Anda di halaman 1dari 29

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NURUL JADID

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

RUANG RAWAT PUSTU KONCER KIDUL


TANGGAL DIRAWAT

I. IDENTITAS KLIEN
Initial : Tn. F Tanggal Pengkajian : 2-3-2022
Umur : 64 No. RM :
Informasi :klien

II. ALASAN MASUK

klien sering menyendiri, melamun, bicara sendiri, tertawa sendiri. Mondar – mandir. Klien sering
mendengar suara tanpa wujud atau bisikan bisikan seseorang. Kadang marah-marah sendiri

III. FAKTOR PREDISPOSIS


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya √ Tidak
2. Pengobatan sebelumnya : Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya Fisik
Aniaya Seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan No 1,2, 3 : klien tidak pernah mengalami pengobatan gangguan jiwa
sebelumnya. Dan tidak pernah mengalami tindakan kekerasan atau
penganiayaan sebelumnya.

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? Ya √ Tidak


Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan

Jelaskan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


klien mengatakan sedih dan tidak berguna sejak ditinggal istrinya meninggal. Sering
menyendiri dan merasa malas untuk beraktivitas. Dan susah tidur.

Masalah Keperawatan : Koping individu inefektif

IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 130/80 N: 80 S : 37 P : 20
2. Antropometri : TB : 160 BB : 60 IMT : Normal
3. Keluhan Fisik : Ya √ Tidak
Jelaskan : anggota badan lengkap tanpa cacat. Proporsional dan tidakada keluhan
fisik
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

Keterangan :
perempuan meninggal
laki-laki garis keturunan
klien garis perkawinan

Jelaskan : klien adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Istrinya meninggal dan
memiliki seorang anak perempuan. Klien adalah tulang punggung keluarga dulunya.
Sejak klien sakit,anaknya yang merawat klien dirumah. Memenuhi segala keperluan
klien. Yang mengantar keRS jika sudah waktunya control.

2. Konsep diri
a. Gambaran diri : klien mengatakan kalo tubuhnya sudah tidak sekuat dulu.
Rambut beruban dan kulit sudah keriput.

b. Identitas : klien dapat menyebutkan namanya, alamat dan pekerjaan ya


sebagai petani

c. Peran : klien adalah tulang punggung keluarga sebelum sakit . saat ini
pasien malas beraktifitas (ke sawah). Sawahnya Dikelola oleh anaknya

d. Ideal diri : klien mengatakan ingin sembuh seperti sedia kala, tidak
mendengar bisikan bisikan dan bisa tidur dengan tenang

e. Harga diri : klien merasa malu dan merasa tidak bergairah menjalani
hidup dan bertetangga. Merasa tidak berguna

Masalah Keperawatan : harga diri rendah


3. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti : klien mengatakan orang terdekatnya saat ini adalah anak
perempuan satu satunya.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : sebelum sakit klien giat
bekerja dan aktif dalam kegiaatan kemasyarakatan. Setelah istri meninggal klien
sering menyendiri dan tertutup. Saat ini mulai lagi untuk bertetangga agar tidak
merasa sendiri dan bosan

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien mengatakan mulai


berkomunikasi dengan orang lain terutama dengan anaknya.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mengatakan tetap beribadah (sholat) sebagai seorang
muslim

a. Kegiatan ibadah : klien mengatakan tetap beribadah (sholat) namun dirumah saja
tidak ke masjid

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian
tidak sesuai tidak seperti biasanya
Jelaskan : √ cara berpakaian seperti biasanya. Penampilan rapi dan bersih.mandi 2kali
sehari

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis √ Lambat Membisu Tidak mampu
memulai pembicaraan
Jelaskan : klien mampu menjawab pertanyaan perawat dengan baik.namun nada bicara
pelan dan lambat
Aktivitas orik
3. Mot Tegang √ Gelisah Agitasi
Lesu
TIK Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : klien Nampak menoleh ke atas,dan ke arah sekeliling.kadang mengangguk


nganggukkan kepala seperti sedang berkomunikasi, saat berkomunikasi dengan perawat

4. Alam Perasaan
√ Sedih Ketakutan Putus Asa Khawatir Gembira berlebih
Jelaskan : klien mengatakan sedih sejak ditinggal sang istri meninggal
5. Afek
√ Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : afek klien tampak datar saat menjawab pertanyaan perawat

6. Interaksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah tersinggung
√ Kontak mata kurang Defensif Curiga

Jelaskan : selama interaksi dengan perawat ada kontak mata.

Masalah Keperawatan (1-6) :


gangguan persepsi sensori ; Halusinasi pendengaran
koping inefektif

7. Persepsi
√ Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : klien mengatakan mendengar suara suara bisikan yang mengganggu terutama
saat klien sedang sendiri dan malam hari kalau mau tidur.bisa sampai 4x sehari. Klien
kadang marah-marah dan ingin melempar sesuatu ketika mendengar suara gaduh. Lebih
sering bicara sendiri dan tertawa sendiri.

Masalah Keperawatan : gangguan persepsi sensori ; Halusinasi pendengaran


8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Fligh of ideas Blocking √ Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : sering mengulang ulang kata saat berkomunikasi

9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham:
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip Pikir Siar Pikir Kontrol Pikir

Jelaskan : klien tidakmemiliki kelainan isi pikir ataupun waham

Masalah Keperawatan (8-9) : tidak ada masalah keperawatan

10. Tingkat Kesadaran


Bingung Sedasi Stupor Disorientasi
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : klien sadar penuh tentang kondisinya sekarang

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


11. Memori
Gg daya ingat jangka panjang Gg daya ingat jangka pendek
Gg daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : daya ingat klien cukup baik

12. Tingkat Konsentrasi Behitung


Mudah beralih Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : klien mampu berkonsentrasi dan berhitung dengan baik

13. Kemampuan Penilaian


Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : klien mampu menilai dengan baik

14. Daya Tilik Diri


√ Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : klien menganggap suara bisikan yang didengar adalah nyata

Masalah Keperawatan (10-14) : gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi / menyediakan kebutuhan :
Ya Tidak Ya Tidak
Makanan Pakaian
Keamanan Transportasi
Tempat Tinggal Uang
Perawatan Kesehatan
Jelaskan : klien mengatakan mampu memenuhi kebutuhan makan tempat
tinggal,pakaian dan uang. Klien mampu naik sepedamotor bila ada keperluan
2. Kegiatan sehari-hari
a. Perawatan Diri
Bantuan Minimal Bantuan Total
Mandi
BAB / BAK
Kebersihan
Ganti Pakaian
Makan

Jelaskan : klien mampu melakukan perawatan diri dengan baik sepeti


mandi,toileting, makan dan pakaian
b. Nutrisi
Ya Tidak
 Apakah anda puas dengan pola makan anda √
 Apakah anda memisahkan diri
Jika ya, jelaskan alasannya
 Frekwensi makan perhari : 3 kali
 Frekwensi udapan perhari : 1 kali
 Nafsu makan baik
 BB proporsional
 Diit khusus tidakada
Jelaskan : klien mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dengan baik dan mandiri
c. Tidur
Ya Tidak
 Apakah ada masalah ? √ ya
 Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur ?
 Apakah ada kebiasaan tidur siang ? √ ya
 Apa yang menolong anda untuk tidur
 Waktu tidur malam, jam 24-02.00 Waktu bangun, jam 05.00
 Beri tanda “V” sesuai dengan keadaan klien
Sulit untuk tidur √ Terbangun saat tidur
Bangun terlalu pagi Gelisah saat tidur √
Somnabulisme Berbicara dalam tidur
Jelaskan : klien mengatakan sulit tidur dan merasa gelisah saat mendengar suara
suara bisikan
Masalah Keperawatan : gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
VIII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
√ Penyakit Jiwa Sistem Pendukung
Faktor predisposis Penyakit fisik
√ Koping Obat-obatan
Lainnya :
Masalah Keperawatan : defisit pengetahuan
IX. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik :skizophrenia
Terapi Medik : risperidone 2 x1
X. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
(Tulis semua masalah keperawatan yang muncul)
1. gangguan persepsi sensori : halusinasi Pendengaran
2. gangguan konsep diri : Harga diri rendah
3. koping individu inefektif
4. resiko perilaku kekerasan
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Probolinggo, 02 Maret

2022 Mahasiswa,

( Nanang Januanwar )
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NURUL JADID

ANALISA DATA

DATA MASALAH
Data Subjektif :
Gangguan persepsi sensori : halusinasi
klien mengatakan mendengar suara suara bisikan pendengaran
yang mengganggu terutama saat klien sedang sendiri
dan malam hari kalau mau tidur.bisa sampai 4x
sehari. Klien kadang marah-marah dan ingin
melempar sesuatu ketika mendengar suara gaduh.
Lebih sering bicara sendiri dan tertawa sendiri.
Data Objektif :
- Klien Nampak sering bicara sendiri,tertawa
sendiri

Data Subjektif :
- klien mengatakan malu dan merasa tidak Gangguan konsep diri : harga diri
bergairah menjalani hidup dan bertetangga. rendah
Merasa tidak berguna sejak ditinggal sang
istri meninggal

Data Objektif :
- Klien nampak sering menyendiri
- Klien tampak sedih dan gelisah
Data Subjektif :
- Klien mengatakan suara bisikan yang Koping individu inefektif
didengar adalah nyata

Data Objektif :
- Klien Nampak bicara sendiri, tertawa sendiri
kadang marah sendiri

Data Subjektif :
- Klien mengatakan ingin melempar sesuatu Resiko perilaku kekerasan
saat mendengar suara yang gaduh
Data Objektif :
- Klien Nampak marah marah sendiri

POHON MASALAH

Resiko perilaku kekerasan



Gangguan persepsi sensori : halusinasi Pendengaran
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran


Harga diri rendah

Koping individu inefektif
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NURUL JADID

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran


2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Koping individu inefektif
4. Resiko perilaku kekerasan
5.
6.
7.
8.
9.
10.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NURUL
JADID

INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA


INISIAL KLIEN :Tn. F RUANGAN :
NO. RM :
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
TUJUAN JANGKA TUJUAN JANGKA RASIONAL
INTERVENSI
PANJANG PENDEK
Gangguan persepsi Klien mampu mengontrol 1. klien dapat membina 1. Bina hubungan saling percaya 1.Membina hubungan saling
sensori : halusinasi halusinasinya hubungan saling dengan mengungkapkan prinsip percaya dapat menigkatkan
pendengaran percaya komunikasi terapeutik : hubungan,kejujuran dan
a. Sapa klien dengan ramah, baik keterbukaan antar pasien
verbal maupun non verbal dengan perawat
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien
& nama panggilan yang disukai
klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan
menerima klien apa adanya
g. Beri perhatian pada klien dan
perhatian kebutuhan dasar
pasien
h. Beri kesempatan bagi pasien
untuk mengenal barang milik
pribadinya mislanya : tempat
tidur, lemari,pakaaian. 2.dengan mengenal
2. Klien mampu halusinasi dapat
mengenal 2.1 adakan kontak sering dan mengetahui isi, frekwensi,
Halusinasinya singkat secara bertahap dan situasi yang
2.2 Observasi tingkah laku klien menimbulkan halusinasi
terkait dengan halusinasinya ;
bicara dan tertawa tanpa
stimulus, memandang ke kiri /
ke kanan / ke depan seolah
olah ad teman bicara.
2.3 Bantu klien mengenal
halusinasinya

a. Jika menemukan klien yang


sedang halusinasi :
- Tanyakan apakah ada suara
yang di dengar
- Jika klien menjawab ada,
lanjutkan : apa – apa yang
dikatakan
- Katakan bahwa perawat
percaya klien mendengar
suara itu
- Katakan bahwa klien lain
ada juga yang seperti klien .
b. Jika klien tidak sedang
berhalusinasi, klarifikasi
tentang adanya pengalaman
halusinasi
2.4 Diskusikan dengan klien
bagaimana perasaanya jika
terjadi halusinasi
3.Agar klien dapat
3. Klien mampu 3.1 identifikasi bersama klien menghardik halusinasi /
mengontrol cara / tindakan yang dilakukan jika mendengar bisikan –
halusinasidengan cara jika terjadi halusinasi bisikan
menghardik 3.2 diskusikan manfaat dan cara
yang digunakan dan jika
bermanfaat beri klien pujian
3.3 diskusikan cara baru untuk
memutus / mengontrol
timbulnya halusinasi : hardik
jika mendengar bisikan –
bisikan dengan membaca
sholawat atau katakan “ saya
tidak dengar / lihat “
3.4 membuat jadwal sehari – hari
agar halusinasi tidak muncul
3.5 bantu klien memilih cara
memutus halusinasi
3.6 beri kesempatan untuk
melakukan cara yang dilatih
3.7 anjurkan klien mengikuti
terapi aktivitas kelompok,
orientasi rialita, stimulasi
persepsi.

4. Klien mampu 4.peran dan dukungan


mengontrol halusinasi 4.1 Anjurkan klien untuk keluarga sangat dibutuhkan
dengan bercakap- memberitahu keluarga jika untuk kesembuhan klien
cakap dengan orang mengalami halusinasi dan keteraturan pengobatan
lain 4.2 Diskusikan dengan keluarga klien
Gejala, Cara mengatasi, dan
merawat klien dengan
halusinasi
5. Klien mampu 5. dengan minum obat atau
mengontrol halusinasi Diskusikan dengan klien dan terapi rutin daspat
dengan melaksanakan keluarga tentang dosis, efek mengontrol klien agar
aktivitas terjadwal samping, dan manfaat obat tidak kambuh
dan menggunakan Diskusikan akibat berhenti minum
obat secara teratur obat tanpa konsultasi
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NURUL
JADID

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA


INISIAL KLIEN :Tn. F RUANGAN :
HARI/TANGGAL : 2 Maret 2022 NO. RM :
DIAGNOSA/ TUK JAM IMPELENTASI TTD JAM EVALUASI (SOAP) TTD
Gangguan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran 02/03/22 Data 09.30 S : klien mengatakan merasa senang.
09.00 Tanda dan gejala klien mengatakan masih mendengar
- Mendengar suara bisikan bisikan -bisikan
- Sering menyendiri
- Tertawa sendiri O:
- Suara muncul 4x sehari terutama saat sendiri - ada kontak mata dengan perawat.
mau tidur malam - klien mampu menjawab pertanyaan
perawat dengan baik. Mampu
Kemampuan : - menyebutkan nama,waktu dll
- klien mengerti tentang penjelasan
Dx keperaawatan : gangguan persepsi sensori : perawat
halusinasi pendengaran
A: gangguan persepsi sensori : halusinasi
Tindakan : Pendengaran (+)
Sp 1
- Mengidentifikasi isi, frekwensi,waktu terjadi, P : Sp1 menjelaskan kepada pasien cara
situasi pencetus, perasaan dan respon mengontrol halusinasinya
halusinasi

RTL : SP 1
- Mengontrol halusinasi dengan cara
Gangguan persepsi sensori : menghardik
halusinasi pendengaran 03/03/22 09.30
09.00 S : klien mengatakan merasa senang
Data lebih tenang. klien mengatakan masih
Tanda dan gejala mendengar bisikan -bisikan
- Mendengar suara bisikan
- Sering menyendiri O:
- Tertawa sendiri - ada kontak mata dengan perawat.
- Suara muncul 4x sehari terutama saat sendiri - klien mampu menjawab pertanyaan
mau tidur malam perawat dengan baik.
- klien mengerti tentang penjelasan
Kemampuan : - klien mampu mengenal perawat
halusinasinya - klien mampu mempraktekkan cara
menghardik jika mendengar suara
Dx keperawatan : gangguan persepsi sensori : bisikan
halusinasi pendengaran
A: gangguan persepsi sensori : halusinasi
Tindakan : Pendengaran (+)
Sp 1
Mengajarkan klien untuk Mengontrol halusinasi P : anjurkan kepada klien untuk
dengan cara menghardik menghardik 3x jika mendengar bisikan.
Sp 2 ajarkan klien untukmengontrol
RTL : SP 1 halusinasi dengan cara bercakap-cakap
Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dengan orang lain.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NURUL JADID

ANALISA PROSES INTERAKSI KEPERAWATAN JIWA

Inisial Klien : Tn.F Nama Mahasiswa : Nanang Januanwar


Status Interaksi : pertemuan ke-1 Tanggal : 02 Maret 2022
Lingkungan : tempat interaksi diruang tamu, perawat dan pasien duduk berhadapan. Waktu : 09.00 - 09.30
Deskripsi Klien : penampilan klien cukup rapi,rambut rapi Tempat : Rumah Klien Tn.F
Tujuan Interaksi : klien mampu :
- Membina hubungan saling percaya
- Mengenali halusinasi yang dialaminya (isi, frekwensi, waktu terjadi,situasi pencetus, perasaan,respon)
- Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisis Berpusat Pada Analisis Berpusat Rasional
Perawat Pada Klien
P : Assalamualaikum, Pak! P : Duduk berhadapan, Perawat memulai Klien tampak bersedia Ucapan salam perawat
mengulurkan tangan, tersenyum, percakapan dengan sikap berinteraksi kepada klien
sikap terbuka terbuka menunjukkan
penghargaan perawat
K : Melihat ke arah perawat dan kepada klien.
mengulurkan tangan Penghargaan kepada
orang lain merupakan
modal awal seseorang
dapat membuka diri
dengan orang lain.
K : Waalaikum salam K : Klien memandang perawat dan Perawat tetap menjaga posisi Klien berespon positif Perawat mempertahankan
menjawab salam dari perawat tubuh dengan terapeutik dengan menjawab sikap
salam yang terbuka, memandang dan
P : Mempertahankan sikap disampaikan oleh mendengarkan dengan
terbuka, memandang, dan perawat penuh perhatian ketika
mendengarkan dengan penuh berinteraksi dengan
perhatian klien.
P : Perkenalkan nama saya P : Suara jelas, memandang klien Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Membuka diri bagi
perawat Nanang Januanwar, dengan bersahabat, sikap terbuka membuka diri dan mencoba pertanyaan perawat perawat untuk
saya senang dipanggil dan tersenyum menggali identitas klien memudahkan dan
Nanang. Saya mahasiswa membina hubungan
dari Fakultas Keperawatan K : Memandang perawat dan saling percaya dengan
Unuja. Nama bapak siapa? tersenyum klien
Dan senang dipanggil apa
pak?

K : Pak F, panggil saja pak F K : Suara klien terdengar jelas dan Perawat menunjukkan Klien terlihat mulai Memperkenalkan diri
d
yaa lantang juga memandang perawat sikap terbuka dengan klien menampakkan rasa dan mengatakan nama
d
dengan serius percaya panggilan yang disukai
dengan perawat dapat meningkatkan
P : Mendengarkan dengan penuh rasa percaya kepada
perhatian dan sikap terbuka orang lain

P : Oooh baik Pak P : Suara jelas, tetap tersenyum, Perawat mencoba Klien tampak Perawat mencoba
F. Bagaimana perasaan mempertahankan sikap terbuka, membuka diri dan mencoba menerima dan terbuka menggali kondisi klien
bapak hari ini? memandang klien dengan bersahabat menggali data baru yang dengan diskusi yang dengan pertanyaan
mungkin sangat diperlukan akan dilakukan dengan terbuka, memberi
K : Memandang perawat, wajah dari klien perawat kesempatan klien
tampak rileks mengeksplorasikan apa
yang dirasakan klien

K : Alhamdulillah Pak K : Suara terdengar jelas, klien Perawat menunjukkan Klien sudah mulai Klien sudah mulai
Nanang, bapak selalu sehat. tenang, klien memandang perawat sikap terbuka dengan klien menanamkan sikap membuka diri dengan
P : Memandang klien dengan sikap terbuka dengan perawat perawat. Ini merupakan
bersahabat dan mempertahankan awal yang baik untuk
sikap terbuka mengetahui lebih dalam
lagi tentang masalah
yang dihadapinya

P : Tadi kan Bapak bilang P : Mempertahankan kontak mata, Perawat melakukan Klien mendengarkan Teknik validasi untuk
pernah dengar bisikan- sambil mengangguk perlahan, klarifikasi terhadap penjelasan dan terlihat memastikan ucapan klien.
bisikan, gimana kalau kita dengan suara penuh perhatian Masalah yang dihadapi klien ingin mengungkapkan Kontrak waktu, topik dan
bercakap-cakap tentang K : Memandang perawat, serta membuat kontrak permasalahan yang tempat merupakan cara
bisikan yg bapak pernah mendengarkan dan menjawab pertemuan dan menentukan dihadapi untuk menjalin hubungan
alami itu? Jika bapak pertanyaan, muka tampak mulai topik yang terapeutik.
bersedia mau dimana kita rileks, tangan diletakkan di atas pembicaraan
berbincang- bincang? Dan meja.
mau berapa lama pak?

K : Boleh, kita ngobrol di K : Wajah sudah tampak rileks, Perawat mempertahankan Klien sudah tampak Klien sudah dapat
sini aja ya, mau berapa lama memandang lawan bicara, dan sikap terbuka dengan klien percaya dengan membuat suatu
aja boleh saja sama bapak. sesekali tersenyum sendiri. kehadiran perawat dan keputusan yang
dapat membuat kontrak sederhana.
P : Tersenyum dan menganggukkan yang jelas
kepala.
P : Baiklah, bagaiman kalau P : Tersenyum, mempertahankan Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Untuk mengidentifikasi
kita ngobrol 30 menit, sikap terbuka, suara jelas menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat isi, waktu, frekuensi,
Baiklah sekarang coba halusinasi pendengaran yang situasi, dan respon pasien
bapak ceritakan apakah K : Mendengarkan dan menjawab dialami oleh klien. jika terjadi halusinasi
bapak mendengar suara tetapi pertanyaan perawat, memandang
tidak ada wujudnya? Lalu perawat.
apa yang dikatakan suara itu
pak?

K: Iya dulu saya mendengar K : Menjawab dengan suara yang Perawat mencoba untuk Klien menjelaskan Sikap mendengarkan
suara bisikan tetapi yang jelas. menggali lebih jauh tentang tentang hal yang perawat secara
bapak dengarkan tuh bisikan halusinasi pendengaran yang ditanyakan oleh nonverbal
yang positif tapi kadang juga P : Mendengarkan penjelasan dari dialami oleh klien. perawat mengomunikasikan
ada yang negatif misalkan klien dengan serius kepada klien tentang
untuk Perawat mendengarkan minat dan penerimaan
marah-marah kepada
seseorang dan memukul keterangan yang perawat.
orang itu. disampaikan klien Klarifikasi dari klien
menandakan klien sudah
mencoba berpikir
rasional. Hal ini
dilakukan perawat untuk
meningkatkan
kemampuan analisa
klien terhadap suatu
masalah.
P : Apakah terus menerus P : Mempertahankan sikap terbuka, Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Perawat berusaha
terdengar atau sewaktu- suara jelas menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat mengeksplorasi dengan
waktu saja (kadang-kadang)? halusinasi pendengaran yang memberikan pertanyaan
Kapan yang paling sering K : Mendengarkan dan menjawab dialami oleh klien. terbuka yang bertujuan
bapak dengar suara itu? pertanyaan perawat, memandang untuk menggali pikiran
Berapa kali dalam sehari perawat. dan perasaan klien
suara itu
muncul?
K: Suara tersebut muncul K : Menjawab dengan suara yang Perawat mencoba untuk Klien menjelaskan Klarifikasi dari klien
setiap saat, biasanya muncul jelas. menggali lebih jauh tentang tentang hal yang menandakan klien sudah
pada siang dan malam hari. halusinasi pendengaran yang ditanyakan oleh mencoba berpikir
dialami oleh klien. perawat rasional. Hal ini
dilakukan perawat untuk
P : Mendengarkan penjelasan dari Perawat mendengarkan meningkatkan
klien dengan serius keterangan yang kemampuan analisa
disampaikan klien klien terhadap suatu
masalah.
P: Pada keadaan apa suara itu P : Mempertahankan sikap terbuka, Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Perawat berusaha
terdengar bu? Apakah pada suara jelas, menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat mengeksplorasi dengan
waktu sendiri? Apa saja yang halusinasi pendengaran yang memberikan pertanyaan
bapak rasakan pada saat K : Mendengarkan dan menjawab dialami oleh klien. terbuka yang bertujuan
mendengar suara tersebut? pertanyaan perawat, memandang untuk menggali pikiran
Apa yang bapak lakukan jika perawat. dan perasaan klien
mendengar suara itu? Apakah
dengan cara itu suaranya
hilang pak?

K: Iya suara itu muncul saat K : Klien menjawab pertanyaan Perawat mencoba untuk Klien menjelaskan Klarifikasi dari klien
bapak sedang sendirian dan perawat dengan serius. Terlihat menggali lebih jauh tentang tentang hal yang menandakan klien sudah
pada saat bapak mau tidur sedih. halusinasi pendengaran yang ditanyakan oleh mencoba berpikir
malam. Kalau bisikan yang dialami oleh klien. perawat rasional. Hal ini
positif sih bapak merasa P : Perawat mendengarkan dilakukan perawat untuk
nyaman tapi kalau ada keterangan yang disampaikan klien meningkatkan
bisikan yang membuat kemampuan analisa
marah-marah klien terhadap suatu
bapak suka tidak bisa masalah.
mengontrol. Ingin melempar
sesuatu rasanya
P: Bagaimana kalau kita
P : Tersenyum, mempertahankan Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Untuk mencegah dan
belajar cara-cara untuk
sikap terbuka, suara jelas mengajarkan cara pertanyaan perawat mengontrol halusinasi
mengontrol dan mencegah mencegah/mengontrol yang dialami oleh klien
suara-suara itu muncul?
K : Mendengarkan dan menjawab halusinasi pendengaran
pertanyaan perawat, memandang yang dialami oleh klien
perawat.
K: Iya boleh. Gimana K : Tampak bersemangat Perawat mencoba untuk Klien menjawab Klarifikasi dari klien
caranya pak nanang? mengajarkan cara pertanyaan perawat menandakan klien sudah
P : Perawat mendengarkan mencegah/mengontrol mencoba berpikir
keterangan yang disampaikan klien halusinasi pendengaran rasional. Hal ini
yang dialami oleh klien dilakukan perawat untuk
meningkatkan
kemampuan analisa
klien terhadap suatu
masalah.
P: Bapak, ada empat cara P : Mempertahankan sikap terbuka, Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Untuk mencegah dan
untuk mencegah suara-suara suara jelas mengajarkan cara penjelasan perawat mengontrol halusinasi
itu muncul. Pertama dengan mencegah/mengontrol yang dialami oleh klien
cara menghardik suara K : Mendengarkan penjelasan halusinasi pendengaran
tersebut. Kedua dengan cara perawat, memandang perawat. yang dialami oleh klien
bercakap-cakap
dengan orang lain. Ketiga
dengan cara aktivitas
terjadwal. Keempat minum
obat dengan teratur.

. Bagaimana kalau sekarang


kita belajar cara yang pertama
dulu, yaitu
dengan menghadik

K: Iya, boleh. K : Tersenyum, senang, sambil Perawat mencoba untuk Klien menjawab Untuk mencegah dan
menganggukan kepala mengajarkan cara pertanyaan perawat mengontrol halusinasi
mencegah/mengontrol yang dialami oleh klien
P : Perawat mendengarkan halusinasi pendengaran
keterangan yang disampaikan klien yang dialami oleh klien
P: Cara menghardik suara P : Mempertahankan sikap terbuka, Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Untuk mencegah dan
tersebut yaitu sebagai berikut: suara jelas mengajarkan cara penjelasan perawat mengontrol halusinasi
saat suara- suara/bisikan itu mencegah/mengontrol yang dialami oleh klien
muncul langsung tutup K : Mendengarkan penjelasan halusinasi pendengaran
telinga dan bilang “pergi, perawat, memandang perawat, yang dialami oleh klien
pergi saya tidak mau dengar, menganggukan kepala
kamu suara palsu”. Kata-kata
itu diulang sampai suara itu
tidak terdengar lagi. Coba
sekarang bapak peragakan!

K: Baik. Kalau suara itu K: Memeragakan cara menghardik Perawat mencoba untuk Klien memeragakan Untuk mencegah dan
muncul Bapak langsung tutup suara mengajarkan cara cara menghardik suara mengontrol halusinasi
telinga “pergi, pergi saya mencegah/mengontrol yang dialami oleh klien
tidak mau dengar, kamu P : Memperhatikan cara menghardik halusinasi pendengaran
suara palsu” suara yang yang dialami oleh klien
diperagakan oleh klien.

P: Yah bagus Bapak sudah P : Tersenyum, mempertahankanPerawat mencoba untuk Klien mendengarkan Untuk mencegah dan
bisa melakukannya dengan sikap terbuka, suara jelas mengajarkan cara penjelasan perawat mengontrol halusinasi
baik. mencegah/mengontrol yang dialami oleh klien
K : Mendengarkan penjelasan halusinasi pendengaran
perawat, memandang perawat. yang dialami oleh klien
P: Bagaimana perasaan P : Tersenyum, mempertahankanPerawat melakukan Klien mendengarkan Untuk mengevaluasi dan
bapak setelah latihan cara sikap terbuka, suara jelas evaluasi/validasi perasaan penjelasan perawat validasi perasaan klien
yang pertama untuk klien setelah melakukan cara setelah melakukan cara
mengontrol K : Mendengarkan pertanyaan menghardik menghardik suara
halusinasi dengan cara perawat, memandang perawat.
menghardik?
K: bapak senang bisa K: Mengungkapkan perasaannya Perawat melakukan Klien menjawab Untuk mengevaluasi dan
melakukannya. setelah melakukan cara evaluasi/validasi perasaan pertanyaan perawat validasi perasaan klien
menghardik klien setelah melakukan cara setelah melakukan cara
menghardik menghardik suara
P : Mendengarkan,
mempertahankan sikap terbuka

P: Coba bapak sebutkan lagi P : Mempertahankan sikap terbuka,


Perawat melakukan Klien mendengarkan Untuk mengevaluasi
cara mencegah dan suara jelas evaluasi subjektif (kognitif) penjelasan perawat subjektif (kognitif) dan
mengontrol suara- dan evaluasi objektif evaluasi objektif
suara/bisikan itu? Setelah itu K : Mendengarkan pertanyaan (psikomotor) klien tentang (psikomotor) klien
bapak peragakan kembali perawat, memandang perawat. cara menghardik suara tentang cara menghardik
caranya! suara
K: Caranya dengan K: Menyebutkan dan Perawat melakukan Klien menjawab Untuk mengevaluasi
menghardik. Caranya yaitu memperagakan cara mencegah suara evaluasi subjektif (kognitif) pertanyaan perawat subjektif (kognitif) dan
saat suara-suara itu muncul dengan cara menghardik dan evaluasi objektif evaluasi objektif
langsung bilang “pergi, pergi (psikomotor) klien tentang (psikomotor) klien
saya tidak mau dengar, saya P : Memperhatikan klien, cara menghardik suara tentang cara menghardik
tidak mau dengar, kamu mempertahankan sikap terbuka, suara
suara palsu”. suara jelas

P: Iya sudah benar yang P : Senang, Tersenyum, Perawat melakukan Klien mendengarkan Untuk mengevaluasi
bapak sebutkan, tapi ada tiga mempertahankan sikap terbuka, evaluasi subjektif (kognitif) penjelasan perawat subjektif (kognitif) dan
cara lagi yaitu dengan cara suara jelas dan evaluasi objektif evaluasi objektif
minum obat,bercakap-cakap (psikomotor) klien tentang (psikomotor) klien
dan melakukan kegiatan yang K : Mendengarkan penjelasan cara menghardik suara tentang cara menghardik
terjadwal. Lalu, tadi bapak perawat, tersenyum. suara
sudah benar cara
melakukannya, waaah bapak
hebat.
P: Kita masukkan cara P : Tersenyum, mempertahankanPerawat memasukkan cara Klien mendengarkan Memasukkan cara
menghardik suara ke dalam sikap terbuka, suara jelas menghardik suara ke dalam penjelasan perawat menghardik ke dala
jadwal kegiatan harian bapak jadwal kegiatan harian klien jadwal kegiatan harian
ya. Jadi, bila suara-suara itu K : Mendengarkan penjelasan dan perawat melakukan klien agar klien dapat
muncul bapak bisa lakukan perawat, memandang perawat. rencana tindak lanjut kepada melakukan cara
cara menghardik (sesuai klien menghardik secara
jadwal 3x/hari) teratu/jika suara itu
muncul.
P: Baiklah Pak, bagaimana P : Tersenyum, mempertahankan Perawat melakukan kontrak Klien mendengarkan Kontrak untuk kegiatan
kalau besok kita bertemu lagi sikap terbuka, suara jelas yang akan datang yaitu cara penjelasan perawat selanjutnya
untuk latihan cara yang kedua mencegah/mengontrol
kedua cara teratur minum K : Mendengarkan pertanyaan suara-suara
obat untuk mencegah suara perawat, memandang perawat.
itu muncul? Mau jam berapa
pak? Bagaimana kalau jam
09.00? Lalu dimana
tempatnya. Disini saja?
K: Iya boleh. Jam 9, disini K: Menyetujui kontrak yang akan Perawat melakukan kontrak Klien menjawab Kontrak untuk kegiatan
saja ya Pak Nanang. datang, mengangguk dan tersenyum yang akan datang yaitu cara pertanyaan perawat selanjutnya
kedua mencegah/mengontrol
P : Tersenyum, mempertahankan suara-suara
sikap terbuka, suara jelas

P: Sampai jumpa Pak P: Mengucapkan Salam Perawat berpamitan Klien mendengarkan Salam untuk menjalin
F, assalamualaikum. (Mengulurkan Tangan), tersenyum salam rasa saling percaya.
K: Mendengarkan (mengulurkan
tangan untuk berjabatan tangan),
tersenyum
K: waalaikumsalam Pak K: Mengucapkan Salam Perawat berpamitan Klien menjawab salam Salam untuk menjalin
Nanang (Mengulurkan Tangan), tersenyum rasa saling percaya.
P: Mendengarkan (mengulurkan
tangan untuk berjabatan tangan),
tersenyum

Kesan perawat:
Perawat menganalisa bahwa dalam pertemuan pertama perawat sudah berhasil mencapai hubungan saling percaya dengan klien. Hal ini ditandai dengan
klien sudah mau bercerita tentang isi, waktu, frekuensi, situasi, dan respon pasien jika terjadi halusinasi serta melatih cara pertama untuk
mencegah/mengontrol halusinasi, yaitu menghardik suara-suara. Hasil interaksi menunjukkan kemampuan klien menerima dan mempraktekkan cara yang
diajarkan, Interaksi perlu ditingkatkan untuk membantu klien mengoptimalkan kemampuan dalam mencegah/mengontrol halusinasi yang dialaminya.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NURUL JADID

LAPORAN PENDAHULUAN
STARTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
SETIAP HARI
Hari/Tanggal : rabu,02 Maret 2022
Waktu : 09.00-09.30
Pertemuan ke : 1 (TUK )

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
DS : klien mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan terutama saat sendiri dan mau tidur
malam. 4x sehari
DO :
 Klien berpakaian rapi, rambut rapi
 Klien sering bicara, ketawa dan tersenyum sendiri
2. Diagnosa keperawatan:Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar
3. Tujuan Khusus :
a. Klien mampu mengidentifikasi jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi yang menimbulkan
halusinasi, perasaan dan respon klien terhadap halusinasi
b. Klien mengetahui cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
c. Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
d. Klien mampu melatih dan menerapkan cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik dalam kegiatan harian.
4. TindakanKeperawatan :
a. Identifikasi halusinasi yang dialami klien :isi, jenis, frekuensi,situasi yg menimbuklkan
halusinasi, perasaan dan respon klien terhadap halusinasi
b. Informasikan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
c. Latih klien cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
d. Masukan latihan mengontrol halusinasi dengan cara menghardik kedalam jadwal kegiatan
harian klien
B.Strategi Komunikasi
1. Orientasi
A. Salam terapeutik :
Selamat pagi Bapak, saya mahasiswa keperawatan unuja yang akan merawat bapak, nama saya
nanang januanwar, senang dipanggil Nanang, nama Bapak siapa?bapak senang dipanggil
apa?
B. Evaluasi/validasi :
Bagaimana perasaan bapak hari ini?tadi saya lihat bapak sering menyendiri!
C. Kontrak :
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang mengenai apa yang bapak rasakan? Dimana kita
akan mengobrol? baiklah, kita akan mengobrol selama 30 menit disini.
D. Tujuan :
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengenal halusinasi yang dialaminya
- Klien dapat mengontrol halusinasinya
- Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
- Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
2. Kerja
Kita mulai ya Pak, tadi Bapak mengatakan kalau sering mendengar suara-suara, bisakah bapak
ceritakan apa yang sebenarnya bapak dengar?apakah suara itu sering muncul?kapan suara-suara
itu paling sering terdengar?kira-kira pada saat bagaimana suara-suara itu muncul?apa yang
bapak rasakan ketika mendengar suara-suara itu? apa yang bapak lakukan saat suara-suara itu
muncul?apakah dengan cara yang ipak lakukan tadi suara-suara itu menghilang?baiklah bapak,
hal dialami oleh bapak tersebut dapat dikurangi dan dikontrol melalui beberapa cara. Cara
tersebut diantaranya yaitu dengan cara menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain,
melakukan kegiatan yang biasa bapak lakukan dan minum obat secra teratur. Bagaimana kalau
kita belajar cara mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan cara menghardik. Caranya
sebagai berikut ya pak : saat suara-suara itu muncul, langsung bapak tutup telinga dan bilang,
pergi saya tidak mau dengar,....saya tidak mau dengar,.. kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu,... Bagus! Coba lagi
paku! Ya bagus bapak sudah bisa.
3. Terminasi
A. Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang dan mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan cara menghardik?
DS : klien mengatakan senang dan lebih tenang. Klien mengatakan masih mendengar bisikan
bisikan
DO : klien mampu menjawab pertanyaan perawat denagn baik. Ada kontak mata
Klien mampu mengerti dan mempraktekkan penjelasan perawat cara menghardik jika
mendengar bisikan bisikan
B. Rencana tindak lanjut
Nanti, bapak bisa mempraktekkan kembali apa yang sudah kita pelajari tadi ya pak! Bapak
dapat berlatih lagi cara menghardik halusinasi tadi ketika bapak mendengar suara-suara
tersebut.
C. Kontrak yang akan datang
Baiklah saya rasa cukup untuk hari ini ya pak. Bagaimana kalau besok kita mempelajari lagi
cara mengontrol halusinasi yang kedua yaitu dengan cara bercakap-cakap? Besok saya akan
mengajak teman saya untuk ikut bercakap-cakap dengan bapak. Tempat dan waktunya
seperti hari ini ya pak, bagaimana pak? Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu ya pak,
assalamulaikum....
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
SP II HALUSINASI

Pertemuan : II
Hari/Tanggal : kamis, 03/03/2022
Nama Klien : Tn. F
Ruangan :
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
DS : klien mengatakan senang dan lebih tenang.klien mengatakan masih mendengar bisikan
bisikan
DO :
 Klien nampak rapi dan bersemangat bertemu perawat
 Klien mampu menjawab pertanyaan perawat saat interaksi
 Ada kontak mata
2. Diagnosa keperawatan:Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar
3. Tujuan Khusus :
a. Evaluasi jadwal harian klien
b. Klien mengetahui cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakapdengan orang lain
c. Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
D. Klien mampu melatih dan menerapkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain dalam kegiatan harian.
4. TindakanKeperawatan :
a. Identifikasi jadwal harian klien
b. Informasikan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
c. Latih klien cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
d. Masukan latihan mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
kedalam jadwal kegiatan harian klien
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik :
Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/validasi :
Bagaimana perasaan bapak hari ini?Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah
dipakai cara yang telah kita latih?Berkurangkan suara-suaranya? Bagus !
c. Kontrak :
Sesuai janji kita kemarin, saya akan latih cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan selama 30 menit. Mau di mana? Di
sini saja?”.
d. Tujuan :
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengenal halusinasi yang dialaminya
- Klien dapat mengontrol halusinasinya
- Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
- Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
2. Kerja
Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan bercakap-cakap
dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara-suara, langsung saja cari teman
untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan bapak Contohnya begini; … tolong,
saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah
misalnya tetangga,anak bapak katakan: pak, ayo ngobrol dengan bapak,bapak sedang dengar
suara-suara. Begitu bapak,Coba bapak lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus!
Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus ya bapak!”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang dan mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi yang kedua yaitu dengan cara bercakap-cakap?
DS : klien mengatakan senang dan lebih nyaman. Dan akan mencari anaknya/teman berbicara
jika mendengar bisikan.
DO : klien mampu mengerti penjelasan perawat. Klien mampu berkomunikasi dengan baik.
b. Rencana tindak lanjut
Nanti, bapak bisa mempraktekkan kembali apa yang sudah kita pelajari tadi ya pak! Bapak
dapat berlatih lagi cara mengontrol halusinasi tadi dengan cara bercakap-cakap ketika bapak
mendengar suara-suara tersebut.
c. Kontrak yang akan datang
Baiklah saya rasa cukup untuk hari ini ya pak. Bagaimana kalau besok kita mempelajari lagi
cara mengontrol halusinasi yang ketiga yaitu dengan cara melakukan kegiatan? Tempat dan
waktunya seperti hari ini ya pak, bagaimana pak? Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu
ya pak, assalamualaikum....

Anda mungkin juga menyukai