Anda di halaman 1dari 29

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA

RUANG RAWAT : TANGGAL DIRAWAT :

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn. BE (P) Tanggal Pengkajian : 15 Februari 2022
Umur : 22 thn RM No. : 0129xx

II. ALASAN MASUK


Klien dating diantar keluarga dengan keluhan suka marah – marah, suka mengamuk, bicara,
tertawa sendiri, klien tidak mau minum obat.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? √ Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil

3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik

Kekerasan seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan criminal

Jelaskan No.1,2,3 : klien sebelumnya pernah dirawat dengan gangguan jiwa,


kemudian keluar Rumah Sakit dalam kondisi baik pengobatan
berhasil, tetapi selama rawat jalan klien tidak rutin minum obat
sehingga kambuh kembali. Tidak ada aniaya fisik, kekerasan
seksual, penolakan kekerasan dalam keluarga maupun
tindakan criminal terhadap klien.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya √ Tidak


Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan
______________________ ______________________ ____________________________
______________________ ______________________ ____________________________
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan dia pernah bertengkar sama teman sekolahnya dahulu.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/80 mmHg N : 90x/menit S : 36,7ºC P : 20x/menit
2. Ukur : TB : 157cm BB : 58kg
3. Keluhan fisik Ya √ Tidak
Jelaskan : tanda vital klien normal dan tidak ada keluhan fisik.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan
: Laki - laki

: Perempuan

: Garis keturunan

: Tinggal serumah
: Klien

Jelaskan : klien tinggal serumah bersama ayah, ibu, kakak dan adiknya. Abang klien tidak
tinggal serumah dengannya karena sudah menikah. Hubungan klien dengan
keluarga baik, ayah dan ibu berperan penting dalam pengambilan keputusan, klien
didampingi ayah kadang ibu untuk melakukan rawat jalan.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep diri :
a. Citra tubuh : klien menyukai semua anggota tubuhnya.
b. Identitas : klien menerima kodratnya sebagai seorang wanita.
c. Peran : klien dirumah sebagai anak, selama sakit klien tidak bekerja tetapi
membantu pekerjaan rumah tangga,
d. Ideal diri : klien ingin cepat sembuh dan pulang kerumah.
e. Harga diri : klien berhubungan baik dengan keluarga dan dihargai sebagai
seorang anak.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.

3. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti : orang tua.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : selama sakit klien tidak berperan serta
dalam kelompok.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien tidak ada hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain,
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.

4. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan : klien beragama katolik, klien percaya jika sakitnya adalah ujian dari
Tuhan, dan klien yakin jika terus berdoa bisa cepat sembuh.
b. Kegiatan ibadah : selama sakit jarang beribadah.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan : klien dapat berpakaian rapi dan sesuai, dapat melakukannya dengan mandiri.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : klien pembicaraanya jelas dan baik.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : aktivitas motorik klien tidak ada masalah.


Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
4. Alam Perasaan
√ Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan : klien mengatakan sedih karena ingin cepat pulang.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.

5. Afek
Datar Tumpul √ Labil Tidak sesuai

Jelaskan : emosi klien labil, moody an, berubah – ubah.


Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

6. Interaksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata kurang Defensif Curiga

Jelaskan : klien kooperatif saat wawancara


Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi
Halusinasi
√ Pendengaran √ Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu
Jelaskan : klien mengatakan jika ia sedang duduk sendiri ia mendengar suara yang
menyuruhnya untuk teriak – teriak dan marah – marah dan klien mengatakan jika suara itu
datang ia mengamuk. Klien juga mengatakan pada saat ia mengamuk ia sering melihat sosok laki
– laki yang hendak mendekatinya dan pasien langsung melempar botol ke arah sosok laki - laki
tersebut.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori
8. Proses Pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan/persevarasi

Jelaskan : tidak ada masalah dengan proses pikir klien.


Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis


Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip piker Siap piker Kontrol pikir

Jelaskan : tidak ada masalah dengan isi pikiran dan waham klien
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

10. Tingkat Kesadaran


√ Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi :

Waktu Tempat Orang


Jelaskan : klien tampak bingung tetapi saat dikaji klien tau sedang ada dirumah sakit untuk
berobat, klien tau hari waktu, klien bisa mengingat nama teman temannya.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat jangka pendek
Jangka panjang

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi


Jelaskan : klien masih ingat ia sekolah SD sampai SMA nya dimana, klien menyebutkan nama
adik beradiknya dan nama orang tuanya. Saat ini klien tau klien sedang berada di RSJ untuk
melakukan pengobatan.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu

Berkonsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan : klien mampu berhitung tetapi mudah beralih dengan topik lain.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan Penilaian
√ Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : klien dapat memilah mana yang diutamakan antara makan dan mandi. Klien lebih
mengutamakan mandi terlebih dahulu karena setelah mandi bersih baru enak makannya sudah
rapi dan bersih lalu klien makan.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
14. Daya titik diri
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : klien mengatakan tidak mengingkari penyakit yang ia derita, klien mengatakan ingin
cepat sembuh dengan patuh minum obat secara benar dan rutin.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total

3. Mandi
√ Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total

5. Istirahat dan tidur

√ Tidur siang lama : 13.00 s/d 14.30

√ Tidur malam lama : 21.00 s/d 05.30

√ Aktivitas sebelum/sesudah tidur : bercakap – cakap bersama temannya.


6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan √

Sistem pendukung

8. Aktivitas di dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan √

Menjaga kerapihan rumah √

Mencuci pakaian √

Pengaturan keuangan √

9. Aktivitas di luar rumah


Ya Tidak
Belanja √
Transportasi √

Lain-lain
Jelaskan : klien bisa merawat dan minim obat secara mandiri dan aktivitas didalam rumah
dengan baik, hanya saja jika keluar rumah klien harus didampingi.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladptif
√ Bicara dengan Orang lain Minum Alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Teknik Relaksasi Berkerja Berlebihan
Aktivitas Konstruktif Menghindar

Olah Raga Mencederai Diri

Lainnya….. Lainnya…..

Masalah Keperawatan : koping individu efektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL

√ Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : tidak ada masalah

√ Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : klien merasa tidak terlibat dalam
kelompok sosial

√ Masalah dengan pendidkan, spesifik : klien mengatakan ia sekolah sampai lulus SMA

√ Masalah dengan pekerjaan, spesifik : klien mengatakan ia pernah kerja di hotel tapi
tidak lama

√ Masalah dengan perumahan, spesifik : klien mengatakan tinggal di rumah bersama


orang tua

√ Masalah ekonomi, spesifik : Klien mengatakan ekonomi keluarga menengah kebawah

√ Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik : Klien mengatakan pelayanan Rumah


Sakit Jiwa di perhatikan dengan baik terutama dalam pemberian obat

√ Masalah lainnya, spesifik : Tidak ada masalah lain yang spesif

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Penyakit Jiwa Sistem Pendukung

Faktor Presipitasi Penyakit Fisik

Koping Obat-Obatan

Lainnya : Klien mengatakan mengetahui bagaimana cara penanganan dan cara merawat
penyakit yang di derita saat ini
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : Skizofrenia Paranoid
Terapi Medik : Risperidone 2 mg (2x1)
Clozapine 25 mg (0-0-1)

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

Gangguan Persepsi Sensori

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Gangguan Persepsi Sensori

____________________________

Perawat,

____________________________
ANALISA DATA

TGL/ NO DATA MASALAH

1. Ds: Klien mengatakan Gangguan persepsi sensori


mendengar suara bisikkan
yang menyuruhnya untuk
teriak - teriak dan marah -
marah.

Do: Klien tampak duduk


dan gelisah seperti orang
yang sedang mendengar
bisikan.
TTV: TD : 120/80 mmHg
N : 90x/menit S : 36,7ºC
P : 20x/menit

2.
DS : Klien mengatakan ia
juga sering melihat sosok
laki - laki yang hendak
menghampiri nya.

Do : Klien tampak
ketakutan seolah hendak
akan di hampiri seseorang
POHON MASALAH (gambarkan)
Gangguan persepsi sensori

Gangguan Persepsi Sensori


Halusinasi Pendengaran

Isolasi Sosial Defisit perawatan diri

Gangguan konsep diri : HDR

Koping individu tidak efektif


PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

No
DIAGNOS TUJUAN INTERVENSI
A
1. Gangguan Setelah dilakukan 12 kali Manajemen Halusinasi
persepsi pertemuan, di harapkan halusinasi Observasi
sensori menurun dengan kriteria hasil : - Monitor perilaku yang mengidentifikasi
- Verbalisasi mendengar bisikan halusinasi
menurun - Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas
- Verbalisasi Melihat bayangan dan stimulasi lingkungan
menurun - Monitor isi halusinasi (mis.kekerasan
- Verbalisasi merasakan sesuatu
atau membahayakan diri)
melalui indra penciuman
Terapeutik
menurun
- Verbalisasi merasakan sesuatu - Pertahankan lingkungan yang aman
melalui indra pengecapan - Lakukan tindakan keselamatan ketika
menurun tidak dapat mengontrol perilaku (mis.limit
- Distorsi sensori menurun setting, pembatasan wilayah,pengekangan
- Perilaku halusinasi menurun fisik,seklusi)
Edukasi
- Anjurkan memonitor sendiri situasi
terjadinya halusinasi
- Anjurkan bicara pada orang yang
dipercaya untuk memberi dukungan dan
umpan balik korektif terhadap halusinasi
- Anjurkan melakukan distraksi
(mis.mendengarkan music,melakukan
aktivitas dan teknik relaksasi)
- Ajarkan pasien dan keluarga cara
mengontrol halusinasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antipsikotik
dan antiansietas, jika perlu.
CATATAN PERKEMBANGAN
PAR
AF&
Hari/
NAM
Tang
A
gal/ IMPLEMENTASI EVALUASI
JELA
Wakt
S
u
PERA
WAT
Selas Observasi S:
a,
1. Memonitor perilaku yang - Klien mengatakan biasa
15/02/
2022 mengidentifikasi halusinasi mendengar suara bisikan yang
DX 1
R/ Pasien mengatakan saat menyuruhnya untuk terik - teriak
duduk diam pasien dan marah - marah.
mendengar suara-suara yang - Klien mengatakan suara itu biasa
menyuruhnya untuk teriak - timbul ketika ia duduk sendiri
teriak dan marah - marah - Klien mengatakan suara tersebut
2. Monitor isi halusinasi sudah berkurang
(mis.kekerasan atau O:
membahayakan diri) - Klien tampak duduk tenang
R/ Pasien mendengar suara - Klien mampu melakukan cara
atau bisikan menyuruhnya menghardik halusinasi mengatakan
untuk teriak - teriak dan “ pergi - pergi suara kamu tidak
marah - marah. nyata pergi - pergi"
Terapeutik - Klien tampak berada di ruang UPI
3. Mempertahankan lingkungan wanita
yang aman A:
R/ Pasien berada di ruangan Masalah Gangguan Persepsi
UPI wanita Sensori teratasi sebagian
Edukasi P:
4. Menganjurkan memonitor Intervensi dilanjutkan Manajemen
Halusinasi
sendiri situasi terjadinya - Kontrak waktu untuk
halusinasi melanjutkan intervensi
- Kaji kemampuan pasien
R/ Paisen mengatakan melakukan cara menghardik
mendengar suara – suara itu kembali
saat sedang duduk diam - Latih halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang
5. Mengajarkan pasien cara lain
mengontrol halusinasi
Membantu pasien mengenal
halusinasi, menjelaskan cara-cara
mengontrol halusinasi,
mengajarkan pasien mengontrol
halusinasi dengan cara pertama:
menghardik halusinasi.
R/ Pasien mampu mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik yang telah diajarkan
DX 2 oleh ruangan
S:

Observasi - Klien mengatakan pada saat suara

1. Memonitor perilaku yang itu datang dia melihat sesosok laki -


mengidentifikasi halusinasi laki menggunakan jubah hitam

R/ Pasien mengatakan saat dia hendak menghampirinya


mendengar suara bisikan dia - Klien mengatakan pada saat ia
juga melihat sesosok laki - melihat sosok laki - laki itu ia
laki berjubah hitam hendak langsung mengamuk
menghampiri nya. - Klien mengatakan sudah jarang

2. Monitor isi halusinasi melihat sosok laki-laki tersebut


(mis.kekerasan atau O:
membahayakan diri) - Klien tampak duduk tenang

R/ Pasien melihat sesosok laki - Klien mampu melakukan cara


laki yang hendak menghardik halusinasi mengatakan
menghampirnya respon pasien “ pergi - pergi kamu tidak nyata
langsung mengamuk pergi - pergi"

Terapeutik - Klien tampak berada di ruang UPI

3. Mempertahankan lingkungan wanita


yang aman A:

R/ Pasien berada di ruangan Masalah Gangguan Persepsi


Sensori teratasi sebagian
UPI wanita P:
Edukasi Intervensi dilanjutkan Manajemen
Halusinasi
4. Menganjurkan memonitor - Kontrak waktu untuk
sendiri situasi terjadinya melanjutkan intervensi
- Kaji kemampuan pasien
halusinasi melakukan cara menghardik
R/ Paisen mengatakan melihat kembali
- Latih halusinasi dengan
sosok laki - laki tersebut saat
bercakap-cakap dengan orang
mendengar suara bisikan itu lain.
datang.
5. Mengajarkan pasien cara
mengontrol halusinasi
Membantu pasien mengenal
halusinasi, menjelaskan cara-cara
mengontrol halusinasi,
mengajarkan pasien mengontrol
halusinasi dengan cara pertama:
menghardik halusinasi.
R/ Pasien mampu mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik yang telah diajarkan
Rabu,
oleh ruangan
16/02/
2022
S:
DX 1
- Klien mengatakan pada saat suara
itu datang dia melihat sesosok laki -
Observasi
laki menggunakan jubah hitam
- Memonitor perilaku yang
hendak menghampirinya
mengidentifikasi halusinasi
- Klien mengatakan suara itu biasa
R/ Pasien mengatakan saat
timbul ketika ia duduk sendiri .
duduk diam pasien
- Klien mengatakan suara tersebut
mendengar suara-suara yang
sudah berkurang
menyuruhnya untuk teriak -
O:
teriak dan marah - marah
- Klien dapat bersosialisasi dengan
- Memonitor isi halusinasi
perawat dan teman sekamarnya
R/ Suara bisikan sudah
- Klien tampak berada di ruang UPI
berkurang atau tidak ada
wanita.
Terapeutik - Klien mampu melakukan cara
- Mengkaji kemampuan pasien mengontrol halusinasi dengan
untuk menghardik menghardik
R/ Pasien mampu melakukan
A:
menghardik
Masalah Gangguan Persepsi
Sensori

P:
Edukasi Intervensi dilanjutkan Manajemen
Halusinasi
- Ajarkan pasien dan cara
- Kontrak waktu untuk melanjutkan
mengontrol halusinasi intervensi
- Kaji kemampuan pasien
Melatih pasien mengontrol
melakukan mengontrol halusinasi
halusinasi dengan cara kedua: dengan bercakap dengan orang lain
- Latih halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang
melakukan distraksi:relaksasi nafas
lain dalam
DX 2
R/ Pasien mencoba mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap –
S:
cakap dengan teman di kamarnya
- Klien mengatakan biasa
mendengar suara bisikan yang
Observasi
menyuruhnya untuk terik - teriak
- Memonitor perilaku yang
dan marah - marah.
mengidentifikasi halusinasi
- Klien mengatakan sosok laki - laki
R/ Pasien mengatakan saat
itu datang pada saat suara bisikan
duduk diam pasien
itu datang
mendengar suara-suara yang
- Klien mengatakan sosok yang ia
menyuruhnya untuk teriak -
lihat tersebut sudah berkurang
teriak dan marah - marah
O:
- Memonitor isi halusinasi
- Klien tampak duduk tenang
R/ Suara bisikan sudah
- Klien mampu melakukan cara
berkurang atau tidak ada
menghardik halusinasi mengatakan
Terapeutik
“ pergi - pergi kamu tidak nyata
- Mengkaji kemampuan pasien
pergi - pergi"
untuk menghardik
- Klien tampak berada di ruang UPI
R/ Pasien mampu melakukan
wanita
menghardik
Edukasi A:
- Ajarkan pasien dan cara Masalah Gangguan Persepsi
mengontrol halusinasi Sensori teratasi sebagian
Melatih pasien mengontrol P:
halusinasi dengan cara kedua: Intervensi dilanjutkan Manajemen
Halusinasi
bercakap-cakap dengan orang - Kontrak waktu untuk
lain melanjutkan intervensi
- Kaji kemampuan pasien
R/ Pasien mencoba mengontrol melakukan cara menghardik
halusinasi dengan cara bercakap –
kembali
cakap dengan teman di kamarnya
Kami - Latih halusinasi dengan
s, bercakap-cakap dengan orang
17/02/ lain
2022
DX 1

S:
Observasi
- Klien mengatakan sering
1. Memonitor dan sesuaikan
mengikuti kegiatan harian di
tingkat aktivitas dan stimulasi
ruangan diawali dengan bangun
lingkungan
pagi mandi menggunakan pakaian.
R/ Pasien mampu melakukan
- Klien mengatakan mampu
aktivitas secara mandiri tanpa
melakukan latihan mengontrol
dibantu oleh orang lain
halusinasi dengan bercakap cakap
2. Mempertahankan lingkungan
dengan orang lain
yang aman
R/ Perawat selalu memonitor
O:
kondisi ruangan agar tetap tenang
-Klien tampak mengikuti kegiatan
dan aman
sehari – hari secara mandiri.
3. Mengkaji kemampuan pasien
- Klien tampak berada di ruangan
bercakap-cakap
yang aman
R/ pasien melakukan bercakap-
- Klien mampu melakukan kontrol
cakap kepada perawat tentang
halusinasi dengan bercakap cakap
kondisinya dan kadang bercerita dengan perawat
- Klien mampu mengontrol
bersama teman nya
halusinasi dengan melakukan
Edukasi distraksi latihan nafas dalam
4. Menganjurkan melakukan
A:
distraksi melatih pasien Masalah Gangguan Persepsi
mengontrol halusinasi dengan Sensori teratasi sebagian
cara ketiga: melaksanakan
P:
aktivitas terjadwal (melakukan Intervensi dilanjutkan
Manajemen Halusinasi
distraksi dengan Teknik relaksasi
- Kontrak waktu untuk melanjutkan
nafas dalam) intervensi
- Kaji kemampuan pasien
R/ Pasien dapat melakukan
melakukan mengontrol halusinasi
aktivitas dengan bimbingan dengan distraksi latihan nafas dalam
DX 2 - Latih cara mengontrol
perawat
halusinasi minum obat secara
teratur

S:
- Klien mengatakan sering
Observasi mengikuti kegiatan harian di
1. Memonitor dan sesuaikan ruangan diawali dengan bangun
tingkat aktivitas dan stimulasi pagi mandi menggunakan pakaian.
lingkungan - Klien mengatakan mampu
R/ Pasien mampu melakukan melakukan latihan mengontrol
aktivitas secara mandiri tanpa halusinasi dengan bercakap cakap
dibantu oleh orang lain dengan orang lain
2. Mempertahankan lingkungan
yang aman O:
R/ Perawat selalu memonitor -Klien tampak mengikuti kegiatan
kondisi ruangan agar tetap tenang sehari – hari secara mandiri.
dan aman - Klien tampak berada di ruangan
3. Mengkaji kemampuan pasien yang aman
bercakap-cakap - Klien mampu melakukan kontrol
halusinasi dengan bercakap cakap
R/ pasien melakukan bercakap-
dengan perawat
cakap kepada perawat tentang - Klien mampu mengontrol
halusinasi dengan melakukan
kondisinya dan kadang bercerita
distraksi latihan nafas dalam
bersama teman sekamarnya
A:
Edukasi
Masalah Gangguan Persepsi
4. Menganjurkan melakukan Sensori teratasi sebagian
distraksi melatih pasien
P:
mengontrol halusinasi dengan Intervensi dilanjutkan
cara ketiga: melaksanakan Manajemen Halusinasi
- Kontrak waktu untuk melanjutkan
aktivitas terjadwal (melakukan
intervensi
distraksi dengan Teknik relaksasi - Kaji kemampuan pasien
melakukan mengontrol halusinasi
nafas dalam)
Juma dengan distraksi latihan nafas dalam
t, R/ Pasien dapat melakukan - Latih cara mengontrol halusinasi
18/02/ aktivitas dengan bimbingan minum obat secara teratur
2022 perawat
DX 1
S:
- Klien mengatakan sudah jarang

Observasi mendengar suara bisikan itu

1. Memonitor perilaku yang - Klien mengatakan sering

mengidentifikasi halusinasi mengikuti kegiatan harian

R/ pasien mangatakan suara melakukan aktivitas secara mandiri

bisikan itu sudah berkurang - Klien mengatakan mampu


mengontrol halusinasi dengan latih
Terpeutik relaksasi mafas dalam
2. Mengkaji kemampuan pasien - Klien mengatakan menjaga
minum obat secara teratur tidak ada
melakukan melatih mengontrol yang dibuang.
halusinasi dengan melakukan
O:
distraksi (latihan nafas dalam)
- Klien tampak mengikuti kegiatan
R/ pasien mampu melakukan sehari – hari secara mandiri
mengontrol halusinasi dengan - Klien tampak mampu melakukan
mengontrol halusinasi dengan
distraksi yaitu latihan nafas dalam latihan relaksasi nafas dalam
Edukasi - Klien tampak meminum obat
secara teratur tidak ada obat yang
3. Mengajarkan pasien cara
dibuang oleh pasien.
mengontrol halusinasi
Melatih pasien menggunakan A:
Masalah Gangguan Persepsi
obat secara teratur Sensori teratasi sebagian
R/ Pasien mampu mengikuti
P:
anjuran perawat untuk meminum
Intervensi dilanjutkan Manajemen
obat yang teratur Halusinasi
Kolaborasi -Kontrak waktu untuk melanjutkan
intervensi
4. Mengkolaborasi pemberian -Kaji kemampuan pasien
obat melakukan latih mengontrol
halusinasi dengan minum obat
R/ Pasien tampak memium obat secara teratur
teratur dan tidak ada yang di
buang
Risoeridone 2 mg 2×1,
Clozapin 25 mg 1×1
DX 2

S:
- Klien mengatakan sudah jarang
melihat sosok laki laki itu
- Klien mengatakan sering
Observasi mengikuti kegiatan harian
1. Memonitor perilaku yang melakukan aktivitas secara mandiri
mengidentifikasi halusinasi - Klien mengatakan mampu
R/ pasien mangatakan sudah mengontrol halusinasi dengan latih
relaksasi mafas dalam
jarang melihat sosok laki - laki itu - Klien mengatakan menjaga
Terpeutik minum obat secara teratur tidak ada
yang dibuang.
2. Mengkaji kemampuan pasien
melakukan melatih mengontrol O:
halusinasi dengan melakukan - Klien tampak mengikuti kegiatan
sehari – hari secara mandiri
distraksi (latihan nafas dalam) - Klien tampak mampu melakukan
R/ pasien mampu melakukan mengontrol halusinasi dengan
latihan relaksasi nafas dalam
mengontrol halusinasi dengan
- Klien tampak meminum obat
distraksi yaitu latihan nafas dalam secara teratur tidak ada obat yang
Edukasi dibuang oleh pasien.

3. Mengajarkan pasien cara A:


mengontrol halusinasi Masalah Gangguan Persepsi
Sensori teratasi sebagian
Melatih pasien menggunakan
obat secara teratur P:
R/ Pasien mampu mengikuti Intervensi dilanjutkan Manajemen
Halusinasi
anjuran perawat untuk meminum -Kontrak waktu untuk melanjutkan
obat yang teratur intervensi
-Kaji kemampuan pasien
Kolaborasi melakukan latih mengontrol
4. Mengkolaborasi pemberian halusinasi dengan minum obat
secara teratur
obat
R/ Pasien tampak memium obat
teratur dan tidak ada yang di
buang
Sabtu Risoeridone 2 mg 2×1,
, Clozapin 25 mg 1×1
19/02/
2022
DX 1

S:
- Klien mengatakan biasa
mendengar suara bisikan yang
menyuruh untuk marah - marah.
observasi
- Klien mengatakan ,suara itu biasa
1. Memonitor perilaku yang
timbul saat duduk sendiri
mengidentifikasi halusinasi
- Klien mengatakan suara tersebut
R/ Pasien mengatakan saat dia
sudah berkurang
duduk sendiri dia mendengar
bisikan menyusuruhnya untuk
O:
marah - marah.
- Klien tampak duduk tenang
2. Monitor isi halusinasi
- Klien mampu melakukan cara
(mis.kekerasan atau
menghardik halusinasi mengatakan
membahayakan diri)
“pergi - pergi suara kamu tidak
R/ Pasien mendengar suara atau
nyata."
bisikan menyuruhnya untuk terika
- Klien tampak berada di ruang UPI
- teriak.
wanita
Terapeutik
3. Mempertahankan lingkungan
A:
yang aman
Masalah Gangguan Persepsi
R/ Pasien berada di ruangan UPI
Sensori teratasi sebagian
wanita
Edukasi
P:
4. Menganjurkan memonitor
Intervensi dilanjutkan Manajemen
sendiri situasi terjadinya Halusinasi
halusinasi - Kontrak waktu untuk melanjutkan
intervensi
R/ Paisen mengatakan mendengar - Kaji kemampuan pasien
melakukan cara menghardik
suara pada saat dia duduk
kembali latih halusinasi dengan
sendirian bercakap-cakap dengan orang lain
5. Mengajarkan pasien cara
mengontrol halusinasi membantu
DX 2
pasien mengenal halusinasi,
menjelaskan cara-cara mengontrol
halusinasi, mengajarkan pasien
mengontrol halusinasi dengan S:
cara pertama: menghardik - Klien mengatakan biasa melihat
halusinasi. sesosok laki laki yang hendak
R/ Pasien mampu mengontrol menghampiri pada saat mendengar
halusinasi dengan cara
suara bisikan itu datang
menghardik yang telah diajarkan
oleh perawat ruangan - Klien mengatakan dia melihat
sosok laki-laki yang hendak
observasi
menghampirinya pada saat suara itu
1. Memonitor perilaku yang
datang
mengidentifikasi halusinasi
- Klien mengatakan sudah jarang
R/ Pasien mengatakan saat dia
melihat sosok laki-laki sudah itu
mendengar suara bisikan dia juga
melihat sesosok laki laki yang
O:
hendak menghampiri nya
- Klien tampak duduk tenang
2. Monitor isi halusinasi
- Klien mampu melakukan cara
(mis.kekerasan atau
menghardik halusinasi mengatakan
membahayakan diri)
“pergi - pergi kamu tidak nyata
R/ Pasien melihat sosok laki-laki
pergi - pergi kamu pergi."
yang hendak menghampirnya
- Klien tampak berada di ruang UPI
Terapeutik
wanita
3. Mempertahankan lingkungan
yang aman
A:
R/ Pasien berada di ruangan UPI
Masalah Gangguan Persepsi
wanita
Sensori teratasi sebagian
Edukasi
4. Menganjurkan memonitor
P:
sendiri situasi terjadinya Intervensi dilanjutkan Manajemen
halusinasi Halusinasi
- Kontrak waktu untuk melanjutkan
R/ Paisen mengatakan melihat intervensi
sosok laki-laki itu pada saat suara - Kaji kemampuan pasien
melakukan cara menghardik
bisikan itu terdengar kembali latih halusinasi dengan
Senin,
5. Mengajarkan pasien cara bercakap-cakap dengan orang lain
21/02/
2022 mengontrol halusinasi membantu
pasien mengenal halusinasi,
S:
menjelaskan cara-cara mengontrol
- Klien mengatakan sudah jarang
halusinasi, mengajarkan pasien
mendengar suara bisikan
mengontrol halusinasi dengan
menyuruhnya untuk marah marah
cara pertama: menghardik
- Klien mengatakan ,suara itu biasa
halusinasi.
timbul ketika dia duduk sendiri
R/ Pasien mampu mengontrol
halusinasi dengan cara - Klien mengatakan suara tersebut
menghardik yang telah diajarkan sudah berkurang
oleh perawat ruangan O:
- Klien dapat bersosialisasi dengan
Observasi perawat
1. Memonitor perilaku yang - Klien tampak masih tempatkan di
mengidentifikasi halusinasi ruang UPI wanita
R/ Pasien mengatakan sudah - Klien mampu melakukan cara
jarang mendengar suara bisikan mengontrol halusinasi dengan
yang menyuruh untuk marah menghardik
marah
2. Memonitor isihalusinasi A:
R/ Suara bisikan sudah berkurang Masalah Gangguan Persepsi
atau tidak ada Sensori teratasi sebagian
Terapeutik
3. Mengkaji kemampuan pasien P:
untuk melakukan menghardik Intervensi dilanjutkan Manajemen
halusinasi Halusinasi
R/ Pasien mampu melakukan - Kontrak waktu untuk melanjutkan
meghardik halusinasi intervensi
Edukasi - Kaji kemampuan pasien
4. Ajarkan pasien dan cara melakukan mengontrol halusinasi
mengontrol halusinasi dengan dengan bercakap dengan orang lain
cara Melatih pasien mengontrol dengan cara Latih halusinasi dengan
DX 2 melakukan distraksi:relaksasi nafas
halusinasi dengan cara
kedua: bercakap-cakap dengan dalam
orang lain
R/ Pasien mencoba mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap – S:
cakap dengan perawat - Klien mengatakan sudah jarang
melihat sosok laki laki itu lagi
- Klien mengatakan sudah tidak
pernah melihat sosok laki laki itu
lagi
O:
- Klien dapat bersosialisasi dengan
perawat
- Klien tampak masih tempatkan di
ruang UPI wanita
- Klien mampu melakukan cara
mengontrol halusinasi dengan
Observasi menghardik
1. Memonitor perilaku yang
mengidentifikasi halusinasi A:
R/ Pasien mengatakan sudah Masalah Gangguan Persepsi Sensori
jarang melihat sosok laki-laki itu teratasi sebagian
2. Memonitor isihalusinasi
R/ tidak pernah melihat sosok itu P:
lagi Intervensi dilanjutkan Manajemen
Terapeutik Halusinasi
3. Mengkaji kemampuan pasien - Kontrak waktu untuk melanjutkan
untuk melakukan menghardik intervensi
halusinasi - Kaji kemampuan pasien
R/ Pasien mampu melakukan melakukan mengontrol halusinasi
meghardik halusinasi dengan bercakap dengan orang lain
Selas Edukasi dengan cara Latih halusinasi dengan
a, 4. Ajarkan pasien dan cara melakukan distraksi: relaksasi nafas
22/02/ mengontrol halusinasi dengan dalam
2022 cara Melatih pasien mengontrol
DX 1 halusinasi dengan cara kedua:
bercakap-cakap dengan orang lain S:
R/ Pasien mencoba mengontrol - Klien mengatakan sering
halusinasi dengan cara bercakap –
mengikuti kegiatan harian di
cakap dengan perawat
ruangan diawali dengan bangun
pagi mandi menggunakan pakaian.
- Klien mengatakan mampu
melakukan latihan mengontrol
halusinasi dengan bercakap cakap
dengan orang lain
Observasi
- Memonitor dan sesuaikan
tingkat aktivitas dan stimulasi O:
lingkungan - Klien tampak mengikuti kegiatan
R/ Pasien mampu melakukan sehari – hari secara mandiri.
aktivitas secara mandiri tanpa - Klien tampak berada di ruangan
dibantu oleh orang lain yang aman
- Mempertahankan lingkungan - Klien mampu melakukan kontrol
yang aman halusinasi dengan bercakap cakap
R/ Perawat selalu memonitor dengan perawat
kondisi ruangan agar tetap tenang - Klien mampu mengontrol
dan aman halusinasi dengan melakukan
- Mengkaji kemampuan pasien distraksi latihan nafas dalam
melakukan bercakap-cakap
R/ pasien melakukan bercakap- A:
cakap kepada perawat tentang Masalah Gangguan Persepsi
kondisinya Sensori teratasi sebagian
Edukasi
- Menganjurkan melakukan P:
distraksi dengan Melatih pasien Intervensi dilanjutkan Manajemen
Halusinasi
mengontrol halusinasi dengan - Kontrak waktu untuk
cara ketiga: melaksanakan melanjutkan intervensi
- Kaji kemampuan pasien
aktivitas terjadwal (melakukan melakukan latih cara mengontrol
DX 2 halusinasi minum obat secara
distraksi dengan Teknik relaksasi
teratur
nafas dalam)
R/ Pasien dapat melakukan
aktivitas dengan bimbingan
perawat S:
- Klien mengatakan sering
mengikuti kegiatan harian di
ruangan diawali dengan bangun
pagi mandi menggunakan pakaian.
- Klien mengatakan mampu
melakukan latihan mengontrol
halusinasi dengan bercakap cakap
dengan orang lain
Observasi
- Memonitor dan sesuaikan
tingkat aktivitas dan stimulasi O:
lingkungan - Klien tampak mengikuti kegiatan
R/ Pasien mampu melakukan sehari – hari secara mandiri.
aktivitas secara mandiri tanpa - Klien tampak berada di ruangan
dibantu oleh orang lain yang aman
- Mempertahankan lingkungan - Klien mampu melakukan kontrol
yang aman halusinasi dengan bercakap cakap
R/ Perawat selalu memonitor dengan perawat
kondisi ruangan agar tetap tenang - Klien mampu mengontrol
dan aman halusinasi dengan melakukan
- Mengkaji kemampuan pasien distraksi latihan nafas dalam
melakukan bercakap-cakap
R/ pasien melakukan bercakap- A:
cakap kepada perawat tentang Masalah Gangguan Persepsi
kondisinya Sensori teratasi sebagian
Edukasi
- Menganjurkan melakukan P:
distraksi dengan Melatih pasien
Intervensi dilanjutkan Manajemen
mengontrol halusinasi dengan
cara ketiga: melaksanakan Halusinasi
aktivitas terjadwal (melakukan
- Kontrak waktu untuk melanjutkan
distraksi dengan Teknik relaksasi
nafas dalam) intervensi
R/ Pasien dapat melakukan
- Kaji kemampuan pasien
aktivitas dengan bimbingan
perawat melakukan latih cara mengontrol
halusinasi minum obat secara
teratur

Anda mungkin juga menyukai