OLEH :
180210122
TAHUN 2022
KASUS
Nn.S berumur 55 tahun ditinggalkan oleh mantan pacarnya karena klien merasa
cemburu jika pacarnya dekat dengan lawan jenis ditempat kerjanya, dan selalu marah
sehingga memutuskan pacarnya. Keluarganya terdiri dari ibu, kakak perempuan, kakak
laki-laki, dan dua orang adik laki-laki, sedangkan ayahnya sudah meninggal. Keluarga
klien mengatakan klien mengalami ODGJ sejak kisaran 5 tahun yang lalu (2017). Ibunya
mengatakan klien dirawat tidak sampai satu tahun dan dibawa pulang dengan
mengkonsumsi obat obatan dan kontrol setiap satu bulan sekali.
Saat diajak berbicara pandangan klien tidak focus pada lawan bicara dan kadang
pasien mengalihkan pandangan ke tempat lain bahkan menunduk. Tetapi klien terkadang
tidak berani untuk melakukan komunikasi dengan orang yang tidak dikenal atau tidak
pernah ditemui sebelumnya karena takut. Klien mengatakan setiap malam selalu bersama
ibunya dirumah dan tidak suka begadang.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terlihat bahwa klien selalu berpakaian
rapi dan menggunakan masker jika bertemu orang lain, dan juga mandi sehari 2 kali dan
selalu melakukan aktivitas sendiri.
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes BANTEN
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn. S (P)
Tanggal Pengkajian : 5 April 2022 Pukul 09.30
Umur : 55 Tahun
Alamat : Cilenggang Rt.002 Rw.001 Kecamatan Serpong
Informan : Klien dan Keluarga
2. Pengobatan sebelumnya ?
Berhasil Kurang berhasil Tidak Berhasil
Penolakan -
Tindakan kriminal -
IV. FISIK
2. Ukur : TB : 155cm BB : 58 kg
3. Keluhan Fisik : Ya Tidak
Jelaskan :
Klien mengatakan tidak ada rasa sakit pada anggota tubuhnya
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
Jelaskan :
Klien merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Klien tinggal bersama ibu dan adik
kandungnya yaitu ibu, dan adik laki-laki yang no empat.
2. Konsep diri :
a. Gambaran diri : Klien mengatakan suka terhadap hidung dan rambut
tidak suka jika kepalanya pusing
b. Identitas : Klien mengetahui bahwa namanya adalah Nn.S
c. Peran : Klien mengatakan sebelum ditinggal oleh mantan pacarnya ia
bekerja dan banyak yang ingin berkenalan. Saat ini ia tinggal
bersama keluarganya, klien mempunyai peran sebagai anak,
kakak dan adik dalam keluarganya.
d. Ideal diri : Klien ingin segera sembuh agar tidak minum obat
e. Harga diri : Klien mengatakan takut bertemu orang baru
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ibunya
b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat :
Keluarga mengatakan klien dahulu sering ikut pengajian bersama ibunya tetapi
sejak masjidnya dipindah tidak ada kegiatan apapun diluar rumah
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Keluarga mengatakan klien hanya mau menyapa kepada yang dirasa kenal saja
sebab
klien mengatakan takut orang akan membunuhnya. Pada saat di wawancara
klien mengatakan bahwa kakaknya menyuruh orang lain untuk
membunuhnya.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien beragama islam dan meyakini bahwa tuhannya Allah SWT
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan selalu shalat dirumah berjamaah dengan keluarga karena
tempat ibadah jauh dari rumah
1. Penampilan
Tidak rapih Penggunaan pakaian Cara berpakaian
Tidak sesuai seperti biasa
Jelaskan :
Klien berpakaian rapi dari atas hingga bawah dan selalu patuh memakai masker
jika bertemu orang lain
2. Pembicaraan
3. Aktifitas Motorik :
Jelaskan :
Klien mengatakan khawatir dibunuh oleh kakak - kakaknya
5. Afek
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian mood klien sering berubah-ubah kadang mau berbicara
lebih dahulu kadang diam, jika dibahas mengenai kakak-kakaknya beliau pasti
selalu mengatakan bahwa kaka-kaka nya adalah orang jahat, saat ditanyakan
mengapa dikatakan jahat, klien mengatakan bahwa kakak-kakanya ingin
membunuhnya.
Kontak mata Defensif Curiga
Jelaskan :
Klien selama berinteraksi kontak mata kurang, kadang melihat kadang menunduk
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
8. Poses Pikir
- - Tangensial -
Sirkumtansial Kehilangan Asosiasi
- -
Flight of ideas - Blocking Pengulangan Pembicaraan
Jelaskan :
Klien berbicara sesuai yang terjadi, pembicaraan berhenti tiba-tiba tanpa ada faktor
eksternal, pada beberapa waktu kemudian dilanjutkan lagi.
9. Isi Pikir
- -
-
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Jelaskan : Klien merasa takut bertemu orang tidak dikenal
Masalah Keperawatan : Ketakutan
10. Waham
Jelaskan : klien selalu curiga kepada orang lain terutama kepada kakak-kakanya,
klien curiga kaka-kakanya akan membunuh klien, bahkan kepada orang yang tidak
dikenal klien juga selalu curiga bahwa orang tersebut ingin menjahatinya, klien
selalu berkata bahwa kaka-kakanya tidak suka padanya, dan berkata bahwa kakak-
kakanya ingin membunuhnya.
- - -
Bingung Sedasi Stupor
- - -
Waktu Tempat Orang
Jelaskan :
Kesadaran klien sadar betul. Klien tidak mengalami disorientasi tempat dan waktu.
12. Memori
Jelaskan :
Klien mampu membedakan hal yang baik dan yang tidak
Jelaskan :
Klien mengatakan jika dirinya hanya sakit kepala biasa, dan akan kambuh kalau
tidak minum obat, klien juga tau bahwa obat yang diminumnya adalah vitamin biasa, dan
bukan untuk penyakitnya, klien selalu berpikiran bahwa klien sehat dan tidak ada penyakit,
dan menganggap sakit kepala adalah hal biasa.
1. Makan
2. BAB /BAK
Jelaskan :
Klien mampu melakukan aktivitas sehari hari secara mandiri
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3. Mandi
4. Berpakaian /berhias
Tidur siang lama : 12.30 s/d 14.00
Tidur malam lama : 22.00 s/d 05.00
Kegiatan sebelum/ sesudah tidur (Menonton tv)
6. Penggunaan obat
- -
Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya Tidak
Perawatan pendukung Ya Tidak
Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
Belanja Ya Tidak
Tidak
Transportasi Ya
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan : Klien dapat melakukan aktivitas tanpa bantuan keluarganya, klien saat ini
rutin meminum obat
Adaptif Maladaptif
Jelaskan : Klien selalu curiga dengan orang yang baru bertemu dijalan atau orang baru
yang tidak dikenal.
Penyakit jiwa Sistem pendukung
Koping Obat-obatan
Lainnya
Jelaskan : Klien mengingkari penyakit yang dideritanya dan obat yang diminum
hanya untuk menghilangkan pusingnya
Masalah Keperawatan : Ketidaktahuan individu terhadap penyakit dan
obat yang diminum
Analisis Data
Data Masalah
DS : Gangguan persepsi sensori :
- Klien mengatakan bahwa Waham Curiga
klien curiga kakaknya bawa
pisau untuk membunuhnya
DO :
- klien mengatakan pasien
pernah berteriak melihat
sosok hitam besar
- Klien terkadang menatap
kebagian lain saat
diwawancara Isolasi Sosial : Menarik diri
DS :
- Klien mengatakan tidak
mengikuti kegiatan di
kelompok atau masyarakat
- Klien mengatakan takut
bertemu orang baru
DO :
- Klien mengatakan klien
tampak menghindari
interaksi, terlihat datar dan Resiko perilaku kekerasan
pandangan sering tidak focus
DS :
- Klien mengatakan diancam
kakak kakaknya dengan
golok dan akan dibunuh
- Ibu klien mengatakan
sebelum rumah nya digusur
klien pernah diseret oleh
orang berbadan besar
DO :
- Klien tampak ketakutan saat
melihat kakaknya lewat
depan rumah
XI. ASPEK MEDIK
Anjurkan keluarga
melaksanakannya.
TUK 4 : keluarga 4. Diskusikan dengan klien dan
dapat mengontrol keluarga tentang obat,dosis,
cara menggunakan frekuensi, efek samping
Obat denga benar obat, dan akibat dari
penghentian obat
a. Diskusikan perubahan
perasaan klien setelah
minum obat
b. Berikan obat dengan
benar
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA
No. Hari/ IMPLEMENTAS I EVALUASI
Tanggal/
Jam
1. Senin, 11 Diagnosa Keperawatan : S : klien dapat menyebutkan
April 2022 Waham namanya Nn.S
curiga (hubungan saling
percaya) O: klien tampak terbuka, klien
tampak ramah, klien tampak selalu
a) Tindakan tersenyum ketika berkomunikasi
Keperawatan (SP1) :
1. Bina hubungan saling
percaya A: membina hubungan saling
percaya
2. dengan : beri salam
setiap
3. berinteraksi, P: lanjutkan SP 2
perkenalkan nama,
4. nama panggilan dan
tujuan
5. perawat berinteraksi.
6. Tanyakan perasaan
klien dan
7. masalah yang dihadapi
klien
8. Dengarkan dengan
empati
Pertemuan : 1 (pertama)
Hari/Tanggal : 5 April 2022
Nama Klien : Nn. S
Ruangan :-
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS : Pasien menjawab sapaan “pagi.. saya sunarti”
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Proses Pikir : Waham Curiga
3. Tujun Khusus
1. Membina hubungan saling percaya
4. Tindakan Keperawatan
1. Mengucap salam
2. Memperkenalkan diri klien
3. Menanyakan perasaan dan keluhan saat ini
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1 WAHAM CURIGA PADA KELUARGA
SP 1 KELUARGA : MEMBANGUN HUBUNGAN SALING PERCAYA DENGAN
KELUARGA
A. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
Perawatn : “selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Rayun, panggil saja rayun, saya
mahasiswa yang sedang berdinas di wilayah puskesmas serpong 1, nama ibu siapa?
Ibu senangnya dipanggil siapa? Baiklah bu, tujuan saya kesini ingin bermain dan
memantau kesehatan ibu, boleh kan ya bu, ibu sunarti” saya akan datang selama 2-3
kali seminggu
Keluarga : “selamat pagi, iya boleh sus”
2. Evaluasi /Validasi
Perawat : “pagi bu, gimana prasaan ibu saat ini”?
Keluarga : “hamdulilah, baik sus”
3. Kontrak
a. Topik :
Perawat :” baiklah bu, boleh gak ya bu, kita berbincang-bincang sedikit mengenai
kondisi anak ibu, bu sunarti saat ini, apakah ibu bersedia?”
Keluarga : “ iya sus bersedia”
b. Waktu :
Perawat : “kita akan berbincang-bincang selama 20 sampai 30 menitan bisa ya
bu?’
Keluarga :” iya sus bisa”
c. Tempat :
Perawat :”kita berbincang di teras saja yuk bu”
Keluarga : “iya sus”
B. Fase Kerja
Perawat :” baik bu langsung kita mulai saja ya bu”
Keluarga :”iya sus”
Perawat :” bagaimana kabar ibu”
Keluarga :” baik sus”
Perawat :” bagaimana perasaan ibu saat ini?’
Keluarga :”senang sus, ada yang nemenin anak saya dan ngntrol kesehatannya”
Perawat :” haha iya ya bu, ibu asli orang sini bukan bu?”
Keluarga :” iya sus, saya asli orang sini, alm suami saya asli orang jawa, tapi dari kita
menikah udah tinggal disini”
Perawat :” oo seperti itu ya bu”
Keluarga : “iya sus”
Perawat :” kondisi ibu sunarti bagaimana ya bu, kalo boleh tau?”
Keluarga :” ya gitu aja sus, seperti kita biasa ko, hanya saja kalau tidak minum obat
pada waktunya, kepalanya suka pusing, dan bahkan sampai di rawat’
Perawat :” ooo begitu ya bu” tapi untuk kegiatan atau aktivitas rumah masih bisa
dikerjakan oleh bu sunarti?”
Keluarga :” masih sus, bahkan seperti sekarang dia puasa tanpa disuru, sholat dan
ngaji, kadang bantu saya nyuci dan jemur pakaian juga, kepasar belanja sendiri juga
masih bisa sus”
Perawat :” waaahh…. Bu sunarti hebat ya, benar-benar ga seperti biasa ya bu”
Keluarga :” iya sus, emang seperti itu”
C. Fase Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif
Perawat :”ibu terimkasih untuk waktunya ya bu, saya senang bisa berbincang”
Keluarga :” iya sus sama-sama
b. Evaluasi Objektif
Perawat :”baiklah bu, oya masih ingat ga nama saya bu?”
Keluarga :” Rayun kan”
b. Waktu
Perawat :” ibu kalau besok saya mau kesini lagi, kira- kira mau jam brapa ya bu?”
Keluarga :” jam 09.00 atau jam 10.00 boleh sus”
c. Tempat
Perawat :” ibu besok berbincang-bincangnya di teras saja lagi ya bu, adem
soalnya, enak teras nya ibu mahh”
Keluarga :” iya sus”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 2 WAHAM CURIGA PADA KELUARGA
SP 2 KELUARGA : MENGENALI WAHAM CURIGA PADA KELUARGA
Pertemuan : 2 (kedua)
Hari / Tanggal : 6 April 2022
Nama Klien : Nn. S
Ruangan :-
B. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
1. Klien sering mengatakan setiap melihat saudaranya, klien merasa ingin
dibunuh oleh saudaranya
2. Klien mengatakan saudara-saudaranya tidak suka pada nya, dan ingin
menyakiti klien
DO:
1. Kontak mata kurang
2. Klien sering mengulang pembicaraan
3. Klien tampak bingung
4. Konsentrasi kurang
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Proses Pikir : Waham Curiga
3. Tujuan Khusus
1. Menginformasikan kepada keluarga tentang waham curiga
2. Memberitahukan kepada keluarga cara mengontrol waham curiga
4. Tindakan Kperawatan
a. Menjelaskan pada keluarga bahwa klien mengalami Waham Curiga
b. Memberitahukan pada keluarga cara mengontrol waham curiga, mementau
obat secara teratur, banyak diajak berkomunikasi, dan melakukan aktivitas
sehari-hari.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 2 WAHAM CURIGA PADA KELUARGA
SP 2 KELUARGA : MENGENALI WAHAM CURIGA PADA KELUARGA
A. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
Perawat : “selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya?, maaf ya ibu menggaggu
pagi-pagi, saya kesini ingin memantau kesehatan anak ibu, boleh ya bu ya”
Keluarga : “iya sus, pagi, baik sus”
2. Evaluasi / validasi
Perawat : “bagaimana kabar ibu pagi ini?”
Keluarga :” baik sus”
3. Kontrak
a. Topik :
Perawat : “ baiklah, kita akan berbincang mengenai curiga yang di rasakan
anak ibu saat ini ya bu, kan klien mengatakan curiga kepada saudara-
saudaranya, bahwa saudara-saudaranya ingin membunuh anak ibu ya bu ya ?”
Keluarga: “ iya sus”
b. Waktu :
Perawat : “boleh kita berbincang-bincang dulu untuk 15-20 menitan ya bu?”
Keluarga :” iya sus boleh”
c. Tempat :
Perawat : “kita bisa berbincang-bincang dimana ya bu?” apa di teras aja kali
ya”
Keluarga : “iya sus, ayok”
B. Fase Kerja
Perawat : “baik ib, kita mulai saja ya”
Keluarga : “ iya sus”
Perawat : “kalau boleh tau, awal anak ibu sakit itu kenapa ya bu?”
Keluarga : “pertamanya dulu tahun berapa saya lupa, kami pernah digusur dari rumah
yang lama, secara tidak baik-baik, oleh 2 orang bertubuh besar, dan seram, nah dr situ
anak saya ketakutan nya berlebih”
Perawat : “apakah keluarga ada yang mengalami sakit seperti ini bu sebelumnya ?”
Keluarga : “ tidak ada sus, Cuma anak saya yang satu ini saja yang seperti ini”
Perawat : “sudah berapa lama bu, anaknya sakit?”
Keluarga : “ sudah lama sus, tahun berapa saya lupa”
Perawat :”anak ibu suka menyendiri atau tidak?”
Keluarga : “tidak si sus, anak saya biasa aja, kemana mana juga bisa sendiri, seperti
kepasar, ke rumah sakit untuk ambil obatnya masih bisa sendiri”
Perawat :”ooh baik begitu”
C. Fase Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif
Perawat : “ ibu terimaksih untuk waktunya, saya senang ibu mau berbincang
dengan saya, bagaimana bu perasaannya setelah bererita banyak dengan saya”
Kelurga : “iya sus”
b. Evaluasi Objektif
Perawat :”setelah berbincang-bincang, sekarang bisakah ibu menyimpulkan
yang saya sampaikan taadi?”
Keluarga :”anak saya hanya mengalami curiga, yang sevenarnya tidak benar”
Pertemuan : 3 (ketiga)
Hari /Tanggal : 10 April 2022
Nama Klien : Nn. S
Ruangan :-
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
1. Klien sering mengatakan bahwa saudara-saudaranya datang membawa golok
2. Klien mengatakan saudara-saudaranya ingin mencekin lehernya
DO:
1. Kontak mata kurang
2. Disorientasi tempat
3. Klien tampak bingung
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Proses Pikir : Waham Curiga
3. Tujuan Khusus
1. Keluarga dapat merawat pasien dengan gangguan proses piker waham curiga
2. Keluarga dapat mendukung kesembuhan pasien gangguan proses piker waham
curiga
4. Tindakan Keperawatan
1. Berikan pendidikan tentang cara merawat pasien gangguan proses piker,
waham curiga
2. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat
pasien dengan gangguan proses piker, waham curiga
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 3 WAHAM CURIGA PADA KELUARGA
SP 3 KELUARGA : MENGAJARKAN CARA MERAWAT PASIEN DENGAN CARA
BANYAK BERKOMUNIKASI DAN MEMBERITAHU PASIEN BAHWA ITU
HANYA CURIGA YANG BERLEBIH
A. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
Perawat : “ selamat pagi ibu” maaf ya bu saya datang lagi, senang berbincang dengan
ibu”
Keluarga :”iya sus pagi”
2. Evaluasi /Validasi
Perawat :”bagaimana kabar ibu pagi ini?”
Keluarga :” sehat sus”
3. Kontrak
a. Topic :
Perawat :”baiklah ibu sekarang kita berbincang mengenai cara agar waham curiga
yang ada pada anak ibu perlahan membaik ya bu”
Keluarga :” iya sus”
b. Waktu :
Perawat :”kita akan berbincng selama 10-15 menitan ya bu”
Keluarga :”iya sus”
c. Tempat :
Perawat :”dimana kita akan berbincang bu, apa mau disini saja?”
Keluarga :”iya sus disini saja”
B. Fase Kerja
Perawat :”baik ibu, boleh saya tau, apa saja yang menjadi maslah dalam merawat
anak ibu?”
Keluarga :”rasa curiganya terhadap saudara-saudaranya sis us”
Perawat :” baik, gejala yang dirasakan anak ibu itu adalah waham curiga ya bu” cara
membantunya ya itu dengan cara :
a. Dihadapan anak ibu, ibu jangan membantah waham curiga, katakana saja bahwa
ibu percaya apa yang dikatakan
b. Jangan biarkan anak ibu melamun, sering-sering diajak ngbrol ya bu
c. Perlahan di bicarakan, bahwa apa yang di rasakan terhadap saudara-saudarnya itu
tidak benar
d. Beritahukan kepada anak ibu, bahwa saudara-saudaranya sangat saying pada nya
e. Sekarang mari kita latihan cara memberitahukan kepada anak ibu terkait
kecurigaannya:
Perawat :”tutup mata, bawa dalam doa, dan bilang bahwa saudara-saudaraku
sangat menyayangiku”
Keluarga :”baik sus”
Perawat :” baik coba ibu sekarang”
Keluarga:” tutup mata, bawa dalam doa, dan bilang bahwa saudara-saudaraku
sangat menyayangiku”
Perawat :” nah bagus ibu, seperti itu ya bu”
C. Fase Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif
Perawat :” ibu, terimkasih untuk waktunya, bagaimana perasaan ibu saat ini
setelah berbincang-bincang mengenai cara mengatasi curiga terhadap saudara-
saudara anak ibu”
Keluarga :”senang sus, saya jadi lebih mengerti sekarag”
b. Evaluasi Objektif
Perawat :”setelah berbincang-bincang, sekarang coba ibu sebutkan kembali
cara mengatasi waham anak ibu?”
Keluarga:” jangan membatah waham curiga, dan mengajarkan berdoa, serta
memberitahu bahwa saudara-saudaranya sangat menyayangi anak saya”
Perawat :”bagus ibu, seperti itu ya bu”