Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA An. A DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN


DI RUANG BHISMA A RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH

Oleh:

Lailatul Mukarromah

20902200103

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2023
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA

Ruangan Rawat : Bhisma A

Tanggal Dirawat : 27 November 2023

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : An. A (L) Tanggal Pengkajian : 27 November 2023
Umur : 15 thn RM No. : 00186832
Informan : Klien, keluarga dan RM

II. ALASAN MASUK


Klien mengatakan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa karena sering mengamuk,
memukul benda dan orang yang di sekitarnya.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? √ Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya. Berhasil √ kurang berhasil tidak


berhasil
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik √ 13

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 :

- Klien mengatakan saat ia mengamuk disaksikan oleh semua anggota


keluarganya dirumah.
- Penanggung jawab klien mengatakan bahwa klien sering marah-marah
dan mengamuk bahkan memukul

Masalah Keperawatan : RPK

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya √


Tidak
Hubungan keluarga :-

Riwayat pengobatan/perawaran : -

Masalah Keperawatan :-

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien mengatakan seperti ini karena sering main game dan tidak memiliki teman,
sehingga tidak pernah keluar rumah.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 132/90 mmHg N: 100x/ menit S: 36,5 C P: 20X/ menit
2. Ukur : TB: - cm BB: - kg

3. Keluhan fisik : Ya √ Tidak

Jelaskan : Klien tidak ada keluhan fisik.


Masalah keperawatan : -
V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

15

Jelaskan : klien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, klien


laki-laki dan memiliki adik wanita. Klien belum menikah.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep diri
a. Gambaran : Klien mengatakan bersyukur memiliki tubuh sempurna dan tidak ada
yang cacat
b. Identitas : Klien mengakui dirinya sebagai sebagai laki-laki dan menyukai
sebagai seorang laki-laki
c. Peran : Klien mengatakan dia sebagai seorang anak SMA kelas 1 dan
saat ini dan sering mengurung diri
d. Ideal diri : Klien selalu mengatakan ke perawat ingin pulang kerumah saja
e. Harga diri : Klien mengatakan malu ama temennya dengan kondisi seperti ini
Masalah Keperawatan : HDR

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan bahwa semua anggota keluarganya adalah orang yang sangat
berarti baginya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Klien dan keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mau mengikuti kegiatan
masyarakat sekitar rumahnya.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain :
Klien mengatakan sudah lama tidak keluar rumah. Klien mengatakan banyak
temannya yang punya kesibukan sendiri yaitu bekerja.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mengatakan dirinya beragama islam.

b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan dari dulu jarang sholat, dan ketika
dirawat tidak pernah sholat.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

√ Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti


tidak sesuai biasanya
Jelaskan : Klien berpakaian kurang rapi, rambut kotor, kuku kotor, jarang
mau mandi.

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan

√ Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu


memulai
pembicaraan
Jelaskan : Klien dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif


Jelaskan : klien tampak tenang
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
4. Alam perasaaan

Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira


berlebihan

Jelaskan : Klien mengatakan dirinya baik-baik saja.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

5. Afek

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : ketika ditanya oleh perawat klien selalu merespon.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

6. lnteraksi selama wawancara

bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : Klien ketika diajak ngobrol selalu menatap lawan bicaranya,


dan menjawab dengan kooperatif namun terkadang klien tampak seperti orang yang
sedikit kebingungan dengan apa yang diobrolkan

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

7. Persepsi

√ Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : Klien mengatakan kadang ada suara bisikan-bisikan padahal


dirinya sedang sendirian
Masalah Keperawatan : Halusinasi

8. Proses Pikir

√ sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea blocking pengulangan


pembicaraan/persevarasi

Jelaskan : Klien mampu berbicara dan menjawab dengan baik

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

depersonalisasi ide yang terkait √ pikiran magis

Waham

Agama Somatik √ Kebesaran Curiga

nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan : Klien mengatakan bahwa dirinya sangat menyayangi ibunya


selalu menomor satukan ibunya dan tidak bisa hidup tanpa ibunya. klien menganggap
ibunya seperti tuhannya.

Masalah Keperawatan: waham kebesaran

10. Tingkat kesadaran

bingung sedasi stupor

Disorientasi

waktu tempat orang


Jelaskan : klien mengatakan ia tahu bahwa dirinya kini ada di rumah
sakit jiwa. klien tidak mengalami disorientasi tampat, waktu dan orang.

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka


pendek

gangguan daya ingat saat ini konfabulasi

Jelaskan : Klien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien


mampu menjelaskan dengan rinci kesehariannya serta pengalaman-pengalaman di masa
lalu.
Masalah Keperawatan : tidak ada

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu


berhitung sederhana

Jelaskan : klien mampu berhitung 500 + 500 = 1000.


Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : klien dapat membedakan antara tempat makan yang kotor dan
bersih.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

14. Daya tilik diri

√ mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya


Jelaskan : Klien mengatakan bahwa dirinya tidak gangguan jiwa dan
sehat-sehat saja.
Masalah Keperawatan : Waham
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

√ Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB/BAK

√ Bantuan minimal Bantual total

Jelaskan : Klien mampu untuk makan, minum dan toileting.


Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal Bantual total

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 13.00 s/d 14.00

Tidur malam lama : 21.00 s/d 05.00

6. Penggunaan obat

√ Bantuan minimal Bantual total

7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan √ Ya tidak

Perawatan pendukung √ Ya tidak


8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya √ tidak

Menjaga kerapihan rumah √ Ya tidak

Mencuci pakaian √ Ya tidak

Pengaturan keuangan Ya √ tidak

9. Kegiatan di luar rumah

Belanja Ya √ tidak

Transportasi √ Ya tidak

Lain-lain Ya √ tidak

Jelaskan : Klien mampu melakukan kegiatan dirumah dan bisa


bepergian dengan transportasi sendiri yaitu kendaraan sepeda motor.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
VIII. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif menghindar

Olahraga mencederai diri

Lainnya _______________ √ lainnya : Klien pernah mengamuk


memukul benda dan orang di sekitarnya.

Masalah Keperawatan : RPK

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik


Klien mendapat dukungan dari keluarga untuk sembuh

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik



Klien tidak terima berada di rumah sakit jiwa.

Masalah dengan pendidikan,spesifik


Tamatan SMA.

Masalah dengan pekerjaan, spesifik



klien pernah bekerja dan sekarang sudah berhenti.

Masalah dengan perumahan, spesifik


Klien tinggal bersama orang tua, rumah milik pribadi.

Masalah ekonomi, spesifik


Klien dibiayai ditanggung orang tua dan kakaknya.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Klien tidak memiliki masalah dengan pelayanan kesehatan.

Masalah lainnya, spesifik

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

X. Pengetahuan Kurang Tentang:

√ Penyakit jiwa √ system pendukung

Faktor presipitasi penyakit fisik

√ Koping obat-obatan

Lainnya : klien tidak mampu mengontrol emosinya.

Masalah Keperawatan: RPK

XI. Aspek Medik

Diagnosa Medik : F20.1 (Disorganized schizophrenia)

Terapi Medik:
- rispedion 2x1 mg
- thrihoxypenidil 2x2 mg
- lorazepam 1x2 mg
- terapi ECT

Perawat,
(Lailatul Mukarromah)
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
Subjektif:
- Klien mengatakan tidak mampu mengontrol
emosinya, setiap marah ia selalu ingin
memukul apapun yang ada di sekitarnya.
- Keluarga klien mengatakan klien sering
1 mengamuk di rumah dan mudah marah ke Resiko perilaku kekerasan
semua anggota keluarganya.
Objektif:
- Wajah klien tampak kesal saat bercerita terhadap
orang yang membawanya ke rumah sakit jiwa.

Subjktif:
- Klien mengatakan bahwa dirinya sangat
menyayangi ibunya selalu menomor satukan
ibunya dan tidak bisa hidup tanpa ibunya. klien
menganggap ibunya seperti tuhannya. klien
Waham kebesaran
2 meyakini hal itu benar.

Objektif:
- Klien tampak bersemangat dan nyaman saat
bercerita tentang dirinya
Subyektif :
- Klien mengatakan kadang mendengarkan suara – suara
bisikan saat dirinya sedang sendirian Gangguan persepsi sensori :
3 Obyektif : halusinasi pendengaran
- Klien sering marah – marah, mondar – mandir,
kebingungan, bicara sendiri, sering senyum – senyum
sendiri
4 Subyektif :
- Klien mengatakan mandi 2 kali sehari
Obyektif :
Defisit perawatan diri
- Kuku tampak Panjang
- Penampilan berantakan
- Kulitnya kering
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Waham kebesaran
3. Gangguan perubahan sensori (halusinasi)
4. Defisit perawatan diri

POHON MASALAH

waham

Resiko perilaku kekerasan Defisit Perawatan Diri

Halusinasi
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN DIAGNOSA MEDIS DAN


DAN TERAPI KEPERAWATAN TERAPI MEDIS

1. DIAGNOSA KEPERAWATAN : DIAGNOSA MEDIK :


a. Pertama : Risiko Perilaku Kekerasan F20.1 (Disorganized schizophrenia)
b. Kedua : Waham Kebesaran
c. Ketiga : Halusinasi pendengaran PROGRAM TERAPI MEDIK :
d. Keempat : Defisit Perawatan Diri - rispedion 2x1 mg
2. TERAPI KEPERAWATAN : - thrihoxypenidil 2x2 mg
a. Diagnosa pertama: - lorazepam 1x2 mg
Kontrol perilaku kekerasan
Terapi distraksi dan relaksasi
Terapi spiritual
Terapi obat
b. Diagnosa kedua:
Terapi orientasi realita
Terapi sosialisasi
c. Diagnosa ketiga:
Bantu klien mengenal halusinasi Latih
pasien mengontrol halusinasi dengan cara:
- Menghardik
- Terapi verbal/berbincang- bincang
- Aktivitas yang terjadwal
- Dukung penggunaan obat teratur
Terapi aktivitas kelompok
Terapi distraksi
Lingkungan aman
d. Diagnosa keempat
Identifikasi masalah perawatan diri
Evaluasi kegiatan kebersihan diri
makan/minum
Evaluasi kebersihan diri toileting BAK dan
BAB
Evaluasi kebersihan diri berdandan/berhias
Evaluasi kegiatan Latihan perawatan diri
RENCANA KEPERAWATAN
NO Diagnosa Rencana Tindakan Rasional Tindakan
Keperawatan
1 Resiko Tujuan : - Hubungan saling
perilaku TUM: Klien mampu percaya untuk
kekerasan mengendalikan emosi dan langkah awal
amarahnya melakukan
TUK: pendekatan dengan
- Klien dapat membina pasien
hubungan saling percaya - Menganalisa
- Klien diharapkan mampu bersama pasien
mengetahui apa penyebab penyebab emosi
marahnya dan marahnya
- Klien mampu mengontrol - Klien dapat
emosi dan amarahnya melakukan cara
mengontrol
Kriteria: emosi dan
Setelah tiga kali interaksi amarah
diharapkan klien:
- Klien mampu membina
hubungan saling percaya
- Klien mampu menganalisa
penyebab marah dan
emosinya
- Klien mampu mengontrol
emosi dan amarahnya
menggunakan beberapa
terapi

Intervensi :
- Bina hubungan saling
percaya
- Observasi tingkah laku
klien
- Identifikasi bersama klien
untuk mengontrol emosi
dan amarahnya
2 Waham Tujuan: - Hubungan saling
TUM: percaya merupakan
- Klien mampu menyebutkan dasar untuk
orientasi terhadap realitas kelancaran
(orang, tempat, dan waktu ) komunikasi.
TUK: - Menghadirkan realita
- Klien mampu menyebutkan dapat membuka
kebutuhan yang belum pikiran bahwa realita
terpenuhi itu lebih benar dari
- Klien mampu aspek pada apa yang
positif yang dimiliki dipikirkan.
Kriteria:
Setelah 3x interaksi diharapkan
klien:
- Ekspresi wajah bersahabat,
menunjukkan rasa senang, ada
kontak wajah, mau menjawab
salam dan klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat, mau mengatakan
masalah yang dihadapi
- Klien mampu mengenal
dirinya sendiri, orang lain,
waktu, tempat, lingkungan
secara realita
Intervensi:
- Bina hubungan saling percaya
- Bicara dengan klien dalam
konteks realita
- Jangan membantah dan
mendukung waham klien
- Yakinkan klien dalam keadaan
aman dan terlindungi
- Observasi waham klien dalam
pemenuhan Kebutuhan
- Beri pujian pada penampilan
dan kemampuan klien yang
realita
- Diskusikan dengan klien
kemampuan yang dimiliki
yang realita
- Tanyakan apa yang bisa
dilakukan.
- Anjurkan untuk melakukan
sendiri
- Jika klien bicara tentang
wahamnya dengarkan sampai
kebutuhan wahamnya selesai
- Tunjukkan bahwa klien
penting
3 Halusinasi Tujuan : - Kontak dan
TUM : singkat selain
- klien dapat mengenal upaya membina
halusinasi hubungan saling
TUK : percaya juga
- klien dapat menyebutkan dapat
waktu, isi, dan frekuensi memutuskan
timbulnya halusinasi halusinasinya.
- klien dapat - Mengenal
mengungkapkan perasaan perilaku pada saat
terhadap halusinasinya halusinasi timbul
Kriteria : memudahkan
Setelah 2x pertemuan klien tidak perawat dalam
mencederai diri sendiri dan orang melakukan
lain dan lingkungan. intervensi.
- Dengan
Intervensi : mengetahui
- Adakan kontak sering dan waktu, isi, dan
singkat secara bertahap frekuensi
- Observasi tingkah laku munculnya
klien terkait halusinasinya, halusinasinya
berbicara dan tertawa tanpa mempermudah
stimulus memandang ke tindakan
kanan dan ke kiri seolah keperawatan yang
ada teman berbicara akan dilakukan
- Bantu klien mengenal oleh perawat.
halusinasi dengan cara :
 Jika menemukan
klien sedang
hakusinasi tanyakan
apakah ada suara
yang didengar
 Jika klien menjawab
“ada” lanjutkan
halusinasinya
 Katakan bahwa
perawat percaya
klien mendengar
suara itu, namun
perawat tidak
mendengarnya
 Katakan pada klien
bahwa ada klien
yang seperti dia
 Katakan bahwa
perawat akan
membantu klien
4 Defisit Tujuan :
Perawatan TUM :
Diri - Pasien tidak mengalami
defisit perawatan diri
TUK :
- Pasien mampu melakukan
kebersihan diri secara
mandiri
- Pasien mampu melakukan
berhias/berdandan secara
baik
- Pasien mampu melakukan
makan dengan baik
- Pasien mampu melakukan
BAB&BAK secara mandiri
Kriteria :
Setelah 2x pertemuan klien mampu
mendiskusikan cara perawatan diri
dengan benar.
Intervensi :
- Melatih pasien cara-cara
perawatan kebersihan diri
a. menjelasan
pentingnya menjaga
kebersihan diri.
b. menjelaskan alat-
alat untuk menjaga
kebersihan diri
c. Menjelaskan cara-
cara melakukan
kebersihan dirid
d. Melatih pasien
mempraktekkan
cara menjaga
kebersihan diri
- Melatih pasien
berdandan/berhias8ntuk
pasien laki-laki latihan
meliputi
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Bercukur
- Melatih pasien makan
secara mandiri
a.Menjelaskan cara
mempersiapkan makan
b.Menjelaskan cara makan
yang tertib
c.Menjelaskan cara
merapihkan peralatan
makan setelah makan
d.Praktek makan sesuai
dengan tahapan makan
yang baik
- Mengajarkan pasien
melakukan BAB/BAK
secara mandiri
a.Menjelaskan tempat
BAB/BAK yang sesuai
b.Menjelaskan cara
membersihkan diri setelah
BAB dan BAK
c.Menjelaskan cara
membersihkan tempat BAB
dan BAK

IMPLEMENTASI DAN EVALUSAI


IMPLEMENTASI/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP)
Senin, 27/11/2023
 Data : S :
 Data diagnosa 1 : Resiko perilaku - Klien mengatakan
kekerasan mampu melakukan
Ds : Klien mengatakan tidak mampu bagaiman cara
mengontrol emosinya, setiap marah ia selalu berkenalan
ingin memukul apapun yang ada di sekitarnya. - Klien mengatakan
Do: Wajah klien tampak kesal saat bercerita bisa melakukan cara
terhadap orang yang membawanya ke rumah menontrol marah
sakit jiwa. - Klien mampu
 Data diagnosa 2 : Waham mengatakan bisa
Ds: Klien mengatakan bahwa dirinya sangat melakukan cara
menyayangi ibunya selalu menomor satukan mengontrol
ibunya dan tidak bisa hidup tanpa ibunya. klien halusinasi
menganggap ibunya seperti tuhannya. klien - Klien mengatakan
meyakini hal itu benar. mandi sehari 2 kali
Do: Klien tampak bersemangat dan nyaman O :
saat bercerita tentang dirinya - Klien mampu
 Data diagnosa 3 : Halusinasi berteman dengan
Ds: Klien mengatakan kadang mendengarkan orang lain
suara – suara bisikan saat dirinya sedang - Klien mampu
sendirian mengontrol marah
Do: Klien sering marah – marah, mondar – dengan tarik nafas
mandir, kebingungan, bicara sendiri, sering dalam
senyum – senyum sendiri - Klien mampu
 Data diagnose 4 : Defisit Perawatan mengontrol
Diri halusinasi
Ds: klien mengatakan mandi 2 kali dalam 1 hari menghardik
Do : Latihan mandi, sikat gigi, mencuci rambut, - Klien mampu
memakai baju, memotong kuku melakukan
 Diagnosa keperawatan perawatan diri secara
 Resiko perilaku kekerasan mandiri
 Waham
 Halusinasi A:
- RPK (+)
 Defisit perawatan diri
- Waham (+)
- Halusinasi (+)
 Terapi/tindakan keperawatan
- DPD (+)
Diagnosa 1 : Resiko perilaku kekerasan
SP1
Planning klien :
o Mengidentifikasi penyebab - Latihan mengontrol
PK, tanda gejala PK, PK marah (tarik nafas
yang dilkukan, akibat PK dalam) sehari 2x
o Menyebutkan cara (pukul 09.00 dan
mengontrol PK 14.00)
o Menganjurkan - Latihan berkenalan
pasien memasukkan sehari 2x (pukul
dalam kegiatan 08.00 dan 11.00)
harian - Latihan
o Membantu pasien menghardik (sehari
mempraktikkan 2 kali pukul 07.00
latihan cara dan 10.00)
mengontrol PK - Latihan cara
perawatan
 Diagnosa 2 : Waham
kebersihan diri
SP 1 :
(sehari 1 kali pukul
 Membantu orientasi realita
11.00)
 Mendiskusikan kebutuhan yang tidak
terpenuhi
 Membantu pasien memenuhi
kebutuhannya
 Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
 Diagnosa 3 : Halusinasi
SP 1
 Mengidentifikasi jenis , isi, waktu,
frekuensi halusinasi pasien
 Mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan halusinasi
 Mengidentifikasi respon pasien terhadap
halusinasi
 Mengajarkan pasien menghardik
halusinasi
 Menganjurkan pasien memasukkan cara
menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian
 Diagnosa 4 : Defisit perawatan diri
SP 1
 Melatih pasien cara-cara perawatan
kebersihan diri
 Menjelasan pentingnya menjaga
kebersihan diri.
 Menjelaskan alat-alat untuk menjaga
kebersihan diri
 Menjelaskan cara-cara melakukan
kebersihan diri
 Melatih pasien mempraktekkan cara
menjaga kebersihan diri
 Rencana tindak lanjut :
Diagnosa 1: tgl 27 Nov 2023 lanjutkan
SP 2
Diagnosa 2: tgl 27 Nov 2023 lanjutkan
SP 2
Diagnosa 3: tgl 27 Nov 2023 lanjutkan
SP 2

 Planning perawat :
Memberikan terapi berdzikir
Selasa, 28/11/2023
2. Data : S :
- Data diagnosa 1 : Resiko perilaku kekerasan - Klien mengatakan
Ds : Klien mengatakan kadang-kadang masih mampu melakukan
suka marah dan tersinggung saat bersama bagaiman cara
teman-temannya. berkenalan
Do: klien tampak masih kesal saat didekati dan - Klien mengatakan
diajak interaksi temannya. bisa melakukan cara
- Data diagnosa 2 : Waham menontrol marah
Ds: Klien mengatakan bahwa dirinya sangat (pukul bantal)
menyayangi ibunya selalu menomor satukan - Klien mengatkan
ibunya dan tidak bisa hidup tanpa ibunya. klien mampu bercakap-
menganggap ibunya seperti tuhannya. klien cakap dengan
meyakini hal itu benar. temannya
Do: Klien tampak bersemangat dan nyaman - Klien mengatakan
saat bercerita tentang dirinya sudah bisa mandi dan
- Data diagnosa 3 : Halusinasi menggosok gigi
Ds: Klien kadang masih mendengarkan suara – secara mandiri
suara bisikan O:
Do: Klien sering mondar – mandir, kebingungan, - Klien mampu
bicara sendiri, sering senyum – senyum sendiri berteman dengan
- Data diagnose 4 : Defisit perawatan diri orang lain
Ds : klien mengatakan sudah bisa melakukan - Klien mampu
perawatan diri mandi sehari 2 kali dan juga menontrol marah
menggosok gigi dengan pukul bantal
Do : klien tampak lebih bersih setelah mandi - Klien mampu
dan juga menggosok gigi mengontrol
3. Diagnosa keperawatan halusinasi dengan
- Resiko perilaku kekerasan bercakap-cakap
- Waham - Klien tampak bersih
- Halusinasi setelah mandi dan
- Defisit perawatan diri menggosok gigi

3. Terapi/tindakan keperawatan A:
- Diagnosa 1 : Resiko perilaku kekerasan - RPK (+)
SP2 - Waham (+)
 Menevaluasi jadwal kegiatan harian pesien - Halusinasi (+)
 Melatih pasien mengontrol PK dengan cara - DPD (+)
fisik II
 Menganjurkan pasien memasukkan dalam Planning klien :
kegiatan harian - Latihan mengontrol
- Diagnosa 2 : Waham marah (pukul
SP2 bantal) sehari 2x
 Mejadwal kegiatan harian pasien (pukul 09.00 dan
 Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki 14.00)
 Melatih kemampuan yang dimiliki - Latihan merapikan
tempat tidur 2x
- Diagnosa 3 : Halusinasi
(pukul 06.00 dan
SP 2
18.00)
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Latihan bercakap-
 Melatih pasien mengendalikan halusinasi
cakap (sehari 2 kali
dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
pukul 07.00 dan
 Menganjurkan pasien memasukkan dalam
10.00)
jadwal kegiatan harian
- Latihan
- Diagnosa 4 : Defisit perawatan diri
berdandan/berhias
SP 2
(sehari 1 kali pukul
 Melatih klien berdandan/berhias
11.00)
 Melatih klien berpakaian
 Melatih klien menyisir rambut
 Melatih klien bercukur
4. Rencana tindak lanjut :
- Diagnosa 1: tgl 28 Nov 2023 lanjutkan SP 3
- Diagnosa 2: tgl 28 Nov 2023 lanjutkan SP 3
- Diagnosa 3: tgl 28 Nov 2023 lanjutkan SP 3

5. Planning perawat :
- Terapi meminum obat
Rabu, 29/11/2023 S :
1. Data : - Klien mengatakan
- Data diagnosa 1 : Resiko perilaku kekerasan bisa melakukan cara
Ds : Klien mengatakan sudah lebih tenang dan mengontrol marah
tidak lagi mudah marah atau emosi (berbicara dengan
Do: klien tampak lebih baik dan mau diajak baik dan sabar)
bercanda saat berbaur dengan teman-temannya - Klien mengatakan
- Data diagnosa 2 : Waham sudah bisa berteman
Ds: Klien mengatakan bahwa mantan ibunya dengan orang lain
dengan tuhan itu berbeda, klien mengatakan - Klien mengatakan
sangat sayang kepada ibunya. Dan sudah tidak mampu minum
mengatakan bahwa ibu seperti tuhannya. obatnya
Do: Klien tampak bersemangat dan ceria saat - Klien mengatakan
bercerita tentang dirinya sudah bisa makan,
- Data diagnosa 3 : Halusinasi BAB/BAK secara
Ds: Klien mengatakan bahwa dirinya sudah tidak mandiri
lagi mendengar bisikan-bisikan lagi. O:
Do: Klien tidak jalan mondar-mandir lagi, tampak - Klien mampu
tidak kebingungan lagi, dan lebih tenang. berteman dengan
- Data diagnosa 4 : Defisit perawatan diri orang lain
2. Diagnosa keperawatan - Klien mampu
- Resiko perilaku kekerasan mengontrol marah
- Waham dengan berbicara
- Halusinasi pelan dan sabar
- Defisit perawatan diri - Klien mampu
mengontrol
3. Terapi/tindakan keperawatan halusinasi dan
- Diagnosa 1 : Resiko perilaku kekerasan waham dengan
SP3 minum obat yang
 Menevaluasi jadwal kegiatan harian pasien benar
 Melatih pasien mengontrol PK dengan cara - Klien tampak makan
verbal sendiri dan tidak
 Menganjurkan pasien memasukkan dalam disuapin lagi
jadwal kegiatan harian A:
- Diagnosa 2 : Waham - RPK (-)
SP3 - Waham (+)
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien - Halusinasi (-)
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang - Defisit perawatan
penggunaan obat secara teratur diri (+)
 Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian Planning klien :
- Diagnosa 3 : Halusinasi - Latihan mengontrol
SP 3 marah (berbicara
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien dengan pelan dan
 Melatih pasien mengendalikan halusinasi sabar) sehari 2x
dengan melakukan kegiatan yang biasa (pukul 09.00 dan
dilakukan pasien 14.00)
 Menganjurkan pasien memasukkan dalam - Latihan merapikan
jadwal kegiatan harian tempat tidur 2x
- Diagnosa 4 : Defisit perawatan diri (pukul 06.00 dan
SP 3 18.00)
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien - Latihan bercakap-
 Melatih pasien makan secara mandiri cakap (sehari 2 kali
 Melatih pasien melakukan BAB/BAK secara pukul 07.00 dan
mandiri 10.00)
4. Rencana tindak lanjut : - Minum obat tepat
- Diagnosa 1: evaluasi SP 3 waktu 3x sehari
- Diagnosa 2: evaluasi SP 3 - Latihan makan
- Diagnosa 3: evaluasi SP 3 secara mandiri dan
BAB/BAK secara
5. Planning perawat : mandiri (sehari 1
- Terapi meminum obats kali pukul 08.00)

Anda mungkin juga menyukai