KEPERAWATAN DASAR 1
VISI
Visi Program Studi Ners STIKES Widya Husada Semarang adalah menjadi
Program Studi Ners yang Unggul di bidang Keperawatan Kesehatan Jiwa
Masyarakat di Tingkat Nasional pada tahun 2025
MISI
Misi Program Studi Ners STIKES Widya Husada Semarang adalah :
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan keperawatan
sehingga menghasilkan lulusan yang profesional di bidang keperawatan
kesehatan jiwa masyarakat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat
dengan mengedepankan wawasan keilmuan.
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian dalam bidang
keperawatan kesehatan jiwa masyarakat sebagai upaya pengembangan
pelayanan dan pendidikan keperawatan
3. Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat sebagai upaya penerapan
ilmu keperawatan kesehatan jiwa masyarakat dengan demi kesejahteraan
masyarakat dan bangsa
4. Menyelenggarakan kerjasama baik di tingkat Nasional ataupun
Internasional di bidang keperawatan kesehatan jiwa masyarakat
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
dengan rahmat, serta Taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
modul Keperawatan Manajemen dengan baik, walaupun masih ada
kekurangan. Terimakasih juga kepada Ka. Prodi Ners, Tim Penyusun Modul,
serta seluruh Dosen Prodi Ners yang banyak memotivasi.
Tujuan dari pembuatan modul ini adalah untuk memotivasi mahasiswa
mengenai modul yang disajikan dengan berbagai bidang ilmu keperawatan
mulai dari tingkat dasar sampai ketingkat lanjut melalui belajar mandiri. Modul
ini berdasarkan dengan pencapaian kompetensi pada mata kuliah ini, terdapat
latihan soal dan format dalam penilaian. Modul ini diharapkan sebagai bahan
untuk diskusi lebih terarah untuk mencapai kompetensi minimal yang
diharapkan, untuk itu peran dosen sangat penting dalam memberikan
pengarahan pada mahasiswa.
Besar harapan kami modul ini dapat membantu mahasiswa untuk
memecahkan masalah-masalah dalam keperawatan dasar 1. Kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, dan kami
mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.
Terimakasih.
.
Penyusun
2. Posisi Sims
Posisi sims merupakan posisi miring yang berfungsi untuk
memberikan kenyamanan dan memfasilitasi pemberian obat
peranus (supositoria)
f. Rotasi bahu
LATIHAN :
1. Pemenuhan yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel
tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau
sel adalah …
A. Oksigen
B. Saraf
C. Aktivitas
D. Istirahat dan tidur
E. Nutrisi
2. Proses keluar masuknya udara dari dan ke paru-paru, jumlahnya
sekitar 500 ml. Udara yang masuk dan keluar terjadi karena adanya
perbedaan tekanan antara intrapleura dengan tekanan atmosfer,
dimana pada saat inspirasi tekanan intrapleural lebih negatif (752
mmHg) daripada tekanan atmosfer (760 mmHg) sehingga udara
akan masuk ke alveoli. Disebut proses oksigenasi langkah…
A. Perfusi Paru
B. Difusi
C. Osmosis
D. Ventilasi
E. Transpor aktif
3. Berikut faktor faktor perilaku yang mempengaruhi oksigenasi,
kecuali …
A. Nutrisi
4. Fungsi cairan
a. Mempertahankan panas tubuh dan pengatuan temperature
tubuh
b. Transpor nutrient ke sel
c. Transpor hasil sisa metabolism
d. Transpor hormon
e. Pelumas antar organ
f. Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistim
kardiovaskuler.
5. Cara Perpindahan Cairan
a. Difusi
Difusi merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam
cairan, gas, atau cat padat secara bebas atau acak. Proses
difusi dapat terjadi bila dua zat bercarnpur dalam sel
membran. Dalam tubuh, proses difusi air, elektrolit, dan zat-
Gambar 6.1 Jenis pispot. Dari kiri, pispot reguler dan pispot fraktur
(Sumber: Potter dan perry, 1997).
2. Huknah Rendah
Huknah rendah adalah tindakan keperawatan dengan cara
memasukkan cairan hangat ke dalam kolon desendens dengan
menggunakan kanula rektal melalui anus. Huknah rendah
dilaksanakan sebelum operasi (persiapan pembedahan) dan
pasien yang mengalami obstipasi.
Tujuan :
Gambar 6.2 pemberian gliserin per rektal (Sumber: potter dan perry,
1994).
5. Kateterisasi Perkemihan
Kateterisasi perkemihan adalah tindakan memasukkan slang
karet atau plastik melalui uretra dan masuk ke dalam kandung
kemih. Terdapat dua jenis kateterisasi perkemihan, yaitu
menetap dan intermiten.
Tujuan
a. Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung
kemih.
LATIHAN
6. Tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan hangat ke
dalam kolon desendens dengan menggunakan kanula rektal
melalui anus disebut dengan …
A. Huknah Tinggi
B. Huknah Rendah
C. Memasukkan gliserin pada rektal
D. Kateterisasi perkemihan
E. Explorasi uterus
7. Tindakan memasukkan cairan hangat ke dalam kolon asendens
dengan menggunakan kanula usus. Tindakan ini dapat dilakukan
pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan umum
disebut dengan …
A. Huknah Tinggi
B. Huknah Rendah
C. Memasukkan gliserin pada rektal
D. Kateterisasi perkemihan
E. Explorasi uterus
8. Tindakan memasukkan slang karet atau plastik melalui uretra dan
masuk ke dalam kandung kemih disebut dengan tindakan …
A. Huknah Tinggi
B. Huknah Rendah
C. Memasukkan gliserin pada rektal
D. Kateterisasi perkemihan
UNIT I
TEKHNIK DAN PROSEDUR MEMENUHI KEBUTUHAN AKTIVITAS
DAN LATIHAN
A. DEFINISI
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan dengan
menggerakkan semua persendian sehingga mencapai rentangan
penuh tanpa menyebabkan rasa nyeri.
B. TUJUAN
1. Untuk memelihara dan mencegah penurunan fungsi pada
persendian.
2. Untuk memelihara dan meningkatkan pergerakan sendi.
3. Untuk merangsang sirkulasi darah.
4. Untuk mencegah kelainan bentuk (deformitas) pada persendian.
5. Untuk memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.
C. KONTRAINDIKASI
1. Memiliki riwayat penyakit jantung dan nafas.
2. Gangguan jaringan ikat.
D. HAL - HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Gerakkan setiap sendi melalui ROM kurang lebih 8 kali terus
menerus secara teratur dan perlahan-lahan. Hindarkan
pergerakan yang berlebihan dari persendian pada saat latihan
ROM. Hindarkan tekanan yang kuat pada saat pergerakan.
2. Hentikan pergerakan apabila ada nyeri.
E. ALAT DAN BAHAN
Lotion/ baby oil
F. PROSEDUR
1. Tahap pra interaksi
(a) (b)
(a) (b)
(a) (b)
(a) (b)
(a) (b)
(a) (b)
(a)
(a)
(b)
N. Abduksi dan adduksi panggul
a. Letakkan satu tangan di bawah lutut klien dan tangan yang
lainnya di pergelangan kaki klien.
b. Kaki lurus ditempat tidur kemudian pindahkan kaki ke luar ke
arah tepi tempat tidur.
c. Pindahkan kaki ke arah tengah tempat tidur.
d. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali.
(a) (b)
O. Rotasi internal dan eksternal panggul
a. Letakkan satu tangan di bawah lutut klien dan tangan yang
lainnya di telapak kaki klien.
b. Angkat kaki dan putar kaki ke dalam dan keluar.
c. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali.
(c) (d)
(a) (b)
(a)
R. Inversi dan eversi pergelangan kaki
a. Letakkan kedua tangan di kaki klien.
b. Gerakan telapak kaki ke arah dalam dan luar
c. Ulangi latihan kurang lebih sampai 3 kali.
(a) (b)
(a) (b)
A. DEFINISI
Pemberian oksigen melalui alat nasal kanul atau masker. Nasal
kanut digunakan untuk memberikan oksigen konsentrasi (FiO2)
rendah (bila 24% berikan 1 liter/menit, bila 28% berikan 2
liter/menit, dan bila 35-40% mendapat 4-6 liter/menit). Face mask
digunakan untuk memberikan oksigen dengan konsentrasi lebih
dari nasal kanul (30-60%) pada 5-8 liter/menit
B. TUJUAN
1. Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen
2. Mencegah atau mengatasi hipoksia
C. KONTRAINDIKASI
-
D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Jauhkan sumber oksigen dari api atau rokok
2. Jaga humidikasi/ kelembabanoksigen
3. Cegah terjadinya keracunan oksigen
E. ALAT DAN BAHAN
1. Nasal kanul/ masker oksigen
2. Selang oksigen
3. Sumber oksigen dengan flowmeter
4. Cairan steril
5. Humidifier
6. Bengkok, plester, kassa pembersih
F. PROSEDUR
1. Tahap PraInteraksi
a. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
b. Mencuci tangan
c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
A. DEFINISI
Pemasangan infuse merupakan tindakan yang dilakukan pada
pasien yang memerlukan masukan cairan atau obat langsung ke
dalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu
dengan menggunakan infus set
B. TUJUAN
1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh cairan elektrolit,
vitamin, protein, kalori dan nitrogen. Pada klien yang tidak
mampu mempertahankan masukan yang adekuat melalui
mulut.
2. Memulihkan keseimbangan asam-asam.
3. Memulihkan volume darah dan,
4. Menyediakan saluran terbuka untuk pemberian obat-obatan
C. KONTRAINDIKASI
-
D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
E. ALAT DAN BAHAN
1. Alat steril
a. Bak instrument berisi hand scon dan kasa steril
b. Infus set steril
c. Jarum / wingnedle / abocath dengan nomer yang sesuai
d. Korentang dan tempatnya
e. Kom tutup berisi kapas alcohol
2. Alat tidak steril
a. Standart infus
b. Bidai dan pembalut jika perlu
c. Perlak dan alasnya
A. DEFINISI
Istirahat adalah keadaan yang tenang, rileks, tanpa tekanan
emosional dan bebas dari kecemasan
B. TUJUAN
Agar klien merasa tenang, rileks, tanpa tekanan emosional dan
bebas dari kecemasan
C. KONTRAINDIKASI
-
D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
a. Setelah bangun tidur Mengobservasi respon pasien
b. Observasi keadaan pasien setelah bangun tidur
E. ALAT DAN BAHAN
a.Radio
b.Tape recorder
c. Buku cerita
d. Alat beribadah
e.Makanan dan minuman kesukaan klien
F. PROSEDUR
1. Tahap Pra Interaksi
a. Membaca mengenai status pasien
b. Mencuci tangan
c. Meyiapkan alat
2. Tahap orientasi
a. Mengucapkan salam teraupetik kepada pasien
b. Memperkenalkan diri
c. Validasi kondisi pasien saat ini
d. Menjaga keamanan perivacy pasien
A. DEFINISI
Melakukan pemasangan selang (tube) dari rongga hidung ke
lambung (gaster)
B. TUJUAN
1. Memasukkan makanan cair/obat-obatan, cair/padat yang
dicairkan
2. Mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yang ada dalam
lambung
3. Mengirigasi karena perdarahan/keracunan dalam lambung
4. Menghisap dan mengalirkan
5. Mencegah/mengurangi nausea dan vomiting setelah
pembedahan atau trauma
6. Mengambil spesimen dalam lambung untuk studi laboratorium
C. KONTRAINDIKASI
1.Pada pasien yang memilki tumor dironga hidung atau esophagus
2.Pasien yang mengalami cidera serebrospinal
3.Pasien dengan trauma cervical
4.Pasien dengan fraktur facialis
D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
-
E. ALAT DAN BAHAN
1. Selang NGT no.5 -7
2. Jelly
3. Spatel lidah
4. Handscoen steril
5. Senter / penlight
6. Spuit/ suntik ukuran 50cc
7. Plester
A. DEFINISI
Kateter adalah selang yang digunakan untuk memasukkan atau
mengeluarkan cairan. Kateterisasi urinarius adalah memasukkan
kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih dengan tujuan
mengeluarkan urin. Kateterisasi urine sedapat mungkin tidak
dilakukan kecuali bila sangat diperlukan, karena dapat
menyebablkan infeksi nosokomial
B. TUJUAN
1. Untuk mengambil sample urine guna pemeriksaan kultur
mikrobiologi dengan menghindari kontaminasi.
2. Pengukuran residual urine dengan cara, melakukan regular
kateterisasi pada klien segera setelah mengakhiri miksinya dan
kemudian diukur jumlah urine yang keluar.
3. Untuk pemeriksaan cystografi, kontras dimasukan dalam
kandung kemih melalui kateter.
4. Untuk pemeriksaan urodinamik yaitu cystometri dan uretral
profil pressure.
C. KONTRAINDIKASI
D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Observasi letak meatus uretra
2. Kaji adanya riwayat penyakit genetalia.
3. Kaji waktu berkemih terakhir.
E. ALAT DAN BAHAN
1. Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, kasa
2. Kom
3. Kateter sesuai ukutan
4. Sarung tangan steril
5. Sarung tagan bersih
A. DEFINISI
metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yangg
mengalami nyeri. Rileks sempurna yg dapat mengurangi
ketegangan otot, rasa jenuh dara perasaan cemas sehingga
mencegah menghebatnya stimulasi nyeri
B. TUJUAN
Untuk dapat menggurangi/menghilangkan rasa nyeri yang
dirasakan
C. KONTRAINDIKASI
-
D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Posisikan pasien dengan tepat sehingga klien merasa nyaman
2. Pikiran beristirahat
3. Lingkungan yg santai/tenang
E. ALAT DAN BAHAN
-
F. PROSEDUR
A. DEFINISI
Suatu usaha untuk menjaga dan merawat kebersihan kuku tangan
yang memerlukan kebutuhan khusus untuk mencegah terjadinya
kerusakan kuku, infeksi, dan bau
B. TUJUAN
Menjaga kebersihan kulit disekitar kuku beserta kuku, mencegah
timbulnya luka atau infeksi akibat kuku panjang, dan memberikan
kenyamanan pada pasien
C. KONTRAINDIKASI
Pasien cacar, pasien tetanus
D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Perhatikan kebersihan kuku, dan kaji adanya luka
2. Memotong kuku jangan sampai mengenai kulit yang ada di
bawahnya
3. Perhatikan tanda-tanda alergi dengan minyak zaitun maupun
pembersih kutikula
E. ALAT DAN BAHAN
1. Gunting kuku dan pengikir kuku
2. Satu buah baskom berisi air hangat
3. Satu buah baskom berisi air bersih
4. Satu buah handuk
5. Satu buah pengalas
6. Satu buah sarung tangan
7. Satu buah sikat kuku
8. Kapas dalam kom
9. Wahslap hangat
10. Minyak zaitun yang di hangatkan