201FK04036`
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. N DENGAN
SCHIZOPHRENIA PARANOID DI RUANG UTARI RUMAH SAKIT Dr.
MARZOEKI MAHDI BOGOR
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. N (P)
Umur : 40 th
Jenis Kelamin : Perempuan
RM No : 0053414
Tanggal Pengkajian : 20 Oktober 2015
Informan
Nama : Ny. J
Alamat : Kampung Parung Kujang RT/RW 02/02 Desa Limus
Nunggal, Bogor
Status : Kakak Kandung
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 120/80 mmHg, N: 80x/menit, S: 36℃, P: 20x/menit
2. Ukur : TB: 157 cm, BB:64 kg
3. Keluhan Fisik: Tidak terdapat keluhan fisik pada kllien
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
= Laki – laki
= Perempuan
= Meninggal
= Pasien
= Bercerai
2. Konsep diri
a. Citra tubuh : Klien mengatakan menerima semua anggota tubuhnya
tetapi yang paling tidak disukai yaitu kakinya karena hitam, sehingga klien
merasa malu.
b. Identitas : Klien dapat menyebutkan nama, umur, alamat dengan
jelas dan klien puas menerima kodratnya sebagi perempuan.
c. Peran : Klien dirumah berperan sebagai adik dan di RS
berperan sebagai pasien, dan dirumah selalu membantu pekerjaan rumah.
d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar bia a
berkumpul dengan keluarganya.
e. Harga diri : Klien mengatakan minder karena kakinya hitam dan
klien mengatakan malu karena ekonominya kurang.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat : Klien mengatakan orang yang berarti adalah kakaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Klien mengatakan tidak
pernah mengikuti kegiatan kelompok dan masyarakat. Klien mengatakan
hanya berdiam diri di rumah dan suka membantu kakaknya membersihkan
rumah.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien mengatakan
merasa malu karena ekonomi kurang sehingga klien malu untuk
berinteraksi dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah dan Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : Klien mengatakan beragama Islam, klien yakin
bahwa dirinya akan sembuh atas bantuan Allah SWT.
b. Kegiatan Beribadah : Klien mengatakan selalu melaksanakan sholat 5
waktu dan setelah sholat klien membaca al-qur’an
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2. Klien tidak mampu memulai pembicaraan, kontak mata klien kurang, klien
bicara seperlunya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri rendah dan Isolasi Sosial
3. Aktivitas Motorik : Klien tampak lesu, gelisah, mondar mandir, komat kamit.
Klien mampu mengikuti aktivitas seperti Senam pagi dan TAK dengan
motivasi dari perawat.
Masalah Keperawatan : Halusinasi
4. Alam Perasaan Klien tampak sedih apabila menceritakan tentang mantan
suaminya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
5. Afek : Saat di ajak bicara wajah klien sesuai dengan ekspresi klien ketika
bercerita kesenangan wajah klien tersenyum, dan sebaliknya apabila
menceritakan kesedihan wajah klien tanpak sedih.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
13. Kemampuan Penilaian : Saat diberikan pilihan antara makan atau mandi dulu
klien langsung memilih mandi dulu tanpa meminta penjelasan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
14. Gaya Tilik Diri (Insight) : Klien menyadari bahwa klien dirawat di RSMM
dan sedang menjalani perawatan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
DO
- Klien tampak berbicara keras dan
bernada tinggi ketika ditanya tentang
mantan suaminya.
- Ekspresi muka klien tampak tegang.
3. DS Harga Diri Rendah
- Klien mengatakan tidak menyukai
kakinya karena hitam sehingga klien
merasa malu.
- Klien merasa malu karena ekonominya
kurang`
DO
- kontak mata klien kurang
4. DS Isolasi Sosial
- Klien mengatakan tidak pernah
mengikuti kegiatan kelompokdan
masyarakat
- Klien mengatakan hanya berdiam diri di
rumah
DO
- Klien tampak tidak mampu memulai
pembicaraan.
- Kontak mata klien kurang
- Klien sering berhenti di tengah tengah
pembicaraan.
- Klien tampak tidak focus.
- Klien kurang mendapatkan perhatian.
5. DS Defisit Perawatan Diri
- Klien mengatakan malas berdandan
DO
- Penampilan klien tampak kurang rapih
- Rambut klien tampak acak-acakan dan
bau.
- Di kepala klien terlihat ketombe.
- Klien tampak sering garuk-garuk
kepalanya.
2. Isolasi Sosial