Populasinya 93 orang :
N
n=
1+ N ¿ ¿
Keterangan :
N = Besar populasi
93
n=
1+ 93¿ ¿
93
¿
1+ 93(0,0025)
93 93
¿ =
1+ 0,23 1,23
¿ 75,6 ≈ 76orang
responden.
setiap tingkat tidak boleh diabaikan dan setiap strata harus diwakili setiap
kelas yaitu kelas XI-1, XI-2, XI-3. Maka jumlah sampel diatas dibagi ke
n
XI-1 33 33/93 x76 27
Total 76
orang
design. Rancangan ini juga tidak ada kelompok pembanding (kontrol), tetapi
pengaruh sebelum dan setelah diberikan intervensi teknik relaksasi nafas dalam
terhadap skala nyeri dismenore pada remaja di SMA Negeri 3 Cimahi. Dari
sebagai berikut :
01 X 02
Skema 3.2. Design Penelitian
Keterangan :
jumlah sampel yang diambil dari seluruh unit dengan menggunakan rumus
2
( 2,48 ) 4,8
=
( 2,4 )
11,90 2
= (
2,4 ) 2
= ( 4,96 ) = 24,6 dibulatkan 25 sampel
rumus :
n
n1 =
(1−f )
25 25
n1 = = = 27,7 dibulatkan 28
(1−0,1) 0,9
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian Pra Experiment yaitu
suatu penelitian yang tidak mempunyai pembatasan yang ketat terhadap randomisasi
dan pada saat yang sama dapat mengontrol ancaman-ancaman validasi. Pada
penelitian ini semua tidak ada randomisasi yang berarti pengelompokan anggota
sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan dengan
Penelitian ini dilakukan dengan desain pre test post test designs yaitu dengan
cara memberikan perlakuan pada lebih dari satu kelompok, dengan bentuk perlakuan
yang berbeda. Pada rancangan ini dapat mengetahui efek perbedaan antara intervensi
satu dengan yang lainnya tanpa menggunakan kelompok kontrol (Riyanto, 2011).
peneliti melakukan pengukuran nyeri arthritis rheumatoid sebelum (pre test) dan
sesudah diberikan perlakuan (post test) relaksasi benson dan kompres hangat.
Relaksasi benson dilakukan 2 hari sekali dengan durasi waktu 10-20 menit selama 2
minggu. Sedangkan kompres hangat dilakukan satu kali sehari dengan durasi 20-30
menit dalam 2 minggu. Berikut ini skema quasi experiment dengan desain pre test post
test designs :
X1
Keterangan :
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika seseorang hanya
akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut adalah penelitian sampel
(Arikunto, 2013). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah non probability sampling dengan metode consecutive sampling yaitu suatu
metode pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan maksud atau tujuan tertentu
yang ditentukan oleh peneliti sesuai dengan batas waktu yang ditentukan (Dharma,
2011).
n : Besar sampel
x1-x2 : Selisih minimal rata-rata yang dianggap bermakna dari penelitian sebelumnya
Dalam penelitian analitis, yang dimaksud simpang baku adalah simpang baku
gabungan dari kelompok yang dibandingkan. Simpang baku gabungan ini diperoleh
2 2
[ S × ( n −1 ) + S ( n −1 ) ]
2
(sg) =
√ 1 1
n1+ n2−2
1 2
Keterangan :
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sunarti, & Lestari (2014) dan Fanada
(2012). Perbedaan rata-rata kelompok (X1 - X2) = 2,7 – 2,25 dan standar deviasi untuk
n1+ n2−2
1 2
responden dan 11 responden untuk kelompok intervensi kompres hangat. Jadi jumlah
Puskesmas
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental
eksperimen murni, yaitu pengelompokan anggota sampel pada kelompok kontrol tidak
dilakukan secara acak, dan tidak dilakukan penelitian terhadap variabel-variabel lainnya
yaitu kelompok kasus yang diberi intervensi oleh peneliti dan kelompok kontrol yang
design yaitu suatu penelitian yang memberikan pretest terhadap dua kelompok
penelitian untuk mengetahui keadaan awal, lalu melakukan post test untuk melihat efek
intervensi pada kelompok kasus dan tanpa intervensi pada kelompok kontrol untuk
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakter yang dimiliki oleh
pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan
(Dahlan, 2012):
2
(Zα + Zβ). S
n1 = n2 =
X 1 – X2
Keterangan:
n = jumlah sampel
2015)
sehingga Zα = 1,64
(2015) yaitu didapatkan nilai simpang baku 8,09 dan perbedaan klinis yang
diharapkan adalah 5.
2
(1,64 + 0,842).6,021
n1 = n2 =
4,4
n1 = n2 = 11,535 ≈ 12
kelompok kasus yang akan diberi intervensi diet mentimun dan untuk kelompok
tinggal atau alamat yang saling berdekatan. Jika terdapat responden yang drop
out atau tidak mengkonsumsi jus mentimun hingga penelitian selesai, maka
dipilih sampel lainnya dari populasi yang akan dijasikan responden penelitian.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis uji-t tidak
berpasangan (independent t-test), yaitu untuk menguji perbedaan mean dari dua