D
DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DI DESA GUDANG TENGAH
KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Nama : Ny. D
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Pengkajian : 27 Februari 2020
No RM : 18 XX
Dx. Medis : Schizofrenia Akut
Sumber data : Rekam Medis, Suami klien
Alamat : Desa Gudang Tengah, Kecamatan Sungai Tabuk
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil Tidak berhasil Kurang berhasil
3. Trauma
Aniaya fisik Kekerasan dalam keluarga
Penolakan
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Ada
√√ Tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
7 hari sebelum pasien dibawa ke Puskesmas klien ada ke rumah habib dan tidak
mau pulang ke rumah lagi karena menganggap habib adalah ayahnya yang
sudah meninggal. Pada kehidupan sehari-hari klien lebih banyak ditinggal
suami, karena suami klien bekeja di luar kota dan pulang seminggu sekali, klien
kurang mendapat perhatian oleh suaminya
1. TTV:
TD : 120 / 80 mmHg
Nadi : 84 x/mnt
Respirasi : 20 x/mnt
Temperatur : 36 °C
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
= Laki-laki = meninggal
= Perempuan = Klien
= serumah
Keterangan :
Klien adalah anak keempat dari tujuh saudara, saudara perempuan anak ketiga meninggal
dunia, klien tinggal serumah dengan saudara perempuannya yang paling kecil dan kedua
anaknya serta suami.
Masalah keperawatan : -
2. Konsep Diri
Citra Tubuh
Klien mengatakan mengetahui apa yang dia sukai dari tubuhnya dan bagian
mana yang tidak disukainya .
Identitas Diri
Klien mampu mengingat siapa namanya dan tempat tinggalnya ,klien juga ingat
dengan keluarganya. Klien mampu menceritakan tentang keluarganya dan alamat
tempat tinggalnya.
Peran
Sebelum mengalami perubahan proses pikir, klien adalah seorang istri yang
hidup dengan 2 orang anak dan sering ditinggal suaminya bekerja diluar kota
setelah klien mengalami perubahan proses pikir, klien sering merasa kalau
dirinya hidup seorang diri tidak mempunyai suami dan anak.
Ideal diri
Pada saat pengkajian klien mengatakan bahwa ia ingin pulang kerumah dan
berkumpul dengan anak-anaknya. Klien sangat mengharapkan ia dapat
sembuh dan pulang kembali ke masyarakat dan dapat aktif ikut arisan di
komplek.
Harga diri
Pada saat pengkajian klien mau berkumpul dengan pasien yang lain.
3. Hubungan Sosial
Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam keluarga adalah Ibunya. Di
rumah sakit klien bergaul dengan sesama pasien.
Peran serta dalam kegiatan kelompok
Klien mengatakan saat dirumah mengikuti kegiatan yasinan komplek yang
dilaksanakan sebulan sekali.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien sering malas jika diajak bicara dan banyak diam, klien susah diajak
berinteraksi dengan perawat/petugas di ruangan dimana ia dirawat.
4. Spritual
Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama Islam
Kegiatan ibadah
Klien mengatakan jarang beribadah sebelum dan setelah sakit.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Klien memakai pakaian baju dikancing dengan baik, rambut panjang, kebersihan
kuku cukup terjaga.
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Inkoherensi
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai permbicaraan
Klien bicara seperlunya saat di ajak ngobrol, dalam pembicaraan klien sering
kacau. Jika banyak pertanyaan klien sering marah dan menghindar serta merajuk.
3. Aktifitas motorik
Lesu
Tegang
Gelisah Agitasi
Tik
Grimasem
Tremor
Kompulsif
Aktifitas klien cukup baik, jika disuruh tidak perlu perintah berulang. Klien
mampu melakukan aktifitas mandi, gosok gigi dan makan dengan mandiri. Klien
juga mengikuti kegiatan sehari-hari di ruangan. Klien terlihat sering berwudhu.
4. Alam perasaan
Sedih
Ketakutan
Putus asa
Kuatir
Gembira berlebihan
Saat pengkajian klien mengatakan kalau ia kadang-kadang merasa marah dengan
suaminya.
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Ekspresi wajah datar, emosi klien labil. Roman muka selalu murung serta ekspresi
marah.
6. Interaksi dalam wawancara
Bermusuhan
Tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Kontak mata kurang
Defensif
Curiga
Interaksi kooperatif, kontak mata baik namun kadang memandang ke arah lain
saat berinteraksi, saat ditanya klien menjawab pertanyaan perawat, tapi kemudian
topik pembicaraan bisa berubah, pasien sering mengatakan bahwa ia tidak
mempunyai suami dan anak.
Masalah keperawatan: -
7. Persepsi
Halusinasi :
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Klien mendengar bisikan-bisikan saat klien beristirahat siang ataupun malam,
bisikan tersebut menyuruh klien tobat, bisikan itu terjadi kurang lebih 30 detik, saat
mendengar bisikan tersebut klien hanya berdiam diri, klien juga mengatakan
perasaannya sedikit takut apabila bisikan tersebut muncul
Masalah Keperawatan : Halusinasi pendengaran
8. Isi pikir
Obsesi
Phobia
Hipokondria
Depersonalisasi
Ide yang terkait
Pikiran magis
Waham
Agama
Somatik
Kebesaran
Curiga
Nihilistik
Sisip pikir
Kontrol pikir
Klien dalam berbicara cukup nyambung dengan apa yang ditanyakan oleh
perawat, hanya saja kadang ia bisa melompat ke topik pembicaraan yang lain.
Klien bersikeras bahwa ia hidup seorang diri
Masalah keperawatan : -
9. Arus pikir
Sirkumstansial
Tangensial
Kehilanagn asosiasi
Flight of idea
Blocking
Pengulanagn pembicaraan, preserverasi
Masalah keperawatan : pembicaraan yang meloncat dari satu topik ke topik
lainnya, masih ada hubungannya yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan.
10. Tingkat kesadaran
Bingun
Sedasi
Stupor
Disorientasi waktu
Disorientasi orang
Disorientasi tempat
Klien tidak mengalami disorientasi, klien mampu menyebutkan namanya sendiri,
klien mengatahui waktu jam makan.
Masalah Keperawatan : -
11. Memori
Daya Ingat Jangka Panjang
Klien masih dapat mengingat memori masa lalu, klien juga masih ingat nama
ibu dan juga adik-adiknya.
Daya Ingat Jangka Pendek
Klien kurang bisa mengingat sudah berapa hari dia sakit.
Gangguan daya ingat saat ini
Klien mampu mengingat nama perawat yang mengajaknya bicara, mampu
mengingat sudah minum obat atau belum.
Konfabulasi
Pembicaraan klien tidak sesuai dengan kenyataan dengan memasukkan cerita
yang tidak benar untuk menutupi daya ingatnya.
Masalah Keperawatan : klien mengaku tidak mempunyai suami dan anak.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Klien mampu berhitung sederhana misalnya 1+1 = 2, klien juga bisa membaca.
Masalah Keperawatan : -
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Saat di ajukan pertanyaan, setelah bangun dari tidur apa yang harus dilakukan
terlebih dahulu. Klien kadang bingung dengan pertanyaan dari perawat, tampak ia
kadang-kadang hanya diam saja dan tidak mendengarkan perkataan perawat
Masalah Keperawatan : tidak dapat mengambil keputusan.
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diserita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Klien mengatakan ia tidak sakit dan marah kepada suaminya yang membawanya
ke Puskesmas. Klien tampak menangis saat dikunjungi tetangga dan meminta
untuk pulang.
Masalah Keperawatan : tidak menyadari gejala penyakit (perubahan fisik, emosi)
pada dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan.
X. PENGETAHUAN
1. Penyakit jiwa
Klien tidak mengetahui alasan suaminya membawa berobat ke Puskesmas,
menurut suaminya klien dibawa ke Puskesmas karena tidak mau pulang dari
rumah habib, teriak-teriak dan tidak bisa tidur.
2. Faktor Presipitasi
Klien sebagai istri yang sering ditinggal suaminya bekerja diluar kota, jika ada
masalah klien tidak bisa langsung mengungkapkan kepada suaminya.
3. Koping
Jika ada masalah klien lebih banyak diam memendaam sendiri masalahnya.
4. Sistem pendukung
Menurut suami klien mengatakan klien sewaktu anak-anak mempunyai gampiran.
5. Penyakit fisik
Klien tidak memiliki penyakit fisik.
6. Obat-obatan
Klien tidak memiliki riwayat konsumsi obat-obatan apapun.
2. Terapi medis
a. Clorpromazine 100 mg 2x1
b. Halloperidol 1,5mg 3x1
c. Lorazepam 2 mg 0-0-1
EFEK:
ETIOLOGI:
Gangguan Konsep Diri:
Harga Diri Rendah
pada jadwal
kegiatan untuk
latihan
menghardik.
SP 2
1. Mengevalusi 1. Setelah 2x interaksi 1. Evalusi kegiatan
memasukan latihan menghardik. Beri
kegiatan cara menghardik pujian.
menghardik dalam jadwal 2. Latih cara
2. Pasien dapat kegiatan harian. mengontrol
mengontrol 2. Setelah 3x interaksi halusinasi dengan
halusinasi dengan pasien dapat obat ( jelaskan 6
obat. mengontrol benar obat)
3. Pasien mengatahui halusinasi dengan 3. Jelaskan
pengtingnya obat. pengtingnya
penggunaan obat 3. Setelah 3x interaksi penggunaan obat
pada gg.jiwa Pasien mengatahui pada gg.jiwa.
4. Pasien mengetahui pengtingnya 4. Jelaskan
akibat jika obat penggunaan obat mengetahui
tidak diminum pada gg.jiwa. akibat jika obat
sesuai program. 4. Setelah 3x tidak diminum
5. Pasien mengetahui interaksi Pasien sesuai program.
akibat putus obat. mengatahui akibat 5. Jelaskan akibat
6. Pasien mengetahui jika obat tidak putus obat.
cara berobat. diminum sesuai 6. Jelaskan cara
7. Pasien memasukan program. berobat.
pada jadwal 5. Setelah 3x interaksi 7. Masukan pada
kegiatan untuk Pasien akibat putus jadwal kegiatan
latihan menghardik. obat. untuk latihan
6. Setelah 3x interaksi menghardik. Beri
Pasien mengetahui pujian.
cara berobat.
7. Setelah 3x interaksi
Pasien memasukan
pada jadwal
kegiatan untuk
latihan
menghardik.
SP 3
1. Mengevalusi 1. Setelah 2x 1. Evalusi kegiatan
interaksi pasien menghardik dan
kegiatan dapat memasukan obat. Beri pujian.
menghardik dan latihan 2. Lalih cara
obat. menghardik dan mengontrol
2. Pasien dapat obat. halusinasi dengan
mengontrol 2. Setelah 2x bercakap-cakap
halusinasi dengan interaksi pasien ketika halusinasi
bercakap-cakap dapat mengontrol muncul.
3. Pasien dapat halusinasi dengan 3. Masukan pada
memasukan pada bercakap-cakap. pada jadwal
jadwal kegiatan 3. Setelah 1x kegiatan harian
harian untuk latihan interaksi pasien untuk latihan
menghardik, minum dapat memasukan menghardik,
obat dan bercakap- pada jadwal minum obat dan
cakap. kegiatan harian bercakap-cakap.
untuk latihan
menghardik,
minum obat dan
bercakap-cakap.
SP 4
1. Mengevalusi 1. Setelah 2x 1. Evaluasi kegiatan
kegiatan latihan interaksi pasien latihan
menghardik, dapat memasukan menghardik,
minum obat dan pada jadwal minum obat dan
bercakap-cakap. kegiatan harian bercakap-cakap.
2. Pasien dapat untuk latihan 2. Latih cara
mengontrol menghardik, mengontrol
halusinasi dengan minum obat halusinasi dengan
melakukan bercakap-cakap melakukan
kegiatan harian dan kegiatan kegiatan harian
(mulai 2 kegiatan) harian. (mulai 2
3. Pasien dapat 2. Setelah 2x kegiatan)
memasukan dapat interaksi pasien 3. Masukan pada
memasukan pada dapat mengontrol jadwal kegiatan
halusinasi dengan untuk latihan
jadwal kegiatan kegiatan harian. menghardik,
harian untuk 3. Setelah 2x minum obat,
latihan interaksi pasien bercakap-cakap
menghardik, dapat memasukan dan kegiatan
minum obat pada jadwal harian.
bercakap-cakap kegiatan harian
dan kegiatan untuk latihan
harian. menghardik,
minum obat
bercakap-cakap
dan kegiatan
harian.
SP 5
1. Mengevaluasi 1. Setelah 6x interaksi 1. Evaluasi kegiatan
jadwal kegiatan pasien dapat menghardik,
harian. Mengontrol minum obat,
2. Melatih kegiatan halusinasi bercakap-cakap
harian secara mandiri dan kegiatan
3. Menilai Halusinasi dapat harian. Beri
kemampuan yang terkontrol pujian.
telah mandiri
4. Menilai apakah 2. Latih kegiatan
halusinasi harian .