Anda di halaman 1dari 47

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA DENGAN HALUSINASI

DI WILAYAH PANGKALBALAM, PANGKALPINANG

DI SUSUN OLEH :
FIRZHAN RACHMADI
NIM (11222084)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN

STIKES PERTAMEDIKA JAKARTA


TAHUN 2023
PENGKAJIAN
Alamat : Pangkalbalam, Pangkalpinang

Tanggal Pengkajian : 10 Oktober 2023

Diagnosa Medis : SKIZOFRENIA

A. IDENTITAS KLIEN

Nama (Inisial) : Ny. R

Umur : 35 Tahun

Informasi : Pasien dan Keluarga pasien

Status Perkawinan : Cerai Hidup

Agama : Islam

Suku Bangsa : Indonesia

Pendidikan : SMA

Alamat : Pangkalbalam, Pangkalpinang

B. KELUHAN UTAMA

Klien kerap merasa sering mendengar suara teriakan perempuan , tidur terganggu, sering melamun dan pandangan kosong, respon verbal lambat , rentang

perhatian hanya dalam beberapa menit, tampak tanda kecemasan terutama saat tidur terlihat tremor pada kaki , perilaku klien tampak seperti dihantui teror

saat tidur.
C. Faktor Predisposisi

1. Riwayat gangguan jiwa di masa lalu

Klien mengalami perubahan prilaku sejak 5 bulan yang lalu seusai bercerai dengan suami , mulai muncul bicara kasar terhadap ibu klien , bahasa kasar ,

kerap berbicara sendiri , berbicara terkadang tidak nyambung , sering berteriak mendengar suara teriakan perempuan , tidur terganggu.

2. Riwayat Pengobatan

Klien riwayat berobat 5 bulan yang lalu , namun putus obat dan tidak minum obat maupun kontrol secara teratur.

3. Riwayat penganiyaan fisik dan tindakan criminal

Klien mengatakan belum pernah memukul orang maupun anggota keluarga nya, penganiayaan seksual disangkal oleh klien. baik sebagai pelaku maupun

sebagai korban, tidak pernah melakukan criminal , hanya berbicara kotor dan kasar terhadap ibu klien.

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

4. Apakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien mengatakan perceraian dengan suami dan harus berpisah dengan anaknya.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah


D. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda Vital :

TD: 100/70 MmHg

N: 82 x/menit

S: 36 oC

R: 18x/mnt.

2. Ukur :

TB: 160 cm BB: 65 kg

3. Keluhan fisik

Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik yang signifikan dirasakan saat ini

E. Psikososial

1. Genogram
Klien anak kedua dari 3 bersaudara, semenjak bercerai klien sekarang tinggal di rumah ibu dan kakak laki-lakinya. Di keluarga tidak ada yang menderita

gangguan jiwa seperti klien. Keluarga klien tidak mempunyai kepedulian dengan klien untuk membawa klien kontrol

Masalah Keperawatan : Mekanisme koping keluarga inefektif

2. Konsep diri

a. Gambaran diri

Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya, tidak ada yang tidak disukainya.

b. Identitas diri

Klien dapat menyebutkan identitas dirinya dengan baik dimulai dari menyebutkan nama lengkap , alamat , tempat tanggal lahir , hoby , status

pernikahan , jumlah anggota keluarga


c. Peran diri

Sebelum sakit klien mempunyai tugas sebagai ibu rumah tangga dan pernah bekerja sebagai kasir di sebagai asisten rumah tangga , tetapi setelah

bercerai dan sakit klien tidak bisa melaksanakan perannya.

d. Ideal diri

Klien mengatakan ingin bertemu dengan anaknya. Klien mengatakan ingin segera sembuh dan hidup kembali normal seperti saudara-saudaranya.

e. Harga diri

Klien mengatakan merasa banyak kekurangannya, merasa berbeda dengan saudara nya yang lain dan merasa gagal dalam kehidupan pernikahan, sulit

untuk berhubungan dengan orang lain dan merasa malu dan lebih suka menyendiri di kamar.

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan sosial

a. Orang yang berarti

Orang yang berarti bagi klien adalah anaknya, klien mengatakan dia sangat menghormati orang tuanya tetapi merasa sedih karena perceraian dengan

suaminya

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat

Sebelum bercerai dan sakit klien suka bergaul dengan teman- temannya. Namun setelah sakit klien jarang berkumpul dengan teman karena

kondisinya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien merasa dirinya diperlakukan berbeda dengan saudaranya dan orang lain dan sulit untuk memulai suatu hubungan interaksi sehingga lebih

nyaman menyendiri di dalam kamar.

Masalah keperawatan : Isolasi social

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Klien mengatakan bahwa dirinya beragama islam dan mengimani bahwa tuhan itu satu yaitu Allah YME.

b. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan sebelum sakit dan bercerai klien selalu melakukan kegiatan ibadah

F. Status Mental

1. Penampilan

Penampilan klien cukup rapih, menggunakan pakaian lengkap , postur tubuh sedang, ekspresi wajah lebih sering melamun dan pandangan kosong namun

cukup tenang, kulit bersih , rambut tersisir rapih , kuku bersih dan terpotong pendek , gigi bersih , mukosa bibir dan turgor kulit umumnya tampak lembab.

Masalah keperawatan : Tidak ada

2. Pembicaraan

Respon verbal klien lambat dan seperlunya, intonasi pelan, dapat menjawab pertanyaan dan terkadang kerap menyangkal beberapa kejadian yang terjadi ,

tersenyum menyeringai tetapi tampak tidak tepat , cenderung diam dan tampak asyik.
Masalah keperawatan : Halusinasi, Isolasi social

3. Aktivitas motorik

Klien tampak mampu melakukan aktifitas sehari- hari secara mandiri seperti mandi , makan , dan mengganti pakaian klien.

Masalah keperawatan : Tidak ada

4. Alam perasaan

Klien tampak tatapan mata tidak fokus, pandangan kosong , cenderung melamun dan lebih banyak di kamar untuk tidur namun tampak terganggu, di

tandai dengan gerakan kaki yang tremor dan tubuh seperti menarik diri , klien mengatakan kerap mendengar suara teriakan perempuan.

Masalah keperawatan : Halusinasi dan isolasi social

5. Afek

Klien tampak sudah mulai tenang , tetapi bicara masih seperlunya dan cenderung lebih banyak dikamar.

Masalah keperawatan : Isolasi sosial

6. Interaksi selama wawancara

Klien mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh perawat , kontak mata (+) tetapi bicara seperlunya.

Masalah keperawatan : Isolasi social

7. Persepsi

Klien mengatakan kadang- kadang mendengar bisikan suara teriakan perempuan saat sendiri yang menyuruhnya untuk marah- marah.

Klien mengatakan jika suara itu datang klien memejamkan matanya.

Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran


8. Proses fikir

Klien mengatakan jika suara teriakan perempuan itu muncul , membuat kepala dan cara berifikir tidak terfokus.

Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran

9. Isi fikir

Klien mengatakan siapa sebenarnya perpempuan yang kerap kali muncul dan di dengar

 Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran

10. Tingkat kesadaran

Klien tampak tatapan mata kosong dan kerap melamun saat sendiri.

 Masalah keperawatan : Halusinasi

11. Memori

Klien dapat menceritakan kejadian sebelum sakit tetapi masih membatasi dan menyangkal setiap kejadian dan bicara seperlunya.

Masalah keperawatan : isolasi sosial

12. Tingkat konsentrasi tinggi

Klien mampu mengikuti setiap kegiatan di ruangan seperti TAK dengan arahan

Masalah keperawatan :

13. Daya tarik diri

Klien menyadari bahwa dirinya sakit


G. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

Klien makan secara per oral , habis di setiap porsinya , klien mampu membersihkan peralatan makan secara mandiri setiap setelah digunakan.

2. BAB/BAK

Klien mampu BAB/BAK sendiri dikamar mandi

3. Mandi

Klien mampu mandi melakuan aktivitas personal hiegene secara mandiri

4. Berpakaian/ berhias

Klien mandiri dalam berpakaian, pakaian rapih sesuai

5. Istirahat dan tidur

Klien tidur siang kurang lebih 2 jam, tidur malam samapai 10 jam.

6. Pengguna obat

Klien dapat minum obat secara mandiri

7. Pemeliharaan kesehatan

Perlu perawatan lanjutan untuk berobat jalan

8. Kegiatan dirumah

Klien masih perlu dibantu dalam proses berinteraksi dalam bercakap-cakap

9. Kegiatan diluar rumah

Masih perlunya pendampingan untuk semua kegiatan diluar rumah


H. Mekanisme Koping

Mekanisme koping klien masih maladaptif, masih menunjukan reaksi lambat, suka menyendiri, bicara masih seperlunya.

I. Masalah Psikososial Dan Lingkungan

Klien masih dengan bantuan arahan untuk setiap kegiatan aktivitas di lingkungan rumah tetapi pasien cukup kooperatif.

J. Pengetahuan Kurang Tentang

Klien kurang mengetahui tentang proses penyakit yang sedang dialaminya


K. Analisa Data

No Data fokus Masalah


1 DS : Risiko Perilaku
- Pasien mengatakan kerap berbicara kasar Kekerasan
dan berteriak , melempar barang terhadap
ibu klien saat di rumah karena merasa
diperlakukan berbeda dengan saudaranya
dan aktivitas di batasi
DO :
- Tampak wajah klien tegang dan penuh
kekesalan
2. DS : Halusinasi pendengaran
- Klien mengatakan kerap mendengar suara
teriakan perempuan terutama saat kondisi
sendiri

DO :
- Klien tampak gelisah saat tidur, tatapan
kosong saat sendiri , banyak melamun,
tampak tanda kecemasan saat tidur seperti
tremor pada kaki dan gerakan jari-jari,
klien tampak diam dan asyik ,
kemampuan menghardik dengan
bimbingan.
3. DS: Isolasi Sosial
- Klien mengatakan mengalami kesulitan
berhubungan dengan orang lain , lebih
suka menyendiri di kamar

DO:
- Klien tampak lebih banyak menyendiri
dikamar untuk tiduran , bicara
seperlunya , respon verbal yang lambat,
rentang perhatiannya hanya beberapa
menit , tidak mampu memulai
pembicaraan
4. DS : Harga Diri Rendah
- Klien mengatakan merasa berbeda dengan
saudara nya yang lain dan merasa gagal
dalam kehidupan pernikahan, merasa
malu.
DO :
- Klien tampak kehilangan motivasi dan
kurang bersemangat
- Kontak mata kurang, expresi wajah malu,
sering menunduk saat berinteraksi

L. ASPEK MEDIK

Diagnosa Medik : Skizofrenia

Terapi medik :

- Resperidon 2x1

- Clozapine 1x1 malam

- Cpz ( chlorpormazine ) 1x1

- Arkine 1x1 (k/p)


M. Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan

Gangguan persepsi sensori :


Halusinasi Pendengaran

Isolasi Sosial

harga diri rendah

N. Daftar Masalah Keperawatan

1. Halusinasi

2. Isolasi Sosial

3. Harga Diri Rendah

4. Resiko Perilaku Kekerasan


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN RISIKO GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

Nama klien : Ny.R Diagnosa medis : Halusinasi pendengaran


Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
TUM ; 1. Setelah satu kali 1. Bina hubungan saling percaya dengan Bila sudah terbina hubungan saling
Klien dapat interaksi klien menggunakan prinsip komunikasi percaya diharapkan klien dapat
membedakan antara menunjukan tanda- terapeutik: kooperatif sehingga pelaksanaan
a. Sapa klien dngn ramah baik asuhan keperawatan dapat berjalan
halusinasi dengan tanda percaya kepada
verbal dan non verbal dengan baik.
realita perawat: b. Perkenalan nama, nama panggilan
a. Ekspresi wajah dan tujuan perawat berkenalan
TUK: bersahabat c. Tanyakan nama lengkap dan
Klien dapat membina b. Menunjukan rasa nama panggilan yang disukai
hubungan saling senang klien
percaya c. Ada kontak mata d. Buat kontak yang jelas
e. Tunjuk sikap jujur dan menepati
d. Mau berjabat
janji setiap kali berinteraksi
tangan f. Tunjukan sikap empati dan
e. Mau menyebut menerima adanya
nama g. Beri perhatian kepada klien dan
f. Mau menjawab perhatiakan kebutuhan dasar klien
salam h. Tanyakan perasaan klien dan
g. Mau duduk masalah yang dihadapi klien
i. Dengarkan dengan penuh
berdampingan
perhatian ekspresi perasaan klien
dengan perawat
h. Bersedia
mengungkapkan
masalah yang
dihadapi
Klien dapat mengenal Setelah 1x interaksi 1. Adakan kontak sering dan singkat 1. Kontak sering dan singkat
halusinasinya klien menyebutkan: selain upaya membina
secara bertahap
a. isi hubungan saling percaya, juga
b. Waktu dapat memutuskan halusinasi.
c. Frekuensi 2. Observasi tingkah laku klien terkait
d. Situasi dan kondisi dengan halusinasinya, jika klien 2. Mengenal perilaku pada snat
yang menimbulkan halusinasi timbul,
sedang berhalusinasi :
halusianasi memudahkan perawat dalam
a. Tanyakan apakah klien melakukan intervensi.
mengaiami sesuatu (halusinasi
dengar/ lihat/ penghidu/ raba/
kecap).
b. Jika klien menjawab ya, tanyakan
apa yang sc dang dialaminya.
c. Katakan bahwa perawat percaya
klien mengalami hal tersebut,
namun perawat sendiri tidak
mengalaminya (dengan nada
bersahabat tanpa menuduh atau
menghakimi ).
d. Katakan bahwa ada klien lain
yang mengalami hal yang sama.
e. Katakan bahwa perawat akan
membantu klien
3. Jika klien sedang berhalusinasi
Setelah 1x interaksi klien 3. Mengenal halusinasi
menyatakan perasan dan klarifikasi tentang adanya pengalaman
memungkinkan klien untuk
responnya mengalami halusinasi, diskusikan dengan klien: menghindarkan faktor
halusinasi : pencetus timbulnya
a. Isi, waktu dan frekuensi
a. Marah halusinasinya.
b. Takut terjadinya halusinasi (pagi, siang,
c. Sedih sore, malam atau sering dan
d. Senang kadang-kadang).
e. Cemas
f. jengkel b. Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi.
5. Diskusikan dengan klien apa yang
dirasakan jika tetjadi I halusinasi dan
beri kesempatan untuk
mengungkapkan perasaannya.
6. Diskusikan dengan klien apa yang
dilalcukan untuk mengatasi perasaan
tersebut.
7. Diskusikan tentang dampak yang akan
dialaminya bila klien menikmati
halusinasinya.

4. klien dapat Setelah 1 x interaksi klien 1. Identifikasi bersama klien Cara atau 1. Upaya untuk memutuskan
mengontrol menyebutkan tindakan siklus halusinasi sehingga
tindakan yang dilakukan jika 'tetjadi
halusinasinya yang biasanya dilakukan halusinasi tidak berlanjut
untuk mengendalikan halusinasi (tidur, marah, menyibukkan
halusinasinya
diri, dll). Diskusikan cara yang
digunakan klien :
a. Jika cara yang digunakan adaptif beri
pujian.
b. Jika cara yang digunakan maladaptif
diskusikan kerugian cara ’ tersebut.

Setelah 1x interaksi klien 2. Diskusikan cara baru untuk memutus/


menyebutkan cara baru 2. Memberikan alternative pilihan
mengontrol halusinasi mengontrol timbulnya halusinasi : . bagi klien untuk mengontrol
lingkungan.
a. Katakan pada diri sendiri bahwa
ini tidak nyata (“saya tidak mau
dengar/ Iihat/ pcnghidu/ raba/
kecap”) pada saat halusinasi
tetjadi.
b. Menemui orang lain perawat/
teman/ anggota kcluarga) untuk
mencen'takan halusinasinya.
c. Membuat dan melaksanakan
jadwal kcgiatan sehari-hari yang
tclah disusun. ' Meminta keluarga/
teman/ perawat menyapa jika
sedang

Klien dapet dukungan Setelah 1x interaksi 1. Buat kontrak dengan keluarga untuk 1. Untuk mendapatkan bantuan
keluarga dalam keluarga, keluarga pertemuan( waktu, tempat dan topic) keluarga mengontrol halusinasi
mengontrol menyatakan setuju untuk
halusinasinya mengikuti pertemuan 2. Diskusikan denagn keluarga (dengan 2. Untuk mengetahui
dengan perawat. saat pertemuan keluarga/ kunjungan pengetahuan keluarga dan
rumah) meningkatkan kemampuan
Setelah 1xinteraksi a. Pengertian halusinasi pengetahuan tentang halusinasi
keluarga menyebutkan b. Tanda dan gejala halusianasi 3. Agar keluarga dapatg merawat
tanda dan gejala, proses c. Cara yang dapat dilakukan klien klien atau anggota keluarga
terjadinya halusinasi, dan dan keluarga untuk memutus lain yang berhalusinasi
tindakan untuk halusinasi dirumah
mengendalikan halusinasi d. Obat- obatan halusinasi 4. Keluarga klien menjadi tahu
e. Cara merawat anggota kleuraga cara mencari bantuan jika
yang halusinasi dirumah( beri halusinasi tidak dapat diatasi
kegiatan, jangan biarkan sendiri, dirumah
makan bersama, berpergian
bersama,memantau obat- obatan
dan cara pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi)
f. Beri informasi waktu control
kerumah sakit dan bagaimana cara
mencari bantuan jika halusinasi
tidak dapat diatasi dirumah.
5. . klien dapet setelah 1 x interaksi klien 1. diskusikan dengan kilen tenatang 1. Dengan menyebutkan dosis,
memanfaatkan menyebutkan : manfaat dan kerugian tidak minum frekuensi, dan manfaat obat,
obat dengan baik a. Manfaat minum obat obat, warna, nama, dosis, cara, efek diharapkan klien melaksanakan
b. kerugian tidak minum terapi, dan efek samping penggunaan program pengobatan
obat minum obat, pantau klien saat
penggunaan obat
c. nama, warna, dosis,
efek, terapi dan efek 2. beri pujian jika klien menggunakan 2. Menilai kemampuan klien
samping oba obat dengan benar dalam pengobtan sendiri
Setelah 1 x interaksi klien
mendemonstrasikan 3. diskusikan akibat berhenti minum 3. Program pengobatan
penggunaan obat dengan obat tanpa konsultasi dengan dokter dapatberjalan sesuai rencana
teratur
a. setelah 1 x interaksi 4. anjurkan klien untuk konsultasi 4. Dengan mengetahui prinsip
klien menyebutkan kepada dokter/ perawat jika terjadi hal menggunakan obat, maka
akibat minum obat yang tidak diinginkan kemandirian klien untuk
tanpa konsultasi pengobatan dapat diangkatkan
dokter secara bertahap
RENCANA KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN ISOLASI SOSIAL

Nama Klien : Ny. R Diagnosis Medis : ISOLASI SOSIAL

Diagnosa
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasional
Keperawatan
Isolasi sosial
TUK : 1. Setelah satu kali interaksi klien Bina hubungan saling percaya dengan Hubungan saling percaya merupakan
1. Klien dapat membina menunjukkan tanda-tanda percaya menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dasar dari terjadinya komunikasi
TUM : hubungan saling kepada perawat :  Sapa klien dengan ramah baik verbal dan teraupetik sehingga akan
Klien dapat percaya.  Ekspresi wajah bersahabat. non verbal. memfasilitasi dalam pengungkapan
meningkatkan  Menunjukkan rasa senang.  Perkenalkan nama, nama panggilan dan perasaan, emosi, dan harapan klien
hubungan sosial  Ada kontak mata. tujuan perawat berkenalan.
 Mau berjabat tangan.  Tanyakan nama lengkap dan nama
 Mau menyebutkan nama. panggilan yang disukai klien.
 Mau menjawab salam.  Buat kontrak yang jelas.
 Mau duduk berdampingan dengan  Tunjukkan sikap jujur. dan menepati janji
perawat. setiap kali interaksi.
 Bersedia mengungkapkan  Tunjukkan sikap empati dan menerima apa
masalah yang dihadapi. adanya.
 Beri perhatian pada klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien.
 Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien.
 Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi
perasaan klien.

2. Klien mampu Setelah … x interaksi klien dapat 1. Tanyakan pada klien tentang: Bila klien sudah mau mengungkapkan
menyebutkan menyebutkan minimal satu satu penyebab  Orang yang tinggal serumah/sekamar semua perasaannya akan
penyebab menarik menarik diri dari: dengan klien mempermudahkan perawat
diri  Diri sendiri  Orang yang paling dekat dengan klien di melaksanakan asuhan
 Orang lain rumah/ di ruang perawatan keperawatannya.
 lingkungan  Apa yang membuat klien dekat dengan
orang tersebut
 Orang yang tidak dengan klien di rumah/
diruang perawatan
 Apa yang membuat klien tidak dekat
dengan orang tersebut
 Upaya yang sudah dilakukan agar dekat
dngan orang lain Untuk mengidentifikasi apa yang
2. Diskusikan dengan klien penyebab dan akibat menyebabkan klien menarik diri dan
menarik diri untuk menilai perasaan klien bila
tidak berinteraksi
Untuk meningkatkan harga diri dan
3. Beri pujian terhadap kemampuan klien percaya diri klien
mengungkapkan perasaannya

3. Klien mampu Setelah … x interaksi klien dapat 1. Tanyakan pada klien tentang manfaat Tingkat pengetahuan membantu
menyebutkan menyebutkan keuntungan berhubungan hubungan sosial dan kerugian menarik perawat mengarahkan klien untuk
keuntungan sosial, misalnya: diri berhubungan dengan orang lain.
berhubungan sosial  Banyak teman Mengidentifikasi kemampuan yang
dan kerugian  Tidak kesepian 2. Diskusikan bersama klien tentang manfaat dimiliki klien dan untuk
menarik diri  Bisa diskusi berhubungan sosial dan kerugian menarik diri meningkatkan harga diri dan percaya
 Saling menolong diri klien
Dan kerugian menarik diri, Reinforcement positif akan
misalnya: Sendiri, kesepian, tidak 3. Beri pujian terhadap kemampuan klien menambah rasa percaya diri klien.
bisa diskusi mengungkapkan perasaannya
4. Klien dapat Setelah … x interaksi klien dapat 1. Beri motivasi dan Bantu klien untuk Dengan berhubungan secara bertahap,
melaksanakan melaksanakan hubungan sosial secara berkenalan dengan : perawat lain, klien lain, diharapkan klien mampu mengadopsi
hubungan sosial bertahap dengan : perawat, perawat dan kelompok. perilaku tersebut dan memudahkan
secara bertahap lain, klien lain, dan kelompok klien mengingat hubungan yang telah
dilakukan.
2. Tingkatkan interaksi klien secara bertahap Melakukan hubungan secara
dengan perawat lain, klien lain, dan bertahap mengurangi kecemasan
kelompok klien dalam berhubungan dengan
orang lain dan meminimalkan
kekecewaan dan meningkatkan
percaya diri dalam berhubungan
dengan orang lain
Melibatkan klien dalam aktivitas
3. Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok kelompok akan membuat klien
sosialisasi
4. Diskusikan jadwal harian yang dapat merasa diperlukan dan merasa harga
dilakukan klien untuk meningkatkan dirinya bertambah
kemampuan klien bersosialisasi
5. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan jadwal yang telah dibuat
6. Beri pujian terhadap kemampuan klien
memperluas pergaulannya melalui Meningkatkan rasa percaya diri
aktivitas yang telah dilaksanaka klien, sehingga klien akan
mengulangi perbuatan yang serupa
5. Klien mampu Setelah … x interaksi klien dapat 1 Diskusikan dengan klien tentang perasaannya Dengan mengetahui perasaan klien
menjelaskan menjelaskan perasaannya setelah setelah berhubungan sosial dengan orang lain akan mempermudah perawat untuk
perasaannya setelah berhubungan sosial dengan : orang lain, dan kelompok melakukan intervensi selanjutnya dan
berhubungan sosial dan kelompok. untuk menilai kepuasan klien dan
hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain.
2 Beri pujian terhadap kemampuan klien Meningkatkan harga diri klien dan
mengungkapkan perasannya memotovasi klien untuk
berhubungan dengan orang lain

6. Klien mendapat 1. Setelah … x pertemuan keluarga 1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga Dukungan keluarga, mendukung
dukungan dari dapat menjelaskan tentang : sebagai pendukung untuk mengatasi proses perubahan perilaku menarik
keluarga dalam  Pengertian menarik diri prilaku menarik diri diri yang dialami klien.
memperluas  Tanda dan gejala menarik diri 2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu Untuk meningkatkan motivasi klien
hubungan sosial  Penyebab dan akibat menarik diri klien mengatasi prilaku menarik diri dalam berhubungan dengan orang lain
 Cara merawat klien menarik diri 3. Jelaskan pada keluarga tentang : Untuk memberikan pengetahuan
2. Setelah … x pertemuan keluarga dapat  Pengertian menarik diri kepada keluarga sehingga keluarga
mempraktekkan cara merawat klien  Tanda dan gejala menarik diri dapat memahami cara yang tepat
menarik diri  Penyebab dan akibat menarik diri dalam menangani klien dan
4. Latih keluarga cara merawat klien menarik diri pentingnya perhatian keluarga.
5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba Agar keluarga dapat merawat klien di
cara yang telah dilatih rumah secara mandiri.
6. Beri motivasi keluarga agar membantu klien
untuk bersosialisasi Untuk meningkatkan motivasi klien
7. Beri pujian terhadap keluarga atas dalam berhubungan dengan orang lain
keterlibatannya merawat klien di rumah Untuk memotivasi keluarga agar
sakit terus membantu klien
RENCANA KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Nama Klien : Ny. R Diagnosis Medis : HDR


Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasionalisasi
TUM :
Klien dapat meningkatkan
harga dirinya.

TUK :
1. Klien dapat membina
hubungan saling 1. Setelah 1 kali interaksi, klien menunjukkan 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan Perasaan aman dan percaya dapat
percaya dengan ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan menggunakan prinsip komunikasi teraupetik: membantu klien mengungkapkan
perawat rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat  Sapa klien dengan ramah baik perasaan, pemikiran dan
tangan, mau menyebutkan nama, mau verbal maupun nonverbal permasalahannya
menjawab salam, klien mau duduk  Perkenalkan diri dengan sopan
berdampingan dengan perawat, mau  Tanyakan nama lengkap dan
mengutarakan masalah yang dihadapi nama penggilan yang disukai
klien
 Jelaskan tujuan pertemuan
 Jujur dan menepati janji
 Tunjukkan sikap empati dan
menerima klien apa adanya
 Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan
dasar klien

2. Klien dapat 2. Setelah 2 kali interaksi klien menyebutkan: 2.1. Diskusikan dengan klien tentang: Pengungkapan tentang kemampuan
mengidentifikasi aspek  Aspek positif dan kemampuan yang  Aspek positif yang dimiliki klien, diri diperlukan untuk merubah diri
positif dan kemampuan dimiliki klien keluarga, lingkungan klien dan tindakan selanjutnya.
yang dimiliki  Aspek positif keluarga  Kemampuan yang dimiliki klien
 Aspek positif lingkungan 2.2. Bersama klien buat daftar tentang:
 Aspek positif klien, keluarga, lingkungan
 Kemampuan yang dimiliki klien Untuk meningkatkan harga diri klien
2.3. Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi
penilaian negatif.
3. Klien dapat menilai 3. Setelah 2 kali interaksi klien menyebutkan 3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang Penilaian klien terhadap positif
kemampuan yang kemampuan yang dapat dilaksanakan dapat dirinya bisa membantu aktualisasi
dimiliki untuk dilaksanakan diri
dilaksanakan 3.2. Diskusikan kemampuan yang
dapat dilanjutkan pelaksanaannya

4. Klien dapat 4. Setelah 1 kali interaksi klien membuat 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat Perencanaan yang baik membantu
merencanakan kegiatan rencana kegiatan harian dilakukan klien memilih potensi mana yang
sesuai dengan setiap hari ingin dia kembangkan
kemampuan yang sesuai dengan
dimiliki kemampuan
klien: Melatih klien untuk melaksanakan
 Kegiatan mandiri kegiatan yang dapat klien lakukan
 Kegiatan dengan bantuan
4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang
dapat klien lakukan.

5. Klien dapat melakukan 5. Setelah 3x interaksi klien melakukan 5.1 Anjurkan klien untuk melaksanakan Implementasi dapat membuat klien
kegiatan sesuai rencana kegiatan sesuai jadual yang dibuat kegiatan yang telah direncanakan semakin yakin dengan positif dirinya.
yang dibuat 5.2 Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien
Meningkatkan harga diri klien
5.3 Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien.
5.4 Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan kegiatan setelah pulang
6. Klien dapat 6. Setelah 4x interaksi klien memanfaatkan 6.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga Dukungan yang terbaik bagi klien
memanfaatkan sistem sistem pendukung keluarga yang ada di tentang cara merawat klien dengan harga adalah orang sekitarnya terutama
pendukung yang ada keluarga diri rendah keluarganya.
6.2 Bantu keluarga memberikan dukungan selama Dukungan keluarga dapat membantu
klien dirawat. meningkatkan harga diri klien

6.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di


rumah.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

Nama Klien : Ny. R Diagnosis Medis : PERILAKU KEKERASAN

Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasionalisasi


TUM :
Klien tidak melakukan
perilaku kekerasan.

TUK :
1. Klien dapat membina 1. Setelah 1 kali interaksi Bina hubungan saling percaya dengan  Bila sudah terbina hubungan saling percaya
hubungan saling klien menunjukkan tanda- menggunakan prinsip komunikasi terapeutik diharapkan klien dapat koopertif, sehingga
percaya. tanda percaya kepada  Sapa klien dengan ramah baik verbal pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berjalan
perawat : dan non verbal. dengan baik.
 Ekspresi wajah bersahabat.  Perkenalkan nama, nama panggilan dan
 Menunjukkan rasa senang. tujuan perawat berkenalan.
 Ada kontak mata.  Tanyakan nama lengkap dan
 Mau berjabat tangan. nama panggilan yang disukai
 Mau menyebutkan nama. klien.
 Mau menjawab salam.  Buat kontrak yang jelas.
 Mau duduk berdampingan  Tunjukkan sikap jujur. dan menepati
dengan perawat. janji setiap kali interaksi.
 Bersedia mengungkapkan  Tunjukkan sikap empati dan
masalah yang dihadapi. menerima apa adanya.
 Beri perhatian pada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien.
 Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien.
 Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan klien.
2. Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien  Bantu klien mengungkapkan  Mengetahui kondisi klien saat itu dan mengurangi
mengidentifikasikan dapat menyebutkan perilaku perasaanya tekanan kemarahan klien.
penyebab kekerasan. kekerasan.  Bantu klien mengungkapkan penyebab  Mengidentifikasi penyebab.
 Diejek, diremehkan, timbulnya marah ( orang lain, situasi
diganggu, merasa terganggu. atau diri sendiri ) .

3. Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien  Anjurkan klien mengungkapkan hal  Identifikasi penyebab marah.
mengidentifikasikan dapat mengungkapkan tanda- yang di lami dan dirasakan saat jengkel
tanda - tanda perilaku tanda perilaku kekerasan : atau marah.
kekerasan  Ingin memukul, memaki,  Observasi tanda perilaku kekerasan.  Identifikasi perubahan fisik.
mengamuk dan mengancam.  Diskusikan dengan klien tanda –tanda  Menyamakan persepsi bahwa hal tersebut terjadi dan
perilaku kekerasan ada pada klien
4. Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien dapat  Anjurkan klien a. Identifikasi cara klien dalam mengungkapkan
mengidentifikasi perilaku mengungkapkan perilaku kekerasan mengungkapkan perilaku perilaku kekerasan.
kekerassan yang biasa yang biasa dilakukan : kekerasan yang biasa
dilakukan.  Memaki, mengancam, dilakukan. b. Mempermudah perawat mengidentifikasi perilaku
merusak barang.  Bantu klien untuk bermain peran kekerasan yang biasa dilakukan saat marah.
dengan perilaku kekerasaan yang biasa c. Memberikan wawasan yang baru bagi klien terhadap
dilakukan. tindakan yang maladaptif.
 Diskusikan bersama klien
apakah dengan cara yang klien d. Bantu klien dalam mengidentifikasi kerugian dari
lakukan masahnya selesai. cara yang dilakukan
 Bicarakan akibat / kerugian dari
cara yang digunakan klien
5. Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien  Diskusikan dengan klien akibat  Menyamakan persepsi dalam merespon perilaku yang
mengidentifikasi dapat mengidentifikasi dan cara yang dilakukan. salah .
penyebab perilaku mengungkapakan akibat perilaku  Tanyakan apakah klien ingin  Membantu klien mencari cara yang terbaik..
kekerasan. kekerasan yang biasa di lakukan : belajar cara yang baru dan sehat.
 Dimusuhi , dimarah-marahi,
dikurung di rumah
6. Klien mendapat Setelah 1 kali pertemuan klien dapat 4. Tanyakan pada klien apakah dia  Identifikasi pengetahuan dan keinginan klien untuk
mengidentifikasi cara mengidentifikasi cara yang mengetahui cara lain yang lebih melakukan cara yang sehat.
yang konstruktif dalam konstruktif dalm merespon sehat.  Sebagai motivasi untuk melakukan perilaku yang
merespon terhadap kemarahannya : 5. Beri reinforcement positif jika klien sehat.
kemarahan. mengetahui cara lain yang sehat.
6. Diskusikan dengan klien cara lain yang
sehat :
 Mampu menjelaskan kembali  Secara fisik : tarik napas dalam  Di dapatkannya cara lain yang sehat yang akan
2 dari 4 cara marah yang jika sedang kesal atau memukul membantu klien untuk mencari cara yang adaptif
sehat. bantal atau olahraga atau dalam mengekspresikan marahnya.
pekerjaaan yang memerlukan
tenaga
 Secara verbal : katakan bahwa anda
sedang kesal / tersingggung / jengkel
: saya marah, karena mama tidak
penuhi keinginan saya.
 Secara sosial : latihan dalam
kelompok – kelompok cara marah
yang sehat : latihan asertif, latihan
manajemen perilaku kekerasaan.
 Secara spiritual : sembahyang, berdoa
atau ibadah lain : meminta kepada
Tuhan agar diberi kesabaran dan
mengadu kepada-Nya bila sedang
jengkel / kesal.
7. Klien dapat Setelah 1 kali interaksi klien  Bantu klien memilih cara yang disukai  Cara yang cocok akan membuat klien nyaman.
mendemonstrasikan dapat mendemonstrasikan / cocok dengan klien.
perilaku yang terkontrol. perilaku yang terkontrol :  Anjurkan klien menggunakan cara  Praktek langsung lebih tepat untuk mengetahui
 Menampilkan cara yang telah dipelajari pada saat klien manfaat cara yang dilakukan.
mengontrol marah secara jengkel / kesal.
fisik, verbal, sosial dan  Diskusikan dengan klien manfaat  Identifikasi adanya keuntungan dan kekurangan.
spiritual. cara yang telah digunakan.  Membangkitkan motivasi dan minat klien.
 Beri pujian atas keberhasilan klien.
8. Klien dapat dukungan Setelah 1 kali interaksi, keluarga  Buat kontrak dengan keluarga pada saat  Kejelasan waktu, tempat dan topik akan membantu
keluarga dalam dapat memberi dukungan kepada membawa klien ke RS: keluarga untuk kooperatif.
mengontrol perilaku klien dalam mengontrol perilakunya: 1. Pertemuan rutin dengan perawat.  Perlu dilakukan secara bertahap.
kekerasan.  Terlibat dalam perawatan. 2. Pertemuan dengan keluarga.
 Bersedia mengontrol  Bantu keluarga mengindentifikasi  Memudahkam pemahaman dan penerimaan.
pentalaksanaan pengobatan di kemampuan yang dimiliki :  Memberikan wawasan kepada keluarga dalam
rumah. 1. Siapa yang dapat diterima klien. menggali kemampuan yang ada.
 Mampu menjelaskan kembali 2. Fasilitas yang dimiliki keluarga di
2 dari 4 cara marah yang rumah.
sehat.  Jelaskan cara merawat klien pada
keluarga seperti cara marah yang sehat
melalui fisik, verbal, sosial dan  Memberikan cara perawatan yang tepat dan
spiritual. mencegah cara yang salah atau kurang tepat.
 Latihan keluarga cara merawat klien
di rumah dan terapi pengobatan.
 Membiasakan keluarga agar terlatih dalam
pelaksanaan di rumah.
.
9. Klien dapat Setelah …x interaksi klien dapat  Jelaskan obat yang harus di minum klien  Kejelasan akan membantu klien dan keluarga untuk
menggunakan obat yang menggunakan obat dengan benar pada klien dan keluarga. melaksanakan tindakan yang benar.
benar. baik jumlah, jenis, waktu dan  Diskusikan manfaat minum obat dan  Dengan tahu manfaat dan kerugian keluarga dan klien
dosis obat, serta manfaatnya : kerugian minum obat tanpa izin akan lebih perhatian.
 Obat diminum sesuai aturan. dokter.  Kejelasan akan membantu pelaksanaan tindakan yang
 Klien mengungkapkan  Jelaskan prinsip 5 benar obat : baca nama benar.
perasaanya selama minum yang tertera di label obat, waktu, cara
obat. dan kenali warna obatnya.  Waktu yang tepat didasari pada kerja dan efektifitas dan
 Anjurkan klien minum obat dan minum penggunaan obat.
obat tepat pada waktunya.  Efek obat yang diketahui lebih awal memudahkan
 Anjurkan klien melapor pada perawat penanganan akibat efek tersebut.
atau dokter jika merasakan efek yang
tidak menyenangkan.  Membangkitkan minat dan motivasi.
 Beri pujian jika klien minum obat.
PAGE \* MERGEFORMAT 46
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama :Ny. R,

IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
11 Oktober 2023 S :
Pukul 16.00-16.30 - Klien mengatakan semalam
a. Data Subjektif bisa tidur , dan ada suara
- Klien mengatakan kerap suara
mendengar suara teriakan
perempuan terutama saat O :
kondisi sendiri - KU tenang , dapat
diarahkan, self care dengan
b. Data Objektif arahan, ekspresi tegang,
- Klien tampak gelisah saat halusinasi disangkal,
tidur, tatapan kosong saat minum obat kooperatif ,
sendiri , banyak melamun, kemampuan menghardik
tampak tanda kecemasan dengan bimbingan
saat tidur seperti tremor
pada kaki dan gerakan jari- A:
jari, klien tampak diam dan - Halusinasi Pendengaran ,
asyik , kemampuan belum teratasi
menghardik dengan
bimbingan. P:
Diagnosa - Evaluasi SP1 ( Mengontrol
GSP Halusinasi Pendengaran halusinasi dengan
Implementasi Keperawatan SP1 menghardik
- Membina hubungan saling - Lanjutkan SP 2 P
percaya ( mengajarkan klien
- Mengidentifikasi jenis mengontrol halusinasi
halusinasi dengan cara bercakap-
- Mengidentifikasi isi cakap).
halusinasi - Anjurkan memasukkan ke
- Mengidentifikasi waktu dalam jadwal kegiatan
halusinasi rutin
- Mengidentifikasi frekuensi
halusinasi
- Mengidentifikasi situasi
yang menimbulkan
halusinasi
- Mengidentifikasi respon
klien terhadap halusinasi
- Mengajarkan klien
menghardik halusinasi

PAGE \* MERGEFORMAT 46
- Menganjurkan klien
memasukkan cara
menghardik halusinasi
kedalam jadwal harian

IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
11 Oktober 2023 S :
Pukul 17.00-17.30 - Keluarga Klien
- Data Subjektif mengatakan sudah
- Keluarga klien mengatakan mengerti pengertian,
Klien kerap mendengar tanda dan gejala
suara teriakan perempuan halusinasi, dan jenis
terutama saat kondisi halusinasi yang dialami
sendiri klien beserta proses
terjadinya
- Data Objektif
- Keluarga klien tampak
bingung dan bertanya O:
kepada perawat tentang - Keluarga klien
sakit keluarganya menjelaskan tanda dan
Diagnosa gejala halusinasi, dan
GSP Halusinasi Pendengaran jenis halusinasi yang
Implementasi Keperawatan SP1 dialami klien beserta
Keluarga proses terjadinya
- Mendiskusikan masalah
yang dirasakan keluarga - Keluarga menjelaskan cara
dalam merawat klien merawat klien dengan
- Menjelaskan pengertian, halusinasi
tanda dan gejala
halusinasi, dan jenis A:
halusinasi yang dialami - SP1 Keluarga teratasi
klien beserta proses
terjadinya P:
- Menjelaskan cara-cara - Evaluasi SP1
merawat klien halusinasi (pengertian, tanda dan
gejala halusinasi, dan
jenis halusinasi yang
dialami klien beserta
proses terjadinya dan
cara merawatnya

- Lanjutkan SP 2 Keluarga
(Melatih keluarga

PAGE \* MERGEFORMAT 46
mempraktekkan cara
merawat klien dengan
halusinasi
- Melatih keluarga
melakukan cara merawat
langsung kepada klien
halusinasi
-

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


12 Oktober 2023 S:
Pukul 16.00-16.30 - Klien
Data Subjektif mengatakan
- Klien mengatakan saat suara-suara itu jika suara itu
datang sudah dihardik. muncul sudah
- Klien mengatakan mengalami mulai bisa
kesulitan berhubungan dengan orang menghardik
lain , lebih suka menyendiri di kamar secara mandiri
Data Objektif
- Klien tampak lebih banyak menyendiri O :
dikamar untuk tiduran , bicara - Klien bercakap-
seperlunya , respon verbal yang lambat cakap dengan
seperti asyik, rentang perhatiannya keluarga
hanya beberapa menit , tidak mampu
memulai pembicaraan - Klien tampak
Diagnosa mampu
GSP Halusinasi Pendengaran memulai
pembicaraan
Implementasi Keperawatan SP2 saat diminta
- Mengevaluasi catatan harian/jadwal cara mengajak
kegiatan harian bercakap-cakap
- Memberi contoh melatih cara dengan orang
bercakap-cakap dengan orang lain lain
- Memberi pujian atas usaha yang
dilakukan dalam berlatih untuk
bercakap-cakap - Klien mampu
mengontrol
Rencana Tindak Lanjut halusinasi
- Ajarkan cara bercakap-cakap dengan dengan cara
orang lain mengajak
- Motivasi klien untuk ngobrol dengan
mempraktekkannya orang lain
- Beri pujian atas usaha klien

PAGE \* MERGEFORMAT 46
- Anjurkan memasukkan ke jadwal
harian A: - SP 2 Halusinasi
pendengaran
teratasi

P:
- Evaluasi SP 2
( Mengonttrol
halusinasi
dengan cara
bercakap-cakap
dengan orang
lain)
- Anjurkan
memasukkan
ke dalam
jadwal kegiatan
rutin
- Lanjutkan SP 3

IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
12 Oktober 2023 S :
Pukul 17.00-17.30 - Keluarga Klien
- Data Subjektif mengatakan sudah bisa
- Keluarga klien mengatakan melakukan cara
tidak tahu cara memutuskan halusinasi
memutuskan halusinasi pasien.
klien
O:
- Data Objektif - Keluarga klien
- Keluarga klien tampak menjelaskan cara
bertanya kepada perawat memutuskan halusinasi
perihal cara klien
memprakktekan
memutuskan halusinasi - Keluarga mempraktekkan
Diagnosa cara memutus halusinasi
GSP Halusinasi Pendengaran klien.
Implementasi Keperawatan SP2
Keluarga A:
- Melatih keluarga - SP2 Keluarga teratasi
mempraktekkan cara
merawat klien dengan P:
halusinasi - Evaluasi SP2 keluarga
( cara merawat dan

PAGE \* MERGEFORMAT 46
- Melatih keluarga memutuskan halusinasi
melakukan cara merawat klien)
langsung kepada klien - Lanjutkan SP 3 Keluarga
halusinasi (Membantu keluarga
membuat jadwal
aktivitas di rumah
termasuk minum obat
(discharge planning)

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


15 Oktober 2023 S:
Pukul 16.00-16.30 - Klien
Data Subjektif mengatakan
- Klien mengatakan saat suara-suara itu jika suara itu
datang sudah dihardik. muncul sudah
- Klien mengatakan sudah memulai mulai bisa
pembicaraan menghardik
saat diminta cara mengajak bercakap- secara mandiri
cakap dengan orang lain dan bercakap-
cakap dengan
Data Objektif orang lain
- Klien tampak mampu memulai
pembicaraan dengan orang lain
Diagnosa
GSP Halusinasi Pendengaran
O :- Klien mampu
Implementasi Keperawatan SP 3 melakukan SP 1
- Mengevaluasi kegiatan sebelumnya yaitu dan SP 2 pasien
SP 1 dan SP 2 yaitu
- Melatih klien mengendalikan menghardik dan
halusinasi dengan cara melakukan bercakap cakap
kegiatan dengan orang
- Menganjurkan klien memasukkan lain
dalam jadwal kegiatan harian
- Klien
Rencana Tindak Lanjut menjawab
- evaluasi kegiatan sebelumnya yaitu SP 1 pertanyaan dari
dan SP 2 pengkaji dan
- latih klien mengendalikan halusinasi menerima
dengan cara melakukan kegiatan pengkaji
- Beri pujian atas usaha klien dengan baik
- Anjurkan memasukkan ke jadwal

PAGE \* MERGEFORMAT 46
harian

- Klien
melakukan
pekerjaan
rumah
tangganya

- Klien mengontrol
halusinasi
dengan cara
melakuakan
pekerjaan rumah
tangga seperti
mencuci piring,
menyapu dan
menonton TV

A : SP 3 Halusinasi
pendengaran
teratasi

P: - Evaluasi SP3
- Anjurkan klien
sering
beraktivitas

- Lanjutkan SP 4

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


15 Oktober 2023 S:
Pukul 17.00-17.30 - Keluarga klien
Data Subjektif mengatakan
- Keluarga klien mengatakan belum tahu sudah mengerti
jadwal aktivitas klien di rumah terkait jadwal
termasuk minum obat aktivitas pasien
di rumah
Data Objektif termasuk
- Keluarga klien tampak bingung dan minum obat
bertanya kepada perawat terkait jadwal

PAGE \* MERGEFORMAT 46
aktivitas klien di rumah termasuk
minum obat
O:
Diagnosa - Keluarga klien
GSP Halusinasi Pendengaran tampak
menjelaskan
Implementasi Keperawatan SP 3 Keluarga jadwal aktivitas
- Membantu keluarga membuat jadwal pasien di rumah
aktivitas di rumah termasuk minum termasuk
obat (discharge planning) minum obat

A : - SP 3 Keluarga
Teratasi

P:
- Evaluasi SP 1
sampai SP3
Keluarga

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


16 Oktober 2023 S:
Pukul 16.00-16.30 - Klien mampu
Data Subjektif menyebutkan,
- Klien mengatakan saat suara-suara itu memperagakan dan
datang sudah dihardik melaksanakan cara-
- Klien mengatakan sudah memulai cara mengontrol
pembicaraan halusinasi yang
saat diminta cara mengajak bercakap- diajarkan mulai dari
cakap dengan orang lain SP 1: mengahardik
- Klien mengatakan sudah mulai halusinasi, SP 2:
melakukan aktivitas sehari- hari seperti bercakapcakap
menonton tv, dll dengan orang lain
- Klien mengatakan tidak tahu tentang dan SP 3:
manfaat obat yang diminum klien melaksankan
aktivitas terjadwal
Data Objektif
- Klien tampak mampu memulai - Klien mengatakan
pembicaraan dengan orang lain sudah tahu tentang
- Klien tampak sedang melakukan manfaat obat yang
aktivitas diminum oleh klien,

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Diagnosa klien mengatakan
GSP Halusinasi Pendengaran klien rutin minum
obat
Implementasi Keperawatan SP 4
- Mengevaluasi semua yang telah
diajarkan kepada klien O :- Klien minum obat
- Memberikan pendidikan kesehatan yang telah
mengenai penggunaan obat secara diberikan
teratur

Rencana Tindak Lanjut :-Klien dapat


- evaluasi semua yang telah diajarkan memanfaatkan obat
kepada klien dengan baik
- Memberikan pendidikan kesehatan
mengenai penggunaan obat secara A : SP 4 Halusinasi
teratur Pendengaran
teratasi

P:
- Anjurkan klien
untuk minum
obat sesuai
jadwal minum
obat secara teratur
dan rutin

- Pertahankan SP 4
evaluasi kegiatan
yang lalu (SP 1
sampai SP 4)

PAGE \* MERGEFORMAT 46
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


17 Oktober 2023 S:
Pukul 16.00-16.30 -Klien mulai
Data Subjektif bercerita penyebab
- Klien mengatakan mengalami menyendiri dengan
kesulitan berhubungan dengan orang nada pelan dan tidak
lain , lebih suka menyendiri di kamar jelas

- Klien mulai
mengerti keuntungan
Data Objektif berhubungan dan
- Klien tampak lebih banyak menyendiri kerugian tidak
dikamar untuk tiduran , bicara berhubungan dengan
seperlunya , respon verbal yang orang lain
lambat, rentang perhatiannya hanya
beberapa menit , tidak mampu - Klien merasa malu,
memulai pembicaraan ekspresi datar, mau
Diagnosa berkenalan dan
Isolasi Sosial berinteraksi tetapi
klien dengan nada
Implementasi Keperawatan SP 1 Pasien pelan, tidak mau
menatap lawan
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial bicara.
klien
2. Berdiskusi dengan klien tentang
keuntungan berinteraksi dengan orang O :- Klien tampak malu,
lain ekspresi datar, mau
3. Berdiskusi dengan klien tentang berkenalan dan
kerugian tidak berinteraksi dengan berinteraksi tetapi
orang lain klien dengan nada
4. mengajarkan klien cara berkenalan pelan, tidak mau
dengan satu orang menatap lawan
5. menganjurkan klien mamasukkan bicara.
kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian
A :- SP 1 Isolasi Sosial
teratasi

P:
- Evaluasi SP1
- Anjurkan
masuk ke
dalam ajdwal
harian
- Lanjut SP2

PAGE \* MERGEFORMAT 46
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


17 Oktober 2023 S:
Pukul 17.00-17.30 - Keluarga pasien
Data Subjektif mengatakan
- Keluarga klien mengatakan belum tahu sudah paham
apa sakit yang dialami klien dan belum tentang apa yang
tahu cara merawat klien sudah di paparkan
perawat

Data Objektif
- Keluarga klien tampak bingung dan O :- Keluarga klien
bertanya perihal skit dan cara merawat merespon dengan
klien. baik dan mampu
menjelaskan dan
Diagnosa mampu
Isolasi Sosial menyebutkan
kembali pengertian,
Implementasi Keperawatan SP 1 Keluarga tanda dan gejala
isolasi sosial yang
1. Mendiskusikan masalah yang dialami klien beserta
dirasakan keluarga dalam merawat proses terjadinya dan
klien cara merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan dengan isolasi sosial
gejala isolasi sosial yang dialami
klien beserta proses terjadinya A :- SP 1 keluarga Isolasi
3. Menjelaskan cara-cara merawat klien sosial teratasi
isolasi sosial
P:
- Evaluasi SP1

- Lanjut SP2 keluarga


(Melatih keluarga
mempraktekkan cara
merawat klien
dengan isolasi sosial
dan melatih
keluarga melakukan
cara merawat
langsung kepada
klien isolasi sosial

PAGE \* MERGEFORMAT 46
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


18 Oktober 2023 S:
Pukul 16.00-16.30 -Klien mengatakan
Data Subjektif sudah bisa
- Klien mengatakan sudah mulai berkenalan dan
berboncang-bincang dengan orang lain berbincang dengan
orang lain.

Data Objektif
- Klien tampak sudah mulai berbincang- O :- Klien tampak
bincang dengan orang lain memulai berkenalan
dengan orang lain
Diagnosa - Klien tampak
Isolasi Sosial berbincang
dengan orang lain
Implementasi Keperawatan SP 2 Pasien
A :- SP 2 Isolasi Sosial
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian teratasi
klien
2. memberikan kesempatan kepada klien P:
mempraktekkan cara berkenalan dengan - Evaluasi SP2
satu orang - Anjurkan
3. Membantu klien memasukkan kegiatan masuk ke
berbincang-bincang dengan orang lain dalam ajdwal
sebagai salah satu kegiatan harian harian
- Lanjut SP3

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


18 Oktober 2023 S:
Pukul 17.00-17.30 -Keluarga klien
Data Subjektif mengatakan sudah
- Keluarga klien mengatakan belum tahu bisa dan tahu cara
cara merawat klien merawat klien

Data Objektif
- Keluarga klien tampak masih bingung O :- Keluarga klien tampak
dengan kondisi klien dan belum tau mempraktekkan cara
cara merawat klien merawat klien

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Diagnosa A :- SP 2 Isolasi Sosial
Isolasi Sosial keluarga teratasi

Implementasi Keperawatan SP 2 Keluarga P:


- Evaluasi SP2
1. Melatih keluarga mempraktekkan - Anjurkan
cara merawat klien dengan masuk ke
isolasi sosial dalam ajdwal
2. Melatih keluarga melakukan cara harian
merawat langsung kepada klien isolasi - Lanjut SP3
sosial

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


19 Oktober 2023 S:
Pukul 16.00-16.30 -Klien mengatakan
Data Subjektif sudah bisa dan mau
- Klien mengatakan masih malu untuk berbincang dengan
berbincang dengan 2 orang atau lebih banyak orang

Data Objektif O :- Klien tampak sudah


- Klien tampak masih malu untuk bisa dan tampak
berbincang dengan 2 orang atau lebih berkenalan dan
berbincang dengan
Diagnosa banyak orang
Isolasi Sosial
A :- SP 3 Isolasi Sosial
Implementasi Keperawatan SP 3 Pasien teratasi

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian P:


klien - Evaluasi SP3
2. Memberikan kesempatan kepada klien - Anjurkan
berkenalan dengabn dua orang atau masuk ke
lebih dalam jadwal
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam harian
jadwal kegiatan harian

PAGE \* MERGEFORMAT 46
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


19 Oktober 2023 S:
Pukul 17.00-17.30 -Keluarga klien
Data Subjektif mengatakan sudah
- Keluarga klien mengatakakan belum bisa dan tahu cara
tahu cara membuat jadwal aktivitas di membuat jadwal
rumah termasuk minum obat klien aktivitas di rumah
termasuk minum
obat klien

Data Objektif
- Keluarga klien tampak masih bingung O :- Keluarga klien tampak
dan bertanya kepada perawat cara mempraktekkan cara
membuat jadwal aktivitas di rumah membuat jadwal
termasuk minum obat klien aktivitas di rumah
termasuk minum
obat klien
Diagnosa
Isolasi Sosial A :- SP 3 Isolasi Sosial
keluarga teratasi
Implementasi Keperawatan SP 3 Keluarga
P:
1. Membantu keluarga membuat jadwal - Evaluasi SP3
aktivitas di rumah termasuk minum obat - Anjurkan
(discharge planning) masuk ke
dalam ajdwal
2. Menjelaskan follow up klien setelah
harian
pulang

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


23 Oktober 2023 S : - Klien mengatakan
Pukul 16.00-16.30 lebih suka
Data Subjektif melakukan kegiatan
- Klien mengatakan merasa berbeda seperti menyapu,
dengan saudara nya yang lain dan merapikan tempat
merasa gagal dalam kehidupan tidur , merapikan
pernikahan, merasa malu dan lebih tempat tidur dan
suka menyendiri di kamar mencuci.

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Data Objektif
- Klien tampak kehilangan motivasi dan O :- Klien tampak sudah
kurang bersemangat bisa menyebutkan
- Kontak mata kurang, expresi wajah kemampuan-
malu, sering menunduk saat kemampuan positif
berinteraksi yang dimilikinya
- Klien tampak
Diagnosa melakukan kegiatan
Harga Diri Rendah positif seperti
menyapu
Implementasi Keperawatan SP 1 Pasien
A :- SP 1 HDR teratasi
1. Mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki klien P:
2. Membantu klien menilai kemampuan - Evaluasi SP1
klien yang masih dapat dilakukan - Anjurkan
3. Membantu klien memilih kegiatan masuk ke
yang akan dilatih sesuai dengan dalam jadwal
kemampuan klien harian
4. Melatih klien sesuai kemampuan - Lanjutkan SP 2
yang dipilih
5. Memberikan pujian yang wajar
terhadap keberhasilan klien
6. Menganjurkan klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


23 Oktober 2023 S : - Keluarga klien
Pukul 17.00-16.30 mengatakan akan
Data Subjektif terus mensupport
Keluarga klien mengatakan klien pasien sampai pasien
sering mengurung dan menyendiri di pulih kembali dan
kamar semenjak bercerai dengan kembali melakukan
suaminya aktivitas nya

Data Objektif - Keluarga klien


- Keluarga klien tampak bingung dan mengatakan
bertanya kepada perawat terkait sudah mengerti
kondisi keluarganya cara merawat
pasien

PAGE \* MERGEFORMAT 46
Diagnosa
Harga Diri Rendah
O :- Keluarga klien
Implementasi Keperawatan SP 1 Keluarga tampak
menyebutkan cara
1. Mendiskusikan masalah yang merawat klien di
dirasakan keluarga dalam merawat rumah
klien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan A :- SP 1 HDR keluarga
gejala harga diri rendah yang dialami teratasi
klien beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat klien P:
harga diri rendah - Evaluasi SP1
keluarga
- Lanjutkan SP 2
keluarga

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


24 Oktober 2023 S : - Klien mengatakan
Pukul 16.00-16.30 senang bisa
Data Subjektif melakukan kegiatan
- Klien mengatakan sudah mulai positif yang lain
melakukan aktivitas menyapu tadi pagi
- Klien menyebutkan kembali O :- Klien tampak sudah
kemampuan-kemampuan positif klien bisa menyebutkan
kemampuan-
Data Objektif kemampuan positif
yang dimilikinya
- Tampak sudah mulai kontak mata saat
berinteraksi - Klien tampak
melakukan kegiatan
Diagnosa positif seperti
Harga Diri Rendah merapikan termapt
tidur
Implementasi Keperawatan SP 2 Pasien
A :- SP 2 HDR teratasi
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
klien P:
2. Melatih kemampuan kedua klien - Evaluasi SP2
3. Menganjurkan klien memasukkan dalam - Anjurkan
jadwal kegiatan harian masuk ke
dalam jadwal
harian

PAGE \* MERGEFORMAT 46
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


24 Oktober 2023 S : - Keluarga klien
Pukul 17.00-16.30 mengatakan sudah
Data Subjektif mengerti cara
Keluarga klien mengatakan klien merawat pasien
sering mengurung dan menyendiri di dengan cara
kamar semenjak bercerai dengan memberikan pujian
suaminya terhadap pasien .

Data Objektif
- Keluarga klien tampak bingung dan O :- Keluarga klien
bertanya kepada perawat terkait tampak
kondisi keluarganya menyebutkan dan
mempraktekkan
Diagnosa cara merawat klien
Harga Diri Rendah
A :- SP 2 HDR keluarga
Implementasi Keperawatan SP 2 Keluarga teratasi

1. Melatih keluarga mempraktekkan cara P:


merawat klien dengan harga diri rendah - Evaluasi SP2
keluarga
2. Melatih keluarga melakukan cara - Anjurkan
merawat langsung kepada klien masuk ke
dalam jadwal
harian
- Lanjutkan SP 3
keluarga

PAGE \* MERGEFORMAT 46

Anda mungkin juga menyukai