Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

P DENGAN
SHIZOFRENIA PARANOID DI RUANG P. 10
RSJ. PROF. Pr. SOEROYO MAGELANG

DISUSUN OLEH :
TEAM MENARIK DIRI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG


PRODI KEPERAWATAN BLORA
2007/ 2008
TINJAUAN KASUS

I. PENGAJIAN
RUANG RAWAT : P 10
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. P
Umur : 30 Th
Alamat : Temanggung
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Status Perkawinan : Duda
Tanggal masuk RS : 3 Januari 2008 jam 11.00 WIB
Tanggal pengkajian : 6 Agustus 2008 jam 09.00 WIB
No CM : 12068
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. R
Umur : -
Alamat : Temanggung

II. ALASAN MASUK


Klien masuk ke RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang dikarenakan
membunuh orang. Saat di tanya oleh polissi klien tidak mau menjawab.
Suka tertawa sendiri. Sering mengamuk dan menyediri.
MK : Resiko perilaku kekerasan.

III. FAKTOR MASUK

1. Klien sudah pernah mengalami gangguan jiwa pada tahun 2002 dan
juga di rawat di RSJP. Magelang, sekarang ini di rawat untuk yang ke
4x nya.
2. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena diri dari RS dan
putus obat.
3. Klien selama di rumah sering menyendiri dan mengamuk. Klien tidak
pernah mengalami penganiayaan sexual ataupun penganiayaan fisik.
Melakukan tindakan kriminal yaitu membunuh orang pada tanggal 31
Desember 207 jam 17.00.
4. Dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu perceraian


dengan istrinya yang sudah memiliki 1 anak.

IV. FAKTOR PRESIPITASI


 Klien merasa tidak berguna karena tidak dapat mencari uang. Klien
hanya bekerja sebagai seorang petani. Klien juga merasa malu dengan
penceraian yang dialaminya.
 Klien mengalami putus obat
MK : Gangguan konsep diri : Harga diri Rendah

V. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN/ KELUARGA

1. Pesepsi Klien atas masalahnya


Klien tahu bahwa sekarang dia sakit, tapi kurang, mengerti
kenapa di masukkan ke RSJ. Klien hanya tau setelah membunuh orang
dia di bawa kembali ke rumah sakit jiwa.
2. Persepsi keluarga ke rumah sakit jiwa
Tidak terkaji di karenakan keluarga Klien tidak datang.
3. Harapan Klien Sehubungan Dengan Pemecahan Masalah
Klien mengatakan ingin segera sembuh dan kembali berkumpul
dengan keluarga. Klien juga mengatakan bulan puasa akan di jemput
kakek dan neneknya.
4. Harapan keluarga sehubungan dengan pemecahan masalahan
Tidak terkaji di karenakan keluarga tidak datang menjeguk.

VI. MEKANISME KOPING KLIEN/ KELUARGA

1. Koping klien terhadap masalah yang di hadapi


Klien mengatakan jika sedih klien jalan – jalan atua juga dengan shalat
dan berdoa.
2. Koping kelurga terhadap masalah klien
Tidak terkaji di karenakan keluarga klien tidak datang menjeguk.

VII. PEMERIKSAAN FISIK

1. TD : 11/ 70
S : 36,8 0 c
N : 82 X/ MENIT
P : 56 KG
2. Berat badan : 56 kg
TB : 152 cm
3. Keluhan Fisik:Tidak ada

VIII. KELUARGA
1.
X

X X
Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

/X X : Laki-laki/ Perempuan meninggal

: Klien

-------- : Tinggal serumah

Klien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Klien tinggal


bersama kakek dan neneknya. Dalam keluarga tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit jiwa.

2. Interaksi dalam keluarga


Hubungan dengan anggota keluarga kurang baik
3. Krisis dalam keluarga
Hubungan dengan anggota keluarga agak terganggu karena klien
lebih sering diam dan menyediri.
Mk : Menarik diri
4. Pola Pengambilan Keputusan
Klien tidak pernah di ikut sertakan dalam pengambilan keputusan
di dalam keluarga.
5. Persepsi peran Dalam Keluarga
Klien sebagai anak pertama dari 4 bersaudara. Merasa belum bisa
memberi contoh yang baik kepada adik-adiknya dan hanya bisa
merepotkan ibunya.
MK : Harga diri rendah
6. Persepsi Kemampuan Keluarga
Tidak terkaji karena kelurga tidak datang menjeguk.
IX. SPIKOSOSIAL

1. KONSEP DIRI

a. Citra Tubuh
Klien menyukai seluruh tubuhnya, tidak ada pandangan
buruk pada tubuhnya.
b. Identitas Diri
Klien mengatahui nama, umur, agama, jenis kelamin, cara
berpakaian sesuai jenis kelaminya. Klien mengatakan statusnya duda
dan klien merasa malu atas statusnya.
c. Peran diri
Klien mengatakan ia bekerja sebagai petani, dan senag
dengan pekerjaannya. Klien jarang mengikuti kegiatan
kemasyarakatan.
d. Ideal Diri
Klien berharap agar tubuhnya selalu sehat dan berkeinginan
untuk segera sembuh dan bisa membantu keluarganya.
e. Harga Diri
Klien mengatakan dirinya tidak berguna, merasa malu kepada
tetangga dan teman-temannya.

2. HUBUNGAN SOSIAL

a. Orang yang berarti


Klien mengatakan paling dekat dengan pamannya karena
pamannya lebih mengerti perasaan klien dari pada keluarga lainnya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok dalam masyarakat
Klien tidak aktif dalam kegiatan kelompok dalam
masyarakat.
c. Rumah Sakit
Klien mengatakan malas dekat dengan teman-temannya di
RS. Lebih senang sendirian. Klien tampak lebih sering diam,
melamun, tiduran di kamar.
3. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Klien mengatakan tamatan SD dan saat ini hanya bekerja sebagai
seorang Tani.

4. SPIRITUAL
Klien beragama Islam taat beribadah dan shalat 5 waktu. Klien
yakin apabila mengikuti saran dokter dan perawat akan segera sembuh.

X. STATUS MENTAL

1. Penampilan
Secara umum penampilan klien rapi, rambut agak panjang tidak
acak-acakan sesuai dengan ketentuan RS.
2. Pembicaraan
Pembicaraan klien lambat, nada pelan, tetapi sesuai topik yang
ditanyakan.
3. Aktivitas Metorik
Klien tanpak lesu, aktivitas dengan di motivasi
4. Alam Perasaan
Klien merasa sedih tidak bisa pulang secepatnya. Klien tampak
murung
5. Afek
Tumpul bereaksi jika di beri stimulus emosi yang kuat.
6. Interaksi Selama Wawancara
Kontak mata kurang, perhatian mudah teralihkan.
7. Persepsi : Halusinasi
Klien mengatakan ketika di rumah mendengar suara-suara, tapi
saat ini klien mengatakan tidak mendengarkan suara-suara ataupun
melihat bayangan tertentu.
8. Isi Pikir
Klien menghindari terhadap orang yang berusaha mendekatinya.

9. Arus Pikir
Arus pikir klien tidak ada gangguan komunikasi saat di tanya
koheren tidak mengalami sirkulasi ataupun gangguan lainnya.
10. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran pasien baik terbukti masih bisa berorientasi
waktu, tempat dan orang.
11. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat baik jangka panjnag
jangka pendek ataupun saat ini.
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Kosentrasi klien kurang, mudah beralih. Klien mampu
melakukan penambahan dan pengurangan Kemampuan Penilaian
13. Kemampuan Penilaian
Klien dapat mengambil keputusan sederhana.
14. Daya Titik Diri
Klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit, tetapi klien tidak
ingin di rawat. Klien ingin pulang dan berkumpul dengan keluarganya.
XI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Kemampuan Klien Memenuhi Kebutuhan


Klien mampu makan sendiri 3x sehari dan habis 1 porsi. Klien
juga mampu membersihkna alat-alat makan yang telah digunakan.
2. BAB/ BAK
Klien BAB atau BAK di kamar mandi dan mampu
membersihkannya sendiri.
3. Mandi
Klien mandi 2x sehari, tiap pagi dan sore. Menggunakan sabun
mandi juga gosok gigi. Kebersihan badan cukup.

4. Istirahat Tidur
Klien baisa tidur malam pukul 19.00 WIB. Klien dapat istirahat
dan tidur dengan nyaman, tanpa ada gangguan.
5. Berpakaian
Klien mampu menggunakan pakaian sendiri. Penampilan cukup
rapi.
6. Penggunaan Kemampuan Klien
Klien sudah mengerti cara memenuhi kebutuhannya seperti
kebutuhan personal higiene. Kebutuhan istrirahat ataupun kebutuhan
nutrisi.
7. Sistem Pendukung
Klien mengatakan akan berusaha untuk lebih bergaul dengan
teman-temannya yang lain. Tetapi klien masih sulit untuk menceritakan
masalahnya kepada orang lain.

XII. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa Medis
F. 20.0 : Skizofrenia paranoid
2. terapi Medik
- Chlorproma zine 2 x 100 mg
- Hala pendol 2 x 5 mg
- Trihexyphenidyl 2 x 2 mg

Anda mungkin juga menyukai