Anda di halaman 1dari 11

CARA MENGHITUNG BESAR SAMPEL

JUDUL : Hubungan antara tingkat stres dengan timbulnya acne

vulgaris pada remaja

Sampel adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang

menjadi objek penelitian (Mardalis, 2009). Sampel pada penelitian ini

adalah sebagian siswa kelas 2 di SMK Farmasi Bandung Barat yang

berjumlah 76 orang. Peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

Populasinya 93 orang :

N
n=
1+ N ¿ ¿
Keterangan :

n = Besar sampel yang diambil

N = Besar populasi

d2 = Tingkat kepercayaan yang di inginkan (0,05)

93
n=
1+ 93¿ ¿

93
¿
1+ 93(0,0025)

93 93
¿ =
1+ 0,23 1,23

¿ 75,6 ≈ 76orang

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

perhitungan dari jumlah populasi siswa yaitu 93 orang dan menggunakan

tingkat kepercayaan yang digunakan sebanyak 5% (0,05) maka didapatkan


hasil yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 76

responden.

Teknik sampling atau pengambilan sampel didalam penelitian ini

menggunakan teknik sampel berstrata atau Stratified Sampling. Sampel

setiap tingkat tidak boleh diabaikan dan setiap strata harus diwakili setiap

sampel (Arikunto, 2010) karena SMK Farmasi Bandung Barat terdapat 3

kelas yaitu kelas XI-1, XI-2, XI-3. Maka jumlah sampel diatas dibagi ke

dalam 3 kelas tersebut dengan cara pengocokan per-tiap kelas yang

dimana yang keluar dibuang dan yang tidak keluar diambil.

Dengan rumus : (Riyanto, 2010)

Jumlah siswa tiap kelas


Sampel Tiap Tingkat : x Jumlah sampel
Populasi

Tabel 3.2 Total Sampel Penelitian di SMK Farmasi Bandung Barat

Kelas Jumlah Perhitunga Sampel

n
XI-1 33 33/93 x76 27

XI-2 33 33/93 x76 27

XI-3 27 27/93 x76 22

Total 76

orang

JUDUL : Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap skala nyeri

dismenore pada remaja SMA Negeri 3 Cimahi


Penelitian ini menggunakan jenis rancangan One Group Pretest-Post test

design. Rancangan ini juga tidak ada kelompok pembanding (kontrol), tetapi

paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan

menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen atau

program (Notoatmojo, 2010). Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui

pengaruh sebelum dan setelah diberikan intervensi teknik relaksasi nafas dalam

terhadap skala nyeri dismenore pada remaja di SMA Negeri 3 Cimahi. Dari

konsep diatas peneliti membuat konsep penelitian Quasi eksperimen design

dengan rancangan One group pretest-posttes. Bentuk rancangan ini adalah

sebagai berikut :

Pretest Perlakuan Posttest

01 X 02
Skema 3.2. Design Penelitian

Sumber : Notoatmojo 2010.

Keterangan :

01 : Pengukuran tingkat dismenore sebelum dilakukan intervensi.

X : Pemberian intervensi Teknik relaksasi nafas dalam.

Langkah pertama untuk menentukan jumlah sampel adalah menentukan

jumlah sampel yang diambil dari seluruh unit dengan menggunakan rumus

(Dahlan, 2013). Sebagai berikut :


2
(Zɑ+ Zβ) S
n1 = n 2 = (
X 1−X 2 )
Keterangan :

Zɑ = Deviat baku alfa

Zβ = Deviat baku beta

S = Simpang baku gabungan

X1 – X2 = Selisih minimal rerata yang dianggap bermakna


2
(Zɑ+ Zβ)S
n1 = n2 = ( X 1−X 2 )
2
= ( 1,64+ 0,84 ¿ 4,8¿¿ 4,87−2,47 )

2
( 2,48 ) 4,8
=
( 2,4 )
11,90 2
= (
2,4 ) 2
= ( 4,96 ) = 24,6 dibulatkan 25 sampel

Berdasarkan perhitungan sampel tersebut, diperoleh besar sampel

sebanyak 25 orang. Untuk mengantisipasi adanya kemungkinan sampel

yang drop out maka dilakukan penambahan jumlah sampel Menggunakan

rumus :

n
n1 =
(1−f )

Keterangan : n1 = Besar sampel yang dihitung per kelompok studi

n = Jumlah sampel yang dihitung

f = Perkiraan drop out, kira-kira 10% (f=0,1)


n
n1 =
( 1−f )

25 25
n1 = = = 27,7 dibulatkan 28
(1−0,1) 0,9

Sehingga total sampel pada penelitian ini sebanyak 28 orang yang

mengalami dismenore, dengan kriteria :

EFEKTIFITAS RELAKSASI BENSON DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP


NYERI ARTHRITIS RHEUMATOID PADA LANJUT USIA

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian Pra Experiment yaitu

suatu penelitian yang tidak mempunyai pembatasan yang ketat terhadap randomisasi

dan pada saat yang sama dapat mengontrol ancaman-ancaman validasi. Pada

penelitian ini semua tidak ada randomisasi yang berarti pengelompokan anggota

sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan dengan

random. Kemudian kontrol terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap

eksperimen tidak dilakukan (Riyanto, 2011).

Penelitian ini dilakukan dengan desain pre test post test designs yaitu dengan

cara memberikan perlakuan pada lebih dari satu kelompok, dengan bentuk perlakuan

yang berbeda. Pada rancangan ini dapat mengetahui efek perbedaan antara intervensi

satu dengan yang lainnya tanpa menggunakan kelompok kontrol (Riyanto, 2011).

Rancangan pada penelitian ini, kedua kelompok diberikan perlakukan dan

peneliti melakukan pengukuran nyeri arthritis rheumatoid sebelum (pre test) dan

sesudah diberikan perlakuan (post test) relaksasi benson dan kompres hangat.

Relaksasi benson dilakukan 2 hari sekali dengan durasi waktu 10-20 menit selama 2

minggu. Sedangkan kompres hangat dilakukan satu kali sehari dengan durasi 20-30
menit dalam 2 minggu. Berikut ini skema quasi experiment dengan desain pre test post

test designs :

Sebelum Dilakuka Setelah


Kelompok intervensi 1
dilakukan n dilakuka
intervensi intervens n
1 i intervens
relaksasi i1

X1

Sebelum Dilakuka Setelah


Kelompok intervensi 2
dilakukan n dilakuka
intervensi intervens n
2 i intervens
kompres i2

Gambar 3.2 Rancangan penelitian

Keterangan :

X1 : Perbedaan penurunan rata-rata skala nyeri arthritis rheumatoid pada kelompok

intervensi 1 dibandingkan dengan kelompok intervensi 2

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika seseorang hanya

akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut adalah penelitian sampel

(Arikunto, 2013). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah non probability sampling dengan metode consecutive sampling yaitu suatu

metode pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan maksud atau tujuan tertentu

yang ditentukan oleh peneliti sesuai dengan batas waktu yang ditentukan (Dharma,

2011).

Penelitian ini penentuan besar sampel menggunakan rumus jenis analitik

numerik tidak berpasangan (Dahlan, 2013) yaitu:


2
( Zα + Zβ ) S
n= (
X 1−x 2 )
Keterangan :

n : Besar sampel

Zα : Besar kesalahan tipe 1

Zβ : Besar Kesalahan tipe 2

S : Simpang baku gabungan

x1-x2 : Selisih minimal rata-rata yang dianggap bermakna dari penelitian sebelumnya

Dalam penelitian analitis, yang dimaksud simpang baku adalah simpang baku

gabungan dari kelompok yang dibandingkan. Simpang baku gabungan ini diperoleh

dengan rumus sebagai berikut :

2 2
[ S × ( n −1 ) + S ( n −1 ) ]
2
(sg) =
√ 1 1

n1+ n2−2
1 2

Keterangan :

(sg)2 = Varian gabungan

S1 = Simpang baku kelompok 1 pada penelitian sebelumnya

n1 = Besar sampel kelompok 1 pada penelitian sebelumnya

S2 = Simpang baku kelompok 2 pada penelitian sebelumnya

n2 = Besar sampel kelompok 2 pada penelitian sebelumnya

Untuk mengetahui jumlah sampel, peneliti menggunakan standar deviasi

berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sunarti, & Lestari (2014) dan Fanada

(2012). Perbedaan rata-rata kelompok (X1 - X2) = 2,7 – 2,25 dan standar deviasi untuk

keseluruhan Sp = 0,3, zα dua arah dengan tingkat kesalahan 5% yaitu zα = 1,960, zβ

dua arah dengan tingkat kesalahn 10% yaitu zβ = 1,645.

Mencari standar deviasi gabungan :


2 2
[ S × ( n −1 ) + S ( n −1 ) ]
(sg)2=
√ 1 1

n1+ n2−2
1 2

[ 0,44 × ( 33−1 )+ 0,1 ( 20−1 ) ]


=
√ 33+20−2
[ 14,08+1,9 ]
=
√ 51
15,98
=
√ 51
=0,3
Mencari jumlah sampel :
2
( Zα + Zβ ) S
N1=n2= 2
[X 1− X 2 ]
2
( 1,960+1,645 ) 0,3
=2
[ 2,7−2,25 ]
2
3,6 X 0,3
=2 [ ]
0,45
2
1,08
=2
[ ]0,45
2
= 2 [ 2,4 ]
= 2. 5,7
= 11
Jumlah sampel adalah 11 sampel. Jadi dari hasil perhitungan besar sampel yaitu

11 responden, maka jumlah responden untuk intervensi relaksasi benson 11

responden dan 11 responden untuk kelompok intervensi kompres hangat. Jadi jumlah

sampel keseluruhan adalah 22 responden.

pengaruh jus mentimun (cucumis sativus) terhadap tekanan

darah pada dewasa muda dengan hipertensi derajat 1 di

Puskesmas
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental

semu (quasi experiment) karena belum memenuhi syarat-syarat sebagai penelitian

eksperimen murni, yaitu pengelompokan anggota sampel pada kelompok kontrol tidak

dilakukan secara acak, dan tidak dilakukan penelitian terhadap variabel-variabel lainnya

yang dapat mempengaruhi eksperimen (Notoatmodjo, 2010).

Alur penelitian dimulai dengan menetapkan responden menjadi dua kelompok

yaitu kelompok kasus yang diberi intervensi oleh peneliti dan kelompok kontrol yang

dibiarkan secara alami. Pengukuran awal menggunakan nonequivalent control group

design yaitu suatu penelitian yang memberikan pretest terhadap dua kelompok

penelitian untuk mengetahui keadaan awal, lalu melakukan post test untuk melihat efek

dari intervensi yang diberikan (Budiman, 2011).

Pretest merupakan pengukuran awal untuk mengetahui tekanan darah pada

kedua kelompok penelitian sebelum dilakukan intervensi yaitu diet mentimun.

Selanjutnya post-test dilakukan dengan mengukur tekanan darah setelah pemberian

intervensi pada kelompok kasus dan tanpa intervensi pada kelompok kontrol untuk

melihat pengaruh diet mentimun terhadap tekanan darah (Budiman, 2011).

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakter yang dimiliki oleh

populasi. Untuk menentukan sampel yang akan diambil digunakan teknik

sampling (Budiman, 2011). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan “purposive sampling” yaitu pengambilan sampel yang didasarkan

pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan

ciri atau sifat-sifat populasi (Notoatmodjo, 2010).

Besar sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus

(Dahlan, 2012):
2
(Zα + Zβ). S
n1 = n2 =
X 1 – X2

Keterangan:

n = jumlah sampel

S = simpang baku gabungan (8,09 berdasarkan penelitian Panggohong,

2015)

X1 – X2 = perbedaan klinis yang diinginkan

α = tingkat kesalahan tipe I 5%, maka tingkat kemaknaannya 95%,

sehingga Zα = 1,64

β = tingkat kesalahan tipe II 20%, maka tingkat ketajamannya (power)

80% sehinggan Zβ = 0,842

S adalah simpangan baku gabungan dan X 1 – X2 adalah perbedaan klinis yang

diharapkan, dimana nilai ini ditetapkan berdasarkan penelitian Panggohong

(2015) yaitu didapatkan nilai simpang baku 8,09 dan perbedaan klinis yang

diharapkan adalah 5.

Dari rumus di atas ditentukan :

2
(1,64 + 0,842).6,021
n1 = n2 =
4,4

n1 = n2 = 11,535 ≈ 12

Berdasarkan perhitungan sampel di atas, maka sampel yang akan diambil

dalam penelitian ini adalah sebanyak 12 orang untuk dijadikan responden

kelompok kasus yang akan diberi intervensi diet mentimun dan untuk kelompok

kontrol diambil 12 orang lainnya untuk dijadikan responden kelompok kontrol


yang tidak diberi intervensi. Pemilihan responden dilakukan berdasarkan tempat

tinggal atau alamat yang saling berdekatan. Jika terdapat responden yang drop

out atau tidak mengkonsumsi jus mentimun hingga penelitian selesai, maka

dipilih sampel lainnya dari populasi yang akan dijasikan responden penelitian.

Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi sebagai berikut:

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis uji-t tidak

berpasangan (independent t-test), yaitu untuk menguji perbedaan mean dari dua

kelompok independen dimana variabelnya adalah kuantitatif yang berskala numerik

(interval/rasio) (Swardjana, 2015).

Anda mungkin juga menyukai