Disusun Oleh:
Nurjanah
211030230240
Dosen Pembimbing:
Ns. Tria Monja Mandira, M.Kep
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Pengkajian : 24 Januari 2022
Umur : 35 Tahun
RM No. : 35-87-07
Informan : Klien, Keluarga Klien
2. Pengobatan sebelumnya ?
Berhasil √ Kurang berhasil Tidak Berhasil
√
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ket :
: perempuan : tinggal satu rumah
: Laki – laki : meninggal dunia
2. Konsep diri :
a. Gambaran diri: Klien menganggap dirinya sudah tidak ada di dunia
atau sudah meninggal, sekarang ia mengganggap bahwa dirinya adalah
arwah. Keluarga tidak mengetahui apa penyebabnya. klien mengatakan
yang menyebabkan marah adalah bahwa klien merasa tidak ada yang
mempedulikan ucapannya, kadang klien mengatakan tidak berguna di
dalam keluarga.
c. Peran :-
d. Ideal diri: -
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti: Klien mengatakan orang terdekatnya adalah
ibunya. Ibu kandungnya sangan perhatian dan sayang pada klien.
b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat: -
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
klien mengatakan dirumah tidak pernah mengobrol atau banyak
bicara. Lingkungan tetangga juga tidak pernahmengajak klien
berbicara bahkan menghindari klien karna takut.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :-
b. Kegiatan ibadah :-
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
2. Pembicaraan
3. Aktifitas Motorik :
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Khawatir Gembira
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
5. Afek
Datar Tumpul √ Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Emosi klien cepat berubah dan klien tampak mundar mandir sambal
berbicara sendiri
Masalah Keperawatan :
6. Interaksi Selama Wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan Asosiasi
Jelaskan:klien yakin apa yang dibicarakan benar dan tidak mau dikoreksi,
klien mengucapkan berulang secara berlebihan
Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
11. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek
b. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :-
Masalah Keperawatan :-
c. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
d. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total
f. Penggunaan Obat
Bantuan minimal Bantuan total
g. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Lainnya Lainnya
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
A. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1 DS: Waham Nihilistik
• Klien menganggap dirinya sudah
tidak ada di dunia atau sudah
meninggal, sekarang ia mengganggap
bahwa dirinya adalah arwah
DO :
• Klien yakin dengan apa yang
dibicarakan, tidak mau dikoreksi dan
diucapkan berulang secara berlebihan
2 DS : Perilaku Kekerasan
• Keluarga klien mengatakan klien sering
memukul orang di tempat umum
• Keluarga klien mengatakan klien sering
mengamuk dan melempar orang lewat
sehingga orang-orang merasa ketakutan
• Klien mengatakan klien benci dengan
istrinya karna berselingkuh dan
meminta cerai
• Klien mengatakan penyebab marah
krna merasa tidak diperdulikan
ucapannya
DO :
• Klien saat bicara kurang fokus
• Klien tidak mau bicaranya dikoreksi
• Klien terlihat sering mondar mandir
dan berbicara sendiri
3 DS : Harga Diri Rendah
• Klien mengatakan bahwa dirinya tidak
berguna didalam keluarga
• Klien mengatakan dirumah tidak ada
yang mengajak bicara
• Lingkungan tetangga klien juga tidak
mengajak ngobrol
• Klien lebih sering didalam rumah
DO :
• Klien tampak murung
• Saat bicara klien kurang fokus
• Klien sering berjalan sambil bilang
bosan dan ingin pulang
B. POHON MASALAH
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku Kekerasan
2. Waham (Nihilistik)
3. Harga Diri Rendah
LAPORAN PENDAHULUAN
WAHAM
salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan
fakta dan keyakinan tersebut mungkin “aneh” (misal, mata saya adalah
komputer yang dapat mengontrol dunia) atau bias pula “tidak aneh” (hanya
sangat tidak mungkin, misal “FBI mengikuti saya”) dan tetap dipertahankan
kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak
A. Faktor Predisposisi
1. Klien.
3. Interaksi.
B. Faktor Presipitasi
1. Internal
2. Eksternal
C. Jenis
1. Waham kebesaran
diucapkan
2. Waham curiga
saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setiap
hari”
4. Waham somatik
ia terserang kanker.
5. Waham nihilistik
Contoh: “Ini khan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-
roh”
D. Fase-fase
terjadi pada orang – orang dengan status sosial dan ekonomi sangat
kompensasi yang salah. Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi
terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat
history ).
antara self ideal dan self reality ( kenyataan dengan harapan ) serta
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa –
tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi
kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( super ego ) yang
5. Fase comforting
6. Fase improving
waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham
Waham bersifat menetap dan sulit umtuk dikoreksi. Isi waham dapat
E. Rentang Respon
berikut :
Bila individu tidak mampu berpikir secara logis dan pikiran individu
A. Pohon Masalah
Waham
Waham
tersinggung.
• Terlampir
RENCANA KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Perencanaan
1. waham Tujuan Umum : Setelah dilakukan 1 1 Bina hubungan saling Hubungan saling percaya menjadi
(Nihilistik) Klien dapat x pertemuan percaya dengan menggunakan dasar interaksi selanjutnya dalam
berkomunikasi diharapkan prinsip komunikasi teraupetik. membina klien dalam berinteraksi
dengan baik dan 1. Ekspresi wajah - Sapa klien dengan ramah dengan baik dan benar,
terarah. bersahabat. baik verbal maupun non
2. Ada kontak mata. verbal
TUK 1 : Klien 3. Mau berjabat - Perkenalkan diri dengan sehingga klien mau mengutarakan
dapat membina tangan sopan isi perasaannya.
hubungan saling 4. Mau menjawab - Tanyakan nama lengkap dan Meningkatkan orientasi klien pada
percaya. salam. nama yang disukai klien. realita dan meningkatkan rasa
5. Klien mau duduk - Jelaskan tujuan pertemuan percaya klien pada perawat.
berdampingan. - Jujur dan menepati janji Suasana lingkungan persahabatan
6. Klien mau - Tunjukkan rasa empati dan yang mendukung dalam komunikasi
mengutarakan isi menerima klien dengan apa teraupetik. Mengetahui penyebab
perasaannya. adanya. waham curiga dan intervensi
2. Jangan membantah dan selanjutnya yang akan dilakukan
mendukung waham klien. oleh klien.
- Katakan perawat menerima
keyakinan klien.
- Katakan perawat tidak
mendukung keyakinan
klien.
3. Yakinkan klien dalam
keadaan aman dan
terlindung
4.- “Anda berada ditempat
aman dan terlindung”. -
Gunakan keterbukaan dan
kejujuran, jangan tinggalkan
klien dalam keadaan sendiri.
5. Observasi apakah
wahamnya mengganggu
aktivitas sehari-hari dan
perawatan diri klien.
TUK 2 : Klien Setelah dilakukan … 1. Beri pujian pada penampilan Reinforcement positif dapat
dapat x pertemuan dan kemampuan klien yang meningkatkan kemampuan yang
mengidentifikasika diharapkan realistis dimiliki oleh klien dan harga diri
n kemampuan 1. Klien dapat 2. Diskusikan dengan klien klien.
yang dimiliki. mempertahankan kemampuan yang dimiliki Klien terdorong untuk memilih
aktivitas sehari- pada waktu lalu dan saat ini. aktivitas seperti sebelumnya tentang
hari 3. Tanyakan apa yang bisa aktivitas yang pernah dimiliki oleh
2. Klien dapat dilakukan (kaitkan dengan klien. Dengan mendengarkan klien
mengontrol aktivitas sehari-hari dan akan merasa lebih diperhatikan
wahamnya. perawatan diri) kemudian sehingga klien akan mengungkapkan
anjurkan untuk melakukan perasaannya.
saat ini.
4. Jika klien selalu bicara
tentang wahamnya
dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak ada.
Perawat perlu
memperhatikan bahwa klien
sangat penting
TUK 3 : Klien Setelah dilakukan … 1. Observasi kebutuhan klien Observasi dapat mengetahui
dapat x pertemuan sehari-hari kebutuhan klien. Dengan
mengidentifikasi diharapkan 2. Diskusikan kebutuhan klien mengetahui kebutuhan yang tidak
kebutuhan yang 1. Klien yang tidak terpenuhi terpenuhi maka dapat diketahui
dapat
tidak dimiliki. berbicara dengan selama dirumah maupun di kebutuhan yang akan diperlukan.
realitas. RS. Dengan melakukan aktivitas klien
2. Klien mengikuti 3. Hubungkan kebutuhan tidak akan lagi menggunakan isi
Terapi Aktivitas yang tidak terpenuhi wahamnya. Dengan situasi tertentu
Kelompok. dengan timbulnya waham klien akan dapat mengontrol
4. Tingkatkan aktivitas yang wahamnya.
dapat memenuhi kebutuhan
klien dan memerlukan
waktu dan tenaga.
5. Atur situasi agar klien tidak
mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya
TUK 6 : Setelah … x 1. Diskusikan dengan klien Obat dapat mengontrol waham yang
Klien dapat pertemuan dan keluarga tentang obat, dialami oleh klien dan dapat
menggunakan obat diharapkan Kriteria dosis, dan efek samping membantu penyembuhan klien.
dengan benar. Evaluasi : obat dan akibat
penghentian.
1. Klien dapat
2. Diskusikan perasaan klien
menyebutkan
setelah minum obat.
manfaat, efek
samping dan dosis 3. Berikan obat dengan
prinsip lima benar dan
obat.
observasi setelah minum
2. Klien dapat
obat.
mendemonstrasikan
penggunaan obat
dengan benar.
3. Klien dapat
memahami akibat
berhentinya
mengkonsumsi obat
tanpa konsultasi.
4. Klien dapat
menyebutkan
prinsip lima benar
obat
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Ruangan : WDH
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan:
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan:
• Berjabat tangan
pasien.
berhenti membicarakannya
dengan realitas.
marah.
emosional pasien
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/Validasi
ini”
c. Kontrak
2. Fase Kerja
Bapak rasakan?”
“O... bagus Bapak sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri”
“Wah..bagus sekali, jadi setiap harinya Bapak ingin ada kegiatan diluar
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
dengan saya?”
Obyektif : “Bisa bapak ulangi sekali lagi cara yang baru kita
latih?”
c. Kontrak
Diagnosa Keperawatan A:
Waham (Nihilistik) • Membina hubungan saling percaya
• Membantu orientasi realita
Tindakan Keperawatan • Mendiskusikan kebutuhan yang
• Membina hubungan saling percaya tidak terpenuhi
• Bantu orientasi realita • Membantu pasien memenuhi
• Mendiskusikan kebutuhan yang tidak kebutuhannya
terpenuhi • Menganjurkan pasien memasukkan
• Membantu pasien memenuhi dalam jadwal kegiatan harian
kebutuhannya
• Menganjurkan pasien memasukkan P:
dalam jadwal kegiatan harian Lanjutkan tindakan SP II
• Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
Rencana Tindak lanjut :
• Berdiskusi tentang hobi yang dimiliki
SP II
• Mengevaluasi jadwal kegiatan harian • Menganjurkan pasien memasukkan
pasien ke dalam jadwal kegiatan harian
• Berdiskusi tentang hobi yang dimiliki
TTD
• Menganjurkan pasien memasukkan
ke dalam jadwal kegiatan harian
( Nurjanah )
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS :
DO :
2. Diagnosa Keperawatan:
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan:
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalammu’alaikum Tn. S”
b. Evaluasi/Validasi
Tn. S?”
c. Kontrak
Tn. S tersebut?”
2. Fase Kerja
“Apa saja hobi Tn. S? Saya catat ya Pak, terus apa lagi?”
“Wah.., rupanya Bapak pandai main volley ya, tidak semua orang bisa
“Bisa Tn. S ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main volley,
“Bisa Tn. S peragakan kepada saya bagaimana bermain volley yang baik
itu?”
“Coba kita buat jadwal untuk kemampuan bapak ini ya, berapa kali
“Ada tidak hobi atau kemampuan Tn. S yang lain selain bermain volley?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif :
Obyektif :
“Besok pagi kita ketemu lagi, nanti kita akan membicarakan tentang
c. Kontrak
Topik :”Besok pagi saya akan ke mari lagi. “Nanti kita akan
setuju?”
Assalamualaikum”
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN JIWA
Implementasi Evaluasi
DS : S:
• Klien menganggap dirinya sudah • Klien sudah mau menyebutkan hobi
tidak ada di dunia atau sudah nya
meninggal, sekarang ia • Klien mengatakan mulai melakukan
mengganggap bahwa dirinya adalah latihan hobi bola volley
arwah
O:
DO : • Klien tampak senang melakukan
• Klien yakin dengan apa yang bermain volley
dibicarakan, tidak mau dikoreksi
dan diucapkan berulang secara A:
berlebihan • Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
Diagnosa Keperawatan • Berdiskusi tentang hobi yang dimiliki
• waham (Nihilistik) • Menganjurkan pasien memasukkan
Tindakan Keperawatan ke dalam jadwal kegiatan harian
• Mengevaluasi jadwal kegiatan harian P :
pasien • Mengevaluasi jadwal kegiatan
• Berdiskusi tentang hobi yang dimiliki harian pasien
• Menganjurkan pasien memasukkan ke • Membicarakan cara minum obat yang
dalam jadwal kegiatan harian baik dan benar
Rencana Tindak lanjut : • Menganjurkan memasukkan dalam
SP III jadwal kegiatan harian
• Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
• Melatih cara minum obat yang baik dan TTD
benar
• Menganjurkan memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
( Nurjanah)
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien.
DS :
DO :
2. Diagnosa Keperawatan:
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan:
1. Fase Orientasi.
a. Salam Terapeutik.
hehe?’’
b. Evaluasi/validasi.
c. Kontrak.
• Topik : ‘’Baiklah bapak sesuai janji kita kemaren untuk hari ini
bincang dimana?’’
2. Fase Kerja.
• “Berapa macam obat yang Bapak minum? Warnanya apa saja? Bagus!
• “Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ
gunanya agar pikiran tenang, yang putih ini namanya THP agar rileks,
dan yang merah jambu ini namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa
marah berkurang. Semuanya ini harus bapak minum 3 kali sehari jam
• “Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk
ruangan”.
• “Nanti di rumah sebelum minum obat ini bapak lihat dulu label di
kotak obat apakah benar nama bapak tertulis disitu, berapa dosis yang
harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah
pak.”
3. Fase Terminasi.
a. Evaluasi
Topik :” “Baik, Besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauh mana
Implementasi Evaluasi
DS : S:
• Klien menganggap dirinya sudah • Klien mengatakan meminum obat
tidak ada di dunia atau sudah dengan teratur
meninggal, sekarang ia • Klien mengatakan akan mencatat
mengganggap bahwa dirinya kegiatannya akan tidak terlewat
adalah arwah
O:
DO : • Klien mengikuti kegiatan dengan
• Klien yakin dengan apa yang baik
dibicarakan, tidak mau dikoreksi • Klien mendengarkan anjuran
dan diucapkan berulang secara perawat
berlebihan • Klien menulis jadwal kegiatan di
kertas catatan
Diagnosa Keperawatan
• waham (Nihilistik) A:
1. Membina hubungan saling percaya
Tindakan Keperawatan 2. Bantu orientasi realita
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 3. Mendiskusikan kebutuhan yang
harian pasien tidak terpenuhi
2. Melatih cara minum obat yang baik 4. Membantu pasien memenuhi
dan benar kebutuhannya
3. Menganjurkan memasukkan dalam 5. Menganjurkan pasien memasukkan
jadwal kegiatan harian dalam jadwal kegiatan harian
Rencana Tindak lanjut :
SP I K P:
1. Mendiskusikan masalah yang 1. Mendiskusikan masalah yang
dirasakan keluarga dalam merawat dirasakan keluarga dalam merawat
pasien pasien
2. Menjelaskan peran serta keluarga 2. Menjelaskan peran serta keluarga
dalam merawat pasien dalam merawat pasien
TTD
( Nurjanah)
JADWAL KEGIATAN HARIAN
Nama :Tn.S
Ruang : Minhos
Tanggal Kegiatan
No Jam Kegiatan Ket
31 01 02 03 04 - -
1 05.00-06.00 Merapikan tempat tidur - M M M M
2 06.00-07.00 Mandi - M M M M
3 07.00-08.00 Sarapan pagi - M M M M
4 08.00-09.00 Senam pagi - - M M M
5 09.00-10.00 Bercakap-cakap M M M M M
6 10.00-11.00 Latihan volley M M M M M
7 11.00-12.00
8 12.00-13.00 Ishoma
9 13.00-14.00 Tidur siang M M M M M
10 14.00-15.00
11 15.00-16.00 Mandi - M M M M
12 16.00-17.00
13 17.00-18.00
14 18.00-19.00
15 19.00-20.00 Minum obat B B B M M
16 20.00-21.00
17 21.00-22.00
18 22.00-23.00
19 23.00-24.00
20 24.00-01.00
21 01.00-02.00
22 02.00-03.00
23 03.00-04.00
24 04.00-05.00
KETERANGAN :
Isi kolom tanggal kegiatan dengan :
M : Jika melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain
B : Jika melakukan dengan bantuan orang lain
T : Jika tergantung penuh pada orang lain
Tuliskan di kolom keterangan jika melakukan atau dengan bantuan serta
kendalanya