Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN Tn.

F DENGAN
MASALAH UTAMA HALUSINASI PENDENGARAN DI PUSKESMAS
KALIJAMBE SRAGEN

Disusun Oleh:
SRI RAHAYU
SN 152080

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2016
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN Tn. F DENGAN
MASALAH UTAMA HALUSINASI PENDENGARAN DI PUSKESMAS
KALIJAMBE SRAGEN

RUANG RAWAT : Puskesmas Kalijambe


TANGGAL PENGKAJIAN : Kamis, 18 Agustus 2016

I. Identitas Klien
Inisial : Tn. F
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 59 Tahun
No. RM : 0963
Informan : Keluarga
II. Alasan Masuk
± 4 bulan yang lalu klien suka melamun, diam, sulit tidur, tersenyum dan
bicara sendiri, suka meyendiri.
III.Faktor Predisposisi
Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah mengalami hal yang
tidak menyenangkan yaitu pernah di kasih minuman oleh teman-temannya
sehingga klien mabuk dan klien measa sangat bersalah kepada orang tua
tetapi klien tidak berani cerita ke orang tua, klien merupakan orang yang
pendiam, ketika ada masalah klien di pendam sendiri. Semenjak dari
sekolah klien sering di kucilkan oleh teman-temannya hingga sampai klien
bekerja. Saat lulus sekolah klien ingin langsung bekerja karena klien
merasa kasihan ke orang tuanya, tetapi saat bekerja klien sering berpindah
pindah dengan alasan tidak cocok tempat nya. Klien merupakan orang
yang lugu, ketika ada masalah selalu dipikirkan sampai sering tidak masuk
kerja. Dari keluarga tidak ada yang mempunyai keturunan gangguan jiwa.
IV. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg N : 84 x/mnt RR : 24 x/mnt S : 36,20 C
Tinggi badan : 150 cm Berat badan : 53 Kg
Keluhan fisik : Klien mengatakan tubuhnya sehat tidak ada keluhan
dalam fisiknya

V. Psikososial
1. Genogram

Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
Pola komunikasi keluarga baik, keputusan yang di ambil berdasarkan
keputusan bersama tetapi tetap keputusan terakhir ada di tang an bapak
klien. Klien jarang bercerita tentang masalah-masalah yang dihadapi klien
pada keluarga.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan senang dengan tubuh yang dimiliki dan tidak
ada yang cacat di tubuhnya.
b. Identitas diri
Klien berjenis kelamin laki-laki dan merupakan anak pertama dari
dua bersaudara dulu pernah bekerja di pabrik swasta.
c. Peran diri
Klien berperan sebagai seorang anak. Kadang klien merasa malu
dan menjadi anak yang tidak baik kepada orang tua dan tetangga
karena klien sudah lama tidak bekerja dengan alasan tidak cocok
dengan teman dan klien merasa pernah mengecewakan orang tua
karena pernah mabuk dengan teman yang tidak disengaja.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ‘ingin menjadi orang sukses yang bisa
membahagiakan orang tua’.
e. Harga diri
Klien mengatakan senang dengan keadaan yang seperti sekarang
punya keluarga dan masih sehat tapi klien kadang malu dan sedih
karena sekarang klien sudah tidak bekerja dan takut berdosa pada
keluarga.

3. Hubungan Sosial
Klien mengatakan hubungan klien dengan keluarga baik, orang
terdekat klien ibu, klien kadang-kadang bergaul dengan tetangganya.
Sebelum masuk rumah sakit klien orang yang pendiam dan pemalu jadi
sering di kerjai oleh temannya. Di rumah sakit klien lebih banyak diam
menyendiri dan merenung.

4. Spiritual ( nilai dan keyakinan )


Klien mengatakan beragama Islam dan rajin menjalankan sholat,
Keluarga menyadari klien mengalami gangguan jiwa sehingga
membutuhkan perawatan dan pengobatan.
IV. Status Mental
1. Penampilan
Dilihat dari penampilanya klien cukup rapi, rambut cukup bersih,
baju hanya ganti satu kali dalam satu hari.
2. Pembicaraan
Klien dalam berbicara datar, suara klien cukup kecil.
3. Aktvitas motoric
Klien terlihat lesu, suka menyendiri dan banyak menghabiskan
waktunya ditempat tidur.
4. Alam perasaan
Klien mengatakan ingin pulang, disini bosan.
5. Afek
Respon emosional klien sesuai dengan stimulus yang diberikan.
6. Interaksi selama wawancara
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, selama di
rawat klien jarang mengajak teman satu ruangan untuk bercakap-
cakap, klien lebih sering diam.
7. Persepsi
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang kadang
menertawakanya, kadang klien juga mendengar suara-suara yang
tidak jelas ditelinganya. Klien pernah mendengar suara yang
menyuruh klien untuk mengakhiri hidup.
8. Proses piker
Pembicaraan klien dapat di mengerti oleh perawat dan bisa di
arahkan.
9. Isi piker
Klien tidak mengalami gangguan dalam isi pikir. Klien tidak
mempunyai pikiran yang aneh-aneh selama ini. Bila memikirkan
sesuatu terlalu lama klien merasa pusing.
10. Tingkat kesadaran
Klien tidak mempunyai disorientasi waktu dan tempat. Klien
menyadari bahwa dirinya berada di Rumah Sakit.
11. Memori
Klien bisa mengingat kejadian masa lampau dan sekarang.
Contohnya klien bisa mengingat diamana klien dulu sekolah, klien
juga bisa mengingat nama-nama perawat yang ada diruang UPIP
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berkonsentrasi dengan baik dan mampu menjawab atau
melakukan perhitungan sederhana, seperti klien dapat menghitung
jumlah obat yang diberikan oleh perawat.
13. Kemampuan penilaian
Klien lebih banyak diam, klien tidak pernah menanyakan kondisi
sakitnya. Klien selalu perlu dimotivasi untuk keperluan ADL.
14. Daya tilik diri
Klien mengingkari bahwa dirinya sakit.

VI. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Klien mau makan 3x dalam sehari.
2. Eliminasi
Klien BAB satu kali dalam 4 hari selama di Rumah Sakit, klien
BAK secara mandiri dan tidak keluhan.
3. Mandi
Klien mandi 2 x/hari pagi dan sore dan gosok gigi, tapi klien
masih perlu dimotivasi untuk mandi.
4. Berpakaian dan berhias
Klien mampu mengenakan pakaian sendiri, ganti pakaian satu kali
dalam dua atau tiga hari dan setelah mandi klien tidak biasa
menyisir dan merapikan rambutnya.
5. Istirahat dan tidur
klien lebih banyak tiduran ditempat tidurnya dari pada beraktivitas.
Klien mengatakan tidur siang 5 jam, malam 6-7 jam.
6. Penggunaan obat
Selama minum obat klien belum mengetahui jenis obat yang
diminum, klien hanya mengetahui bahwa minum obat sehari 2 kali
sehari.
7. Pemeliharaan kesehatan
Keluarga klien mengatakan bahwa bila klien sakit keluarga selalu
berobat secara rutin kepuskesmas atau Rumah Sakit.
8. Kegiatan didalam rumah
Klien mengatakan dirumah biasanya saya membantu orang tua
bersih – bersih rumah.
9. Kegiatan diluar rumah
Klien mengatakan jarang keluar rumah, lebih sering waktu
dihabiskan di rumah

VII. Mekanisme Koping


Keluarga klien mengatakan kalau ada masalah klien cenderung
tertutup dan lebih banyak diam.

VIII. Masalah Psikologis dan lingkungan


Klien sudah lama tidak bekerja dan klien merasa berdosa pada orang
tua karena klien pernah bergaul dengan anak-anak nakal. Hal tersebut
membuat klien merasa takut malu dan tidak berguna pada orang tua
dan tetangga.

IX. Pengetahuan Kurang Tentang


Klien tidak tahu tentang cara mengatasi masalah yang dihadapi.
X. Aspek Medis
Diagnosa medik : Skizofrenia paranoid
Terapi medik : Chlorpromazine ( CPZ ) 2 x 100 mg
Trihexsypenidin ( THP ) 3 x 2 mg
Haloperidol (HLP) 2x 5 mg
XI. Analisa Data
Tgl/jam No.Dx Data Masalah Keperawatan
18/08/1 1 DS : - Keluarga klien mengatakan “klien kurang Resiko perilaku
6 lebih 1 minggu yang lalu suka melamun, diam, kekerasan
09.00 sulit tidur, tersenyum dan bicara sendiri, dan suka
menyendiri”
– Klien mengatakan “saya sering mendengar
suara yang kadang menertawakan saya, kadang
juga hanya suara yang tidak jelas, pernah suara itu
menyuruh saya untuk bunuh diri .”
– ‘ kadang saya merasa takut kadang tidak ‘
DO : - klien terlihat sering meyendiri
- Klien tampak seperti orang bingung
- Klien tampak melamun dan pandangan
klien kosong.
- Klien bicar sendiri

2 DS : - Klien mengatakan “suara itu Perubahan sensori


muncul ketika saya lagi persepsi halusinasi
sendiri.” pendengaran
– Ada suara-suara yang sering saya
dengar suara itu kadang menertawakan saya, suara
itu kadang tidak jelas dan pernah menyuruh saya
untuk bunuh diri
– Kadang saya merasa takut jika suara itu
muncul ’
DO: - Klien kelihatan sering
meyendiri
– Klien tampak gelisah, mondar-mandir
– Klien tampak diam
– Pandangan mata Klien kosong

3 DS : - Keluarga Klien mengatakan “kalau ada Isolasi sosial:menarik


masalah klien tidak cerita pada orang lain, klien diri
orangya tertutup.”
- kalau dirumah saya lebih suka dirumah
DO: - Klien kelihatan tampak melamun dan
duduk sendiri. dan banyak menghabiskan
waktunya ditempat tidur
– Klien sering diam dan tampak sedang
memikirkan sesuatu hal.

XII. Daftar Masalah Keperawatan


1. Resiko perilaku kekerasan
2. Perubahan sensori persepsi : halusinasi dengar
3. Isolasi sosial : menarik diri
XIII. Pohon Masalah

Resiko perilaku kekerasan Akibat

Perubahan sensori persepsi : halusinasi dengar Core problem

Isolasi social : menarik diri Sebab

XIV. Diagnosa Keperawatan


1. Perubahan sensori persepsi : halusinasi dengar
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Resiko perilaku kekerasan
IMPLEMENTASI

Tgl NoDx/Tuk Implementasi Evaluasi paraf


19/08/16 SP - menyapa klien dan S : klien mengatakan
mengenal mengucapkan salam dan - walaikum salam nama
halusinasi berjabat dengan saya F dari kudus
klien,.memperkenalkan diri - “saya sering mendengar
dan ramah pada klien suara-suara yang tidak
- menanyakan perasaan jelas ditelinga saya,
klien saat ini biasanya suara itu muncul
- menjelaskan pada klien kalau saya lagi sendiri dan
tujuan pertemuan tidak beraktivitas, perasaan
- menunjukan sikap empati, saya kalau mendengar
dan mendengarkan semua suara itu kadang takut”
perkataan klien O:
- Berdiskusi dengan klien - klien mau berjabat
sering tapi singkat dengan tangan, kontak mata ada
memperhatikan kebutuhan - klien mau duduk
klien berdampingan dengan
- mengobservasi apakah perawat dan klien kelihatan
halusinasi klien senang
mengganggu akitivitas - klien kooperatif
klien A : SP1P belum teratasi
- tidak membantah dan Pp : validasi SP mengenal
mendukung halusinasi halusinasi
klien Pk : anjurkan klien untuk
- berdiskusi dengan klien mengenal halusinasinya
tentang kapan, isi, seberapa
sering halusinasi muncul
- menanyakan pada klien
bagaimana perasaanya bila
suara itu muncul

20/08/16
SP - berdikusi dengan klien S : klien mengatakan
mengenal tentang suara-suara yang - ada suara yang didengar
halusinasi muncul, apa isinya, kapan, kadang suara itu
seberapa sering suara itu menakutkan kadang tidak
muncul - kadang suara itu juga
- berdikusi dengan klien tidak jelas didengar
tentang perasaan klien - saya masih mempelajari
terhadap suara – suara itu suara siapa
tersebut dan apa yang O :
menyebakan suara itu - klien mau menjawab
muncul pertanyaan perawat
- klien terlihat senang dan
ada kontak mata
A : SP1P teratasi
Pp : validasi SP mengenal
halusinasi
Pk : anjurkan klien untuk
lebih mengenal
halusinasinya

20/08/16 SP - berdikusi dengan klien S : klien mengatakan


menghardik tentang suara-suara yang - saya masih mendengar
muncul, apa isinya, kapan, suara-suara itu
seberapa sering suara itu - suara itu muncul kalau
muncul saya lagi sendiri dan
- berdiskusi bersama klien kadang suara itu
tentang cara yang menakutkan tapi biasanya
dilakukan jika mendengar saya biarin aja
suara-suara tersebut - saya pengin suara itu
- menganjurkan pada klien hilang
untuk mendemontrasikan O :
cara yang dilakukan jika - klien mau menjawab
mendengar suara-suar pertanyaan perawat
tersebut - klien kooperatif dan mau
- memberikan mencoba cara untuk
reinforcement positif pada mengontrol suara-suar
klien yang didengar yaitu
dengan ngobrol dengan
teman
A : SP2P belum teratasi
Pp : validasi SP
menghardik halusinasi
Pk : anjurkan klien untuk
mencoba cara yang sudah
diajarkan dengan
- menanyakan kembali menghardik
perasaan klien saat ini
SP - menanyakan kembali S : klien mengatakan
menghardik apakah klien mendengar - perasaanya biasa-biasa
suara – suara ditelinganya saja
- menanyakan bagaimana - suara-suara itu masih
kalau suara itu muncul dan muncul ditelinga saya
apa yang harus dilakukan - kalau suara itu muncul
klien saya biasanya tiduran
- berdiskusi dengan klien ngobrol dengan teman dan
cara yang bisa dan yang melihat – lihat keluar lewat
memungkinkan dilakukan jendela
di rumah sakit jika suara itu A : SP1P belum teratasi
muncul klien masih perlu
dimotivasi untuk
melakukan cara yang bisa
dilakukan untuk
memutus/mengontrol
halusinasinya
Pp : validasi SP
menghardik
16/12/09 SP berdoa Pk : anjurkan klien untuk
- berdiskusi dengan klien memasukan menghardik
dan anjurkan cara yang bisa pada jadwal harian
dan yang memungkinkan S : klien mengatakan
dilakukan di rumah sakit jika suara itu muncul saya
jika suara itu muncul menolak suara itu
- bersama klien O :
mendemonstrasikan cara Klien mencoba cara yang
yang mungkin digunakan telah diajarkan
A :SP menghardik&berdoa
\ Pp : pertahankanSP beroa
Pk : anjurkan pada klien
untuk melakukan cara
menghardik dan mencoba
cara lain dengan berdoa

Anda mungkin juga menyukai