Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN KASUS HALUSINASI

DI PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 2

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Keperawatan Jiwa

Oleh :
Sonia Nila Maylani
221030230356

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA
TANGERANG
2022
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes WIDYA DHARMA HUSADA

RUANGAN RAWAT : Anggrek 5


TANGGAL DIRAWAT : 9 Tahun yang lalu

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Pengkajian : 21 Desember 2022
Umur : 41 Tahun
RM No. :-
Informan : WBS dan Pendamping

II. ALASAN MASUK


Klien mengatakan di tangkap oleh satpol pp setelah pulang dari tempat kerja
di kp. rambutan dan klien dimasukan ke panti bina sosial laras sentosa 2.
Klien mengatakan mendengar suara-suara dan melihat hantu, disetiap pagi dan
malem namun terkadang di sore hari dan malam hari, halusinasi terjadi
sebanyak 2-3 kali saat sendirian. Klien mengatakan males untuk berinteraksi
dengan orang lain. Pendamping klien mengatakan klien suka berperilaku kasar
terhadap teman wbs lain nya.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya  Tidak
2. Pengobatan sebelumnya ?
Berhasil Kurang berhasil Tidak Berhasil

3. Aniaya Fisik pelaku/usia korban/usia saksi/usia


 30  13
Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dlm keluarga  30  13

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1.2.3 :


1. Aniaya fisik
Pelaku : Klien mengatakan pada saat remaja, bapak
klien suka memukuli ibu dan diri nya
Korban : Klien menjadi korban kekerasan untuk
menjadi pelampiasan kekesalan bapaknya

Masalah keperawatan :

Resiko Perilaku Kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?


Ya  Tidak
Hubungan Keluarga : (-) Gejala : (-) Riwayat Pengobatan : (-)

Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan pernah dipukuli oleh bapaknya saat masih remaja

Masalah Keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan

IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 110/80 mmHg N :86x/m S :36.5⁰C P : 21x/m
2. Ukur : TB : 155 Cm BB : 56 Kg
3. Keluhan Fisik : Ya  Tidak

Jelaskan :
Klien dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan fisik

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Ket :
: perempuan : tinggal satu rumah
: Laki – laki : meninggal dunia
: garis pernikahan : Pasien
: garis keturunan

Jelaskan :
Klien mengatakan anak satu-satunya, klien tidak mempunyai kakak atau adik,
kedua orang tua masih ada namun sudah berpisah.

Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah

2. Konsep diri :
a. Gambaran diri : Klien menyukai rambutnya
b. Identitas : Sebelum dirawat klien bekerja di warung makan
Klien merasa senang
Klien merasa bahagia menjadi seorang perempuan
c. Peran : Klien merupakan anak tunggal
Klien mengerjakan pekerjaan rumah
d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin bertemu ibu nya
Klien ingin mendapatkan pekerjaan
Klien ingin diterima kembali di keluarga, lingkungan dan
masyarakat disekitar klien
e. Harga diri : Klien mengatakan bahwa dirinya berguna

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ibu nya
b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat :
Klien mengatakan tidak aktif dalam kegiatan kelompok/masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan malas jika bercakap-cakap dengan wbs lain.

Masalah Keperawatan :
Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama islam
b. Kegiatan ibadah : Klien selalu berdoa untuk kesembuhannya

Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan
Tidak rapih Penggunaan pakaian Cara berpakaian

Tidak sesuai seperti biasa
Jelaskan :
Klien berpakaian rapih dan sesuai

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

2. Pembicaraan

 Cepat  Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu


memulai
pembicaraan
Jelaskan :
Klien berkomunikasi dengan jelas dan mudah di pahami, namun terkadang
jawaban klien tidak sesuai dengan topik yang sedang di perbincangkan

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah
3. Aktifitas Motorik :

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grmasen Tremor Kompulsip

Jelaskan :
Klien terlihat sehat, segar dan berenergi

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah
4. Alam Perasaan

Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir  Gembira


Jelaskan :
Klien merasa senang saat mendengar suara dan melihat hantu dan merasa
senang saat dipanti

Masalah Keperawatan :
Halusinasi pendengaran dan penglihatan

5. Afek

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan :
Afek jelas dan sesuai

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

6. Interaksi Selama Wawancara

Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

 Kontak mata Defensif Curiga

Jelaskan :
Klien sangat kooperatif saat di wawancara

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

7. Persepsi

Pendengaran  Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan :
Klien mengatakan sering mendengar suara dan melihat hantu ketika pagi dan
malam hari namun terkadang di sore dan malam, klien mengatakan sering
mendengar suara dan melihat hantu sehari 2-3 kali ketika klien sendiri, klien
mengatakan senang bertemu dengan hantu tersebut.

Masalah Keperawatan :
Halusinasi penglihatan dan pendengaran

8. Poses Pikir

Sirkumtansial Tangensial Kehilangan Asosiasi

Flight of ideas Blocking Pengulangan Pembicaraan

Jelaskan :
Klien mampu berpikir dengan baik

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan :
Isi pikiran klien dapat di mengerti

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

10. Tingkat Kesadaran


Bingung Sedasi Stupor

Waktu Tempat Orang

Jelaskan :
Compos mentis , GCS E4V5M6

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

11. Memori
 Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan :
Klien ingat semua mengenai riwayat dalam hidupnya sampai saat ini

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu berhitung


sederhana
Jelaskan :
Klien berkonsentasi dalam setiap kegiatan

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan :
Klien bisa menilai secara logis

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

14. Daya titik diri


Mengingkari penyakit Menyalahkan hal-hal
yang diderita diluar dirinya
Jelaskan :
Klien mengetahui bahwa dirinya sedang sakit jiwa

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Klien makan tanpa bantuan, klien mampu melakukan secara mandiri

2. BAB /BAK

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Klien BAB/BAK tanpa bantuan, klien mampu melakukan secara mandiri

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Klien mandi tanpa bantuan, klien mampu melakukan secara mandiri

4. Berpakaian /berhias

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Klien berpakaian /berhias tanpa bantuan, klien mampu melakukan


secara mandiri

5. Istirahat dan tidur

 Tidur siang lama : 12.00 s/d 13.00

 Tidur malam lama : 21.00 s/d 05.00

Kegiatan sebelum/ sesudah tidur


6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan :
Klien minum obat tanpa bantuan, klien mampu melakukan secara mandiri

7. Pemeliharaan kesehatan

Perawatan lanjutan  Ya Tidak

Perawatan pendukung  Ya Tidak

8. Kegiatan didalam rumah

Mempersiapkan makanan  Ya Tidak

Menjaga kerapihan rumah  Ya Tidak

Mencuci pakaian  Ya Tidak

Pengaturan keuangan  Ya Tidak

9. Kegiatan diluar rumah

Belanja  Ya Tidak

Transportasi  Ya Tidak

Lain-lain Ya Tidak

Jelaskan :
Klien sering membantu mencarikan kebutuhan yang dibutuhkan oleh ibunya

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

 Bicara dengan orang lain Minum alkohol

 Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/ berlebih


 Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

 Aktifitas konstruktip Menghindar

 Olah raga Mencederai diri

Lainnya Lainnya

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

IX. MASALAH PSIKOSIS DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik :


Klien tidak berhubungan dengan kelompok tertentu.

Masalah berhubungan dengan lingkungan,spesifik :


Klien mengatakan tidak ada masalah berhubungan dengan lingkungan

Masalah dengan pendidikan, spesifik :


Klien mengatakan saya lulusan SD tidak ada masalah yang berhubungan
dengan pendidikan

Masalah dengan pekerjaan, spesifik :


Klien mengatakan tidak ada hubungan nya dengan pekerjaan

Masalah dengan perumahan, spesifik ;


Klien mengatakan tidak ada masalah dengan perumahan

Masalah ekonomi, spesifik :


Klien mengatakan lahir dengan keluarga menengah ke bawah

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik :


Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan

Masalah lainnya, spesifik :


Tidak ada masalah yang lainnya

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :

Penyakit jiwa Sistem pendukung

Faktor presipilisi Penyakit fisik

Koping Obat-obatan

Lainnya

Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : Skizofrenia
Terapi Medik :
 THD 2x1
 Apridol 2x1
ANALISIS DATA

No Data Masalah

1. Subjektif : Halusinasi
- Klien mengatakan melihat dan mendengar suara pendengaran dan
hantu penglihatan
- Klien mengatakan senang jika bertemu hantu
- Klien mengatakan halusinasi sehari 2-3 kali, di
pagi dan malam namun terkadang di sore dan
malam hari.
- Klien mengatakan melihat dan mendengar suara
hantu saat sendirian

Objektif :
- Klien menunjukan ke suatu tempat
- Klien suka berbicara sendiri

2. Subjektif : Isolasi Sosial


- Klien mengatakan males berinteraksi dengan
orang lain
Objektif :
- Klien tampak menyendiri
- Klien hanya memiliki 2 orang teman

3. Subjektif : Resiko Perilaku


- Klien mengatakan pernah dipukuli oleh ayah nya Kekerasan
saat remaja
- Klien mengatakan jika ayah nya memukuli ibu
dan dia, maka dia akan memukuli balik ayah nya
- Pendamping klien mengatakan klien selalu
memukuli wbs yang lain

Objektif :
- Klien tampak memukul wbs lain

XII. POHON MASALAH HALUSINASI

Resiko Perilaku Kekerasan

Gsp : Halusinasi
(Pendengaran dan Penglihatan)
Isolasi Sosial

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan Dan Pendengaran


2. Isolasi Sosial
3. Resiko Perilaku Kekerasan

XIV. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi


2. Isolasi Sosial
3. Resiko Perilaku Kekerasan

Jakarta, 21 Desember 2022

Sonia Nila Maylani


RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. A


Ruangan : Anggrek 5
No. CM :-
DX Medis : Halusinasi

No Dx Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
1 Gangguan TUM: Klien 1. Setelah….x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan
sensori dapat menunjukkan tanda-tanda menggunakan prinsip komunikasi
persepsi: mengontrol percaya kepeda perawat : terapeutik :
halusinasi halusinasi  Ekspresi wajah  Sapa klien dengan ramah baik verbal
(lihat/dengar/ yang bersahabat maupun non verbal
penghidu/ dialaminya  Menunjukan rasa  Perkenalkan nama, nama panggilan
raba/kecap) Tuk 1 : senang dan tujuan perawat berkenalan Bila sudah terbina hubungan saling
Klien dapat  Ada kontak mata  Tanyakan nama lengkap dan nama percaya diharapkan klien dapat
membina  Mau berjabat tangan panggilan yang disukai klien kooperatif, sehingga pelaksanaan asuhan
hubungan  Mau menyebutkan  Buat kontrak yang jelas keperawatan dapat berjalan dengan baik.
saling nama  Tunjukkan sikap jujur dan menepati
percaya  Mau menjawab salam janji setiap kali interaksi
 Mau duduk  Tunjukkan sikap empati dan
berdampingan dengan menerima apa adanya
perawat  Beri perhatian kepada klien dan
 Bersedia perhatikan kebutuhan dasar klien
mengungkapkan  Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi masalah yang dihadapi klien
 Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien

Tuk 2 : 2. Setelah….x interaksi klien 2.1. Adakan kontak sering dan singkat  Kontak sering dan singkat selain
Klien dapat menyebutkan: secara bertahap upaya membina hubungan saling
mengenal o Jenis 2.2. Observasi tingkah laku klien terkait percaya, juga dapat memutuskan
halusinasiny o Isi dengan halusinasinya halusinasi.
a o Waktu (*dengar/lihat/penghidu/raba/kecap),  Mengenal perilaku pada saat
o Frekuensi jika menemukan klien yang sedang halusinasi timbul, memudahkan
o Perasaan halusinasi : perawat dalam melakukan intervensi.
o Situasi dan kondisi  Tanyakan apakah klien mengalami  Mengenal halusinsi memungkinkan
yang menimbulkan sesuatu (halusinasi klien untuk menghindarkan factor
halusinasi dengar/lihat/penghidu/raba/kecap) pencetus timbulnya halusinasinya.
o Respons  Jika klien menjawab ya, tanyakan  Dengan mengngetahui waktu, isi dan
apa yang sedang dialaminya frekuensi munculnya halusinasi
 Katakana bahwa perawat percaya mempermudah tindakan keperawatan
klien mengalami hal tersebut, namun yang akan dilakukan perawat.
perawat sendiri tidak mengalaminya  Untuk mengidentifikasi pengaruh
(dengan nada bersahabat tanpa halusinasi pasien.
menuduh atau menghakimi)
 Katakan bahwa ada klien lain yang
mengalami hal yang sama
 Katakan perawat akan membantu
klien
Jika klien tidak sedang berhalusinasi
klarifikasi tentang adanya pengalaman
halusinasi, diskusikan dengan klien :
 Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi, siang,
sore, malam atau sering dan
kadang-kadang)
 Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi

2. Setelah…x interaksi klien 2.3.Diskusikan dengan klien apa yang  Untuk mengetahui koping yang
menyatakan perasaan dan dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri digunakan oleh klien.
responnya saat mengalami kesempatan untuk mengungkapkan  Agar klien mengetahui akibat dari
halusinasi : perasaannya. menikmati halusinasi sehingga klien
 Marah 2.4.Diskusikan dengan klien apa yang meminimalisir halusinasinya.
 Takut dilakukan untuk mengatasi perasaan
 Sedih tersebut.
 Senang 2.5.Diskusikan tentang dampak yang akan
 Cemas dialamunya bila klien menikmati
 Jengkel halusinasinya.
Tuk 3 : 3.1. Setelah…x interaksi klien 3.1.Identifikasi bersama klien cara atau  Upaya untuk memutuskan siklus
Klien dapat menyebutkan tindakan tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi sehingga halusinasi tidak
mengontrol yang biasanya dilakukan halusinasi (tidur,marah,menyibukkan berlanjut.
halusinasiny untuk mengendalikan diri dll)  Reinforcement positif dapat
a halusinasinya. 3.2. Diskusikan cara yang digunakan klien, meningkatkan harga diri klien.
3.2. Setelah…x interaksi klien  Jika cara yang digunakan adaptif beri  Memberikan alternatif pilihan bagi
menyebutkan cara baru pujian klien untuk mengontrol lingkungan.
mengontrol halusinasi.  Jika cara yang digunakan
3.3.Setelah…x interaksi klien maladaptive diskusikan kerugian
dapat memilih dan cara tersebut
memperagakan cara 3.3. Diskusikan cara baru untuk
mengatasi halusinasi memutus/mengontrol timbulnya
(dengar/lihat/penghidu/rab halusinasi :
a/kecap)  Katakan pada diri sendiri bahwa ini
3.4.Setelah…x interaksi klien tidak nyata (“saya tidak mau
melaksanakan cara yang dengar/lihat/penghidu/raba/kecap
telah dipilih untuk pada saat halusinasi terjadi)  Memotivasi meningkatkan kegiatan
mengendalikan  Menemui orang lain klien untuk mencoba memilih salah
halusinasinya. (perawat/teman/anggota keluarga) satu cara mengendalikan halusinasi
3.5.Setelah…x pertemuan untuk menceritakan tentang dan dapat meningkatkan harga diri
klien mengikuti terapi halusinasinya. klien.
aktivitas kelompok.  Membuat dan melaksanakan jadwal  Member kesempatan kepada klien
kegiatan sehari-hari yang telah untuk mencoba citra yang sudah
disusun. dipilih.
 Meminta keluarga/teman/perawat  Stimulasi persepsi dapat mengurangi
menyapa jika sedang berhalusinasi. perubahan interpretasi realitas klien
3.4. Bantu klien memilih cara yang sudah akibat halusinasi.
diajurkan dan latih untuk mencobanya.
3.5. Beri kesempatan untuk melakukan cara
yang dipilih dan dilatih.
3.6. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih
dan dilatih, jika berhasil beri pujian.
3.7. Anjurkan klien mengikuti terapi
aktifitas kelompok, orientasi realita,
stimulasi persepsi.

Tuk 4: 5.1.Setelah…x interaksi klien 5.1. Diskusikan dengan klien tentang  Dengan menyebutkan dosis,
Klien dapat menyebutkan ; manfaat dan kerugian tidak minum frekuensi dan manfaat obat,
memanfaatk  Manfaat minum obat obat, warna, dosis, cara, efek terapi dan diharapkan klien melaksanakan
an obat  Kerugian tidak munum efek samping penggunaan obat. program pengobatan.
dengan baik obat 5.2. Pantau klien saat penggunaan obat.  Menilai kemampuan klien dalam
 Nama, warna, dosis, 5.3. Beri pujian jika klien menggunakan pengobatannya sendiri.
efek terapi dan efek obat dengan benar.  Program pengobatan dapat berjalan
samping obat 5.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat sesuai rencana.
5.2.Setelah…x interaksi klien tanpa konsultasi dengan dokter.  Dengan mengetahui prinsip
mendemonstrasikan 5.5. Ajurkan klien untuk konsultasi kepada penggunaan obat, maka kemandirian
penggunaan obat dengan dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang klien untuk pengobatan dapat
benar tidak diinginkan. ditingkatkan secara bertahap.
5.3.Setelah…x interaksi klien
menyebutkan akibat
berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter.
Isolasi Sosial TUM: Klien
dapat
berinteraksi
dengan
orang lain. 1. Setelah….x interaksi klien 1.1. Bina hubungan saling percaya dengan : Hubungan saling percaya merupakan
Tuk : menunjukkan tanda-tanda  Beri salam setiap berinteraksi dasar yang kuat bagi klien dalam
1. Klien percaya kepeda perawat :  Perkenalkan nama, nama panggilan mengekspresikan perasaannya.
dapat  Wajah cerah, dan tujuan perawat berkenalan  Menunjukkan keramahan dan sikap
membina tersenyum  Tanyakan dan panggil nama bersahabat.
hubungan  Mau berkenalan kesukaan klien  Agar kita tidak ragu kepada perawat.
saling  Ada kontak mata  Tunjukkan sikap jujur dan menepati  Menunjukkan bahwa perawat ingin
percaya  Bersedia mencritakan janji setiap kali interaksi kenal dengan klien.
perasaan  Tanyakan perasaan klien dan  Agar klien percaya kepada perawat.
 Bersedia masalah yang dihadapi klien  Penerimaan yang sesuai dengan
mengungkapkan  Buat kontrak interaksi yang jelas keadaan yang sebenarnya dapat
masalahnya  Dengarkan dengan penuh perhatian meningkatkan keyakinan pada klien
ekspresi perasaan klien serta merasa adanya suatu pengakuan.
 Perhatian yang diberikan dapat
meningkatkan harga diri klien.
 Respon mengkritik atau menyalahkan
dapat menimbulkan adanya sikap
penolakan.
 Memberi info tentang kontrak waktu.
2.Klien 2. Setelah….x interaksi klien 2.1. Tanyakan pada klien tentang :  Mengidentifikasi penyebab klien
dapat menyebutkan minimal satu  Orang yang tinggal serumah/teman bergaul atau dekat degan orang lain
menyebutka penyebab menarik diri sekamar klien dan penyebab klien tidak dekat
n penyebab dari :  Orang yang paling dekat dengan dengan orang lain serta mekanisme
menarik diri o Diri sendiri klien dirumah/diruang perawatan koping yang digunakan klien dalam
o Orang lain  Apa yang membuat klien dekat menghadapi masalahnya itu.
o lingkungan dengan orang tersebut
 Orang yang tidak dekat dengan klien
dirumah/diruang perawatan
 Apa yang membuat klien tidak dekat
dengan orang tersebut
 Upaya yang sudah dilakukan agar
dekat dengan orang lain  Bila klien sudah mengungkapkan
2.2.Diskusikan dengan klien penyebab masalahnya, akan mempermudah
menarik diri atau tidak mau bergau perawar melaksanakan asuhan
dengan orang lain keperawatan.
2.3.Beri pujian terhadap kemampuan klien  Reinforcement positif akan
mengungkapkan perasaannya meningkatkan harga diri klien.
3. Klien 3. Setelah…x interaksi dengan 3.1. Tanyakan pada klien tentang :  Tingkat pengetahuan klien, membantu
mampu klien dapat menyebutkan  Manfaat hubungan social perawat mengarahkan klien
menyebutka keuntungan berhubungan  Kerugian menarik diri berhubungan dengan orang lain.
n social, misalnya : 3.2. Diskusikan bersama klien tentang  Diharapkan klien mampu memilih
keuntungan o Banyak teman manfaat berhubungan social dan perilaku yang adaptif setelah
berhubunga o Tidak kesepian kerugian menarik diri mengetahui keuntungan bersosialisasi
n social dan dan kerugian isolasi sosial.
o Bisa diskusi 3.3. Beri pujian terhadap kemampuan klien
kerugian  Reinforcemet positif akan
o Saling menolong mengungkapkan perasaannya
menarik diri meningkatkan harga diri klien.
Dan kerugian menarik diri,
misalnya:
o Sendiri
o Kesepian
o Tidak bisa diskusi
4.Klien 4. Setelah…x interaksi klien 4.1.Observasi perilaku klien saat  Melatih klien untuk bersosialisasi
dapat dapat melaksanakan berhubungan sosial secara bertahap.
melaksanak hubungan social secara 4.2.Beri motivasi dan bantu klien untuk
an bertahap dengan : berkenalan/berkomunikasi dengan :
hubungan o Perawat o Perawat lain
social o Perawat lain o Klien lain
secara o Klien lain o Kelompok
bertahap o Kelompok 4.3. Libatkan klien dengan Terapi Aktivitas
Kelompok Sosialisasi
4.4. Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan klien bersosialisasi
4.5. Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang
telah dibuat

4.6. Beri pujian terhadap kemampuan klein


memperluas pergaulannya melalui
aktivitas yang dilaksanakan
5.Klien 5. Setelah…x interaksi klien 5.1. Diskusikan dengan klien tentang  Reinforcement diharapkan dapat
mampu dapat menjelaskan perasaannya berhubungan social meningkatkan rasa percaya diri klien
menjelaskan perasaannya setelah dengan : sehingga ingin mengulangi perbuatan
perasaannya berhubungan social yang serupa.
 Orang lain
setelah dengan :  Menyadarkan klien bahwa
 Kelompok
berhubunga o Orang lain bersosialisasi itu lebih baik daripada
5.2.Beri pujian terhadap kemampuan klien
n sosial o Kelompok isolasi sosial.
mengungkapkan perasaannya
6. Klien 6.1.Setelah…x pertemuan 6.1. Diskusikan pentingnya peran serta  Dukungan keluarga berpengaruh
dapat keluarga dapat keluarga sebagai pendukung untuk terhadap perubahan perilaku klien.
dukungam menjelaskan tentang : mengatasi perilaku menarik diri  Agar keluarga mengenali prilaku
keluarga o Pengertian menarik diri 6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk isolasi sosial sehingga dapat
dalam o Tanda dan gejala membantu klien mengatasi perilaku mengantisipasi jika ada kluerga yang
memperluas menarik diri menarik diri mengalami hal yang serupa.
hubungan o Penyebab dan akibat 6.3. Jelaskan pada keluarga tentang :  Mempersiapkan kluerga untuk
sosial menarik diri  Pengertian menarik diri merawat klien.
o Cara merawat klien  Tanda dan gejala menarik diri  Memberikan dukungan moral bagi
menarik diri  Penyebab dan akibat menarik diri klien dan keluarga.
6.2. Setelah…pertemuan  Cara merawat klien menarik diri  Memotivasi keluarga untuk
keluarga dapat 6.4. Latih keluarga cara merawat klien melakukan yang terbaik bagi klien.
mempraktekan cara menarik diri  Reinforcement positif diharapkan
merawat klien menarik diri 6.5. Tanyakan perasaan keluarga setelah dapat menambah motivasi keluarga.
mencoba cara yang dilakukan  Memberikan dukungan moral bagi
6.6. Beri motivasi keluaraga agar membantu klien dan meningkatkan percaya dan
klien untuk bersosialisasi harga diri klien.
6.7. Beri pujian kepada keluarga atas
keterlibatannya merawat klien di rumah
sakit

7. Klien 7.1.Setelah…x interaksi klien 7.1. Diskusikan dengan klien tentang


dapat menyebutkan : manfaat dan kerugian tidak minum
memanfaatk  Manfaat minum obat obat, warna, dosis, cara, efek terapi dan
an obat  Kerugian tidak munum efek samping penggunaan obat.
dengan baik obat 7.2. Pantau klien saat penggunaan obat.
 Nama, warna, dosis, 7.3. Beri pujian jika klien menggunakan
efek terapi dan efek obat dengan benar.
samping obat 7.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat
7.2.Setelah…x interaksi klien tanpa konsultasi dengan dokter.
mendemonstrasikan 7.5. Ajurkan klien untuk konsultasi kepada
dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang
penggunaan obat dengan
tidak diinginkan.
benar

7.3.Setelah…x interaksi klien


menyebutkan akibat
berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter.
Perilaku TUM: Klien
kekerasan dapat meng
/RPK ontrol
perilaku
kekerasan 1. Setelah….x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan :  Bila sudah terbina hubungan saling
menunjukkan tanda-tanda  Beri salam setiap berinteraksi percaya diharapkan klien dapat
Tuk : percaya kepeda perawat :  Perkenalkan nama, nama panggilan kooperatif, sehingga pelaksanaan
1. Klien  Wajah cerah, dan tujuan perawat berkenalan asuhan keperawatan dapat berjalan
dapat tersenyum  Tanyakan dan panggil nama dengan baik.
membina  Mau berkenalan kesukaan klien
hubunga  Ada kontak mata  Tunjukkan sikap empati, jujur dan
n saling  Bersedia mencritakan menepati janji setiap kali interaksi
percaya perasaan  Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien
 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan perasaan klien
2. Klien 2. Setelah….x pertemuan 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan  Mengetahui kondisi klien saat itu dan
dapat klien menceritakan marahnya : mengurangi tekanan kemarahan klien.
mengide penyebab perilaku  Motivasi klien untuk menceritakan  Mengidentifikasi penyebab.
ntifikasi kekerasan yang penyebab rasa kesal atau jengkelnya
penyeba dilakukannya :  Dengarkan tanpa menyela atau
b o Menceritakan penyebab member penilaian setiap ungkapan
perilaku perasaan jengkel/keal perasaan klien
kekerasa baik dari diri sendiri
n yang maupun lingkungannya
dilakuka
nnya.
3. Klien 3. Setelah…x pertemuan klien 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda  Identifikasi penyebab marah
dapat menceritakan tanda-tanda perilaku kekerasaan yang dialaminya :  Identifikasi perubahan fisik
Mengide saat terjadi perilaku  Motivasi klien menceritakan kondisi  Menyamakan persepsi bahwa hal
ntifikasi kekerasaan fisik (tanda-tanda fisik) saat perilaku tersebut terjadi dan ada pada klien.
tanda- o Tanda fisik : mata kekerasan terjadi
tanda merah, tangan  Motivasi klien menceritakan kondisi
perilaku mengepal, ekspresi emosinya (tanda-tanda emosional)
kekerasa tegang dan lain-lain saat terjadi perilaku kekerasan
n o Tanda emosional :  Motivasi klien menceritakan kondisi
Perasaan marah, hubungan dengan orang lain (tanda-
jengkel, bicara kasar tanda social) saat terjadi perilaku
o Tanda social : kekerasan
bermusuhan yang
dialami saat terjadi
perilaku kekerasaan
4. Klien 4. Setelah…x pertemuan klien 4. Diskusikan dengan klien perilaku  Identifikasi cara klien dalam
dapat menjelaskan : kekerasan yang dilakukannya selama mengungkapkan perilaku kekerasan.
mengide o Jenis-jenis ekspresi ini :  Mempermudah perawat
ntifikasi kemarahan yang selama  Motivasi klien menceritakan jenis- mengidentifikasi perilaku kekerasan
jenis ini telah dilakukannya jenis kekerasan yang selama ini yang bisa dilakukan saat marah.
perilaku o Perasaan saat pernah dilakukannya  Memberikan wawasan yang baru bagi
kekerasa melakukan kekerasan  Motivasi klien menceritakan klien terhadap tindakan yang
n yang o Efektivitas cara yang perasaan klien setelah tindak maladaptive.
pernah dipakai dalam kekerasan tersebut terjadi  Bantu klien dalam mengidentifikasi
dilakuka menyelesaikan masalah  Diskusikan apakah dengan tindak kerugian dari cara yang dilakukan.
nnya kekerasan yang dilakukannya
masalah yang dialami teratasi

5. Klien 5. Setelah…x pertemuan klien 5. Diskusikan dengan klien negative  Menyamakan persepsi dalam
dapat menjelaskan akibat tindak (kerugian) cara yang dilakukan pada : merspons perilaku yang salah.
mengide kekerasan yang  Diri sendiri  Membantu klien mencari cara yang
ntifikasi dilakukannya :  Orang lain/keluarga terbaik.
akibat o Diri sendiri : luka  Lingkungan
perilaku dijauhi teman, dll
kekerasa o Orang lain/keluarga :
n luka, tersinggung
ketakutan, dll
o Lingkungan : barang
atau benda rusak dll

6. klien 6. Setelah…x pertemuan klien 6. Diskusikan dengan klien :  Identifikasi pengetahuan dan
dapat :  Apakah klien mau mempelajari cara keinginan klien untuk melakukan cara
mengide o Menjelaskan cara-cara baru mengungkapkan marah yang yang sehat.
ntifikasi sehat mengungkapkan sehat  Sebagai motivasi untuk melakukan
cara marah  Jelaskan berbagai alternative pilihan perilaku yang sehat.
konstruk untuk mengungkapkan marah selain  Di dapatkannya cara lain yang sehat
tif dalam perilaku kekerasan yang diketahui yang akan membantu klien untuk
mengung klien. mencari cara yang adaptif dalam
kapkan  Jelaskan cara-cara sehat untuk mengekspresikan marahnya.
kemarah mengungkapkan marah :
an  Cara fisik : nafas dalam, pukul bantal
atau kasur, olah raga
 Verbal : mengungkapakan bahwa
dirinya sedang kesal kepada orang
lain
 Social : latihan asertif dengan orang
lain
 Spiritual : sembahyang/doa, zikir,
meditasi, dsb sesuai keyakinan
agamanya masing-masing
7. Klien 7. Setelah…x pertemuan klien 7.1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih  Cara yang cocok akan membuat klien
dapat memperagakan cara dan dianjurkan klien memilih cara yang nyaman.
mendem mengontrol perilaku mungkin untuk mengungkapkan  Praktek langsung lebih tepat untuk
onstrasik kekerasan : kemarahan mengetahui manfaat cara yang
an cara o Fisik : tarik nafas 7.2. Latih klien mempergunakan cara yang dilakukan.
mengont dalam, memukul dipilih  Identifikasi adanya keuntungan dan
rol bantal/kasur  Peragakan cara melaksanakan cara kekurangan
perilaku o Verbal: yang dipilih  Membangkitkan motivasi dan minat
kekerasa mengungkapkan  Jelaskan manfaat cara tersebut klien.
n perasaan kesal/jengkel  Anjurkan klien menirukan peragaan
pada orang lain tanpa yang sudah dilakukan
menyakiti  Beri pengertian pada klien, perbaiki
o Spiritual : zikir/doa, cara yang masih belum sempurna
meditasi sesuai 7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang
agamanya sudah dilatih saat marah/jengkel

8. Klien 8. Setelah…x pertemuan 8.1. Diskusikan pentingnya peran serta  Kejelasan waktu, tempat dan topic
mendapa keluarga : keluarga sebagai pendukung klien akan membantu keluarga untuk
t o Menjelaskan cara untuk mengatasi perilaku kekerasan kooperatif.
dukunga merawat klien dengan 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk  Perlu dilakukan secara bertahap
n perilaku kekerasan membantu klien mengatasi perilaku  Memudahkan pemahaman dan
keluarga o Mengungkapkan rasa kekerasan penerimaan.
untuk puas dalam merawat 8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat  Memberikan wawasan kepada
mengont klien dan cara merawat klien perilaku keluarga dalam menggali kemampuan
rol kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh yang ada.
perilaku keluarga  Memberikan cara perawatan yang
kekerasa 8.4. Peragakan cara merawat klien tepat dan mencegah cara yang salah
n (menangani perilaku kekerasan) atau kurang tepat.
8.5. Beri kesempatan keluaraga untuk  Membiasakan keluarga agar terlatih
memperagakan ulang dalam pelaksanaan dirumah.
8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah
peragaan
8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatihkan
9. Klien 9.1. Setelah…x pertemuan 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat  Kejelasan akan membantu klien dan
menggun klien menjelaskan : secara teratur dan kerugian jika tidak keluarga untuk melaksanakan
akan o Manfaat minum obat menggunakan obat tidanakan yang benar.
obat o Kerugian tidak minum 9.2. Jelaskan kepada klien :  Dengan tahu manfaat dan kerugian
sesuai obat  Jenis obat (nama, warna, dan bentuk keluarga dan klien akan lebih
program o Nama obat obat) perhatian.
yang o Bentuk dan warna obat  Dosis yang tepat untuk klien  Kejelasan ajan membantu
telahditet o Dosis yang diberikan  Waktu pemakaian pelaksanaan tindakan yang benar.
apkan kepadanya  Cara pemakaian  Waktu yang tepat didasari pada kerja
o Waktu pemakaian  Efek yang akan dirasakan klien dan efektifitas dan penggunaan obat.
9.3. Anjurkan klien :  Efek obat yang diketahui lebih awal
o Cara pemakaian
 Minta dan menggunakan obat tepat memudahkan penanganan akibat efek
o Efek yang dirasakan
waktu tersebut.
9.2. Setelah…x pertemuan
 Lapor ke perawat/dokter jika  Membangkitkan minat dan motivasi
klien meggunakan obat
mengalami efek yang tidak biasa
sesuai program
 Beri pujian terhadap kedisiplinan
klien menggunakan obat
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
S P I HALUSINASI

Pertemuan :I
Hari / Tanggal : Selasa/ 21 Desember 2022
Nama Klien : Ny. S
Ruangan : Anggrek 5

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif :
- Klien mengatakan melihat dan mendengar suara hantu
- Klien mengatakan senang jika hantunya datang
- Klien mengatakan melihat dan mendengar hantu di pagi dan
malam hari, namun terkadang sore dan malem, pada waktu sendirian
maupun bersama wbs lain. Sehari 2-3 kali.
b. Objektif :
- Klien menunjukan ke suatu tempat
- Klien suka berbicara sendiri

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran dan penglihatan

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya
d. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengidentifikasi isi halusinasi
c. Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi
d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
e. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
f. Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi
g. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
h. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik :Sselamat pagi bu, perkenalkan nama saya Sonia.
Saya mahasiswa praktek dari STIKes Widya Dharma Husada.
Hari ini saya dinas pagi dari jam 07.30 wib sampai jam 14.00
wib. Saya akan merawat ibu selama di panti ini. Nama ibu siapa?
Kalau begitu saya panggil ibu dengan panggilan apa ?
b. Evaluasi/validasi : Bagaimana keadaan ibu S hari ini ?
c. Kontrak :
1) Topik : Baiklah bu, bagaimana kalau kita berbincang-
bincang tentang suara dan penglihatan yang mengganggu ibu
dan cara mengontrol suara dan penglihatan tersebut, Apakah
bersedia?
2) Waktu : Berapa lama ibu mau berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 20 menit?
3) Tempat : Ibu S mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana
kalau di ruang tamu? Baiklah bu.
2. Fase Kerja
“Apakah ibu sering mendengar suara tanpa ada wujudnya bu?”
Saya percaya ibu mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri
tidak mendengar suara itu bu?”.Apakah ibu mendengarnya terus-
menerus atau sewaktu-waktu saja?” Kapan waktu yang paling
sering ibu dengar suara itu?” “Berapa kali dalam sehari ibu
mendengar suara-suara tersebut?” Pada keadaan apa biasanya ibu
mendengar suara-suara tersebut?” “Apakah pada waktu sendiri
suara-suara tersebut muncul? ” Apa yang ibu rasakan ketika
mendengar suara itu?” Bagaimana perasaan ibu ketika mendengar
suara tersebut?”
“Barusan ibu juga bilang ibu melihat wujud nya ya? seperti apa
wujudnya bu?” Apakah ibu melihat terus-menerus atau sewaktu-
waktu saja?” kapan waktu yang paling sering ibu lihat?” berapa
kali ibu melihat ?”
“Kemudian apa yang ibu lakukan pada saat suara dan wujud
tersebut muncul?” Apakah dengan cara tersebut suara dan wujud
itu hilang?” “Apa yang ibu alami itu namanya Halusinasi bu. Ada
empat cara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik,
minum obat, bercakap-cakap, dan melakukan aktifitas. Nah
sekarang bagaimana kalau kita latih cara yang pertama dahulu,
yaitu dengan menghardik, apakah ibu bersedia?” Bagaimana kalau
kita mulai ” baiklah saya akan mempraktekan dahulu baru bapak
ikut mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan.” Begini
bapak jika suara itu muncul lagi bapak katakan dengan keras “
pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu” sambil
menutup kedua telinga bapak” atau “ pergi..pergi saya tidak mau
melihat kamu, kamu bukan saya” . “seperti ini ya bu”. coba
sekarang ibu ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi.” “ Wah
bagus sekali bu”, coba sekali lagi bu.” wah bagus sekali bu.”

3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap? Jadi
suara dan wujud itu meminta bedak ibu terus jadi ibu merasa
putus asa “. Seperti yang telah kita perlajari bila suara itu
muncul bisa mengatakan “ pergi-pergi saya tidak mau dengar
kamu suara palsu” atau saat wujud itu muncul bisa mengatakan
“ pergi..pergi saya tidak mau melihat kamu, kamu bukan saya”
b. RTL :
Ibu lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan
itu selama 3 kali sehari yaitu jam 09:00, 14:00 dan jam 20:00
cara mengisi buku kegiatan harian adalah sesuai dengan jadwal
kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya bu? . Jika ibu
melakukanya secara mandiri maka ibu dapat menuliskan M di
buku kegiatan ibu ya”, jika ibu melakukannya dibantu atau
diingatkan oleh keluarga atau teman maka ibu dapat menulis B
di buku kegiatan ibu, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu
tulis T. apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi? Naah bagus
sekali bu.
c. Kontrak yang akan datang :
1) Topik : Baik lah bu bagaimana kalau kita besok melakukan
mengendalikan halusinasi nya dengan bercakap-cakap
dengan orang lain, apakah ibu bersedia?
2) Waktu : Ibu S besok mau jam bertemu dan berbincang jam
berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?
3) Tempat : Ibu maunya dimana kita berbincang?
Bagaimana kalo di tempat ini lagi ? Baiklah bu besok saya
akan kesini jam 10.00 sampai jumpa besok bu. saya
permisi terimakasih banyak bu.”
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II


Nama : Ny. S
Ruangan : Anggrek 5
No. RM :-
Tanggal : 21/12/2022 Jam : 12.00 wib

IMPLEMENTASI EVALUASI

Subjektif : S:
- Klien mengatakan melihat dan - Klien mengatakan namanya Ny.S, usia 41 tahun,
mendengar suara hantu asal Bekasi, hobi bersepeda
- Klien mengatakan senang bertemu - Klien mengatakan sering mendengar suara dan
dengan hantu melihat hantu
- Klien mengatakan sering mendengar suara dan
Objektif : melihat hantu ketika pagi dan malam hari,
- Klien terlihat berbicara sendiri namun terkadang di sore dan malam hari
- Klien menunjuk ke suatu tempat - Klien mengatakan sering mendengar suara dan
melihat hantu sebanyak 2-3 kali
Diagnosis Keperawatan : - Klien mengatakan sering mendengar suara dan
Halusinasi pendengaran dan penglihatan melihat hantu ketika klien sendiri
- Klien mengatakan merespon senang terhadap
Tindakan Keperawatan : halusinasinya
- Membina hubungan saling percaya - Klien mengatakan mengerti cara menghardik
- Mengidentifikasi isi halusinasi
- Mengidentifikasi waktu terjadinya O:
halusinasi - Klien mau berkenalan
- Mengidentifikasi frekuensi - Klien mau menyebutkan nama, usia, asal dan
halusinasi hobinya
- Mengidentifikasi situasi yg - Klien mau menjelaskan isi, waktu, frekuensi,
menimbulkan halusinasi dan situasi yang menimbulkan halusinasi
- Mengidentifikasi respons pasien thd - Klien sangat kooperatif saat berkomunikasi
halusinasi - Klien aktif mengikuti latihan
- Mengajarkan pasien menghardik - Klien sudah mengerti cara menghardik
halusinasi
- Menganjurkan pasien memasukkan A : Halusinasi Positif
cara menghardik halusinasi dalam - Klien mampu membina hubungan saling percaya
jadwal kegiatan harian - Klien mampu mengidentifikasi isi, waktu,
frekuensi, situasi dan respons pasien terhadap
Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : halusinasi
Lanjutkan SP II Halusinasi : - Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
- Evaluasi jadwal kegiatan harian - Menganjurkan pasien memasukkan cara
pasien menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
- Latih pasien mengendalikan harian
halusinasi dengan cara bercakap- - Klien mampu menghardik dan memasukkan cara
cakap dengan orang lain menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
- Anjurkan pasien memasukkan hariannya
dalam jadwal kegiatan harian
P : Planing pasien
- Anjurkan menghardik ketika halusinasi datang
dan masukan kedalam jadwal
- Mengingatkan klien cara menghardik

(Sonia Nila)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
S P II HALUSINASI

Pertemuan : II
Hari / Tanggal : Rabu/ 22 Desember 2022
Nama Klien : Ny. S
Ruangan : Anggrek 5

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif :
 Klien mengatakan namanya Ny.S, usia 41 tahun, asal Bekasi,
hobi bersepeda
 Klien mengatakan sering mendengar suara dan melihat hantu
 Klien mengatakan sering mendengar suara dan melihat hantu
ketika pagi dan malam hari, namun terkadang di sore dan malam
hari
 Klien mengatakan sering mendengar suara dan melihat hantu
sebanyak 2-3 kali
 Klien mengatakan sering mendengar suara dan melihat hantu
ketika klien sendiri
 Klien mengatakan merespon senang terhadap halusinasinya
 Klien mengatakan mengerti cara menghardik

b. Objektif :
 Klien mau berkenalan
 Klien mau menyebutkan nama, usia, asal dan hobinya
 Klien mau menjelaskan isi, waktu, frekuensi, dan situasi yang
menimbulkan halusinasi
 Klien sangat kooperatif saat berkomunikasi
 Klien aktif mengikuti latihan
 Klien sudah mengerti cara menghardik

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran dan penglihatan
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya
d. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain
c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik.
Asalamualaikum ibu S, selamat pagi.
b. Evaluasi/validasi.
Bagaimana perasaan ibu S hari ini? Apakah Halusinasinya masih
muncul? Apakah ibu S telah melakukan dua cara yang telah kita
pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu? Coba
saya lihat jadwal kegiatan harian ibu S ?, Ya bagus ibu S latihan
menghardik suara-suara juga dilakukan dengan teratur. Coba
sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah kita
pelajari. Bagus sekali ibu S.
c. Kontrak.
1) Topik :
Baiklah Ibu S sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan belajar
cara kedua dari empat cara mengendalikan suara-suara yang
muncul yaitu bercakap-cakap dengan orang lain, Apakah
bersedia?
2) Waktu :
Berapa lama Ibu S mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau
15 menit?
3) Tempat
Ibu S mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di
ruang silabi ? Baiklah Ibu S

2. Fase Kerja
Caranya adalah jika Ibu S mulai mendengar suara-suara, langsung saja
Ibu S cari teman untuk diajak berbicara. Minta teman Ibu S untuk
berbicara dengan Ibu S. Contohnya begini Ibu S : tolong berbicara
dengan saya, saya mulai mendengar suara-suara. Ayo kita ngobrol
dengan saya! Atau Ibu S minta pada ibu perawat untuk berbicara
dengannya seperti “ bu tolong berbicara dengan saya karena saya mulai
mendengar suara-suara. Coba Ibu S praktekkan, bagus sekali Ibu S.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif :
Bagaimana perasaan Ibu S setelah kita berlatih tentang cara
mengontrol suara-suara dengan bercakap-cakap. Jadi sudah berapa
cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba sebutkan!
Bagus sekali Ibu S. Mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan
harian ya Ibu S
b. RTL :
Berapa kali Ibu S akan bercakap-cakap. Ya dua kali Ibu S jam
berapa saja Ibu S? baiklah Ibu S jam 11:00 dan 17:00. Jangan lupa
Ibu S lakukan cara yang kedua agar suara-suara yang Ibu S
dengarkan tidak mengganggu Ibu S lagi.

c. Kontrak yang akan datang :


1) Topik :
Baik lah Ibu S bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
mengenai berlatih cara ketiga untuk mengontrol halusinasi Ibu S
yaitu dengan cara melakukan kegiatan aktivitas fisik, apakah Ibu
S bersedia?
2) Waktu :
Ibu S mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00 ? Berapa
lama Ibu S mau berbincang-bincang?
3) Tempat :
Ibu S maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di tempat biasa? Baiklah Ibu S besok saya akan kesini jam
10.00 sampai jumpa besok Ibu S. saya permisi Assalamualaikum.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II


Nama : Ny.S
Ruangan : Anggrek 5
No. RM :-
Tanggal : 22/12/2022 Jam : 10.00

IMPLEMENTASI EVALUASI

Subjektif : S:
- Klien mengatakan namanya Ny.S, usia 41 - Klien mengatakan masih ingat cara
tahun, asal Bekasi, hobi bersepeda menghardik
- Klien mengatakan sering mendengar suara - Klien mengatakan terkadang suka
dan melihat hantu
bercakap-cakap dengan teman wbs
- Klien mengatakan sering mendengar suara
dan melihat hantu ketika pagi dan malam lainnya yaitu ibu nur dan ibu indah
hari, namun terkadang di sore dan malam - Klien mengatakan bisa memasukan
hari kedalam jadwal kegiatan harian
- Klien mengatakan sering mendengar suara O:
dan melihat hantu sebanyak 2-3 kali - Klien bisa mengulangi cara menghardik
- Klien mengatakan sering mendengar suara - Klien sangat kooperatif saat
dan melihat hantu ketika klien sendiri berkomunikasi dan bercakap-cakap
- Klien mengatakan merespon senang
dengan temannya
terhadap halusinasinya
- Klien mengatakan mengerti cara - Klien aktif mengikuti latihan
menghardik
A : Halusinasi Positif
Objektif : - Klien mampu menghardik dan
- Klien mau berkenalan memasukkan cara menghardik
- Klien mau menyebutkan nama, usia, asal halusinasi dalam jadwal kegiatan
dan hobinya hariannya
- Klien mau menjelaskan isi, waktu, - Klien mampu mengendalikan halusinasi
frekuensi, dan situasi yang menimbulkan
dengan cara bercakap-cakap dengan
halusinasi
- Klien sangat kooperatif saat berkomunikasi orang lain dan memasukkan dalam
- Klien aktif mengikuti latihan jadwal kegiatan hariannya
- Klien sudah mengerti cara menghardik
P : Planing pasien
Diagnosis Keperawatan : - Anjurkan klien bercakap-cakap dengan
Halusinasi pendengaran dan penglihatan orang lain ketika halusinasi datang dan
masukan kedalam jadwal
Tindakan Keperawatan :
- Mengingatkan klien cara bercakap-
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien cakap
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi
dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
(Sonia Nila)

Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) :


Lanjutkan SP III Halusinasi :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi
dengan melakukan kegiatan dan diawali
dengan menyusun jadwal
- Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP III HALUSINASI

Pertemuan : III
Hari / Tanggal : Kamis / 23 Desember 2022
Nama Klien : Ny.S
Ruangan : Anggrek 5

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif :
 Klien mengatakan masih ingat cara menghardik.
 Klien mengatakan terkadang suka bercakap-cakap dengan teman
wbs lainnya.
 Klien mengatakan bisa memasukan kedalam jadwal kegiatan
harian.

b. Objektif :
 Klien bisa mengulangi cara menghardik
 Klien sangat kooperatif saat berkomunikasi dan bercakap-cakap
dengan temannya
 Klien aktif mengikuti latihan

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran dan penglihatan

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya
d. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan dan diawali dengan menyusun jadwal
c. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan
harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik.
Asalamualaikum Ibu S. selamat pagi, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi validasi.
Bagaimana perasaan Ibu S hari ini? Apakah masih ada
halusinasinya? Apakah Ibu S telah melakukan dua cara yang telah
dipelajari untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu? Coba
saya lihat jadwal kegiatan hariannya? Bagus sekali Ibu S, Ibu S
menghardik, latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawat juga
dilakukan dengan teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah
dengan dua cara tadi suara-suara yang Ibu S dengarkan berkurang?
Bagus sekali Ibu S, dengan suara-suara itu sudah tidak menganggu
Ibu S lagi. Coba sekarang Ibu S praktekkan lagi bagaimana cara
menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan dengan siapa Ibu
S bisa bercakap-cakap. Bagus sekali Ibu S, Ibu S sudah bisa
mempraktekkannya.

c. Kontrak.
1) Topik :
Baiklah Ibu S sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan
cara yang muncul yaitu melakukan aktivitas fisik yaitu
membersih kamar tujuannya kalau Ibu S sibuk maka kesempatan
muncul suara-suara akan berkurang. Apakah bersedia?
2) Waktu :
Bagaimana kalau 15 menit? Ibu S mau berbincang-bincang
dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah Ibu S.
3) Tempat :
Berapa lama Ibu S mau berbincang-bincang?

2. Fase Kerja
Baiklah mari kita mengepel lantai. Tujuan nya agar Ibu S dapat
mengalihkan suara yang didengar ? nah kalau kita akan mengepel lantai,
kita siapkan ember, kain pel, dan sabun pel. sekarang ambil sabun pel
kedalam ember lalu tuang airnya. Nah setelah itu masukan kain pel ke
ember yang barusan lalu diperas dan pel lantai nya. Kalo kain pel nya
kotor, masukan ke ember yang tadi lalu peras. Bagus sekali Ibu S. Ibu S
dapat melakukannya dengan baik.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan Ibu S setelah kita mengepel lantai apakah
selama kegiatan berlangsung suara-suara itu datang? Bagus sekali
Ibu S jadi selama latihan suara-suara itu tidak ada ya Ibu S jadi dapat
melakukan kegiatan untuk menghilangkan suara-suara nah sekarang
coba ulangi langkah-langkah yang tadi telah kita lakukan!
b. RTL :
Bagus sekali Ibu S sekarang masukan kedalam jadwal kegiatan
harian. Bagus sekali Ibu S. Jam berapa Ibu S melakukan kegiatan
ini? Baiklah Ibu S jam 11.00 setelah makan roti ya. Bagus.
c. Kontrak yang akan datang :
1) Topik :
Baik lah Ibu S bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
tentang kebersihan diri dan tentang penggunaan obat secara
teratur. apakah Ibu S bersedia?
2) Waktu :
Ibu S mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00 ? Berapa
lama Ibu S mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit?
3) Tempat
Ibu S maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di ruang silabi ? Baiklah Ibu S besok saya akan kesini jam
10.00 sampai jumpa besok Ibu S. saya permisi Assalamualaikum.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II


Nama : Ny. S
Ruangan : Anggrek 5
No. RM :-
Tanggal : 23/12/2022 Jam : 10.00

IMPLEMENTASI EVALUASI

Subjektif : S:
- Klien mengatakan masih ingat cara - Klien mengatakan masih ingat cara
menghardik bercakap-cakap dengan orang lain
- Klien mengatakan suka bercakap-cakap - Klien mengatakan bisa menyusun jadwal
dengan teman wbs lainnya yaitu ibu nur kegiatan hariannya
dan ibu indah - Klien mengatakan melakukan kegiatan
- Klien mengatakan bisa memasukan harian seperti mengepel, melakukan
kedalam jadwal kegiatan harian silabi dan olahraga
- Klien mengatakan bisa memasukan
Objektif : kedalam jadwal kegiatan hariannya
- Klien bisa mengulangi cara menghardik
O:
- Klien sangat kooperatif saat - Klien bisa mengulangi cara bercakap-
berkomunikasi dan bercakap-cakap cakap dengan orang lain
dengan temannya - Klien memiliki aktivitas rutin, yang bisa
- Klien aktif mengikuti latihan mengalihkan halusinasinya
- Klien bisa menyusun jadwal kegiatan
Diagnosis Keperawatan :
Halusinasi pendengaran dan penglihatan hariannya
- Klien aktif mengikuti kegiatan
Tindakan Keperawatan :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian A : Halusinasi Positif
pasien - Klien mampu mengendalikan halusinasi
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
dengan melakukan kegiatan dan diawali orang lain dan memasukkan dalam
dengan menyusun jadwal jadwal kegiatan hariannya
- Menganjurkan pasien memasukkan ke - Klien mampu mengendalikan halusinasi
dalam jadwal kegiatan harian dengan cara melakukan kegiatan yang
diawali dengan menyusun jadwal dan
memasukkan dalam jadwal kegiatan
Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) :
Lanjutkan SP IV Halusinasi : hariannya
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
- Memberikan pendidikan kesehatan P : Planing pasien
- Anjurkan klien melakukan kegiatan
tentang penggunaan obat secara teratur
ketika halusinasi datang dan masukan
- Menganjurkan pasien memasukkan ke
kedalam jadwal
dalam jadwal kegiatan harian
- Mengingatkan klien untuk melakukan
kegiatan

(Sonia Nila)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP IV HALUSINASI

Pertemuan : IV
Hari / Tanggal : Jum’at / 24 Desember 2022
Nama Klien : Ny. S
Ruangan : Anggrek 5

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif :
 Klien mengatakan masih ingat cara bercakap-cakap dengan orang
lain
 Klien mengatakan bisa menyusun jadwal kegiatan hariannya
 Klien mengatakan melakukan kegiatan harian seperti mengepel,
melakukan silabi dan olahraga
 Klien mengatakan bisa memasukan kedalam jadwal kegiatan
hariannya
b. Objektif :
 Klien bisa mengulangi cara bercakap-cakap dengan orang lain
 Klien memiliki aktivitas rutin, yang bisa mengalihkan
halusinasinya
 Klien bisa menyusun jadwal kegiatan hariannya
 Klien aktif mengikuti kegiatan

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi pendengaran dan penglihatan

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya
d. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara
teratur
c. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Assalamualaikum Ibu S, masih ingat dengan saya? bagaimana
perasaan Ibu S hari ini?

b. Evaluasi/validasi.
Apakah Ibu S Halusinasinya masih ada? Apakah Ibu S telah
melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin? Bagaimana
perasaan Ibu S hari ini? Apakah masih ada halusinasinya? Apakah
Ibu S telah melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu? Coba saya lihat
jadwal kegiatan hariannya? Bagus sekali Ibu S, Ibu S menghardik
dengan teratur, latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawat
juga dilakukan dengan teratur, dan Ibu S juga melakukan banyak
kegiatan. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan ketiga
cara tadi suara-suara yang Ibu S dengarkan berkurang? Bagus sekali
Ibu S, dengan suara-suara itu sudah tidak menganggu Ibu S lagi.

c. Kontrak.
1) Topik :
Baiklah Ibu S sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan
cara yang keempat dari empat mengendalikan suara-suara yang
muncul yaitu cara minum obat yang benar, Apakah bersedia?
2) Waktu :
Berapa lama Ibu S mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau
15 menit?
3) Tempat :
Ibu S mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di
ruang tamu? Baiklah Ibu S.

2. Fase Kerja
Ibu S sudah dapat obat dari ibu Perawat? Ibu S perlu meminum obat ini
secara teratur agar pikiran jadi tenang, dan tidurnya juga menjadi
nyenyak. Obatnya ada 2 macam, yang warnanya putih namanya THP
minum 2 kali sehari supaya relaks dan tidak kaku, yang warnanya kuning
ini namanya Apridol gunannya untuk menghilangkan suara-suara yang
Ibu S dengar. semuanya ini harus Ibu S minum 2 kali sehari yaitu jam 7
pagi dan jam 17.00 sore. Bila nanti mulut Ibu S terasa kering, untuk
membantu mengatasinya Ibu S bisa menghisap es batu yang bisa diminta
pada perawat. Bila Ibu S merasa pusing, Ibu S sebaiknya istirahat dan
jangan beeraktivitas dulu. Jangan pernah menghentikan minum obat
sebelum berkonsultasi dengan dokter ya.
Sebelum Ibu S meminum obat lihat dulu label yang menempel di
bungkus obat, apakah benar nama Ibu S yang tertulis disitu. Selain itu
Ibu S perlu memperhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua
butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum,
dan cara meminum obanya. Ibu S harus meminum obat secara teratur dan
tidak menghentikannya tanpa konsultasi dengan dokter. Sekarang kita
memasukan waktu meminum obat kedalam jadwal ya Ibu S. cara mengisi
jadwalnya adalah jika Ibu S minum obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh
perawat atau teman maka di isi dengan M artinya mandiri, jika Ibu S
meminum obatnya diingatkan oleh perawat atau oleh teman maka di isi B
artinya dibantu, jika Ibu S tidak meminum obatnya maka di isi T artinya
tidak melakukannya. Mengerti Ibu S? coba Ibu S ulangi kembali cara
mengisi jadwal kegiatan? Nah bagus, Ibu S sudah mengerti.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan Ibu S setelah kita berbincang-bincang tentang
obat? Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-
suara? Coba Ibu S sebutkan.
b. RTL :
Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 08:00 dan 16.00 pada
jadwal kegiatan Ibu S. Nah sekarang kita masukan kedalam jadwal
minum obat yang telah kita buat tadi ya Ibu S. jangan lupa
laksanakan semua dengan teratur ya Ibu S.
c. Kontrak yang akan datang :
1) Topik :
Baik lah Ibu S bagaimana kalau besok kita bertemu lagi. Apakah
Ibu S bersedia?
2) Waktu
Ibu S mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 12.00 ?
3) Tempat :
Ibu S maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di ruang silabi? Baiklah Ibu S besok saya akan kesini jam
12.00 sampai jumpa besok. Assalamualaikum.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II


Nama : Ny. S
Ruangan : Anggrek 5
No. RM :-
Tanggal : 24/12/2022 Jam : 12.00

IMPLEMENTASI EVALUASI

Subjektif : S:
- Klien mengatakan masih ingat cara - Klien mengatakan masih melakukan
bercakap-cakap dengan orang lain kegiatan hariannya
- Klien mengatakan bisa menyusun jadwal - Klien mengatakan minum obat 2x/ hari
kegiatan hariannya - Klien mengatakan mengetahui warna dan
- Klien mengatakan melakukan kegiatan jumlah obat yang diminum
harian seperti mengepel, melakukan silabi - Klien mengetahui manfaat minum obat
dan olahraga dan kerugian jika tidak minum obat
- Klien mengatakan bisa memasukan - Klien mengatakan bisa memasukan
kedalam jadwal kegiatan hariannya kedalam jadwal kegiatan hariannya

Objektif : O:
- Klien bisa mengulangi cara bercakap-cakap - Klien bisa mengulangi kegiatan
dengan orang lain hariannya yang dilakukan
- Klien memiliki aktivitas rutin, yang bisa - Klien mau minum obat secara teratur
mengalihkan halusinasinya setiap hari
- Klien bisa menyusun jadwal kegiatan - Klien bisa menyusun kedalam jadwal
hariannya kegiatan hariannya
- Klien aktif mengikuti kegiatan
A : Halusinasi Positif
Diagnosis Keperawatan : - Klien mampu mengendalikan halusinasi
Halusinasi pendengaran dan penglihatan dengan cara melakukan kegiatan yang
Tindakan Keperawatan : diawali dengan menyusun jadwal dan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian memasukkan dalam jadwal kegiatan
pasien harian
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang - Klien mampu mengetahui pengguaan
penggunaan obat secara teratur obat secara teratur
- Menganjurkan pasien memasukkan ke - Klien mampu minum obat secara teratur
dalam jadwal kegiatan harian dan memasukkan dalam jadwal kegiatan
hariannya
P : Planing pasien
Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : - Anjurkan klien minum obat secara
SP Halusinasi Selesai teratur untuk mengendalikan
Lanjutkan SP I Isolasi Sosial : halusinasinya dan masukan kedalam
- Membina hubungan saling percaya jadwal
- Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial - Mengingatkan klien untuk minum obat
- Mendiskusikan tentang keuntungan
berinteraksi dengan orang
- Mendiskusikan tentang kerugian tidak
berinteraksi dengan orang lain
- Mengajarka pasien berkenalan dengan satu (Sonia Nila)
orang
- Menganjurkan pasien memasukkan jadwal
kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian
JADWAL KEGIATAN HARIAN

Nama : Ny.S
Ruang: Anggrek 5

Tanggal Kegiatan
No Jam Kegiatan Ket
21 22 23 24 - - -
1 05.00-06.00 Sholat subuh - - M M
2 06.00-07.00 Mengupas bawang - M M M
3 07.00-08.00 Minum obat M M M M
4 08.00-09.00 Senam pagi - M M M
5 09.00-10.00
6 10.00-11.00 Silabi M M M M
7 11.00-12.00 Bercakap dengan orang lain - - M M
8 12.00-13.00
9 13.00-14.00 Silabi M M M M
10 14.00-15.00 Ice Breaking M M M M
11 15.00-16.00 - - - -
12 16.00-17.00 Minum obat M M M M
13 17.00-18.00 Mengepel - M - M
14 18.00-19.00
15 19.00-20.00
16 20.00-21.00 Menghardik - M M -
17 21.00-22.00
18 22.00-23.00 Menghardik - - M -
19 23.00-24.00
20 24.00-01.00
21 01.00-02.00
22 02.00-03.00
23 03.00-04.00
24 04.00-05.00

KETERANGAN :
Isi kolom tanggal kegiatan dengan :
M : Jika melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain
B : Jika melakukan dengan bantuan orang lain
T : Jika tergantung penuh pada orang lain
Tuliskan di kolom keterangan jika melakukan atau dengan bantuan serta
kendalanya
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
S P I ISOLASI SOSIAL
Pertemuan :V
Hari / Tanggal : Senin/ 26 Desember 2022
Nama Klien : Ny. S
Ruangan : Anggrek 5

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif :
 Klien mengatakan malas untuk berinteraksi.
 Klien lebih senang sendiri.
b. Objektif :
 Klien tampak menyendiri.
 Klien tidak mau berinteraksi duluan.
 Klien tampak diam
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial

3. Tujuan Khusus
d. Klien dapat membina hubungan saling percaya
e. Klien dapat mengetahuit keuntungan dan kerugian berinteraksi
dengan orang lain
f. Klien dapat berkenalan dengan orang lain

4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
c. Mendiskusikan tentang keuntungan berinteraksi dengan orang
d. Mendiskusikan tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
e. Mengajarkan pasien berkenalan dengan satu orang
f. Menganjurkan pasien memasukkan jadwal kegiatan latihan
berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian
C. STRATEGI KOMUNIKASI
5. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik :Selamat pagi bu, Masih kenal dengan saya ?
b. Evaluasi/validasi : Bagaimana keadaan ibu S hari ini ?
c. Kontrak :
1) Topik : Baiklah bu, bagaimana kalau kita berbincang-
bincang tentang keluarga dan teman – teman ibu?
2) Waktu : Berapa lama ibu mau berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 15 menit?
3) Tempat : Ibu S mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana
kalau di ruang silabi? Baiklah bu.
6. Fase Kerja
“Siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat
dengan ibu? Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan
ibu? Apa yang membuat bapak jarang bercakap-cakap?” “apa saja
kegiatan yang bisa bapak lakukan dengan teman-
teman yang ibu kenal? Apa yang menghambat bapak
dalam berteman atau bercakap-cakap dengan orang lain?
Menurut ibu apa saja keuntungan kalau kita mempunyai
teman? Wah benar, ada teman bercakap-cakap. Apa lagi bu?.
Nah kalau kerugian tidak mempunyai teman apa ya bu? iya apa lagi
bu ?. Jadi banyak juga ruginya kalau tidak punya teman ya bu.
Kalau begitu inginkah bapak belajar bergaul denga oran lain?
bagus,
bagaiaman kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan
orang lain?” Begini loh bu, untuk berkenalan dengan orang lain
kita
sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita suka
asal kita dan hobi. Contoh: perkenalkan nama saya Ibu S, senang
di panggil S, asal saya dari cengkareng, hobi saya main sepeda.
Selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan.
Contohnya begini: nama ibu siapa ? Senang di panggil apa?
Asalnya dari mana? Hobinya apa? Ayo ibu dicoba! Misalnya saya
belum kenal dengan ibu, coba bu berkenalan dengan saya” “ Ya
bagus sekali!coba sekali lagi bu,iya bagus sekali pak, nah setelah
bapak berkenalan dengan orang tersebut ibu S dapat melanjutkan
percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan untuk bapak
bicarakan. Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga,
pekerjaan dan sebagainnya”
7. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan?” “
ibu tadi sudah mempraktikan cara berkenalan dengan baik
sekali”.
b. RTL :
Ibu mau melakukan berkenalan mau jam berapa? cara mengisi
buku kegiatan harian adalah sesuai dengan jadwal kegiatan
harian yang telah kita buat tadi ya bu? . Jika ibu melakukanya
secara mandiri maka ibu dapat menuliskan M di buku kegiatan
ibu ya”, jika ibu melakukannya dibantu atau diingatkan oleh
keluarga atau teman maka ibu dapat menulis B di buku
kegiatan ibu, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu tulis T.
apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi? Naah bagus sekali bu.
c. Kontrak yang akan datang :
1) Topik : Baik lah bu bagaimana kalau kita besok
melakukan, apakah ibu bersedia?
2) Waktu : Ibu S besok mau jam bertemu dan berbincang jam
berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?
3) Tempat : Ibu maunya dimana kita berbincang?
Bagaimana kalo di tempat ini lagi ? Baiklah bu besok saya
akan kesini jam 10.00 sampai jumpa besok bu. saya
permisi terimakasih banyak bu.”

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II


Nama : Ny. S
Ruangan : Anggrek 5
No. RM :-
Tanggal : 26/12/2022 Jam : 10.15

IMPLEMENTASI EVALUASI
Subjektif : S:
- Klien mengatakan malas untuk - Klien mengatakan namanya Ny.S , usia 41
berinteraksi tahun, asal cengkareng, hobi bersepeda
- Klien mengatakan males untuk berinteraksi
Objektif : dengan teman wbs nya.
- Klien terlihat menyendiri dan tidak mau - Klien mengatakan lebih suka sendiri
bergabung dengan teman-temannya - Klien mengatakan jarang berinteraksi
- Kontak mata kurang - Klien mengatakan hanya memiliki 2 teman
- Ketika diajak berbicara klien menjawab
seperlunya dan tidak mau bertanya O:
balik kepada lawan bicara - Klien mau berkenalan
- Klien terlihat sering menunduk saat - Klien mau menyebutkan nama, usia, asal
diajak bicara dan hobinya
- Klien merasa malu dan kurang aktif ketika
Diagnosis Keperawatan : diajarkan cara berkenalan dengan orang lain
Isolasi Sosial - Ketika diajak berbicara klien menjawab
dengan kooperatif
Tindakan Keperawatan : - Klien terlihat sering menunduk saat diajak
- Membina hubungan saling percaya bicara
- Mengidentifikasi penyebab isolasi
sosial pasien A : Isolasi Sosial Positif
- Mendiskusikan dengan pasien tentang - Klien mampu membina hubungan saling
keuntungan berinteraksi dengan orang percaya
lain - Klien mampu menjelaskan penyebab isolasi
- Mendiskusikan dengan pasien kerugian sosial
tidak berinteraksi dengan orang lain - Klien mampu menjelaskan keuntungan
- Mengajarkan pasien cara berkenalan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian
dengan satu orang tidak berinteraksi dengan orang lain
- Menganjurkan pasien memasukkan - Klien mampu berkenalan dengan orang lain
kegiatan latihan berbincang-bincang dengan bantuan perawat walaupun klien
dengan orang lain dalam jadwal kurang aktif
kegiatan harian
- Memberikan reinforcement P : Planing pasien
- Motivasi klien untuk berinteraksi dengan
Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : orang lain dan memasukannya kedalam
Lanjutkan SP II Isolasi Sosial : jadwal
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian - Ingatkan klien mengenai cara berkenalan
pasien dengan orang lain
- Memberikan kesempatan kepada pasien
mempraktekkan cara berkenalan dengan
satu orang
- Membantu pasien memasukkan (Sonia Nila)
kegiatan berbincang-bincang dengan
satu orang ke dalam jadwal kegiatan
harian
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP II ISOLASI SOSIAL
Pertemuan : VI
Hari / Tanggal : Selasa/ 27 Desember 2022
Nama Klien : Ny. S
Ruangan : Anggrek 5

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif :
 Klien mengatakan namanya Ny.S , usia 41 tahun, asal
cengkareng, hobi bersepeda
 Klien mengatakan males untuk berinteraksi dengan teman wbs
nya.
 Klien mengatakan lebih suka sendiri
 Klien mengatakan jarang berinteraksi
 Klien mengatakan hanya memiliki 2 teman
b. Objektif :
 Klien mau berkenalan
 Klien mau menyebutkan nama, usia, asal dan hobinya
 Klien merasa malu dan kurang aktif ketika diajarkan cara
berkenalan dengan orang lain
 Ketika diajak berbicara klien menjawab dengan kooperatif
 Klien terlihat sering menunduk saat diajak bicara

2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial

3. Tujuan Khusus
a. Klien Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan denagn orang
lain.
b. Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-
bincang dengan orang lain.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan satu orang.
c. Membenatu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian

B.  Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a.   Salam Terapeutik.
Assalamualaikum, Selamat pagi ibu, Masih ingat dengan saya?

b.   Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan
kesepian, bagaimana semangatnya untuk bercakap-cakap dengan
teman? Apakah ibu sudah mulai berkenalan dengan orang lain? Bagai
mana perasaan ibu setelah mulai berkenalan?

c.  Kontrak :
1) Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan
bagai mana berkenalan dan bercakap-cakap dengan 2 orang lain agar
ibu semakin banyak teman. Apakah ibu bersedia?
2) Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10
menit?
3) Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang
silabi ?

2.  Fase Kerja.
Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang ibu perawat yang juga
dinas pada hari ini, ibu bisa memulai berkenalan.. apakah ibu masih ingat
bagaimana cara berkenalan? (beri pujian jika pasien masih ingat, jika
pasien lupa, bantu pasien mengingat kembali cara berkenalan) nah
silahkan ibu mulai (fasilitasi perkenalan antara pasien dengan perawat
lain) wah bagus sekali ibu, selain nama, alamat, hobby dan apakah ada
yang ingin ibu ketahui tetang perawat C dan D? (bantu pasien
mengembangkkan topik pembicaraan) wah bagus sekali, Nah ibu apa
kegiatan yang biasa ibu lakukan pada jam ini? Bagaimana kalau kita
menemani teman ibu yang sedang menyiapkan makan siang di ruang
makan sambil menolong teman ibu bisa bercakap-cakap dengan teman
yang lain. Mari bu.. (dampingi pasien ke ruang makan) apa yang ingin ibu
bincangkan dengan teman ibu. ooh tentang cara menyusun piring diatas
meja silahkan ibu( jika pasien diam dapat dibantu oleh perawat) coba ibu
tanyakan bagaimana cara menyusun piring di atas meja kepada teman ibu?
apakah harus rapi atau tidak? Silahkan bu, apalagi yang ingin bu
bincangkan.. silahkan. Oke sekarang piringnya sudah rapi, bagai mana
kalau ibu dengan teman ibu melakukan menyusun gelas diatas meja
bersama… silahkan bercakap-cakap ibu.

3.   Terminasi.
a.   Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan perawat B dan
C dan bercakap-cakap dengan teman ibu saat menyiapkan makan siang
di ruang makan? Coba ibu sebutkan kembali bagaimana caranya
berkenalan?
b.  RTL
Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan ibu yaitu jadwal
kegiatan bercakap-cakap ketika membantu teman sedang menyiapkan
makan siang. Mau jam berapa ibu latihan? Oo ketika makan pagi dan
makan siang.
c.  Kontrak yang akan datang :
1) Topik :
Baik lah ibu bagaimana kalau besok saya akan mendampingi ibu
berkenalan dengan 3 orang lain dan latihan bercakap-cakap saat
melakukan kegiatan harian lain, apakah ibu bersedia?
2) Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 ? Baiklah ibu
besok saya akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok ibu. saya
permisi Assalamualaikum
3) Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang silabi ?
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II


Nama : Ny. I
Ruangan : Anggrek 3
No. RM :-
Tanggal : 22/12/2022 Jam : 11.00

IMPLEMENTASI EVALUASI
Subjektif : S:
 Klien mengatakan namanya Ny.S , usia - Klien mengatakan masih ingat cara
41 tahun, asal cengkareng, hobi berkenalan dengan orang lain
bersepeda - Klien mengatakan mau berkenalan dengan
 Klien mengatakan males untuk satu orang
berinteraksi dengan teman wbs nya. - Klien mau memasukan kedalam jadwal
 Klien mengatakan lebih suka sendiri kegiatan berkenalan dan berbincang-
 Klien mengatakan jarang berinteraksi bincang dengan satu orang
 Klien mengatakan hanya memiliki 2
teman O:
- Klien mau berkenalan dengan 2 orang
Objektif : perawat
 Klien mau berkenalan - Klien mau mempraktekan cara berkenalan
 Klien mau menyebutkan nama, usia, dengan 2 orang
asal dan hobinya - Klien mau memasukan kedalam jadwal
 Klien merasa malu dan kurang aktif kegiatan berkenalan dan berbincang-
ketika diajarkan cara berkenalan bincang dengan satu orang
dengan orang lain
 Ketika diajak berbicara klien menjawab A : Isolasi Sosial Positif
dengan kooperatif - Klien mampu mengulangi cara berkenalan
- Klien mampu mempraktekan berkenalan
Diagnosis Keperawatan : dengan satu orang dengan bantuan perawat
Isolasi Sosial
P : Planing pasien
Tindakan Keperawatan : - Motivasi klien untuk berinteraksi dengan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian orang lain dan memasukannya kedalam
pasien jadwal
- Memberikan kesempatan kepada - Ingatkan klien untuk mempraktekan cara
pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain
berkenalan dengan satu orang
- Membantu pasien memasukkan
kegiatan berbincang-bincang dengan
satu orang ke dalam jadwal kegiatan
harian (Sonia Nila)
Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) :
Lanjutkan SP III Isolasi Sosial :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
- Memberikan kesempatan kepada
pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan dua orang atau
lebih
- Menganjurkan pasien memasukkan
ke dalam jadwal kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP III ISOLASI SOSIAL
Pertemuan : VII
Hari / Tanggal : Rabu/ 28 Desember 2022
Nama Klien : Ny. S
Ruangan : Anggrek 5

B. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif :
 Klien mengatakan masih ingat cara berkenalan dengan orang
lain
 Klien mengatakan mau berkenalan dengan satu orang
 Klien mau memasukan kedalam jadwal kegiatan berkenalan dan
berbincang-bincang dengan satu orang

b. Objektif :
 Klien mau berkenalan dengan 2 orang perawat
 Klien mau mempraktekan cara berkenalan dengan 2 orang
 Klien mau memasukan kedalam jadwal kegiatan berkenalan dan
berbincang-bincang dengan satu orang

2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial

3. Tujuan Khusus
a. Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b. Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c. Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
B.  Proses Pelaksanaan
1.  Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan
kesepian? Apakah ibu sudah bersemangat bercakap-cakap dengan
otrang lain? Apa kegiatan yang dilakukan sambil bercakap-cakap?
Bagaimana dengan jadwal berkenalan dan bercakap-cakap, apakah
sudah dilakukan? Bagus ibu.
c. Kontrak :
1) Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan
mendampingi bu berkenalan atau bercakap-cakap dengan tukang
masak, serta bercakap-cakap dengan teman sekamar saat
melakukan kegiatan harian. Apakah ibu bersedia?
2) Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10
menit?
3) Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang
silabi ?

2.  Fase Kerja.
Baiklah ibu, bagaimana jika kita menuju kebelakang deket ruang meja
makan, disana ada banyak wbs yang bisa kamu ajak berbincang-bincang.
Bagaimana jika kita berangkat sekarang? Apakah ibu sudah siap
bergabung dengan banyak orang? Nah ibu sesampainya disana ibu
langsung bersalaman dan memperkenalakan diri seperti yang sudah kita
pelajari, ibu bersikap biasa saja dan yakin bahwa orang-orang disana
senang dengan kedatangan ibu. baik lah bu kita berangkat sekarang ya
bu.
(selanjutnya perawat mendampingi pasien di kegiatan kelompok, sampai
dengan kembali keruma).
Nah bu, sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman saat
melakukan kegiatan harian, kegiatan apa yang ingin bu lakukan? Ooh
mau bikin gelang dari mute, baiklah dengan siapa ibu akan membuat
nya? baiklah bu. kegiatannya membuat gelang , kemudian memotivasi
pasien dan teman satu ruangan untuk bercakap-cakap.

3.  Terminasi.
a.  Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan juru masak
di dapur ? kalau setelah merapikan kamar bagaimana ibu? apa
pengalaman ibu yang menyenangkan berada dalam kelompok?
Adakah manfaatnya kita bergabung dengan orang banyak?
b.  RTL :
Baiklah ibu selanjutnya ibu bisa menambah orang yang ibu kenal.
Atau ibu bisa ikut kegiatan menolong teman membawakan roti untuk
dimakan oleh teman-teman ibu. jadwal bercakap-cakap setiap pagi
saat mengupas bawang dan membuat gelang kita cantumkan dalam
jadwal ya ibu. setiap jam berapa ibu akan berlatih? Baiklah pada
pagi jam 08:00 dan sore jam 16:00.
c.  Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah ibu bagaimana kalau besok saya kan mendampingi ibu
dalam melakukan berbincang-bincang. apakah ibu bersedia?
Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang tamu? Baiklah Ibu S besok saya akan kesini jam 11:00 sampai
jumpa besok Ibu S. saya permisi Assalamualaikum.

Anda mungkin juga menyukai