Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM INTEGUMEN

Secara umum, kulit berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya, sebagai presepsi sensori, pengatur suhu tubuh dan
tekanan darah, sintesis vitamin, serta sebagai tempat pengeluaran/sekresi keringat.
Tujuan pemereiksaan fisik disini adalah mengetahui kondisi kulit, rambut, dan kuku. Sebagai contoh, warna kulit
dapat berubah menjadi kuning (ikterik) pada beberapa gangguan hati. Penderita diabetes mellitus yang tidak dapat terkontrol dapat
mengalami gangguan kulit berupa kematian sel-sel kulit (gangren). Pemeriksaan fisik disini meliputi inspeksi dan palpasi.

NILAI
No. TINDAKAN
YA TIDAK
1 Persiapan alat
1. Sarung tangan/handscoen
2. Penggaris
3. Bullpen
4. Lembar dokumentasi
2 Persiapan perawat :
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
3. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien
3 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman
2. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur
4 Cuci tangan
5 Gunakan sarung tangan
PEMERIKSAAN KULIT
6 Amati warna kulit
7 Kaji adanya lesi dan edema
8 Palpasi kelembaban kulit
9 Palpasi suhu kulit, bandingkan suhu kedua kaki dan kedua tangan dengan menggunakan
punggung jari
10 Tarik/cubit kulit untuk mengetahui turgor kulit (normalnya kembali cepat)
PEMERIKSAAN RAMBUT
11 Inspeksi pola penyebaran rambut. Normalnya penyebaran rambut merata, tidak ada lesi/pitak.
12 Inspeksi warna rambut, perhatikan kesesuaian antara warna dan usia. Dan inspeksi adanya
warna rambut coklat kemerahan yang mungkin terjadi pada malnutrisi.
13 Inspeksi kebersihan kulit kepala dari kutu dan ketombe.
14 Lakukan palpasi area rambut dan kepala dengan pola sirkuler. Perhatikan ada/ tidaknya massa
atau nyeri tekan
15 Perhatihan konsistensi rambut : halus atau kasar, pecah-pecah, atau mudah rontok saat di
pegang
PEMERIKSAAN KUKU
16 Amati bentuk kuku jari untuk menentukan lengkungan dan sudut kuku (abnormal bila sudut >
600)
17 Amati warna dan tekstur kuku jari tangan dan kaki
18 Lakukan pemeriksaan CRT dgn mencubit pada ujung kuku (normal < 3 dtk)
19 Dokumentasikan hasil pemeriksaan
PERAWATAN LUKA BAKAR

Pengertian
Melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar menggunakan teknik aseptic untuk
mengangkat eksudat dan mengoleskan obat anti bakteri

Tujuan
1. Mencegah infeksi pada luka
2. Mempercepat penyembuhan pada luka

NO. TINDAKAN NILAI


YA TIDAK
Persiapan Alat :
1 Bak instrument yang berisi alat steril :
a. Pinset anatomis 2 buah
b. Pinset chirurgis 2 buah
c. Gunting debridemand
d. Kassa steril
e. Kom 2 buah
2 Peralatan lain terdiri dari:
a. Spuit 5 cc atau 10 cc
b. Sarung tangan
c. Gunting plester
d. Plester atau hifafiks
e. Desinfektant
f. NaCl 0,9%
g. Bengkok
h. Verband atau kasa
i. Obat luka sesuai kebutuhan
Prosedur Pelaksanaan
1 Tahap pra interaksi
a. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
b. Mencuci tangan
c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
2 Tahap Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
c. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
3 Tahap Kerja
a. Menjaga privacy klien
b. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
c. Membuka peralatan
d. Memakai sarung tangan
e. Membuka balutan dengan hati-hati, bila sulit basahi dengan
NO. TINDAKAN NILAI
YA TIDAK
NaCl 0,9%
f. Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl 0,9%
g. Melakukan debridemand bila terdapat jaringan nekrotik.
h. Membersihkan luka dengan NaCl 0,9%
i. Mengeringkan luka dengan mengguanakan kassa steril
j. Memberikan obat topical sesuai advice pada luka
k. Menutup luka dengan kassa steril, kemudian dipasang
verband atau kassa lalu plester
l. Merapikan pasien
4 Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi hasil tindakan
b. Berpamitan pada pasien
c. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai