Anda di halaman 1dari 30

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.E DENGAN


MASALAH UTAMA PERUBAHAN PERSEPSI SENSORIK
HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG KAMBOJA RUMAH
SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Ruangan Rawat : Kamboja


Tanggal dirawat : 20 Maret 2012

I. Identitas Klien
Inisial / Nama : Nn. E
Tanggal / Pengkajian : 28 Maret 2012
Umur : 34 tahun
RM : 01.48.24
Informan : Klien/keluarga

II. Alasan Masuk


- Mengamuk karena mendengar sesuatu
- Menangis tanpa sebab
- Sering marah-marah tanpa sebab
- Sulit di arahkan
- Suka memukul orang

III. Faktor Predisposisi


1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sejak 10 tahun yang
lalu dengan gejala di atas dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Medan dan sudah lima kali masuk RSJ.
2. Pengobatan sebelumnya berhasil namun karena klien tidak
pernah teratur minum obat, sehingga klien kambuh lagi.
Sampai saat ini klien dirawat di RSJ Provsu di ruang inap
“Kamboja”.
3. Klien mengatakan pernah memukul ayahnya sendiri karena
mendengar suara yang menyuruhnya untuk memukul orang
4. Masalah Keperawatan : Regimen Terapeutik Inefektif
Koping keluarga Inefektif
Resiko perilaku kekerasan.
5. Anggota keluarga tidak ada yang mangalami gangguan jiwa
yakni saudara kakak kandung klien.
Masalah Keperawatan : Faktor Endogen (-)
6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : klien
pernah mengalami kehilangan orang yang di sayangin yaitu
kakak laki-lakinya yang kedua
Masalah Keperawatan : Harga Diri rendah
Koping Individu Inefektif

IV. Fisik
1. Tanda Vital
TD : 120/70 mmHg
Pols : 80 x/2
RR : 18 x/2
Suhu : 36oC
2. Ukur
TB : 165 cm
BB : 54 kg

3. Klien tidak ada mengalami gangguan fisik


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

V. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :

= Perempuan
= Laki-laki
= Permepuan meninggal
= laki-laki meninggal
= os
= tinggal serumah

2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri : Kliem menyukai tubuhnya yaitu bagian
kepala yakni
rambut
b. Identitas : Klien adalah anak keempat
dari lima bersaudara
c. Peran : Sebagai anak dan masih tinggal
bersama keluarganya
d. Ideal Diri : Klien ingin cepat sembuh agar bisa
pulang ke rumah
untuk berkumpul dengan keluarga
e. Harga Diri : Klien merasa tidak berharga dan tidak
berguna lagi bagi
dirinya sndiri semenjak dia pernah
dipenjarakan
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti bagi klien adalah ayahnya, karena
ayahnya yang sering datang menjenguk klien di RSJ.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
terganggu karena penyakit pasien yang sudah lama
dialaminya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain klien
mudah tersinggung dan kurang mau berkomunikasi dengan
orang-orang yang ada di lingkungan dam klien suka
menyendiri.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial Menarik Diri
Koping Individu Inefektif
4. Spiritual
a. Nilai-nilai keyakinan klien : Klien beragama Islam dan Klien
meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa.
b. Kegiatan ibadah : Selama dirawat di RSJ klien pernah
melaksanakan ibadah
Masalah Keperawatan : Tidak Ada

VI. Status Mental


1. Penampilan Pasien
Penampilan pasien tidak rapi, pakaian tampak kotor,rambut
tidak pernah disisir, dan kuku tampak kotor kehitaman.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan
Pasien dapat berbicara cepat dan jelas dan masih dapat
menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepada klien.
Masalah Keperawatan : Tidak ada

3. Aktivitas Motorik
Klien lesu, malas/kurang semangat dalam melakukan aktivitas
di ruangan dan suka disuruh atau mau melakukan aktivitas
yang disukai. Klien suka menyudut-nyudut sampai tidur.
Masalah Keperawatan : Tidak ada

4. Alam Perasaan
Klien merasa sedih dirawat di RSJ karena merasa diasingkan
oleh keluarganya, wajah klien selalu tampak sedih jika
termenung.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

5. Afek
Klien dapat berespon dengan baik sesuai dengan stimulus
yang diberikan oleh perawat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada

6. Interaksi Selama wawancara


Selama klien diajak wawancara klien tampak kurang
kooperatif, kontak mata kurang dan suka menunduk dan
kurang mau menatap lawan berbicara.
Masalah Keperawatan : menarik Diri

7. Persepsi
Klien mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya yang
mengatakan “merusak mobil” yang ada di sekitarnya.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
Resti Perilaku kekerasan
8. Proses Pikir
Pembicaraan kadang terputus tapi dapat dilanjutkan dan
diarahkanoleh perawat dan sesuai dengan topik awal.
Masalah Keperawatan : Tidak ada

9. Isi pikir
Hal yang ditemukan perunahan-perubahan ganguan isi pikir
(wahana)
Masalah Keperawatan : Tidak ada

10. Tingkat Kesadaran


Klien dapat membedakan waktu, tempat, dan orang
Masalah Keperawatan : Tidak ada

11. Memori
Klien mampu menceritakan kejadian yang dialaminya pada
saat ini maupun kejadian masa lalu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada

12. Tingkat Konsentrasi berhitung


Klien masih dapat berhitung tanpa bantuan oaring lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
13. Kemampuan Penilaian
Klien mampu membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk.
Masalah Keperawatan : Tidak ada

14. Daya Tilik Diri


Klien menerima keadaan dan kenyataan bahwa dirinya sedng
sakit dan sedang dirawat di RSJ.
Masalah Keperawatan : Tidak ada

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN


1. Makan

Bantuan minimal

2.

3. BAB/ BAK
Bantuan minimal

3.

4. Mandi
Bantuan minimal

4.
5. Berpakaian/ Berhias
Bantuan minimal

5.

6. Istirahat dan tidur


Tidur siang lama : ± 1 jam

Tidur malam lama : ± 6 jam

Kegiatan sebelum/sesudah : semenjak klien dirawat di RSJ,


klien mulai melukan aktivitas

6. Penggunaan obat
Bantuan minimal

7.

8. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan ya

8.

9. Kegiatan di dalam rumah


Mempersiapkan makanan tidak
Menjaga kerapian rumah ya

Mencuci pakaian tidak

Pengaturan keuangan tidak

9. Kegiatan di luar rumah

Belanja tidak

Menjaga kerapian diluar rumah ya

Lain-lain
Jelaskan : klien belum mampu melakukan kegiatan sehari-hari

Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain
minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah
reaksi lambat/berlebih

Tehknik relasasi
reaksi lambat/berlebih

Aktivitas konstruk
menghindar

olahraga
mencederai dir

lainya
lainya

Masalah keperawatan : Koping individu inefektif


IX.

MASALAH PSOKOLOGI DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok ; spesifik

Masalah dengan gangguan lingkungan, spesifik


Masalah dengan pendidikan, spesifik: klien hanya duduk
dibangku 1 SMA dan tamat SMA

Masalah dengan pekerjaan,spesifik : klien sudah pernah


bekerja ssehingga supir motor nmaun berhenti bekerja dan
sekarang tidak memiliki pekerjaan lagi

Masalah dengan pemahaman, spesifik : klien ingin


tinggal dirumah dan merasa bosan di RSJ Medan

Masalah dengan pelayanan kesehatan spesifik klien


erasa bosan di rawat di RS Medan
Masalah lainnya spesifik
Masalah keperawatan : Isolasi social : Menarik diri

X. ASPEK MEDIH
1. Infeksi Stesolia 1 amp
2. CP 2 1 x 1
3. Thp 2 minggu 2 x 1
Pohon Masalah
XI. Daftar Diagnosis Keperawatan
1. Resiko tinggi kekerasan b/d halusinas pendengaran
2. Perubahan persepsi halusinasipendengaran b/d
menarik diri
3. Isolasi social menarik diri b/d harga diri rendah
4. Deficit teraupetik inefektif b/d koping keluarga inefektif
5. Regiment teraupetik inefektif b/d koping keluarga
inefektif

ANALISA DATA
No. DATA
1. DS : klien mendengar suara
yang tidak ada wujudnya untuk Perubaha persepsi
menyuruh klien “rusakkan sensori halusinasi
klien" DO: klien berbicara pendengaran
2. seendiri

DS : klien mengatakan sejak Regiment teraupetik in


berobat jalan obatnya tidak efektif
teratur diminum teratur
3. DO: - klien kembali lagi ke RS
jiwa
- Klien sering termenung
Gangguan konsep diri
DS : klien mengatakan tidaka hara diri rendah
berharga dan tidak berguman
bagi dirinyya sendiri semenjak
4. dia dipenjara

DO : - klien tampak sedih


dan terkadang diam
- Klien sering Deficit perawtan diri
5. termenung
DS : klien mengatakan
badanya gatal-gatal
DO : - klien berpakaian
kurang rapi
- Rambutnya tidak Resiko perilaku
pernah disir kekerasan
6. - Kukunya
panjangtampak
kotor/hitam
DS : - klien mengatakan
suka marah-marah Intolerasi aktivitas
- Suka memecahkan
7. barang-barang
DO : - klien tampak
menggenggam
tanganya
- Wajah kliwn tampak
merah Menarik diri
DO : klien mengatakan jarang
melakukan
akativitas/kegiatan
diluar maupun di dalam
8. ruangan selama berada
di RSJ Medan

DS : - klien mengatakan
kurang mau Koping individu Inefektif
berkomunikasi dengan
orang-orang yang ada
disekelilingnya
- Kilien mengatakan
kurang kooperatif
dalam wawancara
DO : - kontak mata kurang
- Klien sering menunduk
saat berbicara
- Kurang mau menatap
lawan bicara
- Klien sering menyendiri
DS : klin mengatakan pernah
dipenjarakan kurang lebih 2
tahun sampai
berurusandnegan polisi

DO : klien tampak sedih


DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi tindakan kekerasan
2. Defisit perawatan diri
3. Intoleransi aktivitas
4. Harga diri rendah
5. Isolasi social menarik diri
6. Perubahan sensori : halusinasi pendengaran
7. Regiment teraupetik inefektif
8. Koping individu inefektif
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN

STRATEGI PERTEMUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN


SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN

1. Kondisi klien

Nn.E (35 Tahun) dirawat di Ruang Kamboja tampak


sedang berbicara-bicara sendiri, tertawa sendiri, susah
tidur, klien suka marah-marah, klien sedang duduk di
lantai, menyendiri sambil merokok.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi : halusinsi pendengaran

Pertemuan I
a. Tujuan :
1) Klien dapat mengindentifikasi jenis halusinasinya
2) Klien dapat mengindentifikasi isi halusinasinya
3) Klien mengindentifikasi dan frekuensi halusinasinya
4) Klien dapat mengidentifikasi situasi yang menibulkan
halusinasi
5) Klien dapat mengidetifikasi respon terhadap halusinasi
6) Klien dapat mempraktekkan cara menghardik halusinasi
7) Klien dapat memasukkan cara menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan harian.

b. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi
b. Mengidentifikasi isi halusinasi
c. Mengidentifikasi waktu dan frekuesi halusinasi
d. Mengindentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
e. Mengidentifikasi respon terhadap halusinasi
f. Mengajarkan klien menghardik halusinasi
g. Mnganjurkan klien memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian.

c. Proses Pelaksaan Tindakan


A. Orientasi
1. Salam Teraupetik
“Selamt pagi pak, kami perawat yang akan merawat
bapak Selma 2 minggu disini. Perkenalkan nama saya
suster Lusiana, saya senag dipanggil Suster Lusi.
Perkenalkan juga ini teman-teman saya. Bapak
namanya siapa? Senang dipanggil apa?”
2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak H hari ini? Apa keluhan
Bapak saat ini?”
3. Kontrak
“Baiklah pak, bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tetang suara yang bapak dengar tapi wujudnya tidak
ada. Apakah Bapak mau?”

B. Kerja
1. mengidentifikasi jenis halusinasi
“Apakah bapak mendengar suara tanpa wujudnya?”
2. mengidentifikasi isi halusinasi
”Kalau boleh saya tahu, apa yang dikatakan suara-
suara itu?”
3. mengidentifikasi waktu dan frakuensi halusinasi
”apakah Bapak mendengarnaya terus-menerus atau
sewaktu-waktu?”
4. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
“pada keadaan apa Bapak mendengar suara itu? Apa
yang Bapak rasakan?”
5. Mengidentifikasi respon terhadap halusinasi
“Apa yang Bapak rasakan saat mendengar suara itu
Dan apa yang Bapak lakukan? Bagaimana kalau kita
belajar cara mencegah suara itu muncul?”
6. Mengajarkan klien menghardik halusinasi
“begini Pak, untuk mengendalikan diri, walaupun suara-
suara itu tetap muncul, Bapak bisa lakukan dengan cara
menghardik suara-suara tersebut caranya sebagai
berikut : Saat suara-suara itu muncul, langsung Bapak
bilang, pergi saya tidak mau dengar…. Saya tidak mu
dengar, kamu suara palsu! Begitu berulang-ulang
sampai sura itu tidak terdengar lagi.”
7. Mengajarkan klien measukkan dalam jadwal kegiatan
harian “Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya
dalam jadwal kegiatan Bapak?”

C. Terminasi
1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan
keperawatan
a. Evaluasi subjektif (padien)
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita brcakap-
cakap?”
b. Evaluasi perawat (objektif)
“Jadi suara-suar itu sering memanggil Bapak? Suara it
uterus menerus
terjadi dan terutama kalau Bapak lagi sendiri?”
2. Kontrak
“Pak, bagaimana kalau kita bertemu besok dan
berbincang-bincang tentang bagaimana mencegah suara-
suara itu munncul? Mau kan Pak? Bapak mau jam berapa?
Bagaimana kalau jam 10.00, seperti saat ini? Bapak mau
dimana? Oh di depan yan pak, diruang perawat? Baiklah
sampai umpa besok dan selamat pagi.”

Pertemuan II
1. Tujuaan
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Klien dapt mempraktekka mengendalikan halusinasi
dengan bercakap-cakap bersama orang lain
c. Klien dapat memasukkan dalam kegiatan hariannya
2. Tindakan Keperawatn
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi denga cara
bercakap-cakap dengan orang lain
c. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan
harian
3. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. Orientasi
1. Salam Teraupetik
“Selamat pagi Pak, wah.. lagi melakukan kegiatan apa?
2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?”
“Apakah Bapak masih mendengar suara-suara?”
3. Kontrak
“kemaren kan kami sudah berjanji untuk dating
berbincang-bincang dengan Bapak, kita akan latihan
caara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang lain, kita akan
berbincang selama 15 menit, siap pak?”

B. Kerja
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
“Coba kami lihat jadwal kegiatan harian Bapak,
mana yang belum dilaksanakan? Bagus……semua
sudah dilaksanakan ya….”
2. melatih pasien mengendalikan halusinsi dengan
cara bercakap-cakap dengan orang lain
3. menganjurkan klien memasukkan jadwal
kegiatan hariannya “Nah, Bapak masukkan
kegiatan ini kedalam jadwal kegiatan pak”

C. Terminasi
1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan
keperawatan
a. Evaluasi Subjektif (pasien)
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-
bincang tadi ?”
b. Evaluasi Objektif (perawat)
“Pak, bisakah Bapak mengulagi cara yang kita latihan
tadi?” Bagus….. sekali ya Pak, coba sekali lagi, bagus ya
Pak.
2. Tindak Lanjut
“Pak, kan tidak setiap saat ada dekat Bapak, jadi
nanti kalu suar-suar muncul lag, Bapak gunakan cara
yang tadi ya”
3. Kontrak
“Bagaiman kalau kita berbincang-bincang kembaali
besok untuk membicarakan cara ketiga dalam
mengendalikan suara-suara Bapak maunya jam
berapa?.....dimana? O ya sudah besok jam 10 saja kita
bertemu kembali disini. Selamat pagi Pak.
Pertemuan III
1. Tujuan
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Klien dapat mengendalikan halusinasi dengan
melakukan kegeatan yang dilakukan di Rumah Sakit
c. Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari sesuai
dengan aktivitas yang telah dilatih
2. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan
melakukan kegeatan yang dilakukan di Rumah Sakit
c. Menganjurkan Mien memasukkan kedalam jadwal
kegiatan
3. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. Orientasi
1. Salam Teraupetik
“Sealamat Pak, wah…bagaimana perasaan Bapak
hari ini?”
2. Evaluasi/Validasi
“Apakah Bapak masih mendengar suara-suara itu?
Apakah cara yang sudah diajarkan kemarin telah
Bapak praktekkan?”
3. Kontrak
“Kemarin kan kami sudah berjanji untuk berbincang-
bincang denga Bapak, kita akan latihan cara ketiga
yaitu membuat jadwal kegiatan Bapak dari bangun
sampai tidur malam kita akan berbicara sela 20 menit,
siap Pak?”

B. Kerja
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
“ Apa saja yang sudah Bapak lakuan setiap hari?
Bagus ya..”
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dnegnan
melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di Rumah
Sakit
“kalau boleh tahu apa kegiatan Bapak pagi-pagi?.....
itu muali jam berapa?Terus…oh itu…. Banyak sekali
kegiatannya Pak. Baiklah hari ini kita latih
kegiatanyang dua hati ini, bagus Bapak bisa
melakukan. Nah, kegiatan ini bisa Bapak lakukan
untuk mencegah suara-suara tersebut muncul.
Kegiatan yang lain akan kita latih lagi.
3. Menganjurkan klien memasukkan jadwal kegiatan
hariannya
“Nah, Bapak masukkan kegiatan ini kedalm jadwal
kegiatan harian Bapak”

C. Terminasi
1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan
keperawatan
a. Evaluasi perasaan subjektif (pasien)
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita
berbincang-bincang tadi?”
b. Evaluasi objektif (prawat)
“Pak, bisakah Bapak mengulangi cara yang kita
latihan tadi Bagus….sekali ya Pak, coba sekali lagi,
bagus ya Pak.
2. Tindak lanjut
“pak,kami kan tidak setiap saat ada di dekat
bapak,jadi nanti kalau suara suara muncul lagi,
bapak gunakan cara yang tadi ya
3. kontrak
“bagaimana kalau kita berbincang bincang kembali
besok untuk membicarakan cara ke empat dalam
mengendalikan suara suara.Bapak maunya jam
berapa? Dimana? ya sudah besok jam 10 kita
bertemu kembali disini.Selamat pagi pak…

Pertemuan IV
1.Tujuan
a. evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. klien mengerti tentang penggunaan obat
secara teratur
c. klien mengerti menggunakan obat dengan
prinsip 5 benar

2. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
pengguana obat secara teratur
c. menganjurkan klien memasukkkan ddalam
jadwal kegiatan

4. Proses Pelaksanaan Tindakan


A. Orientasi
1. Salam Teraupetik
“Slamt pagi Pak…
2. Evaluasi/Validasi
“Bagaiman perasaan Bapk hari ini?”
“Apakah Bapk masih mendengar suara-suar
itu?”
3. Kontrak
”Kemarin kan kami sudah berjanji untuk datang
berbicang-berbincang dengan Bapak, kita akan
latihan cara keempat untuk mengontrol
halusinasi dengan menggjnakan obat secara
teratur, kita akan berbicara selam 15 menit,
siap Pak?”

B. Kerja
1. Mengevaluasi jadwal kegiatannya sudah
dilakiukan semua? Ya bagus, dipertanyakan ya
Pak.”
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
penggunaan obat secara teratur
“Pak, adakah bedanya minum obat secara
teratur? Apakah suaranya hilang ? minum obat
sangat penting supaya suara-suara yang Bapk
dengar selama ini tlidak muncul lagi. Berapa
macam obat yang Bapak minum? Nah ini dia
yang ini warna oerange (CPZ) 3 kali sehari
jam7.00 Wib, jam 13.00Wib dan jam 19.30 Wib,
gunanyauntuk menghilangkan suara-suara. Ini
yang putih (THP 2mg) 2 kali seharijam 700Wib
dan jam 19.30 Wib gunaya untuk rileks dan
tidak kaku,HLD 5mg 2 kali sehari dan B1 2 kali
sehari jamnya sama. Kalau suara sudah hilang,
obatnya tidak boleh dihentikan, nanti kalau
berhenti Bapak dakan kabuh dan sulit untuk
mengembalikan ke keadaan semula. Kalau
obatnyahabis, Bapak bisa control kesini lagi.
Pastikan obatnya benar. Baca nama
kemasannya, pastikan obat diminum pada
waktunya dan dengan cara yang benar. Bapak
juga pastikan jumlah obat yang diminum.

3. Mengajurkan klien memasukkan jadwal


kegiatan harianay
“Nah, bapak masukkan kegiatan ini ke dalam
jadwal kegiatan harian Bapak”

C. Terminasi
1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan
keperawatan
a. Evaluasi subjektif (pasien)
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita
berbincang-bincang tadi?”
b. Evaluasi objektif (perawat)
“Pak, bisakah Bapak mengulangi cara yang
kita latihan tadi? Bagus sekali ya pak, coba
sekali lagi, bagis pak….
2. Tindak Lanjut
“Pak, kami kan tidak setiap saat ada dekat
Bapak, jadi nanati kalau suara-suara itu mucul
lagi. Bapak gunakan yang tadi ya”
3. ”Bagaimana kalau berbincang-bincang
kembali besok untuk membicaakan tentang apa
ang menyebabkan Bapak tidak mau bergaul
dengan orang lain, keuntungan mempunyai
teman dan kerugian boila tidak mempunyai
teman. Bapak maunya jam berapa? Dimana?
Ya sudah, besok kita akan bertemu lagi jam 11
ya pak. Sampai jumpa besok dan selamat
pagi…..

Anda mungkin juga menyukai