Ruangan Rawat: RSJ Jadi Sehat Tanggal Dirawat : 28 Juli 2021 (Hari rawat ke 8)
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn. G(P) Tanggal Pengkajian : 4 Agustus 2021
Umur : 30 tahun RM No : 112358xx
Informan : Klien dan Orangtua
II. ALASAN MASUK
Nn G di bawa ke RSJ Jadi sehat karena memecahkan barang-barang di rumah
dan marah-marah tidak jelas.
Jelaskan no 1,2,3 :
1. Keluarga mengungkapkan klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa pada masa lalu.
2. Klien belum pernah menjalani pengobatan gangguan jiwa sebelumnya. Ini merupakan pertama kali
pasien MRS di RSJ Jadi Sehat
3. Pasien mengalami penolakan beberapa kali oleh orangtuanya saat mengenalkan calon suaminya
IV. FISIK
1. Tanda vital: TD:130/110 mmHg Nadi: 98x/menit Suhu: 36 derajat celcius
RR: 20 x/menit
2. Ukur : TB: 70 kg BB : 160 cm
3. Keluhan fisik: Ya Tidak
Jelaskan : tidak ada keluhan fisik yang dirasakan klien
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram:
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Keturunan
: Tinggal serumah
: Pasien
Jelaskan: Klien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Adik perempuan klien
telah menikah satu tahun yang lalu, dan adik bungsunya menikah 3 bulan yang lalu
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan bahwa dia terlalu gemuk
b. Identitas : klien dapat menyebutkan namanya sendiri, jenis kelamin, dan usia-nya
c. Peran : klien mengatakan dia merasa tidak laku karena sampai sekarang belum
mempunyai suami, sedangkan adiknya sudah menikah semua
d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin segera sembuh dan keluar dari RS
e. Harga diri : klien mengatakan bahwa dirinya tidak layak untuk dijadikan istri dan
merasa jika orang yang ada didekatnya selalu mengejeknya
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengungkapkan bahwa orang yang berarti bagi dirinya adalah pacarnya yang
putus 3 bulan yang lalu karena tidak disetujui oleh orangtuanya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien tidak mengikuti organisasi saat ini, hanya pada saat mahasiswa klien aktif
untuk ikut serta dalam kepanitiaan
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Menurut keluarga, klien sering merasa tidak cocok dengan teman kerjanya, mengatakan
bahwa perawat dan dokter di tempat kerjanya sering membicarakan dan menertawakan
klien, dalam 5 tahun klien harus pindah tempat kerja sampai 12 kali
Masalah Keperawatan: Gangguan interaksi sosial
4. Spiritual:
a. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan percaya dengan adanya Tuhan dan beragama islam
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan jarang beribadah akhir-akhir ini
Masalah Keperawatan : Distress spiritual
3. Aktivitas Motorik:
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
TIK Grimasen Tremor Kompulsif
4. Alam Perasaan:
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Agitasi
Jelaskan : saat ditanya, klien sedih karena tidak kunjung menemukan calon suami,
merasa jika teringat kedua adiknya sudah menikah sedangkan dirinya tidak
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
s. Afek:
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : klien terlihat mudah tersinggung oleh ucapan teman sekamarnya, seringkali
tiba-tiba marah, meninggikan suara serta berkata kasar apabila teman sekamarnya
berbicara
Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan
Jelaskan : klien dapat menyebutkan waktu dan dimana ia berada, dapat mengenal
orangtuanya, tidak mengalami disorientasi
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Gg daya ingat jangka panja ng Gg daya ingat jangka pendek
Gg daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan: klien dapat berhitung dengan lancar, namun pada saat interaksi klien terlihat
acuh padahal sebenarnya mengerti apa yang perawat tanyakan
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan: klien menyalahkan orang lain yang menjadi penyebab dirinya tidak segera
menemukan calon suami, klien mengatakan hal tersebut membuat dirinya frustasi dan
merasa marah
Masalah keperawatan: koping defensif
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan
Ya Tidak Ya Tidak
Makanan Pakaian
Keamanan Transportasi
Jelaskan: klien mengungkapkan sulit memulai tidur dan sering tiba-tiba terbangun
tengah malam
Masalah Keperawatan: Gangguan pola tidur
3. Kemampuan klien dalam
Ya Tidak
Mengantisipasi kebutuhan sendiri
Membuat keputusan berdasar keinginan sendiri
Mengatur penggunaan obat
Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow up)
Jelaskan: klien dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tidak membutuhkan bantuan perawat
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
4. Klien memiliki sistim pendukung
Ya tidak
Keluarga
Professional/terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
Jelaskan: klien memiliki sistim pendukung keluarga dan terapis yang ada di rumah sakit. Klien tidak
memiliki dukungan dari teman sejawat dan kelompok sosial
Jelaskan: keluarga mengungkapkan klien tidak cocok dengan teman di tempat kerjanya,
sehingga seringkali pindah tempat kerja
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik reloksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya Lainnya, memecahkan
barang,berbicara kasar,
meninggikan suara
Jelaskan: klien saat marah sering memecahkan barang, meninggikan suaranya, dan berbicara
kasar
Masalah keperawatan: perilaku kekerasan, koping tidak efektif
Ragil Titi
ANALISA DATA
Nama: Nn. G No. RM: 112358xx Ruangan: RSJ Jadi Sehat
DATA-DATA ETIOLOGI MASALAH TT
KEPERAWATA
Data subyektif: Perilaku kekerasan Perilaku Kekerasan ragil
- Keluarga mengungkapkan
bahwa klien memecahkan Gangguan konsep diri :
barang-barang di rumah dan Harga diri rendah
marah-marah tidak jelas situasional
Data obyektif :
Koping tidak efektif
- klien terlihat mudah
tersinggung oleh ucapan
teman sekamarnya,
seringkali tiba-tiba marah,
meninggikan suara serta
berkata kasar apabila
teman sekamarnya
berbicara
- Klien terlihat tegang
- Sering mondar-mandir dan
berperilaku berlebihan
- Saat tersinggung pasien
terlihat mengepalkan tangan
dan matanya melotot
Data subyektif: Gangguan konsep diri : Harga diri rendah Ragil
- klien mengatakan dia Harga diri rendah
merasa tidak laku karena situasional
sampai sekarang belum
mempunyai suami, Koping tidak efektif
sedangkan adiknya sudah
menikah semua Stressor
Data obyektif :
- Klien pernah dekat dengan
beberapa lelaki yang
dikenalkan ke orangtuanya
sebagai calon suaminya
namun tidak disetujui orang
tuanya
- Beberapa kali juga klien
bercerita putus dengan
teman dekatnya tersebut
- Klien terlihat sedih ketika
adik perempuannya
menikah namun mengatakan
tidak masalah ke adik dan
keluarganya
Data subyektif: Isolasi sosial Isolasi sosial ragil
- Menurut keluarga klien
jarang menceritakan
masalahnya kepada keluarga Gangguan konsep diri :
- Saat ada masalah, klien Harga diri rendah
cenderung diam, hanya situasional
tersenyum, dan mengurung
diri di kamar
- Saat adiknya menikah, klien Koping tidak efektif
terlihat sedih namun berkata
bahwa klien tidak apa-apa
Data obyektif :
- Klien terlihat menghindari
kontak mata ketika
berbicara dengan perawat
- Klien tidak terlihat berbaur
dengan temannya yang lain
POHON MASALAH
(Minimal 3 masalah dan bisa dikembangkan sesuai kondisi klien)
Cause : Gangguan konsep diri : harga diri rendah situasional Isolasi sosial
4. Klien dapat SP 1 :
mengidentifikasi jenis 4. Mendiskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang
perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini:
pernah dilakukannya a. Memotivasi klien menceritakan :
a) jenis-jenis tindak kekerasan yang selama ini
pernah dilakukannya.
b) perasaan klien setelah tindak kekerasan tersebut
terjadi
b. Mendiskusikan apakah dengan tindak kekerasan
yang dilakukannya masalah yang dialami teratasi.
5. Klien dapat SP 1 :
mengidentifikasi akibat 5. Diskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian)
perilaku kekerasan cara yang dilakukan pada diri sendiri, orang
lain/keluarga, lingkungan
6. Klien dapat mengidentifikasi SP 2 : S:
cara konstruktif dalam 1. Diskusikan dengan klien untuk mempelajari cara baru - Klien mengungkapkan mau mempelajari cara
mengungkapkan kemarahan mengungkapkan marah yang sehat agar dapat mengontrol marah
2. Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk - Klien mengungkapkan senang dapat
mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang mempraktikan teknik nafas dalam
diketahui klien. - Klien mengungkapkan akan rajin minum obat
3. Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah: O:
a. Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau kasur, - Klien terlihat rileks saat melakukan teknik
olah raga. napas dalam
b. Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang - Obat risperidone 20 mg dan THD 5 mg sudah
kesal kepada orang lain. diberikan
c. Sosial: latihan asertif dengan orang lain. A : Masalah teratasi
d. Spiritual: sembahyang/doa, zikir, meditasi, dsb P : Lanjutkan SP 2 (kontrol marah fisik 2),
sesuai keyakinan agamanya masing-masing pertahankan BHSP
4. Melatih klien mengontrol marah secara fisik (nafas
dalam)
5. Melatih klien untuk mengonsumsi obat (Risperidone
1x20 mg /hari dan THD (Trihexyphenidyl) 1x5mg
/hari)
7. Klien dapat SP 2 : S:
mendemonstrasikan cara 1. Melatih klien memperagakan cara mengontrol marah - Klien mengungkapkan senang dapat
mengontrol perilaku secara (pukul bantal atau kasur): mempraktikan teknik pukul bantal atau kasur
kekerasan a. Memeragakan cara melaksanakan cara yang dipilih. saat marah
b. Menjelaskan manfaat cara tersebut - Klien mengungkapkan merasa puas setelah
c. Menganjurkan klien menirukan peragaan yang memukul bantal dan kasur
sudah dilakukan. O:
d. Memberi penguatan pada klien, perbaiki cara yang - Klien terlihat rileks saat melakukan teknik
masih belum sempurna pukul bantal dan kasur
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan SP 3 (kontrol marah secara verbal)
dan evaluasi SP 2, pertahankan BHSP dan SP 2
SP 3 : S:
1. Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan secara - Klien sulit mengungkapkan perasaan kesalnya
sosial/verbal dengan mengungkapkan bahwa dirinya kepada orang lain, dan lebih cenderung diam
sedang kesal kepada orang lain dan memendamnya sehingga jika klien
frustasi, klien melampiaskan rasa marahnya
dengan agresif
O:
- Klien terlihat mencoba untuk mengungkapkan
rasa kesalnya kepada teman sekamarnya yang
sedang berbicara
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan SP 4 (kontrol marah secara spiritual)
dan evaluasi SP 3, pertahankan BHSP dan SP 1,2,3
SP 4 : S:
1. Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan secara - Klien mengungkapkan jarang beribadah sejak
spiritual dengan sembahyang dirawat dan mengungkapkan akan mulai
2. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah beribadah lagi agar dirinya merasa tenang
dilatih saat marah/jengkel O:
- Klien terlihat mulai melakukan ibadah sholat 5
waktu kembali
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan SP 5 (penyuluhan kepada keluarga)
dan evaluasi SP 4, pertahankan BHSP dan SP
1,2,3,4
8. Klien mendapat dukungan SP 5 : S:
keluarga untuk mengontrol 1. Memberikan penyuluhan kepada keluarga mengenai : - Keluarga mengungkapkan bahwa akan
perilaku kekerasan a. Pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung mendampingi pengobatan yang harus
klien untuk mengatasi perilaku kekerasan. dilakukan klien sampai sembuh
b. Pengertian, penyebab, akibat dan cara merawat - Keluarga mengungkapkan paham mengenai
klien perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan perilaku kekerasan yang dialami klien serta
oleh keluarga. cara merawat klien saat pulang ke rumah
c. Cara merawat klien (menangani PK ) O:
- Keluarga paham dan bersedia untuk
mendampingi klien
- Keluarga mengungkapkan paham mengenai
perilaku kekerasan yang diderita klien, namun
masih menanyakan beberapa hal mengenai
cara merawatnya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Berikan penjelasan kembali dan demonstasi
mengenai cara merawat kliek PK dan berikan
reinforcement positif kepada keluarga klien,
lanjutkan SP 6