
a. Gambaran diri : Klien mengatakan dirinya biasa-biasa saja, dan
bagian tubuh yang ia sukai adalah semuanya karena itu merupakan
miliknya dan berfungsi dengan baik
b. Identitas : Klien merupakan seorang laki-laki, dan mempunyai
tanggung jawab sebagai ayah, Klien juga mengetahui nama dari
anak-anaknya dan saudara-saudaranya.
c. Peran : Klien telah melaksanakan tugasnya untuk membantu
keluarganya mencari uang
d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin segera keluar dari rumah sakit
dan berkumpul bersama keluargnya.
e. Harga diri : Klien merasa dirinya kurang diterima dilingkungan
rumahnya karena ia sering dikucilkan oleh lingkungan karena
penyakit gangguan jiwa yang dideritanya.

3. Hubungan social.:
a. Orang Terdekat
Klien mengatakan orang terdekat adalah anaknya, yang di jadikan
teman bercerita dan klien bercerita tentang masalah yang
dihadapinya.
b. Peran serta dalam kelompok masyarakat
Klien tidak terlalu mengikuti kelompok yang ada dimasyarakat,
dikarenakan masyarkat mengucilkannya
c. Hambatan berhubungan dengan orang lain
Klien kurang bisa bergaul karena dia merasa dirinya tidak bisa
diterima oleh lingkungannya. Klien susah berkomunikasi dengan
orang lain

4. Spiritual (nilai dan keyakinan) :


a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan masalah yang dihadapannya ini merupakan
ujian dari Allah agar ia menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan ia jarang melaksanakan ibadah terutama sholat

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Penampilan klien tampak tidak rapih, klien menggunakan baju yang itu itu
saja ,rambut nampak tidak rapi dan klien nampak kusam.

2. Pembicaraan
Dalam berkomunikasi dengan perawat klien kurang kooperatif, klien lebih
banyak diam. Klien berbicara lamban nada bicara agak rendah, dan kontak
mata tidak fokus
3. Aktivitas motoric
Klien tampak tenang, tidak gelisah, pergerakan motorik normal
4. Alam perasaan
Pasien tampak tenang tetapi dari ekspresi wajah klien tampak seperti ada
beban yang dipikirkannya.
5. Afek
Afek klien tumpul klien hanya bereaksi jika ada stimulus yang kuat.
Contohnya, jika diajak bicara klien lebih banyak diam walaupun kadang
sudah diajak bercanda klien masih diam saja.

6. Interaksi selama wawancara


Selama wawancara pasien kurang kooperatif , klien agak tertutup untuk
bercerita tentang dirinya dan masalahnya.
7. Persepsi
Klien mengatakan sesekali mendengar suara –suara yang datang
8. Proses pikir
Klien berbicara agak lamban, proses berpikirnya bagus. Pembicaraan agak
berbelit-belit ataupun melompat-lompat.
9. Isi pikir
Selama interaksi klien menunjukan adanya gangguan, klien tidak mampu
berinteraksi dengan perawat Dari proses interaksi klien tampak tidak
memiliki keyakinan yang berlebih-lebihan atau waham.
10. Tingkat kesadaran
Orientasi klien baik, klien mengetahui ia berada dimana, mampu
menyebutkan waktu, dan klien mengetahui alasannya dibawa kembali ke
rumah sakit
11. Memori
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang dan
gangguan daya ingat jangka pendek. Saat ditanya tentang kejadian masa
lalu pasien menceritakannya walaupun terkadang agak terbatah-batah
12. Daya tilik diri
Klien menyadari penyebab ia dibawa kerumah sakit jiwa karena sering
keluyuran dan sering ngoceh sendiri.
13. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien kurang mampu berkonsentrasi dan tidak fokus dengan pembicaraan,
klien juga mampu berhitung dengan hitungan sederhana.
14. Kemampuan penilaian
Klien tidak mengalami masalah penilaian klien dapat mengambil
keputusan dengan baik.

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Nafsu makan klien baik yaitu klien dapat menghabiskan porsi yang
disiapkan. Dapat makan sendiri tanpa bantuan orang lain. Tidak
mempunyai pantangan makan
2. BAB / BAK
Klien mengatakan pola BAK/BAB baik, tidak mengalami gangguan,
dalam hal ini klien dapat BAB dan BAK lancar.
3. Mandi
Klien mandi 2 x sehari
4. Berpakaian
Klien memakai baju yang disiapkan oleh pihak rumah sakit RSKJ
SOEPRAPTO BENGKULU
5. Istirahat dan tidur
Klien dapat tidur siang
6. Penggunaan obat : Klien dapat minum obat secara teratur, 2 x sehari.
Obat yang didapatnya yaitu :
Chlorpromazine 2 X 50 mg
Clozapin 1 x 10 mg
7. Pemeliharaan :
Perawatan lanjut akan dilakukan oleh keluarga di rumah, keluarga harus
mengawasi aktivitas pasien di rumah.
8. Aktifitas di dalam ruangan
Klien jarang berdiam diri di dalam ruangan

9. Aktifitas di luar ruangan


Klien jsering keluar ruangan kadang membantu mengambil air dan keluar
untuk membeli rokok.

IX. MEKANISME KOPING


1. Adaptif : Pasien dapat menunjukkan kemampuan; berbicara dengan
orang lain.
2. Maladaptif : klien bereaksi terhadap stimulus dengan lambat, klien
mengatakan tidak mau menceritakan masalahnya dengan orang lain

X. MASALAH PSIKOSOSIAL
1. Klien mengatakan sangat takut dan cemas takut dirinya di pasung lagi.

XI. KURANG PENGETAHUAN


Klien mengatakan tidak terlalu paham dengan kesehatan dan jarang
mendapatkan informasi tentang kesehatan.

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa medic : Skizoprenia
Terapi Medik : Klien dapat minum obat secara teratur, 2 x sehari.
Obat yang didapatnya yaitu :
Chlorpromazine 2 X 50 mg
Clozapin 1 x 10 mg

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN.


Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul, yaitu :
1. Gangguan Presepsi Sensori : Halusinasi
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.
3. Isolasi sosial : Menarik Diri
4. Risiko Perilaku Kekerasan
5. Deficit perawatan diri
6. Koping Individu Tidak Efektif

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Presepsi Sensori : Halusinasi

XV. Analisa Data

No Data Masalah keperawatan


1 DS :
 Klien mengatakan Gangguan presepsi sensori :
mendengar suara-suara ada Halusinasi
orang yang akan
membunuhnya
 Klien mengatakan sering
keluyuran di luar rumah
 Klien mengatakan tidak
teratur minum obat

DO :
 Klien tampak gelisah
 Pandangan klien nampak
tidak 30ocus
 Expresi wajah datar
I. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa : Gangguan Presepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


DIAGNOSA
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
Halusinasi Pasien mampu: Setelah.....x pertemuan, SP 1

- Mengenali halusinasi pasien dapat menyebutkan :  Bantu pasien mengenal halusinasi (isi, waktu
yang dialami -Isi, waktu, frekuensi, terjadinya, frekuensi, situasi pencetus perasaan
situasi pencetus saat terjadinya halusinasi)
- Mengontrol halusinasi
perasaan.
- Mengikuti program  Latih mengontrol halusinasi dengan cara
-Mampu memperagakan
pengobatan cara mengontrol menghardik.
halusinasinya  Jelaskan cara menghardik halusinasi
 Peragakan cara menghardik
 Minta pasien memperagakan ulang
 Masukan dalam jadwal harian pasien
SP 2
 Evaluasi kegiatan yang lalu ( SP 1 )
 Latih bicara/ bercakap dengan orang lain saat
halusinasi muncul
 Masukan dalam jadwal kegiatan pasien
SP 3
 Evaluasi kegiatan yang lalu ( SP1 dan 2 )
 Latih kegiatan agar halusinasi tidak muncul
Tahapannya:
 Jelaskan pentingnya aktivitas yang
teratur untuk mengatasi halusinasi.
 Susun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai
dengan aktivitas yang telah dilatih (dari
bangun tidur sampai tidur malam)
 Susun jadwal sktivitas sehari-hari sesuai
dengan aktivitas yang telah dilatih.

SP 4
 Evaluasi kemampuan pasien yang lalu ( SP 1, 2
dan 3 )
 Tanyakan program kegiatan
 Jelaskan pentingnya penggunaan obat
 Jelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai
program
 Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
 Jelaskan pengobatan
 Latih pasien minum obat

Anda mungkin juga menyukai