Anda di halaman 1dari 61

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn.R DENGAN DIAGNOSA UTAMA HALUSINASI PENDENGARAN


DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA

Nama Mahasiswa : Agus Hendrawan


NPM : 022.02.1025

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

0
LAPORAN KASUS KEPERAWATAN JIWA

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


Tanggal pengkajian : 2 januari 2023

RUANG RAWAT:

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.R ( L )
Umur : 13 DESEMBER 1993 RM No: 02 86 71
Informan :Tn. T

II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Klien mengatakan seing mendengar suara atau bisikan yang seslalu mengajak klien
untuk pergi ataupun berbuat jahat dan marah, dan klien di bawa ke rsj 6 hari yang lalu
karena sering marah-marah dan lempar barang
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelum nya Berhasil masih berobat Tidak Berhasil

Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


3. Aniaya fisik
 Aniaya seksual
 Penolakan
 Kekerasan dalam keluarga
 Tindakan kriminal

Jelaskannomor : 1,2,3
1. Klien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya
2. Klien mengatakan tidak pernah pergi berobat sebelumnya ketika belum
masuk ke rsj
3. Klien mengatakan ketika belum masuk ke rsj klien sering marah marah dan
dan melempar barang

MasalahKeperawatan : resiko perilaku kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa :Ya Tidak


Hubungan keluarga
Klien adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara

gejala
klien merasa gelisah sering mendengar bisikan bisikan yang selalu mengajak klien untuk
pergi dan Klien jugak bicara sendiri, sering marah marah ketika belum di bawa ke rjs

Riwayat pengobatan/perawatan
Klien tidak pernah berobat sebelum nya

Masalah Keperawatan : halusinasi

1
5. Pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan :
Klien sering marah marah tidak karuan sebelum di bawa ke rsj

MasalahKeperawatan : resiko perilaku kekerasan

IV. FISIK
4. Tanda vital : TD:110/80 mm/hg N: 80x/menit S: 36,5 C R : 22x/menit
5. Ukur : TB: 165 cm BB:55 kg Turun Naik:
6. Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan : klien mengatakan sering mengalami gatal gatal pada anggota badan
klien,klien mengatakan mandi jugak jarang jarang itu pun kalok klien mau untuk
mandi,kuku klien tampak panjang, rambut klien tampak tidak rapi
MasalahKeperawatan : defisit perawatan diri.

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

: LAKI-LAKI

: PEREMPUAN

: PASIEN

: TINGGAL SERUMAH

: MENINGGAL

2
2. Konsepdiri :
a. Citra tubuh : tidak ada anggota tubuh yang kurang

b. Identitasdiri : mampu menyebutkan nama dan alamat nya


c. Peran : klien berperan sebagai anak

d. Ideal diri : klien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa berkumpul
dengan keluarga

e. Harga diri : klien mengatakan merasa terganggu dengan keadaan yang


di alami atau yang dirasakan saat ini

MasalahKeperawatan : harga diri rendah

3. HubunganSosial:
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakna orang yang paling berarti dalam hidup nya yaitu ibu dan
keluarga yang lain
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan dalam bermasyarakat
dikarenakan klien sering mendengar bisikan – bisikan yang dia dengar
sehingga klien merasa tidak tenang
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
klien mengatakan hambatan yang membuat berintraksi dengan orang lain di
karenakan klien sering mendengar suara atau bisikan yag membuat klien tidak
tenang dan klien jugak sering marah marah
Masalah Keperawatan : halusinasi
4. Spiritual:
a. Nilai dan Keyakinan :
Tn.R mengtakan beragama islam dan memiliki kewajiban untuk beribadah

b. Kegiatan ibadah :
Tn.R mengtakan tetap sholat dan berdoa
MasalahKeperawatan:

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan :
Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai Cara berpakaian tidak seperti
biasa
Jelaskan: klien tampak tidak rapi, kuku kien panjang tampak rambut klien tidak
rapi,dan klien jugak mengalami gatal gatal pada tangan klien
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

3
1. Pembicaraan :
Cepat Keras Gagap Inkoheheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : Klien tidak bisa memulai pembicaraan,pembicaraan klien sedikit jarang


nyambung dengan topic yang sedang di bicarakan
MasalahKeperawatan : isolasi sosial

2. AktivitasMotorik :
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan :Tn.R aktivitas motoric lesu

MasalahKeperawatan :isolasi social da RPK

3. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan : klien mengtakan perasaan yang di rasakan sekarang sedih, karena klien
ingin pulang.
Masalah Keperawatan : halusinasi

5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan:Tn.R memiliki Afek labil

MasalahKeperawatan : RPK dan halusinasi

6. Interaksi Selama Wawancara :


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata kurang Defensif Curiga
Jelaskan :Tn.R selama wawancara sering melihat kearah lain

Masalah Keperawatan : isolasi sosial,HDR,halusinasi

7. Persepsi : tidak ada halusinasi.


Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan Pengecapan Penghidu
Jelaskan : klien mengatakan mengatakan sering mendengar bisikan atau suara yang
mengajak klien untuk pergi
Masalah Keperawatan : halusinasi penglihatan
8. Proses Pikir :
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Perseverasi
Jelaskan : proses berpikir Tn.R masih berbelit belit dan tidak pernah sampai tujuan.

Masalah Keperawatan :

9. Isi pikir :
Obsesi Fobia Hipokrondri

4
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham : tidak ada waham


Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kntrol pikir
Jelaskan : ……………………………………………………………………………

Masalah Keperawatan :

10. Tingkat Kesadaran : Compos mentis.


Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi :
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Tn.R memiliki tingkat kompos mentis dan Tn.R tidak mengalami
disoreantasi

Masalah Keperawatan :

11. Memori :
Gangguan daya ingat jangka panjang Ggn daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : Pasien tidak ingat ketika ditanya kenapa dibawa ke rumah sakit jiwa
Masalah Keperawatan :

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung :


Mudah beralih Tdk mampu berkonsentrasi
Tdk mampu berhitung sederhana
Jelaskan : klien mudah beralih dari suatu topik ke topik lainnya,contohnya apabila
ditanya terkait apa saja kegiatan sehari-sehari klien hanya diam dan kemudian
klien menanyakan hal lain seperti apakah saya membawa korek api atau tidak.
Masalah Keperawatan :

13. Kemampuan Penilaian :


Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : klien dapat mengambil keputusan dengan bantuan orang lain misalnya
kalau ditanya apa yang dilakukan pada pagi hari setelah bangun tidur yaitu merapikan
tempat tidur
MasalahKeperawatan :

14. DayaTilikDiri :
Mengingkari penyakit yg diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : klien mengikangkari penyakit yang diderita dan klien mengatakan kalau
dirinya sehat-sehat saja dan tidak mrengalami gangguan jiwa

Masalah Keperawatan :

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan

5
Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB/ BAK
Bantuan minimal Bantuan total
3. Mandi :
Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian/ berhias
Bantuan minimal Bantuan total
5. Istirahat dan Tidur
Tidur siang lama : 1 s/d 2 jam
Tidur malam lama: 5 s/d 6 jam
Aktivitas sebelum/sesudah tidur: sebelum tidur biasanya duduk dengan
teman-teman diruangan dan setelah bangun tidur pasien mencuci muka atau
mandi
6. Penggunaan obat :
Bantuan minimal Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan :
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung

8. Aktivitas di dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci pakaian
Pengaturan keuangan

9. Aktivitas di luar rumah : berbelanja,transportasi : bantuan minimal.


Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan : pasien tetap berbelanja dan naik transportasi tetapi degan bantuan minimal

MasalahKeperawatan :

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Mal adaptif
Bicara dengan orang lain Minumalkohol
Mampu menyelesaikanmasalah Reaksilambat/berlebihan
Teknik Relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruksi Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya ............................. Lainnya ...................................

MasalahKeperawatan : halusinasi

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

6
Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
Tidak ada masalah pada duklungan kelompok.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
klien mengtakan tidak ada masalah dengan lingkungan sekitar
Masalah dengan pendidikan, uraikan
klien tamatan smp
Masalah dengan pekerjaan , uraikan
Tn.R tidak memiliki pekerjaan
Masalah dengan perumahan, uraikan
Tidak ada masalah dengan perumahan
Masalah dengan ekonomi, uraikan
Tidak ada masalah dengan ekonomi
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan
Masalah lainnya, uraikan

Masalah Keperawatan

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor predisposisi Penyakit Fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya ………………………………………………………
MasalahKeperawatan : defisit pengetahuan

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik :skyzofernia paranoid
Terapi medic : respiriredon 2 x 2 mg
Arkin 2 x 1 mg
Atipan 1 x 1 mg
Caviplex 2 x 500mg

XII. ANALISA DATA


No. Data Masalah Keperawatan

7
1. Subyektif:
- klien mengatakan sering
mendengar suara atau
bisikan yang mengajak
klien untuk pergi

Obyektif :
- Tn.R tampak kontak mata Halusinasi
kurang
- Tn. R tampak sedih
- gelisah

2. Subyektif:
- Klien mengatakan jarang
mandi dalam sehari,klien
hanya mau mandi jika ada
keinginan untuk mandi saja

Obyektif:
- Baju tampak kotor Defisit perawatan diri
- Klien tampak lemus
- Kuku klien tampak panjang
- Ranmbut klien tidak rapi
3. Subyektif:
- Klien mengatakan sering
marah marah sebelumnya
- Klien melempar barang-
barang jika marah Resiko perilaku kekerasan
Obyektif :
- Tn.R tampak kontak mata
kurang
- Afek labil

XIII. POHON MASALAH :


Resiko perilaku kekerasan

8
Halusinasi

Defisit perawatan diri

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS :


1. Halusinasi
2. Defisit perawatan diri.
3.Resiko perilaku kekerasan.

9
B. RENCANA KEPERAWATAN
1. HALUSINASI
TGL NO DX KEP RENCANA KEPERAWATAN
DX TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
PADA PASIEN
1 HALUSINAS Setelah dilakukan Dengan Kriteria hasil : Tindakan keperawatan yang dapat di berikan
I Tindakan keperawatan 1. verbalisasi mendengar untuk pasien halusinasi adalah:
selama 3 x, klien di bisikan menurun 1. Membantu pasien mengenal halusinasi,
harapkan halusiansi 2. perilaku halusinasi menurun menjelaskan cara - cara mengontrol
membaik. 3. melamun menurun halusinasi, mengajarkan pasien
4. menariknirimenurun mengontrol halusinasi dengan cara
pertama: menghardik halusinasi
2. Melatih pasien mengontrol halusinasi
dengan cara ke dua: bercakap – cakap
dengan orang lain
3. Pasien :Melatih pasien mengontrol
halusinasi dengan cara ketiga:
melaksanakan aktivitas terjadwal
4. Melatih pasien menggunakan obat secara
teratur

0
2. DEFISIT PERAWATAN DIRI
TGL NO DX KEP RENCANA KEPERAWATAN
DX TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
PADA PASIEN
2 DEFISIT Setelah Dengan criteria hasil : Tindakan keperawatan yang dapat di berikan
PERAWATAN dilakukan - Kemampuan mandi meningkat untuk pasien deficit perawatandiri adalah:
DIRI Tindakan - Kemampuan mengenakan 1. Mendiskusikan pentingnya kebersihan
keperawatan pakaian meningkat. diri, cara – cara merawat diri dan
selama 3x,klien - Kemampuan makan meningkat melatih pasien tentang cara-cara
di harapkan perawatan kebersihan diri.
deficit perawatan
2. Percakapan saat melatih pasien
diri membaik.
berdandan.
3. Percakapan melatih pasien makan
sendiri.
4. Percakapan mengajarkan pasien
BAB/BAK secara mandiri.

1
3. RESIKO PERILAKU KEKERASAN
TGL NO DX KEP RENCANA KEPERAWATAN
DX TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
PADA PASIEN
3 RESIKO Dengan criteria hasil : Tindakan keperawatan yang dapat di
PERILAKU - Perilaku menyerang berikan untuk pasien resiko perilaku
KEKERASAN menurun kekerasan adalah:
- Perilaku melukai diri sendiri 1. Membina hubungan saling percaya,
/ orang lain menurun. identifikasi penyebap perasaan
marah, tanda dan gejala yang di
rasakan, perilaku kekerasan yang
dilakukan akibatnya, serta
mengontrol secarafisik.
2. Membantu pasien Latihan
mengendalikan perilaku kekerasan
dengan cara fisik ke dua.
3. Membantu pasien Latihan
mengendalikan perilaku kekerasan
secara verbal / sosial.
4. Membantu pasien Latihan
mengontrol perilaku kekerasan
secara spiritual.
5. Membantu pasien Latihan
mengontrol perilaku ke kerasan
dengan obat.

2
3
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Halusinasi

Pertemuan ke : pertemuan ke - 1

Hari / Tanggal : 3 januari 2023


A. Proses keperawatan
1. KondisiKlien
Data Obyektif :
- Klien tampak bingung
- Tn.R tampak kontak mata kurang jika sedang berkomunikasi

Data Subyektif :
- Klien mengatakan sering mendengar suara atau bisikan.

2. Diagnosa keperawatan :halusinasi


3. Tujuan umum (TUM) :
Klien tidak mencederai diri sendiri,orang lain dan lingkungan

4. Tujuan Khusus (TUK) :


a. Klien dapat membina dan mempertahankan hubungan saling percaya.
b. Klien dapat mengenal halusinasi nya
c. Klien dapat mengontrol halusinasi nya.
d. Klien dapat memanfaatkan system atau keluarga
e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.

5. Tindakan keperawatan :
a. Membantu mengidentifikasi jenis halusinasi klien
 Mengidentifikasi isi halusinasi klien (apa yang di dengar, dilihat atau dirasa)
 Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
 Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
 Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
 Mengidentifikasi respons klien terhadap halusinasi
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi

B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan


Sp 1 pasien :membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara –cara mengontrol
halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan caraper tama : menghardik
halusinasi
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat sore bapak, perkenalkan saya agus , Saya Mahasiswa keperawatan
STIKES yang akan merawat bapak
Nama bapak siapa? Bapak Senang dipanggi apa”

4
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini ?Apa keluhan bapak saat ini”
(pasien hanya menjawab dengan baik )

c. Kontrak waktu
Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap – cakap tentang suara yang selama ini
bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya ?
Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama ?Bagaimana kalau 30
menit”

2. FaseKerja
”Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya ?Apa yang dikatakan suaraitu?”
” Apakah terus - menerus terdengar atau sewaktu – waktu ? Kapan yang paling sering
Ddengar suara? Berapa kali sehari bapak alami? Pada keadaan apa suara itu
terdengar?Apakah pada waktu sendiri?”
”Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu ?”
Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara –
sara itu hilang ? Bagai mana kalau kita belajar cara –cara untuk mencegah suara –
suara itu muncul ?
” bapak ,ada empat cara untuk mencegah suara – suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap –cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat minum obat
dengan teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara – suara itu muncul, langsung bapak bilang,
pergi saya tidak maudengar, … Saya tidak maudengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang – ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan ! Nah
begitu, … bagus! Cobalagi! Ya bagus bapak Dsudah bisa”

3. FaseTerminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagai manaperasaan setelah peragaan latihan tadi?”Kalau suara –suara itu
muncul lagi ,silakan coba cara tersebut

b. Evaluasi obyektif

c. Rencanatindaklanjut
sp 2 pasien :melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua : bercakap
cakap dengan orang lain.

d. Kontrak yang akandatang


Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
suara – suara dengan cara yang kedua?Jam berapa?Bagaimana kalau dua
jam lagi? Berapa lama kita akan berlatih?Dimana
tempatnya””Baiklah,sampai jumpa.”

5
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Halusinasi

Pertemuan ke : ke-2

Hari / Tanggal : 4 januari 2023

A. Proses keperawatan
1. KondisiKlien
Data Obyektif :
- Klien menjawa pertanyaan bila di tanya
- Tn.R tampak kontak mata kurang jika sedang berkomunikasi

Data Subyektif :
- Klien mengatakan sering mendengar suara atau bisikan
- Klien tampak melamun

2. Diagnosa keperawatan : halusinasi


3. Tujuan umum (TUM) :
Klien tidak mencederai diri sendiri,orang lain dan lingkungan.

4. TujuanKhusus (TUK) :
a. Klien dapat membina dan mempertahankan hubungansaling percaya.
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
d. Klien dapat memanfaatkan sistematau keluarga
e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.

5. Tindakan keperawatan :
a. Membantu mengidentifikasi jenis halusinasi klien
a. Mengidentifikasi isi halusinasi klien (apa yang di dengar,di lihat atau dirasa)
b. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
c. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
d. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
e. Mengidentifikasi respons klien terhadap halusinasi
f. Melatih pasien mengontrol halusinasi

B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan


Sp 2 pasien :melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua : bercakap cakap
dengan orang lain
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat sore bapak Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara – suara
nya masih muncul ?

6
b. Evaluasi / validasi
Apakah sudah dipakaicara yang telah kita latih?Berkurang kan suara –suara
nya Bagus !

c. Kontrak waktu
Sesuai janji kita saya akan latih cara kedua untuk mengontrol halusinasi
dengan bercakap – cakap dengan orang lain. Kita akan latihan selama 20
menit. Mau dimana?Di sini saja?

2. Fase Kerja
Cara kedua untuk mencegah / mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
bercakap – cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara -
suara, langsung saja cari temanun tuk diaja kngobrol. Minta teman untuk ngobrol
dengan bapak Contohnya begini; … tolong, saya mulai dengar suara - suara. Ayo
ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang di rumah missal nya istri, anak bapak
kata kan:bu, ayo ngobrol dengan bapak sedang dengar suara - suara. Begitu bapak
Coba bapak lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Cobasekalilagi !
Bagus! Nah ,latih terus ya bapak!”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapacara
yang bapak pelajari untuk mencegah suara – suara itu ? Bagus, cobalah kedua
cara ini kalau bapak mengalami halusinasi lagi.

b. Evaluasi obyektif

c. Rencanatindaklanjut
Sp 3 pasien :melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga :
melaksanakan aktivitas terjadwal

d. Kontrak yang akan datang


Besok saya akan kemabli lagi. Bagai mana kalau kita latih cara yang ketiga
yaitu melakukan aktivitas terjadwal ? Mau jam berapa? Bagaimana kalau sore
hari ? Mau dimana /Di sini lagi ?Sampai besok ya. Selamat sore”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : halusinasi

Pertemuan ke : ke-3

Hari / Tanggal : 5 januari 2023

A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Obyektif :
- Klien bisa menjawab pertanyaan yang di tanyakan oleh perawat
7
- Tn.R tampak kontak mata kurang jika sedang berkomunikasi

Data Subyektif :
- Klien tampak kontak mata kurang
- Klien tampak melamun .

2. Diagnosa keperawatan :
3. Tujuan umum (TUM) :
Klien tidak mecederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

4. Tujuan Khusus (TUK) :


a. Klien dapat membina dan mempertahankan hubungan saling percaya.
b. Klien dapat mengenal halusinasi nya
c. Klien dapat mengontrol halusinasi nya.
d. Klien dapat memanfaatkan system atau keluarga
e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.

5. Tindakan keperawatan :
a. Membantu mengidentifikasi jenis halusinasi klien
g. Mengidentifikasi isi halusinasi klien (apayangdidengar,dilihatataudirasa)
h. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
i. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
j. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
k. Mengidentifikasi respons klien terhadap halusinasi
l. Melatih pasien mengontrol halusinasi

B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan


Sp 3 pasien :Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga : melaksankan
aktivitas terjadwal
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi bapak Bagaimana perasaan bapak hari ini?

b. Evaluasi/validasi
Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih ?Bagaimana hasilnya ?
Bagus !

c. Kontrak waktu
Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang ketiga untuk mencegah
halusinasi yaitu melakukan kegiatan terjadwal. Mau di mana kita bicara? Baik
kita duduk diruang tamu. Berapa lama kita bicara?Bagaimana kalau30 menit?
Baiklah.”

2. Fase Kerja

8
Apa saja yang biasa bapak lakukan? Pag I –pagi apa kegiatan nya, terus jam berikut
nya (terus ajak sampai didapatkan kegiatan nya sampai malam).Wah banyak sekali
kegiatan nya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut). Bagus sekali
bapak bisalakukan. Kegiatan inid apat bapak lakukan untuk mencegah suara tersebut
muncul.Kegiatan yang lain akan kita latih lag iagar dari pagi sampai malam ada
kegiatan.

3. FaseTerminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap –cakap cara yang ketiga untuk
mencegah suara – suara ? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang telah kita
latih untuk mencegah suara - suara. Bagus sekali. Mari kita masukkan dalam
jadwal kegiatan harian bapak Coba lakukan sesuai jadwal ya !(Saudara dapat
melatih aktivitas yang lain pada pertemuan berikut sampai terpenuhi seluruh
aktivitas dari pagi sampai malam)

b. Evaluasiobyektif

c. Rencanatindaklanjut
Sp 4 pasien :melatih pasien menggunakan obat secara teratur

d. Kontrak yang akandatang


Bagaimana kalau sebelum magrib nanti, kita membahas cara minum obat yang
baik serta guna obat. Diruang makan ya!Sampai jumpa.”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : halusinasi

Pertemuan ke : ke - 4

9
Hari / Tanggal : 5 januari 2023

A. Proses keperawatan
1. KondisiKlien
Data Obyektif :
- Klien tampak hanya tersenyum jika ditnyakan keluhan
- Tn.T tampak kontak mata kurang jika sedang berkomunikasi

Data Subyektif :
-
2. Diagnosakeperawatan :
3. Tujuanumun (TUM) :
Klien tidak mencederai diri sendri,orang lain dan lingkungan.

4. TujuanKhusus (TUK) :
a. Klien dapat membina dan mempertahankan hubungan saling percaya.
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
d. Klien dapat memanfaatkan system atau keluarga
e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.

5. Tindakan keperawatan :
a. Membantumengidentifikasijenishalusinasiklien
m. Mengidentifikasi isi halusinasi klien (apa yang didengar,dilihat atau dirasa)
n. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
o. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
p. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
q. Mengidentifikasi respons klien terhadap halusinasi
r. Melatih pasien mengontrol halusinasi

B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan


Sp 4 pasien :melatih pasien menggunakan obat secara teratur.
1. FaseOrientasi
a. Salam therapeutic
halo bapak Bagaimana perasaanya bapak ? Apakah suara –suara nya masih
muncul?

b. Evaluasi/validasi
Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih?Apakah jadwal kegiatan
nya sudh dilaksanakan ?Apakah hari ini sudah minum obat?

c. Kontrak waktu
Baik. Hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat - obatan yang bapak
minum. Kita akan diskusi selama 20 menit samba lmenunggu sholat magrib.
Di sini saja ya bapak?”

10
2. FaseKerja
bapak adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-
suara berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang
bapak dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat
yang bapak minum ? (Perawat menyiapkan obat pasien) Ini yang warna orange
(CPZ) 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam gunanya untuk
menghilangkan suara-suara. Ini yang putih (THP)3 kali sehari jam nya sama
gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang merah jambu (HP) 3 kali
sehari jam nya sama gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah
hilang obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter,
sebab kalau putus obat, bapak akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke
keadaan semula. Kalau obat habis bapak bisa minta ke dokter untuk mendapatkan
obat lagi. bapak juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan
obatnya benar, artinya bapak harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar
punya bapak Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama
kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar.
Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya bapak juga harus perhatikan
berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari”

3. FaseTerminasi
a. Evaluasisubyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang obat?
Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba sebutkan!
Bagus! (jika jawaban benar). Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada
jadwal kegiatan bapak Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau
pada keluarga kalau di rumah.

b. Evaluasiobyektif
c. Rencanatindaklanjut
d. Kontrak yang akan datang

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Defisit perawatan diri

Pertemuan ke : ke - 1

Hari / Tanggal : 3 januari 2023

A. Proses keperawatan
11
1. Kondisi Klien
Data Obyektif :
- Klien mengatakan jarang mandi dalam sehari klien hanya mau mandi jika klien mau saja

Data Subyektif :
- Baju klien tampak kotor
- Kuku klien panjang
- Rambut klien tidak rapi

2. Diagnosa keperawatan : deficit perawata diri


3. Tujuan umum (TUM) :

4. TujuanKhusus (TUK) :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2. Klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri.
3. Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat.
4. Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri
5. Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri.
6. Klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri.

5. Tindakan keperawatan :
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
a. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan/berhiasUntuk pasien laki-laki,latihannya meliputi:
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Bercukur
3. Melatih pasien makan secaramandiri
b. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
c. Menjelaskan cara makan yang tertib
d. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
e. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
Menjelaskan cara membersih kan tempat BAB dan BAK

B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan

12
Sp 1 pasien :mendiskusikan pentingnya kebersihan diri,cara – cara merawat diri dan melatih
pasien tentang cara - cara perawatan kebersihan diri
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi,kenalkan saya agus”
”Namanya bapak siapa,senang dipanggil siapa?”

b. Evaluasi/validasi
” Saya dinas sore di ruangan ini Selama di rumah sakit ini saya yang akan
merawat bapak?”

c. Kontrakwaktu
Berapa lama kita berbicara?.20 menitya...?.Mau dimana...?.disini aja ya.

2. FaseKerja
“Berapa kali R mandi dalam sehari? Apakah R sudah mandi hari ini?
Menurut R apa kegunaannya mandi ?Apa alasan R sehingga tidak bisa merawat
diri? Menurut R apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira
tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan
gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri
masalah apa menurut R yang bisa muncul ?” Betul ada kudis, kutu...dsb.
“Apa yang R lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja R menyisir
rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan
berdandan?”
(Contoh untuk pasien laki-laki)
“Berapa kali R cukuran dalam seminggu? Kapan R cukuran terakhir? Apa
gunanya cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?”. Iya... sebaiknya cukuran 2x
perminggu, dan ada alat cukurnya?”. Nanti bisa minta ke perawat ya
“Berapa kali R makan sehari?
”Apa pula yang dilakukan setelah makan?” Betul, kita harus sikat gigi setelah makan.
“Di mana biasanya R berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?”. Iya... kita
kencing dan berak harus di WC, Nach... itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa
membersihkan pakai air dan sabun”.
“Menurut R kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang
perlu kita persiapkan? Benar sekali..R perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk,
sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir”.
”Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing R
melakukannya. Sekarang R siram seluruh tubuh R termasuk rambut lalu ambil
shampoo gosokkan pada kepala R sampai berbusa lalu bilas sampai bersih..
bagus sekali.. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata
lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya
disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi R mulai dari depan
sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi
seluruh tubuh R sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. R bagus sekali
melakukannya. Selanjutnya R pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.”

13
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan R setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba R
sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah R lakukan tadi ?”.
”Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan
diri tadi ? Sekarang coba Tina ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi”
”Bagus sekali mau berapa kali R mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore,
Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan ya R..., dan beri
tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B
( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani? Baik
besok lagi kita latihan berdandan. Oke?”

b. Evaluasi obyektif

c. Rencanatindaklanjut
Sp 2 pasien :percakapan saat melatih pasien berdandan

d. Kontrak yang akandatang


Baik besok lagi kita latihan berdandan.Oke pak?”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : defisit perawatan diri

Pertemuan ke : ke - 2

Hari / Tanggal : 4 januari 2023

14
A. Proses keperawatan
1. KondisiKlien
Data Obyektif :
- Klien mengatakan jarang mandi dalam sehari klien hanya mau mandi jika klien mau saja

Data Subyektif :

- Baju klien tampak kotor


- Kuku kliien panjang
- Rammbut klien tidak rapi

2. Diagnosakeperawatan :skyzofernia
3. Tujuanumum (TUM) :
Pasientidakmengalamidefisitperawatandiri.
4. TujuanKhusus (TUK) :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2. Klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri.
3. Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat.
4. Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri
5. Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri.
6. Klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri
5. Tindakan keperawatan :
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
a. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan/berhias Untuk pasien laki-laki,latihannya meliputi:
1. Berpakaian
2. Menyisirrambut
3. Bercukur
3. Melatih pasien makan secara mandiri
b. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
c. Menjelaskan cara makan yang tertib
d. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
e. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
5. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan


Sp 2 pasien :percakapan saat melatih pasien berdandan
1. Fase Orientasi
15
a. Salam therapeutic
halo Pak R?
“Bagaimana perasaan bpk hari ini? Bagaimana mandinya?”sudah dilakukan?
Sudah ditandai di jadual hariannya?
Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bpk hari ini? Bagaimana mandinya?”sudah dilakukan?
Sudah ditandaidi jadwal hariannya?

a. Kontrakwaktu
Hari ini kita akan latihan berdandan,mau dimana latihannya. Bagaimana kalau
diruang tamu ? lebih kurang setengah jam”

2. FaseKerja
Apa yang R lakukan setelah selesai mandi ?”apa R sudah ganti baju?
“Untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang
bersih 2x/hari. Sekarang coba bapak ganti baju.. Ya, bagus seperti itu”.
“Apakah R menyisir rambut ? Bagaimana cara bersisir ?”Coba kita praktekkan, lihat
ke cermin, bagus…sekali!
“Apakah R suka bercukur ?Berapa hari sekali bercukur ?” betul 2 kali perminggu
“Tampaknya kumis dan janggut bapak sudah panjang. Mari Pak dirapikan ! Ya, Bagus
!” (catatan: janggut dirapihkan bila pasien tidak memelihara janggut)

3. FaseTerminasi
a. Evaluasisubyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah berdandan”.
“Coba pak, sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi”..
“Selanjutnya bapak setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju seperti
tadi ya! Mari kita masukan pada jadual kegiatan harian, pagi jam berapa, lalu sore
jam berap ?
b. Evaluasiobyektif

c. Rencanatindaklanjut
SP3 Pasien:Percakapan melatih pasien makan secara mandiri
a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b. Menjelaskan cara makan yang tertib
c. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik

d. Kontrak yang akandatang


Nantisiangkitalatihanmakanyangbaik.Diruangmakanbersamadenganpasienyang
lain.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Defisit perawatan diri

16
Pertemuan ke : ke-3

Hari / Tanggal : 5 januari 2023

A. Proses keperawatan

6. Kondisi Klien
Data Obyektif :
- Klien mengatakan jarang mandi dalam sehari klien hanya mau mandi jika klien mau saja

Data Subyektif :
- Baju klien tampak kotor
- Kuku klien panjang
- Rambut klien tidak rapi

7. Diagnosa keperawatan : deficit perawata diri


8. Tujuan umum (TUM) :

9. TujuanKhusus (TUK) :
2. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
3. Klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri.
4. Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat.
5. Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri
6. Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri.
7. Klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri.

10. Tindakan keperawatan :


1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
a. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan/berhiasUntuk pasien laki-laki,latihannya meliputi:
d. Berpakaian
e. Menyisir rambut
f. Bercukur
3. Melatih pasien makan secaramandiri
f. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
g. Menjelaskan cara makan yang tertib
h. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
i. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
6. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
17
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
Menjelaskan cara membersih kan tempat BAB dan BAK

B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan


SP3Pasien: Percakapan melatih pasien makan secara mandiri
a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b) Menjelaskan cara makan yang tertib
c) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik

1. FaseOrientasi
a. Salam therapeutic
“Selamat sore R,”

b. Evaluasi/validasi
Wow...masih rapi dech R”.

c. Kontrak waktu
Sore ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik. Kita latihan langsung
diruang makanya..!”Mari...itu sudah datang makanan.“

2. FaseKerja
Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana R makan?”
“Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktekkan!
“Bagus! Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa
dulu. Silakan R yang pimpin!. Bagus..
“Mari kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu-satu dengan pelan-
pelan. Ya, Ayo...sayurnya dimakanya.”“Setelah makan kita bereskan piring,dan gelas
yang kotor. Ya betul.. dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus!” Itu Suster Ani
sedang bagi obat, coba...R minta sendiri obatnya.”

3. FaseTerminasi
a. Evaluasisubyektif
Bagaimana perasaan R setelah kita makan bersama-sama”.

b. Evaluasiobyektif
Apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan, ( cuci tangan, duduk yang
baik, ambil makanan, berdoa, makan yang baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci
tangan.)”

c. Rencanatindaklanjut
SP4 Pasien: Percakapan mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara
mandiri
Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
18
Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

d. Kontrak yang akan datang


?.Besok kita ketemu lagi untuk latihan BAB /BAK yang baik,bagaiman kalau
jam 10.00 di sini saja ya...!”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Defisit perawatan diri

Pertemuan ke : ke-5

Hari / Tanggal : 6 januari 2023

A. Proses keperawatan

1. Kondisi Klien
Data Obyektif :
- Klien mengatakan jarang mandi dalam sehari klien hanya mau mandi jika klien mau saja

Data Subyektif :
- Baju klien tampak kotor
- Kuku klien panjang
- Rambut klien tidak rapi

19
2. Diagnosa keperawatan : deficit perawata diri
3. Tujuan umum (TUM) :

7. TujuanKhusus (TUK) :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2. Klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri.
3. Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat.
4. Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri
5. Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri.
6. Klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri.

8. Tindakan keperawatan :
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
a. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan/berhiasUntuk pasien laki-laki,latihannya meliputi:
g. Berpakaian
h. Menyisir rambut
i. Bercukur
3. Melatih pasien makan secaramandiri
j. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
k. Menjelaskan cara makan yang tertib
l. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
m. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
9. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
Menjelaskan cara membersih kan tempat BAB dan BAK

B. Strategi komunikasipelaksanaantindakankeperawatan
SP4 Pasien: Percakapan mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
Fase orientasi
a. Salam therapeutic
“Selamat pagi ? Bagaimana perasaan Rhari ini ?”
b. Evaluasi/validasi
Baik..!sudah dijalankan jadual kegiatannya..?”

20
c. Kontrakwaktu
“Kitaakanmembicarakantentangcaraberakdankencingyangbaik?
“Kira-kira20menitya...T.dandimanakitaduduk?Baikdisanadech...!

2. FaseKerja
“Dimana biasanya Tono berak dan kencing?” “Benar Tono, berak atau kencing yang
baik itu di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada saluran
pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak berak/kencing di sembarang tempat ya ”
“Sekarang, coba Tono jelaskan kepada saya bagaimana cara Tono cebok?”
“Sudah bagus ya Tono, yang perlu diingat saat Tono cebok adalah Tono
membersihkan anus atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada
tinja/air kencing yang masih tersisa di tubuh Tono”. “Setelah Tono selesai cebok,
jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC dibersihkan. Caranya siram
tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak
tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti
Tono ikut mencegah menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air
kencing”
“Setelah selesai membersihan tinja/air kencing, Tono perlu merapihkan kembali
pakaian sebelum keluar dari WC/kakus/kamar mandi. Pastikan resleting celana telah
tertutup rapi , lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.”

3. FaseTerminasi
a. Evaluasisubyektif
“Bagaimana perasaan setelah kita membicarakan tentang cara berak /kencing
yang baik?”
“Coba jelaskan ulang tentang cara BAB ? BAK yang baik.”Bagus...!
“Untukselanjutnya T bisamelakukancara-carayangtelahdijelaskantadi”.

b. Evaluasi obyektif

c. Rencanatindaklanjut

d. Kontrak yang akandatang

21
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Resiko perilaku kekerasan

Pertemuan ke :1

Hari / Tanggal : 3 januari 2023


A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Subyektif :
- Klien mengatakan sering marah marah sebelumnya
- Klien melempar barang-barang jika marah

Obyektif :
- Tn.R tampak kontak mata kurang
- Tn.R tampak sering terdiam dan melamun jika di Tanya
- Tn. R tampak sedih

2. Diagnosa keperawatan :halusianasi


3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien dapat melanjutkan hubungan peran sesuai tanggung jawab.

4. TujuanKhusus (TUK) :
a. Pasien dapat Membina Hubungan saling percaya
b. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab marah /amuk
c. Pasien dapat mengidentifikasi tanda marah
d. Pasien dapat mengungkapkan perilaku marah yang sering dilakukan
e. Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku Kekerasan
f. Pasien mengidentifikasi cara konstruksi dalam berespon terhadap perilaku kekerasan
g. Pasien dapat mendemonstrasikancara mengontrol marah
h. Pasien dapat dukungan keluarga mengontrol marah
i. Pasien dapat menggunakan obat dengan benar
j. Pasien dapat dukumgan dari lingkungan untuk mengontrol langsung amarahnya

5. Tindakan keperawatan :
1. Bina hubungan saling percaya
a. Memberi salam atau panggil nama klien
b. Sebutkan nama perawat sambil menjabat tangan
c. Jelaskan tujuan interaksi
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Beri sikap aman dan empati
f. Membuat kontrak topik,waktu,dan tempat setiap kali bertemu.
2. Diskusikan bersama pasien pennyebab prilaku kekerasan sekarang dan yang lalu
a. Anjurkan klien mengnungkapkan yang dialami saat marah.
b. Obsevasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien.
c. Simpulkan tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami klien
3. Diskusikan perasaan,tanda-tanda,dan gejala yang dirasakan pasien jika terjadi

22
penyebab perilaku kekerasan.
a. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secarafisik
b. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara psikologis
c. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara sosial
d. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara spiritual
e. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara intelektual
4. Diskusikan bersama pasien tentang prilaku kekerasan yang biasa dilakukan
pada saat marah
a. Verbal
b. Terhadap orang lain
c. Terhadap diri sendiri
d. Terhadap lingkungan

5. Diskusikan bersama klien akibat prilaku kekerasan yang ia lakukan


a. Berbicara akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien.
b. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.
c. Tanyakan pada klien”Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat”.
6. Diskusikan bersama klien cara mengendalikan prilaku kekerasan, yaitu
dengan cara berikut :
a. Fisik :
1. Pukul kasur/bantal,tarik napas dalam
2. Susun jadwal latihan mengungkapkan nafas dalam dan pukul kasur atau bantal
b. Minum Obat:
1. Bantu pasien minum obat dengan prinsip lima benar (benarnama pasien,obat, cara
minum obat,waktu minum obat,dan dosis obat)disertai penjelasan mengenai
kegunaan obat dan akibat berhneti minum obat
2. Susun jadwal minum obat
c. Sosial/verbal:
1. Menyatakan secara asertif rasa marahnya
2. Bantu mengungkapkan rasa marahnya secara verbal: menolak dan meminta
dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik
3. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal
d. Spiritual:
1. Bantu pasien mengenmdalikan marah secara spiritual: kegiatan ibadah yang
biasa dilakukan sesuai keyakinan
2. Susun jadwal latihan ibadah dan berdoa
23
e. Ikut sertakan pasien dalamTAK dan stimulasi persepsi untuk
mengendalikan prilaku kekerasan

B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan


SP 1 Pasien :Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan
marah,tanda dan gejala yang dirasakan,perilaku kekerasan yang dilakukan, akibatnya, serta
cara mengontrol secara fisik.
1. FaseOrientasi
“ Assalamualaikum ……
“ Selamat sore Pak, Perkenelkan nama saya “AGUS”, pagil saya perawat yang
dinas di ruang ini, Saya akan merawat bapak di rumah sakiT ini. Nama bapak
siapa?? Senagn dipanggil apa?? “
“ Bagaimana perasaan bapak saat ini, apakah masih ada perasaan kesal atau
marah? Apa yang terjadi di rumah ?”
“ Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah
bapak.” “ Berapa lama kita berbincang-bincang?? Bagaimana kalau 10
menit pak?? “
“ Di mana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang pak?? Di sini atau
diruang tamu?”

a. Evaluasi/validasi
“ Bagaimanaperasaanbapaksaatini, apakahmasihadaperasaankesalataumarah?
Apayang terjadidi rumah ?”

b. Kontrakwaktu
“ Baiklahsekarangkitaakanberbincang-
bincangtentangperasaanmarahbapak.”“Berapa lamakitaberbincang-bincang??
Bagaimanakalau 10menitpak?? “
“Dimanaenaknyakitadudukuntukberbincang-bincangpak??
Disiniataudiruangtamu?”

2. FaseKerja
Apa yang menyebabkan bapakk marah?? Apakah sebelumnya bapak pernah
marah? Lalu penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang? O… ya, jadi
ada 2 penyebab bapak marah.”
“ pada penyebab marah itu ada seperti bapak pulang ke rumah dan istri belum
menyediakan makanan (misalnya ini penyebab marah pasien), apa yang baopak
rasakan?( tunggu respon pasien)
“ Apakah bapak merasakan kesal, kemudian dada bapak berdebar-debar, mata
melotot, rahang terkatup rapat dan tangan mengepal?
“ Setelah itu apa yang bapak lakukan?
“ O… iya, jadi bapak memukul istri bapak dan memecahkan piring? Apakah
dengan cara ini makanan akan terhidang? Iya, tentu saja tidak. Apa kerugian
cara yang bapak lakukan? Betul, istri jadi sakit dan takut, piring-piring pecah.”
24
“ Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah bapak belajar
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian??
“ Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan pak. Salah satunya adalah
dengan cara fisik.. jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.
“ Ada beberapa cara, bagaimana kalau kitsa belajar satu cara dulu?
“ Begini pak, kalau tanda-tamnda marah tadi sudah bapak rasakan maka bapak
berdiri, lalu tarik nafas dari hiudung, tahan sebentar, lalu keluarkan atau tiup
perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba
lagi!!!!!! Tarik dari hidung, bagus …… tahan, dan tiup melalui mulut !!!! Nah,
lakukan sebanyak 5 kali. Bagus sekali, bapak sudah bias melakukannya.”
Bagaimana perasaanya??
“ Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehinga sewaktu0-
waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya.”

3. FaseTerminasi
a. Evaluasisubyektif
“ Bagai mana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang
kemaraha nbapak???

“ Iya, jadi ada 2 penyeba marah bapak (sebutkan) dan yang bapak rasakan
(sebutkan)dan yang bapak lakukan (sebutkan) serta akibat nya(sebutkan).”
“ Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah yang lalu, apa
yang bapak lakukan kalu marah?? Yang belum kita ketahui dan bahas dan
janganlupalatihannyayapak, berapa kali seharibapakmaulatihan napas
dalam??? Jam berapasajapak??

b. Evaluasiobyektif

c. Rencanatindaklanjut
SP2 Pasien: Membantu pasien latihan mengendalikan prilaku kekerasan dengan
cara fisik kedua (Evaluasi latihan nafas dalam, Latihan cara fisik ke 2 pukul kasur
dan bantal, Menyusun jadwal kegiatan harian cara ke 2).

d. Kontrak yang akandatang


“ Baiklah bagaimana kalau gitu 2 jam lagi saya datng dan kita latihan cara
yang lain untuk mencegah atau mengontrol marah. Tempat nya di sini saja ya
pak???
“Assalamualaikum..”

25
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Resiko perilaku kekerasan

Pertemuan ke :2

Hari / Tanggal : 4 januari 2023


C. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Subyektif :
- Klien mengatakan sering marah marah sebelumnya
- Klien melempar barang-barang jika marah

Obyektif :
- Tn.R tampak kontak mata kurang
- Tn.R tampak sering terdiam dan melamun jika di Tanya
- Tn. R tampak sedih

2. Diagnosa keperawatan :halusianasi


3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien dapat melanjutkan hubungan peran sesuai tanggung jawab.

4. TujuanKhusus (TUK) :
a. Pasien dapat Membina Hubungan saling percaya
b. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab marah /amuk
c. Pasien dapat mengidentifikasi tanda marah
d. Pasien dapat mengungkapkan perilaku marah yang sering dilakukan
e. Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku Kekerasan
f. Pasien mengidentifikasi cara konstruksi dalam berespon terhadap perilaku kekerasan
g. Pasien dapat mendemonstrasikancara mengontrol marah
h. Pasien dapat dukungan keluarga mengontrol marah
i. Pasien dapat menggunakan obat dengan benar
j. Pasien dapat dukumgan dari lingkungan untuk mengontrol langsung amarahnya

5. Tindakan keperawatan :
2. Bina hubungan saling percaya
a. Memberi salam atau panggil nama klien
b. Sebutkan nama perawat sambil menjabat tangan
c. Jelaskan tujuan interaksi
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Beri sikap aman dan empati
f. Membuat kontrak topik,waktu,dan tempat setiap kali bertemu.
7. Diskusikan bersama pasien pennyebab prilaku kekerasan sekarang dan yang lalu
a. Anjurkan klien mengnungkapkan yang dialami saat marah.
b. Obsevasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien.
c. Simpulkan tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami klien
8. Diskusikan perasaan,tanda-tanda,dan gejala yang dirasakan pasien jika terjadi
26
penyebab perilaku kekerasan.
a. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secarafisik
b. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara psikologis
c. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara sosial
d. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara spiritual
e. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara intelektual
9. Diskusikan bersama pasien tentang prilaku kekerasan yang biasa dilakukan
pada saat marah
a. Verbal
b. Terhadap orang lain
c. Terhadap diri sendiri
d. Terhadap lingkungan

10. Diskusikan bersama klien akibat prilaku kekerasan yang ia lakukan


a. Berbicara akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien.
b. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.
c. Tanyakan pada klien”Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat”.
11. Diskusikan bersama klien cara mengendalikan prilaku kekerasan, yaitu
dengan cara berikut :
a. Fisik :
1. Pukul kasur/bantal,tarik napas dalam
2. Susun jadwal latihan mengungkapkan nafas dalam dan pukul kasur atau bantal
b. Minum Obat:
1. Bantu pasien minum obat dengan prinsip lima benar (benarnama pasien,obat, cara
minum obat,waktu minum obat,dan dosis obat)disertai penjelasan mengenai
kegunaan obat dan akibat berhneti minum obat
2. Susun jadwal minum obat
c. Sosial/verbal:
1. Menyatakan secara asertif rasa marahnya
2. Bantu mengungkapkan rasa marahnya secara verbal: menolak dan meminta
dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik
3. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal
d. Spiritual:
1. Bantu pasien mengenmdalikan marah secara spiritual: kegiatan ibadah yang
biasa dilakukan sesuai keyakinan
2. Susun jadwal latihan ibadah dan berdoa
27
e. Ikut sertakan pasien dalamTAK dan stimulasi persepsi untuk
mengendalikan prilaku kekerasan
A. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
SP2 Pasien: Membantu pasien latihan mengendalikan prilaku kekerasan dengan cara fisik
kedua (Evaluasi latihan nafas dalam, Latihan cara fisik ke 2 pukul kasur dan
bantal,Menyusun jadwal kegiatan harian cara ke 2)
1. FaseOrientasi
a. Salam therapeutic
“Assalamualaikum..Selamat pagi pak R, Sesuai dengan janji saya, sekarang saya
datang lagi.”
“ Bagimana perasaaan bapak hari ini??? ”Adakah hal-hal yang menyebabkan bapak
marah???”
“ Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol perasaan marah dengan kegiatan
fisik untuk cara yang ke 2.”
“ Mau berapa lama??? Bagaimana kalau 20 mernit?”

“ Dimana kita bicara?? Bagaimana kalu dirung tamu???”


Evaluasi/validasi
“Bagimana perasaaa nbapak harii ni???”Adakahhal-
halyangmenyebabkanbapakmarah???”

b. Kontrakwaktu
“Baik,sekarang kita akan belajar cara mengontrol perasaan marah dengan
kegiatan fisik untuk cara yang ke 2.”
“Mau berapa lama??? Bagaimana kalau 20 mernit?”
“Dimana kita bicara??Bagaimana kalau dirung tamu???”

2. FaseKerja
“ Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal, berdebar-
debar, mata melotot, tangan mengepal, selain nafas dalam, bapak dapat melakukan
pukul bantal dan kasur.”
“ Sekarang mari kita latihan pukul bantal dan kasur. Mana tempat tidur bapak???”
Jadi nanti kalau bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan
kemarahan tersebut dengan memukul bantal dan kasur. Nah, coba bapak lakukan !!!!
pukul kasur dan bantal. Ya bagus sekali bapak melakukannya.”
“ kekesalan lampiaskan pada kasur dan bantal.”
“ Nah, cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marahkemudian
jangan lupa merapikan tempat tidurnya.”
.”

3. FaseTerminasi
a. Evaluasi subyektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah latihan cara menyalurkan marah tadi ??”
“ Ada berapa cara yang sudah kita latih, Coba bapak sebutkan lagi!!!! Ya, bagus.
“ Mari kita masukkan dalanm jadwal kegiatan sehari-hari bapak. Pukul bantal kasur
mau jam berapa??? Bagaiman kalau setiap bangun tuidur??? Baik, jam 07.00 pagi
28
dan jam 15.00 sore lalu kalau ada keinginan marah sewaktu-waktu gunakan kedua
cara tadiya pak!!! Sekarang kitsa buat jadwalnya ya pak!! Mau berapa kali sehari
bapak latihan memukul kasur dan bantal serata tarik nafas dalam ini???”
“ Besok pagi kita ketemu lagi dan kita akan latihan cara mengontrol marah dengan
belajar bicara yang baik, mau jam berapa pak, Baik pak sore hari ya ? Sampai jumpa.

a. Evaluasiobyektif

b. Rencanatindaklanjut

c. Kontrak yang akandatang


“Besok kita ketemu lagi dan kita akan latihan cara mengontrol marah dengan
belajar bicara yang baik, mau jam berapa pak,Baik pak sore hari ya??Sampai
jumpa!”

29
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Resiko perilaku kekerasan

Pertemuan ke :3

Hari / Tanggal : 5 januari 2023


D. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Subyektif :
- Klien mengatakan sering marah marah sebelumnya
- Klien melempar barang-barang jika marah

Obyektif :
- Tn.R tampak kontak mata kurang
- Tn.R tampak sering terdiam dan melamun jika di Tanya
- Tn. R tampak sedih

2. Diagnosa keperawatan :halusianasi


3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien dapat melanjutkan hubungan peran sesuai tanggung jawab.

4. TujuanKhusus (TUK) :
a. Pasien dapat Membina Hubungan saling percaya
b. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab marah /amuk
c. Pasien dapat mengidentifikasi tanda marah
d. Pasien dapat mengungkapkan perilaku marah yang sering dilakukan
e. Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku Kekerasan
f. Pasien mengidentifikasi cara konstruksi dalam berespon terhadap perilaku
kekerasan
g. Pasien dapat mendemonstrasikancara mengontrol marah
h. Pasien dapat dukungan keluarga mengontrol marah
i. Pasien dapat menggunakan obat dengan benar
j. Pasien dapat dukumgan dari lingkungan untuk mengontrol langsung
amarahnya

5. Tindakan keperawatan :
3. Bina hubungan saling percaya
a. Memberi salam atau panggil nama klien
b. Sebutkan nama perawat sambil menjabat tangan
c. Jelaskan tujuan interaksi
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Beri sikap aman dan empati
f. Membuat kontrak topik,waktu,dan tempat setiap kali bertemu.
12. Diskusikan bersama pasien pennyebab prilaku kekerasan sekarang dan
yang lalu
a. Anjurkan klien mengnungkapkan yang dialami saat marah.

0
b. Obsevasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien.
c. Simpulkan tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami klien
13. Diskusikan perasaan,tanda-tanda,dan gejala yang dirasakan pasien jika
terjadi penyebab perilaku kekerasan.
a. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secarafisik
b. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara psikologis
c. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara sosial
d. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara spiritual
e. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara intelektual
14. Diskusikan bersama pasien tentang prilaku kekerasan yang biasa
dilakukan pada saat marah
a. Verbal
b. Terhadap orang lain
c. Terhadap diri sendiri
d. Terhadap lingkungan

15. Diskusikan bersama klien akibat prilaku kekerasan yang ia lakukan


a. Berbicara akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien.
b. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.
c. Tanyakan pada klien”Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang
sehat”.
16. Diskusikan bersama klien cara mengendalikan prilaku kekerasan, yaitu
dengan cara berikut :
a. Fisik :
1. Pukul kasur/bantal,tarik napas dalam
2. Susun jadwal latihan mengungkapkan nafas dalam dan pukul kasur atau bantal
b. Minum Obat:
1. Bantu pasien minum obat dengan prinsip lima benar (benarnama pasien,obat,
cara minum obat,waktu minum obat,dan dosis obat) disertai penjelasan
mengenai kegunaan obat dan akibat berhneti minum obat
2. Susun jadwal minum obat
c. Sosial/verbal:
1. Menyatakan secara asertif rasa marahnya
2. Bantu mengungkapkan rasa marahnya secara verbal: menolak dan
meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik

1
3. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal
d. Spiritual:
1. Bantu pasien mengenmdalikan marah secara spiritual: kegiatan ibadah yang
biasa dilakukan sesuai keyakinan
2. Susun jadwal latihan ibadah dan berdoa
e. Ikut sertakan pasien dalamTAK dan stimulasi persepsi untuk
mengendalikan prilaku kekerasan

A. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan


1. FaseOrientasi
a. Salam therapeutic
“ Assalamualaikum pak, Sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita
ketemu lagi.Bagaimana pak,sudah dilakukan latihan tarik napas dalam dan
pukul kasur bantal

b. Evaluasi/validasi
Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?”
“ bagus. nah kalau tarik napas dalamnya dilakukan sendiri tulis M, artinya
mandarin. Kalau di ingatkan suster baru dilakukan tulis B, artinya; dibantu
atau di ingatkan. “ Nah kalau tidak dilakukan tulis T, artinya ;belum bisa
melakukan.”

c. Kontrakwaktu
“Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk mencagah
marah?”
“ Dimana enaknya kita berbincang – bincang? Bagaimana kalau ditempat
yang sama?“Berapa lama bapak mau berbincang– bincang?”
“Bagaimana kalau 15 menit?”

2. FaseKerja
“ Sekarang kita latihan cara bicara yang baikuntukmencegahmarah. Kalau marah
sudah disalurkan melalui tarik napas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan
sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah. Ada 3
caranya pak:
1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara rendah serta tidak
menggunakan kata – kata kasar. Kemarai bapak bilang penyebab marahnya
karenaminta uang sama istri tidak diberi. Coba bapak minta uang dengan baik
: “ bu, sayaperlu uang untuk membeli rokok . “nanti bias dicoba disini untuk
meminta baju,mintaobat dan lain–lain. Coba bapakpraktekkan. Baguspak.”
2. Menolak dengan baik, jika ada yang enyuruh dan bapak tidak ingin
melakukannya,katakana : “ maaf saya tidak bias melakukannya karena sedang
ada kerjaan”. Cobabapakpraktekkan. Baguspak“.
3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat

2
kesalbapak dapat mengatakan : “ saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu “
cobaprektekkan.Bagus!“

3. FaseTerminasi
a. Evaluasisubyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap–cakap tentang cara
menaontrol marah dengan bicara yang baik? “
“ coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita
pelajari.“bagus sekali, sekarang mari kita masuk kandalam jadwal. Berapa
kali sehari bapak mau latihan bicara yang baik?Bisa kita buat jadwalnya.”
“ Coba masukkan dalam jadwal latihan sehari – hari, misalnya meminta
obat, uang, dll.
“Bagus nanti dicobaya pak!“

b. Evaluasiobyektif

c. Rencanatindaklanjut

d. Kontrak yang akandatang


“Bagaimana kalau besok sore lagi ketemu lagi ? “
“ Nanti kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah
bapak yaitu dengan cara ibadah, bapak setuju? Mau dimana pak?Disini
lagi? ”Baik sampai nantiya!”

3
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Resiko perilaku kekerasan

Pertemuan ke :4

Hari / Tanggal : 6 januari 2023


E. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Subyektif :
- Klien mengatakan sering marah marah sebelumnya
- Klien melempar barang-barang jika marah

Obyektif :
- Tn.R tampak kontak mata kurang
- Tn.R tampak sering terdiam dan melamun jika di Tanya
- Tn. R tampak sedih

2. Diagnosa keperawatan :halusianasi


3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien dapat melanjutkan hubungan peran sesuai tanggung jawab.

4. TujuanKhusus (TUK) :
a. Pasien dapat Membina Hubungan saling percaya
b. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab marah /amuk
c. Pasien dapat mengidentifikasi tanda marah
d. Pasien dapat mengungkapkan perilaku marah yang sering dilakukan
e. Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku Kekerasan
f. Pasien mengidentifikasi cara konstruksi dalam berespon terhadap perilaku
kekerasan
g. Pasien dapat mendemonstrasikancara mengontrol marah
h. Pasien dapat dukungan keluarga mengontrol marah
i. Pasien dapat menggunakan obat dengan benar
j. Pasien dapat dukumgan dari lingkungan untuk mengontrol langsung
amarahnya

5. Tindakan keperawatan :
4. Bina hubungan saling percaya
a. Memberi salam atau panggil nama klien
b. Sebutkan nama perawat sambil menjabat tangan
c. Jelaskan tujuan interaksi
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Beri sikap aman dan empati
f. Membuat kontrak topik,waktu,dan tempat setiap kali bertemu.
17. Diskusikan bersama pasien pennyebab prilaku kekerasan sekarang dan
yang lalu
a. Anjurkan klien mengnungkapkan yang dialami saat marah.

4
b. Obsevasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien.
c. Simpulkan tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami klien
18. Diskusikan perasaan,tanda-tanda,dan gejala yang dirasakan pasien jika
terjadi penyebab perilaku kekerasan.
a. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secarafisik
b. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara psikologis
c. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara sosial
d. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara spiritual
e. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara intelektual
19. Diskusikan bersama pasien tentang prilaku kekerasan yang biasa
dilakukan pada saat marah
a. Verbal
b. Terhadap orang lain
c. Terhadap diri sendiri
d. Terhadap lingkungan

20. Diskusikan bersama klien akibat prilaku kekerasan yang ia lakukan


a. Berbicara akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien.
b. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.
c. Tanyakan pada klien”Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang
sehat”.
21. Diskusikan bersama klien cara mengendalikan prilaku kekerasan, yaitu
dengan cara berikut :
a. Fisik :
1. Pukul kasur/bantal,tarik napas dalam
2. Susun jadwal latihan mengungkapkan nafas dalam dan pukul kasur atau bantal
b. Minum Obat:
1. Bantu pasien minum obat dengan prinsip lima benar (benarnama pasien,obat,
cara minum obat,waktu minum obat,dan dosis obat) disertai penjelasan
mengenai kegunaan obat dan akibat berhneti minum obat
2. Susun jadwal minum obat
c. Sosial/verbal:
1. Menyatakan secara asertif rasa marahnya
2. Bantu mengungkapkan rasa marahnya secara verbal: menolak dan
meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik

5
3. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal
d. Spiritual:
1. Bantu pasien mengenmdalikan marah secara spiritual: kegiatan ibadah yang
biasa dilakukan sesuai keyakinan
2. Susun jadwal latihan ibadah dan berdoa
e. Ikut sertakan pasien dalamTAK dan stimulasi persepsi untuk
mengendalikan prilaku kekerasan

A. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan


1. FaseOrientasi
a. Salam therapeutic
“Assalamualaikum pak,Sesuai dengan janji saya sekarang saya dating
lagi
“baik,yang mana yang mau dicoba?”

b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana pak, latihan apa yang sudah dilakukan? Apa yang
dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali,
bagaimana rasa marahnya.

c. Kontrakwaktu
“ Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah
rasa marah itu dengan ibadah?”
“ Dimana enaknya kita berbincang – bincang? Bagaiman kalau di
tempat biasa?”“Bagaimana kalau 15 menit?”

2. FaseKerja
coba ceritakan kegiatan ibadah yang pak
lakukan? “ “ Bagus,baik,yang mana mau di
coba?
“Nah,kalau mbak sedang marah coba mbak langsung duduk dan tarik nafas
dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks.”
“ apa kegiatan ibadah yang biasa bapak lakukan?”
“ coba pilih dua kegiatan yang ingain bapak
lakukan.” “ maei kita coba lakukan. “
Bagus sekali!”
“ bapak bisa melakukan ibadah secara teratur untuk meredakan kemarahan.”

6
3. FaseTerminasi
a. Evaluasisubyektif
“ bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang
cara yang ke 3 ini?” “ jadi,sudah berapa cara mengontrol marah yang kita
pelajari? Bagus.”
“ mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan bapak. Mau
berapa kali bapak sholat? Baik kita masukkan sholat…..dan……(sesuai
kesepakatan pasien)
“ coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat baak lakukan bila bapak
merasa marah”
“ setelah ini coba bapak lakukan jadwal sholat sesuai jadwalyang telah kita buat
tadi”
“ besok kita ketemu lagi ya pak?,nanti kita bicarakan cara ke 4 mengontrol rasa
marah. Yaitu dengan patuh minum obat. Mau jam berapa pak? Seperti sekarang
saja,jam 1 ya?”
“ nanti kita akan membicarakan cara pengunaaan yang benar untuk
mengontrol rasa marah bapak,setuju pak?”
“Sampai jumpa pak !”

b. Evaluasiobyektif

c. Rencanatindaklanjut

d. Kontrak yang akandatang

7
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Resiko perilaku kekerasan

Pertemuan ke :5

Hari / Tanggal : 6 januari 2023


F. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Subyektif :
- Klien mengatakan sering marah marah sebelumnya
- Klien melempar barang-barang jika marah

Obyektif :
- Tn.R tampak kontak mata kurang
- Tn.R tampak sering terdiam dan melamun jika di Tanya
- Tn. R tampak sedih

2. Diagnosa keperawatan :halusianasi


3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien dapat melanjutkan hubungan peran sesuai tanggung jawab.

4. TujuanKhusus (TUK) :
a. Pasien dapat Membina Hubungan saling percaya
b. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab marah /amuk
c. Pasien dapat mengidentifikasi tanda marah
d. Pasien dapat mengungkapkan perilaku marah yang sering dilakukan
e. Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku Kekerasan
f. Pasien mengidentifikasi cara konstruksi dalam berespon terhadap perilaku
kekerasan
g. Pasien dapat mendemonstrasikancara mengontrol marah
h. Pasien dapat dukungan keluarga mengontrol marah
i. Pasien dapat menggunakan obat dengan benar
j. Pasien dapat dukumgan dari lingkungan untuk mengontrol langsung
amarahnya

5. Tindakan keperawatan :
5. Bina hubungan saling percaya
a. Memberi salam atau panggil nama klien
b. Sebutkan nama perawat sambil menjabat tangan
c. Jelaskan tujuan interaksi
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Beri sikap aman dan empati
f. Membuat kontrak topik,waktu,dan tempat setiap kali bertemu.
22. Diskusikan bersama pasien pennyebab prilaku kekerasan sekarang dan
yang lalu
a. Anjurkan klien mengnungkapkan yang dialami saat marah.

8
b. Obsevasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien.
c. Simpulkan tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami klien
23. Diskusikan perasaan,tanda-tanda,dan gejala yang dirasakan pasien jika
terjadi penyebab perilaku kekerasan.
a. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secarafisik
b. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara psikologis
c. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara sosial
d. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara spiritual
e. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara intelektual
24. Diskusikan bersama pasien tentang prilaku kekerasan yang biasa
dilakukan pada saat marah
a. Verbal
b. Terhadap orang lain
c. Terhadap diri sendiri
d. Terhadap lingkungan

25. Diskusikan bersama klien akibat prilaku kekerasan yang ia lakukan


a. Berbicara akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien.
b. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.
c. Tanyakan pada klien”Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang
sehat”.
26. Diskusikan bersama klien cara mengendalikan prilaku kekerasan, yaitu
dengan cara berikut :
a. Fisik :
1. Pukul kasur/bantal,tarik napas dalam
2. Susun jadwal latihan mengungkapkan nafas dalam dan pukul kasur atau bantal
b. Minum Obat:
1. Bantu pasien minum obat dengan prinsip lima benar (benarnama pasien,obat,
cara minum obat,waktu minum obat,dan dosis obat) disertai penjelasan
mengenai kegunaan obat dan akibat berhneti minum obat
2. Susun jadwal minum obat
c. Sosial/verbal:
1. Menyatakan secara asertif rasa marahnya
2. Bantu mengungkapkan rasa marahnya secara verbal: menolak dan
meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik

9
3. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal
d. Spiritual:
1. Bantu pasien mengenmdalikan marah secara spiritual: kegiatan ibadah yang
biasa dilakukan sesuai keyakinan
2. Susun jadwal latihan ibadah dan berdoa
e. Ikut sertakan pasien dalamTAK dan stimulasi persepsi untuk
mengendalikan prilaku kekerasan
A. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
1. FaseOrientasi
a. Salam therapeutic
“Assalamualaikum bapak, sesuai dengan janji kita hari ini kita bertemu
lagi”

b. Evaluasi/validasi
“bagaimana pak? sudah di lakukan latihan tarik nafas dalam,pukul kasur
bntal,bicara yan baik dan sholat? Apa yang di rasakan setalah melakukan
lathan secara teratur?”

c. Kontrakwaktu
“bagaimana kalau sekarang kita bicara bincang dan latihan tentang cara
minum obat yang benar untuk menggontrol rasa marah?”
“dimana enaknya kita berbincang-bincang ?Bagaimana kalau ditempat
kemarin?”“berapa lama bapak mauberbincang-? Bagaimana kalau 15
menit?”

2. FaseKerja
(Perawat membawa obat pasien)
“ bapak sudah dapat obat dari dokter?” Berapa macam obat yang bapak
minum? Warnanya apa saja? Bagus! Jam berapa bapak minum? Bagus!
“ Obatnya ada 3 macam pak, yang warnanya orange namanya CPZ, gunanya
agar pikiran tenang. Yang putih namanya THP agar rileks dan tidak tegang dan
yang merah jambu namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa marah
berkurang. Semuanya ini harus bapak minum 3X sehari jam 07.00 pagi, jam satu
siang, dan tujuh malam”.
“ Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering maka untuk
mengatasinya dengan menghisap-hisap es batu”. “bila mata trasa berkunang
kunang,bapak sebaiknya istirahat dan jangan berktifitas dulu”
“ Nanti dirumah sebelum minum obat ini bapak lihat dulu label dikotak
obat apakah benar nama bapak tertulis disitu, berapa osis yang harus diminum,
jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah namanya obatnya sudah
benar? Diisini minta obatnya pada perawat kemudian cek lagi apakah benar
obatnya!”.

10
“ Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi ya pak,
karena dapat terjadi kekambuhan”.
“ Sekarang kita masukkan waktu minum obatna kedalam jadwal ya pak”.

3. FaseTerminasi
a. Evaluasisubyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kitabercakap–cakap cara minum obat
yang benar?”.
“ Coba bapak sebutkan lagi jenis obat yang bapak minum!. Bagaimana
cara minum obat yang benar?”.
“ Nah, sudah beapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari?.
Sekarang kita tambah kan jadwal kegiatan nya dengan minum obat. Jangan
lupa laksanakannya dengan teratur ya!”.

b. Evaluasiobyektif

c. Rencanatindaklanjut

d. Kontrak yang akandatang


“ Baik, Besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauh mana bapak
melaksnakan kegiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah.
Sampai jumpa….”

11
Implementasi dan evaluasi
No Dx Waktu Tindakan Keperawatan Evaluasi
. keperawatan
3/1/23 Sp 1 pasien : S:
- Mengidentrifikasi jeis halusinasi - Tn.R mengatakan mendengarkan bisikan atau sura suara
- Mengidentrifikasi Isi halusinasi - Pasien senang melakukan hardik
- Mengidentrifikasi waktu halusinasi O:
- Mengidentrifikasi frekuensi - Klien tampak kontak mata kurang jika di ajak komunikasi.
Halusinasi halusinasi - Klien tampak berbicara inkhoheren
- Mengidentrifikasi situasi yang - Klien tampak melakukan hardik tetapi dibimbing
menimbulkan halusinasi
- Mengidentrifikasi respon terhafdap A : halusinasi
halusinasi P :Intervensi di lanjutkan :
- Mengajarka cara mengontrol - Sp 1 pasien :
halusinasi denga cara menghnghardik Menghardik halusinasi
- Memasukan dalm jadwal kegiatan - SP 2 pasien
harian Mengendalikan halusinasi degan cara bercakap – cakap degan orang lain

3/1/23 S:
Sp 1 pasien : - Klien mengatakan gatal pada tangan nya
- Mendiskusikan penting nya kebersihan - Klien mengatakan jarang mandi dalam sehari
diri - Klien mengatakan jarang menyisir rambut
Deficit - cara – cara merawat diri
perawatan - melatih pasien tentang cara-cara O:
diri perawatan kebersihan diri. - Klien tampak kotor
- Klien tampak lusuh
- Kuku klien tampak kotor
- Rambut klien tampak tidak rapi.

A : DPD

0
P :intervensi di lanjutkan
- Sp 2 pasien
Melatih pasien berdandan atau berhias seperti berpakaian,meyisir rambut
Dan mencukur

S:
3/1/23 - Klien mengataka nmerasa gelisah jika tidak minum obat.
Resiko Sp 1 pasien : - Klien mengatakan tidak tua apa yang membuat nya marah.
perilaku - Membina hubungan saling percaya - Klien mengatakan mengertigejala yang dirasakan
kekerasan - identifikasi penyebap perasaan marah - Klien senang menarik afas dalam
- tanda gejala yang dirasakan O:
- perilaku kekerasan yang dilakukan - Pasien tampak banayak terdiam jika di tanya.
- akibat dari perilaku kekerasan - Klien tampak lesu dan melamun
- serta cara mengontrol secara fisik. - Klien mampu menarik afas dalam secara mandiri setelah diajarkan
berulang

A : Resiko perilaku kekerasan


P :intervensi di lanjutkan
- Sp 2 pasien

1
No Dx Waktu Tindakan Keperawatan Evaluasi
. keperawata
n
4/1/23 SP 1 menghardik halusiasi S:
- Kliein senang melakukan hardik
Sp 2 pasien : - Klien senang cara bercakap-cakap dengan orang lain
- Melatih pasien O:
mengontrol halusinasi - Klien mampu melakukan hardik secara mandiri
dengan cara ke dua atau - Klien mampu bercakap-cakap dengan orang lain
Halusinasi bercakap cakap dengan A : halusinasi
orang lain. P :intervensi di lanjutkan
- Sp 3 pasien
. Membantu pasien melakukan aktivitas terjadwal
4/1/23 Sp 2 pasien : S:
- Percakapan saat melatih - klien mengatakan senang diajarkan cara berdandan atau berhias
pasien berdan dan
a. berpakaian O:
b. menyisir rambut - klien mampu berpakaian secara mandiri
c. bercukur - klien mampu meyisir rambut secara mandiri
Deficit - klien dicukur oleh perawat
perawatand - Klien tampak mengerti tentang di ajarkan oleh perawat
iri
A : DPD
P :intervensi di lanjutkan
- Sp 3 pasien
Melatih pasien secara mandiri

Resiko 4/1/23 Sp 2 pasien : S:


perilaku - Membantu pasien - Klien mengtakan mengerti cara mengontrol marah.
kekerasan - Klien mngerti tentang napas dalam
latihan mengendalikan
- Klien mengtakan malu jika mempraktekan memukulbatal.
prilaku kekerasan

2
dengan cara fisik ke
O:
dua (Evaluasi latihan
- Klien tampak mengikuti cara napas dalam yang di ajarkan.
nafas dalam, Latihan - Klien mampu melakukan tarik apas dalam dengan manduiri
cara fisik ke 2 pukul - Klien mampu memukul bantal da kasur secara mandiri
kasur dan bantal,
Menyusun jadwal
kegiatan harian cara A : RPK
ke 2). P :intervensi di lanjutkan
- Evaluasi sp 1 dan sp 2
.
- Sp 3 pasien
Melatih pasien mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara verbal / social.

3
No Dx keperawatan Waktu Tindakan Keperawatan Evaluasi
.
Halusinasi 5/1/23 Sp 3 pasien : S:
- Melatih pasien - Klien mengatakan mulai melakukan aktivitas yang sudah di ajarkan
mengontrol halusinasi untuk mengontrol halusinasi
dengan cara ke tiga atau - Klien senang megontrol halusinasi dengan menghardik dan bercakap- cakap
melakukan aktivitas Degan orang lain
terjadwal. O:
- Klien tampak melakukan aktivitas terjadwal
- Klien tampak mandiri dalam melakukan hardik
- Klien mampu bercakap-cakap dengan orang lain

A : Halusinasi
P :intervensi di lanjutkan
- Sp 4 pasien
Melatih pasien menggunaka obat secara tetartur

Deficit perawatan diri 5/1/23 Sp 3 pasien : S:


- Percakapan melatih pasien - Klien mengtakan sudah bisa makan secara mandiri
makan secara sendiri - Klien mengatakan sudah bisa merapikan peralatan makan
1. Menjelaskan cara
mempersiapkan O:
makan.
- Klien tampak membersihkan tempat makan
2. Menjelaskan cara
makan yang tertib.
- Klien tampak makan secara mandiri.
3. Menjelasakan cara
merapikan perlatan A : DPD
makan setelah makan. P :intervensi di lanjutkan
4. Praktek makan sesuai - Sp 4 pasien
dengan tahapan makan Membantu pasien BAK/BAB secara mandiri
yang baik.

0
-
Resiko perilaku 5/1/23 Sp 3 pasien : S:
kekerasan - Membantu Pasien - Klien mengatakan bisa berbicara yang sopan
Latihan - Klien mengtatkan tidak akan marah lagi (dengan nada sambail tersenyum)
mengendalikan
perilaku kekerasan O:
secara - Klien mampu menarik apas dalam secara mandiri
sosial / verbal - Klien mampu mengendalikan marah dengan cara memukuk bantal
(Evaluasi jadwal - Klien mampu berbicara dengan sopan untuk mengedalikan marah
harian untuk 2 cara
fisik mengendalikan A : Resiko perilaku kekerasan
prilaku kekersan, P :intervensi di lanjutkan
Latihan mengungkap - Sp 4 pasien
kan rasa marah secara Melatih pasien menontrol perilsku kekerasa dengan cara spiritual
verbal (menolak - SP 5 pasien
dengan baik, meminta Membantu pasien mengonntrol marah dengan mium obat secara teratur
dengan baik,
mengungkapkan
perasaan dengan baik)
Susun jadwalatihan
mengungkapkan
marah scara verbal).

1
No. Dx keperawatan Waktu Tindakan Evaluasi
Keperawatan
Halusinasi 6/1/23 Sp 4 pasien : S:
- Melatih pasien - Klien mengatakan minum obat secara teratur.
menggunakan - klien mengatakan merasa senang
obat secara
teratur
O:
- klien selalu mium obat secara teratur dengan bantuan perawat
- klien tampak tenang

A : halusinasi

P :intervensi di lanjutkan oleh perawat

Deficit peradiri 6/1/23 S :


- klien mengatakan selalu mandi setiap pagi dan sore
- klien mengtakan bisa BAB/BAK secara mandiri tanpa bantuan orang lain

O:
- klien tampak berpaikaian rapi tidak seperti biasanya
- rambut klie terliat rapi

A : deficit perawatan diri

P :intervensi di lanjutkan oleh perawat

2
6/1/23
Resiko perilaku Sp 4 pasien : S:
kekerasan - Latihan - Klien mengatakan beribada untuk mengontrol kemarahan nya
mengontrol - Klien selalu minum obat
perilaku
kekerasan secara O:
spiritual - Klien tampak terlihat sangat tenang
sp 5 pasien : - Klien bisa melakukan kegiatan beribadah
- Membantu pasien - Klien selalu minum obat yang diberikan
Latihan
mengontrol A : Resiko perilaku kekerasan
perilaku
kekerasan dengan P :intervensi di lanjutkan oleh perawat
minum obat

3
0

Anda mungkin juga menyukai